BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2017
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan April 2017 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 103,41; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 91,77; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,72; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 118,80 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 102,97. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 111,12 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 89,84. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,02 yang berarti NTP bulan April 2017 mengalami penurunan 0,66 persen bila dibandingkan dengan bulan Maret 2017 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 104,71. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan April 2017 tercatat 111,93 yang berarti mengalami penurunan 0,78 persen dibandingkan bulan Maret 2017 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 112,81. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan April 2017, terdapat 15 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 0,64 persen, , sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 1,40 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,48 persen. Pada bulan April 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,06 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (1,11 persen) Transportasi & Komunikasi (0,31 persen), Makanan Jadi (0,29 persen), Kesehatan (0,24 persen), Sandang (0,01 persen), sedangkan 2 kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan, terdiri dari kelompok Bahan Makanan sebesar (-0,16 persen) dan Perumahan (-0,18 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. Pada bulan April 2017 dengan tahun dasar (2012=100) NTP Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di atas 100 ( tercatat 104,02 ) yang berarti petani mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya. Grafik 1 NTP Provinsi NTB Januari 2015 – April 2017 (2012=100) 108 107
107,25 106,99
Nilai Tukar Petani
106
106,43 106,22 105,97 105,53 104,78 104,85 104,14 104,38 103,81 103,86 103,58 103,29
105 104 103 102 101
102,23 101,97 101,38
106,26
106,56 107,32 105,70
104,71 104,14
104,71
104,58
104,02
102,39 101,15
100 99 98
TAHUN
NTP bulan April 2017 mengalami penurunan sebesar 0,66 persen bila dibandingkan dengan NTP Maret 2017 yaitu dari 104,71 menjadi 104,02. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) menurun sebesar (-0,58 persen) sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,09 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan April 2017 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 3 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (118,80), sub sektor Tanaman Pangan (103,41) dan subsektor Perikanan (102,97). Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Perkebunan Rakyat (92,72) dan sub sektor Hortikultura (91,77).
2
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor April 2017 (2012=100) Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Maret 2017 (2)
April 2017 (3)
a. Indeks yang Diterima (It)
131.53
130.12
-1.07
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
125.59
125.84
0.19
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
104.72
103.41
-1.26
a. Indeks yang Diterima (It)
117.77
116.16
-1.37
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
126.52
126.58
0.04
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
93.08
91.77
-1.41
a. Indeks yang Diterima (It)
117.18
118.16
0.84
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
127.38
127.43
0.04
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
91.99
92.72
0.80
a. Indeks yang Diterima (It)
145.07
144.75
-0.22
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
121.87
121.85
-0.02
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
119.03
118.80
-0.20
a. Indeks yang Diterima (It)
125.51
124.78
-0.59
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
121.27
121.17
-0.08
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
103.50
102.97
-0.51
a. Indeks yang Diterima (It)
138.57
137.57
-0.72
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123.87
123.81
-0.05
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
111.87
111.12
-0.67
a. Indeks yang Diterima (It)
105.57
105.24
-0.32
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
117.30
117.15
-0.13
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
90.00
89.84
-0.19
a. Indeks yang Diterima (It)
130.78
130.03
-0.58
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.a. Perikanan Tangkap
5.b. Perikanan Budidaya
Gabungan 124.90
125.01
0.09
-Konsumsi Rumah Tangga
128.41
128.49
0.06
-BPPBM
115.93
116.17
0.21
104.71
104.02
-0.66
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
3
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan April 2017 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar (-0,58 persen) yaitu dari 130,78 menjadi 130,03. Terdapat 4 subsektor yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima yaitu sub sektor Peternakan (-0,22 persen), Perikanan (-0,59 persen), Tanaman Pangan (-1,07 persen) dan Hortikultura (-1,37 persen) dan. hanya sub sektor Perkebunan Rakyat yang mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,84 persen.
2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan April 2017 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen yaitu dari 124,90 menjadi 125,01. Dimana Indeks konsumsi rumahtangga mengalami peningkatan 0,06 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan 0,21 persen.
Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB Maret – April 2017 (2012=100)
201704
BPPBM, 116,17 KRT, 128,46 Indeks Dibayar, 125,01 Indeks Diterima, 130,03
201703
BPPBM, 115,93 KRT, 128,41 Indeks Dibayar, 124,9 Indeks Diterima, 130,78 100
105
110
BPPBM
4
115
KRT
120
Indeks Dibayar
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
125
Indeks Diterima
130
135
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP)
Pada bulan April 2017 NTPP mengalami penurunan sebesar (-1,26 persen), hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar (-1,07 persen) lebih rendah dari peningkatan indeks yang dibayar petani sebesar 0,19 persen. Indeks harga yang diterima petani sub kelompok padi mengalami penurunan sebesar (-2,05 persen) yang disebabkan karena menurunnya harga gabah/padi. Sedangkan Indeks harga yang diterima petani sub kelompok palawija mengalami peningkatan sebesar 1,43 persen yang disebabkan karena meningkatnya harga kacang hijau, ketela pohon dan kacang kedelai. Indeks yang dibayar (Ib) mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,50 persen, dan indeks BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,58 persen. Dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan antara lain oleh meningkatnya upah penyemprotan, pupuk kandang, upah pemupukan, harga KCL, ZA, sewa tanah sawah, upah menanam, insektisida, bibit kacang tanah, sewa traktor tangan.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Nilai Tukar Petani Sub sektor Hortikultura (NTPH) pada bulan April 2017 mengalami penurunan sebesar (-1,41 persen). Hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani menurun sebesar (-1,37 persen) sedangkan indeks harga yang dibayar petani meningkat sebesar 0,04 persen. Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami penurunan masing-masing sebesar (-2,00 persen) dan (-0,48 persen) yang disebabkan karena menurunnya harga nanas, cabai rawit, rambutan, bawang merah, kol/kubis, terung panjang, sawo, cabai merah, kangkung, sirsak, semangka, langsat, melon, manggis dan jeruk besar. Indeks yang diterima (It) sub kelompok tanaman obat tidak mengalami perubahan/tetap. Peningkatan indeks yang dibayar (Ib) petani hortikultura disebabkan oleh peningkatan indeks BPPBM sebesar 0,38 persen. Dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan meningkatnya harga pupuk kandang, sewa lahan ladang, bibit semangka, KCL, bibit kangkung, kereta dorong, sewa lahan sawah, bibit ketimun, sewa traktor tangan.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan April 2017 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi peningkatan sebesar 0,80 persen, hal ini disebabkan karena tingkat peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 0,84 persen lebih tinggi dari tingkat peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,04 persen. Peningkatan indeks yang diterima petani disebabkan karena meningkatnya harga hasil produksi perkebunan rakyat antara lain kemiri, kopi, cengkeh, kelapa, jarak. Peningkatan indeks yang dibayar (Ib) petani perkebunan rakyat disebabkan oleh meningkatnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen dan menurunnya indeks BPPBM sebesar (-0,02 persen). dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan menurunnya harga pupuk urea dan NP/NPK.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
5
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan April 2017, NTPT mengalami penurunan sebesar (-0,20 persen), hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar (-0,22 persen) lebih rendah dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar (-0,02 persen). Indeks harga yang diterima (It) peternak pada sub kelompok ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,12 persen, 1,09 persen, 0,39 persen dan 0,49 persen, yang disebabkan karena menurunnya harga kerbau, kambing, itik, ayam ras pedaging, telur ayam ras, burung merpati, ayam ras petelur, kuda. Penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh menurunnya indeks BPPBM sebesar (-0,38 persen), yang disebabkan oleh menurunnya harga bibit kambing, bibit sapi potong, dedak, jagung pipilan, listrik, jerami, konsentrat swine, gas LPG, arit, bibit bebek.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan April 2017 NTNP mengalami penurunan sebesar (-0,51 persen), hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar (-0,59 persen) lebih rendah dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani sebesar (-0,08 persen). Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan dan budidaya mengalami penurunan masing-masing sebesar (-0,72 persen) dan (-0,32 persen) yang disebabkan menurunnya harga produksi perikanan antara lain peperek, terbang, selar, tuna, tongkol, pari, kurisi, kerang, layur, kembung, cakalang, bawal, kuniran, rajungan, rumput laut, bandeng. Penurunan indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar (-0,10 persen) dan indeks BPPBM sebesar (-0,03 persen), dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan oleh menurunnya harga benih bandeng/nener, dedak, cip, pellet, jarring angkat, oli pelumas, umpan.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor April 2017 (2012=100) Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Maret 2017
April 2017
(2)
(3)
(4)
131.53
130.12
-1.07
134.16 125.28
131.41 127.06
-2.05 1.43
125.59 128.03
125.84 128.09
0.19 0.05
119.57
120.26
0.58
117.77 131.63
116.16 128.99
-1.37 -2.00
102.20 136.70
101.70 136.70
-0.48 0.00
126.52 129.04
126.58 129.01
0.04 -0.03
115.39
115.84
0.38
a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat
117.18 117.18
118.16 118.16
0.84 0.84
b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127.38 130.27
127.43 130.33
0.04 0.05
114.14
114.12
-0.02
145.07
144.75
-0.22
- Ternak Besar - Ternak Kecil
148.77 145.06
148.59 143.48
-0.12 -1.09
- Unggas - Hasil Ternak
118.89 121.26
118.43 120.67
-0.39 -0.49
121.87 127.64
121.85 127.85
-0.02 0.16
111.74
111.32
-0.38
a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan
125.51 138.57
124.78 137.57
-0.59 -0.72
- Budidaya b. Indeks Dibayar Petani
105.57 121.27
105.24 121.17
-0.32 -0.08
127.98 112.42
127.85 112.39
-0.10 -0.03
a. Indeks Diterima Petani
130.78
130.03
-0.58
b. Indeks Dibayar Petani
124.90
125.01
0.09
- Konsumsi Rumah Tangga
128.41
128.49
0.06
- BPPBM
115.93
116.17
0.21
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat
- Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
7
Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan April 2017, hanya 15 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo (0,64 persen), diikuti oleh Provinsi Sulut (0,55 persen) Sumbar dan Sulbar sebesar 0,53 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalbar (-1,40 persen) diikuti oleh Sultra (-1,30 persen ) dan Kalteng (-1,16 persen). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya April 2017 (2012=100) IT Kode
Provinsi
NTP persen Indeks Perb (7) (8) 95.05 -0.07
(1) 11
NAD
(3) 118.39
persen Perb (4) -0.68
12
SUMUT
127.39
-0.62
127.95
-0.41
99.56
-0.21
13
SUMBAR
123.31
-0.27
124.92
-0.80
98.71
0.53
14
RIAU
130.67
-0.90
126.74
-0.52
103.10
-0.38
15
JAMBI
126.39
-0.54
125.12
-0.57
101.02
0.03
16
SUMSEL
117.80
-0.75
124.56
-0.36
94.57
-0.39
17
BENGKULU
120.77
-0.63
127.10
-0.26
95.02
-0.37
18
LAMPUNG
129.10
-0.35
124.03
-0.60
104.09
0.26
19
BABEL
118.18
-1.33
121.00
-0.85
97.67
-0.48
21
KEPRI
118.94
-0.06
121.22
-0.03
98.12
-0.03
31
DKI
119.28
-0.23
120.22
-0.50
99.22
0.27
32
JABAR
133.69
0.45
129.97
-0.03
102.87
0.49
33
JATENG
124.50
0.18
127.28
-0.14
97.81
0.33
34
YOGYAKARTA
128.04
0.08
125.97
-0.24
101.64
0.32
35
JATIM
131.75
0.10
129.36
-0.08
101.84
0.18
36
BANTEN
124.85
0.90
126.50
0.38
98.69
0.51
51
BALI
129.94
0.02
123.77
-0.23
104.98
0.25
52
NTB
130.03
-0.58
125.01
0.09
104.02
-0.66
53
NTT
127.16
0.37
125.67
0.03
101.18
0.34
61
KALBAR
120.61
-1.48
125.56
-0.08
96.06
-1.40
62
KALTENG
122.98
-1.48
124.25
-0.32
98.98
-1.16
63
KALSEL
117.83
-0.62
121.82
0.05
96.73
-0.67
64
KALTIM
121.71
-0.86
125.21
0.21
97.21
-1.06
71
SULUT
116.05
-0.17
125.93
-0.72
92.15
0.55
72
SULTENG
120.55
-0.12
127.18
0.48
94.79
-0.60
73
SULSEL
127.06
-0.53
126.92
0.09
100.11
-0.62
74
SULTRA
118.69
-1.18
125.06
0.12
94.91
-1.30
75
GORONTALO
131.65
-0.35
125.27
-0.98
105.09
0.64
76
SULBAR
129.40
0.75
122.08
0.22
106.00
0.53
81
MALUKU UTARA
128.31
0.05
127.76
0.01
100.43
0.04
82
MALUKU
126.34
0.04
125.24
0.18
100.87
-0.13
91
PAPUA BARAT
127.40
-0.66
126.67
0.09
100.57
-0.75
94
PAPUA
121.13
0.24
126.49
0.55
95.76
-0.32
127,08
-0,08
127,07
-0,14
100,01
0,06
(2)
Nasional
8
IB
Indeks
Indeks
persen Perb
(5) 124.55
(6) -0.61
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
4.
Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan April 2017 di Provinsi NTB terjadi inflasi perdesaan sebesar (0,06 persen). Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (1,11 persen) Transportasi & Komunikasi (0,31 persen), Makanan Jadi (0,29 persen), Kesehatan (0,24 persen), Sandang (0,01 persen), sedangkan 2 kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan, terdiri dari kelompok Bahan Makanan sebesar (-0,16 persen) dan Perumahan (-0,18 persen).
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Nusa Tenggara Barat April 2017 (2012=100)
Sub Kelompok
Maret 2017
April 2017
Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumahtangga
128.41
128.49
0.06
- Bahan makanan
136.06
135.84
-0.16
- Makanan jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
124.07
124.42
0.29
- Perumahan
122.34
122.12
-0.18
- Sandang
123.41
123.42
0.01
- Kesehatan
120.22
120.51
0.24
- Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
112.02
113.26
1.11
- Transportasi dan Komunikasi
125.14
125.53
0.31
Inflasi perdesaan yang terjadi pada bulan April 2017 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh meningkatnya harga tomat sayur, ban luar mobil, kacang panjang, daging ayam ras, kemiri, tongkol, biskuit, bayam, rok terusan, tempat tidur, ketela rambat, air mineral kemasan, korek api, ketimun, anggur, bedak, bawang putih, ikan asin teri, gula merah, kopi bubuk, lipstik, ikan asin selar, udang tambak, celana pendek, ikan pindang kembung, uang bayaran sekolah SMA, beha katun, kemeja pendek katun, kacang kedelai, bola lampu, ketela pohon, minuman kesehatan, celana dalam, susu bubuk bayi, gado-gado, ikan asin sepat, kaca polos, minuman ringan, penyedap masakan, baju kaos, pasta gigi, sepeda motor, tepung terigu, salak.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
9
Grafik 3 Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia April 2017 (2012=100)
-1,39
-0,29 SUMBAR
GORONTALO
NASIONAL
SULUT
JAMBI
DKI
BABEL LAMPUNG
-1,12 -1,09 -0,99 -0,79
RIAU -0,62 -0,54 -0,47
-0,87 -0,78 -0,74 SUMUT SUMSEL BALI KALTENG -0,45 BENGKULU -0,42 YOGYAKARTA -0,42 JATENG -0,31
-0,16
JATIM -0,24 -0,18 KALBAR JABAR KALSEL -0,06 NTT -0,03 SULSEL -0,01 MALUKU -0,01 KEPRI NTB SULTRA MALUKU UTARA
-1,50
NAD
-0,67
0,03 0,06 0,08
KALTIM
PAPUA BARAT 0,20
SULBAR
0,10 0,24
BANTEN
0,25
0,50
0,39
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
10
SULTENG
-1,00
0,58
-0,50
PAPUA
0,00
0,68
1,00
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage : http://ntb.bps.go.id Contact person
: Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.X, 2 Mei 2017
11