BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja 1.4 Sumber Daya Manusia 1.5 Anggaran 1.6 Sarana dan Prasarana 1.7 Kondisi Geografis dan Demografi 1.8 Landasan Hukum Pelaksana Tugas
1 2 2 6 7 10 10 10
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 Rencana Strategis 2015 s/d 2019 2.2 Sasaran dan Kebijakan 2.3 Perjanjian Kinerja
12 13 15
BAB III. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 3.1 Pengukuran Kinerja 3.2 Capaian Kinerja 3.3 Evaluasi Capaian Kinerja
BAB IV.PENUTUP Lampiran
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
17 17 29
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pegawai yang sedang tugas belajar
6
Tabel 2 Pagu Anggaran Per Jenis Belanja
8
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
16
Tabel 4 Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Karantina
18
Tabel 5 Frekuensi Pemeriksaan Media Pembawa
19
Tabel 6 Kasus pelanggaran peraturan karantina pertanian
22
Tabel 7 Kegiatan In House Training danMagang
25
Tabel 8 Jumlahsampel media pembawa hewan dan tumbuhan
26
Tabel 9 Jumlah pengujian sampel media pembawa hewan dan tumbuhan
26
Tabel 10 Metode pengujian sampel media pembawa lab hewan dan tumbuhan yang Terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008
26
Tabel 11 Pengadaan sarana dan prasaranaTahun 2016
27
Tabel 12 Capaian Indikator KinerjaTahun 2016
28
Tabel 13 Detail kegiatan per indicator kinerja
29
Tabel 14 Jumlah anggaran per indicator kinerja
30
Tabel 15 Frekuensi pemeriksaan dan pelepasan media pembawa tahun 2016
31
Tabel 16 OPT sasaran tanaman inang
33
Tabel 17 Waktu pelaksanaan pemantauan Tahun 2016
34
Tabel 18 Data temuan OPTK A1
34
Tabel 19 Data temuan OPTK A2
35
Tabel 20 Kegiatan-kegiatanAkreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008
36
Tabel 21 Realisasi anggaran Tahun 2016 per jenis belanja
39
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi
5
Gambar 2 SDM menurut pendidikan
6
Gambar 3 SDM menurut jabatan
7
Gambar 4 Pagu anggaran
8
Gambar 5 Jenis Belanja Tahun 2016
9
Gambar 6 Perbandingan Anggaran TH 2012 s/d 2016
9
Gambar 7 Pemeriksaan Media Pembawa KH Tahun 2012 s/d 2016
19
Gambar 8 Pemeriksaan Media Pembawa Hewan
20
Gambar 9 Pemeriksaan Media Pembawa Tumbuhan Tahun 2012 s/d 2016
20
Gambar 10 Pemeriksaan Media Pembawa Tumbuhan
21
Gambar 11 Frekuensi pemeriksaan KH dan KT Tahun 2016
21
Gambar 12 Trenkasus pelanggaran karantina pertanian Tahun 2013 s/d 2016
23
Gambar 13 Pemasukan illegal Media Pembawa Hewan dan Tumbuhan
24
Gambar 14 Perbandingan anggaran kegiatan utama dan pendukung
38
Gambar 15 Perbandingan prosentase realisasi anggaran 2013 s/d 2016
39
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua tetap melaksanakan amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta bagi kepentingan Kementerian Pertanian khususnya dan bangsa serta Negara umumnya. Selama tahun 2016 telah diperoleh beberapa capaian strategis yang dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan pertanian. Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2016, telah disusun Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2016, LAKIN Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang disusun tahun 2016 sebagai salahsatu pertanggung jawaban atas pelaksanaa kegiatan sepanjang tahun 2016. LAKIN Balai Besar KarantinaPertanianSoekarno-Hatta menggambarkan komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yaitu berupa output. Di sisi yang lain, penyusunan LAKIN Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan clean gavernment. Dengan harapan penyajian LAKIN Balai Besar Karantina PertanianSoekarno-Hatta ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja kedepan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Tangerang,
Januari 2017
Kepala,
DR.Ir.M.Musyaffak Fauzi,SH,M.Si NIP.19611231 199003 1 004
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF Sebagai institusi yang mempunyai tugas melaksanakan karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hataa selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan rencana yang telah tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kegiatan Tahun 2016. Selama tahun anggaran 2016, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta telah menuntaskan berbagai agenda penting yang mempertegas arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai visi dan misi serta kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian, sehingga dapat dijabarkan melalui tujuan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian sesuai ketentuan peraturan perundangundangan diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area bandar udara. Mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menjadi instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan di Bandar udara. Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2016 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan ketidakberhasilan capaian strategis yang ditunjukkan oleh organisasi pada tahun anggaran 2016. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan penetapan target kinerja dari masingmasing IKU. Sasaran strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yaitu: 1. Layanan sertifikasi karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina telah mencapai target yang ditetapkan, indicator pencapaian kegiatan dapat dilihat dari naiknya jumlah media pembawa yang dilakukan pemeriksaan karantina pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 2. Dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK telah dapat dilaksanakan dengan baik dan telah mencapai sasaran dengan diketemukan 2 jenis OPTK A1 di 6 wilayah kecamatan dan 1 jenis OPTK A2 di 5 wilayah kecamatan. 3. Laboratorium Karantina Tumbuhan berhasil memperoleh sertifikat akreditasi laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional untuk 2 ruang lingkup metode pengujian. 4. Dukungan operasional pengawasan dapat berhasil menggagalkan 3 kali upaya penyelundupan satwa dan 1 kali upaya penyelundupan benih dari luar negeri yang semuanya telah dilakukan penyidikan dan salah satunya sudah dipidanakan, serta satu kasus sudah dinyakan P21. Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
5. Dalam rangka peningkatan kapasitas SDM beberapa pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta telah menempuh pendidikan jenjang S3 dan S2 NO 1.
Nama Aryny Prasetya, SP.MSi
Keterangan (strata) S3
2.
Drh.Marlefzena
S2
3.
Drh.RetnoWijayanti
S2
4.
Diana Budiman, SP
S2
5.
Saurma Mona Astrid Sibarani, SSi
S2
6.
Muhammad Dahlan, SSi
S2
7.
Drh. NararyaAdinata
S2
8.
Drh. EvieSetyani
S2
9.
Drh. Angga Yuka Alta Nasution
S2
10
Drh. RinaldiGhufara
S2
Kendala yang dihadapi pada tahun anggaran 2016 adalah kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran, tercatat revisi anggaran sepanjang tahun 2016 sebanyak 10 kali revisi anggaran. Pemotongan anggaran kegiatan strategis terjadi sepanjang tahun 2016 sehingga mempengaruhi capaian fisik kegiatan yang telah dicanangkan. Kedepan diharapkan kebijakan penghematan anggaran agar dilakukan kajian secara menyeluruh, sehingga kebijakan tersebut tidak berpengaruh kepada kinerja dalam melayani masyarakat dalam bidang perkarantinaan.
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta Tahun 2016
``
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang merupakan unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian yang bertanggung jawab atas pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya agar lalu-lintas media pembawa HPHK maupun OPTK yang dilalu-lintaskan memperoleh jaminan mutu dan terbebas dari HPHK, OPTK serta aman untuk dikonsumsi. Selain itu juga harus mampu melaksanakan kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor dan ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis dalam rangka mewujudkan daya saing pasar internasional serta sertifikasi antar area yang cepat, mudah, murah dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratib. Dengan perkembangan pesat lalu lintas barang dan penumpang yang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma, maka potensi ancaman yang dapat menggangu kelestarian sumber daya alam, ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, produksi sektor pertanian serta lingkungan juga akan meningkat. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang melaksanakan fungsi menjaga kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati perlu meningkatkan kesiapannya dalam penyelenggaraan perkarantinaan di kedua bandara tersebut antara lain untuk mencegah: (1) Masuk dan tersebarnya ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan; (2) Jenis asing invasif (invasive species); (3) Penyakit Zoonosis; (4) Bioterorism; (5) pangan yang tidak sehat termasuk Genetic Modified Organism (GMO) yang belum diidentifikasi keamanannya; (6) kelestarian plasma nutfah/keanekaragaman hayati; (7) hambatan teknis perdagangan; dan (8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian nasional. Dalam rangka mendukung fungsi tersebut Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah menyusun strategi yang tertuang pada Rencana Strategis Tahun 2015 s/d 2019 yang meliputi (1) Membangun dan memperkuat kelembagaan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma; (2) Memperkuat pelaksanaan peraturan perundangan karantina pertanian dan system perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta; (3) Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan setiap saat selama 24 jam; (4) Penguatan sumber daya manusia yang professional dan berintegritas tinggi; (5) Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna; (6) Melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kegiatan Public awareness.
1
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa: Kedudukan Balai Besar Karantina Pertanian terdiri atas 1 (satu) Bagian; 3 (tiga) Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas Balai Besar Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK); c. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan; g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; h. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan; i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati; j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian menetapkan susunan unit organisasi Balai Besar Karantina Pertanian, terdiri dari: (1) Kepala Balai (2) Bagian Umum (3) Bidang Karantina Hewan (4) Bidang Karantina Tumbuhan (5) Bidang Pengawasan dan Penindakan (6) Kelompok Jabatan Fungsional
2
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Masing-masing unit organisasi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: (1) Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan; b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha; c. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. Bagian Umum terdiri : 1. Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan. 2. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan tata usaha. 3. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. (2) Bidang Karantina Hewan Bidang Karantina Hewan mempunyai tugas melaksanakan pemberian operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Karantina Hewan tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Pemberian pelayanan operasional karantina hewan; b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani; c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina hewan; d. Pelaksanaan pengelolaan system informasi dan dokumentasi karantina hewan. Bidang Karantina Hewan terdiri : 1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan pengawasan keamanan hewani; 2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pemberian sarana teknik karantina hewan. (3) Bidang Karantina Tumbuhan Bidang Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melaksanakan pemberian operasional karantina tumbuhan, pengawasa hayati nabati dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Karantina Tumbuhan tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan; b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati nabati; c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina tumbuhan; d. Pelaksanaan pengelolaan system informasi dan dokumentasi karantina tumbuhan.
3
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Bidang Karantina Tumbuhan terdiri : 1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan nabati; 2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pemberian sarana teknik karantina tumbuhan. (4) Bidang Pengawasan dan Penindakan Bidang Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengawasan dan Penindakan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan; b. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan; c. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keamanan hayati hewani dan nabati. Bidang Pengawasan dan Penindakan terdiri : 1. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani; 2. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati; (5) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri : a. Fungsional Medik Veteriner b. Fungsional Paramedik Veteriner; c. Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan d. Fungsional lain Tugas 1. Kelompok fungsional Medik Veteriner dan fungsional Paramedik Veteriner mempunyai tugas: a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK); b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK; c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK; d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani; e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 4
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
2. Kelompok fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan mempunyai tugas: a) Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK); b) Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK; c) Melakukan pembuatan koleksi OPTK; d) Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati; e) Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Gambar 1. Struktur Organisasi
Kepala Balai
Ka.Bagian Umum
Ka. Bidang KH
Ka. Bidang KT Kelompok jabatan fungsional
5
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Ka. Bidang Wasdak
``
1.4 Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2016 sebanyak 193 orang terdiri dari golongan I sebanyak 2 orang, golongan II sebanyak 52 orang, golongan III sebanyak 117 orang, dan golongan IV sebanyak 22 orang. Jenjang pendidikan terdiri dari : SLTP sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 61 orang, Sarjana Muda D1/D2/D3 sebanyak 24 orang, S1/D4 sebanyak 80 orang, S2 sebanyak 25 orang dan S3 sebanyak 1 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta tahun 2016 mengalami peningkatan sebanyak 45 orang. Peningkatan tersebut disebabkan adanya penambahan/penerimaan pegawai baru. Gambar 2. SDM menurut pendidikan 80
SD
70
SLP
60
SLA
50
D1/D1/D3
40
S1/D4
30
S2
20
S3
10 0
Komposisi sdm menurut jabatan terdiri dari jabatan Struktural sebanyak 14 orang, Medik Veteriner sebanyak 26 orang, Paramedik Veteriner 33 orang, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli sebanyak 29 orang, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Terampil sebanyak 42 orang, PMHP 1 orang dan Administrasi sebanyak 28 orang. Beberapa orang pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta saat ini sedang mengikuti tugas belajar pendidikan S2 dan S3 antara lain Tabel 1. Pegawai yang sedang tugas belajar NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6
Nama Ariny Prasetya, SP.MSi drh. Retno Wijayanti drh. Marlefzena Diana Budiman, SP Surma Mona Astrid Sibarani, SSi Muhammad Dahlan, SSi drh. Nararya Adinata drh. Evie Setyani. drh. Angga Yuka Alta Nasution drh. Rinaldi Ghufara
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Jenjang pendidikan S3 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
``
Gambar 3. SDM menurut jabatan Struktural Medik Veteriner Paramedik Veteriner POPT Ahli POPT Terampil PMHP Administrasi
1.5 Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2016 memperoleh dukungan anggaran sebesar Rp.32.504.788.000,- dengan jumlah belanja pegawai sebesar Rp.9.945.139.000,- belanja barang sebesar Rp.13.409.649.000,- dan jumlah belanja modal sebesar Rp.9.150.000.000,-. Sepanjang tahun anggaran 2016 penghematan anggaran terjadi sebanyak 10 kali dengan rincian sebagai berikut: 1. Revisi ke 01 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp.980.000.000,- pagu menjadi Rp.31.524.788.000,-. 2. Revisi ke 02 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar Rp.187.500.000,-, belanja barang mengalami penambahan sebesar Rp.47.500.000,namum belanja modal mengalami penghematan sebesar Rp.7.317.500.000,- sehingga setelah revisi 02 pagu menjadi Rp.24.442.288.000,-. 3. Revisi ke 03 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, perubahan terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, pagu tetap Rp.24.442.288.000,4. Revis ke 04 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, perubahan terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, pagu tetap Rp.24.442.288.000,5. Revisi ke 05 anggaran belanja pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp.100.000.000,-, belanja barang mengalami penghematan sebesar Rp.556.301.000,namun belanja modal mengalami penambahan sebesar Rp.329.400.000,- sehingga pagu anggaran setelah revisi 05 sebesar Rp. 24.315.387.000,- . 6. Revis ke 06 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, perubahan terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, pagu tetap Rp.24.315.387.000,7. Revisi ke 07 anggaran belanja pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp.1.522.928.000,-, belanja barang mengalami penambahan sebesar Rp.346.308.000,belanja modal tetap sehingga pagu anggaran setelah revisi 07 sebesar Rp. 26.184.623.000,- .
7
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
8. Revisi ke 08 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp.23.000.000,-, belanja barang mengalami penambahan sebesar Rp.273.000.000,belanja modal tetap sehingga pagu anggaran setelah revisi 08 sebesar Rp. 26.434.623.000,- . 9. Revis ke 09 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, perubahan terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, pagu tetap Rp.26.434.623.000,10. Revisi ke 10 pagu anggaran belanja pegawai mengalami penurunan sebesar Rp.28.000.000,-, pagu belanja barang dan modal masih tetap sehingga total pagu anggaran setelah revisi 10 menjadi Rp.26.406.623.000,-
Gambar 4. Pagu anggaran 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 DIPA Rev 1 Rev 2 Rev 3 Rev 4 Rev 5 Rev 6 Rev 7 Rev 8 Rev 9 Rev 10 AWAL
Tabel 2. Pagu Anggaran Per Jenis Belanja
No Awal Revisi 1 Revisi 2 Revisi 3 Revisi 4 Revisi 5 Revisi 6 Revisi 7 Revisi 8 Revisi 9 Revisi 10
8
Pegawai 9.945.139 8.965.139 9.152.639 9.152.639 9.152.639 9.252.639 9.252.639 10.775.567 10.752.567 10.752.567 10.724.567
Barang 13.409.649 13.409.649 13.457.149 13.457.149 13.457.149 12.900.848 12.900.848 13.247.156 13.520.156 13.520.156 13.520.156
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Modal 9.150.000 9.150.000 1.832.500 1.832.500 1.832.500 2.161.900 2.161.900 2.161.900 2.161.900 2.161.900 2.161.900
Jumlah 32.504.788 31.524.788 24.442.288 24.442.288 24.442.288 24.315.387 24.315.387 26.184.623 26.434.623 26.434.623 26.406.623
``
Gambar 5. Jenis Belanja Tahun 2016 16000000
Awal Rev 1 Rev 2 Rev 3 Rev 4 Rev 5 Rev 6 Rev 7 Rev 8 Rev 9 Rev 10
14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 Pegawai
Barang
Modal
Gambar 6. Perbandingan Anggaran TH 2012 s/d 2016
16000000 14000000 12000000 10000000
Pegawai
8000000
Barang
6000000
Modal
4000000 2000000 0 2012
9
2013
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
2014
2015
2016
``
1.6 Sarana prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.378 M2, laboratorium karantina tumbuhan seluas 285,69 M2, laboratorium karantina hewan 193,14 M2, cool room karantina tumbuhan 162,42 M2, cool room karantina hewan 42,73 M2, instalasi karantina hewan seluas 6,950,85 M2 dan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas 4.600,80 M2 dan screen house seluas 383,18 M2. Sejak September 2012 laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah telah terakreditasi SNI ISO/IEC. 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan ruang lingkup pemeriksaan dengan metode Eliza rabies menggunakan Kit Pusvetma dan Kit Simbiotik, dan karantina tumbuhan ruang lingkup pemeriksaan Bakteri PSS dan CMM dengan metode Eliza. Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dilengkapi dengan 27 unit kendaraan Rd-4 dan 36 unit kendaraan operasional Rd-2. 1.7 Kondisi Geografis dan Demografi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasi di area Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan area yang berbeda dengan bandara udara lainnya di seluruh Indonesia. Selain luasnya, juga memiliki banyak cakupan area pengawasan dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Total area di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta ini berjumlah 30 titik, yang terdiri dari: Terminal I A, B, dan C (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal II D, E, dan F (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal III (Domestik Masuk, Domestik Keluar, Impor dan Ekspor), Kargo (DHL, FEDEX, Domestik GIA dan Non GIA, UNEX) Kargo (Ekspor, Impor Gapura, Impor GIA dan JAS), Kargo Rush Handling (RH), Kantor POS Tukar Soekarno-Hatta, Bandar Udara Halim Perdana Kusuma (Terminal dan Kargo). Disamping itu, terkait dengan Grand Design Soekarno-Hatta International Airport (GD-SHIA), target dari revitalisasi SHIA adalah meningkatkan kapasitas bandara agar dapat melayani 62 juta penumpang per tahun, dan apabila terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta beroperasi penuh diharapkan mampu melayani penumpang sebanyak 25 juta orang/tahun yang diprioritaskan untuk maskapai Garuda dan anggota Skyteam lainnya. 1.8. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas a) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan; b) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; c) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan; d) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; e) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; 10
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
f) Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Kementerian; g) Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; h) Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
11
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Tugas, dan Fungsi Fungsi Eselon I tentang Organisasi tentang Organisasi
``
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis 2015 s/d 2019 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta 2015-2019. Renstra BBKP Soekarno-Hatta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Renstra Badan Karantina Pertanian yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian. Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian, Visi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang tercantum pada Renstra 2015 s/d 2019 adalah :
VISI, MISI dan STRATEGI
VISI “Menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan tahun 2019”.
MISI Untuk mencapai VISI tersebut, maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarmo Hatta telah menetapkan misi yaitu: 1. Melaksanakan pengawasan terhadap lalu-lintas Media Pembawa Hama/Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam hayati 2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis dan menjamin keamanan pangan hayati dan nabati 3. Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan dalam perdagangan domestik dan internasional melalui sertifikasi 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian 5. Mengembangkan transparansi pelayanan melalui teknologi informasi 6. Meningkatkan kualitas pelayanan public
12
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
STRATEGI PENCAPAIAN 1. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area Bandar Udara. 2. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan kondisi, kemajuan teknologi dan lingkungan strategis di area Bandara. 3. Mengembangkan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dan meningkatkan jejaring kerja dengan laboratorium lingkup dan luar Badan Karantina Pertanian. 4. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi informasi melalui penerapan sistem informasi Barantan yang terintegrasi dengan Indonesian National Single Window (INSW). 5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap peraturan perundangundangan karantina secara pre-emtif, prefentif maupun represif. 6. Meningkatkan peran serta masyarakat (public awareness) dalam penyelenggaraan sistem perkarantinaan. 7. Meningkatkan aktivitas on-farm inspection dalam rangka peningkatan mutu dan akseptabilitas komoditas ekspor ke manca Negara. 2.2 Sasaran dan Kebijakan Tahun 2016 merupakan tahun ke 02 dari Renstra Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra dapat dijadikan tolok ukur untuk penyusunan kegiatan-kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2015 s/d 2019.
Sasaran strategis Sebagai penjabaran Renstra 2015 s/d 2019 Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta memiliki sasaran strategis sebagai berikut: 1. Terbentuknya Balai Besar Karantina Pertanian yang mampu melaksanakan identifikasi HPHK/OPTK yang terkontaminasi melalui media pembawa secara mandiri, cepat dan akurat; 2. Terlengkapinya seluruh sarana dan prasarana IKH, IKT, Laboratorium KH, Laboratorium KT yang berstandar nasional; 3. Terselenggaranya kegiatan perkarantinaan di Bandara Soekarno Hatta sesuai Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 dan Standar Pelayanan Publik (SPP); 4. Terselenggaranya penambahan ruang lingkup pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi SNI ISO:17025; 5. Tersusunnya teknik dan metode pengawasan yang sesuai dengan kondisi, kemajuan 13
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
teknologi dan lingkungan strategis; 6. Terselenggaranya jejaring laboratorium; 7. Pelayanan karantina yang cepat, mudah dan murah; 8. Meningkatkan partisipasi eksportir, importer, petinggi pemerintahan, pengguna jasa penerbangan terhadap penyelenggaraan karantina di Bandara Soekarno-Hatta; 9. Mampu melaksanakan deteksi dini terhadap pemasukan media pembawa melalui cargo di Bandara Soekarno Hatta; 10. Meningkatkan pengawasan lalu-lintas media pembawa HPHK/OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
Motto Motto penyelenggaraan perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian SoekarnoHatta adalah pemberian pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, dan aman dilalulintaskan (We serve faster easier and safely).
Kebijakan Kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian yang menjadi acuan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan sasaran strategis tersebut di atas yaitu: 1. Membangun dan memperkuat kelembagaan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma; 2. Memperkuat pelaksanaan peraturan perundang-undangan karatina pertanian dan system perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta; 3. Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan setiap saat selama 24 jam; 4. Penguatan sumberdaya manusia yang professional dan memiliki integritas tinggi; 5. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna; 6. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma; 7. Meningkatkan system pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi informasi melalui penerapan system informasi Barantan yang terintegrasi dengan Indonesian National Single Window (INSW); 8. Melaksanakan kegiatan penguatan petugas karantina pertanian berdisiplin, berilmu dan beraklaq mulia; 9. Meningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran peraturan karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma; 10. Penguatan penerapan reward dan punishment terhadap petugas karantina pertanian. Kebijakan yang telah ditetapkan diatas, dituangkan pada Program Peningkatan Kualitas 14
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan Keamanan Hayati yang terinci pada kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Tahun 2016 terdiri: 1. Mengintensifkan pengawasan lalu-lintas komoditas wajib periksa karantina. 2. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium. 3. Meningkatkan hubungan kerja dengan instansi terkait. 4. Penyusunan program dan rencana kerja yang berbasis kinerja. 5. Evaluasi dan laporan SAI/SABMN. 6. Penyusunan dan pengiriman laporan tepat waktu. 7. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi. 8. Pemberdayaan dan peningkatan PPNS. 9. Pembinaan dan pengawasan IKHS dan IKT milik pengguna jasa. 10. Pelayanan sesuai Standar Mutu Pelayanan Publik/ISO 9001 dan SNI ISO:17025. 11. Pelaksanaan tindakan karantina sesuai SOP. 12. Pemantauan, surveylens dan penyelenggaraan In Line Inspection. 13. Pengembangan/Peningkatan layanan melalui PPK On Line. 14. Net Working dengan wilker dan tempat pemasukan/pengeluaran. 15. In House Training, magang bidang teknis dan Administrasi. 16. Mengadakan, mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada. 17. Pembuatan leaflet, poster dan visualisasi. 18. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan operasional. 2.3. Perjanjian Kinerja Program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan pelaksanaan kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun anggaran 2016. Secara rinci dituangkan dalam formulir Perjanjian Kinerja Tahunan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2016 dengan Badan Karantina Pertanian seperti tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Meningkatnya tindakan karantina
Persentase sertifikasi media pembawa yang di lalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan Tersedianya sarana dan prasarana Persentase sarana dan prasarana yang sesuai perkarantinaan yang memadai kebutuhan dan memadai
Jumlah Anggaran : 15
Rp.32.504.788.000,-
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Target 100%
100%
100%
``
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
PENGUKURAN KINERJA Gambaran keberhasilan kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja yang terjadi dengan kinerja yang diharapkan terhadap indicator kinerja yang telah ditetapkan. Perhitungan tolok ukur prosentase pencapaian Indicator Kinerja antara target dan realisasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Persentase sertifikasi media pembawa yang dilulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah permohonan pemeriksaan karantina atas media pembawa yang dilalulintaskan dengan jumlah media pembawa karantina yang dilakukan tindakan pelepasan. 2. Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dihitung berdasarkan perbandingan jumlah pengujian media pembawa oleh laboratorium dengan jumlah pengujian laboratorium terhadap media pembawa yang menghasilkan kesimpulan. 3. Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai dihitung bersadarkan perbadingan jumlah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang direncanakan dengan realisasi kegiatan pengadaan barangdan jasa.
3.2 . CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta tahun 2015 s/d 2019 yang mengacu pada Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian maka pada tahun 2016 Sasaran Program Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan hayati. Dalam mewujudkan sasaran program yang telah ditetapkan sebagai penjabaran dari Renstra, Balai Besar karantina Pertanian Pertanian Soekarno Hatta telah menetapkan standar kinerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Kepala Balai Besar karantina Pertanian Soekarno Hatta. Dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, Maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2016 telah menetapkan sasaran strategis yang yang harus dicapai dalam rangka menunjang peningkatan tindakan karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2016 sebagai upaya mendukung sasaran strategis antara lain:
16
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
3.2.1 Penguatan pengawasan lalu-lintas media pembawa karantina pertanian di setiap tempat pemasukan dan pengeluaran diwilayah Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta memiliki tanggung jawab pengawasan lalu-lintas media pembawa di 30 titik pemasukan, pengeluaran di terminal-terminal penumpang dan cargo. Pelaksanaan pengawasan telah dilaksanakan dilaksanakan di semua titik tersebut, sehingga dampak dari pengawasan tersebut jumlah fekuensi media pembawa yang dilakukan pemeriksaan karantina sepanjang tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015. Titiktitik pemasukan dan pengeluaran yang telah dilakukan pengawasan karantina pertanian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa karantina No 1 1
17
Lokasi 2 Terminal I-A, I-B dan I-C
Keterangan 3 Keberangkatan dan kedatangan penumpang
2
Terminal II-D, II-E dan II-F
Keberangkatan dan Kedatangan penumpang
3
Terminal III
Keberangkatan dan kedatangan penumpang, kegiatan ekspor dan impor
4
Cargo
DHL, FEDEX, Domestik GIA, dan Non GIA, Ekspor dan Impor Gapura, Impor GIA, JAS dan Rush Handling
5
Kantor Pos
Kantor Pos Tukar Bandara Soekarno Hatta
6
Terminal III Ultimate
Keberangkatan dan kedatangan penumpang
7
Bandara Kusuma
Halim
Perdana Keberangkatan dan kedatangan penumpang
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Tabel 5. Frekuensi Pemeriksaan Media Pembawa Kegiatan 1 Karantina Hewan Impor Ekspor Dom Masuk Dom Keluar Karantina Tumbuhan Impor Ekspor Dom Masuk Dom Keluar
TH.2012 2
TH.2013 3
TH.2014 4
TH.2015 5
TH.2016 6
1.410 1.808 3.234 9.172
1.467 889 3.320 8.008
8.539 6.977 4.832 29.110
3.455 4.598 3.911 12.886
10.189 7.823 10.967 28.611
5.836 8.539 55 24.152
5.098 10.208 82 29.240
5.130 13.369 17 24.086
4.958 15.205 11 28.855
5.223 9.895 2 24.334
Gambar 7. Pemeriksaan Media Pembawa Karantina Hewan tahun 2012 s/d 2016 35000 30000 25000
Impor
20000
Ekspor
15000 10000
Dom Masuk
5000
Dom Keluar
0 2012
18
2013
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
2014
2015
2016
``
Gambar 8. Pemeriksaan Media Pembawa Hewan
Gambar 9. Pemeriksaan Media Pembawa Tumbuhan tahun 2012 s/d 2016
35000 30000 25000
Impor
20000
Ekspor
15000
Dom Masuk
10000
Dom Keluar
5000 0 2012
19
2013
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
2014
2015
2016
``
Gambar 10. Pemeriksaan Media Pembawa Tumbuhan
Gambar 11. Frekuensi pemeriksaan KH dan KT tahun 2016
30000 25000 20000 KH KT
15000 10000 5000 0 Impor
20
Ekspor
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Domsuk
Domkel
``
3.2.2 Penguatan pelaksanaan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan karantina pertanian yang dilakukan oleh para penumpang pesawat, jasa pengiriman dan cargo. Kegiatan tersebut dalam rangka penguatan kelembagaan karantina pertanian di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma yang disegani, tindakan yang dilakukan antara lain secara pre-emtif, prefentif dan represif . Sepanjang tahun 2016 telah dilakukan tindakan represif terhadap para pelanggar peraturan karantina pertanian, pelangaran yang telah dilakukan tindakan dapat dilihat pada table 6. Tabel 6 Kasus pelanggaran peraturan karantina pertanian Tahun Frek 1 2 2013
2014
2
4
2015
5
2016
4
21
Jenis pelanggaran 3 1.Pemasukan 0,5 kg benih padi asal Filipina tidak dilaporkan 2.Pemasukan 5 ekor burung murai batu asal Tanjung Pinang tanpa dilengkapi dokumen 1.Pemasukan 2.968 kura kura moncong babi dari Papua tanpa dilengkapi dokumen 2.Penyelundupan satwa primate, malu malu, sanca batik, burung cucak hijau dan burung kakatua raja tujuan Kuwait 3.Penyelundupan 24 ekor burung yang dilindungi dengan tujuan Paris Perancis 4.Pemasukan reptile dari Ternate tanpa dilengkapi dokumen
Keterangan 4 Ditahan Disidik dan diajukan ke JPU Diserahkan ke BKSDA DKI untuk dilakukan penyidikan Dilimpahkan ke Mabes Polri,dan pelaku masuk DPO Pelaku dipidana 1 Tahun 7 bulan Kasus di serahkan ke BKSDA DKI untuk dilakukan penyidikan Pelaku dipidana 10 bulan percobaan Ditangani Mabes Polri berkas telah diterima kejaksaan (P21) Dilakukan penyidikan PPNS BBKP Soe Hatta Dilakukan penyidikan PPNS BBKP Soe Hatta Dilakukan penyidikan PPNS BBKP Soe Hatta
1.Pemasukan benih anggur asal Ukrania tanpa dilengkapi dokumen 2.Penyelundupan 8 ekor Varanus Borneensis oleh pelaku berkewarganegaraan Jerman 3.Penyelundupan 2 ekor OWA oleh pelaku berkewarganegaraan Kuwait 4.Penyelundupan gigi harimau, tulang harimau dan empedu oleh pelaku berkewarganegaraan China 5.Penyelundupan 17 ekor satwa Varanus Borneensis, Ular sanca timor, biawak Maluku dan biawak hijau oleh pelaku berkewarganegaraan Kuwait 1.Pemasukan 22 ekor burung Love Bird, 3 ekor Pelaku dipidana 10 bulan burung Wambi dari China tanpa disertai dokumen penjara dengan masa percobaan 10 bulan 2.Pemasukan 58 ekor kura-kura darat dari Hongkong Penyidikan oleh PPNS BBKP tanpa disertai dokumen Soe-Hatta dan berkas perkara
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
`` telah dikirim ke Kejaksanaan melalui Korwas PPNS Polda Metro Jaya 3.Pemasukan 10 ekor burung cucak cungkok dan 3 Penyidikan oleh PPNS BBKP ekor burung wambi dari China tanpa disertai Soe-Hatta dan sudah dokumen dilimpahkan ke Kejaksaan (P21) 4.Pemasukan 25 batang bibit kurma dari Dubai dan Proses penyidikan dilakukan Uni Emirat Arab tanpa dilengkapi dokumen oleh PPNS BBKP Soe-Hatta
Gambar 12. Tren kasus pelanggaran karantina pertanian tahun 2013 s/d 2016 6 5 4 3
Kasus
2 1 0 2013
22
2014
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
2015
2016
``
Gambar 13. Pemasukan illegal Media Pembawa Hewan dan Tumbuhan
3.2.3 Penguatan kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan tindakan karantina pertanian yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan (Scientific Justified). Kegiatan dalam rangka penguatan kapasitas SDM dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mengadakan kegiatan In House Training dan mengirimkan petugas untuk magang ke instansi lain yang lebih maju. Kegaiatan In House Training dan Magang sepanjang tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 7.
23
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Tabel 7. Kegiatan In House Training dan Magang No Kegiatan 1 2 1 Magang 2
Magang
3 4
Magang Magang
Judul kegiatan/Instansi penyelenggara 3 Sistem Manajemen Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 /di BBIA Bogor Identifikasi Nematoda parasit akar tanaman dengan metode PCR / di UGM Jogyakarta HA-HI AI dan ND / di BBALITVET Bogor PCR A1 / di FKH UGM Jogyakarta
5 6 7 8 9 10
Magang Magang Magang In House Training In House Training In House Training
Residu hormon /di BBKP Tanjung Priok Elisa Rabies / di BBUS Karantina Pertanian Hewan kecil / CV Laras Group Penanganan sarang burung walet Penggunaan teknologi informasi KH Penanganan telur tetas dan DOC KH
Peserta 4 5 orang analis 3 orang analis 2 orang supervisi 2 orang analis 3 orang analis 1 orang supervisi 2 orang analis 1 orang analis 2 orang analis 50 orang 50 orang 50 orang
3.2.4 Penguatan laboratorium Sebagai pendukung teknis pemeriksaan media pembawa karantina hewan dan karantina tumbuhan, laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008, dan setiap tahun dialokasikan anggaran dalam rangka penambahan ruang lingkup pengujian atau metode pengujian. Pada tahun 2016 alokasi anggaran untuk penambahan ruang lingkup pengujian dan metode pengujian antara lain ruang lingkup Aphelenchoides, deteksi CMM dan PSS dengan metode PCR, Elisa Ha-Hi AI dan ND. Dalam rangka mendukung target tersebut telah dialokasikan anggaran untuk 7 kegiatan yaitu surveilens akreditasi dan penambahan ruang lingkup, verifikasi metode dan validasi personil, uji banding, uji profisiensi, audit internal, kaji ulang manajemen dan pemutakhiran dokumen, pemeliharaan peralatan laboratorium karantina hewan dan tumbuhan, kebutuhan sehari-hari laboratorium karantina hewan dan tumbuhan serta alokasi anggaran dalam rangka memenuhi ketersediaan bahan laboratoriun karantina hewan dan tumbuhan untuk melakukan pengujian. Jumlah sampel dan jumlah pengujian media pembawa karantina hewan dan tumbuhan yang masuk ke laboratorium untuk dilakukan pengujian dapat dilihat pada tabel 8 dan tabel 9.
24
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Tabel 8. Jumlah sampel media pembawa hewan dan tumbuhan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN HEWAN Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
JUMLAH SAMPEL 160 200 205 205 189 126 162 221 192 239 158 53
BULAN TUMBUHAN Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
JUMLAH SAMPEL 22 26 71 26 63 30 14 30 24 35 48 21
Tabel 9. Jumlah pengujian sampel media pembawa hewan dan tumbuhan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
25
BULAN HEWAN Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
FREKUENSI 26 23 21 26 28 19 14 19 21 21 17 11
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
BULAN TUMBUHAN Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
FREKUENSI 150 129 395 222 381 174 95 146 153 187 174 106
``
Tabel 10. Metode pengujian MP yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 NO 1
Laboratorium KH PCR
NO 1 2 3
Laboratorium KT PCR Elisa Test Baermann Funnell
3.2.5 Penguatan sarana dan prasarana Salah satu kegiatan prioritas yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah penguatan sarana dan prasarana, penguatan sarana dan prasarana dilakukan dengan cara pengadaan baru maupun optimalisasi sarana dan prasarana yang telah ada dengan cara merehabilitasi sehingga sarana yang telah ada dapat beroperasi secara optimal. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2016 antara lain pengadaan 5 unit kendaraan bermotor, 11 unit perangkat pengolah data dan komunikasi, 60 unit peralatan dan fasilitas perkantoran dan 1.200 M2 pembangunan gedung/bangunan. Total belanja modal pada tahun 2016 sebesar Rp.9.150.000.000,- dengan alokasi anggaran terbesar dipergunakan untuk penguatan fungsi laboratorium karantina hewan dan tumbuhan dalam rangka mengantisipasi perkembangan pembangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Detail kegiatan pengadaan sarana dan prasarana serta pembiayaannya dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Pengadaan Sarana dan Prasarana Tahun 2016 NO Kegiatan 1 2 1 Kendaraan bermotor a. Kendaraan roda-4 b. Kendaraan roda-2 2 Perangkat pengolah data dan komunikasi a. Pengadaan PC dan Printer b. LCD dan Audio Visual c. Server dan kelengkapannya 3 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran a. Meubelair Gd Lab KH dan KT b. Air Conditioner Gedung Lab KH dan KT c. Instalasi/jaringan alat pengolah data gedung Lab KH dan KT 4 Gedung dan Bangunan a. Gedung Laboratorium KH dan KT 26
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Biaya (Rp.000,-) 3 480.000
Target Output 4 5 Unit
400.000
11 Unit
670.000
60 Unit
7.600.000
1.200 M2
``
b. Biaya pengelolaan c. Biaya konsultan perencana dan perhitungan ulang RAB d. Biaya konsultan pengawas
Tabel 12. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Meningkatnya tindakan Persentase sertifikasi media karantina pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
100
99.97
100
100
Tersedianya sarana dan Persentase sarana dan prasarana yang prasarana perkarantinaan sesuai kebutuhan dan memadai yang memadai
100
100
Perhitungan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016
X=
X1 _____ X 100 % X2
XY = Y1 Y= _____ X 100 % Y2
S1 S = ____ X 100 % S2
Keterangan : XY : Meningkatnya tindakan karantina X : Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan X1 : Jumlah permohonan pemeriksaan media pembawa KH/KT X2 : Jumlah tindakan pelepasan MP KH/KT dengan diterbitkan sertifikasi pelepasan KH/KT Y : Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui 27
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Y1 Y2 S S1 S2
Tempat pemeriksaan dan pengeluaran yang telah ditetapkan : Jumlah pengujian sampel MP dilaboratorium KH/KTyang tidak diperoleh kesimpulan : Jumlah pengujian sampel MP dilaboratorium KH/KT : Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai : Jumlah target kegiatan pengadaan sarana dan prasarana : Jumlah realisasi kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
3.3 EVALUASI CAPAIAN KINERJA Dalam rangka penilaian kinerja tahun 2016 sesuai Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani antara Kepala Badan Karantina Pertanian dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, telah dialokasikan angggaran kegiatan-kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran strategis yang telah ditetapkan. Alokasi anggaran yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya sasaran strategis yang telah ditetapkan, tercantum pada DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang terurai detail kegiatannya dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) TH.2016. Detail kegiatan yang mendukung tercapainya kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja dijelaskan pada tabel 13 dan table 14. Tabel 13. Detail kegiatan per Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan 1
Indikator Kinerja
Kegiatan
2
3
Meningkatnya Persentase sertifikasi media a. Pemeriksaan fisik dan pengawasan tindakan pembawa yang dilalulintaskan keamanan hayati karantina melalui tempat pemasukan dan b. Penilaian kelayakan tempat pengeluaran yang telah ditetapkan pemeriksaan pihak ketiga c. Pengamatan dan pengasingan d. Penahanan dan perlakuan e. Fasilitasi Skim Audit Barantan f. Kegiatan pemusnahan g. Pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK h. Koordinasi pengawasan karantina pertanian i. Akreditasi laboratorium j. Perjalanan pemeriksaan karantina Ekspor Persentase deteksi HPHK dan Pemeriksaan laboratorium karantina OPTK pada media pembawa yang hewan dan karantina tumbuhan dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang 28
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
telah ditetapkan Tersedianya Persentase sarana dan prasarana Pengadaan sarana dan prasarana sarana dan yang sesuai kebutuhan dan memadai prasarana perkarantinaan yang memadai
Tabel 14. Jumlah anggaran per Indikator Kinerja Anggaran (Rp.000,-) 3
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1
2
Meningkatnya tindakan karantina
Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
4.290.226
Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
1.552.200
Tersedianya sarana Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan prasarana dan memadai perkarantinaan yang memadai
9.150.000
3.3.1 Kegiatan A. Meningkatnya tindakan karantina. Dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana kusuma, sepanjang tahun 2016 telah dicapai beberapa capaian. 1. Capaian Kegiatan Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan hayati. Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati untuk kegiatan ekspor, impor dan domestik dengan cara perbandingan frekuensi kegiatan ekspor, impor dan domestik media pembawa HPHK dan OPTK yang melalui pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di wilayah Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta yang dilakukan tindakan karantina sepanjang tahun 2016, dengan jumlah media pembawa yang dilakukan tindakan pelepasan. Frekuensi kegiatan ekspor, impor dan domestik dilakukan dengan cara jumlah permohonan pemeriksaan media pembawa, sedangkan tindakan pelepasan dihitung berdasarkan jumlah media pembawa yang dilakukan sertifikasi 29
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
pelepasan dari karantina pertanian. Media pembawa tidak dilakukan tindakan sertifikasi pelepasan, apabila media pembawa tersebut berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas tidak memenuhi persyaratan karantina hewan maupun karantina tumbuhan yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Layanan Sertifikasi Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Frekuensi pemeriksaan dan pelepasan media pembawa tahun 2016 Tindakan 1
Kategori MP 2 Hewan
Pemeriksaan Pelepasan
Ekspor 3
Impor 4
Domsuk 5
Domkel 6
Total 7
7.823 7.821
10.189 10.189
10.967 10.967
28.611 28.610
57.590 57.587
9.895 9.895
5.223 5.166
2 2
24.334 24.334
39.454 39.393
Tumbuhan Pemeriksaan Pelepasan
Selisih antara pemeriksaan dan pelepasan karantina hewan untuk kegiatan ekspor sebanyak 2 kali dan untuk domestic keluar sebanyak 1 kali, sedangkan karantina tumbuhan untuk kegiatan impor sebanyak 57 kali. Penyebab terjadinya selisih jumlah antara pemeriksaan dan sertifikasi pelepasan disebabkan antara lain (1) Media pembawa tidak memenuhi persyaratan (2) Setelah dilakukan pemeriksaan media pembawa dinyatakan positif membawa HPHK/OPTK sehingga dilakukan tindakan pemusnahan, (3) Pemeriksaan media pembawa dilakukan ditempat pemasukan lainnya (transit). Pada tahun 2016 kegiatan impor karantina tumbuhan melaksanakan 12 kali pemusnahan media pembawa karena ditemukan OPTK dan 45 kali pemasukan hanya transit untuk dilakukan pemeriksaan karantina di tempat lain. B. Pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK Pemantauan daearah sebar HPHK dan OPTK merupakan salah satu tugas pokok unit pelaksana teknis untuk memetakan kondisi dan situasi HPHK dan OPTK di daerah wilayah pemantauan. Tujuan utama kegiatan pemantauan untuk menyajikan data terjadinya infeksi panyakit golongan A1 maupun A2 di daerah wilayah pemantauan, data ini akan dibawa pada seminar pemantauan tingkat pusat yang nantinya akan dijadikan dasar perubahan Keputusan Menteri Pertanian tentang HPHK atau OPTK Golongan A1 atau A2. 1. Capaian kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Kegiatan pengumpulan informasi dilakukan melalui kegiatan perjalanan dinas, dan hasil perjalanan dinas pemantauan akan disajikan pada rapat hasil pemantauan secara nasional.
30
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
a. Metode yang digunakan: Pengumpulan data sekunder Data diperoleh dari dinas-dinas peternakan yang dikunjungi dengan menggunakan kuisioner dan Participatory Epidemiology (PE). Kuisioner berisi tentang data penyakit hewan yang masuk golongan II sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang penggolongan jenis-jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, penggolongan dan klasifikasi media pembawa. Untuk penggalian data lebih mendalam Tim melakukan metode Focus Group Discussion (FGD) atau In Depth Interview (IDI). b. Lokasi Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan berdasarkan daerah sebar hewan yang diimpor melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta. Lokasinya antara lain (1) Kota Tangerang Selatan, (2) Kota Bogor, (3) Kabupaten Bogor, (4) Kota Sukabumi, (5) Kabupaten Sukabumi, (6) Kabupaten Purwakarta, (7) Balai Veteriner Subang, (8) Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, (9) Institut Pertanian Bogor. c. Hasil Pemantauan Dari hasil wawancara dan pemantauan dari tgl 18 Maret s/d 5 April ke 9 daerah yang telah ditetapkan, diperoleh data sebaran dan situasi Hama Penyakit Hewan Karantina Golongan II sbb: a) Kota Sukabumi : Bruselosis, Rabies, Ort, Coccidiosis, Fasciolosis dan Theileriosis. b) Kab Sukabumi : Bruselosis, Prvovirus, Avian Influenza, Rabies dan Newcastle disease. c) Kota Bogor : Bruselosis, IBD dan Avian Influenza. d) Kab Bogor : Bruselosis, Avian Influenza, Orf, Enzootic bovine leucosis, Infektious bovine rhinotracheitis (IBR), Newcastle disease. e) Kab Purwakarta : Anthraks, Avian Influenza, Rabies, Theileirosis. f) Kota Tangerang Selatan : Leptispirosis dan Orf. 2. Capaian kegiatan Pemantauan daerah sebar OPTK Pelaksanaan pemantauan daerah sebar OPTK mengacu pada Surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.129/KR.010/L/1/2016 perihal arahan pemantauan OPT/OPTK serta Permentan No.51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang perubahan atas Permentan No.93/Permentan/OT.140/12/2011 tentang jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. Pelaksanaan pemantauan dilakukan di 5 lokasi yaitu (1) Kota Tangerang, (2) Kota Tangerang Selatan, (3) Kabupaten Tangerang yang meliputi Kecamatan Legok, Tigaraksa dan Curug, (4) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Majasari, Karang Tanjung, Kedu Hejo, Cadasari, Pandegelang dan Keroncong, (5) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cibadak, Malimping, Cihara, Panggarangan dan Bayah. 31
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
A. Metode yang digunakan : a) Pengumpulan data sekunder Data diperoleh dari dinas-dinas pertanian yang dikunjungi dengan cara mengadakan wawancara mengenai keadaan tanaman dan OPT/OPTK potensial yang ada didaerah tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian quisioner tentang keadaan lokasi, vegetasi potensi daerah, potensi OPT/OPTK daerah serta kerusakan yang disebabkan oleh OPT/OPTK tersebut. b) Pengumpulan data primer Data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan terhadap OPT/OPTK dan gejala-gejala specific dari suatu OPT/OPTK dengan cara: 1. Pembuatan foto gejala serangan OPT/OPTK secara umum dan specifik. 2. Perekaman lokasi berdasarkan garis lintang dengan fasilitas GPS/Google map. 3. Pengumpulan contoh tanaman yang menunjukkan gejala serangan OPT/OPTK. 4. Pengumpulan OPT/OPTK . 5. Pengambilan contoh tanah dari lokasi tanaman yang menunjukkan gejala serangan OPT/OPTK. Seluruh contoh tanaman dan tanah hasil pemantauan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Laporan kegiatan terangkum pada “Laporan Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Tahun 2016”. Target pemantauan daerah sebar OPTK tahun 2016 adalah tanaman unggulan daerah dengan komoditas padi, jagung, kedele, cabai, bawang merah, tebu, benih ex impor dan komoditas lainya yang berorientasi ekspor. Sasaran OPT/OPTK dan tanaman inang pada pemantauan tahun 2016 dan waktu pelaksanaan pemantauan ada pada tabel 16 dan tabel 17 . Tabel 16. OPT sasaran dan tanaman inang No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 32
OPT sasaran 2 Fusarium graminearum sin Gibberella zeae Gaeumannomyces graminis var.graminis Fusarium avenaceum Peronospora sorghi dan Peronospora philipinensis Ephilis oryzae Burkholderia glumae Pantoea stewartii sub.sp.stewartii Pseudomonas syringae pv syringae Clavibacter michiganensis subsp.michiganensis Meloidogyne graminicola Pratylenchus vulvus
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Tanaman inang 3 Jagung dan padi Padi Padi Jagung Inang Padi Jagung Padi Cabai Padi akar
``
Tabel 17. Waktu pelaksanaan pemantauan Tahun 2016 No
Lokasi
1
Kota Tangerang
2
Kota Tangerang Selatan
3
Kabupaten Tangerang
4
Kabupaten Pandeglang
5
Kabupaten Lebak
Media Pembawa Padi, cabe Jagung, anggrek, cabe, aglonema, daun bawang, kacang panjang, pepaya, jeruk, Padi, cabe, jagung, kacang tanah, pisang, daun singkong Jagung, cabai, padi, pisang, kelapa, tomat Cabai, tomat, pepaya, padi, kelapa, sirsak, jagung, kedelai
Waktu pelaksanaan Musim 1 Musim 2 24, 28 Maret 27 s/d 28 April 23 Maret
10 s/d 11 Mei
28 Maret
09 s/d 10 Mei
21 s/d 22 Maret
11 s/d 13 Mei
21 s/d 22 Maret
23 s/d 25 Mei
B. Hasil Pemantauan Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK tahun 2016 telah berhasil mengumpulkan data Organisme Pengganggu Tumbuhan kategori A1 maupun A2, dengan hasil tersebut maka perlu ditindaklanjuti dengan pemutakhiran data pada Permentan No.51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. Pemutakhiran data tersebut perlu dilakukan sebagai acuan petugas karantina pertanian dalam melaksanakan tindakan karantina pertanian di tempat tempat pemasukan media pembawa karantina tumbuhan. Daftar temuan OPTK A1 dan A2 dapat dilihat pada Tabel 18 dan Tabel 19.
Tabel 18. Data Temuan OPTK A1. No 1 1 2 3 4 5 6
33
Media Pembawa 2 Jagung Jagung Jagung Cabai Padi Padi
Temuan OPTK A1 3 Maize Dwart Mosaic Virus (MDMV) Maize Dwart Mosaic Virus (MDMV) Maize Dwart Mosaic Virus (MDMV) Pseudomonas syringae pv.syringae Pseudomonas syringae pv.syringae Pseudomonas syringae pv.syringae
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Kabupaten 4 Lebak Lebak Pandeglang Pandeglang Pandeglang Pandeglang
Kecamatan 5 Bayah Malingping Majasari Keroncong Panggarang Karang tanjung
``
Tabel 19. Data Temuan OPTK A2. No 1 1 2 3 4 5
Media Pembawa 2 Padi Padi Padi Padi Padi
Temuan OPTK A2 3 Burkholderia glumae Burkholderia glumae Burkholderia glumae Burkholderia glumae Burkholderia glumae
Kabupaten 4 Lebak Lebak Pandeglang Tangerang Tangerang
Kecamatan 5 Cihara Panggarangan Karang Tanjung Benda Legok
C. Pengawasan dan Penindakan Capaian kegiatan Pengawasan dan Penindakan dapat dilihat pada jumlah kasus pelanggaran di bidang karantina pertanian, jumlah kasus pelanggaran yang ditangani memiliki kecenderungan mengalami kenaikan dalam jangka waktu 4 tahun kebelakang, dan pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan kasus yang ditangani pada tahun 2015. Dari 15 kasus pelanggaran karantina pertanian, ada 9 kasus pelanggaran yang terkait upaya pemasukan media pembawa hewan maupun tumbuhan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan pengangkutan antar wilayah di Negara Republik Indonesia, dan 6 kasus sebagai upaya penyelundupan satwa keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia. Dari 9 kasus pelanggaran karantina pertanian dapat dijelaskan sbb: (1) Karantina hewan domestik sebanyak 3 kali, (2) Karantina hewan impor sebanyak 3 kali, (3) Karantina tumbuhan impor sebanyak 3 kali.
D. Akreditasi Laboratorium Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian sejak bulan Oktober 2012 telah memperoleh Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan pada tahun 2016 memiliki target penambahan ruang lingkup pengujian antara lain untuk Laboratorium Karantina Tumbuhan (1) Deteksi Aphelenchoides dengan metode Baermann funnel, (2) Deteksi CMM dan PSS dengan metode PCR dan (3) Elisa Ha-Hi AI dan ND. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2016 pada table 20.
34
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Tabel 20. Kegiatan-kegiatan Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 NO Kegiatan 1 2 1 Validasi metode ELISA Gol Pseudomonas syringae pv.Syringae, Clavibacter michiganensis subsp.michiganensis 2 Validasi metode PCR Gol Pseudomonas syringae pv.Syringae, Clavibacter michiganensis subsp.michiganensis 3 Uji banding Metode ELISA dan PCR Gol Pseudomonas syringae pv.Syringae, Clavibacter michiganensis subsp.michiganensis serta identifikasi nematode Aphelenchoides besseyi secara morfologi diikuti 7 lab uji 4 Uji banding antar laboratorium
35
5
Mengikuti kegiatan Validasi
6
Mengikuti magang
7
Validasi metode ELISA Rabies Pusvetma
8
Uji banding ELISA Rabies
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Tujuan 3 Mengetahui kompetensi personil laboratoium Mengetahui kompetensi personil laboratoium Unjuk kerja laboratorium dan peningkatan kompetensi personil
Unjuk kerja laboratorium dan peningkatan kompetensi personil
Unjuk kerja laboratorium dan peningkatan kompetensi personil Peningkatan kompetensi personil Mengetahui kompetensi personil laboratoium Mengetahui kompetensi personil laboratoium
Keterangan 4 Dilaksanakan dengan metode tervalidasi dan personil menjamin akurasi pengujian Dilaksanakan dengan metode tervalidasi dan personil menjamin akurasi pengujian Laboratorium BBKP Soe-Hatta memberikan hasil yang memuaskan untuk ruang lingkup deteksi PSS dan CMM dengan metode ELISA dan PCR BBKP Tajung Priok, BKP Kls II Palangka Raya, BBUS KP, BBKP Makassar, BBKP Surabaya, BKP Kls II Bdr Lampung, BKP Kls II Pkl Pinang Deteksi dan identifikasi Aphelenchoides besseyi secara marfologi Laboratorium yang lebih maju Parameter yang diuji yaitu repeatability, reproducibility, akurasi dan presisi yang tinggi BBalitvet, BKP Kls II Cilegon, BBKP Surabaya, BBVet Denpasar, BBVet
``
9
Magang HA/HI AI dan ND
10 11
Magang deteksi AI dengan metode PCR Magang deteksi residu hormon
12
Magang EIIZA Rabies
13
Uji Profisiensi HA/HI AI
Peningkatan kompetensi personil Peningkatan kompetensi personil Peningkatan kompetensi personil Peningkatan kompetensi personil Mengetahui kompetensi personil lab dan persiapan penambahan ruang lingkup HA/HI AI dan ND
Subang, BBUS KP BBalitvet FKH UGM BBKP Tanjung Priok BBUS KP Penyelenggara BBalivet
Hasil kegiatan Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 Laboratorium Karantina Tumbuhan memperoleh sertifikat Akreditasi Laboratorium No.LP-646-IDN tanggal 1 Februari 2016 dari Komite Akreditasi Nasional untuk ruang lingkup metode pengujian (1) Deteksi Aphelenchoides dengan metode Baermann funnel, (2) Deteksi CMM dan PSS dengan metode PCR, sedangkan ruang lingkup pengujian Ha-Hi AI dan ND Laboratorium Karantina Hewan sedang dalam proses pengajuan ke Komite Akreditasi Nasional. E. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pada tahun 2016 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta memperoleh alokasi anggaran 4 kegiatan pengadaan sarana dan prasarana dengan total anggaran sebesar Rp.9.150.000.000,-. Dengan rincian 3 kegiatan belanja pengadaan peralatan dan mesin, serta 1 kegiatan belanja gedung dan bangunan. Pengadaan kendaraan roda-4, roda-2, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi serta Peralatan dan Fasilitas Perkantoran telah dilaksanakan sesuai dengan target dan anggaran yang tersedia pada DIPA Tahun Anggaran 2016, sedangkan untuk belanja gedung dan bangunan pelaksanaan pembangunan fisik tidak dapat dilaksanakan, karena pada revisi DIPA ke-2 anggaran pembangunan fisik dilakukan penghematan. Sedangkan alokasi anggaran konsultan perencana pembangunan gedung laboratorium sudah direalisasikan, akibat dari kondisi tersebut maka pelaksanaan kegiatan belanja gedung dan bangunan dianggap dapat direalisasikan namun pembangunan fisik tidak dapat dilaksanakan. Belanja modal lain yang secara fisik tidak dapat direalisasikan adalah belanja peralatan mesin berupa pengadaan 3 unit sekuter electric/sageway karena alokasi anggarannya juga mengalami penghematan.
36
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
3.3.2 Keuangan Pagu anggaran awal Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sebesar Rp.32.504.788.000,- dan setelah revisi ke 10 pagu anggaran mengalami penurunan, sehingga pagu anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta menjadi Rp.26.406.623.000,atau mengalami penurunan sebesar Rp. 6.098.165.000,- atau sebesar 18,76%. Dari dana yang tersedia tersebut anggaran untuk membiayai kegiatan utama dalam rangka peningkatan kinerja sebesar Rp.7.699.142.000,- atau sebesar 29.15%, sedangkan anggaran sebesar Rp.18.707.481.000,- atau sebesar 70,85% dialokasikan untuk belanja kegiatan pendukung seperti pembayaran gaji, pemeliharaan aset, operasional sehari-hari perkantoran, perjalanan dinas, kegiatan sosialisasi dan kegiatan rutin lainnya. Perbandingan anggaran kegiatan utama dengan kegiatan pendukung ada pada gambar 14.
Gambar 14. Perbandingan anggaran kegiatan utama dan pendukung 20000000 15000000 Utama
10000000
Pendukung 5000000 0 2016
3.3.3 Akuntabilitas Keuangan Realisasi anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016 berdasarkan pagu anggaran setelah revisi-10 sampai bulan Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel.21 dan perbandingan presentase realisasi anggaran dari tahun 2013 s/d 2016 ada pada gambar 15.
37
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Tabel 21. Realisasi anggaran Tahun 2016 per jenis belanja
1 1 2 3
Dana yang masih tersedia (Rp)
Jenis Belanja
Pagu (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Presentase (%)
Dana Blokir
2 Pegawai Barang Modal Total Realisasi
3 10.724.567.000 13.520.156.000 2.161.900.000
4 10.718.401.224 12.466.018.322 2.057.460.589
5 99,94 92,20 95,17
6 801.178.000 100.000.000
6.165.766 252.959.678 4.439.411
26.406.623.000
25.241.880.135
95,59
901.178.000
263.564.865
No
Realisasi anggaran tersebut diatas adalah dihitung dari total pagu anggaran, sehingga presentase realisasi anggaran menjadi lebih rendah disebabkan adanya anggaran yang dilakukan pemblokiran sehingga tidak dapat direalisasikan. Anggaran yang diblokir dan tidak dapat direalisasikan sebesar Rp.901.178.000,- atau sebesar 3,41% dari total keseluruhan pagu anggaran.
Gambar 15. Perbandingan prosentase realisasi anggaran tahun 2013 s/d 2016
102 100 98 96 94 92 90 88 86 84
Pegawai Barang Modal
2013
38
2014
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
2015
2016
``
BAB IV
PENUTUP Sistem Akutansi Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta merupakan salah satu cara penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi dalam kurun waktu tertentu yang penilaiannya dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Tahunan. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2016 telah berhasil mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Capaian Kinerja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2016 antara lain dengan capaian kinerja kegiatan Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati melalui pelaksanaan tindakan karantina (1) Pemeriksaan dan pelepasan media pembawa karantina hewan maupun karantina tumbuhan, yang telah berhasil mencapai nilai 99,97% dari target 100% yang telah ditetapkan pada perjanjian kinerja. Capaian kinerja kegiatan layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati berupa perbandingan pemeriksaan media pembawa karantina hewan dan tumbuhan yang dilakukan tindakan pemeriksaan dan yang dilakukan tindakan pelepasan. (2) Pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK yang telah dilaksanakan oleh para pejabat fungsional karantina hewan dan tumbuhan telah berhasil mengidentifikasi sasaran yang telah ditetapkan. Pemantauan karantina tumbuhan telah berhasil menemukan sebaran OPTK A1 di 6 Kecamatan meliputi 2 kabupaten, OPTK A2 di 5 kecamatan meliputi 2 kabupaten. (3) Kegiatan akreditasi laboratorium karantina tumbuhan telah berhasil menambah 2 ruang lingkup metode pengujian. Capaian kinerja deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan ditempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dilalukan melalui pengujian sampel dari karantina hewan dan karantina tumbuhan dan semua pengujian telah memperoleh hasil kesimpulan untuk dilakukan tindakan lanjutan. Dan capaian kinerja kegiatan pengadaan sarana dan prasarana telah dilakukan 4 kali kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Selain capaian-capaian yang telah disampaikan diatas terdapat beberapa catatan yang perlu dilakukan tindak lanjut untuk tahun anggaran selanjutnya, hal-hal yang perlu tindak lanjut adalah (1) Proses penambahan metode pengujian laboratorium karantina hewan untuk memperoeh akreitasi dari Komite Akreditasi Nasional. (1) Pemantauan karantina tumbuhan agar dilakukan pada 2 musim dalam rangka memperoleh hasil yang lebih maksimal. (3) Pemantauan karantina hewan tidak hanya berfocus pada data sekunder, tetapi juga harus melaksanakan kegiatan untuk memperoleh data primer. (4) Hasil pemantauan agar diajukan ke Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian untuk dijadikan data revisi Keputusan Menteri Pertanian tentang daftar Hama Penyakit Hewan dan Tumbuhan Karantina. (5) Dengan adanya perubahan anggaran seyogyanya juga diikuti perubahan target pada sasaran kinerja.
39
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
``
Lampiran Rencana Aksi Tindak Lanjut Perbaikan Kinerja Waktu pelaksanaan 3
Rekomendasi perbaikan
1
2
1
Proses pengajuan penambahan metode pengujian laboratorium karantina hewan ke Komite Akreditasi Nasional
2 bulan
Manajer Mutu
Rp.26.000.000,-
2
Pelaksanaan pemantauan karantina tumbuhan agar dilakukan pada 2 musim
8 bulan
Kabid Karantina Tumbuhan
Rp.230.000.000,-
3
Pemantauan karantin hewan agar menggunakan data primer dan sekunder
3 bulan
Kabid Karantina Hewan
Rp. 120.000.000,-
4
Peningkatan kualitas pencegahan dan penanganan tindakan pelanggaran peraturan karantina pertanian
12 bulan
Kabid Wasdak
Rp. 390.000.000,-
5
Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan dan magang
12 bulan
Kabag Umum
Rp.450.000.000,-
40
Laporan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2016
Penanggung jawab
Anggaran yang dibutuhkan 5
NO
4