BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN MEI 2017
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Mei 2017 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 104,14; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 90,72; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,12; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 119,13 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 103,94. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 112,28 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 90,47. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,37 yang berarti NTP bulan Mei 2017 mengalami peningkatan 0,34 persen bila dibandingkan dengan bulan April 2017 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 104,02. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Mei 2017 tercatat 112,11 yang berarti mengalami peningkatan 0,17 persen dibandingkan bulan April 2017 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 111,93. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2017, terdapat 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 21 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 1,05 persen, , sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,91 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,94 persen. Pada bulan Mei 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,03 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada kelompok Perumahan 0,35 persen, Transportasi & Komunikasi 0,04 persen, Makanan Jadi 0,03 persen, Sandang 0,01 persen, sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan, terdiri dari kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,02 persen), Bahan Makanan sebesar (0,02 persen) dan. Kesehatan (0,06 persen)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. Pada bulan Mei 2017 dengan tahun dasar (2012=100) NTP Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di atas 100 ( tercatat 104,37 ) yang berarti petani mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya.
Grafik 1 NTP Provinsi NTB Januari 2015 – Mei 2017 (2012=100) 108 107
107,25 106,99
Nilai Tukar Petani
106
106,43 106,26 105,97 106,22 105,53 104,78 104,71 104,85 104,14 104,14 104,38 103,81 103,86 103,58 103,29
105
104 103 102 101
102,23 101,97 101,38
106,56 107,32 105,70
104,71
104,37 104,58
104,02
102,39 101,15
100 99 98
TAHUN
NTP bulan Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,34 persen bila dibandingkan dengan NTP April 2017 yaitu dari 104,02 menjadi 104,37. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) meningkat sebesar 0,44 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,10 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan Mei 2017 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 3 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (119,13), sub sektor Tanaman Pangan (104,14) dan subsektor Perikanan (103,94). Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Perkebunan Rakyat (93,12) dan sub sektor Hortikultura (90,72).
2
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor Mei 2017 (2012=100)
Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
April 2017 (2)
Mei 2017 (3)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
130.12 125.84 103.41
131.22 126.01 104.14
0.85 0.14 0.71
2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
116.16 126.58 91.77
114.93 126.68 90.72
-1.06 0.08 -1.14
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
118.16 127.43 92.72
118.68 127.44 93.12
0.44 0.01 0.43
4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
144.75 121.85 118.80
145.28 121.95 119.13
0.36 0.08 0.28
5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
124.78 121.17 102.97
126.14 121.36 103.94
1.09 0.16 0.94
5.a. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
137.57 123.81 111.12
139.24 124.01 112.28
1.21 0.16 1.05
5.b. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
105.24 117.15 89.84
106.14 117.32 90.47
0.86 0.15 0.71
Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) -Konsumsi Rumah Tangga -BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTP)
130.03 125.01 128.49 116.17 104.02
130.60 125.13 128.53 116.49 104.37
0.44 0.10 0.03 0.27 0.34
(1)
(4)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
3
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Mei 2017 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami peningkatan sebesar (0,44 persen) yaitu dari 130,03 menjadi 130,60. Terdapat 4 sub sektor yang mengalami peningkatan indeks harga yang diterima yaitu sub sektor Perikanan 1,09 persen, sub sektor Tanaman Pangan 0,85 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,44 persen, sub sektor Peternakan 0,36 persen, dan hanya sub sektor Hortikultura yang mengalami penurunan yaitu sebesar (1,06 persen).
2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Mei 2017 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami peningkatan sebesar 0,10 persen yaitu dari 125,01 menjadi 125,13. Dimana Indeks konsumsi rumahtangga mengalami peningkatan 0,03 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan 0,27 persen.
Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB April – Mei 2017 (2012=100)
201705
BPPBM; 116,49 KRT; 128,53 Indeks Dibayar; 125,13 Indeks Diterima; 130,60
201704
BPPBM; 116,17 KRT; 128,49 Indeks Dibayar; 125,01 Indeks Diterima; 130,03 100
105
110
BPPBM
4
115
KRT
120
Indeks Dibayar
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
125
Indeks Diterima
130
135
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP)
Pada bulan Mei 2017 NTPP mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen, hal ini disebabkan karena tingkat peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 0,85 persen lebih tinggi dari peningkatan indeks yang dibayar petani sebesar 0,14 persen. Indeks harga yang diterima petani sub kelompok padi dan Palawija mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,51 persen dan 1,67 persen yang disebabkan karena meningkatnya harga kacang tanah, kacang hijau, ketela pohon, jagung, gabah/padi, ubi jalar dan kacang kedelai. Indeks yang dibayar (Ib) mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan indeks konsumsi rumah tangga dan Indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,44 persen, dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan antara lain oleh meningkatnya pupuk kandang/kompos, sewa traktor tangan, upah perontokan, sewa garu dan ternak, upah penyemprotan, arit/sabit, herbisida, karung, biaya service motor, cangkul, ban luar motor, ongkos angkut.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Nilai Tukar Petani Sub sektor Hortikultura (NTPH) pada bulan Mei 2017 mengalami penurunan sebesar (-1,14 persen). Hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani menurun sebesar (-1,06 persen) sedangkan indeks harga yang dibayar petani meningkat sebesar 0,08 persen. Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran mengalami penurunan sebesar (-1,97 persen) yang disebabkan karena menurunnya harga buncis, bawang merah, cabe rawit, petsai/sawi, kol/kubis, cabe merah, kacang panjang. Indeks yang diterima (It) sub kelompok buah-buahan mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen sedangkan tanaman obat tidak mengalami perubahan/tetap. Peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) hortikultura disebabkan oleh peningkatan indeks IKRT sebesar 0,10 persen sedangkan Indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar (0,02 persen) dimana penurunan Indeks BPPBM disebabkan menurunnya harga bibit ketimun, urea, bamboo, TSP/SP36, ban luar motor, sewa lahan sawah, NP/NPK, biaya pengairan lahan, insektisida.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan Mei 2017 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi peningkatan sebesar 0,43 persen, hal ini disebabkan karena tingkat peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 0,44 persen lebih tinggi dari tingkat peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,01 persen. Peningkatan indeks yang diterima petani disebabkan karena meningkatnya harga hasil produksi perkebunan rakyat antara lain cengkeh, kemiri, kopi, kelapa, kakao dan jarak.. Peningkatan indeks yang dibayar (Ib) petani perkebunan rakyat disebabkan oleh meningkatnya indeks BPPBM sebesar 0,16 persen, dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan meningkatnya harga sewa lahan lading, parang, karung, sprayer, insektisida, herbisida. Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
5
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan Mei 2017, NTPT mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen, hal ini disebabkan karena peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,36 persen lebih tinggi dari tingkat peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,08 persen. Indeks harga yang diterima (It) peternak pada sub kelompok ternak besar, sub kelompok ternak kecil dan sub kelompok hasil ternak mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,36 persen, 0,77 persen dan 0,78 persen yang disebabkan oleh peningkatan harga kerbau, sapi potong, babi, telur ayam ras, telur itik,. Sedangkan sub kelompok unggas mengalami penurunan sebesar (0,33 persen) yang disebabkan karena menurunnya harga ayam ras pedaging. Penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh meningkatnya indeks Konsumsi Rumah Tangga dan Indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,20 persen. Dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan oleh meningkatnya tarif listrik, harga jagung pipilan, ember, sewa alat-alat peternakan, sewa lahan penggembalaan, dedak, seng plat, konsentrat, jerami, konsentrat swine, ban luar motor, oli, gas LPG.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan Mei 2017 NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,94 persen, hal ini disebabkan karena tingkat peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 1,09 persen lebih tinggi dari tingkat peningkatan indeks yang dibayar petani sebesar 0,16 persen. Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan dan budidaya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,21 persen dan 0,86 persen yang disebabkan meningkatnya harga produksi perikanan antara lain lele, rumput laut, ikan mas, pari, cakalang, rajungan, kerang, julung-julung, cumi-cumi, kerapu, biji nangka, tongkol, layur, baronang, selar, teri, kuniran, kurisi, tenggiri. Peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh peningkatan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,18 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,13 persen, dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan oleh meningkatnya harga dedak, benih bandeng, oli, cip, jarring insang, jarring angkat.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor Mei 2017 (2012=100) Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
April 2017
Mei 2017
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
130.12 131.41 127.06 125.84 128.09 120.26
131.22 132.08 129.19 126.01 128.11 120.80
0.85 0.51 1.67 0.14 0.02 0.44
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
116.16 128.99 101.70 136.70 126.58 129.01 115.84
114.93 126.45 101.93 136.70 126.68 129.14 115.82
-1.06 -1.97 0.22 0.00 0.08 0.10 -0.02
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
118.16 118.16 127.43 130.33 114.12
118.68 118.68 127.44 130.31 114.30
0.44 0.44 0.01 -0.02 0.16
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
144.75 148.59 143.48 118.43 120.67 121.85 127.85 111.32
145.28 149.13 144.59 118.03 121.61 121.95 127.88 111.54
0.36 0.36 0.77 -0.33 0.78 0.08 0.03 0.20
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya
124.78 137.57 105.24
126.14 139.24 106.14
1.09 1.21 0.86
b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
121.17 127.85 112.39
121.36 128.07 112.53
0.16 0.18 0.13
a. Indeks Diterima Petani
130.03
130.60
0.44
b. Indeks Dibayar Petani
125.01
125.13
0.10
- Konsumsi Rumah Tangga
128.49
128.53
0.03
- BPPBM
116.17
116.49
0.27
(1)
Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
7
Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2017, hanya 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 21 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat 1,05 persen, diikuti oleh Provinsi Jateng 0,90 persen, Gorontalo 0,49 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Babel (1,91 persen) diikuti oleh Sumbar (1,67 persen ) dan Jambi (1,62 persen). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya Mei 2017 (2012=100) IT Kode
Provinsi
NTP persen Indeks Perb (7) (8)
(1) 11
(3)
persen Perb (4)
(5)
(6)
NAD
118.16
-0.20
124.96
0.33
94.56
-0.52
12
SUMUT
127.16
-0.18
128.35
0.31
99.07
-0.49
13
SUMBAR
121.84
-1.20
125.52
0.48
97.07
-1.67
14
RIAU
129.50
-0.90
126.98
0.19
101.98
-1.09
15
JAMBI
124.80
-1.26
125.58
0.37
99.38
-1.62
16
SUMSEL
117.18
-0.52
125.11
0.44
93.66
-0.96
17
BENGKULU
119.75
-0.85
128.09
0.78
93.48
-1.61
18
LAMPUNG
130.52
1.10
124.81
0.63
104.58
0.47
19
BABEL
117.06
-0.94
122.20
0.99
95.80
-1.91
21
KEPRI
117.60
-1.12
121.26
0.04
96.99
-1.16
31
DKI
118.47
-0.68
120.56
0.28
98.26
-0.96
32
JABAR
135.78
1.56
130.63
0.51
103.94
1.05
33
JATENG
126.85
1.89
128.52
0.98
98.70
0.90
34
YOGYAKARTA
129.19
0.90
127.40
1.14
101.41
-0.23
35
JATIM
133.21
1.11
130.39
0.79
102.16
0.31
36
BANTEN
125.71
0.69
127.16
0.52
98.86
0.17
51
BALI
130.29
0.27
124.59
0.67
104.57
-0.39
52
NTB
130.60
0.44
125.13
0.10
104.37
0.34
53
NTT
127.25
0.07
126.05
0.30
100.95
-0.23
61
KALBAR
119.60
-0.84
126.11
0.44
94.84
-1.27
62
KALTENG
121.84
-0.93
124.46
0.17
97.90
-1.09
63
KALSEL
117.96
0.11
122.02
0.16
96.67
-0.06
64
KALTIM
121.00
-0.58
125.65
0.35
96.30
-0.94
71
SULUT
116.44
0.34
125.97
0.04
92.43
0.30
72
SULTENG
119.66
-0.74
127.36
0.13
93.96
-0.88
73
SULSEL
127.68
0.49
127.16
0.19
100.41
0.30
74
SULTRA
119.05
0.30
125.38
0.26
94.95
0.05
75
GORONTALO
132.34
0.52
125.32
0.04
105.60
0.49
76
SULBAR
129.24
-0.12
122.35
0.23
105.63
-0.35
81
MALUKU UTARA
129.34
0.80
128.46
0.54
100.69
0.26
82
MALUKU
127.03
0.55
125.48
0.18
101.24
0.36
91
PAPUA BARAT
127.00
-0.31
126.73
0.04
100.22
-0.35
94
PAPUA
121.15
0.02
126.84
0.28
95.52
-0.26
128.02
0.73
127.82
0.59
100.15
0.14
(2)
Nasional
8
IB
Indeks
Indeks
persen Perb
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
4.
Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan Mei 2017 di Provinsi NTB terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,03 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada kelompok Perumahan 0,35 persen, Transportasi & Komunikasi 0,04 persen, Makanan Jadi 0,03 persen, Sandang 0,01 persen, sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan, terdiri dari kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,02 persen), Bahan Makanan sebesar (0,02 persen) dan. Kesehatan (0,06 persen)
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Mei 2017 (2012=100)
Sub Kelompok
April 2017
Mei 2017
Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumahtangga
128.49
128.53
0.03
- Bahan makanan
135.84
135.81
-0.02
- Makanan jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
124.42
124.46
0.03
- Perumahan
122.12
122.54
0.35
- Sandang
123.42
123.43
0.01
- Kesehatan
120.51
120.43
-0.06
- Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
113.26
113.24
-0.02
- Transportasi dan Komunikasi
125.53
125.58
0.04
Inflasi perdesaan yang terjadi pada bulan Mei 2017 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh meningkatnya harga bawang putih, ketimun, bawal, piring makan, papan (20x2x400) cm, gelas minum biasa, daging ayam ras, tomat sayur, lada/merica, kembung, kemiri, cabe merah, daging ayam buras, ember plastik, kelapa tua, anggur, gula merah, kaos kaki, tisu, rajungan, tongkol, telur ayam ras, jeruk, kompor, tauge/kecambah, katamba, cumi-cumi, wortel, kakap merah, salak, kacang kedelai, ketela pohon, mujair, korek api gas, sabun cuci piring, bandeng, pisau, apel.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
9
Grafik 3 Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia Mei 2017 (2012=100)
1,20
1,04
0,74 -0,06 -0,02 -0,01 -0,01
NASIONAL SULUT KEPRI PAPUA BARAT GORONTALO
0,14 0,17
0,13
KALSEL
SULSEL
KALTENG
NTB
0,18 SULTRA
0,03
0,20 0,23 RIAU SULBAR
MALUKU UTARA
SULTENG
0,23
NAD
KALTIM
0,54
0,51
0,44
SUMSEL
KALBAR
DKI
BALI
MALUKU
JABAR
SUMBAR
BANTEN
0,76
0,57 0,61 0,69
0,55
NTT
0,37 0,38
JAMBI
SUMUT
0,31 0,32
PAPUA
0,25
0,36
0,20
0,40
0,40
LAMPUNG
0,60
0,79
0,80
BENGKULU
1,00
0,80
JATIM BABEL JATENG
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
10
YOGYAKARTA
-0,20
1,16
1,40
1,34
0,00
1,42
1,60
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jalan Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125 Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage : http://ntb.bps.go.id Contact person : Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 38/06/52/Th.XI, 2 Juni 2017
11