BAGAIMANA CARANYA AGAR TIDAK TAKUT BERBICARA DIDEPAN PUBLIK ?
Oleh : Hj. Irma Djanapa Bulow, S.Pd, M.Pd Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Manado
Komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai dari antar teman, antar pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Karena tujuan komunikasi yang kita inginkan belum tercapai. Tetapi tujuan komunikasi yang lebih pada tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang atau teman kita itu. Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Proses terjadinya suatu komunikasi membutuhkan serangkaian kegiatan timbal balik antar komunikator dengan komukan. Adanya pengulangan siklus komunikasi sesuai dengan tahapan yang terjadi memaksimalkan pencapaian tujuan komunikasi, seperti tergambar dalam diagram berikut ini : MENGIRIMKAN
MENERIMA PESAN
PENGIRIM (SUBER)
PENYAN DIAN
MENERIMA
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
PESAN SALURAN
PENGAR TIAN
PENERIMA
MENGIRIMKAN
Page 1
Dr. Ibrahim Elfinky membuat ibarat menarik tentang praktik komunikasi, katanya “ Komunikasi ibarat obor, segelap apapun suatu malam, ia akan selalu menerangi jalan didepanmu”. Proses komunikasi seperti proses membuat ruang harapan didalam kehidupan orang lain. Cara berkomunikasi yang baik dan efektif oleh Tony Buzan dipandang sebagai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan sesama. Buzan menuturkan ‘ Anda harus mampu membaur dan menjalin hubungan kuat dengan siapapun, entah individu, kelompok kecil, ataupun kelompok yang lebih besar. Anda harus bisa turut serta dalam pergaulan dan antarpikiranya banyak orang. Sedangkan Virginia Satir mengatakan Komunikasi dibangun atas dua prinsip yaitu Take and Give. Ia menegaskan “ Komunikasi tak lain adalah proses Take and give berbagai makna antar dua person.” Jadi komunikasi adalah seni membangun relasi yang kuat dengan orang lain, dan kemampuan untuk memberi kesan dan pengaruh di dalam diri mereka. Pengalaman yang tak terlupakan saat saya mengajar pertama kali pada Diklat PIM IV Angkatan XIV Tahun 2012 , Sejak beralih tugas sebagai widyaisawa pada Balai Diklat Keagamaan Manado , mengampuh Materi Mata Diklat Tekhnik Komunikasi dan Presentasi Yamg Efektif, sebenarnya ini bukan pertaman kalinya saya mengajar karena sebelumnya profesi saya juga adalah Guru bedanya yang dihadapi adalah murid murid peserta didik setingkat SMP/Mts dan SMA/MA, yang uniq bagi saya Peserta Diklat Pim IV ini pesertanya adalah Pejabat yang menduduki Jabatan Eselon IV dilingkungan Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara dan Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, yang sudah banyak pengalaman sehingga proses pembelajaran sangat interaktif. Pada saat tampil membawakan materi Mata Diklat ‘Tekhnik Komunikasi dan Presentasi Yang Efektif’ kebetulan pimpinan menugaskan kami ( Ibu Irma & Ibu Wiwien) untuk Tim Teaching, Sesampainya di ruang kelas kami di sambut hangat oleh Panitia dan Peserta Diklat PIM IV. Diawali dengan salam tegur sapa, berkenalan, kata kata pengantar, ice breaking, penyampaian materi, games, memberikan
tugas
individu
presentasi
spontan
peserta
diklat,
tugas
kelompok
latihan
mempresentasikan hasil KKP, diakhiri dengan pemutaran video motivasi, Selama 8 jam rasanya waktu terlalu singkat, ini sungguh sangat luar biasa dan berkesan, yang menarik adalah sesi tanya jawabnya terbawa sampai di luar kelas, padahal sudah dibahas bahkan dipraktekan di ruang kelas tapi masih terus berdiskusi dengan teman teman peserta Diklat PIM sampai diruang makan
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 2
Pada malam hari saya makan malam di Cafe BDK Manado, Di meja makan ada salah satu peserta Diklat PIM IV yang datang duduk makan malam bersama, Kelihatanya orangnya pendiam sambil berbisik beliau mengungkapkan isi hatinya yang tidak sempat diungkapkan diruang kelas.. dan Pertanyaan beliau masih kuingat sampai sekarang :.... “ Bunda... saya ini walaupun baru eselon IV tapi pejabat juga didaerah, saya punya masalah pada saat saya berbicara atau memberi pengarahan apel pagi atau apel soreh ataupun memimpin rapat dan mengarahkan teman teman dikantor, saya merasa tangan saya bergetar, berdebar debar, pikiran tiba tiba “blank” yang keluar di mulut ..kata kata eeee....apanamanya.... badan jadi berkeringat.. Padahal kalau ditengah tengah keluarga atau teman teman dekat saya tidak meraskan seperti itu, tetapi keadaan menjadi berbeda ketika berada di muka umum... Boleh kah kiranya Bunda memberikan Tips bagaimana caranya agar saya tidak takut berbicara di depan publik ?........ Dengan spontan saya menjawab, ‘Tidak perlu Takut !!!...’ , karena anda tidak sendirian dan apa yang anda rasakan juga pernah dirasakan oleh orang lain termasuk saya sendiri pada saat pertama kali mengajar 20 tahun yang lalu . Sambil makan kami terus berdiskusi ,Dalam buku Sukses Berbicara Dan Berkomunikasi di Segala Situasi karangan Dra. Sari Yuanita, yang saya baca tentang public speaking, Sebuah survey terhadap hal yang paling ditakuti oleh Penduduk Inggris ternyata adalah : Berbicara didepan umum ( Public speaking) dan yamg kedua paling ditakuti adalah mati (meninggal dunia), Memang aneh lebih takut berbicara didepan umum daripada mati tapi itulah kenyataan. Lalu bagaimana mengatasi rasa takut berbicara di depan umum ?... Jawabanya adalah belajar dari kisah Masa kecil Joe Biden Yang menarik dengan sosok Joe Biden? Pria ini dikenal sebagai negosiator ulung yang telah membantu membentuk kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri AS selama beberapa dekade. Biden dianggap sebagai salah satu anggota senat paling karismatik. Namun bukan itu yang menggelitik saya untuk menceritakan tentang Joe Biden. Yang sangat menarik dari seorang Joe Biden buat saya adalah kehidupan masa kecilnya. Biden telah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di Senat. Pria itu pertama kali terpilih menjadi anggota Senat ketika berumur 29 tahun. Dia menjadi senator termuda dalam sejarah modern AS.
Siapa sangka, kalau semasa kecilnya, Biden kerap diolok-olok teman sekelasnya. Ini dikarenakan gaya bicara Biden yang gagap. Biden cilik berusaha keras untuk menghilangkan kegagapannya. Dia selalu ketakutan tiap kali disuruh membaca di depan kelas. Untuk mengatasi kelemahannya itu, Biden rajin berlatih membaca keras-keras di depan cermin. Kini, Biden dikenal sebagai pembicara ulung dan saat ini sebagai wakil presiden berpasangan dengan Barack Obama dari partai demokrat. Masa kecil Joe Biden tersebutlah yang membuat saya tertarik . Ternyata Kemampuan (termasuk keberanian) Berbicara di depan umum (public speaking) sangat berperan untuk keberhasilan kita.
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 3
1. Kemauan Kuat ( Strong Willingness) Kemauan kuat untuk apa?... memiliki keberanian berbicara didepan umum untuk menjadi pembicara yang baik tentunya rasa takut anda tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu, dan untuk menghilangkanya harus memiliki kemauan yang kuat untuk merubah yang dari rasa takut menjadi berani dan percaya diri, Segala sesuatu akan terwujud apabila diawali dengan niat atau kemauan, Mengapa kemauan untuk berubah harus kuat. Karena jika anda hanya memiliki kemauan sekedarnya maka pasti rasa takut tersebut akan muncul kembali dan akhirnya tidak ada tindakan untuk merubah rasa takut anda menjadi berani. 2. Latihan.. Latihan ... dan Latihan lagi ... ( Practice) Ada ungkapan “ Practice make perfect”, dengan terus berlatih maka akan menjadi ter biasa atau menciptakan suasana kebiasaan (habit) dan pada saat berbicara didepan umum menjadi kebiasaan maka kemampuan andapun semakin terasah dan lebih baik lagi. Rahasia Joe Biden untuk mengatasi rasa takutnya dan menjadi pembicara ulung adalah terus berusaha dan berlatih membaca keras keras didepan kaca, untuk itu disarankan marilah kita mulai berbicara. Untuk awal cobalah berbicara didepan cermin sambil memperhatikan penampilan anda, Coba latihan dan latihan lagi berbicara di depan satu teman terdekat anda, Pasangan (suami/isteri), anak dan pembantu anda. Kemudian coba lagi berbicara didepan dua orang atau lebih yang masih anda kenal dan terus asah kemampuan berbicara anda, dengan mencoba berbicara pada saat mempin apel pagi atau soreh, mengikuti rapat, pada saat memimpin rapat di kantor atau lingkungan tempat tinggal anda... Kuncinya Latihan...Latihan dan Latihan... Sekali lagi Latihan Membuat Sempurna, dan Saya yakin anda pasti bisa !!!.... Tidak semua orang yang saat ini berhasil menjadi pembicara atau pelaku presentasi di muka umum adalah orang yang terlahir dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebagian dari mereka juga kerap dilanda “demam panggung” ketika harus menjadi pusat perhatian di dalam suatu komunitas seperti yang anda rasakan berikut ini ada tips lain untuk mengatasi demam panggung 1. Jaga Kecepatan Bicara Jaga laju berbicara agar tetap moderat. Jangan berbicara terlalu cepat. Orang akan sulit mengerti apa yang Anda bicarakan bila berbicara terlalu cepat. Kebanyakan pembicara yang
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 4
memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan bicara perlahan, namun tak kehilangan fokus atau jadi membosankan.
2. Atur Nafas Tekhnik “Inhale” – tarik nafas panjang. “Hold”. Tahan Sementara, dan exhale, buanglah nafas anda. Gunakan tekhnik ini selama 2-3 kali sewaktu persiapan sebelum penyajian
3. Kembangkan Bahasa Luangkan waktu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Anda. Jangan bicara berlebihan, terutama saat sedang melakukan presentasi. Bila kerap menggunakan kata-kata yang berlebihan akan membuat Anda terlihat kurang cerdas. Begitu pula bila kerap menggunakan banyak istilah dalam pilihan kata, hanya untuk membuat Anda tampak lebih berwibawa. 4. Buka Tangan Gunakan gestur (bahasa tubuh) membuka tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas. Ini akan memberi kesan Anda mengatakan, “Saya tak punya hal yang perlu disembunyikan. Saya hanya bicara yang sebenarnya!” Namun, jangan melakukannya berlebihan, karena akan mengganggu atau mengacaukan perhatian audiens Anda. 5. Pelihara Kontak Mata Sementara Anda memaparkan pemikiran, sebaiknya lakukan dengan tetap memelihara kontak mata dengan semua lawan bicara Anda. Ini akan membuat Anda tak kehilangan fokus saat berbicara di muka umum. 6. Berdiri Tegak Cobalah untuk tetap berdiri tegak setiap kali Anda memiliki kesempatan berbicara di depan umum. Jangan simpan tangan Anda dalam saku celana, dan jangan lupa untuk selalu menyunggingkan senyum terbaik, tanpa kesan dibuat-buat.
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 5
7. Buang Beberapa Kata Kebiasaan mengatakan, “Eee…”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai Anda hilangkan saat berbicara di muka umum. Menggunakan frase atau kata-kata seperti ini akan membuat Anda terlihat tak percaya diri dan tidak profesional
Selain dua Tips diatas disarankan juga banyak belajar atau membaca buku tentang public speaking, mengikuti seminar public speaking, Mengikuti course, training atau workshop hal ini akan membantu anda menjadi Orang yang berani berbicara didepan umum ( Public Speaking) Itulah tips yang saya sampikan kepada salah satu sahabat peserta Diklat PIM IV Angkatan XIV Tahun 2012 yang sempat berdiskusi di meja makan karena dibatasi oleh waktu maka diruang kelas tidak sempat bicara panjang lebar walaupun sesi tanya jawab juga cukup interaktif, bahkan teman teman sudah mempraktekan semua materi yang sudah ditayangkan pada slide power point ataupun membaca buku tentang komu ikasi dan presentasi yang efektif. Semoga Tulisan ini bermanfaat bagi teman teman pejabat di derah khususnya dilingkungan Kementerian Agama Provinsi Sulut, Kementerian Agama Provinsi Gorontalo dan Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, bahkan peserta diklat tekhnis dan regular lainyang sempat membaca ulisan sederhana ini untuk menjadi pembicara yang handal didepan umum ( Public Speaking) , Insya Allah kedepan anda akan menjadi Pejabat yang Hebat !!!!... Ada ungkapan yang disampaikan oleh Dr. Ibrahim Elfinky dalam bukunya “Terapi Komunikasi Efektif “, “ Betapa sering saya melihat orang menatap tanpa melihat, Menyimak tanpa mendengar, Berbicara tanpa makna, Menyentuh tanpa perasaan, Bergerak tanpa kesadara, Merekalah Yang mengilhami saya menjadi Komunkator terbaik “.. Sumber : 1. Dr. Ibrahim Elfinky (2006) , Terapi Komunikasoi Efektif , dengan Metode Praktis Neuro NLP, Penerbit Hikmah 2. Lembaga Administrasi Negara, Modul Diklat PIM IV (2008) . Tekhnik Komunikasi dan presentasi yang efektif 3. Dra. Sari Yuanita (2010), Sukses Berbicara Dan Berkomunikasi di Segala Situasi, Penerbit Genius 4. Muhammad Ahmad Al-‘Aththar (2012) The Magic of Communication ,Kiat ampuh menjadi pribadi menarik dan berpengaruh, Penerbit Zaman
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 6
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 7