C MYK Visi dan Misi
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
VISI PT Perkebunanan Nusantara VII (Persero) menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global. MISI 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan mengunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa, sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan.
1
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
Indeks Meneladani Akhlak Nabi:
Belajar Berbicara di Depan Publik
Guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan di lingkungan perusahaan, PTPN VII menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW .
Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII kembali menggelar pertemuan rutin di Gedung Pertemuan, Selasa (20/1/2015). Kali ini pertemuan diisi dengan materi tentang “Public Speaking” atau berbicara di depan publik.
Menjaga Amanah
Hal.9
Mengenal Teh CTC dari Pagaralam ADA puluhan macam jenis teh yang diproduksi PTPN VII di Kota Pagaralam. Antara lain teh hitam jenis premium, CTC (crush, tear, curl/ remas, peras, keriting), dan teh hitam ortodok.
Hal.9
Hal.12
C MYK
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
Mari Kita Mulai Memperbaiki Tak usahlah lagi alasan dicari-cari. Mari mulai memperbaiki, mulai saat ini. Sebab kita tak pernah tahu kapan kita pernah menyakiti.
P
ernahkah suatu kali kita merasakan Namun ternyata tadi pagi, saat kita lupa bahwa ternyata secara tak sengaja mencium tangan orang tua untuk pamit, hati kita telah tersakiti oleh orangterbersit sedikit kecewa di hati mereka. Tadi orang di sekitar kita. Kita melangkah pagi, saat membayar ongkos bus kota, kita memulai hari tanpa mengerti bahwa memberikannya dengan sodoran yang kasar kemarin, dua hari lalu, atau hari-hari hingga pak kondektur bertambah lelah dan sebelumnya lagi, entah berapa banyak orpenatnya, bahkan merasa terhina. ang yang tak berkenan dengan apa yang Tadi pagi, saat masuk ruangan kantor, telah kita lakukan. Walau tanpa sadar, walau kita lupa menyapa dan memberi salam dan tak bermaksud demikian, namun hati yang senyum kepada satpam dan beberapa teman telanjur tersakiti, sulit tuk dipulihkan lagi. yang sudah datang, sehingga yang kita Suatu kali, saat menjalani tingkat suguhkan hanyalah wajah lelah sehabis pertama perkuliahan, seseorang pernah turun naik bus dan kerut kening pertanda Oleh berkata pada saya, “Kamu kasar banget banyak kerjaan kantor yang harus Andi Firmansyah ya?” Ups! Saat itu saya benar-benar kaget. diselesaikan. Kasar? Ya, mungkin juga sih. Rasanya saya Pernahkah terpikir oleh kita, bahwa memang tidak pernah seperti si A, teman sedikit kesan tak enak yang orang lain Pernahkah terpikir oleh saya, yang bisa dengan ramainya berkicau tangkap dari tingkah laku kita, dapat kita, bahwa sedikit menyapa setiap orang yang ia lewati di membekas begitu dalam tanpa kita kesan tak enak yang menyadarinya. Membuat mereka merasa lorong kampus dengan nada ceria. orang lain tangkap dari sedih, kecewa, kesal, atau bahkan marah Kemudian saya pun bertanya lebih tingkah laku kita, dapat pada kita. lanjut, mencoba memahami “complain” yang saya terima hari itu. Teringat waktu kelas Tanpa kita menyadari bahwa hari itu membekas begitu dua SMA dulu. Saat saya dan teman-teman telah kita lewati dengan menyakiti hati begitu dalam tanpa kita lain menjadi pengurus OSIS. Berkutat banyak orang. Dan saat hati-hati mereka menyadarinya. dengan pelajaran, sekaligus aktivitas telah luka, rasanya tak lagi berarti Membuat mereka kepengurusan, setiap hari rasanya ada saja permohonan maaf kita saat kita ucapkan, “I merasa sedih, kecewa, bahan rapat sepulang sekolah. didn’t mean to…” kesal, atau bahkan Capek? Sudah pasti. Tapi entah kenapa Kesalahan yang tak disengaja, marah pada kita. saya menyukai semua aktivitas itu. terkadang membuat kita sendiri heran. Sepertinya bila hari belum gelap, belum Kapan ya saya melakukan hal itu? Benar waktunya untuk pulang ke rumah. Tanpa sadar, aktivitas tidak ya, saya telah bersikap kasar padanya? Ah, saya ini dan itu di sekolah serta tuntutan harus mencapai nilaikan tidak bermaksud begitu. I didn’t mean to. Dan sekian nilai yang baik, plus beberapa permasalahan yang juga banyak pemaafan yang kita ukir untuk diri kita sendiri, saya hadapi di rumah, membuat sedikit tekanan yang tanpa peduli orang tersebut masih merasakan sakitnya akhirnya terbawa pada perilaku. Saya mungkin tak hingga kini. menyadari, tapi tidak dengan yang lain. Sungguh akan lebih baik jika kita mulai hari dengan Hari itu, saya dan teman-teman sedang duduk-duduk memperbaiki. Mari kita sempurnakan hidup kita dengan di depan sekolah. Tiba-tiba teman saya memanggil, “Kamu memberikan wajah ceria kepada teman-teman dan orang dicariin tuh, sama anak kelas 1-5.” Saya menoleh ke di sekitar kita, menyapa dan menghargai serta memuliakan belakang, rupanya sedari tadi sudah berdiri dua orang mereka, sehingga setiap hari kita terus menanam dan anak kelas satu. Dua-duanya saya kenal, mereka anakmenyebarkan kebaikan. (dbs) anak kelas satu yang rajin menghadiri acara Keputrian tiap Jumat. “Kenapa, Dik?” tegur saya. Mereka mendekat, salah satunya menyodorkan sebuah buku, “Ini kak, mau kembaliin bukunya. Maaf kelamaan minjemnya,” katanya dengan suara sangat pelan. Saya mengangguk sambil tersenyum kecil, dan mengambil buku tersebut. Mereka lantas lekas pergi setelah mengucapkan salam. Kemudian seorang teman saya yang lain berkata, “Eh, kemarin mereka nanya ke aku, tentang kamu.” Saya menatapnya heran, “Tanya apa?” “Mereka tanya, kakak yang itu, maksudnya kamu, galak nggak sih?” Saya terhenyak. Pantas, tadi tampaknya mereka menghampiri dengan raut takut-takut dan suara nyaris tak terdengar. Saya berusaha keras mengingat-ingat, apa sih yang sudah saya lakukan sampai-sampai adik kelas takut kepada saya. Lalu saya hanya bisa nyengir pahit, karena saya tak berhasil mengingat apapun. Pernahkah kita menyadari bahwa bisa jadi hari ini kita telah mengecewakan banyak orang? Kita mengira bahwa hari ini telah kita lewati dengan lancar tanpa gangguan dan kita akhiri hari dengan tidur nyenyak.
Redaksi menerima sumbangan artikel, cerita pendek, humor, puisi, kartun, foto-foto, berita kegiatan, dan lainnya yang sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Naskah diketik rapi, bisa dikirim hasil printout, tetapi lebih dihargai dalam disket. Khusus untuk artikel maksimal 5 halaman folio spasi ganda. Kami juga menerima keluhan, saran, kritik, nasihat, atau informasi untuk sesama di lingkungan perusahaan yang akan kami muat di Surat Pembaca. Atau kirim SMS ke no. 0813 69782555. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi Tabloid Media Agro 7, Kantor Direksi PTPN VII Jl. Teuku Umar No. 300, Bandarlampung. Naskah disertai dengan identitas dan alamat yang jelas. Pengirim yang tulisannya dimuat (kecuali surat pembaca), sebagai ucapan terima kasih, Redaksi akan memberikan cinderamata.
2
dariREDAKSI REFLEKSI AKHIR TAHUN Putaran waktu terasa begitu cepat. Tahun 2014 telah memasuki bulan terakhir. Banyak hal telah kita lewati, tetapi lebih banyak lagi tantangan berada di depan kita. Hitungan kalender adalah barisan waktu yang di sana tersedia momentummomentum penting bagi perjalanan hidup kita. Berarti atau tidaknya setiap momentum, tergantung bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkannya. Akhir tahun adalah momentum, tahun baru juga momentum. Bermakna atau tidaknya, semua tergantung pada persepsi, respon, serta perlakuan kita. Sebagaimana nasihat yang kita dengar dari para bijak, sebaik-baik orang adalah yang terus berpikir maju ke depan. Masa lalu adalah pengalaman yang telah lewat, yang menurut Imam Al Ghazali, sebagai hal yang sangat jauh: karena kita tak mungkin lagi mengunjunginya. Masa lalu hanya bisa dijadikan landasan untuk menapak ke masa depan. Tak ada gunanya mengagungagungkan masa yang telah lewat, jika hanya membuat kita terhenti dan terjebak nostalgia. Kajian dan refleksi masa lalu hendaknya menjadi tonggak kita bergerak ke depan. Semangat bergerak ke depan. Itulah intinya. Apapun yang telah terjadi di masa lalu, menjadi pengalaman berharga. Mari terus kita bangun diri untuk meraih prestasi yang lebih baik dari yang sudah lewat. Nasihat yang setiap saat disampaikan para bijak adalah: hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik lagi daripada hari ini. Itulah yang disebut bergerak ke depan. Ada lagi nasihat yang perlu kita pegang dan kita realisasikan pada diri kita: menjadi tua itu sudah pasti, tetapi menjadi dewasa dan bijak itu adalah pilihan. Mari kita susuri kehidupan ini seturut dengan pertambahan usia kita. Makin bertambah usia, hendaknya makin dewasa dan makin bijak. Orang dewasa adalah orang yang mengerti dan paham, orang yang memilih halhal terbaik, orang-orang yang bermakna dan berguna, orang-orang yang telah “menjadi”. Kita berupaya memasuki fase menjadi pribadi yang lebih bermakna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan semata-mata karena banyaknya harta yang kita miliki, bukan karena seberapa kekuasaan yang kita pegang, bukan pula setinggi apa kepintaran yang kita punyai, melainkan apa dan seberapa banyak yang bisa kita berikan dan kita bagikan kepada orang lain. Selamat merefleksi diri. Redaksi.
PENERBIT PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PEMBINA Direksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI Sonny Soediastanto PEMIMPIN REDAKSI Sandri R. Kamil SEKRETARIS REDAKSI Sofian Machmud STAF REDAKSI Singgih Larsito, Sasmika D.S., Andy Firmansyah, Hasanuddin Z. Arifin, Nurjanah, Ketut Okta (artistik), Saidan, Yelly Andriyati, Sultan Mr. BIRO-BIRO Distrik dan Unit Usaha DISTRIBUSI Jony, Marhaedy Effendi, Ja’far ALAMAT REDAKSI Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), Jl. Teuku Umar No. 300 Bandarlampung, Telp. (0721) 702233, Fax: (0721) 702775 e-mail:
[email protected]
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
3
AKTUALITA Ada yang berbeda pada kegiatan kunjungan Pengurus Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) Pusat PTPN VII ke Unit Kedaton, Rabu (21/1/ 2015). Pada kunjungan tersebut, pertama yang dilakukan para ibu adalah melihat langsung areal perkebunan dan aktivitas penyadapan karet.
R
ombongan yang dipimpin Ketua IKI Pusat Ny. Tina Kusumandaru disambut Manajer Unit Kedaton M. Arifin dan Ketua IKI Unit Kedaton Ny. Sunagaran M. Arifin. Mereka pun langsung menuju ke areal Afdeling I. Di areal Ketua Umum dan Ketua Bidang IKI mendapat penjelasan tentang proses menyadap karet. Setiap penyadap sehari melakukan sadap sebanyak satu hanca terdiri 500—600 pohon. Setelah menyaksikan proses menyadap karet, para ibu juga mencoba alat sadap. Kunjungan diteruskan ke TK IKI Unit Kedaton, dan Posyandu Teratai. Di TK IKI rombongan disuguhi Tari Sembah dan Kuda Kepang oleh anakanak TK. Rombongan juga meninjau pelayanan di Puskesbun dan selanjutnya menengok pabrik RSS Unit Kedaton. Di pabrik, rombongan di-
Pengurus IKI Kunjungi Unit Kedaton
pandu oleh Sinder Pengolahan Pabrik Rini berkeliling. Di sini mereka mendapat penjelasan bagaimana mengolah karet dari getah/lateks hingga menjadi ribbed smoke sheet (RSS) RSS I, II, III, dan cutting. Rombongan IKI juga meninjau kolam limbah. Di kolam limbah Unit Kedaton terdiri terdiri dari beberapa kolam. Menurut Manajer Unit Kedaton M. Arifin pengolahan limbah cair melalui beberapa tahapan hingga bisa di- recycling. Limbah cair yang keluar dari pabrik masuk ke IPAL melalui kolam rubber trap, anaerobic, fakultatif, aerobic 1, 2, dan 3, terus masuk kolam recycling. Di kolam terakhir tersebut air limbah telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Di kolam tersebut berbagai jenis ikan pun hidup dan berkembang biak. Selanjutnya air disalurkan ke pabrik untuk pengolahan lagi. “Dan setiap
bulan kandungan air limbah di cek ke laboratiom lingkungan hidup di Bapelda Provinsi Lampung serta hasilnya dikirim ke Kementerian Lingkungan Hidup,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Ketua Umum dan Ketua Bidang IKI juga menaburksan benih ikan di kolam recycling. Selain sebagai indikator baku mutu air, ikan-ikan tersebut juga menjadi salah satu sumber gizi keluarga para pekerja dam masyarakat sekitar. Pada kesempatan itu Pengurus IKI Pusat juga berdialog anggota dan pengurus IKI Unit Kedaton. Ketua Umum IKI Pusat Ny. Tina Kesumandaru memberikan apresiasi atas sejumlah kegiatan posyandu di Unit Kedaton. Ketua Umum juga minta agar IKI Kedaton memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para guru TK agar lebih kreatif. Kunjungan tersebut juga untuk mengonsolidasikan program-program IKI Pusat tahun 2015. “Semoga kunjungan ini dapat memacu semangat pengurus dan anggota IKI yang ada di wilayah Distrik Sekampung,” katanya. (tim)
Belajar menyadap karet
Menyanyi dengan murid TK IKI Kedaton
Proses Pengolahan Lateks Menjadi RSS
S
inder Pengolahan Pabrik Pengolahan Karet Unit Kedaton Rini memberikan penjelasan proses pengolahan lateks menjadi RSS atau ribbed smoked sheet. RSS lazim digunakan sebagai bahan baku aneka macam industri. Bahan baku berupa lateks merupakan faktor penting dalam proses produksi karena mempengaruhi kualitas RSS yang dihasilkan. Kriteria lateks yang bagus, aromanya segar (khas lateks), warna putih mengilat, jumlah butiran koagulasi paling banyak 3 buah. Oleh karena itu, bahan baku lateks yang diterima pabrik harus dalam keadaan segar atau baru disadap. Proses sortasi bahan baku dilakukan di stasiun penerimaan bahan baku dengan pengamatan fisik. Untuk mengetauhi aroma lateks dilakukan secara manual dengan mencium bau lateks yang akan diolah. Jumlah butiran koagulasi dapat diketahui dengan menuangkan sampel lateks di atas kaca kemudian dilakukuan uji sampel kadar karet kering (KKK). Kadar kering lateks yang bagus berkisar 18–28 persen. KKK harus diencerkan menjadi 13 persen ketika
Klasifikasi Produk RSS 1: sheet dalam keadaan kering, bersih, kuat, dalam kondisi baik dan tidak mengandung cacat kotoran dan pasir. Apabila ada gelembung-gelembung udara sebesar kepala jarum—jika letaknya tersebar—masih bisa diklasifikasikan sebagai sheet 1. RSS 2: sheet dalam keadaan kering, bersih, kuat, kondisi baik, memiliki warna yang kurang cerah dan tidak mengandung cacat kotoran dan pasir. Sheet yang tidak bisa dimasukan dalam RSS 1 dapat dimasukkan menjadi golongan 2 selama gelembung gelembung kecil yang ada tidak melampaui 5 persen.
Proses mengolah lateks jadi RSS
akan diproses untuk menyeragamkan hasil. Adapun proses pengolahan lateks hingga menjadi RSS adalah sebagai berikut. Lateks segar dari kebun dimasukkan ke dalam bak lateks untuk diukur volumenya dan dikirim ke bak koagulasi. Di dalam bak koagulasi, lateks diencerkan dan dicampur dengan larutan asam semut. Di bagian dalam bak dipasang sekat partisi, agar lateks membeku dalam bentuk, ukuran, dan berat yang homogen. Hasil bekuan lateks yang diperoleh
dari bak koagulasi kemudian ditipiskan oleh mesin roller mill yang disebut sheeter. Selanjutnya dimasukkan ke kamar asap. Pengasapan bertujuan untuk mengeringkan dan juga memberikan bahan antiseptis. Sheet yang basah dan semula berwarna putih, setelah diasap akan menjadi kering dan berwarna coklat transparan. Kemudian dilakukan sortasi dan pengemasan. Dalam proses sortasi, sheet dipilah-pilah sesuai dengan kualitasnya, menjadi sheet 1, 2, 3, dan cutting dan selanjutnya dikemas.
RSS 3: sheet dalam keadaan kering, bersih, kuat, kondisi baik, memiliki warna agak gelap dan tidak mengandung cacat kotoran dan pasir. Sheet yang tidak dapat masuk ke dalam golongan 1 dan 2 dapat dimasukkan menjadi RSS 3, selama gelembung gelembung kecil yang ada tidak melampaui 10 persen. Cutting: hasil sortiran dari RSS 1, 2, dan 3 terdiri dari potongan potongan karet yang kurang matang atau potongan potongan karet yang bergelembung. (tim)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
4
LaporanUTAMA
Menyiapkan Asisten dan Staf yang Andal Sebanyak 43 calon asisten dan staf mengikuti pembekalan selama lima hari, mulai Senin 19 Januari sampai 23 Jumat 23 Januari 2015. Pembekalan para calon asisten dan staf hasil kualifikasi reguler/internal tahun 2014 tersebut sebagai wahana penggodokan agar mereka siap dan dapat diandalkan dalam penugasan yang baru.
K
egiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor Direksi tersebut dibuka oleh Direktur SDM dan Umum PTPN VII Budi Santoso. Dalam sambutannya, Direktur SDM dan Umum mengatakan bahwa baru pada tahun 2014 kualifikasi jalur reguler atau internal bisa memenuhi formasi. “Selama ini pengisian calon staf lebih banyak rekrutmen dari eksternal. Sekarang ada perimbangan antara rekrutmen eksternal dan internal. Kita juga menginginkan staf dari dalam, sehingga ada keseimbangan,” katanya. Menurut Budi, bila pengisian formasi dari luar mereka pada umumnya memiliki keilmuan tapi masih miskin pengalaman. Sebaliknya, bila formasi diisi dari internal, pengalaman mereka lebih besar tapi agak terlambat dalam menerima perubahan-perubahan dari luar. “Apabila keduanya digabungkan akan menjadi sinergi yang luar biasa. Itu yang kita lakukan, meski sejak tahun 2012 kita tidak bisa memenuhi formasi dari dalam sehingga banyak yang direkrut dari luar,” katanya. Menurut Budi Santoso, salah satu kelemahan pekerja rekrutmen baru dari luar adalah kurangnya pengalaman dan integritas. Mereka belum teruji dalam kerja di perusahaan, apalagi perusahaan perkebunan. “Sehingga banyak yang
memilih bekerja di kantor pusat, dan kurang tertarik untuk di afdeling-afdeling di kebun, yang pada akhirnya terjadi kemerosotan motivasi dan capaian produksi juga menurun,” katanya. Bahkan, dari pengalaman selama ini ada sejumlah pekerja yang tidak ada gregetnya dan tidak ada semangat dan gairah untuk bekerja di perkebunan. Pada akhirnya ada yang malah keluar dari perusahaan. “Pemikiran inilah yang melandasi pada akhirnya sepandai apa pun calon pekerja, masih lebih baik jika punya integritas, loyalitas, serta rasa memiliki perusahaan yang telah kita besarkan bersama. Dan alhamdulillah dengan menitikberatkan intergritas, loyalitas, dan pengalaman, potensinya menjadi lebih luar biasa,” katanya. Direktur SDM dan Umum berharap ke depan program kaderisasi bisa berjalan dengan lebih baik. Dia juga berharap para calon sinder yang mengikuti pembekalan bisa menstranfer ilmu yang diperolehnya kepada yang lebih muda, sehingga dapat mewariskan yang benar kepada bawahannya, terutama mengenai perilaku nilai-nilai luhur. Selain itu, tambah Budi, para calon sinder hendaknya terus bekerja keras dan konsisten dalam menjalankan norma dan aturan. Kemudian yang terpenting dapat menjadi
agen perubahan dan menjadi teladan bagi karyawan yang di bawahnya. “Berkaitan dengan penilaian SDM di PTPN VII, pada tahun 2014 ini rata-rata produktivitasnya di atas RKAP. Ini menunjukkan bahwa SDM yang ada telah menjalankan fungsi dengan baik, hanya saja faktor harga jual komoditas yang kurang mendukung,” katanya. Sementara Kepala Bagian SDM Habib Wibowo mengatakan tujuan dilaksanakan pembekalan calon asisten/staf hasil kualifiakasi jalur reguler tahun 2014 ini untuk membentuk kesiapan mereka dalam menghadapi penugasan yang baru. Sehingga ketika mendapatkan tugas atau jabatan mereka sudah lebih siap menjalankan peran dan fungsinya. Kegiatan tersebut diikuti 43 calon staf, terdiri dari bidang tanaman 15, akutansi dan keuangan 7 orang, teknik dan pengolahan 11 orang, dan SDM dan Umum 10 orang. Setelah mengikuti pembekalan di kelas selama 5 hari, mereka mendapat penugasan masa orientasi selama 6 bulan, dan selanjutnya dievaluasi selama penugasan masa orientasi dan pada akhirnya pengangkatan. “Muatan pembekalan di kelas lebih banyak diarahkan kepada aspek manajerial,” katanya. Sementara untuk materi teknis diharapkan diberikan oleh pembimbing lapangan
Pembekalan
pada saat penugasan masa orientasi. Penugasan orientasi dilaksanakan dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2015. Penugasan masa orientasi secara bertahap didasarkan kepada ketersedian formasi, kebutuhan perusahaan dan sisa masa kerja calon asisten/staf. Habib berharap para calon asisten, baik yang sudah mendapatkan penugasan masa orientasi maupun yang belum, agar mengikuti kegiatan pembekalan ini secara optimal, agar nanti saat penugasan dapat benar-benar siap. Selama lima hari pembekalan di kelas, mereka menda-
patkan materi dari para instruktur, yaitu 1) Mengenali tata kerja Bagian Umum dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang disampaikan Ir. Leonardo; 2) Motivasi bekerja untuk berprestasi yang disampaikan Kepala Urusan Pengembangan SDM dan Organisasi; 3) Manajemen sumbersaya manusia oleh Tim dari Bagian SDM; 4) Memperbarui paradigma berpikir yang disampaikan oleh Kepala Bagian SDM Habib Wibowo; dan 5) Hubungan industrial yangh disampaikan Staf Urusan Personalia dan Hubungan Industrial Bagian SDM Haryanto. (tim)
Memperbarui Paradigma Berpikir Oleh Habib Wibowo Kepala Bagian SDM Sebelum mengikuti dan lulus kualifikasi staf serta mengikuti pembekalan ini, kalian adalah karyawan pelaksana. Pada umumnya karyawan pelaksana itu menunggu arahan atau perintah, berpikir teknis, melaksanakan pekerjaan sesuai rencana yang telah disusun oleh atasan berdasarkan SOP.
S
ekarang, setelah menjadi calon karyawan pimpinan, kalian mesti belajar memberi arahan atau perintah, mempelajari dan memahami hal-hal yang lebih strategis, lebih mendalami SOP, dan belajar membuat perencanaan. Selanjutnya, setelah diangkat sebagai karyawan pimpinan (asisten/ staf) maka harus mampu mengarahkan bawahan, berpikir strategis, melaksanakan SOP dan melakukan analisis, dan harus bisa membuat perencanaan. Dengan adanya perubahan posisi, peran, tugas, dan tanggung jawab tersebut harus pula diikuti dengan perubahan paradigma. Ada beberapa konsekuensi yang harus diterima
dengan adanya perubahan tersebut. Selain harus melakukan adaptasi, boleh jadi harus capek dan repot, kadang-kadang menemui suasana tidak enak dan tidak nyaman, bahkan tak sedikit proses perubahan sangat menyakitkan. Tapi jika proses perubahan berjalan dengan benar menjanjikan hasil yang lebih baik.
Metamorfosis kepompong Mari kita perhatikan dan belajar dari metamorfosis kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu yang indah dan bisa leluasa terbang, mulanya adalah ulat yang bisa jadi menjijikkan bagi sebagian orang. Proses perubahan dilalui oleh ulat
dengan menjadi kepompong dan setelah berpuasa sekian lama akhirnya menjadi kupu-kupu. Perubahan memang perlu proses yang sulit dan tidak mengenakkan, tetapi hasilnya menjadi menyenangkan. Karena itu, yang terpenting adalah beradaptasi dengan tugas dan tanggung jawab baru, yang berbeda dengan sebelumnya. Selama proses penyesuaian (adaptasi) diperlukan banyak belajar dan memahami. Itulah yang harus dihadapi, jangan takut dengan perubahan, karena yang kekal dalam kehidupan ini adalah perubahan itu. Kita jangan menjadi seperti katak yang karena merasa nyaman berada di air hangat akhirnya menjadi “katak re-
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
5
LaporanUTAMA bus”. Karena menikmati air hangat yang nyaman di dalam panci, tanpa sadar dan abai atas perubahan di sekitarnya, ternyata air hangat tersebut makin lama makin panas dan mendidih karena ternyata panci tersebut berada di atas tungku berapi. Apakah kita sanggup? Pertanyaan yang seharusnya dijawab bukan sanggupkah saya, tetapi maukah saya? Karena kalau ada kemauan pasti ada jalan. Kita yakin bahwa pada setiap atu kesulitan ada dua atau bahkan banyak kemudahan. Jadi jangan menyerah. Pilih mana: bisa tapi sulit, atau sulit tapi bisa! Kita harus yakin dengan potensi kita. Ingat kisah seekor burung rajawali berikut ini. Dikisahkan ada seekor rajawali yang sehari-hari hanya bertengger pada sebuah dahan pohon yang lebat dan rindang, yang dianggapnya sebagai tempat yang sangat nyaman.
Sebagai calon karyawan pimpinan, kita harus terus mengasah pola pikir bisnis. Prinsip-prinsipnya antara lain bekerja bukan hanya melaksanakan proses dan memenuhi target, setiap cost harus menghasilkan benefit bagi perusahaan, kerja bukan hanya mencetak produk, tetapi harus menghasilkan laba/nilai tambah. Banyak orang pun heran, burung rajawali seharusnya selalu terbang tinggi, melayang-layang di angkasa, bahkan sanggup menembus angin badai agar bisa melayang sangat tinggi. Akhirnya, salah seorang memotong pohon tempat rajawali hinggap tersebut. Ternyata, rajawali itu pun bisa terbang tinggi. Sama dengan rajawali tersebut, kita dilahirkan dengan potensi untuk sukses, kita dilahirkan untuk berhasil dan bisa terbang tinggi. Namun terkadang ada hal yang membelenggu dan menjadi ketakutan terbesar kita, sehingga kita tidak ingin beranjak dari posisi saat ini. Mungkin sebagian besar dari kita terlalu menjaga dan sangat senang berada di zona kenyamanan. Hingga kita takut dan tidak ingin melepaskannya. Bermacam-macam alasan yang ada dalam kepala: takut gagal, takut kecewa, takut capek, takut rugi, takut ditolak, takut malu, dsb. Padahal, kita memiliki potensi yang besar untuk berhasil.
Harus siap tempur Sebagai karyawan pimpinan, kita harus selalu siap melaksanakan tugas baru. Ditugaskan untuk apa pun, kapan pun, di mana pun, kita siap tempur. Semakin banyak kesulitan yang pernah kita hadapi dalam menjalankan tugas, akan semakin matang pula kita, sehingga hal-hal yang sebelumnya sebagai masalah, pada akhirnya justru menjadi berkah. Beberapa catatan hasil asesmen di bidang nonteknis, hal-hal yang perlu mendapat perhatian utama adalah perubahan paradigma, ilmu kepemimpinan, dan efektivitas dalam berkomunikasi. Sedangkan catatan hasil asesmen di bidang teknis, hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam membuat perencanaan, pemahaman dan pelaksanaan peraturan
perusahaan, serta pengembangan kemampuan analitis. Sebagai calon karyawan pimpinan, kita harus terus mengasah pola pikir bisnis. Prinsip-prinsipnya antara lain bekerja bukan hanya melaksanakan proses dan memenuhi target, setiap cost harus menghasilkan benefit bagi perusahaan, kerja bukan hanya mencetak produk, tetapi harus menghasilkan laba/ nilai tambah. Menghasilkan produk yang banyak, tanpa biaya yang efisien maka akan sia-sia. Produk haruslah bermutu, karena mutu sangat mempengaruhi nilai tambah. Banyak peluang nilai tambah hilang akibat mutu yang rendah. Adapun tugas atau peran umum seorang asisten atau staf: mengelola, memimpin, membina dan mengembangkan bawahan, karena keberhasilan kinerja seorang asisten/staf sangat dipengaruhi oleh kemampuan memimpin anak buah. Melaksanakan fungsi manajerial dalam rangka pengelolaan aset secara efektif dan efisien. Juga menciptakan dan menjaga suasana kerja kondusif dan harmonis, baik internal maupun eksternal, serta mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan teknis. Ekspektasinya bahwa asisten/staf adalah orang yang sudah tahu dan menguasai pekerjaan. Karena itu, memang seharusnya sudah tahu. Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh asisten/staf: kedewasaan, kepemimpinan, pemahaman teknis, cara komunikasi, dan pemahaman terhadap SDM secara keseluruhan.
Pembelajar yang baik Lalu bagaimana agar kita bisa menjawab harapan dan tantangan? Karyawan pimpinan harus mempunyai sikap mandiri dan menjadi pembelajar yang baik (terus belajar). Mempunyai kemampuan membangun relasi yang baik, dan menjadi atasan yang disukai bawahan dan menjadi bawahan yang disukai atasan dengan kompetensi. Kita juga harus memahami karakteristik perusahaan perkebunan, antara lain sikap paternalistik, sangat diperlukan pimpinan yang kuat, karena gerak organisasi sangat ditentukan oleh keputusan pimpinan, dan sangat diperlukan keteladanan. Karena itu, sikap atasan harus sebagai teladan. Yakinkanlah bahwa anak buah anda akan mencontoh anda. Berikan contoh kepada anak buah dengan cara dan semangat tinggi dalam bekerja. Jangan sering memberikan perintah yang tidak perlu. Mari kita baca kembali kisah heroik dan keteladanan seorang pemimpin, yaitu Kapten Abdul Rivai, nahkoda kapal Tampomas II, yang terbakar dan karam di sekitar Kepulauan Masalembo pada tanggal 27 Januari 1981 dan merenggut ratusan nyawa penumpangnya. Sebagai nakhoda, Kapten Abdul Rivai merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan penumpang. Saat kapal sudah mulai miring, Kapten Abdul Rivai masih sibuk membagikan pelampung kepada para penumpang yang tidak berani terjun ke laut. Dia terus berupaya menyelamatkan penumpang tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri, sementara ABK lain sudqah menyelamatkan diri pada saat-saat awal.
Bahkan pada detik-detik terakhir saat kapal mulai tenggelam, Kapten Abdul Rivai masih terlihat di anjungan kapal sambil berpegangan pada kusen jendela. Benarbenar seorang kapten kapal yang memegang teguh janjinya untuk menjadi orang terakhir yang meninggalkan kapal saat terjadi bencana.
Kita juga harus memahami karakteristik perusahaan perkebunan, antara lain sikap paternalistik, sangat diperlukan pimpinan yang kuat, karena gerak organisasi sangat ditentukan oleh keputusan pimpinan, dan sangat diperlukan keteladanan. Malangnya, jenazah Kapten Abdul Rivai sempat dikuburkan sebagai orang tak dikenal. Untunglah dari tim penyelamat ada yang teringat cincin bertuliskan nama Hasanah, istri Kapten Abdul Rivai, yang dikenakannya. Jasad Kapten Abdul Rivai akhirnya dimakamkan kembali di taman makam pahlawan Kalibata Jakarta.
Jabatan adalah amanah Kemudian yang juga penting dipahami bahwa jabatan adalah amanah dan tanggung jawab, bukan semata naiknya status sosial. Karena itu, sebelum menduduki sebuah jabatan mari bertanya pada diri sendiri: mampukah saya menjabat? Dalam menjalankan amanah tersebut kita selalu introspeksi dan merangkul semua dengan sistem yang ada di organisasi. Namun, jika jabatan dianggap sebagai status sosial maka segala cara dilakukan untuk meraih dan mempertahankan jabatan tersebut. Biasanya diikuti pula dengan perubahan kebiasaan, misalnya minta selalu dihormati, ingin selalu dilayani, kebijakannya tak bisa dikoreksi, dan sebagainya. Ingatlah kata orang bijak bahwa Tuhan menaruhmu di tempat yang sekarang bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata. Karena itu, ssisten/staf sebagai manajer dan pemimpin haruslah menjalankan peran dan fungsi manajerial serta menjalankan peran dan fungsi kepemimpinan. Menjalankan fungsi manajerial meliputi: planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controling (pengawasan), melalui metode PDCA (plan, do, check, action).
Beda bos dengan pemimpin Ada perbedaan antara manajer/ atasan dan pemimpin. Jika manajer/ atasan: pengaruh berdasarkan legalitas formal, memerintah bawahan, mengawasi dan mengendalikan bawahan, memarahi, menghukum, cenderung berorientasi kepada tugas, dan biasanya ditakuti. Adapun seorang pemimpin: pengaruh berdasarkan pengakuan, mengajak/melibatkan bawahan, membimbing dan mengarahkan bawahan, menasihati, mendidik, cenderung berorientasi kepada hubungan, dan biasanya disegani serta dihormati. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau menggerakkan. Formula kepemimpinan asisten/staf adalah kekuasaan atau power ditambah komitmen, komunikasi, koordinasi, konsistensi, dan keteladanan yang menghasilkan kepercayaan. Pemimpin mengarahkan untuk mencapai tujuan ada tugas yang harus dikerjakan oleh orang, dalam menjalankan tugas perlu kerja sama agar berhasil. Proses mengarahkan akan berjalan optimal jika pemimpin mendapat kepercayaan dan disukai. Pemimpin yang disukai itu menyenangkan, sehingga diterima dan dicintai. Karena senang mereka nyaman, karena nyaman mereka bekerja maksimal. Pemimpin yang baik juga menjadi pengikut yang baik. Artinya, tidak hanya siap memimpin, tapi juga siap dipimpin. Mau belajar kepada siapapun dan menghormati orang yang dituakan. Orang yang tidak mau dipimpin, pada hakikatnya juga tidak akan bisa memimpin. Lalu apa gaya atau tipe kepemimpinan yang tepat? Ada tipe kepemimpinan kharismatis, tipe paternalistik/ maternalistik, tipe otokratis/militeristik, tipe laissez faire (membebaskan bawahan), tipe administratif/eksekutif/ birokratis, dan tipe kepemimpinan demokratis. Mana yang paling tepat, sifatnya sangat situasional atau sesuai situasi dan kebutuhan. (*)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
6
LaporanUTAMA
Bekerja dan Berprestasi
Oleh Willy Mulyawan Kepala Urusan Pengembangan SDM dan Organisasi;
Dalam kehidupan seharihari kita sering saksikan orang-orang yang sangat aktif dan penuh vitalitas dalam bekerja dan amat giat untuk mencapai sukses. Namun, ada juga yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang tidak punya gairah. Muncul pertanyaan, mengapa ada perbedaan intensitas kerja dan prestasi yang dicapai oleh manusia satu dengan manusia lainnya? awabannya memang beragam. Namun, secara umum sebenarnya bersumber pada motivasi berprestasi. Sebelum membahas motivasi berperstasi, pertanyaan awalnya adalan untuk apa kita bekerja? Jawabannya juga beragam, meski secara umum dapat dibagi menjadi tiga pandangat, yaitu kerja adalah kebutuhan, kerja adalah kewajiban, dan kerja adalah ibadah. Dari situlah yang menentukan pemahaman atas nilai bekerja, yaitu bukan menilai kepada jenis pekerjaannya, melainkan bagaimana kita melaksanakan pekerjaan. Selanjutnya muncullah motif berprestasi, yaitu keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Juga adanya dorongan untuk meraih sukses, hasil yang sebaik-baiknya menurut standard of exellence dalam suasana rivalitas-kompetitif. Standard kesempurnaan itu lebih besar ditentukan atas dasar pertimbangan individu ketimbang standar menurut ukuran lingkungan sosial. Kendatipun dalam kenyataannya merupakan hasil internalisasi diri, atau dibentuk oleh ukuranukuran sosial selama seseorang berinteraksi.
J
Bekerja dengan hati Seseorang yang memahami bahwa bekerja merupakan ibadah akan menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Sebab, menurutnya bekerja adalah pengabdian kepada Sang Pencipta dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada sesama. Dengan demikian tertanam loyalitas dalam hati nuraninya. Mengapa perlu menghadirkan hati dalam bekerja? Sebab, kita harus pintar dan benar. Ada istilah: pinter dan bener maka akan menjadi super; pinter tapi tidak bener pastilah keblinger; tidak pinter tapi bener pada umumnya kelenger. Lalu bagaimana jika tidak pinter dan tidak bener? Setiap pekerja harus punya motivasi untuk berprestasi. Artinya, setiap pekerja harus sukses, meski makna dan ukuran
sukses itu berbeda untuk setiap orang. Miliuner Richard Branson percaya bahwa kesuksesan adalah soal keterlibatan. Dengan kekayaan sekitar US$ 5 triliun, pendiri Virgin Group ini tetap melibatkan dirinya dalam aktivitas perusahaan miliknya. Menurutnya, definisi kesuksesan adalah makin sering Anda terlibat secara aktif dan praktis, Anda semakin merasa sukses. Thomas Edison, ilmuwan dan pemilik 1.000 hak paten memiliki etos kerja yang keras. Ia bekerja 72 jam. Jadi wajar jika definisi sukses sama dengan ambisius. Menurutnya sukses adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat.
Menurut Daniel Golman, IQ hanya memberi pengaruh sekitar 20 persen terhadap kesuksesan seseorang. Selebihnya (80 persen) ditentukan oleh faktor-faktor lainnya, yaitu kecerdasan emosional (emotional quotient), kecerdasan spiritual (spiritual quotient), kecerdasan daya juang (adversity quotient), dan kecerdasarn syaraf otonom (autonomic quotient). Arianna Huffington, pemimpin Huffington Post, mengatakan bahwa metrik kesuksesan tak cukup hanya uang dan kekuasaan. Harus ada metrik ketiga, yaitu kesejahteraan, kebijaksanaan, mimpi, dan berderma. Menurutnya faktor-faktor itulah yang menjaga psikologi kehidupan kita dan merupakan kesuksesan yang sebenarnya Secara sederhana tangga kehidupan dapat digambarkan dengan kemampuan bertahan hidup, kemudian menjadi mapan, sukses, dan bermakna. Adapun faktor penentu sukses bukan semata-mata kecerdasan intelektual (intelegentia quotient/IQ), melainkan juga faktor-faktor lainnya. Menurut Daniel Golman, IQ hanya memberi pengaruh sekitar 20 persen terhadap kesuksesan seseorang. Selebihnya (80 persen) ditentukan oleh faktorfaktor lainnya, yaitu kecerdasan emosional (emotional quotient), kecerdasan spiritual (spiritual quotient), kecerdasan daya juang (adversity quotient), dan kecerdasarn syaraf otonom (autonomic quotient). Orang disebut memperoleh sukses yang sebenarnya jika telah memiliki keseimbangan dalam kehudpannya, yaitu keseimbangan antara fisik, akal (IQ), dan hati atau jiwa (EQ, SQ, dan AQ).
Harus mampu dan mampu Ada empat tipe orang bekerja, yaitu 1) kemampuan tinggi-kemauan tinggi (mampu dan mau); 2) kemampuan tinggi-kemauan rendah (mampu tapi tidak mau); 3) kemampuan rendah-kemauan tinggi (tidak mampu tapi mau); dan kemampuan rendah-kemauan rendah (tidak mau dan tidak mampu). Kemampuan dapat dibangun dengan pendidikan, latihan, dan pembelajaran. Tetapi kemauan harus dimulai dengan menumbuhkan motivasi dalam diri. Bila kemauan telah tumbuh maka
tidak sulit membangun kemampuan, namun bila tidak ada kemauan maka sepandai apapun orang, tidak akan muncul kemampuannya. Karena itu, yang terpenting adalah adanya kemauan berprestasi dan meningkatkan kemampuan, sehingga menjadi pekerja yang kompeten. Setiap pekerja memiliki potensi yang jika diwujudkan bisa menjadi kompetensi dan meraih prestasi. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu peran atau tugas; mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai; dan membangun pengetahuan serta keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran.
Kemampuan dapat dibangun dengan pendidikan, latihan, dan pembelajaran. Tetapi kemauan harus dimulai dengan menumbuhkan motivasi dalam diri. Bila kemauan telah tumbuh maka tidak sulit membangun kemampuan, namun bila tidak ada kemauan maka sepandai apapun orang, tidak akan muncul kemampuannya. Unsur-unsur kompetensi adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap atau perilaku. Meningkatkan kompetensi berarti meningkatkan ketiganya, dengan cara: belajar, bertanya, mengamati, mencoba, dan melakukan. Pekerja juga harus memiliki kecerdasan daya juang (adversity quotient). Menurut Paul G. Stoltz, dalam buku berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia: pertama, tipe menyerah (quitters) yang hanya pasrah; kedua, tipe berkemah (campers) yang selalu merasa nyaman; dan ketiga tipe pendaki (climbers) yang selalu ingin lebih baik. Pada akhirnya, seorang pemimpin harus selalu menjaga keseimbangan antara tugas dan hubungan sosial. Seorang asisten/staf mempunyai targettarget yang harus dipenuhi, untuk itu harus bisa memberdayakan dan menggerakkan bawahan agar menjalankan tugas dengan baik. Namun, agar bawahan mau melaksanakan tugas dan perintah dengan baik,
asisten/staf harus mempunyai hubungan yang baik dengan bawahan, harus bisa menjaga keseimbangan antara tugas dan hubungan, dan memiliki sentuhan dan pendekatan kepada bawahan. Kemudian yang tak kalah penting adalah kerjasama. Dalam organisasi perusahaan, kerja sama antara setiap anggota organisasi harus dilakukan. Dalam menciptakan kerja sama, yang terpenting adalah sikap mau untuk saling mengisi dan melengkapi, bukan menonjolkan kemampuan pribadi. Banyak orang yang mempunyai potensi luar biasa, tetapi gagal ketika harus bekerja sama dengan yang lain, dan pada akhirnya gagal dalam mencapai tujuan. Karena itu, membangun team work menjadi wajib. Ada yang berpendapat, bekerja sama itu meyulitkan atau menyebalkan. Orang yang tidak mau bekerja sama adalah ciri orang yang sombong akan kekuatannya sendiri. Team work akan menghasilkan sinergi. Dalam sinergi 1 + 1 ‘“ 2. Sinergi akan melipatgandakan hasil, sehingga 1 + 1 = 3, 4, 10, 30, 100 dan seterusnya. Intinya: organisasi tidak membutuhkan “superman”, tetapi memerlukan “superteam”. Sebab, tidak ada yang tak berarti dalam tim. Kerja sama berarti membangun sinergi yang saling mendukung, bukan sama-sama bekerja.
Kuncinya kesepahaman Membangun sinergi dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan, saling melengkapi dalam bekerja, adanya keterbukaan pikiran, saling percaya, menemukan cara-cara baru yang lebih baik, dan menyatukan kekuatan. Kunci dari kerja sama adalah kesepahaman dan saling memahami tujuan bersama, potensi, dan posisi masing-masing serta peran dan kontribusi yang harus diberikan. Untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antar anggota organisasi. Kunci keberhasilan komunikasi adalah bagaimana pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan. Salah satu keberhasilan komunikasi adalah kemauan dan kemampuan untuk mendengar. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal menggunakan simbol bahasa: berbicara dan mendengar, menulis dan membaca.
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
7
LaporanUTAMA Komunikasi nonverbal tidak disampaikan dengan simbol bahasa, tetapi berupa bahasa tubuh, penampilan, visual, lingkungan, dll. Pada akhirnya, kerjakanlah setiap tugas dengan cepat dan tepat serta teliti. Ketelitian merupakan kemampuan melihat hal-hal detail dari suatu pekerjaan, sehingga lebih mempunyai peluang untuk terhindar dari kesalahan. Ketelitian membutuhkan kejelian, yaitu daya tanggap dalam menafsirkan sesuatu atau kepekaan terhadap suatu hal yang akan menjadi masalah atau potensi kesalahan. Banyak kesalahan fatal diakibatkan oleh hal-hal yang dipandang remeh. Untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan, setiap perusahaan menetapkan SOP dalam menjalankan pekerjaan. Seorang pekerja juga harus punya
kemandirian, yang meliputi kemampuan untuk mengambil tindakan atau keputusan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tingkat kewenangannya. Kemandirian juga berkaitan dengan kematangan, keberanian menghadapi tantangan tanpa tergantung kepada orang lain atau atasan.
Kunci dari kerja sama adalah kesepahaman dan saling memahami tujuan bersama, potensi, dan posisi masingmasing serta peran dan kontribusi yang harus diberikan. Untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antar anggota organisasi. Kemudian yang juga penting adalah mempunyai inisiatif, berkaitan dengan sikap proaktif untuk mengambil tindakan
atas suatu masalah atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya untuk kemajuan organisasi. Inisiatif juga berkaitan dengan kepedulian dan perhatian terhadap organisasi. Orang yang berinisiatif dalam bekerja, biasanya akan terlihat aktif dan optimal dalam memanfaatkan waktu kerjanya. Selain itu, juga harus kreatif. Jadi, setiap pekerja haruslah kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Pada akhirnya akan memperoleh rezeki yang berkah, yaitu yang diridhoi Allah, diperoleh dengan cara yang benar, disyukuri, dari pekerjaan yang halal, hasil keringat sendiri, ada keseimbangan antara kewajiban dan hak, adanya keikhlasan antara yang memberi hak dan melaksanakan kewajiban, dan dibelanjakan di jalan yang benar.
Rezeki berkah akan membuat hidup menjadi tenang, membuat kerja makin bersemangat, memancarkan perilaku baik, membuat rumah tangga bahagia, terhindar dari rasa takut dan khawatir, serta terhindar dari sifat AIDS (angkuh, iri, dengki, dan sombong). Pesan terakhir, lakukanlah hal-hal berikut: saling mendukung, bekerja all out, bersikap agar disukai di mana saja, membedakan yang hak dan yang bukan, siap menghadapi perubahan, dan berfikir positif. Kemudian jangan lakukan hal-hal berikut: bekerja sekedarnya atau sekadar memenuhi tugas, menjatuhkan atau mempermalukan teman atau bawahan di depan umum, halal haram hantam, mengeksploitasi teman atau bawahan, dan bersikap membuat diri sendiri dibenci orang lain. (*)
Manajemen Sumberdaya Manusia Oleh Tim Bagian SDM efinisi manajemen menurut George Terry: pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan menggunakan orang lain. Sementara menurut A. Tohardi, yaitu seni dan ilmu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan melakukan kerja sama dengan orang lain.
D
Pentingnya manusia: -
-
-
Manusia adalah yang menciptakan tiga komponen yang lain (technology, organization structure, dan task/procedure). Manusia sebagai motor penggerak tiga komponen yang lainnya. Kualitas manusia tidak bisa ditiru oleh orang lain, ini akan unggul dalam persaingan. Kemampuan (daya) manusia terus berkembang nyaris tanpa batas.
Tujuan manajemen SDM (Michael Amstrong, 2003): 1. Agar organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya, dan memiliki motivasi tinggi. 2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia: kontribusi, kemampuan, dan kecakapannya. 3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur rekrut dan seleksi. 4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa karyawan adalah stakeholder dalam organisasi yang bernilai dan membantu pengembangan iklim kerja sama dan kepercayaan bersama. 5. Menciptakan iklim agar hubungan yang produktif dan harmonis dapat dipertahankan melalui asosiasi antara manajemen dan karyawan. 6. Mengembangkan lingkungan agar kerja sama tim dan fleksibilitas dapat berkembang. 7. Membantu organisasi untuk menyeimbangkan dan mengadap-
tasikan kebutuhan stakeholder. 8. Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang mereka lakukan dan mereka capai. 9. Mengelola tenaga kerja yang beragam, memperhitungkan perbedaan individu dan kelompok dalam kebutuhan penempatan, gaya kerja, dan aspirasi. 10. Memastikan bahwa kesamaan kesempatan tersedia untuk semua. 11. Mengadopsi pendekatan etis untuk mengelola karyawan yang didasarkan pada perhatian untuk karyawan, keadilan, dan transparansi. 12. Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental karyawan. Jadi, inti tujuan manajemen SDM adalah meningkatkan daya dukung SDM terhadap pencapaian sasaran organisasi. Diperlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten dan pengendalian yang berkelanjutan agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Tujuan manajemen SDM tidak hanya mencerminkan kehendak manajemen, tetapi juga harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi SDM, dan lingkungan. Kegagalan melakukan tugas itu dapat merusak kinerja, produktifitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Ada empat tujuan manajemen SDM: 1) Tujuan sosial agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya. Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.Tujuan fungsional untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, dan tujuan individual adalah tujuan dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam organisasi. Adapun fungsi manajemen SDM secara umum adalah perencanaan SDM
dan organisasi, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan. Untuk di PTPN VII yang berbasis CBHRM, fungsi manajemen SDM yaitu: Pengembangan Organisasi, Pengadaan Pekerja dan Pengakhiran Hubungan Kerja, Pengelolaan Kinerja Pekerja, Pengelolaan Penghargaan, Pengelolaan Kompetensi, Talenta, dan Karier, dan Pengelolaan Pembelajaran. Pengembangan Organisasi Aliran aktivitasnya: 1. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan organisasi. 2. Analisis efektivitas organisasi. 3. Menyusun rencana pengembangan organisasi. 4. Membentuk tim kajian dan evaluasi organisasi. 5. Mengkaji dan mengevaluasi desain dan struktur organisasi. 6. Mengajukan usulan desain dan struktur organisasi. 7. Menetapkan desain dan struktur organisasi baru. 8. Melaksanakan sosialisasi. Pengadaan Pekerja dan Pengakhiran Hubungan Kerja Aliran aktivitasnya: 1. Melaksanakan pemetaan kebutuhan pekerja. 2. Membuat usulan program pengadaan pekerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK). 3. Melaksanakan proses pengadaan jasa rekrutmen dan seleksi. 4. Melaksanakan rekrutmen dan seleksi jalur internal (kualifikasi) dan jalur eksternal (pekerja tetap/pekerja tidak tetap). 5. Menetapkan hasil. 6. Melaksanakan masa orientasi/ perjanjian kerja. 7. Mengajukan usulan pengangkatan dan penempatan. 8. Melaksanakan pengangkatan dan penempatan. Pengelolaan Kinerja Pekerja Aliran aktivitas: 1. Membuat kesepakatan sasaran kinerja (gol III-IV). 2. Review pembimbingan dan kon-
seling (gol III-IV). 3. Melakukan evaluasi kinerja pekerja. 4. Melakukan pembahasan evaluasi kinerja. 5. Mengusulkan hasil pembahasan evaluasi kinerja. 6. Menetapkan hasil pembahasan evaluasi kinerja. 7. Penerbitan surat keputusan (SK). Pengelolaan Penghargaan Aliran aktivitas: 1. Melaksanakan pemetaan pemberian penghargaan. 2. Mengusulkan pemberian imbalan (reward) dalam bentuk intrinsik (gaji) dan ekstrinsik (karier) serta manfaat (benefit). 3. Melaksanakan evaluasi usulan pemberian penghargaan. 4. Melaksanakan pemberian penghargaan. Kompetensi, Talenta, dan Karier Aliran aktivitas: 1. Melaksanakan pemetaan kebutuhan talenta. 2. Merencanakan pengukuran kompetensi. 3. Melaksanakan pemetaan kompetensi dan pengukuran CLI. 4. Menganalisis hasil pemetaan dan pengukuran. 5. Melaporkan hasil pemetaan dan pengukuran. 6. Membuat perencanaan karier dan menganalisis kebutuhan pelatihan (TNA). 7. Menyusun program peningkatan karier jalur reguler dan jalur talent pool. 8. Menyusun program peningkatan kompetensi. Pengelolaan Pembelajaran Aliran aktivitas: 1. Memetakan kebutuhan pembelajaran. 2. Mengusulkan kebutuhan dan pelaksanaan pembelajaran. 3. Mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran. 4. Melaksanakan pembelajaran. 5. Melaporkan hasil pembelajaran. 6. Mengevaluasi hasil pembelajaran. 7. Melaksanakan knowledge sharing. (*)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
8
AKTIVITAS
Mutasi Manajer dan Kepala Bagian Sebagai penyegaran dan promosi, PTPN VII kembali melaksanakan mutasi General Manager, Kepala Bagian, dan Manajer Unit. Serah terima jabatan disaksikan Direksi di ruang rapat Kantor Direksi, Selasa (13/1/ 2015). Pada acara tersebut juga dilakukan pelepasan kepada para pegawai yang memasuki masa pensiun.
D
alam sambutannya, Direktur Utama PTPN VII Kusumandaru N.S. mengucapkan selamat kepada sejumlah pekerja yang memasuki masa pensiun. Ia berharap meski sudah pensiun agar tetap mau membantu untuk memajukan perusahaan, terutama memberikan saran dan masukan yang dibutuhkan. Kusumandaru juga mengucapkan selamat kepada para pekerja yang mendapat posisi jabatan baru, baik yang promosi maupun yang mutasi. Ia minta kepada semua pekerja agar melaksanakan tugas dengan kesungguhan dan cinta. “Cintailah pekerjaan, sehingga akan menghasilkan yang terbaik apalagi kondisi yang dihadapi sekarang lebih berat,” katanya. Dari aspek produksi, kinerja PTPN VII pada tahun 2014 lebih baik dibandingkan tahun 2013. Semuanya meningkat, dari produksi gula, sawit, karet, dan teh. “Alhamdulillah, berkat kerja kita bersama yang sungguh-sungguh, pencapaian produksi dari seluruh komoditas lebih baik dari tahun sebelumnya. Hanya saja, hargaharga komoditas kita memang
belum membaik,” katanya. Hal itu terjadi karena kondisi ekonomi dunia memang belum membaik, sehingga harga komoditas seperti karet, CPO, dan teh juga belum menunjukkan tanda-tanda akan membaik. “Kita masih harus mengencangkan tali pinggang, karena dalam beberapa tahun ke depan gambarannya kondisi ekonomi negara-negara pengimpor produk kita juga semakin berat. Kondisi ekonomi Amerika dan Eropa masih belum membaik,” katanya. Kusumandaru menegaskan, para manajer memiliki tanggung jawab yang berat. Tantangan yang dihadapi dalam kondisi berat ini sering menimbulkan perpecahan, karena itu harus dihindari dan jangan sampai terjadi. “Dalam menghadapi kondisi seperti ini dibutuhkan satu pemikiran yang menjadikan kita menjadi kesatuan yang utuh. Jangan pernah berpikir negatif, tapi berpikirlah posistif. Para pemimpin harus berpikir posistif dalam melaksanakan tugas, jangan pernah saling menyalahkan,” katanya. Dirut mengajak semua pekerja untuk terus mengevaluasi diri, mencari faktor penyebab kegagalan, sehingga bisa memperbaiki dan menjadi lebih baik lagi. “Kesuksesan akan bisa diraih dengan kerja keras,” katanya. Salah satu jabatan yang diserahterimakan pada acara tersebut adalah Sekretaris Perusahaan PTPN VII, dari Sonny Soediastanto kepada pejabat baru, yaitu Ir. Y. Hadi Nugroho, M.Sc. S o n n y Soediastanto memasuki masa pensiun sejak Desember 2014, sementara Hadi Nugroho sebelumnya menjabat Kepala Bagian Pengkajian dan Pengembangan. (tim)
Hadi Nugroho menandatangani naskah serah terima jabatan Sekretaris Perusahaan
serah terima jabatan
Pejabat yang mendapat promosi dan mutasi Nama Budi Firman, S.St. Dicky Tjahyono B.P., S.P. Ir. Rozi Harmawan Ir. Leonardo Ir. Y. Hadi Nugroho, M.Sc. Ir. Singgih Larsito, M.Sc. Ir. Syarip Ir. Syufi Gunawan Daniel Solihin, S.P. Ir. Bima Sakti Ir. Samuel Sitompul Ir. Gerry Siagian Ir. Andi Riswandi Ir. Syukur Ir. Agus Yunarto Wiyoso, S.P. Ir. Sugeng Budi P., M.M.
Jabatan lama Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Sistem Pjs. Manajer Unit Kebun Karet Waylima Manajer Unit Kebun Karet Trikora Kepala Bagian Umum dan PKBL Kepala Bagian Pengkajian dan Pengembangan Bidang Tanaman Distrik Bengkulu Manajer Unit Padangpelawi Manajer Unit Ketahun Pjs. Manajer Unit Pagaralam Pjs. Manajer Unit Kebun Sawit Sungai Lengi Pjs. Manajer Unit Pabrik Karet Baturaja Manajer Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan Pjs. Manajer Unit Kebun Sawit Betungkrawo Manajer Kebun Distrik Bungamayang Kaur Teknik Bagian Teknik dan Pengolahan Asisten Kepala Tanaman Unit Beringin Kepala Bidang Tanaman Distrik Muaraenim
Jabatan baru GM Distrik Wayseputih Pjs Manajer Unit Bekri Manajer Unit Kebun Karet Waylima Manajer Unit Kebun Karet Trikora Sekretaris Perusahaan Pjs. Kabag Pengkajian dan Pengembangan Pjs. GM Distrik Bengkulu Manajer Unit Padangpelawi Pjs. Manajer Unit Kebun Sawit Sungailengi Pjs. Manajer Unit Pagaralam Pjs. Manajer Unit Kebun Sawit Betungkrawo Pjs. Manajer Unit Pabrik Karet Baturaja Manajer Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan Manajer Kebun Distrik Cintamanis Pjs. Manajer Kebun Distrik Bungamayang Pjs. Manajer Unit Beringin Pjs. Manajer Unit Ketahun
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
9
AKTIVITAS
Meneladani Akhlak Nabi: Menjaga Amanah Guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan di lingkungan perusahaan, PTPN VII menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Ruang Rapat Lantai I Kantor Direksi, Kamis (15/1/2015).
A
cara yang dihelat secara sederhana tersebut dihadiri Direktur Keuangan Agoes Riyanto, Direktur Produksi M. Natsir, para Kepala Bagian, dan karyawan di Kantor Direksi. Direktur Keuangan Agoes Riyanto dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan ke-
pada Allah SWT. Dalam momentum acara peringatan yang mengambil tema “Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperbaiki akhlak, moral, dan suri teladan dalam kehidupan” Agoes Riyanto mengajak untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai contoh panutan dalam perilaku sehari-hari, dalam status apa pun dan di mana pun.
“Salah satu akhlak Nabi yang harus kita teladani adalah menjaga komitmen dengan memegang amanah. Beliau adalah seorang pemimpin yang sukses memimpin masyarakat karena benar-benar amanah,” kata Agoes. Untuk itu, dengan semangat kebersamaan, saling percaya, dan bertanggung jawab maka upaya untuk mencapai produktivitas yang diharapkan akan dapat kita raih bersama jika setiap individu menjalankan tugas secara amanah. “Terlebih lagi dalam budaya perusahaan perkebunan yang paternalistik, nilai-nilai keteladan dari pimpinan akan dengan mudah diikuti oleh para bawahan. Jadi, para pemimpin di setiap unit dan bagian hendaknya memberi contoh yang baik,” katanya. Sementara Ustad Suparman Abdul Karim dalam tausiahnya meminta kepada para jamaah yang hadir agar mengambil hikmah dari peringatan Maulid Nabi, yaitu dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, saat ini boleh dikata telah terjadi krisis kete-
Maulid nabi
ladanan. “Sebagai orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi baik, haruslah memberikan contoh yang baik. Orang tua jangan hanya mem-
Belajar Berbicara di Depan Publik
I
katan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII kembali menggelar pertemuan rutin di Gedung Pertemuan, Selasa (20/1/2015). Kali ini pertemuan diisi dengan materi tentang “Public Speaking” atau berbicara di depan publik. Materi yang diberikan oleh Irsan dari Dinas Kominfo Provinsi Lampung selama satu jam tersebut diikuti seluruh pengurus dan anggota IKI Pusat, wilayah Distrik Waysekampung, dan Distrik Wayseputih. Menurut Irsan, setiap orang perlu mempelajari dan memiliki kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan berbicara di depan umum merupakan kebutuhan bagi orang yang sukses dan ingin sukses. “Menurut Larry King, jalan menuju sukses baik sosial maupun profesional dilalui lewat berbicara,” kata Irsan. Menurutnya, kemampuan berbicara di depan umum akan meningkatkan nilai diri, baik sebagai pekerja atau manajer, politisi atau warga masyrakat, atau bahkan para tokoh organisasi. Selain lebih percaya diri dalam melibatkan diri dalam
dialog orang lain dalam kegiatan formal maupun non formal, kemampuan berbicara di depan umum juga menjadi sarana untuk bersosialisasi diri. Public speaking merupakan seni berbicara di depan umum, suatu komunikasi lisan yang efektif berlangsung secara berkesinambungan untuk menyampaikan pesan secara terus menerus agar pendengar berpikir, merasakan, dan bertindak sesuai dengan yang diharapkan oleh pembicara. Ketua IKI Pusat PTPN VII Ibu Tina Kusumandaru mengatakan sebagai pimpinan organisasi, para pengurus IKI dituntut memiliki kemampuan untuk berpidato. Menurutnya, berbicara merupakan cermin hati dan pikiran seseorang. Begitu juga perbuatan. Pada kesempatan tersebut, Ketua Bidang Ekonomi Ibu Halimah Agoes memberikan beberapa tip agar tampil awet muda. Di antaranya tip awet muda secara fisik, yakni dengan olahraga teratur, tidur cukup, konsumsi vitamin, hindari obat-obatan kimia, dan banyak minum air putih.
Sedangkan tip awet muda secara mental di antaranya, tetap berjiwa muda, hindari stres, tahan emosi tidak mudah marah, dan banyak senyum. Tip awet muda secara spritual di antaranya dengan mengenal diri sendiri, banyak bersyukur, dan berserah diri kepada Tuhan. Tip yang lain, yakni menghadapi masalah dengan sewajarnya, tidak terlalu sedih dan juga tidak emosional. (tim)
beri perintah atau menyuruh saja, tapi mengajak anak-anak dengan memberi contoh,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
10
LaporanUTAMA
Hubungan Industrial
Oleh Haryanto Staf Urusan Personalia & Hubungan Industrial Bagian SDM
Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja.
D
i samping itu masyarakat juga mempunyai kepentingan, baik sebagai pemasok barang dan jasa kebutuhan perusahaan maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung, karena sebagai regulator. Jadi hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan tersebut. Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja. Prinsip hubungan industrial didasarkan pada persamaan kepentingan semua unsur atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan. Dengan demikian, hubungan industrial mengandung prinsipprinsip: 1. Pengusaha dan pekerja, serta pemerintah dan masyarakat, samasama mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan. 2. Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang. 3. Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masingmasing mempunyai fungsi yang berbeda dalam pembagian kerja atau pembagian tugas 4. Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan. 5. Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan berusaha dan ketenteraman bekerja agar dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. 6. Peningkatan produktivitas perusahaan harus dapat meningkatkan kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan pengusaha dan kesejahteraan pekerja. Dasar hukum pelaksanaan hubungan industrial adalah: UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; UU No. 21 Tahun 2000 tentang SP/SB; UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI; semua beserta peraturan pelaksananya (PP, Permenaker, Kepmenaker, dll). Adapun sarana dalam menjalankan hubungan industrial adalah Serikat Pekerja/Serikat Buruh, organisasi
pengusaha, LKS Bipartit, LKS Tripartit, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, peraturan perundang-undangan Ketenagakerjaan, dan lembaga PPHI. Lingkup hubungan industrial adalah hubungan kerja, kewajiban dan hak, syarat-syarat kerja, kesejahteraan, dan PPHI. Pengertian hubungan kerja sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 adalah hubungan yang terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja. Jenis hubungan kerja bisa bersifat tetap, bisa juga tidak tetap. Adapun unsur dalam hubungan kerja adalah adanya pekerjaan, adanya perintah, dan adanya upah. Hubungan kerja pekerja tidak tetap di PTPN VII, berdasarkan SK Direksi No.7.6/Kpts/116/2003 adalah 1) harian lepas, 2) borongan, 3) borong prestasi, 4) honorer, dan 5) kontrak kerja waktu tertentu (KKWT). Setelah penyempurnaan, pekerja tidak tetap di PTPN VII adalah pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT), outsourcing, dan keahlian tertentu. Jenis hubungan kerja PKWT (Kepmenakertrans No. 100 Tahun 2004) hanya untuk pekerjaan yang bersifat musiman, outsourcing (Permenakertrans No. 19 Tahun 2012) hanya untuk pekerjaan yang bersifat penunjang/tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, melalui penyediaan jasa pekerja dan pemborongan pekerjaan. Sedangkan keahlian tertentu hanya untuk jabatan dokter, pengacara, perwira pengamanan (papam), dan konsultan. Kemudian kewajiban dan hak pekerja (tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama/PKB): * Kewajiban: melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan mentaati semua ketentuan/ peraturan yang berlaku di Peru-
*
sahaan Hak: mendapatkan imbalan kerja berupa gaji, tunjangan, santunan sosial, jaminan sosial, dsb.
Kewajiban dan hak perusahaan: * Kewajiban: membayar imbalan kerja atas pelaksanaan tugas pekerja. * Hak: mendapatkan hasil kerja dari pekerja. Selanjutnya, syarat-syarat kerja tertuang dalam: 1) Perjanjian Kerja, 2) Peraturan Perusahaan, dan 3) Perjanjian Kerja Bersama. Diatur mulai dari penerimaan, pemeliharaan, pengembangan, sampai dengan pengakhiran hubungan kerja.
koperasi karyawan, dll.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Jenis-jenisnya: 1) perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan antar SP/SB.
Dinamika Ketenagakerjaan di PTPN VII ·
·
· Adapun kesejahteraan adalah pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat (Pasal 1 UU No. 13 Tahun 2003).
Pelaksanaan sistem hubungan kerja, khususnya pekerja tidak tetap, masih belum sempurna. Penerimaan pekerja tidak tetap tanpa memperhatikan persyaratan dan mekanisme yang berlaku. Kopkar yang selama ini berfungsi sebagai pengerah tenaga kerja untuk jenis pekerjaan yang diborongkan belum bisa secara jelas membedakan sehingga terkesan yang merekrut adalah PTPN VII sehingga pekerja tidak tetap merasa sebagai pekerja PTPN VII bukan pekerja koperasi.
Peran asisten/staf Pemberian Kesejahteraan Di PTPN VII Mandatory berupa jaminan sosial (JK, JKK, JHT), program pensiun (DPPK & DPLK), jaminan pelayanan kesehatan, dan tunjangan hari raya (THR). Kemudian voluntary yang meliputi program pengembangan SDM, asuransi pekerja, bantuan hukum, rekreasi/ olahraga/ kesenian dan kerohanian, kendaraan dinas, penghargaan masa pengabdian, tunjangan cuti tahunan dan cuti panjang, cuti di luar tanggungan perusahaan, tunjangan jabatan, santunan sosial (SRLAB), bonus, premi, insentif, bantuan kematian, santunan hari tua, bantuan pemondokan anak sekolah, beasiswa anak berprestasi,
Diharapkan asisten/staf berperan akrtif dalam membangun hubungan industrial yang harmonis dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan, melalui: *
*
*
*
Peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai ketentuan/ peraturan Ketenagakerjaan. Membangun kepekaan dan kepedulian terhadap potensi-potensi permasalahan ketenagakerjaan. Menjalin komunikasi yang efektif dengan Serikat Pekerja dan Pemerintah (Disnaker). Mengaktifkan peran Bipartit di setiap lini organisasi perusahaan. (*)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
11
WARTA
Inovasi Alat Pupuk Poket untuk Hasil Optimal Pemupukan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan secara kontinyu dan konsisten. Selain tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat dosis, pelaksanaan pemupukan juga harus efektif dan efisien. Karena itu, diperlukan peralatan yang memadai untuk mengaplikasikan pupuk di kebun.
U
nit Kebun Rejosari yang memiliki ribuan hektare tanaman kelapa sawit melakukan inovasi dalam aplikasi pupuk poket. Menurut Manajer Unit Kebun Rejosari Akhmad Nurwibowo, alat berbentuk cangkul dengan desain khusus tersebut berguna untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan lubang di sekitar tanaman. “Alat ini kami namakan cangkul poket. Bentuknya
sederhana, menyerupai cangkul namun didesain khusus dengan lebar sekitar 15 cm dan panjang 25—30 cm. Cara penggunaannya pun sangat mudah, cukup dicangkulkan pada media tanah yang akan dibuat poket pupuk,” katanya. Menurutnya, pemupukan merupakan kegiatan memberikan nutrisi tambahan ke tanaman untuk menunjang pertumbuhan batang, daun, dan buah. Keterlampatan pemupukan atau pun tidak ter-
serapnya pupuk secara maksimal tentunya akan menimbulkan dampak buruk bagi tanaman. Dalam pelaksanaan pemupukan hal yang sering terjadi dan merugikan adalah terjadinya penguapan dan tidak terserapnya pupuk secara maksimal oleh tanaman. Salah satu metode yang dapat meminimalisasi kerugian tersebut adalah dengan cara membuat lubang atau poket sebagai media untuk meletakkan pupuk
SOSOK
Arsyan Djatoha, Pensiunan yang Peduli Pohon Langka
M
eskipun usianya menginjak 71 tahun, Arsyan Djatoha, purnakarya dari PTPN VII Unit Usaha Pagaralam, tidak terlihat lelah ketika mengajak saya ke kebunnya seluas satu hektar di belakang rumahnya di Dusun Bintuhan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Senin (19/01/2015). Sekitar satu jam dia yang mengenakan kemeja hijau pupus dan topi hitam, mengenalkan satu per satu jenis buahan dan tanaman yang ditanamnya sejak 1995. Hampir semua buahan dan tanaman tersebut mulai langka atau sudah sulit didapatkan di wilayah Pasemah: Pagaralam, Empatlawang, Lahat, dan Muaraenim. “Ini pohon endelupang, bahan baku utama pembuatan kincir untuk menggiling padi dan kopi, yang di Pasemah disebut antan delapan. Kincir seperti itu kini sudah tidak ada lagi. Sudah menjadi kenangan,” kata lelaki yang pensiun dari PTPN VII pada tahun 2000 itu. “Sekarang pohon ini sudah sulit didapatkan di hutan. Padahal kayu dari pohon ini bentuknya lurus dan kuat.
Pohon kemang yang namanya dijadikan sebagai nama tempat di beberapa daerah di Indonesia, kini mulai sulit dilihat. Sumber: Wikipedia
dan kemudian di tutup dengan tanah. “Kegiatan tersebut sangat efektif untuk mengurangi tingkat penguapan serta mempercepat proses penyerapan pupuk oleh tanaman,” katanya. Jika selama ini pembuatan lubang poket dengan cangkul biasa, kini telah ditemukan alat yang lebih praktis dan proses pembuatan lubang lebih cepat. “Sebenarnya ini hanya inovasi sederhana, tapi hasilnya sangat membantu dalam mem-
Pohon ini juga sudah jarang terlihat. “Saya sulit sekali mendapatkan bibitnya. Mudah-mudahan dari pohon ini akan melahirkan banyak bibitnya,” ujarnya. Berdasarkan catatannya, ada 63 jenis buahan yang ditanamnya. Belum termasuk berbagai jenis pohon kayu dan tanaman obat. Mulai dari jenis tanaman yang tumbuh dan berkembang di wilayah Pasemah sejak berabad lalu, misalnya beragam jenis durian, duku, jambu, sali, kedui, manggis, kemang, kepayang, getapan, sawo durian, cermin hijau dan merah, hingga belimbing. Pohonan kayu lainnya yang ditanam oleh Arsyan adalah endelupang, beragam jati, mahoni, sengon, serta beragam bambu seperti mayan dan buluh kapal.
Melestarikan
Arsyan dan Yasmana bersama dua cucu yang peduli dengan lingkungan dan masyarakat Bintuhan. Foto: Romi Yusuf
Saya takut pohon jenis ini punah, maka saya tanam sekitar 50 pohon,” ujarnya. Saya pun tercengang setelah melihat pohon sali, yang saat ini sulit dicari. Padahal 20 tahun lalu, buah sali sangat mudah didapatkan di hutan di wilayah Pasemah. “Saat musim buah, banyak anak-anak di desa ini yang mengambil buahnya. Saya senang sekali dan saya pesan agar mereka meminta orang tuanya menanam pohon sali,” kata bapak empat anak ini. Arsyan kemudian menunjukkan pohon kedui. Sayang, pohon tersebut belum masuk musim berbuah. “Buah kedui ini warnanya hitam pekat seperti batubara, berbiji keras. Tapi kalau sudah direbus, rasanya lebih enak dari kacang tanah,” katanya.
Maraknya aktivitas pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, memberikan banyak dampak yang salah satunya adalah hilang atau menjadi langkanya kekayaan hayati, seperti beragam jenis tanaman. Lelaki yang dikenal sebagai tester teh di Pabrik Teh Gunung Dempo Pagaralam dan diakui secara nasional ini, sejak 1995 melakukan penanaman beragam jenis buah-buahan dan kayu, selain menggarap sawah. “Cita-cita saya sederhana saja melakukan hal ini. Saya ingin generasi muda di masa mendatang masih mengenal dan merasakan buah-buahan dan tanaman yang khas Pasemah atau Indonesia, yang kini mulai langka,” katanya. Arsyan bercerita vahwa pada saat kali pertama pulang ke dusun kelahirannya pada tahun 1994, dia sangat terkejut melihat kondisi warga dusun. “Bayangkan. Di tengah tanah yang subur, sedikit sekali warga yang menanam sayur. Para pedagang sayur dari Kota Pagaralam datang ke dusun ini berjualan sayuran,” katanya. Hal pertama yang dilakukan Arsyan adalah membangun rumah di atas tanah
percepat aplikasi pupuk di lapangan,” katanya. Dia menjelaskan dalam dunia perkebunan inovasi mutlak diperlukan dalam menghadapi persaingan. Meskipun demikian, inovasi tidak harus yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih. Inovasi dalam hal sederhana pun dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan. Akhmad Nurwibowo berharap alat cangkul poket tersebut mampu mendukung dan menunjang perolehan produksi Unit Rejosari yang dapat mencapai 100 persen dari target pada tahun 2015. “Kami harus mampu mengulang pencapaian target 100 persen di tahun 2014. Bukan sesuatu yang tidak mungkin, jika pemupukan dilakukan secara maksimal,” katanya.(tim)
Pohon endelupang, bahan baku utama pembuatan kincir untuk menggiling padi dan kopi yang di wilayah PAsemah dinamakan antan delapan. Foto: Romi Yusuf
warisan orang tuanya, Djatoha Saleh. Arsyan dan istrinya, Yasmana, kemudian menanam sejumlah sayuran. Seperti labu, belimbing wuluh, cabai, terong, cengkokak, serta tomat. Sejumlah tetangga pun meminta sayuran tersebut. “Kami memberinya dengan senang hati. Tapi kami memberi syarat untuk menanam bibit yang kami berikan. Alhamdulillah, saat ini hampir semua warga sudah menanam sayuran buat kebutuhan sehari-hari,” katanya. Selain memiliki kebun, Arsyan juga menyediakan sebuah perpustakaan di rumahnya. Bukunya berisi tentang kekayaan hayati. Perpustakaan yang bernama “Karunia” ini target pembacanya anak-anak di Dusun Bintuhan. “Anak-anak yang membaca dan meminjam buku gratis. Upah bagi saya, mereka menjadi pintar. Saya menjadi bahagia kalau mereka menjadi pintar, apalagi turut menjaga kekayaan alam dari kecil hingga besar nanti,” kata lelaki yang akrab dipanggil “Chan”. Arsyan yang memiliki tujuh cucu ini pun berharap pendidikan formal di Indonesia harus dikembalikan dengan paradigma lingkungan hidup. “Misalnya semua simbol atau materi ilmu yang diajarkan di sekolah lebih didekatkan dengan kekayaan hayati sekitar sekolah atau yang ada di Indonesia,” katanya. (Taufik Wijaya, tulisan ini hasil kerja sama Mongabay.com dengan Green Radio)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
12
WARTA
Mengenal Teh CTC dari Pagaralam ADA puluhan macam jenis teh yang diproduksi PTPN VII di Kota Pagaralam. Antara lain teh hitam jenis premium, CTC (crush, tear, curl/remas, peras, keriting), dan teh hitam ortodok. Dari berbagai jenis tersebut, teh hitam CTC dianggap memiliki kualitas paling tinggi.
J
enis teh hitam CTC bentuk dan rasanya sangat berbeda dengan teh hitam yang biasa dikonsumsi masyarakat saat ini. Teh jenis ini bentuknya bulat kecil, sedangkan rasanya terasa manis meskipun tanpa menggunakan gula. Staf Bagian Tanaman Kantor Direksi Sugianto mengatakan semua jenis teh hitam yang diproduksi PTPN VII di Pagaralam memiliki kualitas baik. Namun jenis teh hitam CTC yang banyak disukai konsumen luar negeri. “Kita memang mempro-
duksi beberapa jenis teh, baik itu teh hitam, teh hijau dan teh lainnya. Namun teh hitam yang menjadi produk andalan kita,” kata Sugianto, Sabtu (3/1/ 2014). Menurut dia, konsumen teh hitam tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga Asia dan Eropa. Teh CTC memang diproduksi berbeda dengan teh hitam lainnya. Daun teh dipetik secara manual dengan tangan untuk memastikan kualitas daun yang bagus. “Untuk teh hitam jenis CTC memang pemetikannya berbeda, kita masih menggunakan
pemetikan tradisional dengan tangan. Selian itu pemetikannya juga harus pagi hari agar kualitas daun teh terjamin,” jelasnya. Dijelaskan, PTPN VII memproduksi 2-3 ton teh jenis CTC per hari. Sedangkan untuk jenis lain mampu memproduksi lebih dari 40 ton. Teh jenis CTC tidak terlalu banyak diproduksi, karena hasil petikan pekerja tidak terlalu banyak. Berbeda dengan teh jenis lain seperti teh hitam premium dan ortodok yang jumlah produksinya cukup banyak. Namun menurut Sugianto, Pabrik Teh Gunung Dempo dan Kota Pagaralam hanya memproduksi teh saja, sementara untuk pemasaran semua diatur pihak PTPN VII pusat. “Selama ini tercatat Jepang yang meminta 1.000 ton per tahun untuk teh jenis CTC,” katanya. (tim)
teh tetap manis tanpa gula
Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara
T
eh merupakan sumber alami kafein, teofilin, dan antioksidan yang sangat baik bagi tubuh dan mampu mencegah perkembangan sel kanker, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh mengandung kafein yang lebih sedikit daripada kopi, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Meski kandungan kafein lebih sedikit, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi teh secara berlebihan. Uji klinis juga membuktikan bahwa teh mampu meningkatkan metabolisme. Selain itu dengan meminum teh, sistem kekebalan tubuh juga meningkat, menurunkan stres dan manfaat ringan lain. Makanya tak heran, teh banyak dijadikan pilihan untuk rutin diminum setiap hari. Sebagai bagian dari kebudayaan dan status sosial, setiap negara memiliki tradisi minum teh yang unik. Keterampilan menyajikan teh hingga cara meminumnya ini lestari hingga turuntemurun. Meski berbeda-beda tradisinya, ritual minum teh di berbagai negara ampuh sebagai alternatif membangun kehangatan keluarga.
Rusia: Pakai Ketel Samovar Ritual minum teh di Rusia ada sejak abad 17. Masyarakat biasanya menggunakan ketel samovar untuk mendidihkan air di atas tungku dan arang. Di musim panas, samovar diletakkan pada meja di sebuah taman. Sedangkan di musim dingin, samovar diletakkan di dalam ruangan rumah. Menunggu air dalam samovar mendidih, zavarka (poci teh khas Rusia)
dengan daun teh yang dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daun terlihat naik ke atas. Poci kemudian diletakkan di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh tenggelam.
Indonesia: Teh Nasgitel dan Teh Telur pun dipanaskan hingga beruap. Sambil mengelap uap yang menempel di zavarka, daun teh dimasukkan hingga hangat dan layu. Tak lupa zavarka ditutup rapat hingga aroma teh menguar harum. Setelah mendidih, air dituang perlahan ke dalam zavarka hingga daun teh tenggelam. Kemudian air teh dituang ke dalam gelas-gelas perak dan ditetesi air lemon. Tak lupa satu sendok selai atau gula putih dimasukkan ke dalam mulut sebelum menyesap teh. Sajian kue-kue manis melengkapi ritual minum teh yang dinikmati bersama keluarga.
Di Indonesia teh pertama kali dikenal tahun 1686, ketika Dr. Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke Tanah Air. Uniknya, awalnya tanaman teh di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias. Lalu di abad 17 pemerintah Belanda
Belanda: Disajikan bersama Biskuit Biasanya orang Belanda mimum teh sebelum makan siang antara pukul 1011 dan setelah makan malam antara pukul 7-8. Bedanya, orang Belanda suka meminum teh dengan sajian sekeping biskuit yang diletakkan di pinggir alas cangkir. Teh yang disajikan biasanya tanpa campuran susu dan lebih encer dibandingkan teh khas Inggris.
Irak: Ajang Kumpul Keluarga Ternyata setiap keluarga di Irak selalu menyempatkan diri berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Mereka duduk melingkar dan mengobrol akrab di ruang tamu sambil menunggu teh disajikan. Proses membuat tehnya diawali
mendatangkan teh dari Cina untuk ditanam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sejak itu, masyarakat Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk perjamuan resmi hingga penghangat di tengah keluarga sehari-hari. Sambil minum teh ditemani camilan khas Indonesia, keluarga bisa saling berkomunikasi dengan lebih akrab. Beberapa daerah di Indonesia mempunyai tradisi minum teh yang khas, seperti teh poci di Tegal, teh nasgitel di Solo, teh telur di Padang, dan sebagainya. Bahkan di Solo dikenal profesi khusus penyeduh teh yang disebut Jayeng. Masyarakat Eropa menyebut teh
sebagai “tay “ atau “ yang berasal dari bahasa Canton. Lalu orang Inggris melafalkannya sebagai “tea “, sementara bangsa Belanda menyebutnya “tee”. Nah, konon dari situlah awal mula masyarakat Indonesia menyebut “teh”.
Shutterstock upacara minum teh tradisional Jepang. Masyarakat Jepang mulai mengenal teh matcha yang terbuat dari bubuk teh hijau pada abad 12. Namun, upacara minum teh dikenal sejak abad 16 dan dipelopori Sen No Rikyu. Biasanya tradisi upacara minum teh berlangsung empat jam dan masih dilakukan hingga kini oleh masyarakat Jepang.Pertama, tamu datang dan diantar ke ruang tunggu. Lalu tuan rumah mengajak tamu berjalan ke taman. Setelah mencuci tangan di pancuran taman, tamu masuk ke ruang penyuguhan teh. Tuan rumah akan menyiapkan teh kental dan setelah selesai ia akan membunyikan gong yang menandakan tamu untuk memulai upacara minum teh di ruang penyuguhan teh.Teh biasanya disiapkan khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh. Ruang untuk minum teh disebut chashitsu . Sebelum meminum teh, posisi motif cawan (mangkuk teh) tidak boleh berada di bawah mulut untuk menghormati karya lukis pada cawan. Biasanya teh disajikan dengan kue
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
13
WARTA manis untuk menetralkan rasa pahit teh.Upacara minum teh selain membangun keakraban keluarga juga mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup, tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni dalam ruangan upacara minum teh.
Tibet: Tiga Cangkir Harus Habis Minuman khas Tibet yang terdiri dari butter dan teh disebut Po Cha. Penyajiannya sangat unik. Daun teh dituang dalam wadah silinder, ditambahkan garam dan butter dari susu sapi khas Tibet. Campuran itu dimasak hingga berjam-jam dan mengental. Teh akan berwarna cokelat kemerahan dan di atasnya terdapat buih mentega tebal.Saat bertamu, tuan rumah akan menghidangkan Po Cha. Dan tamu harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha. Jika tidak, tuan rumah akan merasa terhina
dan tamu dianggap sombong.
Tiongkok: Menghirup Aroma Teh Di Tiongkok, penyajian minuman teh tidak disertai kue-kue. Masyarakat Tiongkok sangat mengutamakan rasa dan aroma teh. Prosesnya pun unik. Dua wadah digunakan dalam tradisi minum teh, yaitu gelas dan mangkuk. Gelas untuk menghirup aroma teh, mangkuk untuk meminum air teh.Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci yang terbuat dari tanah liat merah berpori rapat. Poci diletakkan di atas mangkuk besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber dan tertampung ke mangkuk besar. Kemudian poci ditutup selama beberapa menit.Setelah terendam sempurna dan aroma menguar, air teh dituang ke gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Seusai memindahkan air teh, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah. Setelah itu tamu baru bisa meminum teh.
Maroko: Tiga Kali Penyeduhan Bagi sebagian orang menyajikan teh itu sangat mudah, apalagi sekarang sudah banyak teh celup beredar di pasaran. Tapi di Maroko proses menyeduh teh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan negara-negara lain. Mereka harus melalui tiga kali penyeduhan untuk mendapatkan rasa yang pas menurut mereka.Masyarakat Maroko sangat suka dengan teh hijau yang beraroma mint sehingga mereka menyeduh teh hijau dengan sedikit air mendidih di teko teh. Kemudian teko tersebut di goyang-goyangkan, lalu di tuang di salah satu cangkir. Setelah itu mereka seduh lagi, tapi airnya dibuang.Selanjutnya diseduh sekali lagi dengan memasukkan daun mint dan gula secukupnya. Air seduhan pertama di masukkan juga ke dalam teko tersebut, lalu digoyang-goyangkan lagi, dan akhirnya air seduhan ketiga baru bisa dinikmati. Cara menuangkannya
pun bisa dibilang unik, yaitu dengan mangangkat teko cukup tinggi dari cangkir hampir sama dengan cara orang Aceh menyajikan kopi.
Korea: Relaksasi dan Harmoni Di Korea, upacara minum teh disebut sebagai darye. Ini merujuk pada etika yang harus diberikan terhadap teh. Tradisi ini telah dipegang orang Korea selama ribuan tahun. Elemen utama yang ada di ritual ini ialah kemudahan dan kealamian menikmati teh di sebuah kegiatan formal nan santai. Upacara minum teh di Korea sempat menghilang, tapi sekarang telah hidup kembali. Ritual ini digunakan untuk menemukan relaksasi dan harmoni kehidupan di era modern yang hiruk pikuk ini.Kembali munculnya tradisi ini juga sebagai perwujudan keberlanjutan budaya Korea. Terdapat sedikitnya 15 upacara minum teh yang ada di Korea. Masing-masing dibedakan berdasarkan umur dan ketenaran. (dbs)
Pendapatan BUMN Tahun 2014 Rp1.912 Triliun
K
ementerian BUMN memperkirakan realisasi total pendapatan 119 perusahaan milik negara pada tahun 2014 mencapai Rp1.912 triliun, atau naik 6,7 persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar Rp1.792 triliun. Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Rini M. Soemarno pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR-RI, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin (19/1/2015). Menurut Rini, laba bersih yang diperoleh BUMN diperkirakan mencapai Rp154 triliun atau naik 1,32 persen dibandingkan dengan perolehan tahun 2013 sebesar Rp152 triliun. Jumlah BUMN yang mengalami kerugian tahun 2014 mencapai 20 perusahaan dengan perkiraan total defisit Rp7,09 triliun. “Capaian ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu rugi dialami sebanyak 27 BUMN dengan total kerugian Rp34,58 triliun,” kata Rini. Selain peningkatan pendapatan dan laba bersih, total aset BUMN pada tahun 2014 mencapai Rp4.467 triliun, naik 5,95 persen dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp4.126 triliun. Sedangkan total belanja modal (capex) tahun 2014 mencapai Rp255 triliun, naik 20,28 persen, dibandingkan capex 2013 sebesar Rp212 triliun. Rini menjelaskan pencapaian tahun 2014 tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menyusun road map Kementerian BUMN lima tahun ke depan dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. “RPJMN 2015-2019 baru ditetapkan Presiden Joko
tumbuh. Di mana-mana BUMN jadi instrumen negara untuk kemakmuran rakyat,” kartanya.
Efisiensi sebagai Optimalisasi
Menteri BUMN memberi penjelasan kepada wartawan
Widodo pada awal Januari 2015, dan akan diselesaikan dalam 2 bulan ke depan atau Maret 2015,” ujar Rini. Sejalan dengan itu, Kementerian BUMN mengusulkan target setoran dividen BUMN pada RAPBN-P Tahun 2015 sebesar Rp34,95 triliun atau turun dari semula Rp44 triliun. “Pertimbangan penurunan target dividen agar BUMN dapat berperan aktif dalam mewujudkan program-program prioritas pemerintah, khususnya bidang kedaulatan energi, kemandirian pangan, serta pembangunan infrastruktur dan kemaritiman,” ujar Rini.
Dimasukkan APBN-P 2015 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) atau suntikan modal ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekira Rp30 triliun akan dimasukkan ke dalam APBNPerubahan 2015 yang diajukan bulan ini. “Masalah alokasi yang tepat, kombinasi dengan mengurangi dividen dan lain-lain. Nanti kita masukkan ke APBN Perubahan Tahun 2015. Tahun
ini PMN kombinasi dengan dividen,” kata Sofyan di kantornya, Jakarta, Selasa (6/1/ 2014). Sofyan menjelaskan peningkatan PNM dari Rp5 triliun menjadi Rp30 triliun untuk BUMN karena pemerintah saat ini memiliki ruang fiskal yang sangat besar sekira Rp230 triliun. “Terbukanya ruang fiskal Rp230 triliun bisa dibangun infrastruktur. Maka bisa dibangun pekerjaan umum, jalan, kemudian BUMN infrastruktur dan kita akan kurangi dividen dan kita enggak perlu banyak mengambil dividen karena banyak uang tersedia. Karena kalau dividen diambil dia enggak bisa tumbuh padahal BUMN berkembang,” paparnya. Sofyan menjelaskan dengan pengurangan dividen BUMN ini akan membuat kebutuhan pendanaan perusahaan pelat merah ini dapat mengembangkan bisnisnya. “Yang memerlukan pertumbuhan lebih cepat hakikatnya kalau bisa BUMN kita kurangi dividennya karena kebutuhan untuk APBN. Karena APBN longgar, kita bisa kurangi dividen. Kurangi dividen agar
Dengan telah berlakunya Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-08/MBU/2014 tentang Efisiensi dan Penghematan Biaya Operasional BUMN tanggal 20 Nopember 2014, dalam rangka meningkatkan kinerjanya, semua BUMN diminta melakukan efisiensi dan penghematan biaya operasional. Pada prinsipnya, langkah efisiensi dan penghematan tersebut merupakan bagian dari strategi pengurusan perusahaan, namun pada kenyataannya masih terdapat ruang yang sangat besar untuk melakukan peningkatan efisiensi dan penghematan dalam pengurusan perusahaan. Beberapa poin penting yang disampaikan dalam Surat Edaran di atas, di antaranya: 1. Memperketat perjalanan dinas, baik untuk Direksi, Dewan Komisaris/Pengawas, karyawan, maupun stakeholder BUMN lainnya, sehingga perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas dilakukan hanya untuk perjalanan yang benar-benar dibutuhkan dengan jumlah personel yang selektif. 2. Direksi dan Dewan Komisaris/Pengawas yang melakukan perjalanan dinas menggunakan angkutan udara agar menggunakan kelas ekonomi apabila lama penerbangan di bawah 3 jam, kecuali apabila fisik tidak memungkinkan. 3. Perjalanan dinas yang memerlukan waktu menginap
agar mengutamakan penggunaan kamar di kantor perwakilan. Apabila dilakukan di hotel/penginapan, maka penggunaan kelas kamar dilakukan dengan memperhatikan kewajaran dengan biaya yang efisien. 4. Apabila tidak dapat dibuktikan adanya ancaman, maka Direksi, Dewan Komisaris/Pengawas dan karyawan, tidak diperkenankan menggunakan ajudan. 5. Sedapat mungkin menggunakan kendaraan secara bersama apabila perjalanan dinas dilakukan bersamaan. Pada saat keberangkatan dan penjemputan tidak diperkenankan adanya pendampingan yang berlebihan. 6. Kegiatan pertemuan seperti rapat, dilakukan dengan lebih selektif dan dengan cara yang lebih efisien, seperti halnya dalam penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan rapat, mengutamakan sumber daya perusahaan dalam pemilihan tempat, serta penyesuaian jumlah dan jenis konsumsi yang efisien. 7. Di samping itu, kegiatan efisiensi juga pada penghematan penggunaan fasilitas kantor, telepon, listrik, air, pendingan ruangan, ruangan kerja, dan alat tulis kantor. Semua kegiatan efisiensi ini diharapkan dapat menjadi titik tolak pengembangan usaha BUMN yang semakin mengedepankan output kerja optimal untuk menjadikan BUMN hebat yang lebih berdaya saing dan berperan bagi masyarakat. (tim/dbs)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
14
INOVASI
LEBIH JAUH TENTANG INOVASI Keempat proses inovasi tersebut digambarkan dalam Gambar 1 di bawah. Keempat rangkaian proses inovasi tersebut dilaksanakan oleh perusahaan apabila akan mengembangkan sebuah ide menjadi produk/jasa untuk kemudian dirilis ke pasar.
Gambar 1. Proses Inovasi (modifikasi Tidd dan Besant, 2009)
Oleh Willy Mulyawan Karyawan Bagian Pengkajian dan Pengembangan
Change or die. Tentu kita sering mendengar ungkapan tersebut. Change atau perubahan dalam perusahaan biasanya dihasilkan dari inovasi sebagai bentuk perwujudan ide-ide yang diciptakan oleh insan perusahaan.
T
ulisan ini mencoba mengupas lebih dalam tentang inovasi dari definisi dan prosesnya, tipe-tipe inovasi, perangkat analisis penciptaan kurva nilai (value curve) sebagai awal penciptaan inovasi, keunggulan strategis yang dimiliki dari inovasi dan contoh praktek terbaik implementasi inovasi.
Definisi dan Proses Inovasi Tidd dan Besant (2009) dalam bukunya Managing Innovation, mengungkapkan beberapa definisiinovasi. Inovasi adalah merupakan kegiatan dari hasil-hasil penggalian ide sampai ke komersialisasi penemuan tersebut. Dalam definisi ini, inovasi akan mempunyai arti ketika sebuah ide tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk produk/ jasa yang dapat diterima oleh pasar. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua inovasi harus “laku” di pasaran, karena definisi inovasi lainnya menjelaskan bahwa inovasi merupakan proses pembelajaran dimana pengetahuan dapat dikembangkan dan diimplementasikan. Dalam definisi tersebut menunjukan bahwa segala bentuk upaya menciptakan produk/jasa baru walaupun tidak sampai kepada upaya komersialisasi, tetap merupakan sebuah inovasi. Bahkan definisi selanjutnya menyebutkan bahwainovasi juga merupakan pemecahan masalah bagi masalah baru maupun masalah yang ada melalui proses pencarian dan penciptaan. Selanjutnya mari kita kenali empat proses inovasi. Pertama, search, yaitu proses pencarian peluang-peluang untuk terciptanya sebuah inovasi. Select yang merupakan proses kedua, adalah kegiatan pemilahan terhadap inovasi apa yang kita pilih dan apa alasannya. Selanjutnya impelement, yaitu proses bagaimana inovasi dapat diwujudkan. Proses terakhir adalah capture, yaitu bagaimana kita bisa mendapat keuntungan atas inovasi yang kita lakukan.
Gambar 2. Ruang Lingkup Inovasi (modifikasi Tidd dan Besant, 2009)
Ruang lingkup Inovasi (4Ps Innovation Space) Gambar 2 di bawah ini menunjukan 4 (empat) tipe inovasi yaitu Produk/Jasa, Posisi, Proses dan Paradigma serta jenis inovasinya, apakah incremental(mengerjakan apa yang biasa dilakukan namun dengan cara yang lebih baik) atau radical(mengerjakan dengan cara yang berbeda). Tipe inovasi pertama adalah produk/ jasa; memberikan apa yang perusahaan tawarkan ke pasar. Sebagai contoh adalah update program yang dilakukan oleh perusahaan software (termasuk inovasi incremental) atau teknologi LED untuk lampu rumah tangga (termasuk inovasi radical). Tipe kedua yaitu proses: bagaimana perusahaan menciptakan dan men-deliver penawaran produk/jasa. Misalnya, perusahaan melakukan efisiensi pada operasionalnya melalui peningkatan performa peralatan (incremental) atau perbankanyang menawarkan transaksi bisnis tanpa tatap muka yaitu melalui handphone (radical). Tipe inovasi yang ketiga yaitu posisi: perubahan posisi target pasar. Contoh, perusahaan es krim yang merubah target konsumen utamanya dari anak-anak ke dewasa (incremental) atau fasilitas perbankan yang menawarkan fasilitas kredit kepada kaum miskin (radical). Tipe terakhir yaitu paradigma: bagaimana prusahaan membingkai apa yang ditawarkannya. Contohnya adalah perusahaan yang melakukan pergeseran posisi dari awalnya hanya menawarkan produk saja ke penciptaan jasa pelayanan maintenanceproduk tersebut (inceremental) dan bisnis usaha sirkus tradisional ke sirkus yang lebih modern (radical). Khusus usaha sirkus akan dibahas lebih lanjut pada tulisan ini.
adalah memetakan kanvas strategi yang dilakukan oleh pelaku bisnis eksisting. Secara umum kanvas strategi memetakan strategi perusahaan dari berbagai sudut misalnya harga, kualitas, pelayanan dan sebagainya. Mari kita simak contoh implementasi kurva nilai yang dipetakan dalam kanvas strategi di Cirque du Soleil (usaha sirkus). Dalam kanvas strategi tersebut, dipetakan faktor-faktor penting yang menjadi tawaran sirkus kepada konsumennya seperti harga, pertunjukan binatang, ketegangan dan bahaya, lokasi, tema, suasana lingkungan dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah menetapkan 4 kerangka aksi yang terdiri dari: a) memilih faktor-faktor apa saja yang harus dihilangkan (eliminate), b) memilih faktor-faktor apa yang harus dikurangi (reduce), c) memilih faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan (raise), dan d) memilih faktor-faktor apa yang harus diciptakan (create). Untuk lebih memahami empat kerangka aksi tersebut, mari kita teruskan dengan faktor-faktor yang ada di Cirque de Soleil. Selanjutnya dalam grid kerangka aksi, kita menempatkan faktor-faktor penting seperti yang dilihat pada Gambar 3 di bawah.
Apapun usaha yang Anda lakukan tergantung dari segmen pelanggan yang Anda sasar, kurva nilai yang Anda berikan akan memberikan hasil optimal apabila segmen yang dipilih adalah tepat. Bicara tentang segmen pelanggan dan kurva nilai, pembahasan di atas sejalan dengan Nine Block Business Model Canvas (Osterwalder dan Pigneur, 2010), di mana setelah perusahaan menetapkan segmen pelanggan, perusahaan harus menetapkan values proposition atau nilai-nilai yang ditawarkan perusahaan. Pembahasan tentang Business Model Canvas akan dibahas dalam tulisan tersendiri.
Keunggulan Strategis dari Inovasi Berikut adalah beberapa keunggulan strategis yang akan didapatkan oleh perusahaan ketika mengimpelementasikan inovasi seperti yang disarikan dari Tidd dan Bessant (2009). Pertama, perusahaan akan berperan sebagai first mover dalam industrinya, yaitu sebagai perusahaan pertama yang menawarkan produk atau layanan yang perusahaan lain belum mampu membuatnya. Biasanya first mover akan menjadi rujukan para kompetitor. Selain itu perusahaan akan menawarkan proses
Gambar 3. Grid 4 Kerangka Aksi (Kim dan Mauborgne, 2005)
Perangkat Analisis menciptakan Kurva Nilai Kurva nilai (value curve) adalah serangkaian nilai yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumennya sebagai salah satu bentuk inovasi. Kim dan Mauborgne dalam bukunya yang terkenal Blue Ocean Strategy (2005) memberikan seperangkat analisis bagaimana perusahaan dapat menciptakan kurva nilai dengan tujuan membuat kompetisi menjadi tidak relevan melalui pemetaan kanvas strategi. Langkah pertama yang dilakukan
Selanjutnya kita petakan kanvas strategi berikut kurva nilai seperti yang terlihat dalam gambar 4. Dalam gambar terlihat bahwa sekarang kita bisa lihat kurva nilai Cirque du Soleil.
Gambar 4. Kanvas Strategi Cirque du Soleil (modifikasi dari Kim dan Mauborgne, 2005)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
15
INOVASI yang lebih cepat dan lebih efisien. Pangsa pasar atas keunggulan strategis ini meningkat, mengingat konsumen akan memilih produk inovatif pertama yang dikenalkan. Kedua, produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan adalah merupakan proses yang boleh dikatakan rumit, sehingga hal ini akan menyulitkan kompetitor untuk meniru. Ketiga, keunggulan selanjutnya adalah bahwa perusahaan yang telah berinovasi akan melindungi produk inovatifnya dari tindakan penjiplakan. Hal ini akan menyulitkan para kompetitor kecuali mereka harus membayar royalti untuk memproduksi produk yang sama. Keempat, perusahaan akan mampu menggeser persaingan versi lama yaitu persaingan atas harga produk ke persaingan atas harga, kualitas dan pilihan produk. Kelima, perusahaan yang selalu berinovasi akan menciptakan suatu cara baru untuk mengerjakan sesuatu (a different way of doing things). Sehingga tercipta proses yang lebih efisien.
melalui produknya seperti sabut cuci piring ataupost it notes(gambar 5). 3M boleh dikatakan merupakan perusahaan paling inovatif di dunia. Mari kita simak presentasi dari tugas kuliah di Universitas Melbourne oleh Vitri, Heru, dan Willy (2012) untuk mengetahui lebih lanjut tentang 3M. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1902 ini bernama lengkapMinnesota Mining and Manufacturing Company, beroperasi di ± 65 negara dengan memperkerjakan ± 80.000 orang. Perusahaan 3M menginventasikan sekitar 6% dari revenue-nya per tahun untuk kegiatan R & D.
Inovation in Action
Perusahaan 3M mempunyai beberapa a unique set of rules (peraturan yang khas) yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa inovasi dalam setiap insan 3 M, yaitu: do not kill a project; di mana setiap karyawan di 3M mempunyai
Selanjutnya mari kita lihat bagaimana inovasi diimplementasikan dalam dunia usaha, kita ambil contoh 3M dan Intuit. Anda tentu mengenal perusahaan 3M? Atau paling tidak mengenalnya
Gambar 5. Contoh Produk 3M (Google Images)
Produksi CPO 2015 Diprediksi 31 Juta Ton
D
ewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunan pada tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Ketua umum DMSI Derom Bangun mengatakan produksi CPO dan produk turunannya tahun 2015 diperkirakan mencapai 31 juta ton atau naik 1,5 juta ton dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 29,5 juta ton. Sedangkan tahun 2013 produksi 27,7 juta ton. Derom mengungkapkan, produksi CPO naik lantaran kebun sawit yang mulai ditanam tahun 2012 pada tahun 2015 sudah menghasilkan. “Kemudian
produktivitas tanaman tahun 2010 mulai meningkat,” kata Derom, Jumat (23/01/2015). Dia menambahkan, konsumsi CPO dalam negeri utamanya untuk bahan baku minyak goreng, oleokimia dan biodiesel. Kebutuhan minyak goreng dan oleokimia sekitar 7 juta ton. Sementra estimasi permintaan biodiesel sebesar 2,9 juta ton. “Ini tergantung dari penerapan mandatory biodiesel 10% tahun 2015. Berdasarkan kalkulasi kebutuhan solar dalam negeri mencapai 33 juta kilo liter (KL), maka 10% saja itu artinya membutuhkan biodiesel sebesar 3,3 juta KL. Ini setara dengan 2,9 juta ton CPO,” kata Derom. (tim)
kesempatan untuk menyampaikan idenya. Namun, tidak semua ide diakomodir oleh 3M untuk dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, 3M memberikan kebebasan alokasi waktu sekitar 15% kepada setiap karyawannya untuk melakukan inkubasi ide tersebut. Fault-tolerant: 3M mengambil risiko untuk mewujudkan ide-ide melalui berbagai percobaan yang diharapkan memberikan inovasi kepada perusahaan. Kegagalan atas ide-ide yang sudah dicoba mendorong berbagai peluang dan meningkatkan tingkat kesuksesan sebuah produk di pasar. Stay slim and close: 3M menerapkan pembentukan divisi yang ramping sehingga para karyawan tetap bisa saling berhubungan satu sama lainnya. Motivation for the champions: setiap karyawan yang mempunyai ide, dapat melakukan rekruitmen karyawan lain untuk menjadi anggota tim yang akan mengembangkan ide tersebut. Staying close to customers: 3M mendorong para peneliti, pemasar dan manajernya secara rutin untuk mengundang dan mengunjungi para pelanggan untuk membantu dalam proses curah pendapat (brainstorm) tentang produk yang mereka hasilkan. Share the achievements: berbagai inovasi yang dihasilkan dalam produk yang dirilis ke pasar ataupun teknologi
yang dipakai dalam proses produksi harus disebarkan kepada seluruh karyawan di belahan dunia manapun mereka berada. Peraturan ini merujuk kepada praktek terbaik knowledge management. Contoh perusahaan lainnya yang menerapkan inovasi dengan baik adalah Intuit, salah satu perusahaan di silicon valley, AS. Martin (2011) dalam artikelnya di Harvard Business Review menyampaikan bagaimana Intuit menerapkan apa yang dinamakan sebagai innovation catalyst. Pertama, Intuit memberikan peluang terciptanya para katalisator yang berada di posisi depan perusahaan. Kedua, secara rutin perusahaan mengadakan forum pertemuan dengan narasumber dari praktisi luar dan dari internal perusahaan yang telah berhasil melaksanakan inovasi dengan tujuan untuk sharing knowledge. Ketiga, para katalisator bertugas membantu karyawan-karyawan yang kesulitan mewujudkan idenya. Selain itu katalisator juga mendorong karyawankaryawan di garis depan untuk menciptakan ide kreatif. Keempat, mengadakan curah pendapat (brainstorm) dengan para konsumen untuk mendapatkan masukan terhadap produk yang diciptakan. Selamat bekerja. Email penulis:
[email protected]
Latih-Tanding Tim Futsal
F
utsal merupakan olahraga alternatif sepakbola yang tidak memerlukan tempat yang luas dan jumlah pemain yang banyak. Bermain futsal lebih praktis karena bisa dilakukan di dalam ruangan dan biayanya pun tergolong murahmeriah. Selain itu futsal juga memberikan manfaat lebih selain menyehatkan badan, yaitu meningkatkan kecerdasan, keahlian teknik, totalitas, kecepatan, kerja sama tim, dan hiburan. Untuk menghindari cedera saat bermain dan setelah bermain futsal perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Pertama, bermain futsal sebaiknya dilakukan 1–2 kali dalam seminggu. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada tubuh untuk beristirahat. Kedua, sebelum bermain futsal hendaknya dilakukan pemanasan dengan menggerakkan seluruh badan mulai dari pergelangan tangan, peregangan bagian kepala, bahu, batang tubuh, paha, dan kaki. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera saat bermain seperti terkilir dan nyeri pada sistem otot.
Karena banyaknya manfaat dalam kegiatan futsal, Badan Pembina Olahraga (Bapor) Kantor Direksi PTPN VII sebagai pioner organisasi olahraga pun mengadakan latihan futsal secara rutin, yaitu setiap hari Selasa pukul 20.00 WIB yang bertempat di Lapangan Futsal Indoor Dome Sport Center Bandarlampung. Latihan futsal tersebut diikuti oleh pekerja Kantor Direksi, Distrik, dan Unit. Tim futsal PTPN VII dalam berlatih beberapa kali melakukan pertandingan uji coba dengan tim dari sejumlah perusahaan dan instansi di Bandarlampung, seperti dengan ttim Bank Muamalat, PT Pertamina, dan Polda Lampung. Selain sebagai ajang untuk menjalin hubungan dan silaturahmi, latih tanding tersebut juga untuk mengukur kemampuan dan prestasi. Bagi perkerja PTPN VII yang berminat ikut berlatih futsal bisa langsung datang di Lapangan Futsal Indoor Dome Sport Center Jl. Pulau Morotai No. 53 Bandarlampung, setiap hari Selasa pukul 20.00. (tim)
TABLOID BULANAN No.100/Januari 2015
belajar menyadap karet di kebun
Lihat proses pengolahan lateks
Dengan sinder pengolahan di pabrik
Tebar benih ikan di kolam limbah
Tengok pelayanan posyandu
Tinjau layanan puskesbun
Dialog dengan murid TK
16