BERITA RESMI STATISTIK Inflai
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 32/05/52/Th VIII, 5 Mei 2017
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsinya berkaitan dengan situasi perekonomian pada triwulan berjalan. Awal tahun 2017 disikapi pesimis oleh konsumen Nusa Tenggara barat. Nilai ITK Triwulan I-2017 Nusa Tenggara Barat sebesar 97,93 mengindikasikan pesimisme konsumen mengenai kondisi ekonomi rumah tangga di triwulan I-2017 dibandingkan kondisi triwulan IV-2016. Terjadi penurunan pendapatan total rumah tangga di Triwulan I-2017 dibandingkan Triwulan IV-2016, kondisi ini ditunjukkan oleh Indeks Pendapatan Kini Triwulan I-2017 yang bernilai 92,06 Secara umum, inflasi cenderung tidak berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga pada triwulan I, hal ini tercermin melalui indeks pengaruh inflasi sebesar 101,57 dan tetap meningkatnya volume konsumsi barang/jasa rumah tangga dengan indeks senilai 107,28. Walau triwulan I-2017 disikapi pesimis, konsumen sangat optimis akan pendapatan rumah tangganya di triwulan II-2017. Keyakinan konsumen akan peningkatan pendapatannya di triwulan mendatang diindikasikan dengan Indeks Pendapatan Mendatang sebesar 141,53. Rencana investasi di triwulan II-2017 berkurang dibandingkan triwulan I-2017, perilaku konsumen ini diindikasikan oleh Indeks Rencana Pembelian Barang tahan Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan sebesar 90,16. Melihat perkembangan perekonomian di Nusa Tenggara, konsumen memprediksi bahwa kondisi ekonominya di triwulan II-2017 akan lebih baik dari Triwulan I-2017. Optimisme ini digambarkan oleh Indeks Perkiraan ITK Triwulan Mendatang yang bernilai 122,87
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017 Provinsi NTB Berdasarkan hasil Survei Tendensi Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi NTB pada Triwulan I-2017, Leading Indicator yang dapat digunakan oleh pelaku ekonomi di NTB untuk menentukan strategi pemasaran maupun investasinya adalah Indeks Tendensi Konsumen. Setelah optimis pada akhir tahun 2016, memasuki awal tahun 2017 rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa secara umum kondisi perekonomian rumah tangganya menurun di Triwulan I2017 ini dibandingkan dengan kondisi Triwulan IV-2016. Pesimisme konsumen inidiindikasikan oleh nilai ITK pada Triwulan I-2017 yang bernilai di bawah 100 (97,93) walaupun kondisi Triwulan IV-2016 sempat mencapai 103,16.
Menurunnya kondisi perekonomian rumah tangga didasari oleh persepsi bahwa pada triwulan I-2017 ini pendapatan total rumah tangga lebih rendah dibandingkan pendapatannya pada Triwulan IV-2016 dengan Indeks Pendapatan Kini Triwulan I-2017 mencapai 92,06, cukup kontras dengan Indeks Pendapatan Kini di Triwulan IV-2016 yang mencapai 104,89. Inflasi atau kenaikan harga yang terjadi pada triwulan I-2017 dilaporkan sebesar 1,04 persen, dan rendahnya inflasi ini disikapi netral oleh konsumen Nusa Tenggara. Konsumen merasa bahwa inflasi tidak banyak mempengaruhi total belanja mereka, kondisi ini diindikasikan oleh besarnya Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Total Pengeluaran Rumah Tangga yang hanya bernilai 101,57. Sikap yang sama juga terindikasi dari nilai Indeks ini di Triwulan IV-2016 yang bernilai hanya sedikit di atas 100 (100,66). Merunut kecenderungan yang terjadi, sejak beberapa triwulan sebelumnya indeks pengaruh inflasi ini cenderung tidak mempengaruhi persepsi masyarakat untuk berbelanja. Situasi ini terlihat dari Indeks Pengaruh Inflasi yang selalu berkisar 100 sejak Triwulan III-2016 hingga Triwulan I-2017. Selain kedua indikator di atas, ITK juga dipengaruhi oleh volume konsumsi barang dan jasa. Walau mengalami penurunan total pendapatan dibanding triwulan sebelumnya, konsumen menyatakan bahwa volume konsumsi barang dan jasa mereka untuk triwulan I-2017 lebih tinggi dibandingkan Triwulan IV-2016 dengan indeks sebesar 107,28.
Jika dibandingkan dengan kondisi di triwulan
sebelumnya, kenaikan volume konsumsi di Triwulan I-2017 ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan volume konsumsi di Triwulan IV-2016 (indeks 102,22). Jika ditinjau menurut komponen konsumsi, indeks untuk pembelian bahan makanan, makanan jadi, pakaian, pulsa HP, pendidikan, transportasi dan perawatan kesehatan/tubuh cukup tinggi, dengan nilai masing-masing di atas 100, kenaikan volume konsumsi komponen tersebut mengakibatkan kenaikan volume konsumsi barang/jasa secara umum. Volume konsumsi bahan makanan dan volume konsumsi pendidikan merupakan dua komoditas yang mengalami penigkatan paling tinggi pada Triwulan I-2017. Perayaan Tahun Baru Imlek dan Perayaan hari Raya Nyepi yang terjadi pada Triwulan I disinyalir menjadi salah satu penyebab meningkatnya volume konsumsi bahan makanan, adapun untuk konsumsi pendidikan disebabkan oleh adanya kenaikan biaya perkuliahan semester I. Hanya volume konsumsi hiburan dan volume akomodasi saja yang mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV-2016. Menurunnya pendapatan rumah tangga pada Triwulan I ini sepertinya membuat konsumen mengutamakan untuk berbelanja kebutuhan yang memang pokok untuk rumah tangga, sehingga kebutuhan akan hiburan dan akomodasi buka menjadi prioritas mereka dan dikurangi volume pengeluarannya agar dapat membeli komoditas lain yang lebih penting.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 32/05/52/Th.VIII, 5 Mei 2017
2
Tabel 1 Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2017 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
ITK Triwulan IV-2016
ITK Triwulan I-2017
(1)
(2)
(3)
Pendapatan rumah tangga kini
104,89
92,06
Pengaruh kenaikan harga/Inflasi terhadap Pengeluaran RT
100,66
101,57
Volume konsumsi Barang & Jasa (bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan dan bukan makanan;pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan dan rekreasi
102,22
107,28
Indeks Tendensi Konsumen
103,16
97,93
Berbeda dengan kondisi nasional, ITK Nasional triwulan I-2017 justru bernilai lebih dari 100 (ITK = 102,27) yang menunjukan optimisme konsumen bahwa kondisi ekonomi perekonomian mereka triwulan ini lebih baik dibandingkan kondisi Triwulan IV-2016. Beberapa provinsi tercatat menyatakan bahwa kondisi perekonomiannya lebih baik di Triwulan I-2017 dan provinsi yang mengalami optimisme tertinggi adalah Provinsi Banten, Jambi, Gorontalo, Jawa Barat dan Jawa Timur dengan Indeks Tendensi Konsumen bernilai di atas 104. Grafik 1. ITK Triwulan I-2017 Menurut Provinsi dan Nasional
Terdapat 12 provinsi yang pesimis mengenai kondisi perekonomiannya di triwulan I ini, dan apabila dicermati sebagian besar merupakan provinsi yang berada di daerah tengah dan timur Indonesia. Pada Triwulan I-2017 ini tiga provinsi menyatakan bahwa kondisi perekonomiannya di triwulan ini masih sama dengan triwulan IV-2016 yang diindikasikan dengan ITK bernilai 100 dan mereka adalah Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur. 2. Perkiraan ITK Provinsi NTB Pada Triwulan II-2017 Yang Akan Datang Salah satu fungsi ITK adalah sebagai indikator dini yang memberikan prediksi mengenai kondisi perekonomian di masa yang akan datang. Indeks komposit yang mencerminkan prediksi tersebut adalah Indeks Perkiraan ITK mendatang yang juga dikumpulkan dari Survei Tendensi Konsumen. Perkiraan ITK Triwulan II-2017 tercatat optimis dimana konsumen Nusa Tenggara Barat memberikan persepsi bahwa kondisi perekonomian mereka di Triwulan II-2017 akan lebih baik dari Triwulan I-2017 dengan indeks sebesar 122,87. Perkiraan meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2017 terutama didorong oleh persepsi yang besar akan meningkatnya pendapatan rumah tangga di Triwulan II-2017 yang terindikasi melalui Indeks Pendapatan Mendatang yang cukup tinggi yaitu sebesar 141,53. Kendati pendapatan konsumen pada triwulan mendatang diprediksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan namun agaknya konsumen belum berencana untuk melakukan investasi atau pembelian barang modal pada triwulan mendatang Indeks Rencana Pembelian Barang Tahan Lama, Rekreasi dan Pesta/hajatan hanya bernilai 90,16 yang berarti konsumen merasa bahwa triwulan II-2017 bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan pembelanjaan barang tahan lama. Signal yang diberikan oleh konsumen ini dapat disikapi oleh produsen dengan tidak melakukan ekspansi maupun peningkatan produksi yang berlebihan di Triwulan II-2017. Tabel 2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2017 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
Perkiraan ITK Triwulan II-2017
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang
141,53
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (rekreasi dan pesta/hajatan
90,16
Perkiraan ITK Triwulan I-2017
122,87
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 32/05/52/Th.VIII, 5 Mei 2017
4
Sejalan dengan signal yang diberikan di Provinsi NTB, keadaan ekonomi konsumen Indonesia untuk triwulan II-2017 juga diperkirakan optimis dibandingkan triwulan I-2017 dengan ITK sebesar 112,73. Tak hanya itu, stabilnya kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia pada triwulan ini membuat konsumen seluruh Indonesia optimis akan peningkatan kondisi perekonomian rumah tangga di Triwulan II2017 yang diindikasikan oleh Indeks Perkiraan ITK Mendatang seluruh provinsi yang ada di Indonesia bernilai di atas 100. Tiga provinsi dengan perkiraan ITK mendatang yang tertinggi dialami oleh Provinsi DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat dan Jambi Grafik 2. Perkiraan ITK Triwulan II-2017 Mendatang Menurut Provinsi dan Nasional
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2012 s.d. Triwulan I-2017 dan Perkiraan Triwulan II-2017
Lampiran Tabel Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi se Indonesia
I TK Tr w I V2016
I TK Tr w I 2017
Per ki r aan I TK Tr w- I I 2017
Aceh
103, 65
101, 68
106, 37
Sumat r ea Ut ar a
102, 83
101, 24
101, 91
Sumat er a Bar at
103, 73
99, 93
108, 12
Ri au
102, 61
101, 99
107, 45
Jambi
100, 83
105, 37
121, 96
Sumat er a Sel at an
100, 40
101, 62
114, 19
Bengkul u
100, 30
103, 93
111, 02
Lampung
102, 29
101, 81
102, 57
Bangka Bel i t ung
104, 59
98, 34
108, 52
Kepul auan Ri au
100, 86
96, 88
103, 98
DKI Jakar t a
104, 28
100, 84
112, 89
Jawa Bar at
101, 59
104, 50
116, 05
99, 93
102, 05
112, 50
DI Yogyakar t a
103, 15
104, 13
122, 98
Jawa Ti mur
103, 34
104, 30
120, 94
Bant en
104, 65
108, 42
113, 94
Bal i
100, 57
103, 91
106, 82
NTB
103, 16
97, 93
122, 87
NTT
109, 62
97, 03
108, 62
95, 07
99, 82
101, 23
Kal i mant an Tengah
101, 92
103, 81
121, 64
Kal i mant an Sel at an
99, 09
101, 45
102, 45
Kal i mant an Ti mur
101, 23
100, 35
101, 49
Sul awesi Ut ar a
106, 15
89, 89
110, 68
Sul awesi Tengah
103, 06
97, 96
106, 43
Sul awesi Sel at an
102, 43
101, 02
108, 22
Sul awesi Tenggar a
98, 54
98, 57
111, 26
Gor ont al o
100, 60
104, 71
117, 08
Sul awesi Bar at
104, 44
100, 58
114, 81
Mal uku
111, 57
98, 26
109, 53
Mal uku Ut ar a
103, 05
101, 71
112, 42
Papua Bar at
106, 88
98, 57
107, 09
Papua
112, 47
92, 84
107, 49
Nasi onal
102, 46
102, 27
112, 73
Pr ovi nsi
Jawa Tengah
Kal i mant an Bar at
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 32/05/52/Th.VIII, 5 Mei 2017
6
DATA mencerdaskan bangsa
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125 Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage :http://ntb.bps.go.id Contact person : I S A, SE. MM. Kepala Bidang Cawilis BPS Provinsi NTB