BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI
MANUFAKTUR
PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi Industri manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi NTB (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 naik sebesar 10,69 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016. Nilai pertumbuhan produksi ini berada jauh di atas pertumbuhan nasional yang sebesar 2,44 persen pada periode yang sama. Jika dilihat secara tahunan pertumbuhan Industri manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi NTB (y-on-y) triwulan I tahun 2017 turun sebesar 9,56 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2016. Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi NTB (q-to-q) triwulan I tahun 2017 naik sebesar 0,37 persen dibandingkan dengan produksi IBS triwulan IV tahun 2016, namun masih berada di bawah pertumbuhan secara nasional yang naik sebesar 0,86 persen pada periode yang sama Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi NTB (yon-y) pada triwulan I tahun 2017 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2016 juga tumbuh ke arah positif sebesar 7,94 persen. Nilai ini berada di atas pertumbuhan nasional yang mencapai 4,33 persen pada periode yang sama.
I.
Pendahuluan Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor andalan pembangunan nasional
yang selalu mengalami perkembangan. Selain memiliki kontribusi terhadap PDB, industri manufaktur memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru. Adapun kontribusi sektor industri terhadap PDRB Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016 tanpa sektor pertambangan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 | 1
adalah 4,80 persen, dan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Nusa Tenggara Barat dengan dimasukkan sektor pertambangan menjadi sebesar 3,88 persen. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, industri manufaktur besar dan sedang tersebar di beberapa kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Lombok Barat, Sumbawa, dan Kota Mataram. Sedangkan sampel industri manufaktur mikro dan kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan survei tentang perkembangan produksi industri manufaktur mikro dan kecil melalui Survei Industri Mikro Kecil (IMK) Tahun 2017 secara triwulanan sejak triwulan I tahun 2011. Sedangkan sebelum tahun 2011 masih dilakukan secara tahunan. Jumlah sampel survei IMK di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada triwulan I Tahun 2017 adalah sebanyak 1.054 unit perusahaan/usaha, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat Menurut KBLI 2 Digit (dalam Persen) Kode No KBLI (1) 1 2 3 4 5
(2) 10 11 13 14 16
6 7
18 21
8 9
23 25
10 11 12
30 31 32
Jenis Industri (3) Industri Makanan Industri Minuman Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya IMK (Industri Mikro dan Kecil)
2 | Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017
Pertumbuhan Triwulan I 2017 q-to-q y-on-y (4) (5) 14,71 6,23 25,55 26,00 -2,57 18,81 4,73 -2,94 -11,00 21,80
24,11 0,92
58,22 15,98
4,31 -10,01
-11,45 -4,03
0,00 2,88 -1,65 10,69
-107,12 12,67 -18,51 -9,56
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi NTB triwulan I-2017 (q-to-q) mengalami peningkatan sebesar 10,69 persen terhadap triwulan IV-2016. Tiga jenis industri manufaktur mikro kecil yang mengalami peningkatan produksi lebih dari 10 persen pada triwulan I-2017 terhadap triwulan IV2016 adalah: Industri Minuman naik 25,55 persen Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman naik 24,11 persen Industri Makanan naik 14,71 persen
Sedangkan industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan produksi lebih dari 10 persen pada triwulan I-2017 terhadap triwulan IV-2016 adalah: Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya turun 11,00 persen Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya turun 10,01 persen
Gambar 1 memperlihatkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2017 (q-to-q) menurut jenis KBLI 2-digit. Gambar 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi NTB Triwulan I-2017 (q-to-q) Menurut Jenis KBLI 2-digit
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 | 3
Dilihat dari pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi NTB (y-ony) pada triwulan I-2017 dibandingkan dengan triwulan I-2016 terjadi penurunan sebesar 9,56 persen. Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan adalah: Industri Alat Angkut Lainnya turun 107,12 persen Industri Pengolahan Lainnya turun 18,51 persen Industri Barang Galian Bukan Logam turun 11,45 persen Industri Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya turun 4,03 persen Industri Pakaian Jadi turun 2,94 persen
Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan adalah: Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman naik 58,22 persen Industri Minuman naik 26,00 persen Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya naik 21,80 persen Industri Tekstil naik 18,81 persen Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional naik 15,98 persen Industri Furnitur naik 12,67 persen Industri Makanan naik 6,23 persen
Gambar 2 memperlihatkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2017 (y-on-y) menurut jenis KBLI 2-digit.
4 | Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017
Gambar 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan kecil Provinsi NTB Triwulan I-2017 (y-on-y) Menurut Jenis KBLI 2-digit
Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Provinsi NTB Triwulanan Tahun 2016 – 2017 (dalam persen) Periode q-to-q
Periode y-on-y
Tahun
Komulatif (Tahunan)
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2016
4,40
0,00
-1,96
-19,17
-5,10
-6,88
2,97
-14,70
-3,98
2017
10,69
.
.
.
-9,56
.
.
.
.
(1)
(10)
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Pertumbuhan produksi IBS dikumpulkan melalui survei yang dikumpulkan setiap bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun sampel IBS meliputi industri makanan, industri minuman, dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 | 5
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi NTB Triwulan I-2017 Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
1 2
10 11
3
16
Jenis Industri
Industri Makanan Industri Minuman Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya IBS
q-to-q
y-on-y
Triw IV Triw I Triw IV Triw I 2016
2017
2016
2017
3,50 -4,49
0,31 3,99
4,72 3,42
7,97 4,84
-2,34
0,59
7,31
5,32
3,44
0,37
4,63
7,94
Pertumbuhan produksi IBS Provinsi Nusa Tenggara Barat (q-to-q) pada triwulan I-2017 mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan dengan triwulan IV-2016. Kontributor utama yang mengalami pertumbuhan positif adalah Industri Minuman, yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,99 persen. Untuk industri lainnya juga mengalami kenaikan, yaitu Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya naik 0,59 persen dan Industri Makanan naik 0,31 persen. Bila dilihat dari periode tahunan (y-on-y) pertumbuhan produksi IBS Provinsi Nusa Tenggara Barat pada triwulan I-2017 juga naik sebesar 7,94 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2016. Rincian peningkatan tersebut adalah sebagai berikut: Industri Makanan naik 7,97 persen Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya naik 5,32 persen Industri Minuman naik 4,84 persen
6 | Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017
Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Provinsi NTB Triwulanan Tahun 2016 – 2017 (dalam persen) Periode q-to-q
Periode y-on-y
Tahun
Komulatif (Tahunan)
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2016
2,53
4,27
2,41
3,44
1,06
4,56
3,63
4,63
3,20
2017
0,37
.
.
.
7,94
.
.
.
.
(1)
(10)
IV. Konsep dan Definisi Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya menjadi lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan industri adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain, sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapatkan imbalan sebagai balas jasa (upah maklon). Pengelompokan industri pengolahan biasanya didasarkan pada jumlah tenaga kerja, yaitu: Industri Besar, Industri Sedang, Industri Kecil, dan Industri Mikro. Industri Besar adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih. Industri Sedang adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang Industri Kecil adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 | 7
Lampiran 1. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2017 Indonesia Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit)
KODE KBLI (1)
Jenis Industri
q-to-q
y-on-y
(2)
(3)
(4)
10
Industri Makanan
4,49
11,05
11
Industri Minuman
2,28
11,95
12
Industri Pengolahan Tembakau
6,49
-3,68
13
Industri Tekstil
-0,39
7,96
14
Industri Pakaian Jadi
1,01
5,40
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
6,26
9,24
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
0,34
7,35
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
1,66
11,95
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
-0,46
8,47
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
-3,12
7,70
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
-0,16
-8,45
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
2,65
-3,41
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
0,79
0,88
24
Industri Logam dasar
1,10
2,45
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
3,58
0,26
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
11,29
41,11
27
Industri Peralatan Listrik
11,07
-5,63
28
Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
2,79
15,24
29
Industri Kendaraan Bermotor
6,07
2,95
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
5,82
11,35
31
Industri Furnitur
4,48
8,26
32
Industri pengolahan Lainnya
4,65
6,97
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-1,97
-6,30
INDONESIA
2,44
6,63
8 | Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017
Lampiran 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2017 Indonesia Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit)
KODE KBLI (1)
Jenis Industri
q-to-q
y-on-y
(2)
(3)
(4)
10
Industri Makanan
-0,11
8,20
11
Industri Minuman
-4,36
-5,42
12
Industri Pengolahan Tembakau
-4,63
-0,72
13
Industri Tekstil
1,16
-6,87
14
Industri Pakaian Jadi
-0,09
-3,79
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
-0,71
7,12
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
3,79
-4,49
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
0,65
4,96
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
-1,40
3,80
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
0,12
9,59
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
2,50
6,29
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
6,02
7,80
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-1,88
3,82
24
Industri Logam dasar
0,25
-1,29
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
2,20
0,09
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
1,22
2,84
27
Industri Peralatan Listrik
-3,53
-2,20
28
Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
7,57
4,87
29
Industri Kendaraan Bermotor
1,47
0,20
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
-2,65
-2,45
31
Industri Furnitur
0,98
0,72
32
Industri pengolahan Lainnya
-0,84
-3,47
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-1,34
-3,44
INDONESIA
0,86
4,33
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 | 9