BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN FEBRUARI 2015
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Februari 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 100,72; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 99,41; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,20; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 111,77 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 100,24. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 104,10 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 94,04. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 101,97 yang berarti NTP bulan Februari mengalami peningkatan 0,59 persen bila dibandingkan dengan bulan Januari dengan Nilai Tukar Petani sebesar 101,38. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Februari 2015 tercatat 106,30 yang berarti mengalami penurunan 0,35 persen dibandingkan bulan Januari dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 106,67. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Februari 2015, terdapat 21 provinsi mengalami peningkatan NTP, 11 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi (Lampung) tidak mengalami perubahan NTP/tetap. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kaltim yaitu sebesar 1,45 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,04 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku yaitu sebesar 0,76 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun hingga 0,76 persen. Pada bulan Februari 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 1,10 persen. Deflasi disebabkan karena terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok Transportasi & Komunikasi ( -2,62 %), Bahan makanan ( -1,91 %), Perumahan ( -0,65 %), dan kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga ( -0,11 %) sedangkan 3 kelompok lainnya mengalami peningkatan yaitu kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,63 %), Kesehatan (0,54 %) dan kelompok Sandang (0,12 %).
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 Kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. (2012=100)
Pada bulan Februari 2015 dengan tahun dasar
NTP Provinsi NTB berada di atas
100 ( tercatat 101,97 ) yang berarti petani
mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya.
Grafik 1 NTP Provinsi NTB Januari 2014 – Februari 2015 (2012=100) 101,97
NTP 101,38
100,8
100,13
100,03
100,4
99,92
99,75
99,33
99,67
99,72 99,59
99,56
98,96
98
201502
201501
201412
201411
201410
201409
201408
201407
201406
201405
201404
201403
201402
201401
Tahun Bulan
NTP bulan Februari 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,59 persen bila dibandingkan dengan NTP Januari 2015 yaitu dari 101,38 menjadi 101,97. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,20 persen lebih tinggi daripada penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,78 persen. Dimana Indeks konsumsi rumah tangga juga mengalami penurunan sebesar 1,10 persen sedangkan indeks BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan Februari 2015 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 3 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (111,77), subsektor Tanaman Pangan (100,72) dan Perikanan (100,24). Sedangkan 2 subsektor lainnya berada di bawah 100, dimana kemampuan daya beli petani yang paling rendah terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat dengan NTP sebesar 92,20.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor Februari 2015 (2012=100)
Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Januari 2015
Februari 2015
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
117,08 116,68 100,34
116,66 115,83 100,72
-0,36 -0,73 0,38
2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
117,93 117,73 100,17
116,08 116,77 99,41
-1,57 -0,81 -0,76
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
109,57 118,07 92,80
107,83 116,96 92,20
-1,59 -0,94 -0,65
4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
125,20 114,50 109,35
127,06 113,68 111,77
1,48 -0,72 2,21
5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
114,69 114,86 99,85
114,05 113,78 100,24
-0,55 -0,94 0,40
5.a. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
121,80 117,35 103,78
120,77 116,01 104,10
-0,84 -1,14 0,31
5.b. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
103,83 111,06 93,49
103,79 110,37 94,04
-0,04 -0,62 0,59
Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) -Konsumsi Rumah Tangga -BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTP)
118,02 116,41 118,67 110,64 101,38
117,78 115,51 117,37 110,81 101,97
-0,20 -0,78 -1,10 0,15 0,59
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
3
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Februari 2015 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,20 persen yaitu dari 118,02 menjadi 117,78. Hampir semua subsektor mengalami penurunan indeks harga yang diterima kecuali subsektor Peternakan mengalami peningkatan. Dimana indeks harga yang diterima subsektor Tanaman Pangan (-0,36 persen), Hortikultura (-1,57 persen), Perkebunan Rakyat (1,59 persen), Perikanan (-0,55 persen), dan sedangkan subsektor Peternakan meningkat sebesar 1,48 persen.
2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Februari 2015 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,78 persen yaitu dari 116,41 menjadi 115,51. Dimana indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan 1,10 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan 0,15 persen. Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB Januari – Februari 2015 (2012=100)
201502
BPPBM; 110,81 KRT; 117,37 Indeks Dibayar; 115,51 Indeks Diterima; 117,78
201501
BPPBM; 110,64 KRT; 118,67 Indeks Dibayar; 116,41 Indeks Diterima; 118,02 100
102
104
Indeks Diterima
4
106
108
Indeks Dibayar
110
112
KRT
114
BPPBM
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
116
118
120
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP)
Pada bulan Februari 2015 NTPP mengalami peningkatan sebesar 0,38 persen, hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,36 persen lebih rendah dari penurunan indeks yang dibayar petani yaitu sebesar 0,73 persen. Indeks harga yang diterima petani padi mengalami peningkatan sebesar 0,24 persen yang disebabkan meningkatnya harga gabah. Sedangkan petani palawija mengalami penurunan indeks yang diterima sebesar 1,76 persen yang disebabkan penurunan harga kacang kedelai, jagung dan kacang tanah. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,13 persen. Dimana penurunan indeks konsumsi rumah tangga disebabkan antara lain oleh penurunan harga bensin, solar, bakterisida, arit/sabit, ongkos angkut, KCL, tampah/nyiru, bibit padi, ZA, herbisida,dan NP/NPK.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan Februari 2015 dilaporkan terjadi penurunan sebesar 0,76 persen. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,57 persen lebih rendah dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,81 persen. Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,35 persen dan 1,93 persen, yang disebabkan antara lain oleh menurunnya harga hasil produksi tanaman hortikultura seperti rambutan, durian, manggis, cabai rawit, melinjo, cabai merah, tomat, ketimun, bayam, kacang panjang, kangkung. Sedangkan penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani hortikultura disebabkan oleh penurunan indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,04 persen. Dimana penurunan indeks konsumsi rumah tangga disebabkan antara lain oleh menurunnya harga kebutuhan rumah tangga seperti rambutan, cabai merah, cabai rawit, tomat sayur, semangka, baronang,jagung ontongan tua, teri, daging ayam ras, bensin, hati ayam, salak, tongkol, mujair, kembung, gula merah, cumi-cumi, selar.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan Februari 2015 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi penurunan sebesar 0,65 persen, hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,59 persen lebih rendah dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,94 persen. Penurunan indeks yang diterima petani disebabkan antara lain karena turunnya harga hasil produksi perkebunan rakyat seperti kemiri, pinang, kopi, kelapa dan jarak. Sedangkan penurunan indeks yang dibayar petani disebabkan karena menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,17 persen. Dimana penurunan indeks konsumsi rumah tangga disebabkan oleh menurunnya harga bensin, sewa traktor tangan, biaya servis motor.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
5
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan Februari 2015, NTPT mengalami peningkatan sebesar 2,21 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 1,48 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,72 persen. Indeks harga yang diterima (It) peternak sub kelompok ternak besar, ternak kecil dan hasil ternak mengalami peningkatan masing-masing 1,70 persen; 1,54 persen; dan 0,25 persen, sedangkan sub kelompok unggas menurun sebesar 0,46 persen. Peningkatan indeks yang diterima petani disebabkan antara lain karena meningkatnya harga kerbau, kambing, sapi potong, telur ayam buras, telur itik dan itik/bebek. Sedangkan penurunan yang terjadi pada Indeks yang dibayar petani disebabkan penurunan indeks konsumsi rumah tangga dan BPPBM masing-masing sebesar 1,07 persen dan 0,04 persen, dimana penurunan indeks BPPBM antara lain disebabkan oleh turunnya harga bensin, solar, biaya servis motor, gas LPG, bibit padi, paku dan oli.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan Februari 2015, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,40 persen, hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,55 persen lebih rendah dari tingkat penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,94 persen. Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan dan budidaya mengalami penurunan masing-masing sebesar -0,84 persen dan 0,04 persen. Penurunan indeks yang diterima antara lain disebabkan karena menurunnya harga produksi perikanan seperti selar, kurisi/kerisi, teri, baronang, kembung, pari, tembang, layur, tenggiri, bawal, cakalang, belanak, cumi-cumi, kapasan, kuniran, kakap dan nila. Sedangkan penurunan indeks yang dibayar petani disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga dan BPPBM masing-masing sebesar 0,80 persen dan 1,22 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM antara lain dipengaruhi oleh turunnya harga bensin, solar, ongkos angkut, benih udang, benih nila, benih rumput laut, jaring angkat, urea, oli/pelumas, cip.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks Yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor Februari 2015 (2012=100) Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Januari 2015 (2)
Februari 2015 (3)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
117,08 116,81 117,71 116,68 118,56 112,03
116,66 117,09 115,64 115,83 117,21 112,39
-0,36 0,24 -1,76 -0,73 -1,13 0,32
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
117,93 132,73 101,32 133,93 117,73 119,14 111,49
116,08 130,95 99,36 137,15 116,77 117,90 111,78
-1,57 -1,35 -1,93 2,41 -0,81 -1,04 0,26
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani
109,57
107,83
-1,59
- Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
109,57 118,07 119,89 109,75
107,83 116,96 118,49 109,95
-1,59 -0,94 -1,17 0,19
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
125,20 126,86 123,96 115,34 113,30 114,50 117,98 108,39
127,06 129,01 125,88 114,81 113,58 113,68 116,71 108,35
1,48 1,70 1,54 -0,46 0,25 -0,72 -1,07 -0,04
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga
114,69 121,80 103,83 114,86 117,96
114,05 120,77 103,79 113,78 117,02
-0,55 -0,84 -0,04 -0,94 -0,80
111,14
109,79
-1,22
a. Indeks Diterima Petani
118,02
117,78
-0,20
b. Indeks Dibayar Petani
116,41
115,51
-0,78
- Konsumsi Rumah Tangga
118,67
117,37
-1,10
- BPPBM
110,64
110,81
0,15
(1)
- Indeks BPPBM
(4)
Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
7
4.
Perbandingan antar Provinsi
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Februari 2015, terdapat 21 provinsi mengalami peningkatan NTP, 11 provinsi mengalami penurunan dan 1 provinsi (Lampung) tidak mengalami perubahan NTP/tetap. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kaltim (1,45 persen) diikuti oleh Bengkulu (1,23 persen) dan NAD (1,20 persen). Sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Maluku (-0,76 persen), disusul Sulteng (-0,64 persen) dan Sulsel (-0,45 persen). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya Februari 2015 (2012=100) Kode
Provinsi
(1)
(2)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63 64 71 72 73 74 75 76 81 82 91
NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR JATENG YOGYAKARTA JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO SULBAR MALUKU UTARA MALUKU PAPUA BARAT
94
PAPUA Nasional
8
IT
IB
NTP
Indeks (3) 111,91
% Perub (4) -0,02
Indeks (5) 115,23
% Perub (6) -1,20
Indeks (7) 97,12
% Perub (8) 1,20
115,22
-1,01
117,23
-1,09
98,28
0,08
113,59
-1,55
115,14
-1,67
98,66
0,12
112,49
-1,01
116,42
-1,31
96,63
0,30
112,52
-0,61
116,75
-1,36
96,38
0,76
112,82
-0,37
115,55
-0,43
97,64
0,06
111,36
0,04
116,41
-1,17
95,67
1,23
118,75
-0,55
115,06
-0,56
103,20
0,00
117,62
-1,45
114,25
-1,23
102,96
-0,23
114,49
0,72
113,87
-0,44
100,54
1,17
116,29
1,20
117,32
0,04
99,12
1,16
125,27
-0,21
118,53
0,04
105,69
-0,25
118,04
-0,34
116,32
-0,64
101,48
0,30
116,57
-0,40
115,66
-0,78
100,79
0,39
124,65
0,33
117,39
-0,57
106,18
0,91
121,71
-0,25
115,71
-0,03
105,19
-0,22
119,46
-0,65
114,97
-0,39
103,90
-0,27
117,78
-0,20
115,51
-0,78
101,97
0,59
117,44
0,45
115,62
-0,23
101,57
0,68
113,12
0,55
116,04
-0,17
97,48
0,71
114,77
-0,97
116,01
-0,60
98,93
-0,38
113,65
0,42
112,75
-0,60
100,80
1,03
117,10
1,04
116,19
-0,40
100,78
1,45
115,17
0,45
116,91
-0,03
98,51
0,48
113,13
-0,76
115,74
-0,12
97,75
-0,64
121,27
-0,86
116,78
-0,42
103,84
-0,45
114,89
-1,03
116,04
-0,69
99,00
-0,34
119,99
-0,49
118,14
-0,82
101,57
0,33
116,14
-1,00
114,20
-0,67
101,70
-0,33
119,19
-0,76
118,69
0,01
100,42
-0,76
116,74
-0,41
113,96
-0,03
102,45
-0,37
115,25
-0,24
116,11
-0,38
99,26
0,14
110,61
0,25
113,89
-0,08
97,12
0,32
119,02
-0,23
116,47
-0,55
102,19
0,33
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
5.
Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan Februari 2015 di Provinsi NTB terjadi deflasi perdesaan sebesar 1,10 persen. Deflasi disebabkan karena terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok Transportasi & Komunikasi (-2,62 %), Bahan makanan (-1,91 %), Perumahan (-0,65 %), dan kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga ( -0,11 %) sedangkan 3 kelompok lainnya mengalami peningkatan yaitu kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,63 %), Kesehatan (0,54 %) dan kelompok Sandang (0,12 %).
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi NTB Februari 2015 (2012=100)
Sub Kelompok
Januari 2015
Februari 2015
Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah tangga
118,67
117,37
-1,10
- Bahan makanan
124,70
122,32
-1,91
- Makanan jadi
109,81
110,50
0,63
- Perumahan
116,23
115,48
-0,65
- Sandang
113,34
113,47
0,12
- Kesehatan
111,76
112,36
0,54
- Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
107,08
106,96
-0,11
- Transportasi dan Komunikasi
124,14
120,89
-2,62
Deflasi perdesaan yang terjadi pada bulan Februari 2015 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh menurunnya harga kebutuhan konsumsi rumah tangga seperti rambutan, cabai merah, cabai rawit, tomat sayur, semangka, tembang, baronang, jagung ontongan tua, teri, daging ayam ras, bensin, salak, solar, tongkol, mujair, kembung, gula merah, cumi-cumi dan lain-lain.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
9
2,00
-2,10 -1,68
SUMBAR
-0,73 NASIONAL JAMBI
-1,56 -1,51
RIAU
NAD
-1,41 -1,37
BENGKULU SUMUT
-1,35
-1,10
BABEL NTB
-0,98
SULBAR
JATIM
-0,76
-0,78
-0,87
-4,00
YOGYAKARTA -0,98 JATENG
SULTRA
GORONTALO -0,90
KALSEL
-0,63 -0,62
KALTENG
-0,55
LAMPUNG -0,60 SUMSEL SULSEL
BALI
-0,53 -0,52 -0,41 -0,33
KEPRI KALTIM
-0,25
PAPUA BARAT -0,27 NTT
KALBAR -0,10 SULTENG -0,04
BANTEN -0,04
-0,02 MALUKU UTARA
JABAR
MALUKU
SULUT
0,09 0,13
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
10
0,18
1,00
PAPUA
-3,00
DKI
-2,00
0,18
-1,00
1,26
0,00
AXIS TITLE
Grafik 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia Februari 2015 (2012=100) 4,00
3,00
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125 Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage : http://ntb.bps.go.id Contact person
: Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015
11