BIOMONITORING Introduksi
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
1
Isu Air Kuantitas: Sumber air ada di mana-mana, tapi semua sumber tercemar Kualitas air keperluan rumah tangga: • •
PDAM: kemampuan terbatas Dari 353 PDAM, 90% bangkrut (PU 2010)
Kualitas air baku (fresh water) • • • 11/05/2012
Manajemen SDA tidak efektif Manajemen DAS terbatas Monitoring kualitas air tidak efektif Biomonitoring Sumengen Sutomo
2
Lanjutan slide Monitoring kualitas air sumber air termasuk sungai, danau, situ, reservoir, kurang efektif: • Monitoring kualitas air sungai, danau, dll setiap tahun dilakukan, tetapi tidak memberi informasi status kualitas air. • Monitoring fresh water menggunakan parameter WHO GDWQ/Permenkes 2010 untuk air minum sehingga tidak tepat.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
3
Lanjutan slide • Perlu ada monitoring kualitas air sungai, danau, reservoir, situ, dll. yang lebih efektif dan efisien. • Biomonitoring termasuk biosurvey, bioassay, dan chemical monitoring harus dikerjakan secara regular untuk dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen sumber daya air termasuk manajemen DAS (watershed management).
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
4
Biomonitoring? • Lingkungan, Air merupakan tempat kehidupan organisme air: plankton, zooplankton,ikan kecil, ikan besar dll. • Adanya organisme hidup di air menunjukan kualitas air. • Monitoring kualitas air menggunakan respons sistematik hidup merupakan cara yang paling baik.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
5
Lanjutan slide • Pencemaran air ditunjukan adanya biota air yang hidup. • Masalah biologis • Sejarah: • 1816: Toksisitas air asin/laut dan air tawar Aristotle, pertama mecoba ikan dimasukan air laut dan air tawar. • 1900: Mulai dipakai untuk Biomonitoring • 1998:USEPA mengembangkan RBPs 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
6
Biological Monitoring Menentukan status sumber air (contoh, status kualitas air sungai) Menilai sebab dan kontribusi pencemaran sumber air. Menilai integritas sumbmer air. Menentukan efektifitas program penanggulangan pencemaran air.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
7
Assessment kondisi biologis • • • • • •
Cara efektif menilai dampak pencemaran NPS Penurunan habitat Kontaminasi kimia Memperbaiki evaluasi penanggulangan NPS Efektif penanggulangan NPS dan PS Mengukur respons spesifik ekosistem
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
8
Manfaat Biomonitoring • Refleksi integritas ekologis (fisik, kimia,bilogis); • Integrasi efek polusi dan mengukur dampak; • Menyediakan pengukuran ekologis, fluktuasi kondisi lingkungan; • Monitoring biologis murah dibandingkan biaya mengukur polusi kimia dan toksin; • Langsung memberikan informasi polusi • Evaluasi habitat yang paling praktis.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
9
Penanggulangan Pencemaran • Memerlukan data dari biomonitoring: – Identifikasi sebab,sumber pencemaran dan dampak; – Identifikasi dan membatasi sumber dari penyebab pencemaran; – Merancang penanggulangan dan pencegahan yang memenuhi ketentuan monitoring biologis.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
10
Memilih Biota Air ? Monitoring memilih biota air yang mana? Tergantung program dan penanggulangan pencamaran: Algae : Periphyton – Reproduksi cepat – Sikulus hidup pendek – Mempelajari dampak pendek
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
11
Lanjutan slide – Primary producers (paling dipengaruhi faktor fisik, kimia.foto sintesis) – Sampling : mudah, murah, tdk perlu banyak orang. – Metode standar pengukuran biomas dan chl a – Sensitive pada polutan, efek tidak konsisten
Benthic Macroinvertebrates – Indikator yang baik untuk kondisi setempat karena: pola migrasi terbatas, gaya hidup sessile, evolusi impak spesifik. 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
12
Lanjutan slide – Siklus hidup komplek (1 th atau lebih): sensitif polusi, integrasi efek, respons kelompok lambat, respon individu cepat) – Kondisi jelek/sangat poluasi dikenali oleh biologis yang berpengalaman (mudah diidentifikasi, ada toleransi family, dan taxa) – Spesies: tropik level, toleransi polusi, informasi yang baik untuk mempelajri efek poluasi. – Sampling mudah: beberapa org tidak rusak efek org.lain 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
13
Lanjutan slide – Berfungsi sebagai primary food untuk ikan, species lain (foodweb) – Banyak di sungai kecil...mengalir..fauna ikan – Perlu memiliki background macroinvertebrate – (Negara harus memiliki data ini)
Ikan – Indikator yang baik, beberapa tahun – Hidup lama – Sangat mobile 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
14
Lanjutan slide – Spesies bervariasi (omnivora, herbivora, insectivores, plantivores, dll) – Tingkat tinggi pada aquatic food web; Penting untuk evaluasi kontaminasi (Minamata diseases) – Identifikasi sampai spesies mudah – Karakteristik perikanan diketahui
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
15
Food Web
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
16
Rapid Bioassessment Protocols (RBPs) • BM menggunakan spesies yang sensitive dalam lingkungan sebagai indikator untuk aquatic system • Macam-macam Indeks: • Water Quality Index, • Diversity Index • Biotic Index 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
17
Lanjutan slide RBPs metode standar dikembangkan dan dipakai USEPA (1998)- sekarang: • Metode untuk menentukan apakah sungai mendukung kehidupan biota air (menunjukkan kualitas air) • RBPs I-III: macroinvertebrates based • RBPsIV-V: fish based
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
18
RBPs I-III Menentukan status sumber air (ada dan beratnya pencemaran sumber air). Menilai sebab kualitas sumber air rendah, sumber dan sebab pencemaran air. Menilai efektiveness pengawasan dan penanggulangan pencemaran air. Mendukung assesment impact Karakteristik kontribusi biotic sebagai referensi kondisi 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
19
Contoh WQI BIOTIC INDEX Cari bahan di internet terbitan Cari referensi USEPA • • • •
11/05/2012
Biomonitoring RBPI, II,III,IV...V Contoh assessment di beberapa negara Termasuk Indonesia
Biomonitoring Sumengen Sutomo
20
BIOTIC INDEX
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
21
Pendahuluan • Efek polusi air yang paling penting pada organisme hidup – Polusi berat, jenis bioata air berbeda Air tidak polusi – Kualitas air sebenarnya masalah biologis – Air sehat, mendukung kehidupan biota air
• Banyak indek yang bisa dipakau untuk mengukur kualitas air: Diversity Index, WQI, BI dll. 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
22
Biotic Index • Menggunakan parameter biologis: – insek air, ampipoda, dan isopoda – Populasi padat dan mudah dikumpulkan – Distribusi tersebar – Tidak mobile siklus hidup 1 tahun/lebih
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
23
Perhitungan BI – Setiap spesies ada nilai toleransi berdasarkan studi 0-5; kualitas baik 0-kualitas jelek 5; – Bila spesies taa bisa gunakan genus – Formula BI ∑ ni ai N ni jumlah individu setiap spesies/genus ai nilai toleransi untuk spesies/genus BI rata-rata nilai toleransi mengukur kualitas air
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
24
Lanjutan slide • Kriteria BI 0-1.75 1.76-2.25 2.26-2.75 2,276-3,50 3,51-4,25 4,26-5.00
11/05/2012
Exellence Sangat baik Baik Fair Sedang Jelek
Biomonitoring Sumengen Sutomo
25
Prosedur 1. Pengambilan sample menggunakan D-Net: artropoda, 2. Riffles, air diaduk supaya insek masuk net 3. Bila tidak ada aliran air, ambil pada tempelan batu 4. Bila tidak ada riffles, ikut sop hanna maria 5. Gunakan panci (pan) ukuran untuk ambil sampel (100 biota air) 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
26
Lanjutan slide • Gunakan forcepts, padatan 70% • Tidak ambil artropod <3mm, karena ini sulit di identifikasi • Bila tidak dapat 100, artropods dalam waktu 30 minutes • Kumpulkan sampel,sorting, labelling, dan specimen. • Hitung BI 11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
27
Kesimpulan Mempelajari kualitas air tawar (fresh water) termasuk air sungai dan danau penting untuk dapat mengembangkan manajemen sumber daya air dan sumber daya DAS. Dewasa ini monitoring air sungai dan danau terbatas menggunakan parameter Permenkes dan PU, sehingga kurang memberikan gambaran kualitas air yang sebenarnya. Dokumen ini memberikan pengetahuan dasar monitoring kualitas air menggunakan parameter biologis, yang dikembangkan oleh EPA, RPBs I-V untuk lessons dalam mengembangkan monitoring di Indonesia.
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
28
Referensi Menyusul
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
29
Stop
11/05/2012
Biomonitoring Sumengen Sutomo
30