Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
F-3.1.0.1 Rev.0
KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 1864.004 PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/ BARISTAND INDUSTRI
Kementerian Negara/Lembaga
:
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019)
Unit Eselon I
:
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (07)
Program
:
Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri (12)
Hasil
:
Mewujudkan iklim usaha dan kebijakan yang kondusif melalui perumusan dan analisa kebijakan dan iklim di sektor industri, pelaksanaan kebijakan dan iklim di bidang penelitian dan pengembangan industri sesuai
dengan peraturan
perundang-
undangan yang berlaku. Unit Eselon II/Satker
:
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN (412528)
Kegiatan
:
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia Kemasan (1864)
Indikator Kinerja Kegiatan
:
1. Jumlah hasil litbang 2. Kerjasama dengan dunia industri 3. Jumlah Jasa Pelayanan Teknis 4. Layanan Operasional Perkantoran, Manajemen dan Gaji BB Kimia Kemasan 5. Penguatan Infrastruktur Lab. Uji BB Kimia Kemasan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran
:
Jumlah Kegiatan
Volume
:
10 Kegiatan
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 38/M-IND/PER/6/2006 tanggall 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, disebutkan bahwa Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 1 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
2. Gambaran umum Pada tahun anggaran 2014 BBKK sedang melakukan kegiatan pengembangan kelembagaan sebanyak 14 kegiatan. Sedangkan pada tahun anggaran 2015, BBKK merencanakan akan melaksanakan 10 kegiatan pengembangan kelembagaan. Perbandingan kegiatan pada output 1864.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri pada tahun 2013 dan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tahun
Jenis Kegiatan
Jumlah
Satuan
Biaya (Rp)
18
Kegiatan
1.260.455.000
A. Pengembangan SDM : 1. Diklat Struktural 2. Diklat Teknis 3. Diklat Fungsional 4. Ceramah/ Seminar/ Workshop 5. Peningkatan Kemampuan Kinerja SDM BBKK
1 1 1 1 1
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
45.910.000 151.720.000 64.325.000 32.560.000 68.480.000
B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi : 1. Pengembangan Pasar JPT 2. Pameran 3. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan
1 1 1
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
111.950.000 53.240.000 55.900.000
1
Kegiatan
37.340.000
1
Kegiatan
27.600.000
2013
C. Pengembangan Pusat Inovasi : 1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 2. Pengembangan Pusat Inovasi Kemasan D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri : 1. Peningkatan Kemampuan BBKK Trade Support Program (TSP) II
Melalui
1
Kegiatan
178.660.000
E. Pengembangan Sistem Informasi : 1. Pengembangan Sistem Informasi BBKK
Internal
1
Kegiatan
67.950.000
1 1
Kegiatan Kegiatan
40.590.000 41.390.000
1
Kegiatan
67.690.000
1
Kegiatan
139.940.000
1
Kegiatan
58.090.000
F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya : 1. Pemberdayaan Budaya 5K di BBKK 2. Peningkatan Berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu Pranata Litbang BBKK 3. Optimalisasi Fungsi test House dan Bengkel BBKK 4. Peningkatan Kemampuan laboratorium Uji & Kalibrasi BBKK 5. Penertiban Arsip BBKK 2014 A. Pengembangan SDM : 1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 2 dari 22
14
Kegiatan
837.465.000
1
Kegiatan
141.545.000
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
2. Penataan dan Peningkatan Kompetensi SDM BBKK 3. Penyelenggaraan Outbound untuk Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi : 1. Pengembangan Pasar JPT dan Pameran 2. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan 3. Penyelenggaraan Seminar/Workshop Hasil Litbang C. Akreditasi/ Surveillance/ Reakreditasi: 1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu KNAPPP D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri : 1. Peningkatan Kemampuan BBKK Trade Support Program (TSP) II
Melalui
E. Pengembangan Sistem Informasi : 1. Pengembangan Sistem Informasi BBKK
Internal
F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya : 1. Aplikasi 5K di Gudang 2. Integrasi Sistem Manajemen Mutu BBKK 3. Optimalisasi Fungsi test House dan Bengkel BBKK 4. Verifikasi Metode Uji
1
Kegiatan
27.200.000
1
Kegiatan
101.950.000
1 1 1
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
130.010.000 76.520.000 32.930.000
1
Kegiatan
37.440.000
1
Kegiatan
21.250.000
1
Kegiatan
56.290.000
1
Kegiatan
30.340.000
1 1 1
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
28.910.000 50.580.000 53.010.000
1
Kegiatan
49.490.000
Pada tahun 2015 BBKK merencanakan 10 Kegiatan yaitu : Tahun
Jenis Kegiatan
Jumlah
Satuan
10
Kegiatan
723.263.000
A. Pengembangan SDM : 1. Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai
1
Kegiatan
125.104.000
B. Promosi/ Publikasi/ Sosialisasi/ Diseminasi : 1. Pengembangan Pasar dan Pameran 2. Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan
1 1
Kegiatan Kegiatan
72.680.000 76.900.000
Mutu
1
Kegiatan
62.255.000
Melalui
1
Kegiatan
29.320.000
2015
C. Akreditasi/Surveillance/Reakreditasi 1. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu BBKK D. Kerjasama Industri/ Luar Negeri : 1. Peningkatan Kemampuan BBKK
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 3 dari 22
Biaya (Rp)
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
Trade Support Program (TSP) II 2. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia E. Pengembangan Sistem Informasi : 1. Pengembangan Teknologi Informasi Informasi Publik BBKK
dan
F. Pengembangan Kelembagaan Lainnya : 1. Optimalisasi 5K di BBKK 2. Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi 3. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran
1
Kegiatan
227.970.000
1
Kegiatan
42.474.000
1 1
Kegiatan Kegiatan
20.800.000 38.960.000
1
Kegiatan
26.800.000
Gambaran umum dari masing-masing kegiatan pada tahun anggaran 2014 adalah sebagai berikut : 1.
Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai Peningkatan Kinerja merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan
yang dimiliki oleh PNS berupa ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas sehari–hari, sehingga PNS dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. Dalam pekerjaan sehari-hari yang cukup padat menyebabkan Pegawai merasa lelah dan jenuh oleh karena itu perlu adanya upaya guna mengembalikan serta meningkatkan semangat dan perilaku pegawai agar prestasi dapat ditingkatkan kembali dan memacu PNS untuk berprestasi dalam mengembangkan diri sehingga menghasilkan PNS yang dapat mewujudkan Visi dan Misi Organisasi. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat industri di bidang kimia dan kemasan, Balai Besar Kimia dan Kemasan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Oleh karena itu, diperlukan adanya diklat yang terdiri dari : 1. Diklat Struktural, 2. Diklat Fungsional; 3. Diklat Teknis; 4. Diklat Peningkatan SDM. Diklat Struktural dalam rangka pemenuhan persyaratan jenjang kepemimpinan bagi pejabat struktural serta memberikan bekal kepemimpinan dan pengetahuan. Melalui diklat struktural ini diharapkan Balai Besar Kimia dan Kemasan memiliki pejabat struktural yang memiliki kemampuan memimpin serta mampu meningkatkan potensi Balai Besar Kimia dan Kemasan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 4 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat industri di bidang kimia dan kemasan, Balai Besar Kimia dan Kemasan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh masyarakat industri. Salah satu usaha untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi pegawai BBKK adalah dengan mengikutsertakan pegawai yang potensial untuk mengikuti kegiatan diklat fungsional dalam ruang lingkup penunjang kompetensi BBKK. Pengembangan
Kompetensi
berbasis
kinerja
merupakan
pelaksanaan
antara
kompetensi, kinerja dan seluruh sistem manajemen SDM secara bersamaan. Untuk mendukung kompetensi berbasis kinerja ini, diperlukan peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh PNS berupa pengetahuan ketrampilan
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya secara profesional.
2.
Pengembangan Pasar dan Pameran Sebagai unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri,
Kementerian Perindustrian, Balai Besar Kimia dan Kemasan mempunyai tupoksi melaksanakan penelitian dan pengembangan serta memberikan jasa layanan teknis dibidang kimia dan kemasan pada dunia industri. Visi BBKK adalah BBKK akan menjadi institusi terkemuka di Indonesia dalam bidang kimia dan kemasan pada tahun 2020. Untuk mencapai visi tersebut maka misi yang dilakukan BBKK adalah: Melakukan litbang terapan dan standardisasi bagi industri di bidang kimia dan kemasan serta pengendalian pencemaran; Memberikan pelayanan jasa teknis di bidang litbang terapan, rancang bangun dan perekayasaan industri, pengujian, kalibrasi, standardisasi, sertifikasi dan konsultansi serta pelatihan secara professional sesuai dengan kebutuhan pasar; Menyediakan informasi teknologi di bidang industri kimia dan kemasan. Dari hasil pendataan pelanggan sampai bulan November 2012 terjadi peningkatan jumlah pelanggan dari 518 pelanggan tahun 2011 menjadi 540 pelanggan terhitung sampai November 2012. Dari 540 pelanggan, 341 pelanggan merupakan pelanggan baru. Salah satu faktor yang menyebabkan pertambahan jumlah pelanggan BBKK adalah karena dilakukannya beberapa kegiatan promosi yang dapat mempertemukan calon pelanggan dengan BBKK berupa pameran dan kegiatan temu teknis. Kegiatan ini dirasa perlu untuk terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai Visi BBKK. Melalui mensosialisasikan produk jasa layanan BBKK ke dunia industri. Dimana diharapkan dapat memperluas pasar dan menjangkau konsumen potensial dan menambah jumlah konsumen yang menggunakan jasa pelayanan BBKK sehingga dapat tercapai : Tersampaikannya produk jasa layanan BBKK kepada calon pelanggan; Terlaksananya temu teknis dan kegiatan pameran. Bertambahnya jumlah konsumen yang menggunakan jasa pelayanan BBKK
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 5 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
3.
Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan Penerbitan majalah ilmiah merupakan sarana efektif sebagai sosialisasi hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan. Selama ini penerbitan majalah ilmiah telah banyak dilakukan untuk mempublikasikan hasil-hasil riset ilmiah di berbagai negara. Selain untuk menyebarkan informasi hasil-hasil riset, majalah ilmiah juga digunakan sebagai sarana menyebarkan informasi yang menunjang kegiatan ilmiah suatu lembaga penelitian. Sebagai media informasi ilmiah, pencetakan majalah akan dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun. Dalam setiap kali terbitan akan memuat penelitian-penelitian yang telah dilakukan atau informasi ilmiah lainnya. Balai Besar Kimia dan Kemasan yang salah satu tugas pokok dan fungsinya melakukan penelitian di bidang kimia dan kemasan telah melakukan penerbitan majalah ilmiah setiap tahunnya dengan dua kali penerbitan, sehingga di tahun 2015 perlu dilanjutkan penerbitan majalah untuk memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta untuk keperluan akreditasi ulang. Selain itu, sebagai salah satu persyaratan akreditasi ulang di tahun 2016 yang menyebutkan harus dibuat jurnal online, maka di tahun 2015 akan dilakukan persiapan dan pembuatan jurnal online.
4.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK Balai Besar Kimia dan Kemasan yang selanjutnya disebut BBKK merupakan salah satu
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI). BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, kalibrasi, sertifikasi, dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPKIMI. Sejauh ini kegiatan penelitian dan pengembangan di BBKK baru terakreditasi oleh KNAPPP masih terbatas pada empat ruang lingkup, seperti Polymers (02.08.01), Composit Materials (02.08.02), Pulp and Paper (02.08.06)
dan Palstics (02.08.07); sehingga belum
cukup mengakomodir Vokus dan kompetensi Inti BBKK. Adapun Vokus BBKK yang belum terakreditasi meliputi Chemical Engineering Design, Enviromental Engineering Design, Enviromental Technologies, Nanotechnology, Other Engineering not Elsewhere Classified (Packaging Technology), dan Manufacturing Engineering. Di era globalisasi yang semakin kompetitif suatu lembaga/organisasi Litbang dituntut untuk selalu menyiapkan, perubahan dan kajian terhadap pedoman kegiatan operasional seperti litbang ke arah yang diinginkan berbagai pihak yang terkait secara sistimatis, profesional, terarah, tansparan dan akuntabel, yang di dalamnya mencakup seperti kesesuaian dokumen terhadap peraturan terkini, kompetensi pegawai, kepuasan pelanggan, dan lain-lain terkait. Akreditasi semua lingkup kompetensi inti dan vokus BBKK oleh KNAPPP merupakan sarana untuk dapat mencapai maksud tersebut dalam pengelolaannya. Disamping itu juga
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 6 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
merupakan panduan untuk mendapatkan pengakuan dan promosi terhadap berbagai pelanggan. Akreditasi tersebut juga merupakan keputusan strategis yang merupakan salah satu krgistsn prioritas BBKK karena sesuai kebijakan Kementerian
Perindustrian dalam hal ini
BPKIMI serta dapat memberikan keuntungan secara langsung terhadap pengelolaan Litbang secara sistematis, profesional, terarah, transparan dan akuntabel di lingkungan BBKK. Dalam rangka meningkatkan pelayanan Prima didalam tupoksi Balai Besar Kimia dan Kemasan tidak cukup lagi hanya mengandalkan metode lama dengan hanya berpatokan pada hasil uji. Untuk itu harus dilakukan continous improvement dengan melakukan perbaikan dalam segala aspek termasuk dalam aspek manajemen. Salah satu yang paling tepat dilaksanakan yaitu melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Penerapan sistem mutu ISO 9001: 2008 sudah mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2009, tetapi masih dalam tahapan penyusunan sistem mutu dan sosialisasi dokumen sistem mutu. Agar penerapan dapat berjalan secaran konsisten, maka perlu dilakukan sampai pada tahapan sertifikasi dari lembaga sertifikasi sistem mutu (LSSM) sehingga ada ukuran yang jelas dari penerapan tersebut. Pada Tahun Anggaran 2012, BBKK telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk bidang pelatihan dengan ruang lingkup pelatihan bidang kemasan. Oleh karena itu, untuk menjaga agar tetap dapat terjaga maka di tahun 2014 diperlukan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu termasuk kegiatan audit internal, pengawasan (surveillance). Selain itu, diharapkan agar ruang lingkup sertifikasi-nya dapat diperluas tidak hanya di bidang pelatihan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan kegiatan Penerapan sistem mutu ISO 9001: 2008 dan Peningkatan
Berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu PPP-BBKK sesuai
Pedoman KNAPPP 02-2007 serta penyempurnaan aplikasinya.
5.
Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Kerjasama Trade Support Program (TSP) II Trade Support Program (TSP) II
adalah satu kegiatan kerjasama bilateral antara
Indonesia dengan hibah dari Uni Eropa dengan nama proyek EU-RI Trade Support Program (TSP). Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegitan sebelumnya yaitu Trade Support Program I yang telah dilaksanakan dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Kerjasama ini telah ditandatangani antara kedua belah pihak pada tahun 2009 dan dan mulai implementasi tahun 2010 dengan program management Office di Kementerian Perdagangan. Sedangkan
Implementing Unit yang terlibat dalam kerjasama ini antara lain
Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Badan Standardisasi Nasional, dan lain-lain. Kegiatan yang dilakukan pada program ini meliputi bantuan ekspert, pelatihan, peralatan, dan lain-lain. Dari kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat bagi kedua belah pihak, yaitu pihak Indonesia maupun pihak Uni Eropa sebagai donor. Pembiayaan dari kegiatan ini adalah dari hibah Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia mempersiapkan dana pendamping.
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 7 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
6.
Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia Indonesia sebagai Negara berkembang masih kurang kesadaran akan keamanan kimia,
BBKK sebagai pusat kimia di Indonesia sedang mencoba untuk mengatasi kondisi ini. Oleh karena itu BBKK melibatkan unit lain dibawah Kemenperin yang tersebar di Indonesia, sehingga dapat mengimplementasikan sistem keamanan dan keselamatan bahan kimia di unit masing-masing setelah mendapatkan pelatihan. BBKK juga berkolaborasi dengan industri kecil yang bergerak di bidang kimia, sehingga dapat mengimplementasikan sistem keamanan dan keselamatan bahan kimia di industri mereka setelah mendapatkan pelatihan. Tiga tujuan utama dari pelatihan ini yang berhubungan dengan keamanan kimia adalah Kesadaran keamanan kimia di fasilitas laboratorium. sosialisasi kepada perusahaan menengah kecil dan untuk meningkatkan kompetensi analis dan teknisi dalam keamanan bahan kimia. Keuntungan dari pelatihan ini adalah peserta memperoleh pengetahuan informasi tentang sistem
keamanan dan keselamatan bahan kimia. Peserta berbagi pengetahuan
mereka dengan rekan mereka untuk memperbaiki keamanan dan keselamatan kimia di fasilitas laboratorium mereka, untuk memberi contoh penerapan sistem keamanan dan keselamatan bahan kimia. Peserta akan mendistribusikan rencana pengelolaan kepada peserta lain. Selain itu melalui pelatihan ini diharapkan ada komunikasi antara akademisi, instansi pemerintah dan industri mengenai pengalaman apa saja yang telah terjadi di tempat masing- masing terkait dengan keamanan dan keselamatan bahan kimia dan berdiskusi tentang hambatan untuk menerapkannya serta tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan system keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja masing - masing. Balai Besar Kimia dan Kemasan telah menerima hibah Chemical Security Program putaran 2 pada tahun 2014. Bentuk hibah tersebut antara lain pelatihan pemetaan keamanan bahan kimia tingkat dasar, pintu kunci keyless, lima lemari penyimpanan kimia, jerigen untuk libah cair. Pada 2015, BBKK akan memindahkan gedung lab. Lab pengujian akan dipusatkan pada satu grup gedung ( B, C dan D) dan lab penelitian akan dipusatkan pada satu grup gedung ( E dan F ). Sistem pemusatan gedung bertujuan untuk memfasilitasi pengendalian keamanan kimia sehingga diharapkan juga melalui pelatihan ini semakin meningkatkan kesadaran karyawan BBKK terhadap sistem laboratorium yang akan diterapkan.
7.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik Kemajuan Teknologi Informasi (TI)
telah semakin luas penggunaannya dalam
pemerintahan. Pendayagunaan TI semakin menjanjikan efisiensi karena dapat mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang luas dan transparansi. Oleh sebab itu penerapan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan yang baik(good governance). Pengembangan e-government di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam kurun waktu 2005-2012 telah menghasilkan sebuah sistem informasi yang cukup komprehensif, meliputi berbagai aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut antara lain administrasi keuangan,
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 8 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
kepegawaian, perencanaan, pelaporan hingga komunikasi internal. Hal itu diikuti dengan meningkatnya digital literacy di kalangan pegawai sehingga sebagian besar aplikasi sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Namun keterbatasan dana yang dialokasikan untuk pengembangan TI pada satuan kerja di daerah menyebabkan kegiatan pengembangan TI di daerah berjalan lebih lambat. Oleh karena itu agar satker di daerah mampu menyusul perkembangan teknologi informasi sebagaimana di pusat, dipandang perlu untuk memasukkan kegiatan pengembangan sistem informasi ke dalam anggaran pengembangan kelembagaan BBKK agar kegiatan tersebut dapat berjalan lebih terencana, terarah dan lancar. Kegiatan itu mencakup seluruh sarana dan prasarana informasi baik sumber daya manusia, hardware maupun software. Pada saat ini BBKK telah memiliki sarana teknologi informasi sistem informasi lokal(intranet).
Di
dalam
intranet
tersebut
sudah
diaplikasikan
sistem
informasi
laboratorium(SIL). Namun masih diperlukan pengembangan yang berkelanjutan pada sarana dan prasarana tersebut. Antara lain pada sistem informasi laboratorium itu sendiri dan kegiatan perkantoran lainnya seperti peminjaman ruangan, kendaraan dinas, pengajuan cuti, sistem informasi pelatihan dan lain-lain. Hal itu disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan data yang akurat dan pengolahannya terutama untuk menjadi pertimbangan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Demikian juga dengan sarana dan prasarana, seiring semakin meningkatnya ketergantungan kinerja terhadap komputerisasi dan internet, maka dibutuhkan penambahan server untuk memberikan proteksi yang lebih baik terhadap data. Serta upgrade mikrotik untuk mengoptimalkan dan mengefisiensikan akses internet. Transparansi dalam sistem pemerintahan mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal itu tentunya muncul karena sistem yang dianut oleh pemerintah Indonesia adalah sistem demokrasi Pancasila dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik disusun sebagai dasar hukum dalam menjalankan tugas pemenuhan kebutuhan informasi publik bagi rakyat Indonesia. Tata cara pelaksanaan UU tersebut kemudian dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008. Kemudian secara rinci diterjemahkan dalam Peraturan Komisi Informasi Nomor tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik. Dalam peraturan tersebut informasi diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Berbagai informasi yang wajib dikelola tentunya berasal dari sumber yang berbedabeda dikarenakan tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda pula pada setiap bidang dalam suatu struktur organisasi masing-masing satker. Oleh karena itu perlu dibentuk sebuah tim untuk menjaga komitmen dan konsistensi tersedianya seluruh jenis informasi publik. Peraturan Komisi Informasi Nomor tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik, BAB II, Pasal empat menyebutkan salah satu kewajiban badan publik untuk menyediakan anggaran pembiayaan dan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 9 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
untuk layanan informasi publik. Untuk itu dipandang perlu memasukkan kegiatan pengelolaan layanan informasi publik ke dalam anggaran BBKK tahun 2015. Dimana tujuan dari kegiatan ini yaitu :
Mengembangkan sistem informasi laboratorium khususnya pengolahan data pelanggan dan penugasan terhadap analis laboratorium.
Mengembangkan sarana dan prasarana teknologi informasi khususnya optimalisasi koneksi internet dan penambahan server.
Memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat
Mengelola informasi publik BBKK
8.
Optimalisasi 5K di BBKK Budaya kerja 5K berawal dari Jepang sebagai Negara yang cinta kehidupan yang
teratur, rapih dan bersih dengan sebutan 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke, atau dalam bahasa Inggris disebut 5C yaitu Clear Out, Classify, Cleaning, Conformity dan Custom. Indonesia mengadopsi 5S tersebut menjadi 5K yaitu Seiri = teratur atau Keteraturan, Seiton = rapih atau Kerapihan, Seiso = bersih atau Kebersihan, Seiketsu = lestari atau Kelestarian, dan Shitsuke = disiplin atau Kedisiplinan. Kementerian Perindustrian adalah salah satu Kementerian di Indonesia yang mempelopori gerakan perubahan (chage of agent) dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 23/MIND/PER/2/2009
tentang
penerapan
Keteraturan,
Kerapihan,
Kebersihan,
Kelestarian,
Kedisiplinan (5K) di lingkungan Departemen Perindustrian; dan Peraturan Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Republik Indonesia No. 02/SJ-IND/PER/2/2009 tentang pedoman teknis penerapan budaya kerja keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan (5K) di lingkungan Departemen Perindustrian. Pembudayaan 5K adalah sesuatu yang harus diupayakan secara terus menerus yaitu dengan merubah pola pikir, prilaku, dan kebiasaan agar setiap orang membiasakan diri untuk hidup teratur, rapih, bersih. Disadari bahwa merubah pola pikir dan prilaku seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan namun suka atau tidak suka, mau atau tidak mau gerakan perubahan harus tetap dikampanyekan dan dilakukan. Karena itu perlu terus dibuat berkesinambungan dan dikembangkan sampai benar-benar telah menjadi budaya. Kementerian Perindustrian telah mempelopori pembentukan rancangan Undang – Undang Bahan Kimia yang akan segera disahkan. Salah satu dari tujuan pengesahan Undang – Undang Bahan Kimia ini adalah sebagai payung hukum dalam bidang kimia terutama dalam rangka menghadapi Global SAICM tahun 2020 diantaranya yaitu setiap negara harus memberitahukan konsumsi bahan kimia dan assesment risiko dari bahan kimia yang beredar di negara masing-masing. Balai Besar Kimia dan Kemasan merupakan unit dibawah Kementerian Perindustrian yang melayani industri salah satunya di bidang kimia, karena itu perlu mempersiapkan dirinya dengan membuat keteraturan dalam penganganan bahan kimia di BBKK sehingga diharapkan sistem keluar masuk bahan kimia hanya satu pintu dari gudang bahan
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 10 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
kimia. Pada tahun 2014 sudah dimulai gerakan 5K di gudang namun masih dalam tahap pendahuluan dan belum semua bisa diakomodir di kegiatan 2014, misalnya masih belum lengkapnya peralatan pendukung dan masih terdapat sisa bahan kimia yang tersebar di laboratorium.
9.
Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi BBKK Test house dan bengkel merupakan fasilitas yang sangat penting untuk terlaksananya
kegiatan rancang bangun peralatan industri dan sebagai sarana dalam penularan teknologi yang dihasilkan kepada masyarakat industri. Rancang bangun umumnya dimulai dari proses yang dikembangkan dalam skala laboratorium. Selanjutnya dibuat rancangan/ disain baik perancangan proses maupun perancangan peralatan. Pada tahun anggaran 2013 telah dilakukan beberapa kegiatan dalam rangka mengoptimalkan fungsi testhouse dan bengkel (pemesinan). Kegiatan serupa dilanjutkan pada tahun anggaran 2014, seperti tercantum dalam Tabel 1. Selain melakukan penyiapan bahan rancang bangun dan perekayasaan industri, Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi mempunyai tugas dalam melakukan penyiapan bahan inkubasi industri. Salah satu kompetensi yang dimiliki BBKK adalah pada pemrosesan bahan pada komoditi atsiri, kelapa sawit, dan kelapa. Beberapa fasilitas yang mendukung kompetensi tersebut adalah adanya unit distilasi atsiri, boiler sebagai penghasil kukus, unit fraksinasi minyak atsiri dengan berbagai kapasitas, unit CPO-Olein, unit pemroses biodiesel, unit cocoDEA, peralatan unit operasi seperti crusher, cyclone, autoclave, centrifuge dengan kapasitas yang relative besar. Beberapa jenis peralatan dan kondisinya saat ini dapat dilihat pada tabel 2. Peralatan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan untuk proses produksi dalam skala kecil. Sebagai contoh alat distilasi atsiri, baik kapasitas besar maupun yang kecil. Selain difungsikan sebagai peralatan penelitian, yang terpenting difungsikan untuk melayani masyarakat industri yang sedang memulai atau mengembangkan produknya melalui kegiatan inkubasi dengan pola sewa alat atau bentuk kerjasama lainnya. Tabel 1. Kegiatan optimalisasi bengkel tahun anggaran 2013 – 2014 No 1
2013
2014
Gedung
Gedung
Renovasi ruang kerja (bersih),
Penataan ruang dan peralatan: perbaikan
Bengkel
penyediaan APD
lantai, pengecatan lantai, pembuatan rak
(Pemesinan)
bahan kerja, penataan peralatan, pemasangan rambu rambu K3, penyediaan APD
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 11 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
2
Test House
Pembuatan jalur distribusi listrik
Uji unjuk kerja unit cpo olein dan alat
(3 titik), perbaikan unit CPO
fraksinasi ,Chemac (2013), Pembuatan
Olein, uji unjuk kerja unit cpo
ruang kerja, membersihkan ruang
olein, uji unjuk kerja fraksinasi
testhouse, pemasangan rambu rambu K3
(Chemac), pembersihan saluran limbah
Tabel 2. Jenis peralatan RBPI di test house dan kondisi peralatannya. No 1
Nama Alat
Spesifikasi Alat Merk : Kapasitas 75 kg/batch (tergantung pada densitas ruah bahan), dengan sistem penyulingan (air) kukus. Sumber panas : steam atau bahan bakar cair (kompor-burner)
Kondisi Semenjak tahun 2004 belum pernah dioperasikan kembali
Merk : Kapasitas 10 kg / batch, Destilasi dengan pengaduk steam sekaligus sebagai sumber panas
Semenjak tahun 2004 belum pernah dioperasikan kembali
Distilasi Atsiri Sistem (Air) Kukus 2
Distilasi Atsiri Sistem (Air) Kukus
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 12 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
3
Merk : Chemac (India) Kapasitas 30 L/batch. Dapat memfraksinasi berbagai macam minyak atsiri dengan tekanan vakum maksimal (?) Torr, suhu maksimal (?)
Pada tahun 2011 dilakukan optimalisasi pada valve, dari manual ke otomatis dengan kendali PLC, namun sampai dengan 2013 belum dilakukan uji unjuk kerja, dan direncanakan Pada tahun 2014 dilakukan uji unjuk kerja.
Unit CPO Olein Kapasitas 60 L / batch Terdiri dari reaktor deodorisasi 60 L/batch, tangki bahan baku, reactor degumming, bleaching, deodorization, crystallization.
Pada tahun 2013, sudah dilakukan pembersihan dan perbaikan terhadap peralatan yang rusak dan uji coba akan dilakukan pada tahun 2014.
1.
Semenjak tahun 2004 belum pernah dioperasikan kembali
Fraksinasi Minyak Atsiri 4
Unit pengolah CPO-Olein 5
Merk : Hoken Boiler PT Grand Kartech Engineering and Contracting heating surface 6 m2 design pressure 10 kg/cm2 test pressure 16 kg/cm2 capacity 200 kg/jam 2.
Merk : Hoken Boiler PT Grand Kartech Capacity 1000 kg/jam
Boiler Untuk itu, peralatan-peralatan tersebut perlu dioptimalkan melalui perbaikan dan uji unjuk kerja. Beberapa fasilitas di test house perlu juga dilakukan pengecekan dan perbaikan seperti saluran air, saluran steam maupun saluran limbah cair. Tujuan kegiatan ini adalah merevitalisasi peralatan-peralatan yang potensial untuk mendukung tupoksi bidang PKAT melalui perbaikan peralatan dan uji unjuk kerja peralatan.
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 13 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
Indikator Keluaran kegiatan ini terlaksananya kegiatan perbaikan dan uji unjuk kerja peralatan meliputi peralatan boiler, distilasi minyak atsiri, fraksinasi minyak atsiri, perbaikan ruang boiler dan pemeliharaan testhouse. Keluaran kegiatan ini adalah beroperasinya peralatan distilasi atsiri, fraksinasi minyak atsiri, boiler dan sarana test house yang lain serta hasil uji unjuk kerja peralatan tersebut.
10.
Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran
Pemantauan limbah cair domestik Laboratorium Cemaran BBKK diperlukan karena dalam kegiatan pengujian sampel harian akan selalu dihasilkan limbah domestik. Limbah cair domestik ini merupakan limbah yang berasal dari cucian peralatan gelas laboratorium. Limbah cair domestik ditampung dalam bak equalizer dan ditambahkan bahan kimia tertentu. Setelah itu, ditampung ke dalam Bak Penampung sebelum dibuang ke badan air. Dengan demikian diperlukan pemantauan terhadap limbah cair domestik. Tujuan kegiatan yaitu memantau limbah cair domestik berguna untuk mengetahui bahwa air limbah yang dibuang ke badan air sudah memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan. Indikator Keluaran kegiatan ini yaitu Kontrol terhadap limbah cair domestik Lab Cemaran BBKK. Keluaran kegiatan ini yaitu Pengontrolan terhadap limbah cair berupa data pengujian terhadap parameter pH, KMnO4, TSS, NH3, Minyak dan lemak, MBAS, COD, dan BOD.
B. Penerima Manfaat Secara garis besar, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Balai Besar Kimia dan Kemasan dan pengguna jasa layanan teknis BBKK.
C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan per masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut: 1.
Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan melaksanakan kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja karyawan BBKK melalui bantuan pihak ketiga yaitu motivator dan trainer. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengajukan usulan pejabat yang belum mengikuti diklat struktural ke BPKIMI dan menunggu panggilan pelaksanaan diklat oleh Pusdiklat Industri.
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 14 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengajukan usulan pegawai yang akan mengikuti diklat fungsional. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Kepala Bagian/ Bidang mengajukan usulan pegawai yang perlu untuk ditingkatkan kemampuannya di bidang teknis kepada Kepala Bidang PKAT. Setelah itu akan dilakukan analisa dan menentukan pegawai yang perlu diberikan pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuannya. 2.
Pengembangan Pasar dan Pameran
Kegiatan Pengembangan pasar JPT BBKK dilakukan melalui : a. Up date data base pelanggan; b. Pengembangan data potensi pasar melalui survei ke dinas-dinas di daerah Tk I & II, Asosiasi, kawasan industri dan langsung ke beberapa industri; c. Survei kepuasan pelanggan yang sudah ada; d. Pertemuan teknis. Kegiatan Pameran ini dilakukan dengan cara menentukan keikutsertaan pameran, memilihan materi yang sesuai dengan tema pameran dan arahan dalam rapat-rapat teknis, disain display materi dan pemilihan pemandu serta pelaksanaan pameran.
3.
Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan Melakukan kegiatan pencetakan dan penerbitan majalah serta penyebarluasan ke
instansi terkait. 4.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK Kegiatan ini dilaksanakan dengan melaksanakan surveillance dan internal audit, terdiri
dari : 1. Surveilen ISO 9001 : 2008 kegiatan ini untuk memastikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu dapat dilaksanakan secara konsisten di lingkungan BBKK; 2. Pedoman KNAPPP 02-2007 merupakan pendekatan proses yang mengacu Upaya BBKK dalam pengembangan pranata litbang BBKK (PPP-BBKK), sangat diperlukan dalam pembuatan, penerapan dan peningkatan sistem manajemen mutu yang efektif melalui dokumentasi dengan menggambarkan interaksi-interaksi proses dalam organisasi untuk memenuhi persyaratan dan kepuasan pelanggan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melaksanakan surveillance, internal audit, kaji ulang manajemen, dan asesmen internal untuk memastikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu pranata litbang BBKK dapat dilaksanakan secara konsisten di lingkungan BBKK.
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 15 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
5.
Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Kerjasama Trade Support Program (TSP) II Kegiatan dilakukan melalui program training di dalam negeri maupun di Eropa dengan
tenaga
ahli
dari
Eropa,
sosialisasi,
pelatihan
dan
diseminasi
tentang
peraturan-
peraturan/standar Eropa ke dunia industri, konsultansi dan bantuan peralatan.
6.
Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia.
Metode Pelaksanaan Persiapan pelatihan Pelatihan selama 3 hari, dengan materi : - Prinsip keamanan - Aspek keamanan kimia - Program keselamatan dan keamanan kimia - Perencanaan keselamatan dan keamanan kimia - Prosedur keselamatan dan keamanan kimia - Komunikasi bahaya sistem harmonisasi global - Respon dan manajemen perencanaan darurat laboratorium - perlengkapan pelindung pribadi dan spesifikasi peralatan keselamatan kinerja. Pembuatan laporan pelatihan 6.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik Mengembangkan intranet dan jaringan internet yang sudah ada dengan bantuan
pihak ketiga, tediri dari kegiatan a. Pengembangan SIL dalam hal penugasan terhadap analis dan pengolahan data keuangan; b. Sistem informasi peminjaman kendaraan dinas dan barang dan aplikasi persediaan. Dalam kegiatan ini pun terdiri dari penglolaan layanan informasi publik di BBKK dengan kegiatan yaitu : a. Mengumpulkan Informasi yang tergolong ke dalam klasifikasi informasi BBKK sesuai ketentuan UU RI Nomor 14 tahun 2008; b. Mengolah informasi yang telah terkumpul; c.
Mengumumkan informasi yang wajib diumumkan secara berkala secara online melalui website BBKK;
d. Melayani permintaan informasi. 7.
Optimalisasi 5K di BBKK Metode Pelaksanaan Kegiatan ini, yaitu : a.
Prakonvensi menentukan Tema dan Sub Tema
b.
Sosialisasi Pembudayaan 5K
c.
Penerapan Pembudayaan 5K
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 16 dari 22
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
8.
Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi BBKK Beberapa kegiatan seperti pembersihan boiler dan persiapan pengoperasian boiler
diserahkan kepada pihak yang berpengalaman. Untuk pekerjaan lainnya dilakukan secara mandiri. Tahapan awal adalah analisa kebutuhan bahan, termasuk studi pustaka, menghubungi pihak eksternal untuk perbaikan dan persiapan pengoperasian boiler. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh dan diakhiri dengan pembuatan laporan.
9.
Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran Kegiatan penelitian, pengkajian dan perancangan dilaksanakan dengan cara meneliti,
mengkaji, dan merancang sistem sampling gas udara ambient, pembuatan sistem sesuai dengan metode acuan yang digunakan, dan pengujian terhadap unit peralatan yang dirancang.
2. Tahapan and Waktu Pelaksanaan a.
Pendidikan, Pelatihan dan Workshop Pegawai Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
No.
Kegiatan
1 2 3
Pengiriman nama calon peserta diklat struktural Pelaksanaan diklat struktural Pelaksanaan Diklat Fungsional
4
Pelaksanaan Diklat Teknis
1
2
3
4
5
Bulan Ke6 7 8 9
10
11
12
b. Pengembangan Pasar dan Pameran Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pasar JPT BBKK adalah: 1. Persiapan pelaksanaan yaitu mendata produk jasa yang akan disosialisasikan dan mendata industri yang akan diundang serta mempersiapkan bahan promosi. 2. Pelaksanaan temu teknis. 3. Melaksanakan Kegiatan pameran 4. Penyusunan Laporan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini : NO
KEGIATAN
1.
Persiapan bahan promosi dan penyusunan rencana pelaksanaan
2.
Pelaksanaan temu teknis
3.
Melaksanakan Kegiatan pameran
4.
Penyusunan Laporan
BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 17 dari 22
10
11
12
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
c.
Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah: -
Call for paper JKK 2015 terbitan I
-
Tahap seleksi naskah terbitan I (nomor 1)
-
Persiapan dan pembuatan jurnal online
-
Tahap pencetakan jurnal terbitan I (nomor 1)
-
Penyebarluasan jurnal terbitan I (nomor 1)
-
Call for paper JKK 2015 terbitan II
-
Tahap seleksi naskah terbitan II (nomor 2)
-
Tahap pencetakan jurnal terbitan II (nomor 2)
-
Penyebarluasan jurnal terbitan II (nomor 2)
Jadwal pelaksanaan kegiatan seperti dibawah ini : BULAN No
Jenis Kegiatan 1
1
Call for paper JKK 2015 terbitan I
2
Tahap seleksi naskah terbitan I (nomor 1)
3
Persiapan dan pembuatan jurnal online
4
Tahap pencetakan jurnal terbitan I (nomor 1)
5
Penyebarluasan jurnal terbitan I (nomor 1)
6
Call for paper JKK 2015 terbitan II
7
Tahap seleksi naskah terbitan II (nomor 2)
8
Tahap pencetakan jurnal terbitan II (nomor 2)
9
Penyebarluasan jurnal terbitan II (nomor 2)
d.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11
12
Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK 1.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini : No.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan (Bulan Ke) 1
1.
Penerapan sistem manajemen mutu
2.
Persiapan penambahan ruang lingkup
2
3
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 18 dari 22
4
5
6
7
8
9
10
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
3
Kaji ulang dan revisi dokumen
4
Audit Internal
5.
Tindakan perbaikan hasil audit internal
6. 7.
Pelaksanaan Surveillance dan penambahan ruang lingkup Tindakan perbaikan hasil audit eksternal
8.
Kaji ulang manajemen
9.
Pembuatan laporan
2. No
Peningkatan Berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu Pranata Litbang BBKK Kegiatan 1
1 2
Review dan Revisi Dokumen (PM,PO,Format) Distribusi Dokumen
3
Penyusunan Program Kegiatan 2015
4
Pembahasan dan penilaian KAK 2015
5
Pengumpulan Analisis Risiko 2015
6 7
Pembagian Logbook 2015 dan Pengumpulan Logbook 2014 Monev I (Desain Riset/ALKI-Program)
8
Monev II (Progress/ALKI-Saristan)
9
Monev III (Progress/ALKI-Saristan)
10
Monev IV (Lap Akhir/ALKI-Program)
11
Pengawasan Kode Etik 2015
12
Persiapan Audit Internal 2015
13
Audit Internal 2015
14
Tindak Lanjut Audit Internal 2015
15 16
Diskusi Kelompok Pembahasan ICP tahun 2017 (Kimia dan Kemasan) Kaji Ulang Manajemen 2015
17
Asesmen Internal 2015
18
Persiapan Surveilance 2015
2
3
4
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 19 dari 22
5
6
Bulan 7 8
9
10
11
12
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
19
Surveilance 2015
20
Tindak Lanjut Surveilance 2015
21
Laporan 2015 Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini : e.
Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui Trade Support Program (TSP) II Kegiatan ini dilakukan di Indonesia dan di Eropa serta merupakan kegiatan multi years yang akan berakhir tahun 2015.
f. Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kimia
No
Uraian 1
1.
Persiapan Pelatihan
2.
Pelatihan selama 3 hari
3.
Pembuatan Laporan Pelatihan
Bulan ke 2 3 4 5 6
7
g. Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik Tahapan pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi BBKK adalah sebagai berikut:
Studi pustaka
Penyusunan SOP sistem informasi
Pengembangan software
Uji Coba dan Sosialisasi
Evaluasi dan laporan Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :
N0
BULAN
URAIAN KEGIATAN
1
1
Studi Pustaka
2
Penyusunan SOP sistem informasi
3
Pengembangan Software
4
Uji coba dan sosialisasi
5
Evaluasi dan Pelaporan
h.
2
3
4
5
Optimalisasi 5K di BBKK
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. Prakonvensi menentukan Tema dan Sub Tema 2.
Sosialisasi Pembudayaan 5K
3.
Penerapan Pembudayaan 5K Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 20 dari 22
6
7
8
9
10
11
12
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
i. Revitalisasi Test House dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi NO
Tahapan kegiatan dilakukan seperti pada matrik. Bulan ke
Keterangan
1
1
Analisa kebutuhan barang
2
3
Pelaksanaan kegiatan Perbaikan Ruang Boiler Perbaikan Boiler Uji Unjuk kerja boiler Perbaikan alat distilasi Pemeliharaan sarana test house Evaluasi pelaksanaan kegiatan
4
Pembuatan Laporan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
j. Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran Secara garis besar kegiatan verifikasi pengujian udara udara ambient dilakukan sesuai tahapan berikut: Studi pustaka dan survei lapangan; Perancangan sistem samplling gas udara ambient; Persiapan bahan; Persiapan alat; Perancangan dan pembuatan alat sampling gas udara ambient; Uji coba sistem yang dibuat; Pembuatan laporan. No
Bulan ke-
Jenis Kegiatan
1
1
Studi pustaka
2
Perancangan sistem sampling gas udara ambient
3 4
Persiapan bahan dan alat Pembuatan alat sampling gas udara ambient Kalibrasi dan percobaan peralatan sampling gas udara ambient
5
6
2
3
4
5
6
7
8
9
Pembuatan laporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari – Desember tahun 2015. E. Biaya yang Diperlukan
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 21 dari 22
10
12
Kerangka Acuan Kegiatan per Output TA. 2015
Pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 723.263.000,- ( tujuh ratus dua puluh tiga juta dua ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian biaya per kegiatan sebagai berikut : No
Jenis Kegiatan
Biaya (Rp)
1.
Pendidikan, Pelatihan, dan Workshop Pegawai
2.
Pengembangan Pasar dan Pameran
72.680.000
3.
Penerbitan Jurnal Kimia dan Kemasan
76.900.000
4.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu BBKK
62.255.000
5.
Peningkatan Kemampuan BBKK Melalui TSP II
29.320.000
6.
Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Bahan Kima
227.970.00
7.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Informasi Publik
42.474.000
8.
Optimalisasi 5K di BBKK
20.800.000
9.
Revitalisasi Test House Dalam Mendukung Kegiatan Inkubasi
38.960.000
10.
Pemantauan Limbah Cair Domestik Laboratorium Cemaran
26.800.000
125.104.000
723.263.000
Total
Jakarta, 23 September 2015 Penanggung Jawab,
Umar Habson NIP. 195809131986031003
Balai Besar Kimia dan Kemasan Hal 22 dari 22