BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Timur (Termasuk Kalimantan Utara) Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 SEBESAR 71,45 PADA SKALA 0 – 100
1.
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Timur tahun 2014 sebesar 71,45 pada skala 0 - 100. Pengukuran ini didasarkan jawaban subyektif penduduk Kalimantan Timur tentang kepuasan hidupnya. Indeks kebahagiaan merupakan rata-rata dari angka indeks yang dimiliki oleh setiap individu di Kalimantan Timur pada tahun 2014. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia.
Indeks Kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. Pendahuluan
Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah meningkatkan perhatian dunia terhadap aspek sosial dalam pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya. Indikator ekonomi tersebut pada umumnya diukur secara obyektif dengan pendekatan berbasis uang (monetary-based indicators). Tingkat kesejahteraan masyarakat sebenarnya dapat diukur dengan dua cara, yaitu 1) menggunakan standar yang sama (indikator obyektif) dan 2) menggunakan standar yang tidak sama (indikator subyektif). Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masing-masing individu adalah indeks kebahagiaan. Pengukuran indeks kebahagiaan dikenal sebagai pengukuran yang bersifat ‘beyond GDP’. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif. Dalam hal ini, kebahagiaan menggambarkan indikator kesejahteraan subyektif yang digunakan untuk melengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks kebahagiaan mengaitkan kebahagiaan sebagai bagian dari kesejahteraan subyektif dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif. Dalam konteks pemanfaatan indeks kebahagiaan sebagai salah Berita Resmi Statistik No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015
1
satu bahan pengambilan kebijakan publik, maka komponen kebahagiaan yang digunakan adalah kepuasan hidup. Pengembangan indikator untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Indeks Kebahagiaan Indonesia dirilis pertama kali pada tahun 2013 berdasarkan hasil studi dengan representasi estimasi tingkat nasional. Pada tahun 2014, BPS kembali melaksanakan pengukuran tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden SPTK 2014 adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Untuk Provinsi Kalimantan Timur termasuk Kaltara, jumlah sampel sebesar 1.656 rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Menurut wilayah, komposisi responden di perkotaan lebih besar dibanding perdesaan, masing-masing 57,31 persen dan 42,69 persen. Sebanyak 56,64 persen responden adalah kepala rumah tangga, sedangkan lainnya adalah pasangan kepala rumah tangga (istri/suami). Berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan lebih banyak dibanding responden laki-laki, yaitu masing-masing 51,57 persen dan 48,43 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan tamat SMA/SMK atau sederajat (29,23%) dan hanya sekitar 11,59 persen responden yang tamat perguruan tinggi. SPTK 2014 dilaksanakan untuk menghasilkan indikator kebahagiaan penduduk Indonesia dengan pendekatan kepuasan hidup. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek kehidupan tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. Penilaian terhadap tingkat kepuasan hidup didasarkan pada evaluasi terhadap kondisi obyektif (faktual) yang dialami oleh responden. 2.
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Timur Termasuk Kaltara Tahun 2014
Indeks kebahagiaan Kalimantan Timur termasuk Kaltara tahun 2014 sebesar 71,45 pada skala 0 – 100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan, menunjukkan semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga (14,48%), pendidikan (14,18%), serta pekerjaan (12,21%). Tingkat kepuasan penduduk Kalimantan Timur termasuk Kaltara terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi (81,04). Sementara itu, tingkat kepuasan yang paling rendah terjadi pada aspek pendidikan (62,32). Secara lengkap, tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan disajikan pada Gambar 1.
Berita Resmi Statistik No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015
2
Kondisi Kamanan 77.87
Kesehatan 100 72.14 80 60
Keadaan Lingkungan73.37
Pendidikan 62.32
40
20
70.11 Pekerjaan
0 71.69 Kondisi Rumah dan Aset 75.09 Hubungan Sosial
68.2 Pendapatan Rumah Tangga
73.93
81.04 Keharmonisan Keluarga
Ketersediaan Waktu Luang Gambar 1. Tingkat Kepuasan Hidup Terhadap 10 Aspek Kehidupan, 2014
3.
Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi
Beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari indeks kebahagiaan Kalimantan Timur termasuk Kaltara berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, yaitu: a. Indeks kebahagaian penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (72,28 banding 70,09). b. Penduduk berstatus belum menikah (73,09) Indeks Kebahagiaannya lebih bahagia dibanding dengan yang berstatus kawin (71,90). Mereka yang berstatus cerai lebih rendah indeks kebahagiaannya, yaitu cerai hidup (65,82) dan cerai mati (68,15). c. Penduduk umur dibawah 24 tahun memiliki indeks kebahagiaan tertinggi (74,11), sementara, penduduk lansia (kelompok umur 65+) mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (69,78). d. Ada kecenderungan dengan makin banyak anggota rumah tangga, maka indeks kebahagiaan cenderung semakin tinggi. Namun hal ini hanya berlaku hingga anggota rumah tangga sebanyak 3 orang. Ketika jumlah anggota rumah tangga meningkat menjadi 4 atau lebih, maka indeks kebahagiaan cenderung menurun. e. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (64,77), sementara indeks kebahagiaan tertinggi pada penduduk dengan tingkat pendidikan S2 atau S3 (80,40). f.
Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya mencapai 77,40 sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah maka indeks kebahagiannya hanya 65,79.
Berita Resmi Statistik No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015
3
Tabel 1. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi, 2014 Karakteristik Demografi dan Ekonomi
2014
Klasifikasi Wilayah: Perkotaan
72,28
Perdesaan
70,09
Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan Status Perkawinan: Belum Menikah
71,78 71,16 73,09
Menikah
71,90
Cerai Hidup
65,82
Cerai Mati
68,15
Kelompok Umur: 17 – 24 Tahun
74,11
25 – 40 Tahun
72,19
41 – 64 Tahun
70,88
65 Tahun Ke Atas
69,78
Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga
71,25
Pasangan Kepala Rumah Tangga Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang
71,69 68,45
2 Orang
70,49
3 Orang
72,51
4 Orang
72,36
5 Orang
71,68
6 Orang
70,01
7 Orang Atau Lebih
70,92
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak/Belum Pernah Sekolah
64,77
Tidak Tamat SD/MI/SDLB/Paket A
68,39
SD/MI/SDLB/Paket A
68,74
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
70,42
SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C
73,89
Diploma I/II/III
77,39
Diploma IV/S1
78,60
S2 Atau S3
80,40
Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp 1.800.000
65,79
Rp 1.800.001 - Rp 3.000.000
69,79
Rp 3.000.001 - Rp 4.800.000
72,46
Rp 4.800.001 - Rp 7.200.000
75,17
Lebih Dari Rp. 7.200.000
77,40
Kalimantan Timur + Kaltara
71,45
Berita Resmi Statistik No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015
4
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Informasi lebih lanjut hubungi : Ir. S. Aden Gultom, M.M (Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur) UB. Ahmad Muhammad Saleh, SE (Kepala Bidang Statistik Sosial) Telp: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121 e-mail:
[email protected]