INTENSITAS DAII VARIASI MORFOMETRIK Trichodina sp. PADA BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lacepede) PEN{DEDERAN I YAI{G DIJUAL DI PASAR IKAI\{ PURWOI\TEGORO KABT}PATEN BANJARIIEGARA Nurul Adsalu Rokhmani dan Edy Riwidiharso Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto e-mail
[email protected] purwonegoro Fish Marke! Banjarnegara district trln*#;J;, fish market in Central Java southern and westem parts. This fish market seryes as a center for buying and selling fish and fish seed traffic in a particular place to the location of the fish farmers. It will possibly spread a particular type of disease from one area to another. Trichodina sp. is found in the seed of gouramy fish hatchery center ar€a with the pathogenicity level reached 80o/o. Trichodina sp. has a big role in the cultivation ofgouramy production by reducing the physical condition of the fish so dangerous and cause death of gouramy in the seed phase. The results showed that as many as 150 gouramy frsh fty were examined, 56 gouramy fish fry wete infected Trichadina sp. All of Triclwdina sp. are found as many as 573 individual from the gouramy seeds infected. Total intensity of Trichodina sp. from gouramy seeds amounted to 10.97 individual. The meazurement results morphometric characters Trichodina sp. show the variation of morphometric with body diameter from 47.5 to 112.5 pm; denticle ring diameter from 22.5 to 47.5 pm; denticle diameter of I2.5 lo 42.5 pm, adhesive disc diameter 37.5 lD 65 t*; membrane width 2.5-7.5 trrm and the number of denticle 13-28. Trichodina sp. allegedly found there are three tlpes of ?i heterodenlata, T. nigra, aridT. acuta
Keywords: gouramy, Trichodina sp., intensity, morphornetric variation.
PENDAIIULUAN
Pasar Ikan Purwonegoro
Kabupaten
Banjamegara adalah lokasi atau tempat untuk aktivitas jual beli ikan air tawar di Banjamegara. Lokasi Pasar ikan ini strategis karena terletak di jalur lalu lintas transportasi antar kabupaten dan antar provinsi, sehingga lebih mernudahkan bagi para pembeli dan penjual ikan dari dalam maupun
luar
daerah untuk menuju lokasi
Sebagaimana menurut laporan
tersebut.
dari
Himawati (2011), aktivitas juat beli ikan di Pasar Ikan Purwonegoro tidak hanya melibatkan penjual ikan dari dalam kabupaten saj4 namun juga ditemukan
memerlukan waktu yang cukup lama serta apabila dijual keuntungan yang diperoleh cukup banyak. Namrur dalam budidaya ikan gurami pada ukuran
benih sering kali dihadapkan pada beberapa kendala, salah satunya adalah infeksi serangan parasit. Infeksi parasit merupakan salah satu kendala yang sering terjadi dalam usaha budidaya ikan gurami, terutama dalam fase pembenihan, karena pada fase ini sistem pertahanan tubuh
gurami belum sempuma (Ellis, I 988). Organisme parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada tubuh organisme lain,
mendapat makanan untuk hidupnya dan dapat
penjual ikan yang datang dari
mengakibatkan beberapa kerugian pada inangnya. Menurut Bhagawati et al (1991), parasit pada ikan
jenis ikan air tawar yang dijual di Pasar Ikan
mendukung pertumbuhan
Purwonegoro, diantaranya ialah ikan gurami. Ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.) jenis ikan air tawar yang rnempunyai
hidupnya. Kondisi tersebut berupa kualitas air yang burulq banyaknya bahan organik dalam kolam, kondisi air yang tergenang, fluktuasi suhu yang
kabupaten Banyumas, Purbalingga serta Semarang. Salah satu
nilai ekonomi relatif tinggi karena rasa dagingya yang gwih, lezat, memiliki gizi yang tinggi sehingga banyak digemari masyarakat. Ikan gurami dan
memiliki harga jual yang terus meningkat
stabil sehingga menjadi pilihan pembudidaya ikan dibandingkan komoditas ikan air tawar lainnya. Pengembangan budidaya gurami tidak lepas dari beberapa kelernahan. Salah satu kelemahan pada budidaya gurami ukuran konsumsi yaitu merniliki
laju
membutuhkan kondisi lingkungan yang dapat
dan
perkembangan
drastis, suhu yang rendah dan padat penebaran kolam yang tinggi. Selain itu jumlah inang tertentu juga dibutuhkan untuk kelangsungan hidup parasit.
Kenaikan jumlah inang pada suatu kolam akan menaikkan jumlah penyebaran parasit pada inang. Berdasarkan manifestasi keparasitannya,
parasit dapat dibedakan menjadi 2, yaitu endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
pertumbuhan
yang lambat serta waktu
kematangan gonad sekitar 2tahun. Akibat adanya
kelemahan pada budidaya gurami ukuran
konsumsi, menyebabkan banyaknya jumlah para pembudidaya ikan lebih nemilih ukuran benih karena biaya produksi yang lebih murah, tidak
parasit yang menginfeksi bagian dalam tubuh ikan, baik organ dalam maupun jaringan otot. Beberapa endoparasit yang biasa ditemukan pada ikan, antara lain Anisakis spp., Ascaropiis sp., dan Philonema sp. Sedangkarl ektoparasit merupakan parasit yang
hidup pada permukaan tubuh inang
dan
memp€f,oleh makanandari inangnya @rotowidjoyo, 1987).
Menurut Himawati (2011), terdapat fubgai jenis ektoparasit yang meng,tnfeksi benih ikan gurami yang didapatkan dari Pasar Ikan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara yaitu Oodinium sp., Chilodonella sp, Gyrodactylus sp., Dactylogtru.s sp.Epistylis sp., dan Trichodina sp. Trichodina sp. merupakan parasit patogen yang paling banyak ditemukan pada benih ikan gurami
di
Pasar Ikan
Pwwonegoro. Penyakit yang
Trichodina sp. yang ditemukan
pada
masing-masing tubuh ikan memiliki karakter rnorfometrik yang berbeda. Perbedaan morfologi Trichodina sp. dapatdiketahui melalui karakter morfometrik yang meliputi ukuran diameter fubuh, diameter cincin dentikel, diameter adhesive disc,
lebar membran dan karakter mmeristik yaitu jumlah dentikel (Dana et al., 20A2). Variasi morfometrik Trichodina sp. berkaitan dengan jumlah dan jenis Trichodina sp. yang ditemukan, dengan ukuran yang bervariasi (Basson
& Van As,
disebabkan parasit dari familia Trichodinidae ini dikenal dengan nama Trichodiniasis atau penyakit gatal pada\kw. Trichodina sp. pada ikan air tawar maupun air laut sering ditemukan menginfeksi kulit dan menyebabkan kerusakan berat pada insang
2006). Variasi struktur dan morfologiTrichodina sp. pada sentra benih ikan gurami di Wilayah
sehingga dapat menyebabkan kematian (Lom dalam Woo, 1995). Pengaruh Trichodiniasis yang
Jawa Tengah yang memiliki perbedaan kondisi lingkungan lokasi sentra benih dan budidaya ikan gurami (temperatur, lingkungan, kondisi fisik, dan
berbahaya adalah
akibat dari
pergerakan
Trichodinanya, sehingga setiap individu dapat menyebar ke wilayah yang luas. Trichodina sp.
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara diduga berkaitan dengan penyebaran benih ikan gurami ke seluruh Provinsi
kimiawi perairan), sehingga
menyebabkan
bervariasinya kemampuan dan perkembangan ikan
dapat hidup lebih dari dua hari tanpa inang. lkan yang terinfeksi Trichadina sp. menunjukkan warna puca! iritasi kulit, hiperplasia, degenerasi dan
gnrami maupun Trichodina sp.
nekrosis dari sel epitel yang muncul bersamaan dengan proliferasi dari sel lendir sehingga semakin lama ikan menjadi lemah dan kurus, selanjutnya ikan akan mati(Kabatadalam Rokmani, 2009).
Trichodina sp. berupa ujung dentikel. Ujung
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberadaan Trichodina sp. antara lain kandungan partikel-partikel organik dan jumlah bakteri dalam
sebagai
ektoparasifrrya (RolJrmani et al., 2015).
Salah satu karakter ukuran morfometrik dentikel Trichodirm sp. ada dua jenis, yaitu ujung berbentuk tumpul dan ujung berbentuk lancip. Hasil pengamatan karakteristik morfometrik Triclwdiw sp.yang dilakukan Utami (2015) pada benih ikan gurami dari kolam budidaya Desa
Luwung, Kecamatan Rakit,
Banjarnegara
perairan. Lingkungan dengan kandungan bahan organik tinggi merupakan kondisi yang sangat disukai oleh Trichodiru, disamping merupakan
menunjukkan bahwa pada benih ikan gurami tersebut terdapat dua jenis perbedaan morfologi
faktor pemicu tingginya jumlah bakteri
Keduahal tersebut secara bersama-sama akan
hasil penelitianamirudin (2015), menunjukkan benih ikan gurami pendederan II yang dijual di TPI
menyebabkan prevalensi dan inlensitas Trichodina sp. meningkat karena terdapat sumber makanan yang cukup banyak bagi Trichodirn sp. dan terjadinya penurun€rn kondisi ikan. Keadaan ini akan menjadi lebih parah jika ikan ditebar dengan
et al.
perairan melalui mekanisme
dalam
dekomposisi.
padaf penebaran tinggi sehingga
sangat
memungkinkan terjadinya infeksi akut oleh parasit ini (Nugrayani et al,20ll). Intensitas serangan adalah jumlah rata-rata individu suatu spesies parasit dibagi dengan jumlah
inang yang terinfeksi (Moller
Nilai
&
Anders, 1986).
intensitas digunakan untuk mengetahui
tingkat serangan infeksi pada ikan
budidaya.
Intensitas dalam jumlah sedikit maupun melimpah dapat menyebabkan gangguan pada tubuh ikan, namun intensitas gangguan tersebut tergantung pada jenis ikan, stadia ikan, dan kondisi ikan. Kondisi ikan stress karena pemindahan lokasi dapat menurunkan daya tahan tubuh ikan dan biasanya ikan lebih mudah terserang penyakit. Intensitas serangan parasit dalam jumlah besar dapat
Trichodina sp. yaitu Trichodina nobilis
Tichodina reticulata. Selanjutnya
dan
Purbalingga terdapat variasi morfometrik Trichodina sp. yang diduga spesies Trichodirn acutct, Trichodirw heterofuntata, Trichodina magrut, dan Trichodina nobilis. Menurut Windarto
(2013), Trichodina nobilis merupakan Trichodina yang memiliki ujung dentikel yang berbentuk lancip sedangkan Trichodina reticalata memiliki ujung dentikel tumpul.
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan
Puwonegoro Kabupaten
di Pasar lkan
Banjamegara. Pemeriksaan Trichodina sp. dari benih ikan gurami
dilakukan di Laboratorium EntomologiParasitologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
menimbulkan kematian pada ikan dan mengganggu produktivitas budidaya ikan.
Soedirman.
B. Teknik Pengambilan
Sampel
Penelitian dilakukan menggunakan metode survai dengan pangambilan sampel benih ikan menggunakan teknik random sampling. Pengambilan sampel ikan dilakukan tiga
kali dengan selang waktu satu minggu. Jumlah
sampel benih ikan yang diambil adalah 10% dari +500 ekor benih ikan yang dijual di Pasar Ikan
Purwonegoro, Banjarnegara'
Pengukuran
karakteristik morfometrik Trichoditu sp. dilakukan secara samplingdari benih ikan yang terinfeksi. Organ tubuh ikan yang diarnati adalah sirip ekor, sirip punggung, sirip dadasirip anal, insang dan lendir.
C.
Variabel dan Parameter
penelitian
Variabel intensitasTrichodina
a&lah
objektif yang dipasangkan pada mikroskop dengan perbesaran 400 kali'Karakteristik morfometrik Trichodina sp. diamati dengan mengukur diameter tubuh, diameter cincin dentikel, jumlah dentikel, lebar membran dan diameter adhesive disc-Data hasil pengukuran morfometrik dianalisis secara deskriptif berdasarkan petunjuk Lom (1961) dnlam Basson (2010); Van & Basson (1986) dalam'Woo (2006).
E. Metode
Analisis Data
sp dengan parameter jumlah Trichodirw sp. yang ditemukan serta variabel morfometik dengan parameter diameter tubuh,
Intensitas Trichodina sp. yang ditemukan pada pada benih ikan sampel dihitung menurut Moller & Anders (1986), berdasarkan rumus
diameter cincin dentikel, diameter dentikel, lebar membran dan jumlah dentikel Tricho&na sp.
sebagai
D. 1.
Cara Kerja
Pengambilan sampel benih ikan gurami Sampel benih ikan gurami pendederan I diambil dari penjual ikan di Pasar Ikan Purwonegoro, Kabupaten Banjarnegara. Benih ikan
gurami diambil dari wadah
penampung
menggunakan seser dan mangkok plastik kemudian
berikut
:
i:t::-srlls =
Data variasi morfometrik dianalisis
secara
deskriptif menurut Lom (1961) dalam Basson (2010); Van & Basson (1986) dalam Woo (2006)'
HASIL PEMBAHASAN
dimasukkan
ke dalam kantong plastik dan diisi oksigen.Benih ikan grnami dibawa ke Laboratoriurn Entomologi dan Parasitologi
Hasil penelitian ektoparasit Trichodina sppada setiap benih ikan gurami pendederan I yang dijual di Pasar Ikan Purwonegoro dapat dilihat pada
Universitas Jenderal Soedirman untuk dilakukan
tabel 4.1.
preparasi Trtc hodina sP.
2.
Pembuatan Preparat nntuk
Pengamatan
Sirip dada sirip dorsal" sirip anal, dan sirip ekor dari benih ikan dipisahkan dengan cara
digunting latu diletakkan secara membujur di atas object glass. Bagian lendir dari tubuh ikan juga dibuat preparat dengan cara dikerok menggunakan scalpel. Lendir kemudian diusap di atas obiect g/ass.Gelas preparat kemudian dijemur
di
bawah preparat gelas preparat yang
sinar matahari langsung sampai kering
sirip, insang, dan
lendir direndam dalam larutan AgNO3 2olo selama 10 menit, kemudian dibilas dengan akuades (Klein, 1958).Gelas preparat kemudian disinari dengan
terdapat potongan
sinar ultra viotet (UV) selama 15-20 menit.
3. Identilikasi dan
Perhitungan Jumlah Trtchodina sp. Preparat diamati dan diidentifikasi ada tidaknya Trichodina sp. menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1000 kali' Morfologi Trichodina sp. diidentifikasi berdasarkan petunjuk
& Laaetda (2001)' Preparat Trichodina sp. diamati pada tiap bagian organ menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 kali. Jumlah total individu Trichodina sp' dihitung pada seluruh ikan sampel yang terinfeksi.Jumlah intensitas Trichodina sp. dihitung pada seluruh ikan yang terinfeksi. Kabata (1985) dan Ctuz
4.
fta
t.{
I
TrichodinasP.
mengering.Setelah
Tab.l C.1. Julal Iticloddd ep' .rug s.lginf.ksi b.tlh ikltr gurMi Iiij.4c.iiia :!- ::45 &tr:H Ed:t l:au JHA -lss
ir
:t
r
Jri
:6
Berdasarkan
hasil pemeriksaaan
menginfeksi satu ekor benih ikan gurami. Nilai
tersebut lebih rendah dibandingkan intensitas benih ikan gurami pendederan yang terserang Trichodina sp. menurut Utami (2015) yaitu sebesar
I
100-120 individu//ekor
dan hasil
Trichodina sp. Preparat Trichodina sp. diamati dengan menggunakan mikrometer okuler dan mikrometer
penelitian
Nurochmah (2016) dengan intensitas mencapai
60,35 individu/ekor. Hasil penelitian
intensitas
Trichodina sp. pada benih ikan gurami ini memiliki nilai intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian intensitas Trichodina sppada benih ikan gurami pendederan 1l yang dilakukan Amirudin (2015) yaitu sebesar 10,75
individu/ekor dan penelitian yang dilakukan Sari (2015), tentang intensitas Trichodina sp- pada benih ikan cupang mencapai 1,65 individu/ekor. Berdasarkan nilai intensitas yang diperoleh pada penelitian ini, maka intensitas Trichodina sp. yang ditemukan tergolong cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Seni (2001), kelimpahan atau intensitas ektoparasit pada ikan dapat diketahui dengan cara menghitung derajat infeksi, derajat infeksi sebesar 27,95 individu / ekor tergolong tinggi.
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
Pengukuran Karakterisfik Morfometrik
pada
tabel 4.1 dapat diketahui bahwa intensitas serangan infeksi Trichodina sp. pada benih ikan gurami sebesar 10,97 individu/ekor. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat + l0 individu ektoparasit yang
Berdasarkan tab€l 4.1,
nilai
prevalensiTrichodina sp. pada benih ikan gurami yang diperiksa yaitu37,33o/o. Hal ini menunjukkan bahwa dari 150 ekor benih ikan gurami yang diperiksa terdapat 56 ekor benih ikan gurami yang terinfeksi serangan Trichodim sp. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan prevalensi benih ikan gurami pendederan I yang terserangTrichodina spdari Desa Luwung, Kecamatan Rakit, Kabupatan Banjarnegara menurut Utami (2015) yaitu sebesar l00o/o dan Desa Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas dengan prevalensi mencapai 100% (Nurochmah, 2016). Nilai prevalensi hasil penelitian juga lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai prevalensi Trichodina sp. pada benih ikan gurami pendederan II yang dijual di TPI Purbalingga oleh Amirudin (2015) yaitu sebesar 40%. Berdasarkan nilai prevalensi yang diperoleh pada penelitian ini, maka prevalensi Trichodina sp. yang ditemukan masuk ke dalam kategori comrnonly atau umunL sebagaimana mengacu pada kriteria prevalensi monurut Williams & Williams
ikan. Semakin besar ukuran ikan maka
sistem ketahanan tubuh ikan akan semakin baik. Kondisi ketahanan tubuh ikan yang berukuran benih masih lemah dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga lebih mudah terserang parasit. Jumlah intensitas Trichodina sp. yang rendah tidak terlalu mempengaruhi kesehatan ikan. Untergassser (1989) dalam Zheila (2013), menyatakan bahwa Trichodina sp. mempunyai peran penting dalam
ikan karena parasit ini menurunkan daya tahan tubuh ikan jika infeksi Trichodina sp. tinggi. Selain itu, Trichodino sp. dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder. Kerusakan pada permukaan ikan yang diakibatkan oleh Trichodina sp. dapat memunculkan infeksi proses budidaya
sekunder seperti bakteri dan pathogen lainnya.
(1ee6).
Hasil pengamatan terhadap kegiatan pemeliharaan benih ikan gurami di Pasar Ikan
Purwonegoro Kabupaten
Banjarnegara
menunjukkan bahwa prevalensi dan intensitas Trichodina sp. cukup tinggi. Hal ini WdL kenyataannya di lokasi penjualan, penjual kurang
kondisi linglungannya (lingkungan perairan yaog buruk dan padat tebar benih yang tinggi) atau mungkin dari tempat asal ikan (petanD juga kurang memperhatikan lingkungan perairannya misalnya tidak memperhatikan kepadatan ikan dalam kolam pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan pemyataan Alifuddin et al. (2AA3), kepadatan ikan yang tinggi dapat menyebabkan ikan menjadi stres. Kolam atau tempat pemeliharaan ikan dengan kepadatan ikan yang tinggi, dapat menyebabkan ikan akan saling bersinggungan satu dengan lainny4 sehingga akan terjadi penularan ektoparasit dengan cepat. Kolam yang tenang, tergenang, dan tidak berarus
memungkinkan infeksi Trichodina sp. lebih tinggi dibandingkan dengan kolam yang berarus deras (Nugraha, 2008 dalam Zheila}0l3) Fallor lain yang mempengaruhi tinggi
rendahnya
nilai
intensitas
dan
prevalensi
Trichodina sp. yaitu kandungan bahan organik dan kepadatan bakteri. Menurut Nugrayani et al (2011) dalam Amirudin (2015), kandungan bahan organik dan kepadatan bakteri dalam perairan merupakan suatu indikator biologis yang dapat digunakan untuk menggambarkan kualitas pemeliharaan benih
ikan
bakteri di kolam tinggi, maka jumlah Trichdina sp juga tinggi (Ogut & Altuntas,20ll). Nilai intensitas dan prevalensi Trichodina sp. juga dapat dipengaruhi oleh ukuran tubuh dan umur ikan. Menurut Rustikawati et al. t2004), serangan eltoparasit pada ikan akan menurun sejalan dengan bertambahnya umur dan ukuran
Hasil penelitian jumlah Trichodirta sp. pada setiap organ tubuh benih ikan gurami disajikan pada ta|lr-l 4.2 Tab?l t.2, JuDlNh frickodiila sp. ]-!Lg m€lll[fekri lr€otb selkp otgro Ores lrbut $LEldE he Srip Snt -cii caCa Saii llrug
€?ca tum!
wl
ptdn
'hnlat
lddt
:st ll4
gs sl
i;?
ils
Jumlah total Trichodina sP. yang ditemukan pada benih ikan gurami sebanyak 573 individu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
Trichodina sp. terdapat hampir pada seluruh organ tubuh benih ikan gurami yang diamati yaitu, sirip ekor, sirip puoggung, sirip dad4 sirip anal, insang
dan lendir. Hal ini sesuai dengan pemyataan Fernando et al. (1972) dalam Riko et al. (2012),
bahwa Trichodina sp. dapat menginfeksi lebih dari satu bagian tubuh ikan yaitu, lendir, sirip, dan
insang. Trichodina sp, pada benih ikan gurami
sebagian besar ditemukan pada
lendir
dari
permukaan tubuh ikan yaitu sebanyak 318 individu
dan sirip dada sebanyak 87 individu. Trichodina sp. lebih banyak ditemukan pada lendir ikan disbanding dengan organ tubuh lainnya seperi sirip dan insang. Tinginya jumlah Trichodina sp. pada permukaan tubuh benih ikan grnami disebabkan karena lendir merupakan bagian yang paling luas
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
secara umum. Peran bakteri sebagai dekomposer bahan organik juga mempunyai peranan penting dalam jaring makanan yaitu sebagai mangsa organisme protozoa seperti Trichadirn sp. (Austin, 1998). Apabila jumlah
tko gtrnmi
dibandingkan organ tubuh lainnya dan memiliki
kemungkinan terinfeksi yang lebih tinggi. Ohiulun
(2002) dalam Sari (2015), menyatakan bahwa permukaan tubuh ikan berhubungan langsung dengan lingkungan yang memudahkan serangan ektoEarasit termasuk Tric hodina sp.
Murray (2000) dalam Zheila (2013) menyatakan bahwa ikan memiliki sistem antibodi berupa sel darah putih (leukosit) terhadap patogen pnyaktt yang menyerang tubuh inang. Jika sel darah putih tersebut tidak bekerja dengan bailq dan apabila ikan terinfeksi Trichodina sp., maka ikan
akan mengeluarkan banyak lendir (mucus). Menurut Ohoiulun {2002) dalan Zheila (2013),
Identifikasi Trichodina sp. tidak hanya dilakukan dengan melihat ukuran morfometril<, tetapi juga dilakukan pengarnatan meristik pada bentuk dentikel, letak dentikel, bentuk ray dan
blade. Hasil identifikasi Trichodina sp.
jumlah Tricladitn sp. lebih banyak terdapat pada permukaan tubuh ikan dari pada organ lainnya kareta banyak rnenpndung rmtcus danjaingan epitel yang merupakan tempat hidup yang baik bagi
temFt mencari makanan- Sirip dada merupakan organ tubuh kedua yang banyak ditemukan Trichodina sp. pada benih ikan gurami. ektoparasit 'lan
Menurut Rokhmani (2015), letak sirip
dada berdekatan dengan operculum sebagai jalur masuk
oksigen ke yang dibutuhkan Trichodina sp. untuk
kepentingan hidupnya sehingga Trichodina sp. terakumulasi pada bagian sirip dada Menurut Heckmann (20A3) dalam Zheila (2AB), infeksi Trichodina sp. jarang terjadi pada insang ikan.
Zheila (2013), menyatakan bahwa
intensitas
Trichodins sp. pada sirip lebih sedikit karena pada organ ini hanya terdapat sedikit makanan bagi Trichodina sp.
Ikan yang terinfeksi Trichodina sp. biasanya drtandai dengan beberapa gejala, diantaranya yaitu iritasi pada kulit, produksi lendir yang berlebih, insang pucat, nafsu makan menurun,
sirip ekor rusak dan berwama kemerahan akibat pernbuluh darah kapiler pada sirip pecah, hingga menyebabkan kematian (kianto, 2005). Sampel benih ikan gurami yang diteliti ini menunjukkan beberapa gejala ringan, seperti lepasnya sisik dari bagian anggota tubuh ikan, dan insang berwarna pucat. Namun apabila gejala infeksi Trichodina sp. ini tidak seg€ra ditangani dengan baik, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu penyebaran penyakit lain selain Trichodina sp. dari Pasar lkan Purwonegorq Kabupaten Banjamegara ke beberapa daerah sentra penjualan benih ikan gurami lainnya. Karakter morfometrik Trichodina sp. yang
ikan gurami pendederan I diperoleh dengan mengukur diameter tubuh, menyerang benih
diameter cincin dentikel, diameter dentikel, lebar membran" diameter disk perekat (adhesive disc), dan jumlah dentikel. Jumlah Trichodina sp. yang diukur sebanyak 90 individu Trichodina sp. yang menginfeksi benih ikan gurami dapat dilihat pada
tabel4.3. ffi.hofrrd
p&it"de@ I {dilu F6}
Irsk:fti!i< Di.Gd:
iiire
Iubr!
Cix(E ftiliikd
failel
!i!!i Eek{ ad:s;; l
tuml*
LCJ
G.Eb* J.l Ea:ll ldg${ho eilMkopii ftciadt}a itlB S!rui flFff@
Ker?mtrgd i
-{L
Hasil
rhwn
$trl dlrmuha!
p.da b.Ei} t det& rkee did*B $btrf, lztr€ berbrdr 5:-l.u E. tAoBE g0 pE dlD C, ukurtn ,-1.j !& qr.
pengamatan
karakteristik
morfometrik Trichodins sp. pada benih ikan gurami menunjukkan bahwa Trichodina sp. memiliki perbedaan karakteristik yang diketahui dari dari ukwan diameter tubuh, diameter cincin dentikel, diameter dentikel (radial pin per dentikel),
lebar membran dan jumlah dentikel.
sp. padr beEih ikrtr guraui
ir&-Eta= sS
I t,:-11 :1 .- -;:
i
:i:'::)
(20M); Duncan (1977) dalam Padua et al. (2012); Lom (1961) dalam Basson (20fi); dan Amirudin (2015). Menurut Duncan (1977) dalam Padua et al.
(2012), jenis Trichodina heterdentata memiliki karakteristik diameter tubuh 7l-106 pm; diameter adhesive dic 47-63 pm; diameter cincin dentikel 26-37 pm; lebar mernbran 2,7 pm; dan jumlah dentikel 20-27. Sedangkan menurut Van dan Basson (1986) dalam Woo {2006), j enis Trichodina heterodentata
msmiliki karakteristik
dengan
kisaran diantaranya diameter adhesive dic 38-82 pm; diameter cincin dentikel 23-51 pm; dan jumlah dentikel 20-30. Trichodina nigra memiliki karakteristik dengan kisaran diantaranya diameter cincin dentikel 19-39 pm; diameter adlesive dic 32-65 pm, dan jumlah dentikel 25-29. Memrrut
Lom (1961) dalam Bnson (2010), Trichodina nigra memiliki karakleristik diameter tubuh 6l-79 pm; diameter cincin dentikel 27-33 pm; diameter adhesive dic 43-54 pm, dan jumlah dentikel 18-29. Trichodina acuta melo;iiliki karakteristik dengan kisaran diantaranya diameter tubuh 42,5-57,5 pm; diameter cincin dentikel 22,5-32,5 pm; diameter adhesive disc 40-52,5 pm; lebar membran 2,5-5,5 pm dan jumlah dentikel 19-23 (Amirudia 2015). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa
jenis Triehodina heterodentata, Trichodina nigra dan Trichodina acutq yang dikemukakan oleh Van
dan Basson (1986) dalam Woo (2006); Duncan (1977) dalam Padua et al. (2AQ); Lom (1961) dalan Basson (2010) dar Amirudin (2015) berada dalam kisaran karakteristik morfometrik Trichodina sp. yang diamati dari benih ikan gurami
di Pasar Ikan
Purwonegoro
Kabupaten
Banjarnegara seperti t€rlihat pada tabel 4.2. OIeh
:
f,aatd l.bryffis bdlt iidi-Js :@iir '€r ditler
Jenis
Trichodina sp. hasil penelitian dapat diidentifikasi berdasarkan Van dan Basson (19E6) dalam Woo
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
Tabel 4.3. K.ralterist*. norfodeFik
pada
penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar 4.1.
1,1-:5
t,j - l,j 7i
karena
itr1 dapat diduga Triehodina sp.
yang
ditemukan pada benih ikan gurami dari Pasar lkan
Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara terdapat
tiga jenis Trichodina sp. yaitu
Trichodina heteradenteta, Triehadina nigra, dan Trichodina acuta Karakteri.stik morfometnk T. heterofu ntata pada benih ikan gurami dapat dilihat pada gambar 4.2.
Trichodina kosmopolitan (Padua
et al., 2012).
Trichodina heterodenlata pertama kali diidentifikasi oleh Duncan (1977) dalarn (Woo, 2006). Martins et al. (2010), mengemukakan bahwa sebanyak 43 spesies pisces dari 14 famili telah diketahui menjadi inang bagi parasit ini. Jenis Trichodina sp' lain yang ditemukan dalam penilitian ini adalah T. nigra. Karakterististik morfometrik T- nigra pada benih ikan gurami dapat dilihat pada gambar 4.4-
'E'
,_rtj.:{j'*,
'*-'
ft!r},o&4a haetulfitda- L T- kdeftdtrtqa {tt5i1 p6g@tu}' i f- ****o t&are, lt:: deIEF H'r s al' ldl:! C. !'Adaadaffia (faa & B65os, 19*6 dal@ ll'e':086)' st{aitr bar'= :* Iu :{€r€e:ucaik 'l;: .* i:): k*l,q: di*s ilcr **d asr: ra Fi !t:i n*:l plr' Fs -r#i i!6: dd :€te s€:*.4 ::tj
(;.Eb!r I-1.
Gambar 4.2 menrmjukkan hasil pengamatan T. heterodentata pada lendir benih
itun
gurami. Pengukuran karakter morfologi
dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dilengkapi mikrometer. Perbesaran yang Oigunut an adalah 400X. Karakteristik morfometrik T. heterodentata dari hasil penelitian dibandingkan dengan T. heterodentala dari hasil penelitian Duncan {1977) dalam Padua et al- (2012); Van dan Basson (1986) dalam Woo (2006).
GlBbu1.I.Li.io.}?4nigr4,-{.X{*Yd(hililpmlrEalm),t F€tr o-{rstdaL 1986 dttet 1i-$-:sS. a'
':
Gambar 4.2
pengamatan T. nigra pada permukaan tubuh benih
it
an
gutami. Pengukuran karakter morfologi
dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dilengkapi mikrometer' Perbesaran yang digunakan adalah 400X' Karakteristik morfometrik T. nigra dari hasil penelitian dibandingkan dengan
T. nigta dari hasil penelitian Van dan
Tdbrl {.4. tl4laliarrid& aorfoE€ttlk L hewodentutu pad' Pereukantr ttrbuh b€ril *ar g{'Mi {drtnc !rE}
Diffid: flt'rt cifil &5icl tirliF€jac: >3.j€l l$}t d.a-jlrt --rture:ru l:3L-t idralB *rd 149 J:ult' ka4
r*.L
Kblao im+na=d}
Klise {d3-rth=ed!
Iiaraltetisdli
:1,:-::1.: :!-li-jr i:,:-6j I
lilsaEa
is.ft=td}
E
l.i-1:.j
li-16 : r_-.;
:-r-:l
::t-l? ::
:tt-ll
:$-6:
Stl
:a,'ie€*siin 3gi*; .;iffff ncc lii J .lC:l: O;_iir;lt-"s !e'..Ir
Berdasarkan
r'*;EYt1\
Grmb.r
Laa
pnelitian Duncan (1977)
-E
Sk€d$il( horfologl dsDtlkel L dlgrd {!d & BassoL 1986 dalam tlrde qtr.t DeDuEPul, RR, -RtJ EcruD'ing
4.5.
$-oo, 1006) : BT.
tJjung blade apex dettfikel Trichodina
nigra betberftuk tumpul dan pendelq namun denticle ray dali Trichodina rigra berbentuk meruncing lurus. Hasil pengukuran karakterikstik morfometrik pada 90 sampel ditemukan Trichodina
sp. dengan ciri-ciri seperti Trichodina sebanyak
kmakleristik msfometrik T. letero&ntafa berada dalam kisaran karakteristik morfometrik Trichodina sp. pada benih ikan gurami seperti tedihat pada Tabet 4.3. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Trichodina sp. yang ditemukan adalah jenis T.heterodentata. T. heterodentala merupakan jenis
?"
tabel 4.5. Tab€l4.5,
tr.rrkFtistili Borfodetr{t t ti!trtPndt Peruuktd
gnroi{dalM
iirrrt€isriL
EiffiD {rate-lm
+
3iu.:d d:l5i-.ri Trlrl Chri:dti'-ad -1:;-{:,i 5:.:-6rl fiilprr.k.: l:-l;.j ler-*e! ::-:j -Ir'rut ds:Lk t :,]'-i :ibr:Gafv-4 I -tiilzt bdlrlu t}roi:dg l:ILs O Stir;s,i: Lrc hil€ 5E j ?3d[jd ?sa+ :
tubuh b€trlb ikeD
Pm}
!d}
Ki!il's KisB {rltajlh - id) (mttr-rlre+ ttl-3 f&i-I.i ::-il ll"iJ J-r-:{ l$-lt
!d)
:t-,1 1{ O.
]€] i Itili idtr Fs!€a rl;l:'j
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
dalarn Padua et a1-, (2012); Van dan Basson (1986) dalam r$9oo (?005)" rnenunjukkan bahwa
nigra
4 sampel. Karakteristik morfometrik
nigra pada benih ikan gurami dapat dilihat pada
fl-ta'5
:6-iiJ;-il
Basson
(1986) dalam Woo (2006); danNurohmah (2016)'
sp. rnenunjukkan beberap bentuk ray yang bervariasi. Trichodina sp' memiliki bertuk dentikel arah proximal yang meruncing melengkung, dan
sampel. Karakleristik morfometrik T. heterodentata pada benih ikan gurami dapat dilihat padatabel 4'4'
St2t! ba = :& pE
menunjukkan hasil
Hasil pengamatan mcrrfologi Trichodiw
menumpul. Trichodina heterodentata memiliki ujwry blode aryx yang berbentuk tumpul dan bentuk denticle ray yatrgmeruncing lurus Denticle ray Wda Trichodina heterodentata memiliki bentuk yang meruncing namun lebih tebal. Hasil pengukuran karakterikstik morfometrik pada 90 sampel ditemukan Trichodina sp. dengan ciri-ciri seperti Trichodino heterodentata sebanyak 80
I'-xidrsll-u&Ba!s!' :9161'
griran:n Lac.
\-s3krh:lc:{r
Berdasarkan penelitian Lom (1961) dalam
Basson (2010); dan Nurohmah
(2016),
menunjukkan bahwa karakteristik morfometrrk
T-
nigra berada dalam kisaran karaLteristik
morfometrik Trichodina sp. pada benih ikan gurami seperti terlihat pada Tabel 4.4. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa Trichodirs sp' yang ditemukan adalah jenis T. nigra Ttichodina nigra
Im
(1961)' Van & pertama kali diidentifikasi oleh menyatakan (2006)' Woo (1956'S datan jenis parasite merupkan nigra irtehodtoa Uatlwa Trichodina sp. yang paling umum ditemukan pada
b**tt
L*u..
O*
insang beberapa ikan- air sp. lain yang juga Trichodtto Jenis
permukaan tuUlrn
ditemukan adalah
T' acuta- Karakterististik
morfometrik T. rcuta pada benih ikan gurami dapat dilihat pada gambar 4-6.
fabel4.6. Kar.ktelistik Borf@elrlL
l dt!'lt pid'perButtsD rublhb€lb iL$
Eu$li {*!hs Jts} thr@ Kanlileriltt |{aB-il.{d} Die:d: Tat€t Cia.ia
{,-.i-5.-,-.
{dt-!a{a }
sd}
,,-it
:l"j-:.:.j
:,q-i:
dE{*d
tii{ F*kxi 3di.el
i.lird
Klslru {dr&"€!'-:d}
;
r:,63
:- ..
I*d?t dni-lcl
t:-:t
IisLl
iari-::*t !s$i: ,'. u? d:rf,u
6
IruE
O. Srrn
?u!=!a
3c:Peadiia
:.:-r.j
irb$ sa3s
f ct i Lat
C.
S.ir
rnl
Lat
\'e da: Bared i1!36 ! da'@'r n'N
-{at rdie i
ll1i1
Berdasarkan penelitian Duncan {1977) dalam Amirvdiry (2015! Yan dan Basson (1986)
dslam Woo (2006), menrmjukkan
bahwa
karakteristik morfometrik T" acuta berada dalam kisaran karakteristik morfometrik Trichodina sp' p€nEmino)' B:-,f 9!F cdEbd J,6. T/Itho&rd nt&. L L ataa Ibsf, & Btrw l9E{ drlen $o41i{6}.
glGi6:or+c-
r-
{i u
dt
Stshb3r=XqE
Gambar 4.6 menunjukkan
hasil be.nih tubuh permukaan pada T. acuta pengamatan
ituti gu.a*i.
Pengukuran karaller morfologi
dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dilengkapi milrometer. Perbesaran yang Oigu:ttuLanuaa*t+OOX.Karakteristikmorfometrik T.-acuta dari hasil penelitian dibandingkan dengan T, acutadari hasil penelitian Amirudin (2015); Van (7956) dalan Woo (20{6)' {an.Basson
.-i
pada benih ikan gurami seperti terlihat-pada.Tabel
iS. ot*t
karena
frDbard:. s&sr* Nfols€iddr*d
.F-
p"*';teftim.
Eurasi4 Amerika Utara, Filiphina
inang yaitu pada bagian permukaan kulit atau.lendir
-r
acula iarungditemukan pda bzgrml insang (Lom, 196l dalan Woo,2006)' SIMPT}LAN DAN SARAN
tuluf, lun.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : -
lntensitas Trichodiru sp' Pada benih ikan gurami pendederan I yang dijual
di Pasar lkan
Purwonegoro
Kabupaten Banjarnegara tergolong cukuP tinggi Yaitu mencaPai 10,97 :
-tT'3'sde
4e'
EetuEpul' RT.X4t Petrd€k
2.
Morfologi Trichodina aeuta hampk sama dengan morfologi Trichodina nigra' uiungblade apexT. nigra betbentuk lebih tumpul namun denticle ,oyf. oig* berbentuk lebih meruncing lurus. Sedangkan Trichodina acuta memiliki ujung blade apex yang menumpul namun ray denticle -T'
acuta brbentuk meruncing, melengkung dan pendek (Nikolic et al., 2003). Gaze & Wootten
itleA; tn"nyatakan, bahwa morfologs Ttichodina acuta' juga hampir sama bentuknya dengan morfologi dentikel Trichodins compacta' Hasil
p"ttgut** karakterikstik morfometrik pada 9O iampef dikmukan Trichodina sp. dengan ciriciri seperti Triehodina rcuta sebanyak 6 sampel' Karakteristik morfometrik T. acuta pada benih ikan gurami dapat dilihat pada tabel 4.6.
dan
Daerah pilihan T. acuta untuk menginfeksi
."., 3M {B*s*:CIol
disimpulkan bahwa
ditemuk*lfry l"^.di
yang ikan air tawar yang
1-
*
itrl dapat
Trichadina sp. yang ditemukan adalah jenis ?"' acuta. T. acuta merupak*at ienis Trichodina sp'
individu/ekor.
Trichodina sP. Yang ditemukan menunjukkan adanYa variasi morfometrik dan diduga terdaPat beberaPa
jenis
Triehodina
sP'
diantaranya T. leterodenta, T' nigra, danT. acuta-
ini adalah perlu dilakukannya pengamatan secara genetis terhadap Saran dari penelitian
Trichodina sp. yang ditemukan untuk
dapat
menentukan jenis Trichodina sp' secara lebih akurat.
DAFTARRETERENSI Afrianto, E. 1gg2' Pengendalian Hama & Perryakit
/ton Kanisius,
YogYakarta.
A. 2015. Prevalensi dan Variasi Morfometrik Trichodina sp. pada Benih
Amirudin,
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
(OsPhronemus gourqmY Lac.) Pendederan II Yang Dijual di
Ikan Gurami
TemPat Peniualan lkan $Pt
Purbatingga. Skripsi. Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Purwokerto
Soedirman'
Arthur,
J. R. and J. Lom'
1984' Trichodinid Protozoa (Ciliophora: Peritrichida) from Fresh Water Fishes af Rybinsk Resemoir' IJSSR- Journat
parasitising (Ciliophora: 'British Peritrichida)
freshwater fith'
af Protazoologt' 31' pp
. Diakses
Austin, ' B., 1988. Marirc PP.222.
Yan As, J'G',
and Other
20tr'
Trichodinidae
CilioPhorans (PhYllum
In Woo, P'T'K (Fi)' Fisft and Disorders' Yolume I:
CilioPora)Diseases
Bassono
tanggal 27 lan'aari 2016'
Microbiologt'
Melbourne: Cambridge University Press'
L' &
S" 2006' Hadiroseyani, Y., Hariyadi, P' & Nuryati' Inventarisasi parasit lele durnbo Clarias sp. di daerah Bogor' Jurnal Akuakukur Indone sia, 5(2), PP' 167 -177'
Y' T', & Wardiyanto' 2014. Identifikasi dan keragaman
Handayani, R., Adiputr4
Protozoan and Metazoan' Second Edition- London: CAB International
parasit pada ikan mos koki (Carrasius
Publishing,PP' 154-182'
carpio) yang berasal dari Lompung dan
2010. First records of Trichodinid ectoparasites (Ciliophora: P-eritrichia)
luir Lampung'
^ouratu$
freshwaterhshes in
Tasmania' Australia' with comments of Pathogenity. Acta P arasito I ogica' 49(3)'
Infesting Heckmann, R. 2003. Other Ectoparasites I soyo-ds' Branchiurans' pods, Fish, C ope
Mites,
-
ind Bivalves' Aquakultur
Magazine, USA'
PP.253-265.
D, Petrus, H.T., Siti' R' 1991' M3ngennl Bhagawati Efuoparasit Penyebab Pettyakit llrnn
S. 2A11- Intensitas dan Serangan EHoParasit Padt Benih lknn lu1ami
Himawati,
RakYat di ??:o .!'ii tidak di Publikasikan' KKI Pw*olretta.
Poao
dan ikst' ttwts (CYPrinus
Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, pp' 149-156'
L',
from included
fao
(O sihronemus gourctmy
inoi
and Cruz- Lacierda, E.R., 2001' Parasitic Diseases in Management Pests. In Health
Aquaculture' Phillipines: Atllcylture Departemen! Southeast Asian Fisheries
Effendi, K', Sumawidjaja dan HadiroseYani, Y' 20A2' Parosit Trichodina Pada Benih lk'an Betutu
(OxYeleotris marmorato)' Jurnal ito"tuttut Indonesia' IPB' Bogor:l'pp 58.
& O'Donoghue, P:{: 2005' (CilioPhora: Trichodinids
Doveo A.D.M.
Trichodinidae) from Native and Exotic
Australian Freshwater Fishes' Acta Frotozoologica, 44, PP' 1-60'
Ellis, E.A. 1988. Fish Vaccination' Academic Press Limited. San Diego, USA' 255P' the El-Dien, S.N. & Naeim, E', 1998', Ciliates of Trichodina, Triqartiella' genera -Paratrichodiru invading the nile fish
P asor
Purwokerto
Hue! M. 1972- Text Book of Fish lullure
:
Breeding and Cultivatian of Fish' Avenue General Derache' Brussel' 436P'
DeveloPment Center' PP 55-73
D. I.,
Lac'), di
Purwonegoro
KabuPaten Bani arnegwa' Slaipsi' Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman'
Fakultas Biologi UNSOED' Purwokerto
Dana,
2016.
Maps.
82-91.
Basson,
Folia
Parasitologica, 45, PP. l'17 -199'
Irianto,
A.
2005. Patologi lkan Teleostet' UGM
Press.Yoglrakarla.
lggg- Memacu Pertumbuhan Gurami' C e t akan Ke du a. I akarta: Penebar Swadaya'
Jangkaru,'
Z.
Fish Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases ol Francis' and Taylor Tropics' in Cuhure London and PhiladelPhia' hs Klein, B. M. 1958. Tle Dry Silver Method-and
Proper Use. Joumal Protozool'5'pp'99r03
Lom, J. 1958. ,4 Contribtt'tion to Tke Systematies
and.MorPhologt of EndoParasitic frthoiintds from Amphibians' with A
ProPosal of
Uniform
S.Peefic 5' Protozoology' of Journal Charasteri stic.
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id Clarias lazera and
Oreochromis niloticus. Egyptian Journal of Aquatic BiologY & Fish', 2(2),PP'35'49'
Gaze, W.H.
&
R', 1998' Eetoparasitic llv genus Trichodina
Wootten,
sPecies
af
PP25l -263-
Mahyuddin, K., 2009' P anduan Lengkap Agribisnis Ikan Garami. Jakarta: Penebar Swadaya'
Martins, M.L., Marchiori,
N'
Nunes'
G'
&
Rodrigues, M'P'' 2010' First record of
Trichodina heterodentata (Ciliophora: Trichodinidae) from channel catfish, Ictalaras Wnctatus cultivated in Brazil' Braz. J. Biol.,7A{3), PP. 637-6d+4'
McArdle, J. F. 1984. Trichodina as A Cause af Mortalifies in Cange Reared Rainbow Trout (Salmo gairdneri) and Salmon (Salmo satar). Bulletin Europe' Fish Pathologt 4{l):
Moller,
H
PP 3-6.
K. Anders.
1986. Diseases and Parasites of Marine Fishes. Verlag Moller,
and
GermanY.
Lingkungan Perairan Berbeda. Akuatika 3(13) : 43 - 48
Ogu! H., Altuntas, C' 2011. Monthly variation in the morphological characteristics of Trichodina sp. (Ciliophora: Petrichida)
found on whitingMerlangius merlangus ewinus- Revista de Biologia Marina Oceanogratia 4&2\: 269'27
Pramono, T. dan Syakuri, H. 2008- Infelci Parasit
Pada Permukaan Tubuh lkan Nilem
(Osteochilus hasellti) Yang di PPI Purbalingga'
Diperdagangkan
Ilmiah Perikanan. Vol. 3 No.2.
Mulia, D.S. ZbW. Tingkat Iflfeksi EHoparasit
Proozoa Pada Benih (Oreochromis niloticus)
lkan
di Balai
Nila
Benih
Prayitno, S.
Angeles.
R. K.
2000. Harper's Biochemistry
2stlred" Appleton and Lange' America'
Nikolic,
V.,
Simonov,
Preference of
P' &
Vesna,
P.,
2003'
Trichodinids (Ciliata,
Petrichia) occuring on fish-pond carp for particular organs and some morphological implications. Acta Yeterinaria 53(l)' pp'
4l-46. Nugraha, M.2Cf,8- Deraiat Infeksi Argulus tp ?od" Ikon Mas Koi (Cyprinus carrpio) didesa
Bangoan Tulungagung. Skripsi' Tidak dipublikasikan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya' Surabaya'
Nurochmah, H.S. 2016. Kelimpahan dan Variasi
Morfometrik Trichodina Sp.pada Benih
Ikan Gurami (OsPhronemus GouramY Lac.)Di Kolam BudidaYa Desa Beji KecamatanKedungbanteng Banyumas' Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Biologi. Universitas Jenderal Soedirman' Purwokerto
I. 2002. Irwentarisai Parasit padalkan Cupang (Betta sPlendens), ikan gapi(Poecilis reticulate) dan lk'an
Ohoiulun,
Semarang.
Rahayu,
N. S., D. Susanti, D. Lantian, S' A' Wibowo, R. Diana, dan Murwantoko' 2009. Pengaruh Salinitas terhadap Pertumbuhan Parasit pada Benih Gurami, Osphronemus gouramy. Jurnal Perikanan (J.Fish. Sci) XI (2) : 175-182) ISSN ; 0853-6589
Rokhmani. 2009. Keragaman dan Tingkat Serangan ElaoPuasit Pada Gurame (Osphronemus SauramY Lac.) TahaP I dengan Ketinggian Lokasi
Pendederan
Pemeliharaan yang Berbeda. Jurnal Biotika 7 (2) :87'93.
Rokhmani, Edy R dan Endang A.S-2012?engaruh
penganghnan benih gtrami "delivery order" terhadaP iumlah dan ienis H opar asit. PROSEDING
e
SEMNASKAN
2012 Jur. Perikanan Fakultas Pertanian UGM Joglakarta
Rokhmani, Edy
R
dan
Titi
C.2}l1.Hubungan
Kelrerabatan Trichodina sp. Pada Benih
Itran Gurami Sebagai UPoYa Pengendalian Dini di Provinsi Jawa Tengah. Tidak dipublikasikan- Purwokerto :
UNSOED
Rustikawati, I., Rostika, R. Iriana, D.' dan Herlina, E. 2004. lntensitas dan Prevalensi Ektoparasit Pado Benih llsn Mas
(Cyprirus carpia L-) yang Berasal dari Kolam Trqdisional dan Longtam di Desa
SukamulYa Kecamatan
DaeraUakarta Batat,
DKI
Jakarta'
Skripsi. Tidak dipublikasikan' Fakultas Ilmu Kelautan. Institut
Perikanan dan
Pertanian Bogor, Bogor.
Nugrayani, D., Agung, C.S., dan Hamdan, S' 2011'
Prevalensi Trichodina Pada Kondisi
SingaParman
Kabupaten Tasibnalaya. Akuakultur
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
Rainbow (Melanotaenia macculochi) di
Diagnosa Perikanan
dan Kelautan Universitas Diponegoro,
Sidabowa, Kabupaten Banyumas. Skripsi' Fakultas
Perikanan dan llmu Kelautan Universitas Purwokerto, Muhammadiyah PwwokertoHoff?nan, G.L. 1967' Parasites of North American Freshwater Fishes' University of California Press' Los
B. 2004. Prinsip'prinsip lfcn Skripsi. Fakultas
Penyakit
Ilwn (BBD Pandak dan
Murray,
4-
Indonesia. Vol.3 (3) : 33-39.
Riko, Y.A., Rosidah
&
Herawati,
T.,
2072'
Intensitas dan Prevalensi Ektoparasit pada
Ikan Bandeng (Chanos chanos) dalanr Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Kabupaten Cianiur Jawa Barat'
Jurnal Perikanan dan Kelautan,3 (4)' pp. 231-241.
Sari, N.S. 2015. Kelimpahan dan
Variasi
Morfometrik Trichodina Sp'pada Benih Ikan Cupang (Betta splendens Regan)yang
Dibudidayakaa "Enjoy Akuarium" Dukuwaluh Kecamatan Kembaran Banyumas. Slaipsi. Tidak dipublikasikan.
N. 2O13. Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. pada Benih lkan Nila (Oreochromis niloticus) DesaTambakreio, Kecamtan Pacitan, Kabupaten Pacitan. PAPER. Fakultas
Zheila, P. R.
Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi SePuluh Nopember Surabaya. Surabaya. pp l-l 1.
Maternatika dan
Fakultas Biologi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Senni, 2001. Deraiat Insidensi dan Deraiatlnfeksi Myxobolus sp. pada lnsangBenih Karper
(Cyprinus carpio) diKabupaten SlemanUnivetsitas Gaj ah Mada. Yo gyakarta.
& Sutarmanto, R., 1995. Pembenihan Iken Air Tawar. Yogyakarta: Penerbit
Sutisna, D.H.
Kanisius.
Utami, P., dan Rokhmani. 2015. Prevalensi dan Intensitas Serangan Trichodirw sp. pada Gurami Umur Pendederan I Milik Balai
Benih lkan Kutasari
Purbalingga-
PROSEDING SEMNAS BIODry 2015. Purwokerto: UNSOED Utami, S. T.2015. htensitas Trichodina sp. pada
Benih Ikan Gurami (OsPhronemus L.) Di Kolam Budidaya Desa
gouranty
Luwung Kecamalan Rakit Banj amegara-
Skripsi. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Untergasser,
D.
1989. Handbook
D ise as e.TFH
Van,
of
Fish
Publication.Hongkong.
A. J. G. and Basson, L.
1986. Trichodinid (Ciliophora: Periftichida) Ectoparasites of Cultured Cichlids from Taiwan. Bulletin Institute. Zoologt Acafunry Sinica,25- pp 135-139.
Van, A. J. G., L. Basson and J. Theron. 1984' An
Experimental Evaluation of The Use of Formalin to Control Trichodiniasis and Othet Ectoparasitic Ptotozoan on Fry of
Cyprinus Carpio
L.
and Oreochromis
Mossarnbicus (Peters). Africanlournal
of
South
WildlifeResearch' 13:
pp 42-48.
Woo, J.
L. 20M.
Parasite.
Fish Disease and Disorder
IJniversity
of
Gue I ph. CAB. I nternati onul. Canada.
& Siti, S., 2003. Pengaruh padat penebaran terhadap
Yulianti, P., Tutik, K., Rusmeidi
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
pertumbuhan don sintasan dederan ikan
nila GIFT (Oreochromis niloticus) di kolam.Jurnal lldiologi Indonesia., 3(2), PP.63-66.