Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015
PEMIKIRAN EKONOMI YAHYA BIN UMAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MODERN MOH SUBHAN STAI Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan
Abstract Islam as a religion has given some rules of human live, whether it deals with hablum minallah, hablum minannas and social environment. The rule of hablum minallah is static while the rule of hablum minas and social environment are dynamic and flexible. In other words, human is given an authority to make the rules based on the situation and condition era, Basically, this article explains the economic theory of Yahya bin Umar in his book Ahka>m al-suq . generally this book explains about hisbah and other topic related to the market like al-ta’sir (pricing), ihtikar , siyasah alighraq (dumping). In this article the author tries to correlative study about Yahya bin Umar idea in Ahkam sl-suq book with economic conventional theory. And then it will be known whether the brilliant idea of Yahya bin Umar still relevant in this era.
Keyword:
Yahya bin Umar, al ta'sir (penetapan harga), ihtikar (penimbunan), dan siyasah al ighraq (banting harga/dumping).
Kannani Al Andalusi. Karya tulis
A. Pendahuluan Yahya bin
Umar
merupakan
yang sudah berhasil dibukukan ±
salah satu ulama' abad III H dari
dari 40
madzhab
sangat
kitab
"Ahka>m
produktif dalam menuangkan ide-
kitab
yang
idenya menjadi karya tulis yang
persoalan-persoalan ekonomi.
bermanfaat
Maliki
bagi
yang
orang
banyak.
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Yahya
bin
Umar
bin
Yusuf
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
Al
Kitab lebih
juz, diantaranya adalah as-Suq."
Sebuah
membahas
tentang
Ahka>m
membumi
as-Suq
terasa
karena
kitab
tersebut merupakan hasil dialektika
| 84
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 Yahya bin Umar dengan lingkungan sosialnya, yang
yaitu
terletak
kota di
Qairuwan,
Afrika
Utara.
Kajian ini akan terasa lebih menarik
dan
berkualitas,
sebab
akan
dikorelasikan
dengan
ekonomi
modern.
Sebuah kota yang sudah memiliki
pemikiran
institusi pasar yang permanen sejak
Dengan
tahun 155 H. Sekalipun tema utama
megetahui,
yang diangkat dalam kitab tersebut
digagas oleh Yahya bin Umar pada
adalah
15 abad yang silam masih relevan
pasar
mengenai
hukum-hukum
misalnya
kita
akan
ide
yang
apakah
ta'sir
dengan
tetapi
pada
abad modern ini. Jika hal tersebut
Yahya
lebih
dapat dibuktikan, maka bagi umat
tentang
Islam akan menambah wawasan
persoalan ihtikar dan siyasah al
tentang ekonomi Islam dan lebih
Ighraq.
tersebut
lanjut umat Islam akan semakin
dalam ilmu ekonomi kontemporer
mantap untuk melaksanakan sistem
dikenal dengan monopoly's rent-
ekonomi Islam.
(penetapan dasarnya
harga),
Umar
banyak
tentang
demikian
bin
membahas Kedua
seeking
istilah
(ihtikar)
dan
dumping
Policy (siyasah al-ighraq). Agar
pembahasan
dalam
tulisan ini terfokus, maka penulis akan
membaginya
bahasan:
dalam
Pertama,
pemikiran
para
ekonom
B. Pembahasan 1. Pemikiran Yahya bin Umar tentang Ihtikar (Monopoly’s Rent-Seeking). Monopoli
tiga
atau
ihtikar
adalah menimbun barang agar
pemikiran
Yahya bin Umar tentang Ihtikar
yang
(monopoly's
berkurang, lalu harganya naik.
rent-seeking)
kaitannya pemerintah.
dengan Kedua,
Islam
peran
beredar secara
di
tegas 1
praktek ihtikar,
pemikiran
masyarakat melarang
sebab ihtikar
Yahya bin Umar tentang siyasah al-
dapat
ighraq (politik dumping) kaitannya
terganggunya mekanisme pasar,
dengan peran pemerintah. Ketiga,
di mana penjual akan menjual
pemikiran Yahya bin Umar tentang pasar,
dalam
(penetapan
hal
ini
harga)
ta'sir
kaitannya
dengan peran pemerintah.
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
mengakibatkan
1
Ihtikar adalah perbuatan menimbun atau menahan (hoarding) barang dengan maksud untuk menaikkan harga di kemudian hari untuk memperoleh keuntungan yang berlimpah (monopolistic rent).
| 85
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 sedikit
barang
dagangannya,
merupakan sesuatu yang harus
sementara permintaan terhadap
dihilangkan.
barang tersebut sangat banyak,
jauh, ihtikar tidak hanya akan
sehingga
merusak
di
pasar
terjadi
Implikasi
mekanisme
lebih pasar,
kelangkaan barang. Berdasarkan
tetapi juga akan menghentikan
hukum ekonomi, maka:
keuntungan yang akan diperoleh orang
”Semakin sedikit persediaan barang di pasar, maka harga barang semakin naik dan permintaan terhadap barang semakin berkurang.”
lain
dan
menghambat
proses
dapat distribusi
kekayaan di antara manusia,3 sebab konsumen masih harus membayar harga produk yang
Dalam kondisi seperti ini menjual
lebih tinggi dari ongkos marjinal.
barangnya dengan harga yang
Dengan demikian praktek ihtikar
lebih tinggi dari harga normal.
akan
Penjual
kesejahteraan
produsen
dapat
akan
keuntungan
mendapatkan
yang
lebih
menghambat umat
manusia.
Padahal salah satu tujuan dari
besar
dari keuntungan normal (super
sistem
normal
sementara
bentuknya adalah kesejahteraan
menderita
umat manusia.
profit),
konsumen
akan
kerugian.
Jadi,
akibat
ihtikar
apabila
ulah sekelompok kecil manusia.
harga
mengalami
Oleh karena itu, dalam pasar seorang
pedagang,
ketidak maka
pemerintah
harga di pasar tersebut, dengan
illat pengharaman ihtikar adalah
mengembalikan
karena
pada
Sedangkan
stabilan
melakukan intervensi terhadap
Para ulama sepakat bahwa menimbulkan bagi
pasar
sebagai lembaga formal harus
maker (penentu harga).
kemudlaratan
di
karena ulah dari segelintir para
produsen
dapat bertindak sebagai price
dapat
apapun
Menurut Yahya bin Umar
masyarakat akan dirugikan oleh
monopoli
ekonomi,
tingkat
equilibrium
harga price
(keseimbangan harga).
2
manusia.
kemudlaratan
2
Ali Abdur Rasul, Al-Mabadi' alIqtishadiyah fi al Islam, Beirut; Dar al Fikr al Arabi, 1980, h. 101
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
3
M. Yusuf, Economic Justice in Islam, New Delhi, Kitab Bavhan, 1988, h. 42
| 86
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 Tindakan dilakukan adalah
yang
oleh
akan
bisa
ketiga; barang yang ditimbun
pemerintah
menjual
adalah
barang
melebihi
dari
kebutuhannya,
dagangan hasil timbunan sesuai
tanggungan
berikut
untuk
persediaan
4
Tindakan
dengan harga pasar pada saat
setahun
itu dan apabila ada keuntungan
seseorang yang menyimpan stok
dari hasil penjualan, maka hasil
barang
penjualan
tersebut
kepentingan persediaan, seperti
fakir
ketika terjadi panen raya atau
disedekahkan
kepada
penuh.
tertentu
untuk
miskin.
Sedangkan
pelaku
untuk
ihtikar
hanya
berhak
pribadinya tidak bisa dikatakan
pokonya
sebagai tindakan ihtikar. Sebab
mendapatkan
modal
persediaan
saja. Hal ini dilakukan sebagai
hal
pembelajaran terhadap pelaku
mengakibatkan
ihtikar. Selanjutnya pemerintah
barang
akan
jika hal itu tidak dilakukan oleh
memberikan
teguran
tersebut
kebutuhan
di
tidak
kelangkaan
masyarakat,
kepada pelaku ihtikar agar tidak
perusahaan
mengulangi
perbuaannya
tertentu
harga
Apabila
mereka
anjlok
dan
memperhatikan tersebut,
pemerintah
menghukum
mereka
memukulnya,
lari
lagi. tidak
rakyat 5
akan akan
Bahkan
berhak
pemerintah
Indonesia
melalui
dengan
Peraturan
Pemerintah
Tahun seperti
No.
1948
penimbunan
tentang
barang
beras,
20
penting,
gabah,
padi,
menir, tepung beras, gula dalam
lebih lanjut adalah, sesuatu baru
jumlah tertentu. Beras, gabah,
ihtikar
padi, menir, tepung beras, gula
apabila, pertama; barang yang
masing-masing tidak lebih dari
ditimbun merupakan kebutuhan masyarakat,
barang
kerugian.
Tetapi yang harus dipahami
pokok
produsen
mengalami
mengelilingi
sebagai
atau
justru
teguran
kota dan memenjarakannya.
dikatakan
akan
kedua;
penimbunan dilakukan dengan tujuan
untuk
memperoleh
keuntungan di atas keuntungan normal (super normal profit) dan
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
4
As-Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Libanon: Dar al-Fikr, 1981, h. 100 5
P3EI UII dan BI, Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Yogyakarta, 2008, h. 333
| 87
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 500
Kg.6
Dengan
pemerintah
demikian
1) Konsumen,
dengan
memperbolehkan
ditetapkan harga jual (=P)
melakukan penimbunan barang
di atas ongkos produksi
oleh institusi tertentu dengan
dari
maksud
outputnya (=MC).
untuk
konsumen
melindungi
dan
Sedangkan
produsen.
penimbunan
untuk
mendapatlan
keuntungan
terakhir
2) Pemilik
yang
dimaksudkan
unit
faktor-faktor
produksi yang digunakan oleh
produsen
monopoli
tersebut,
dengan
maksimal dan merugikan pihak
dibayarnya faktor produksi
lain, dilarang.
dengan harga (=MC) yang
Cara
yang
dilakukan
oleh
perusahaan/produsen
dalam
melakukan
ihtikar
tindakan
bermacam-macam, diantaranya: a. Volume
produksi
barang)
lebih padahal
sebenarnya
dari
rendah,
dari
nilai
output
yang
barang dan
lebih
konsumen
terpaksa membeli, sebab
dari
tidak ada barang lainnya. Sebagai
produsen
mampu
pasar
3) Kualitas
volume output yang optimum (Qm),
rendah
dihasilkan (=P).
(kuantitas kecil
lebih
ilustrasi
dapat
dilihat pada gambar 1.
untuk
memproduksi dalam jumlah yang
lebih besar (Q) atau
paling tidak di titik (Q1). b. Ada kemungkinan keuntungan monopoli tetap bisa dinikmati produsen
monopoli
dalam
jumlah yang besar dan jangka panjang (PmXYZ). c. Ada unsur “eksploitasi” oleh perusahaan
-
perusahaan
monopoli terhadap:
6 PP No.20/1948 tentang Penimbunan Barang Penting Pasal 1 ayat 1
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
Dari paparan di atas jelas bahwa antara pemikiran Yahya bin
Umar
sekitar
15
yang
digagasnya
abad
yang
terdapat
kesesuaian
ekonomi
modern
melarang
adanya
lalu
dengan
yang
juga
praktek
| 88
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 monopoli murni (pure monopoly)
a. Larangan
melakukan
dan adanya sanksi bagi pihak
persengkongkolan bisnis yang
yang
merugikan pesaing lainnya.
melanggarnya.
bahasa
yang
Yahya
bin
Meskipun
digunakan Umar
oleh
sangat
sederhana.
keadaan di mana dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga ada
pihak
lain
yang
menyainginya. Di negara yang terkenal
dengan
pasar
bebas
dan sistem kapitalisnya seperti Amerika Serikat, masih terdapat Undang-Undang Bahkan 5
Anti
pemerintah
menerbitkan No.
Trust.
Indonesia
Undang-Undang
Tahun
1999
tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat. Pada
atau
hak khusus atas dasar KKN
dasarnya
c. Proses
tender
menggunakan d. Differensiasi
harga
merugikan pihak pesaing. e. Proses merger dan akuisisi yang
ditujukan
mengurangi
dikeluarkan Undang-Undang negara
maju di dunia. Penelusuran dari informasi yang ada, umumnya negara-negara
tersebut
mengeluarkan
peraturan
permainan
persaingan
untuk tingkat
persaingan. f. Horizontal dan vertical merger yang
mangarah
pada
dominasi konsentrasi pasar. (Vertical merger untuk tujuan
peraturan
berbagai
pada
kelompok bisnis tertentu yang
efisiensi
dan
diperbolehkan).
di
perusahaan
alibaba.
harga
melalui
tidak atau
sehat cukup banyak ragamnya, masing-masing
yang
transparan,
tentang persaingan usaha yang
tersendiri
memperoleh
dengan birokrat.
Monopoli murni adalah suatu
tidak
b. Monopoli
usaha
yang sehat, dengan melarang hal-hal berikut ini:
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
g. Proses
pengurangan
jual produksi,
masih kualitas
produk, dan kampanye iklan yang
merugikan
pihak
konsumen. h. Memberikan tentang
informasi produk
dan
pelayanan yang menyesatkan kepentingan komsumen. Dalam Pasal 17 ayat 1, UU No. 5 Tahun 1999 dinyatakan:
| 89
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 “Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.” Pasal 47 dan 48 UU Tahun 1999 disebutkan, apabila terjadi pelanggaran terhadap undangundang
tersebut
maka
pemerintah dapat mengenakan sanksi
bagi
pelakunya,
sanksi
baik
administrasi
(penggagalan
perjanjian
atau
denda serendah-rendahnya Rp. 1.000.000000
dan
tingginya
25.000.000.000
Rp.
setinggi-
Rp 1.000.000.000 dan sanksi berupa
kurungan
minimal
3
menimbulkan kemudlaratan bagi masyarakat. Siyasah al-Ighraq (dumping) dilakukan dengan
seseorang
maksud
agar
para
saingan dagangnya mengalami kebangkrutan. Dengan demikian ia
akan
leluasa
menentukan
harga di pasar. Siyasah al ighraq atau banting harga (dumping) dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta dapat mengacaukan stabilitas harga di pasar. Dalam kondisi seperti ini pemerintah mempunyai otoritas untuk
memerintahkan
para
pedagang
tersebut
agar
menaikkan
kembali
harga
barang
bulan sampai 6 bulan.
oleh
sesuai
dengan
harga
yang berlaku di pasar. Apabila mereka 2. Pemikiran Ekonomi Yahya bin Umar tentang Siyasah alIghraq (Dumping Policy) Siyasah al-Ighraq (dumping) adalah
sebuah
perdagangan untuk
yang
mencari
aktivitas bertujuan keuntungan
dengan jalan menjual
barang
pada tingkat harga yang lebih rendah dari harga yang berlaku di pasaran. Perilaku seperti ini secara agama
tegas
dilarang
karena
oleh dapat
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
aturan
tidak
mentaati
pemerintah,
pemerintah para
mau
berhak
pedagang
pasar.
Hal
maka mengusir
tersebut ini
dari
pernah
dipraktekkan Khalifah Umar bin Khaththab, seorang
ketika
pedang
mendapati
kismis
yang
menjual barang dagangannya di bawah standart harga di pasar. Maka
Khalifah
Umar
bin
Khaththab memberikan pilihan kepada
pedagang
tersebut;
menaikkan harga sesuai dengan
| 90
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 harga standart di pasar atau
pemerintah
keluar dari pasar.
dalam
Dalam sistem negara modern dewasa ini, keterlibatan negara dalam
mengontrol
pasar
harga
regulasi
barang
pasar
dibutuhkan. peran
dan
semakin
Kebutuhan
pemerintah
akan
semakin
ukuran
gas
elpiji
kg
atau
3
minimnya minyak tanah barubaru ini dan langkanya pupuk di beberapa daerah di Indonesia.
khususnya yang terkait dengan fluktuasi
seperti
Peran
pemerintah
menertibkan
untuk sekaligus
memberikan kenyamanan dalam bentuk memberikan efek jera kepada
para
pelaku
diperlukan sebagai akibat dari
ketidakadilan di atas sungguh
meningkatnya
diharapkan. Pernah suatu waktu,
pola-pola
ketidakadilan para pelaku pasar
harga-harga
bebas
Madinah meningkat tajam, dan
yang
berujung
merebaknya harga
otoritasi
yang
segelintir
kontrol
terpusat
orang.
Di
pada pada
samping
hal
ini
sahabat
barang
dikeluhkan kepada
untuk
hanya
barang-barang
keuntungan
mengeruk
sepihak,
pasar
oleh
para
nabi,
dan
mereka meminta kepada nabi
mentalitas para spekulan yang berorientasi
di
mematok
harga
di
pasar
atas (al-
dengan
tas`ir). Namun nabi menolak,
mengorbankan
kepentingan
dengan alasan khawatir hal itu
rakyat.
penimbunan
akan merugikan para penjual
barang-barang kebutuhan pokok
dari kalangan pemilik barang.
khususnya
Tentu kejadian ini harus dilihat
Seperti
pada
saat
permintaan barang meningkat di
dari
hari-hari besar umat Islam atau
diucapkannya
tahun baru dan lain-lain. Tidak
tersebut, jika seandainya nabi
mengherankan jika pada hari-
masih hidup saat ini, niscaya
hari
beliau
besar
tersebut
tiba-tiba
konteks
akan
waktu
perkataan
setuju
nabi
dengan
harga barang meningkat tajam,
permintaan para sahabat untuk
atau stok habis dari peredaran.
memberikan harga standar atas
Bahkan kelangkaan juga tejadi
barang-barang yang beredar di
pada
pasar. Perubahan karakter pada
barang
yang
jelas-jelas
telah mendapatkan subsidi dari
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
pelaku
bisnis
dahulu
dan
| 91
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 sekarang merubah bukan oleh
tentunya fatwa
tersebut,
seperti para
kapitalis,
yang
yang
disangka
pendukung bahwa
dan
sistem
hakekatnya
perdagangan merupakan salah satu
profesi
dianjurkan
yang
sangat
oleh
Islam.
Karakteristik pasar Islam ialah di dalamnya
terdapat
aturan,
nabi mendukung pasar bebas
mekanisme dan nilai-nilai Islam
atau
membela
yang dijadikan standar aktifitas.
kepentingan para pemiliki modal
Karakteristik inilah yang menjadi
(the capital).
kekhasan
sangat
Demikianlah
etika
pasar
dalam Islam, yang tidak semata diarahkan bisnis
bagi
baik
para
pelaku
pedagang
dan
pembeli saja, melainkan juga bagi
stakeholders
atau
pembenahan
sistem
menyeluruh.
Lebih
etika
pasar
dalam
menghendaki
pada secara
jelasnya Islam
ini
pembenahan
sistem dan kerjasama sinergis antara semua unsur baik pelaku bisnis,
masyarakat
dan
Islam
yang
tidak
mengenal dikotomi ranah dunia dan
akherat.
Aktifitas
bisnis
yang berorientasi materiil selalu diimbangi
dengan
kecintaan
membelanjakan harta di jalan Allah
(spirituil).
merupakan
agama
menjunjung dalam Islam
Islam
tinggi
kebebasan
berekonomi.
Sehingga
memberikan
kepada
yang
kebebasan
umatnya
melakukan
untuk
inovasi
dan
kreativitas dalam bermuamalah.
pemerintah
Kebebasan ekonomi tersebut juga
berarti
bahwa
harga
ditentukan oleh kekuatan pasar, 3. Pemikiran Ekonomi Yahya bin Umar tentang Intervensi Pemerintah terhadap Ta’sir (Regulas Harga) Pasar
merupakan
yakni
kekuatan
(supply)
dan
penawaran permintaan
(demand). Dalam kondisi seperti
pusat
ini, maka pemerintah di larang
terjadinya penyediaan (supply)
melakukan intervensi terhadap
dan
harga. Pada pasal 5 ayat 1 dan
permintaan
(demand)
barang. Kedudukan pasar dalam
2
Islam begitu tinggi, sebab selain
mengindikasikan
bidang
larangan
pertanian
dan
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
UU
No.
5
untuk
Tahun
1999 adanya
melakukan
| 92
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 persekongkolan menetapkan Berbicara
dalam
harga
rangka
di
tentang
menjadi harga sebenarnya, saya
pasar.
berdo’a
regulasi
membiarkan
harga, tentu kita ingat bahwa pengawasan muncul zaman
Rasulullah
kali
pada
SAW.
Pada
Dalam
sebagai Hasib (pengawas) –versi KPPU-
saat
itu,
masyarakat
dihadapkan dalam kondisi harga yang
melambung
sehingga
sahabat
Rasululloh
untuk
tinggi, meminta
permintaan
sahabat
tersebut. Rasulullah mengatakan ”Allah
mengakui
adanya
kelebihan dan kekurangan, Dialah pembuat harga berubah dan
7
Menurut al Mawardi, hisbah adalah lembaga yang berfungsi untuk memerintahkan kebaikan sehingga menjadi kebiasaan dan melarang hal yang buruk, baik di bidang moral, agama, ekonomi dan secara umum terkait dengan kegiatan kolektif atau publik untuk mencapai keadilan dan kebenaran. Hisbah disinyalir sudah ada sejak masa Rasulullah. Fugsi hisbah, antara lain: menjaga moral Islam dan perilaku masyarakat muslim, bertanggung jawab atas ketertiban, kenyamanan lalu lintas dan masalahmasalah kerawanan sosial, membawa para pelanggar hukum ke pengadilan. 8
Kepres No. 75 Tahun 1999 tentang KPPU
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
hadith
Dari Anas, ia berkata: Orangorang berkata, "Wahai Rasulullah, harga telah naik, maka tetapkanlah harga untuk kami." Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah yang menetapkan harga, yang mempersempit, dan yang memperluas, dan aku berharap bertemu dengan Allah sedangkan salah salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezhaliman dalam darah atau harta." (Shahih: Ibnu Majah) 10
menurunkan
harga. Namun demikian, Rasul menolak
sebuah
ٍ ََع ْن أَن الس ْع ُر َ َّاس يَا َر ُس َ َس ق ِّ ول اللَّ ِه غَ ََل ُ ال الن ِ ُ ال رس صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َ ول اللَّه ُ َ َ س ِّع ْر لَنَا فَ َق َ َف ِ وسلَّم إِ َّن اللَّهَ هو الْمس ِّعر الْ َقابِض الْب ط ُ اس َ ُ ُ َ ُ َُ َ ََ َّ ِ ِ َّ ِّ َح ٌد َسأ َ ْالراز ُق َوإني ََل َْر ُجو أَ ْن أَلْ َقى اللهَ َولَي ٍ َ َِ ْن ُ ْم يُ َالِبُنِي بِم ْلَم ٍ فِي ٍَ و ال َ َ َ
(Komisi
Pengawas Persaingan Usaha).8 Kondisi
ketidakadilan
dinyatakan :
masa itu Rasulullah bertindak Indonesia,
tidak
milik.”9
(hisbah)
pertama
Allah
seseorang dalam darah atau hak
7
harga
agar
Dari riwayat tersebut, dapat dipahami
bahwa
penetapan
9
AA. Islahi, Konsep..........., h.. 11, Lihat juga Hammad bin Abdur Rahman al Janidal, Manahij al Bahitsin Fi al Iqtisad al Islamy, Riyadh Syirkah al Ubaikan li al Taba'ah al Nasyr, 1406 H, h. 122 10
Abu Dawud al Sijistani, Sunan Abi Dawud, Beirut: Dar al-Fikr, 1994, jld 4, h. 272
| 93
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 harga
secara
eksplisit
tidak
melakukan
intervensi
diperkenankan oleh Rasululloh.
ketika
Sebab dengan penetapan harga
yang dapat membahayakan bagi
akan
kehidupan
memicu
ketidakadilan
tinggi
maka
konsumen
yang
dilatar
belakangi
luas
melakukan
intervensi
akan
terhadap
regulasi
harga di pasar, yaitu:
dirugikan. Bagi penulis, hadist di atas
masyarakat
pemerintah
harga ditetapkan sangat rendah, produsen
aktivitas
Dua hal yang membolehkan
akan dirugikan, sebaliknya jika maka
suatu
dengan melakukan stabilisasi.11
baru. Jika harga ditetapkan jauh lebih
terjadi
harga
a. Para pedagang tidak menjual
oleh
dagangan
tertentu
prespektif Rasul masih bisa di
(ihtikar/Monopoly’s
Rent-
jangkau oleh masyarakat. Selain
Seeking),
itu,
masyarakat
sangat
sesuatu yang sensitif, sebab jika
membutuhkannya,
akibat
terjadi
ulah dari sebagian pedagang
kondisi
harga
yang
penetapan
barang
dalam
harga
adalah
kesalahan
dalam
padahal
menetapkan harga maka akan
tersebut,
melahirkan
menjadi tidak stabil dan hal
ketidakadilan
harga
(dhalim / injustice) baru dalam
tersebut
kehidupan masyarakat.
membahayakan
Pertanyaan
yang
mencegah
kemudian adalah bagaimana jika harga
komoditas
terjangkau
oleh
tidak
bisa
daya
beli
harga
diakibatkan
oleh
di
para
sehingga
menyebabkan instabilitas harga di
pasar,
pemerintah
sebagai
institusi formal yang mempunyai tanggung
jawab
kesejahteraan
menciptakan
umum,
luas
dan
terciptanya
Dalam
kondisi
seperti
itu
pemerintah dapat melakukan
pasar
ulah
spekulan,
kehidupan
masyarakat yang sejahtera.
masyarakat. Dalam hal ini, jika kenaikan
pasar dapat
masyarakat
muncul
di
berhak
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
11
Kebijakan stabilisasi harga adalah sebagai upaya untuk mengembalikan harga pada kondisi normal. Dengan kata lain, kebijakan penetapan harga hanya diperkenankan dalam kondisi yang amat mendesak, seperti ketika rendahnya daya beli masyarakat. Dalam konteks kekinian, stabilisasi harga dilakukan melalui operasi pasar dan pemberian subsidi pada sektor pangan.
| 94
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 intervensi agar harga barang
bin
menjadi normal kembali.
indikasi
b. Sebagian
pedagang
melakukan praktek siyasah al ighraq
atau
banting
harga
(dumping). Praktek banting harga
dapat
menimbulkan
persaingan yang tidak sehat serta
dapat
stabilitas Dalam
mengacaukan
harga
kondisi
pemerintah
di
pasar.
seperti
ini
mempunyai
otoritas
untuk
memerintahkan
para
pedagang
tersebut
agar
menaikkan
kembali
harga
barang sesuai dengan harga yang berlaku di pasar.
12
tersebut mengindikasikan bahwa termasuk
salah
seorang
ulama
yang
mendukung
liberisasi
ekonomi
(kebebasan
ekonomi), termasuk kebebasan kepemilikan. yang
Sikap
menolak
penetapan
melakukan
harga
statementnya dalam
Rasulullah
sebuah
yang hadith
melalaui tertuang riwayat
Abu Dawud melalui sanad Anas
12
Abdur Rahman, Hammad bin al Janidal, Manahij al Bahitsin Fi al Iqtisad al Islamy, Riyadh Syirkah al Ubaikan li al Taba'ah al Nasyr, 1406 H, h. 122
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
juga
awal
Islam tentang
merupakan
bahwa
tidak
hanya
ekonomi mengatur
kepemilikan
pribadi,
tetapi juga menghormati melindunginya. kebebasan
dan
Tentu
saja,
ekonomi
yang
dimaksud bukanlah kebebasan mutlak
tanpa
sebagaimana
batas
dalam
ekonomi
konvensional. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah suatu kebebasan yang tetap berada dalam
koridor
Kebebasan juga
syariat
ekonomi
berarti
Islam. tersebut
bahwa
harga
ditentukan oleh kekuatan pasar, yakni
kekuatan
(supply)
Statement Yahya bin Umar ia
Malik,
dan
penawaran permintaan
(demand). Sebagaimana
teori
permintaan dan penawaran. Dalam
hukum
(demand)
permintaan
dinyatakan,”jika
harga turun, maka permintaan akan naik, dan sebaliknya jika harga
naik
maka
permintaan
akan turun”. Hukum ini, secara eksplisit
menyatakan
adanya
hubungan
negatif
antara
permintaan
dengan
harga.
Sedangkan
dalam
hukum
penawaran
(Supply)
justru
menyatakan adanya hubungan yang
positif
antara
jumlah
| 95
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 barang yang ditawarkan dengan
Diantara kaidah-kaidah tersebut
harga yang dikenakan.
adalah
Jumlah tingkat
permintaan
harga
hubungan statement disebabkan, Pertama;
atas. oleh
dua
kenaikan
menyebabkan
yang
hal.
sebagai
(substitusi)
dari
mengalami
dengan
setiap
harga
dalam
upaya
masyarakat,
ekonomi.
Sesuai
dengan kaidah fiqhiyah:
14
تصرف االمام على الراعية منوط با ملصلحة
pembelian terhadap barang lain jenisnya
diemban
kehidupan
termasuk
turun maka orang mengurangi sama
yang
mewujudkan keadilan sosial di
yang
tersebut. Sebaliknya, jika harga
yang
menimbulkan
tugas
pemerintah
pengganti
kenaikan
dapat
secara umum. Hal ini sesuai
pembeli
barang
kesewenang-
kemudlaratan bagi masyarakat
mencari barang lain yang dapat digunakan
tindakan
ketika
atau banting harga (dumping)
ini
harga
para
intervensi
ihtikar dan siyasah al ighraq
dalam Hal
berhak
wenangan dalam pasar, seperti
erat
tersebut
di
terjadi
sifat
yang
sebagaimana
melakukan
dan
memiliki
pemerintah
dan
"Tindakan pemimpin terhadap
menambah pembelian terhadap
rakyat harus dikaitkan dengan
barang
kemaslahatan".
yang
penurunan kenaikan
mengalami
harga. harga
pendapatan
riil
berkurang.
Hal
Kedua,
Statement Yahya bin Umar
menyebabkan para ini
yang melarang praktek banting
pembeli
harga
memaksa
harga barang menjadi murah.
pembeliannya terhadap berbagai
Tetapi, lebih pada suatu upaya
jenis barang, terutama barang Tetapi,
mengalami sekali
untuk
kenaikan.13 lagi
kaidah-kaidah
Sudono Sukirno, Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, h.76
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
terjadinya
negatif
terhadap
mekanisme pasar dan kehidupan masyarakat
Islam.
13
mencegah
dampak
bahwa
mekanisme harga harus tunduk kepada
bukan
dimaksudkan untuk mencegah
para pembeli untuk mengurangi
yang
(dumping)
secara
14
Jalaluddin Abdur Rahman as Suyuthi, al Asybah wan Nadhair, Indonesia, Syirkah Nur Asia, tt, h. 83
| 96
Ulu<muna< Vol 1 No 1Juni 2015 keseluruhan.15
Jika
harga
di
pasar turun atau murah karena faktor alami tidaklah menjadi masalah,
semisal
barang
di
pasar banyak, maka menurut hukum ekonomi harga barang akan turun. Tetapi jika harga di pasar
murah,
rekayasa harga
untuk
secara
berakibat
karena
menguasai
monopoli,
kepailitan
ada dan
pedagang
lain maka hal tersebut dilarang oleh Islam.
Economic and Banking Institute, 2001 CD Kutub as-Sittah, Ahmad bin Hambal Depdiknas, Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2003 Depag RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, Semarang, Toha Putra, 1995 Jalaluddin Abdur Rahman as Suyuthi, al Asybah wan Nadhair, Indonesia, Syirkah Nur Asia, tt Rasul, Ali Abdur, al Mabadi' al Iqtishadiyah fi al Islam, Beirut; Dar al Fikr al Arabi, 1980 P3EI UII dan BI, Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Yogyakarta, 2008
DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman, Hammad bin al Janidal, Manahij al Bahitsin Fi al Iqtisad al Islamy, Riyadh Syirkah al Ubaikan li al Taba'ah al Nasyr, 1406 H Al-Sijistani, Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Beirut: dar al Fikr, 1994 Antonio, Muhammad Syafii, Islamic Bank in Indonesia, Thesis of Doctor of Philosophy degree, Melbourne Institut of Asian Languages and Societies, The University of Melbourne, Australia, 2003
Paul R. Krugman dan Maurice Obsteld, International Economics; Theory and Policy, New York, Harper Collins Publisher Inc, 1991 Rif'at al Audi, Min al Turats: al Iqtishadi li al muslimin, Makkah, Rabithah 'Alam al Islamy, 1985 Sukirno, Sudono, Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006 Yusuf, SM, Economic Justice in Islam, New Delhi; Kitab Bavan, 1988
Chapra, Umer, The Future of Economics: An Islamic Perspectiv, (Jakarta: Sharia 15
Rif'at al Audi, Min al Turats: al Iqtishadi li al muslimin, Makkah, Rabithah 'Alam al Islamy, 1985, h. 56
Pemikiran ekonomi Yahya Bin Umar …
| 97