BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan April 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 101,83; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 98,06; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,13; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 115,89 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,52. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 105,73 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 89,52. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,58 yang berarti NTP bulan April 2016 mengalami penurunan 0,77 persen bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 104,38. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan April 2016 tercatat 110,34 yang berarti mengalami penurunan 1,06 persen dibandingkan bulan Maret 2016 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 111,52. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan April 2016, terdapat 21 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 12 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,10 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,48 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar 1,29 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,74 persen. Pada bulan April 2016, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,64 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 2 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan (-1,13 %) dan Transportasi & Komunikasi (-1,97 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, terdiri dari kelompok Kesehatan (0,57 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,31 %), Perumahan (0,13 %), Sandang (0,06 %), Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,02 %).
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 Kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya.
Pada bulan April 2016 dengan tahun dasar
(2012=100)
100 ( tercatat 103,58 ) yang berarti petani
NTP Provinsi NTB berada di atas
mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya. Grafik 1 NTP Provinsi NTB Januari 2014 – April 2016 (2012=100) 108 106,22 106,43 105,53 105,97
106
104,85
104,78
Nilai Tukar Petani
104
104,14 103,86 103,29 102,39
102 100 98
100,03 99,59100,13 99,72 99,75 99,56 99,33 98,96 99,67
100,8 100,4 99,92
104,38
103,58
102,23 101,97 101,38 101,15
96 94
TAHUN
NTP bulan April 2016 mengalami penurunan sebesar 0,77 persen bila dibandingkan dengan NTP Maret 2016 yaitu dari 104,38 menjadi 103,58. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani (It) (menurun sebesar 1,33 persen) lebih tinggi dari tingkat penurunan indeks harga yang dibayar petani (menurun sebesar 0,56 persen). Disamping itu, Indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,26 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan April 2016 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 2 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (115,89) dan subsektor Tanaman Pangan (101,83). Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Hortikultura (98,06), subsektor perkebunan rakyat (94,13) dan subsektor Perikanan (99,52).
2
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor April 2016 (2012=100) Bulan
Subsektor
Persentase Perubahan
Maret 2016
April 2016
(2)
(3)
(4)
a. Indeks yang Diterima (It)
126,73
122,85
-3,07
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
121,27
120,65
-0,51
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
104,51
101,83
-2,57
a. Indeks yang Diterima (It)
118,56
119,18
0,52
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
122,28
121,54
-0,61
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
96,96
98,06
1,14
a. Indeks yang Diterima (It)
115,17
115,34
0,15
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,20
122,54
-0,53
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
93,49
94,13
0,68
a. Indeks yang Diterima (It)
137,43
136,99
-0,32
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
118,96
118,21
-0,63
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
115,53
115,89
0,32
a. Indeks yang Diterima (It)
117,93
117,30
-0,53
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
118,59
117,87
-0,61
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
99,44
99,52
0,08
a. Indeks yang Diterima (It)
128,12
127,25
-0,68
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
121,40
120,36
-0,86
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
105,53
105,73
0,18
a. Indeks yang Diterima (It)
102,38
102,12
-0,25
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
114,31
114,08
-0,20
c. Nilai Tukar Petani (NTN)
89,57
89,52
-0,05
a. Indeks yang Diterima (It)
126,33
124,65
-1,33
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
(1) 1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.a. Perikanan Tangkap
5.b. Perikanan Budidaya
Gabungan 121,02
120,34
-0,56
-Konsumsi Rumah Tangga
124,03
123,23
-0,64
-BPPBM
113,27
112,97
-0,26
104,38
103,58
-0,77
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
3
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan April 2016 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 1,33 persen yaitu dari 126,33 menjadi 124,65. Terdapat 2 subsektor yang mengalami peningkatan indeks harga yang diterima masing-masing subsektor Hortikultura (0,52 persen) dan Perkebunan Rakyat (0,15 persen). Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami penurunan masing-masing Tanaman Pangan (-3,07), Peternakan (-0,32 persen) dan Perikanan (-0,53 persen).
2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan April 2016 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,56 persen yaitu dari 121,02 menjadi 120,34. Dimana Indeks konsumsi rumah tangga dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,26 persen.
Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB Maret – April 2016 (2012=100)
201604
BPPBM; 112,97 KRT; 123,23 Indeks Dibayar; 120,34 Indeks Diterima; 124,65
201603
BPPBM; 113,27 KRT; 124,03 Indeks Dibayar; 121,02 Indeks Diterima; 126,33 100
105
110
BPPBM
4
115
KRT
120
Indeks Dibayar
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
125
Indeks Diterima
130
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP)
Pada bulan April 2016 NTPP mengalami penurunan sebesar 2,57 persen, hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar 3,07 persen lebih tinggi dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,51 persen. Indeks harga yang diterima petani sub kelompok padi dan palawija mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,23 persen dan 0,25 persen. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya harga gabah/padi dan jagung. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,65 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,14 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan antara lain oleh menurunnya harga solar, bensin, bibit padi, ZA, tampah/nyiru, Urea, bibit kacang tanah, fungisida, bakterisida.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan April 2016 mengalami peningkatan sebesar 1,14 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,52 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,61 persen. Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,62 persen, yang disebabkan oleh meningkatnya harga produksi hortikultura seperti alpukat, kol/kubis, buncis, jambu biji, bawang putih, bawang merah, ketimun, pisang, cabai rawit, jeruk besar, sirsak, semangka, mangga. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani hortikultura disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,08 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan menurunnya harga solar, bensin, karung, terpal, arit/sabit, fungisida, insektisida, ZA, sewa lahan sawah.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan April 2016 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi peningkatan sebesar 0,68 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,15 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,53 persen. Meningkatnya indeks yang diterima petani disebabkan karena kenaikan harga hasil produksi perkebunan rakyat antara lain kelapa, kopi, kakao, jarak. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani perkebunan rakyat disebabkan oleh menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,63 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,02 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan menurunnya harga bensin, insektisida.
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan April 2016, NTPT mengalami peningkatan sebesar 0,32 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,32 persen lebih tinggi dari penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,63 persen. Indeks harga yang diterima (It) peternak pada semua sub kelompok peternakan mengalami penurunan masing-masing kelompok ternak besar (-0,21 persen), ternak kecil (-0,98 persen), Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
5
unggas (-0,66 persen) dan hasil ternak (-0,98 persen). Dimana penurunan It sub sektor peternakan disebabkan menurunnya harga produksi peternakan antara lain telur ayam ras, kambing, ayam buras, ayam ras petelur, sapi potong, ayam ras pedaging. Penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,64 persen dan indeks BPPBM menurun sebesar 0,63 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan oleh menurunnya harga solar, bibit kambing, bensin, minyak tanah, ember, obatobatan/pakan (broiler finisher, broiler starter, concentrate swine).
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan April 2016, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,53 persen lebih rendah dari penurunan indeks yang dibayar petani yang sebesar 0,61 persen. Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan dan budidaya mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,68 persen dan 0,25 persen. Penurunan It disebabkan menurunnya harga produksi perikanan antara lain ikan kerapu, layur/beladang, teri, pari, cakalang, kurisi/kerisi, cumi-cumi, tembang, kembung, kuniran. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,38 persen dan 1,03 persen. Penurunan indeks BPPBM antara lain dipengaruhi oleh menurunnya harga solar, bensin, jaring angkat.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks Yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor April 2016 (2012=100) Bulan
Subsektor
Persentase Perubahan
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
a. Indeks Diterima Petani - Padi
126,73 127,42
122,85 122,03
-3,07 -4,23
- Palawija b. Indeks Dibayar Petani
125,10 121,27
124,80 120,65
-0,25 -0,51
123,69 115,26
122,89 115,10
-0,65 -0,14
118,56
119,18
0,52
134,95 100,19
135,58 100,82
0,47 0,62
135,18 122,28
133,44 121,54
-1,28 -0,61
124,27 113,52
123,38 113,43
-0,72 -0,08
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani
115,17
115,34
0,15
- Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani
115,17 123,20
115,34 122,54
0,15 -0,53
125,74 111,56
124,94 111,54
-0,63 -0,02
137,43 140,13
136,99 139,84
-0,32 -0,21
135,94 119,53
134,61 118,74
-0,98 -0,66
120,38 118,96
119,20 118,21
-0,98 -0,63
123,47 111,04
122,68 110,34
-0,64 -0,63
117,93
117,30
-0,53
128,12 102,38
127,25 102,12
-0,68 -0,25
118,59 123,61
117,87 123,13
-0,61 -0,38
112,22
111,07
-1,03
a. Indeks Diterima Petani
126,33
124,65
-1,33
b. Indeks Dibayar Petani
121,02
120,34
-0,56
- Konsumsi Rumah Tangga
124,03
123,23
-0,64
- BPPBM
113,27
112,97
-0,26
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
7
4.
Perbandingan antar Provinsi
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan April 2015, terdapat 21 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 12 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Riau (2,10 persen), diikuti oleh Provinsi Babel (1,76 persen) dan DKI (1,75 persen). Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulsel (-1,29 persen) diikuti oleh Provinsi Banten ( -1,25 persen ) dan NAD ( -1,13 persen ). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya April 2016 (2012=100) Kode
Provinsi
(1)
(2)
IB
NTP
11
NAD
Indeks (3) 116,67
12
SUMUT
123,89
1,05
122,91
-0,58
100,80
1,64
13
SUMBAR
119,39
-0,61
120,88
-1,00
98,76
0,39
14
RIAU
121,66
1,48
122,39
-0,61
99,41
2,10
15
JAMBI
119,79
0,56
121,47
-1,15
98,62
1,74
16
SUMSEL
114,74
-0,20
121,36
-0,27
94,55
0,07
17
BENGKULU
114,99
0,46
122,27
-1,06
94,05
1,55
18
LAMPUNG
125,60
-0,16
121,30
-0,94
103,54
0,79
19
BABEL
121,93
0,48
117,64
-1,27
103,65
1,76
21
KEPRI
116,32
0,30
117,90
-0,33
98,66
0,63
31
DKI
118,08
0,42
117,36
-1,31
100,61
1,75
32
JABAR
130,87
-1,34
125,03
-0,24
104,67
-1,10
33
JATENG
121,42
-0,78
122,66
-0,36
98,99
-0,42
34
YOGYAKARTA
125,48
-0,58
121,94
-0,90
102,90
0,32
35
JATIM
129,78
-0,34
124,99
-0,40
103,83
0,06
36
BANTEN
125,84
-1,44
121,68
-0,18
103,42
-1,25
51
BALI
126,37
-0,44
120,57
-0,39
104,81
-0,04
52
NTB
124,65
-1,33
120,34
-0,56
103,58
-0,77
53
NTT
120,48
-0,89
120,46
-0,18
100,02
-0,71
61
KALBAR
115,99
0,66
121,28
-0,30
95,64
0,96
62
KALTENG
117,29
0,09
121,01
-0,43
96,92
0,52
63
KALSEL
115,39
-0,48
118,31
-0,35
97,54
-0,14
64
KALTIM
119,29
0,44
121,70
-0,13
98,02
0,57
71
SULUT
119,38
-0,12
122,90
-0,43
97,14
0,31
72
SULTENG
121,14
-0,16
121,77
0,02
99,48
-0,18
73
SULSEL
127,56
-1,74
122,65
-0,45
104,01
-1,29
74
SULTRA
119,67
-0,54
121,35
0,15
98,62
-0,69
75
GORONTALO
129,80
-0,47
123,83
-0,41
104,82
-0,06
76
SULBAR
125,35
0,12
117,53
-0,39
106,65
0,51
81
MALUKU
127,83
-0,26
122,97
-0,32
103,96
0,06
82
MALUKU UTARA
125,50
0,51
119,14
0,13
105,34
0,39
91
PAPUA BARAT
122,31
0,59
121,77
-0,13
100,45
0,71
94
PAPUA
114,50
0,23
119,10
0,22
96,14
0,01
124,18
-0,51
122,68
-0,41
101,22
-0,10
Nasional
8
IT % Perub (4) -1,44
Indeks (5) 121,34
% Perub (6) -0,31
Indeks (7) 96,15
% Perub (8) -1,13
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
5.
Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan April 2016 di Provinsi NTB terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,64 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 2 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan (-1,13 %) dan Transportasi & Komunikasi (-1,97 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, terdiri dari kelompok Kesehatan (0,57 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,31 %), Perumahan (0,13 %), Sandang (0,06 %), Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,02 %). Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi NTB April 2016 (2012=100)
Sub Kelompok
Maret 2016
April 2016
Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah tangga
124,03
123,23
-0,64
- Bahan makanan
131,65
130,16
-1,13
- Makanan jadi
116,30
116,66
0,31
- Perumahan
118,26
118,41
0,13
- Sandang
118,55
118,63
0,06
- Kesehatan
115,57
116,22
0,57
- Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
109,29
109,31
0,02
- Transportasi dan Komunikasi
126,40
123,91
-1,97
Deflasi perdesaan yang terjadi pada bulan April 2016 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh menurunnya harga kebutuhan konsumsi rumah tangga antara lain cabai rawit, cabai merah, solar, terung, bensin, rambutan, ikan pindang tongkol, beras, korek api gas, kacang panjang, ketimun, ayam kampong hidup, cumi-cumi, bandeng, beras ketan, kunyit, ketela rambat, daging sapi, selar, udang tambak, kacang kedele, kacang tanah.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
9
Grafik 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia April 2016 (2012=100)
-0,50
-0,67
-1,00
NASIONAL JAMBI BABEL SUMBAR BENGKULU YOGYAKARTA LAMPUNG
-1,40 -1,34 -1,19
-1,21 -1,14 -1,01
-1,60
-0,64
-1,40
SUMUT -0,60 -0,58
-0,45
-0,56 -0,47 -0,45 -0,45 -0,41
-0,28 -0,22
SULTENG
-1,20
NTB JATENG RIAU DKI JATIM
BALI SULSEL SULUT KALTENG
-0,22
-0,36 -0,28
-0,36
-0,39 SULBAR GORONTALO -0,37 -0,37 KALSEL NAD JABAR
NTT
SUMSEL
MALUKU
-0,21 -0,16
KALBAR
KEPRI
BANTEN
PAPUA BARAT
KALTIM
0,15
0,01 0,17
-0,60
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
10
SULTRA
-0,80
0,26
-0,40
MALUKU UTARA
-0,20
0,33
0,00
PAPUA
0,20
0,34
0,40
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125 Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage : http://ntb.bps.go.id Contact person
: Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016
11