BIMBINGAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN Oleh : KOMBES POL Drs. ERWIN C. RUSMANA, M.Hum ( DIREKTUR BINMAS POLDA JABAR )
Latar Belakang Selama ini Pemerintah telah berhasil mengurangi jumlah Pengangguran, Tingkat Pengangguran terbuka sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Pebruari 2008, turun dari 10.547.917 orang pd Februari 2007 menjadi 9.427.590 orang pd Februari 2008. Namun dengan terjadinya krisis keuangan Global saat ini, diperkirakan jumlah pengangguran akan meningkat akibat banyaknya terjadi PHK, para penganggur ini dpt dimanfaatkan oleh Kelompok tertentu untuk menciptakan instabilitas keamanan, guna mencapai tujuan mengambil alih Pemerintahan secara Inkonstitusional. Melemahnya pasar internasional akibat krisis ekonomi global telah berdampak pada sektor riil Indonesia terutama industri yg berorientasi ekspor yg banyak menyerap tenaga kerja, seperti industri garmen, sepatu, elektronik, pertambangan industri kayu, minyak kelapa sawit mentah (GPO), dan karet. Dewasa ini sektor industri nasional tidak hanya menghadapi masalah penurunan harga jual & permintaan, tetapi juga menghadapi masalah peningkatan biaya bahan baku khususnya impor akibat merosotnya kurs rupiah, sehingga tidak ada pilihan bagi industri nasional selain mengurangi volume produksi yg berdampak pd pengurangan tenaga kerja baik dgn melakukan PHK maupun merumahkan sementara karyawan. Berdasarkan data yg tercatat di Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi hingga 5 Januari 2009,jumlah karyawan yg telah di PHK dan rencana untuk di PHK, serta karyawan yang telah dirumahkan, maupun rencana utk dirumahkan, cenderung meningkat dibanding November 2008. Pada 5 Januari 2009 jumlah PHK diseluruh Indonesia tercatat 24.425 orang atau meningkat dari 16.988 orang pada
November 2008 dan jumlah karyawan yg direncanakan terkena PHK 25.577 atau meningat dari 23.927. Sedangkan jumlah karyawan yang telah dirumahkan sebanyak 11.703 atau meningkat dari 6.597 dan rencana karyawan yang dirumahkan pada 5 Januari 2009 mencapal 19.391 orang atau meningkat dari 19.091 pd November 2008. Karyawan yang terkena PHK dan dirumahkan tersebar di beberapa daerah antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Selatan dan sebagainya. Sebagai informasi, bahwa hingga pertengahan 2009 terjadi PHK sekitar 500.000 s.d. 1 juta orang, dan PHK massal terjadi mulai Januari hingga Pebruari 2009. Sektor industri yg paling terkena dampak krisis global adalah industri padat karya, seperti industri tekstil, sepatu, UKM serta industri makanan dan minuman. Industri tekstil dan produk tekstil ( TPT ) dan industri sepatu sudah mengkalkulasi pengurangan tenaga kerja sekitar 10% dan total sekitar 2,5 juta pekerja. PHK juga terjadi pada industri makanan dan minuman, industri elektronik, dan industri otomotif. Ditengah berbagai permasalahan tersebut pemerintah utk menambah dana stimulus ekonomi sekitar Rp 16 s.d. 20 triliun pada Tahun 2009, merupakan langkah positif dalam mengatasi dampak krisis ekonomi global terhadap PHK. Jika alokasi dana stimulus ekonomi tersebut tepat sasaran, tidak hanya mencegah meluasnya PHK tetapi juga dapat membuka kesempatan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai target
A. JENIS PENGANGGURAN dan PENYEBABNYA I). Jenis pengangguran menurut waktu kerja Pengangguran sering diartikan sbg angkatan kerja yg blm bekerja atau tidak bekerja scr optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dpt dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Pengangguran Terselubung Adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Contoh : suatu kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam ini yang disebut dengan pengangguran terselubung. 2. Setengah Menganggur Adalah tenaga kerja yg tidak bekerja scr optimal karena tidak ada lap pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merup. tenaga kerja yg bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh bangunan yg tlh menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya. Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok : • Setengah Penganggur Terpaksa yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain. • Setengah Penganggur Sukarela yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) Adalah tenaga kerja yg sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang blm mendpt pekerjaan padahal tlh berusaha scr maksimal.
2). Jenis pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) Adalah pengangguran yg diakibatkan oleh perubahan gelombang ( naikturunnya ) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) Adalah pengangguran yg diakibatkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yg dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yg tersedia. Perubahan struktur ekono- mi dan corak ekonomi dlm jangka panjang merupakan ltr blk ketidakcocokan itu. Pengangguran Struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : - Akibat permintaan berkurang - Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi - Akibat kebijakan pemerintah c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) Adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan penpencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yg bersangkutan. Ia menganggur utk sementara waktu dlm rang- ka mencari pekerjaan yg lebih baik, menantang dan menunjang karirnya. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d. Pengangguran musiman Adlh pengangguran yg muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen. e. Pengangguran teknologi Adalah pengangguran yg terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin f. Pengangguran siklus Adalah pengangguran yg diakibatkan oleh menurunnya giat perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masy (aggrerat demand). Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik). Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun shg tkt permintaan thd barang & jasa juga menurun Turunnya permintaan masyarakat thd barang dan jasa memaksa produsen utk menurunkan giat produksi. Produsen melakukan ini, antara lain dgn cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja. Inilah mengapa pd saat krisis ekonomi kita menyak sikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK shg menganggur. B. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adlh sbg berikut : 1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dgn Kesempatan Kerja Ketidak-seimbangan terjadi apabila jml angkatan kerja lebih besar daripd kesempa tan kerja yg tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. 2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang 3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran
4.
5.
6.
7.
belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yg tersedia. Ketidakseimbangan tsb mengakibatkan sebagian tenaga kerja yg ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yg tersedia. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang Jmlh angk kerja disuatu daerah mungkin saja lbh besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dpt terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dpt mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya. Budaya pilih-pilih pekerjaan. Pada dasarnya setiap org ingin bekerja sesuai dgn ltr blk pendidikan. Dan lagi ditambah dgn sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yg ditemukan di Indonesia bukan pengang guran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yg didomi -nasi oleh kaum intelek tual (berpendidikan tinggi). Pemalas, Selain budaya memilih-milih pekerjaan, budaya ( negatif ) lain yg menjamur di Indonesia adlh budaya malas. Malas mencari pekerjaan shg jalan keluar lain yg ditempuh adlh dgn menyogok utk mendapatkan pekerjaan. Tidak mau ambil resiko. “Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di kantor bapak. Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas dgn hasil kerja saya selama 3 bulan tersebut, bapak bisa pecat saya.” Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu ? Kami yakin sedikit sekali. Padahal kalau dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama 3 bulan tersebut ia bisa menimba pengalaman sebanyak-banyaknya. Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3 bulan.
DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran tersebut, yaitu:
1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pd dasarnya adlh meningkatkan kemakmuran masy dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dlm keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tsb akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yg tlh dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif thd giat perekonomian, seperti yg dijelaskan di bawah ini: Pengangguran bisa menyebabkan masy tidak dpt memaksimalkan tkt kemakmuran yg dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yg dicapai masy akan lebih rendah daripd pendapatan potensial (pendapatan yg seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yg dicapai oleh masy pun akan lebih rendah Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yg berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yg tinggi akan menyebabkan giat perekonomian menurun shg pendapatan masy pun akan menurun. Dgn demikian, pajak yg hrs dibayar dari masy pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana utk giat ekonomi pemerintah juga akan berkurang shg giat pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masy akan berkurang shg permintaan thd barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) utk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dgn demikian tingkat investasi menurun shg pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
2. Dampak pengangguran Terhadap ndividu yg Mengalaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran thd individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya: a. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian b. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan c. Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas d. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik. e. Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan. D. KEBIJAKAN PENGANGGURAN Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yg disesuai kan dgn jenis pengangguran yg terjadi, antara lain : 1) Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
a) Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja b) Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan c) Mengadakan pelatihan tenaga kerja utk mengisi formasi kesempatan ( lowongan ) kerja yg kosong, dan d) Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yg mengalami pengangguran. 2) Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan caracara sbb a. Perluasan kesempatan kerja dgn cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang ber sifat padat karya b. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri utk merangsang timbulnya in-
vestasi baru a) Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri b) Menggalakkan program transmigrasi utk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnyaPembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti : pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain shg bisa menyerap tenaga kerja scr langsung mau pun utk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. 3) Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : 1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan 2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. 4) Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah : 1. Mengarahkan permintaan masy terhadap barang dan jasa 2. Meningkatkan daya beli masyarakat UPAYA DIT BINMAS POLDA JABAR DLM RANGKA BIMBINGAN & PEMBINAAN MENGATASI PENGANGGURAN 1. Program Diklat Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yg tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yg sdh memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tsb amat relevan di negara kita mengingat sejumlah penganggur adlh org yg blm memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Utk mengatasi mslh tsb, perlu digalakan lembaga yg mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yg paling penting dlm diklat kerja itu adlh kesesuaian program dgn kualifikasi yg dituntut oleh kebanyakan perusahaan.
2. Wiraswasta Selama orang masih tergantung pd upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masala pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan utk menciptakan lap usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yg berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun bukanlah hal yg mudah. 3. Program Penyuluhan Wirausaha, Agrobisnis Hortikultura & Budi Daya Ikan Lele Sangkuriang Program ini sangatlah baik & bermanfaat bagi kalangan masy utk mendptkan ilmu pengetahuan dan pengalaman ttg kewirausahaaan (terutama dalam bidang Agrobisnis Hortikultura ) yg dilaksanakan di Aula Muryono Mapolda Jabar pada tanggal 15 Oktober 2014 kepada seluruh peserta + 350 orang ( Ormas, KNPI Jabar, Gapatar, BKOW, Karang Taruna, Pemuda Pancasila dan Para Kasat Binmas Jajaran Polda Jabar) dari para narasumber, antara lain seperti : a. HR. Asep Sukmana Fatah, SP, MP/ Pembina Tk –I Gol. IV B (Penyuluh Perikanan Madya Set Bakorluh Prov. Jabar) Materi : “ Budi Daya Ikan Lele Sangkuriang “ b. Oman Abdurachman (Widyaiswara Utama BBPP Lembang) Materi : “ Agrobisnis Hortikultura “ c. Achmad Rosyad, SP (Widyaiswara Balatkop & UMKM) Materi : “ Bangun Sikap Wirausaha “ 4. Program Penyuluhan Membangun Interpreneurship bagi para pelaku UKM Program ini sangatlah baik & bermanfaat bagi kalangan masy (terutama para Babin KTMS Jajaran Polda Jabar) utk mendptkan ilmu pengetahuan & pengalaman ttg materi membangun interpreneurship bagi para pelaku UKM yang dilaksanakan di aula Muryono Mapolda Jabar pd tgl 25 Febr 2015 kpd para Babin KTMS Jajaran Polda Jabar berjumlah 200 orang Adapun para narasumber dlm mendukung giat tsb, antara lain :
a. Drs. Dedi Suganda, MM Materi : “ Membangun Jiwa Wirausaha “ b. Tani Suryadinata Materi : “ Budi daya jamur merang sbg peluang usaha di bidang agrobisnis bagi UKM “ 5. Program Penyuluhan Agrobisnis Hortikultura Program ini sangatlah baik & bermanfaat bagi kalangan masy (terutama Para Babin KTMS Jajaran Polda Jabar) utk mendptkan ilmu pengetahuan & pengalaman ttg Agrobisnis Hortikultura yg dilaksanakan di Aula Mapolres Cirebon Polda Jabar pada tanggal 6 Maret 2015 kepada seluruh peserta + 200 orang Babin KTMS Jajaran Polda Jabar. Adapun narasumber pd giat dimaksud adalah Ir. Muhidin , MM ( Staf Dinas Pertanian Kab. Cirebon) Merangkul komunitas petani Pepaya di Kab. Tasik Malaya Merangkul komunitas petani pisang di Kab. Sumedang Merangkul komunitas petani jagung di kab. Majalengka (Makalah disampaikan pada kegiatan TOT pembinaan dan pemberdayaam UKM bagi Pengelola PKBL PT. Telkom Tanggal 3 Maret 2014)