BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2015
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Agustus 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 102,07; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 96,62; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 96,42; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 116,51 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 102,95. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 108,92 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 93,27. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,14 yang berarti NTP bulan Agustus mengalami peningkatan 0,27 persen bila dibandingkan dengan bulan Juli dengan Nilai Tukar Petani sebesar 103,86. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Agustus 2015 tercatat 108,71 yang berarti mengalami penurunan 0,25 persen dibandingkan bulan Juli dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 108,98. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Agustus 2015, terdapat 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 21 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jatim yaitu sebesar 1,22 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,70 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,00 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,15 persen. Pada bulan Agustus 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,57 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 3 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan makanan (-1,44 %), Sandang (-0,41 %) dan Kesehatan (-0,05 %). Sedangkan kelompok lainnya mengalami peningkatan masing-masing : kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,36 %), kelompok Transportasi & Komunikasi (0,20 %), Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,06 %) dan Perumahan (0,05 %).
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 Kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. (2012=100)
Pada bulan Agustus 2015 dengan tahun dasar
NTP Provinsi NTB berada di atas
100 ( tercatat 104,14 ) yang berarti petani
mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya.
Grafik 1 NTP Provinsi NTB Desember 2013 – Agustus 2015 (2012=100) 105 104
104,14 103,86 103,29
Nilai Tukar Petani
103 102
102,39 102,23 101,97 101,38 101,15
101
100,8 100,4 100,18 100,13 100,03 99,92 99,7599,67 99,72 99,56 99 99,59 99,33 98,96 98
100
97 96
TAHUN
NTP bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen bila dibandingkan dengan NTP Juli 2015 yaitu dari 103,86 menjadi 104,14. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,10 persen lebih tinggi dari tingkat penurunan indeks harga yang dibayar petani yaitu sebesar 0,37 persen. Disamping itu, Indeks konsumsi rumah tangga juga mengalami penurunan 0,57 persen sedangkan indeks BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan Agustus 2015 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 3 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (116,51), subsektor Perikanan (102,95) dan subsektor Tanaman Pangan (102,07). Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Hortikultura sebesar 96,62 dan subsektor perkebunan rakyat sebesar 96,42.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor Agustus 2015 (2012=100)
Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Juli 2015 (2)
Agustus 2015 (3)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
119,99 118,06 101,63
119,99 117,55 102,07
0,00 -0,43 0,44
2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
117,46 119,11 98,61
114,50 118,50 96,62
-2,52 -0,51 -2,02
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
113,36 119,12 95,17
114,35 118,60 96,42
0,87 -0,44 1,31
4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
133,92 115,49 115,96
134,32 115,29 116,51
0,30 -0,17 0,47
5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
119,28 116,06 102,78
119,21 115,80 102,95
-0,06 -0,22 0,17
5.a. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
129,33 118,80 108,86
129,15 118,58 108,92
-0,14 -0,19 0,05
5.b. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN)
103,94 111,86 92,92
104,04 111,55 93,27
0,09 -0,27 0,37
Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) -Konsumsi Rumah Tangga -BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTP)
122,18 117,64 119,82 112,11 103,86
122,05 117,20 119,13 112,28 104,14
-0,10 -0,37 -0,57 0,15 0,27
(1)
(4)
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
3
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2015 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,10 persen yaitu dari 122,18 menjadi 122,05. Terdapat 2 subsektor yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima, masing-masing pada subsektor Hortikultura (-2,52 persen) dan Perikanan (-0,06 persen). Sedangkan subsektor Perkebunan Rakyat dan Peternakan mengalami peningkatan indeks harga yang diterima masing-masing sebesar 0,87 persen dan 0,30 persen.
2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Agustus 2015 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,37 persen yaitu dari 117,64 menjadi 117,20. Dimana Indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,57 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen.
Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB Juli – Agustus 2015 (2012=100)
201508
BPPBM; 112,28 KRT; 119,13 Indeks Dibayar; 117,2 Indeks Diterima; 122,05
201507
BPPBM; 112,11 KRT; 119,82 Indeks Dibayar; 117,64 Indeks Diterima; 122,18 100
105
110
BPPBM
4
KRT
115
Indeks Dibayar
120
Indeks Diterima
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
125
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP)
Pada bulan Agustus 2015 NTPP mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani tidak berubah sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,43 persen. Indeks harga yang diterima petani padi mengalami peningkatan sebesar 0,78 persen yang disebabkan karena meningkatnya harga gabah. Sedangkan petani palawija mengalami penurunan indeks yang diterima sebesar 1,83 persen yang disebabkan menurunnya harga kacang hijau dan kacang kedelai. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,63 persen sedangkan indeks BPPBM meningkat sebesar 0,08 persen. Dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan antara lain oleh meningkatnya harga bibit (kacang hijau, kacang tanah), arit/sabit, karung, insektisida, rodentisida, urea, herbisida.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan Agustus 2015 terjadi penurunan sebesar 2,02 persen. Hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,52 persen dan 0,51 persen. Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,66 persen dan 2,35 persen, yang disebabkan antara lain oleh menurunnya harga sawo, bawang merah, bawang daun, melon, terung panjang, nangka, tomat, kol/kubis, petsai/sawi, manggis, semangka, mangga, duku/langsat, sirsak, kangkung. Sedangkan It sub kelompok tanaman obat mengalami peningkatan sebesar 0,66 persen yang disebabkan meningkatnya harga lengkuas. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani hortikultura disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,60 persen dan 0,10 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan menurunnya harga bibit bawang putih, bibit bawang merah, bibit melon, bibit terong, bibit cabai.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan Agustus 2015 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi peningkatan sebesar 1,31 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,87 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,44 persen. Peningkatan indeks yang diterima petani disebabkan karena meningkatnya harga hasil produksi perkebunan rakyat antara lain biji jambu mente, kemiri dan jarak. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani perkebunan rakyat disebabkan oleh menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,54 persen. Dimana peningkatan indeks BPPBM disebabkan meningkatnya harga gunting pangkas, tampah/nyiru, pisau, cangkul, ember, ZA, arit/sabit, urea, sprayer, oli.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
5
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan Agustus 2015, NTPT mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,30 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,17 persen. Indeks harga yang diterima (It) peternak sub kelompok ternak besar mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen. Peningkatan indeks yang diterima petani subsektor peternakan disebabkan antara lain karena meningkatnya harga itik/bebek, sapi potong, kerbau dan telur itik. Penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,49 persen. Sedangkan indeks BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen yang disebabkan oleh meningkatnya harga broiler starter, dedak, ongkos angkut, bibit babi, jerami, bibit sapi potong, bibit bebek/itik, bibit ayam ras pedaging.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan Agustus 2015, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen, hal ini disebabkan karena penurunan indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,22 persen. Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan mengalami penurunan sebesar 0,14 persen sedangkan sub kelompok budidaya mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen. Penurunan indeks yang diterima antara lain disebabkan karena menurunnya harga produksi perikanan antara lain baronang, tuna, tongkol, cumi-cumi, kurisi/kerisi, teri, belanak, cakalang, rajungan, mas, nila, kapasan, kuniran. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,48 persen, dimana peningkatan indeks BPPBM sebesar 0,18 persen yang antara lain dipengaruhi oleh meningkatnya harga umpan, benih bandeng/nener, sewa alat penangkapan, minyak tanah, solar, bensin, oli/pelumas.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks Yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor Agustus 2015 (2012=100) Subsektor
Bulan
Persentase Perubahan
Juli 2015
Agustus 2015
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
119,99 119,69 120,71 118,06 119,76 113,87
119,99 120,62 118,50 117,55 119,00 113,96
0,00 0,78 -1,83 -0,43 -0,63 0,08
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
117,46 130,97 102,28 134,76 119,11 120,52 112,88
114,50 127,49 99,88 135,66 118,50 119,80 112,76
-2,52 -2,66 -2,35 0,66 -0,51 -0,60 -0,10
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani
113,36
114,35
0,87
- Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
113,36 119,12 120,83 111,31
114,35 118,60 120,17 111,42
0,87 -0,44 -0,54 0,10
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
133,92 136,12 132,81 119,48 119,48 115,49 119,02 109,28
134,32 136,77 131,92 119,06 118,73 115,29 118,43 109,77
0,30 0,48 -0,68 -0,35 -0,62 -0,17 -0,49 0,44
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
119,28 129,33 103,94 116,06 119,30 112,20
119,21 129,15 104,04 115,80 118,72 112,40
-0,06 -0,14 0,09 -0,22 -0,48 0,18
a. Indeks Diterima Petani
122,18
122,05
-0,10
b. Indeks Dibayar Petani
117,64
117,20
-0,37
- Konsumsi Rumah Tangga
119,82
119,13
-0,57
- BPPBM
112,11
112,28
0,15
(1)
Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
7
4.
Perbandingan antar Provinsi
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Agustus 2015, terdapat 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 21 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jatim yaitu sebesar 1,22 persen, diikuti oleh Provinsi Jateng dan Banten masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,65 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Riau ( -2,00 persen) diikuti oleh Provinsi Jambi ( -1,50 persen ) dan Sultra ( -0,79 persen ). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya Agustus 2015 (2012=100) Kode
Provinsi
(1)
(2)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63 64 71 72 73 74 75 76 81 82 91
NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR JATENG YOGYAKARTA JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO SULBAR MALUKU UTARA MALUKU PAPUA BARAT
94
PAPUA Nasional
8
IT
IB
NTP
Indeks (3) 113,86
% Perub (4) -0,36
Indeks (5) 118,88
% Perub (6) 0,10
Indeks (7) 95,78
% Perub (8) -0,45
117,52
-0,29
120,83
0,00
97,26
-0,29
115,54
-0,01
119,15
0,39
96,97
-0,40
112,22
-1,15
120,86
0,87
92,85
-2,00
113,88
-0,86
120,44
0,65
94,55
-1,50
114,29
0,11
119,13
0,34
95,94
-0,22
111,21
0,02
120,21
0,72
92,51
-0,69
123,21
0,69
118,82
0,41
103,70
0,27
125,55
0,51
117,81
0,71
106,57
-0,20
116,46
-0,36
116,68
0,17
99,81
-0,54
116,97
0,85
119,89
0,25
97,56
0,60
127,38
0,56
122,36
0,62
104,11
-0,06
119,90
1,20
120,10
0,35
99,83
0,85
121,11
1,21
119,29
0,64
101,53
0,56
127,23
1,70
121,01
0,47
105,14
1,22
123,68
1,11
118,98
0,45
103,95
0,65
122,27
0,12
117,28
0,46
104,25
-0,34
122,05
-0,10
117,20
-0,37
104,14
0,27
118,69
0,51
116,20
0,03
102,15
0,48
115,73
-0,45
119,84
0,24
96,57
-0,68
118,42
0,27
119,27
0,16
99,29
0,10
115,40
-0,15
115,29
-0,12
100,09
-0,03
117,89
0,66
119,68
0,08
98,50
0,57
114,36
0,60
120,25
0,93
95,11
-0,32
115,41
-0,55
118,11
-0,05
97,71
-0,50
125,32
0,23
120,15
0,45
104,30
-0,22
117,91
-0,59
118,44
0,20
99,55
-0,79
123,94
1,34
121,49
0,97
102,02
0,37
121,10
-0,64
115,87
0,13
104,51
-0,76
120,44
-0,81
120,65
-0,14
99,83
-0,67
117,65
-0,38
116,54
0,17
100,95
-0,55
120,62
0,09
119,46
0,00
100,97
0,08
112,11
-0,21
115,96
0,02
96,68
-0,23
121,38
0,66
119,85
0,36
101,28
0,31
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
5.
Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan Agustus 2015 di Provinsi NTB terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,57 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 3 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan makanan (-1,44 %), Sandang (-0,41 %) dan Kesehatan (-0,05 %). Sedangkan kelompok lainnya mengalami peningkatan masing-masing : kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,36 %), kelompok Transportasi & Komunikasi (0,20 %), Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,06 %) dan Perumahan (0,05 %).
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi NTB Agustus 2015 (2012=100)
Sub Kelompok
Juli 2015
Agustus 2015
Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah tangga
119,82
119,13
-0,57
- Bahan makanan
124,23
122,45
-1,44
- Makanan jadi
112,96
113,36
0,36
- Perumahan
117,00
117,06
0,05
- Sandang
118,04
117,55
-0,41
- Kesehatan
113,71
113,65
-0,05
- Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
108,75
108,82
0,06
- Transportasi dan Komunikasi
126,30
126,55
0,20
Deflasi perdesaan yang terjadi pada bulan Agustus 2015 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh menurunnya harga kebutuhan konsumsi rumah tangga antara lain bawang merah, tomat sayur, semangka, jagung ontongan muda, cakalang, baronang, tembang, kerang, kubis/kol, teri, kangkung, selar, bawal, ekor kuning, mujair, tauge/kecambah, gula merah, tongkol, kakap merah, cumi-cumi, katamba, ayam kampung hidup, layang, udang tambak, kembung, telur ayam ras, bayam.
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
9
Grafik 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia Agustus 2015 (2012=100)
1,20
0,47 -0,57 -0,22 -0,15
NASIONAL NTB KALSEL
MALUKU SULTENG SUMUT
PAPUA
NTT
PAPUA BARAT
0,03 KALTIM
-0,10 -0,01 -0,01 0,03
MALUKU UTARA
NAD
0,04
0,17 KEPRI
SULBAR
0,17 KALTENG
0,08
0,18 SULTRA
0,10
0,19 0,26 DKI
KALBAR
SUMBAR
SUMSEL
0,44
SULSEL
JATENG
BALI
0,48
0,61
BANTEN
0,64
JATIM
LAMPUNG
0,67
0,50
0,38
0,28
0,20
0,53
0,40
0,82
0,79
0,78
BABEL
JABAR
BENGKULU
JAMBI
YOGYAKARTA
0,60
0,84
1,00
0,85
RIAU
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
10
1,03
-0,60
SULUT
-0,40
1,17
-0,20
GORONTALO
0,00
1,23
1,40
0,80
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram 83125 Tlp. (0370) 621385 Fax. (0370) 623801 E-mail :
[email protected] Homepage : http://ntb.bps.go.id Contact person
: Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB
Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015
11