Sekilas Tentang Struktur & Isi Kitab Wahyu Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D.
Introduksi
Introduksi
Setelah menerima wahyu dalam bentuk penglihatanpenglihatan, sang penulis menuliskannya setelah melewati suatu proses perenungan dan refleksi.
Kita perlu meneliti struktur penulisan dan isi dari berbagai “penglihatan” tsb. Kitab Wahyu merupakan suatu komposisi sastra yang luar biasa kompleks (Richard Bauckham).
Struktur Isi Kitab
Introduksi Penyelidikan struktur itu penting karena pengertian bagianbagian tertentu sangat dipengaruhi oleh pengertian kita mengenai struktur keseluruhan.
Unlocking Revelation (Sesi 3)
l Kitab
Wahyu berisikan berbagai “visions” yang dilihat Yohanes pada hari Tuhan. l Berbagai penglihatan itu disusun dalam kerangka narasi/cerita (visions set in a narrative framework).
1
Struktur Isi Kitab l Yohanes
berkata, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh (in Spirit) …” (1:10). l Ungkapan “in Spirit” muncul tiga kali lagi di 4:2; 17:3; 21:10. l Selalu ada “pengantara” yang berbicara atau menampakkan diri.
Struktur Isi Kitab Pembagian Visions: l Vision I (1:9-3:22) l Vision II (4:1-16:21) l Vision III (17:1-21:8) l Vision IV (21:9-22:5)
Struktur “Sederhana” l Wahyu
1-3 à Opening Vision of the Risen Lord and His Seven-Prophetic Messages. l Wahyu 4-5 à Central and Centering Vision of God and the Lamb. l Wahyu 6-20 à Visions of the Judgment of God, with Interludes. l Wahyu 21-22 à Final Vision of the New Creation.
Struktur “Lengkap” l 6:1—8:1
à 7 Seals (7:1-17 = interlude between 6 and 7) l 8:2—11:19 à 7 Trumpets (10:1—11:13 = interlude between 6 and 7) l 12:1—13:18 à The Foe in the Conflict: Visions of the Unholy Trinity l 14:1-20 à Interlude: Visions of Salvation and Judgment
Unlocking Revelation (Sesi 3)
Lokasi: l Patmos (1:9) l Sorga (4:1) l Padang Gurun (17:3) l Gunung besar & tinggi (21:10)
Struktur “Lengkap” l 1:1-8
à Prologue à Opening Vision: Christ Present Among the Churches l 2:1—3:22 à 7 Pastoral-Prophetic Messages from Christ to Churches l 4:1—5:14 à Central and Centering Vision: God and the Lamb (Christ) in the Heavenly Throne Room l 1:9-20
Struktur “Lengkap” l 15:1—16:21
à 7 Bowls of Judgment à 7th Bowl Expanded: The Fall of Babylon and the Heavenly Celebration. l 19:11—22:5 à 7 Scenes of the End Culminating in the Final Vision: New Heaven, New Earth, New Jerusalem (21:1—22:5) l 22:6-21 à Epilogue l 17:1—19:10
2
Bagian
PROLOGUE WAHYU 1:1-8
OPENING VISION: CHRIST PRESENT AMONG THE CHURCHES WAHYU 1:9-20
Penglihatan tentang Yesus Kristus yang telah bangkit (“seorang serupa Anak Manusia”) yang ada di tengahtengah kaki dian emas dan memegang tujuh bintang.
Prolog menyatakan bahwa kitab ini adalah “wahyu” dari Yesus Kristus. Yohanes disebutkan sebagai Penerima Wahyu dan juga penulis kitab ini. Ada ucapan bahagia untuk orang yang membacakan dan audien yang mendengarkan kata-kata isi kitab ini. Disebutkan juga penerima kitab ini, yakni ketujuh jemaat di Asia Kecil.
Yohanes, yang ada di pulau Patmos, berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya (1:12)
7 PASTORAL-PROPHETIC MESSAGES FROM CHRIST TO THE CHURCHES WAHYU 2-3
Yesus Kristus ini memerintahkan Yohanes untuk menuliskan surat kepada 7 jemaat di Asia kecil.
Unlocking Revelation (Sesi 3)
3
Yesus
Kristus menuliskan surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, Laodikia. Setiap surat berisikan pesan yang relevan untuk situasi masing-masing gereja yang dituju. Ada dua gereja yang hanya dicela, ada tiga gereja yang dicela dan dipuji, ada dua gereja yang hanya dipuji.
Wahyu
4&5 menggambarkan tahta dan penyembahan di sorga.
Pintu
sorga dibuka dan Yohanes dipanggil untuk naik.
Sebutan
“takhta” diulang 17 kali à menunjukkan kedaulatan & kekuasaan Allah sebagai Raja. Penglihatan ini menunjukkan bahwa Allah masih “in control” atas sejarah manusia. Hal ini terlihat dengan adanya sebuah gulungan kitab yang dimeterai dengan tujuh meterai, yang hanya bisa dibuka oleh Anak Domba.
Unlocking Revelation (Sesi 3)
CENTRAL & CENTERING VISION: GOD & THE LAMB (CHRIST) IN THE HEAVENLY THRONE ROOM WAHYU 4-5
Yohanes
melihat takhta Allah dan Anak Domba di tengah-tengah. Takhta itu dikelilingi 24 tua-tua dan 4 makhluk. Allah disembah & dimuliakan (4:9-11). Anak Domba, yang telah bangkit, juga disembah & dimuliakan (5:12-13). Paradoks kemenangan: Anak Domba disembelih tapi menang à pola untuk orang-orang percaya (12:11).
Gulungan
kitab merepresentasikan “halhal yang terjadi menurut rencana dan ketetapan Allah” dalam sejarah manusia. Dibukanya gulungan ini mengindikasikan penggenapan dari halhal yang Allah sudah rencanakan dan tetapkan, khususnya Penghakiman-Nya. Pembukaan tujuh meterai/seals (6:1-8:1) merupakan tindakan Anak Domba. Kesimpulan: the divine throne is ultimately behind the trials of believers and woes of unbelievers.
4
Pembukaan
SEVEN SEALS WAHYU 6:1—8:1
Meterai
pertama: kuda putih à Penaklukan/perang (conquest). Meterai kedua: kuda merah padam à Pembantaian/kekerasan (slaughter/ violence). Meterai ketiga: kuda hitam à Kelaparan/kesulitan ekonomi (famine/ economic hardship). Meterai keempat: kuda hijau kuning à Kematian/death (melalui berbagai faktor).
Meterai kelima: orang-orang kudus yang mati syahid karena iman. Akan ada penghakiman keadilan dari Allah pada waktunya.
7 meterai menunjukkan pelaksanaan rencana Allah. Menggambarkan apa yang terjadi dalam sejarah masa antar dua kedatangan yang akan mencapai puncaknya pada akhir zaman. 4 meterai pertama adalah 4 kuda yang berbeda warna dan melambangkan bencana-bencana yang terjadi dalam sejarah.
Keempat
bencana/malapetaka ini berulang kali terjadi sepanjang sejarah sampai akhir zaman. Setiap bencana itu tidak dikaitkan dengan “suatu waktu khusus” dan tidak memberikan “rincian-rincian khusus.” Umat Allah di dunia juga tidak dijamin terhindarkan dari berbagai bencana ini.
Meterai keenam: Penghakiman Terakhir (final judgment).
Apa yang digambarkan adalah “tanda-tanda akhir zaman” (bnd. Mrk 13:24-27; Mat 24:29-31; Luk 21:25-27).
Unlocking Revelation (Sesi 3)
5
Pembukaan
meterai ketujuh ditunda dalam narasi kitab Wahyu. Ada suatu “interlude” (selingan) di pasal 7.
6 meterai pertama dibuka (6:1-17) Ø Interlude (7:1-17) Meterai ketujuh dibuka (8:1)
Interlude Menggambarkan tentang karya penebusan dan perlindungan Allah kepada umat-Nya dalam sejarah à Allah memeteraikan umat-Nya. Jumlahnya 144,000 à simbolik: Umat Allah secara keseluruhan (the fullness of the people of God). Umat Allah yang sudah ditebus inilah yang akan hidup bersama Allah kelak di sorga (ayat 9-17).
144,000
Menerima Meterai dari Allah
144,000
Unlocking Revelation (Sesi 3)
Di
meterai keenam Yohanes sudah membawa audiensnya sampai pada akhir zaman, tapi tidak berbicara lebih lanjut tentang akhir zaman itu. Meterai ketujuh (8:1) à sunyi senyap di sorga. Seisi sorga seakan terpesona di hadirat Allah dan dunia terdiam di hadapan Allah pada hari penghakiman Allah. Setelah sunyi senyap, maka muncullah 7 malaikat dengan tujuh sangkakala.
6
Sangkakala
SEVEN TRUMPETS WAHYU 8:2—11:19
Sangkakala Sangkakala
(di laut).
Sangkakala Sangkakala
pertama: hujan es dan api. kedua: ledakan gunung api ketiga: pencemaran air. keempat: kegelapan.
Empat
sangkakala ini berkaitan dengan alam (nature & cosmos) à land, sea, fresh water, sky.
Berbagai
gambaran yang mengerikan dari 6 sangkakala ini tidaklah menunjuk pada suatu peristiwa/realita tertentu. Poin yang hendak disampaikan sederhana: penghakiman Allah itu mengerikan. Melihat penghakiman itu, manusia seharusnya bertobat (9:20-21).
Unlocking Revelation (Sesi 3)
memberikan “warning signals” mengenai penghakiman yang akan datang. Penghakiman-penghakiman yang dinyatakan dalam sejarah foreshadow penghakiman terakhir, maka memanggil penduduk dunia untuk bertobat.
Sangkakala
kelima tampaknya menggambarkan kekuatan si Setan yang menghukum, menyiksa dan menghancurkan pengikutnya sendiri (orang-orang jahat). Sangkakala keenam menggambarkan semacam “peperangan” besar yang berdampak pada kehancuran dan kematian besar.
Sekali
lagi, ada “interlude” di 10:1-11:13 sebelum sangkakala ketujuh dibunyikan.
6 Sangkakala Pertama (8:2—9:21) Ø Interlude (10:1—11:13) Sangkakala Ketujuh (11:14-19)
7
Interlude Ada dua “adegan” yang dilihat. Keduanya terkait dengan peranan dan kesaksian umat Allah dalam masa-masa kesulitan. Dalam adegan pertama, Yohanes sendiri menerima berita kenabian dan diutus untuk mengabarkannya (10:1-11). Dalam adegan kedua, cerita tentang dua orang saksi yang berdiri melawan sang binatang, setia sampai mati dan akhirnya dibenarkan (11:1-13).
Malaikat dengan gulungan kitab kecil, diberikan pada Yohanes
Dua Saksi Naik Ke Sorga
Dua Saksi
Sangkakala
ketujuh menunjuk pada akhir zaman: kemenangan pemerintahan Allah dan penghakiman terakhir (11:14-18). “Terbukalah bait suci Allah di sorga … kelihatanlah tabut PerjanjianNya” (11:19) à lambang kehadiran Allah. Sekali lagi, Yohanes masih belum diperlihatkan kesudahan zaman dengan terinci sampai tahap ini.
Unlocking Revelation (Sesi 3)
THE FOE IN THE CONFLICT: VISIONS OF THE UNHOLY TRINITY WAHYU 12:1—13:18
8