Bahan Pertemuan Lingkungan Bulan Rosario Tahun 2016
Komisi Kateketik, Liturgi, Kitab Suci Keuskupan Agung Palembang
Halaman 1
PENGANTAR Bulan Oktober adalah Bulan Rosario. Bulan istimewa Gereja Katolik berdoa bersama Sang Bunda Penyelamat. Gereja Katolik percaya bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui seorang ibunda agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak manusia yang berdosa sebagai saudarasaudari-Nya. Allah Putera ini mengadakan mukjizat-Nya yang pertama di hadapan publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Gereja Katolik percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong anak-anaknya, yang mengambil bagian dalam hakikat keputeraan Anak Bapa, yang tunggal, dalam pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anak-anaknya. Doa Rosario yang didaraskan umat Katolik merupakan ungkapan kepercayaan mereka terhadap kedua kebenaran di atas. Umat Katolik yakin bahwa jika Maria berbicara kepada Putra Ilahi-nya bagi mereka, tak perlu diragukan lagi mereka pasti akan menerima jawab atas doa-doa mereka. Bahan Bulan Rosario ini akan berkisar tentang Legio Maria dan Devosi Gereja pada Bunda Maria, sebagai kelanjutan dari bahan Bulan Maria, bulan Mei yang lalu, di mana Keuskupan kita mencoba mendalami peran dan tempat Maria dalam sejarah keselamatan. Bahan ini akan disajikan dalam empat pertemuan, dengan tema-tema pertemuan sbb: 1. Legio Maria dan Sepak terjangnya bagi Gereja. Halaman 2
2. Ziarah “Gua” Maria: karena dan untuk apa? 3. Doa Rosario : Doa Devosi Gereja . 4. Doa Angelus (Malaikat Tuhan): mengapa dan bagaimana? Semoga dengan membahas bahan pendalaman Bulan Rosario ini, iman umat disegarkan dan diperbaharui kembali dan semakin terdorong untuk mengembangkan praktek-praktek devosi dan gerakan yang berlandaskan relasi dan kecintaan pada Bunda Maria, yang menjadi panutan utama dalam kesetiaan dan ketaatan iman pada kehendak Allah Bapa, untuk mengikuti Sang Putra. Dan semoga bulan ini bisa menjadi berkat bagi banyak orang yang kita doakan bersama Bunda Maria, untuk mengikuti himbauan Bapa Suci, menjadikan Tahun ini sebagai Tahun Rahmat Belaskasih Bapa. Palembang, 20 September 2016 Komisi Kateketik, Liturgi, Kitab Suci Keuskupan Agung Palembang
PERTEMUAN SATU Legio Maria: Gerak Karyanya bagi dan dalam Gereja . Lagu Pembuka Tanda Salib dan Salam P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus U Amin. P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, selalu beserta kita. Halaman 3
U
Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar (oleh Pemimpin Ibadat) Bapak-ibu, saudara-saudari terkasih,pertemuan pertama pada Bulan Rosario ini mengajak kita memahami apa itu Legio Maria dan bagaimana sejarahnya serta apa saja perannya dalam dan bagi Gereja kita. Semoga dengan pembahasan materi ini, kita punya tambahan pengetahuan tentang salah satu gerakan kerasulan dalam Gereja kita. Sekarang marilah kita mempersiapkan diri agar dalam pertemuan ini kita diberkati Tuhan dan pendalaman iman kita berjalan lancar. Doa Pembuka (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Tritunggal Maha Kudus, sumber hidup dan kebahagiaan kami. Engkaulah yang memanggil kami kepada kesempurnaan sejati sebagai anak-anak-Mu. Kami mohon, bimbinglah kami dalam pertemuan ini agar kami mampu memahami arti panggilan dasar kami kepada kekudusan, yang salah satunya diwujudnyatakan oleh adanya gerakan Legio Maria. Semoga pada akhirnya kami mampu memuliakan nama-Mu dengan benar dan dengan cara kami masing-masing dapat mewartakan kebaikan dan belas kasih-Mu melalui karya kami kepada sesama. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin Membahas Teks Legio Maria: Apa dan siapa dia?
Halaman 4
Legio Maria adalah suatu perkumpulan Umat Katolik yang dengan restu Gereja dan bimbingan kuat dari Bunda Maria Tak Bernoda, Perantara segala Rahmat (yang indah penaka bulan, terang bagaikan matahari dan dahsyat bagaikan bala tentara yang siap sedia bertempur). Legio Maria maka dapat diartikan sebagai bentara atau pasukan Maria. Sebagaimana pasukan mempunyai senjata, maka senjata pasukan Maria adalah doa. Sejarah Legio Maria Legio Maria didirikan oleh Frank Duff, seorang awam Katolik yang lahir di Dublin, Irlandia. Bersama rekan-rekan awamnya dan atas dukungan Pater Michael Toher (uskup Agung Dublin), ia membentuk Presidium Legio Maria yang pertama tanggal 07 September 1921 di Myra House, Dublin, pada malam menjelang Pesta Kelahiran Maria. Dan pada hari itulah ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Legio Maria. Spiritualitas Karya Daya pikat yang paling utama dari Legio Maria adalah kekhasan spiritualitasnya, yakni doa sebagai dasarnya. Kekhasan ini juga tampak dalam gerak dan langkah yang sama bagi seluruh kelompok Legio Maria di dunia; mulai dari rumusan doa “Catena”, tata cara rapat, cara meletakkan veksilium, patung Bunda Maria, lilin dan bunga sampai pada pembagian tugas pelayanan. Kekhasan Legio Maria juga tampak dalam kedisiplinan hidup para anggota-anggotanya yang disebut para legioner. Corak pembagian tugas juga hampir sama di seluruh dunia: membantu kaum miskin, kaum marginal, kunjungan orang sakit serta tugas yang diberikan oleh pastor parokinya, tanpa kelihatan dan tidak pernah melaksanakan tugas yang bersifat politis. Halaman 5
Yang menjadi acuan pertama bagi hidup Legio Maria adalah kisah sederhana “Perjamuan di Kana”: menjadi sarana kecil untuk hasil yang sangat besar. Memohon pada Sang Putra untuk mengatasi kesulitan si tuan pesta. Begitu juga legioner : bersama Maria memohonkan bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan untuk mendapat rahmat dari Yesus Sang Putra. Keanggotaan Legio Maria terbuka bagi umat Katolik yang terpanggil pada tugas kerasulan Gereja. Yang berniat menjadi anggota harus mendaftarkan diri dan ikut masa pencobaan sekurang-kurangnya selama 3 bulan, dengan taat menghadiri rapat setiap minggu, mampu menunjukkan motivasi murni, berusaha maksimal menjadi pribadi yang berkembang, berdisiplin tinggi dan mampu melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Setelah lulus dari masa pencobaan seorang legioner, ia baru boleh mengucapkan janji dan menjadi anggota aktif. Selain keanggotaan aktif, Legio Maria menganut juga adanya keanggotaan auxilier (anggota pendoa), yang terbuka bagi para imam, biarawan/wati dan kaum awam lain, yang tidak dapat atau tidak ingin mengambil bagian dalam tugas-tugas keanggotaan aktif. Mereka bisa menyatukan diri dengan Legio dalam pelayanan doa demi kepentingan Legio dengan mendoakan Doa Tessera setiap hari. Sebuah jalan bagi olah kesalehan dan disiplin diri. Anggota auxilier disebut sebagai sayap kiri Legio Maria. Lalu ada anggota ajutorian, yang disebut sebagai sayap kanan Legio Maria, yang punya tugas mendoakan Tessera setiap hari dengan tambahan menghadiri Misa Harian dan juga mendoakan Ibadat Brevir. Struktur Organisasi Legio Maria Halaman 6
Organisasi Legio Maria dari yang tertinggi sampai yang terendah mempunyai urutan sebagai berikut: Konsilium – Senatus – Regia – Komisium - Kuria – Presidium. Pengurus Legio Maria: Ketua, Sekretaris, Bendahara, Anggota (seturut kebutuhan dapat dilengkapi dengan Wakil Ketua, Sekretaris 2 dan Bendahara 2). Ratu Pencinta Damai (Komisium Legio Keuskupan Agung Palembang) Komisium Ratu Pencinta Damai terdiri dari kuria Pangkalpinang, Batam dan Belitang, kemudian presidium-presidium yang tersebar hampir di semua paroki. Diperkirakan ada sekitar 260300 legioner berkumpul dalam Acies tahunan, minus kuria Belitang dan Pangkalpinang serta Batam yang mengadakan Acies sendiri. Pada setiap Acies, yang berarti “siap sedia bertempur”, setiap legioner membaharui penyerahan diri kepada Maria dengan berkata: “Aku adalah milikmu, ya Ratu dan Bundaku. Dan segala milikku adalah kepunyaanmu”. Di samping pertemuan Acies tahunan, dan rapat rutin, Legio Maria dapat pula mengadakan pertemuan lain misalnya reuni tahunan legioner, pertemuan di alam terbuka, pelatihan outbond, dan juga kongres demi mempererat persekutuan. Akan tetapi prinsip yang harus dipegang adalah sistem organisasi dan aturan rapat Legio Maria, tidak pernah boleh diubah. (Disarikan dari berbagai sumber terutama Buku Pegangan Legio Maria)
Membahas Teks a. Pertanyaan untuk direnungkan: Mengapa gerakan Legio Maria, yang sebetulnya sangat baik dan terarah pada sesuatu yang mulia itu, justru kurang diminati? Halaman 7
Mengapa teladan Bunda Maria yang bersahaja, sederhana dan rendah hati, justru tidak banyak orang yang sanggup mengikuti? Beberapa peserta diberi kesempatan untuk menjawab dan peserta yang lain boleh menanggapi sehingga terjadi diskusi, namun tidak boleh mempermasalahkan mereka yang tergabung dalam legio demi prinsip setia pada yang tidak hadir. b. Contoh Jawaban: Karena justru itu yang tersulit. Karena godaan dunia menawarkan yang enak-enak saja, yang justru seringkali mencelakakan peziarahan menuju hidup surgawi. Karena umumnya orang/manusia lebih suka yang spektakuler, hebat, terkenal, masyur, sensasional, membanggakan dan mendapat pengakuan dari sebanyak mungkin orang. Intinya bagaimana melakukan peran terbaik di sepanjang hidup ini untuk menjawab panggilan kepada kesempurnaan.
Peneguhan dengan Firman (Yohanes 2:1-12) Firman Tuhan cukup dibacakan untuk memberi peneguhan tentang materi yang sudah dibahas bersama. Tidak perlu ada pembahasan Firman. 1
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." 4Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-
Halaman 8
Ku belum tiba." 5Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayanpelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" 6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. 8Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. 9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, 10dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." 11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. 12Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersamasama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan muridmurid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. Menyampaikan Tawaran Aksi Konkret Peserta pendalaman ditawari untuk jika berkenan: memperkuat devosi kepada Bunda Maria, misalnya dengan menjadi anggota auxilier Legio Maria, jika tidak memungkinkan waktu dan kesempatannya untuk menjadi anggota aktif. Sebagai kelompok, jika ada beberapa orang yang berminat bisa terlibat dalam gerakan Legio Maria dengan membentuk satu Presidium dengan keanggotaan dari orang-orang yang Halaman 9
berdekatan atau bergabung dengan Presidium Legio Maria yang sudah ada di paroki masing-masing. Doa Rosario Doa Penutup (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Bapa, sumber kebijaksanaan yang tak terhingga. Syukur atas waktu istimewa yang boleh kami gunakan untuk merenungkan dan mendalami salah satu gerakan kerasulan yang telah mewarnai Gereja-Mu selama ini, yakni Legio Maria. Kami mohon dampingilah kami selalu dengan Roh Kudus-Mu, agar kami mampu terlibat secara aktif dalam tugas kerasulan Gereja sesuai dengan peran kami masing-masing, dan jikalau mungkin ada sebagian kami, yang dapat bergabung dalam gerakan Kerasulan Legio Maria, mengingat tugas dan peran pentingnya dalam sejarah panjang perjalanan Gereja, menghadapi aneka cobaan dan serangan si jahat. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. Mohon Berkat Tuhan P Semoga Tuhan beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. P Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yag mahakuasa: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U Amin. Lagu Penutup
Halaman 10
PERTEMUAN DUA Ziarah “Gua” Maria: karena dan untuk apa? Lagu Pembuka Tanda Salib dan Salam P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus U Amin. P Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, selalu beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar (oleh Pemimpin Ibadat) Bapak-ibu, saudara-saudari terkasih, setelah di pertemuan awal kita berbicara tentang Legio Maria, di pertemuan kedua ini kita ingin melengkapi pemahaman kita dengan hal lain yang tak kalah pentingnya berkaitan dengan devosi kita kepada Bunda Maria. Pada pertemuan ini kita akan mendalami bersama tradisi berziarah dan tradisi membangun tempat peziarahan Bunda Maria. Hal yang sudah sangat rutin kita lakukan, namun mungkin kita kurang menyadari bagaimana sebetulnya praktek ini harus dimengerti dengan benar. Sebab seringkali, ketika kita sebagai umat Katolik ditanya tentang dasar-dasar kita mempraktekkan iman kita, kita tidak bisa menjawabnya. Semoga pertemuan sederhana kita ini menambah wawasan kita tentang praktek devosi kepada Bunda Maria dan selanjutnya kita punya dasar cukup untuk menjelaskan iman kita. Halaman 11
Doa Pembuka (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Ya Allah Trintunggal mahakudus, karena kebaikan dan kasih-Mu, Engkau senantiasa menganugerahi kami sarana-sarana bantu untuk memperteguh iman kami. Engkau memberikan kesempatan kepada kami untuk mengenal kasih Tritunggal-Mu yang mahaluas dan agung melalui penghormatan kepada Bunda Maria, yang menjadi tradisi istimewa bagi umat beriman, melalui peziarahan-peziarahan suci yang semakin memperkenalkan kepada kami keagungan tahta kerahiman-Mu. Semoga dengan praktek yang benar melalui peziarahanpeziarahan suci, kami semakin masuk ke dalam inti sejarah keselamatan yang mempersiapkan dan menghadirkan karya keselamatan melalui Kristus sang Mesias terjanji. Dan dengan demikian iman kami semakin diperkaya dan diperteguh dengan aneka rahmat kebaikan dari Kasih Tritunggal-Mu sendiri. Terpujilah Engkau, ya Allah Tritunggal mahakudus, kini dan sepanjang masa. Amin Membahas Teks Ziarah “Gua” Maria: ada karena dan untuk apa? Sebuah Kebiasaan Umum Tempat ziarah merupakan objek dan sasaran khusus devosi, misalnya: makam keramat, pohon keramat, batu keramat, patung/gambar ajaib, peninggalan salah satu “penampakan” dari “yang kudus”, peninggalan (relikwi) orang kudus. Biasanya di tempat ziarah itu terdapat tiga unsur, yaitu air (sumber, perigi, sungai ajaib), batu (mezbah, gua, tiang batu) dan pohon
Halaman 12
(keramat, aneh bentuknya, tua sekali dan sebagainya). Begitu semua unsur kosmik ada (air, materi, hidup). Secara ringkas dapat disebut bahwa tradisi “berziarah” itu berurat berakar dalam religi kosmik. Tradisi itu sangat kuat, sehingga dewasa ini hal-hal yang sekuler sekalipun bisa menjadi semacam tempat berziarah. Makam tokoh-tokoh pendiri negara pun, yang tidak ada sangkutpautnya dengan urusan keagamaan juga „dikeramatkan‟. Tradisi Agama-agama Kebiasaan “berziarah” tidak hanya terdapat pada agama-agama “primitif”. Sebaliknya kebiasaan religius itu paling matang dalam agama-agama yang paling berkembang. Orang-orang Hindu berziarah ke sungai-sungai “suci”, khususnya sungai Gangga sekitar Benares. Agama Yahudi/Israel sejak awal mempraktekkan “ziarah”, seperti diceritakan dan diatur dalam Perjanjian Lama. Para nenek moyang berziarah ke tempattempat suci, tempat kehadiran dan penampakan Allah. Akhirnya Yerusalem menjadi tempat ziarah utama, bahkan satu-satunya yang legal. Sejak Bait Allah hancur (tahun 70 Mas.) dan tidak dibangun kembali, orang Yahudi masih juga berziarah ke sisa Rumah Allah (Tembok Ratapan). Tradisi Kristiani Mula-mula agama Kristen (setelah terpisah dari agama Yahudi) tidak tahu akan tradisi ziarah. Yerusalem pada tahun 70 Mas sebagai pusat religius hilang dan penggantinya belum ada. Meskipun Stefanus (Kis 7:54-60) dan rasul Yakobus (Kis 12:2) menjadi “martir”, namun tidak ada bekasnya dalam Perjanjian Baru, bahwa kubur atau peninggalan mereka (dan rasul-rasul lain) selanjutnya berperan dalam penghayatan iman umat Halaman 13
Kristen. Demikian pun dalam Perjanjian Baru tidak ada bekasnya bahwa umat Kristen berziarah ke tempat suci orang Yahudi. Kebiasaan berziarah baru mulai berkembang pada umat Kristen setelah para martir menjadi sasaran devosi rakyat (sekitar tahun 200). Selama abad IV-VI kebiasaan berziarah ke makam para martir dan relikwi mereka (yang dibawa ke mana-mana) di seluruh kawasan Timur dan Barat menjadi populer sekali. Tempat ziarah yang paling penting selama zaman pertengahan ialah Tanah Suci, yang telah dikuduskan oleh kehadiran Tuhan sendiri dahulu, sehingga tetap secara khusus berharga. Tempat ziarah kedua adalah makam S. Yakobus di Santiago de Compostella dan akhirnya Roma. Itu bersangkutan dengan semakin menonjolnya uskup Roma (Paus). Secara formal tujuan ziarah itu ialah makam Petrus dan Paulus, tetapi semakin lama dalam diri «pengganti Petrus » yang hidup dan sedang bertahta, yakni Paus, tujuan ziarah dialamatkan. Tahta St. Petrus adalah sesuatu yang keramat dan istimewa. Sampai dengan dewasa ini Roma dan Sri Paus menjadi tujuan ziarah umat Katolik. Tidak mengherankan bahwa kebiasaan Katolik ini bisa menyebabkan orang lain salah tafsir dan menyebut dan menilainya sebagai “kultus individu”. Contoh « Legenda » yang Melatar-belakangi Umumnya tempat ziarah mempunyai “legendanya” sendiri, yang mesti menjelaskan asal usul tempat itu. Sebagai contoh dapat diambil “legenda” tempat ziarah Renya Rosario di Larantuka. Di Malaka sebuah gereja (Portugis) dilanda banjir. Patung Maria terhanyut ke laut. Patung itu mengarungi laut dan singgah di Kalimantan, Minahasa, Ternate, Ambon, tetapi akhirnya terdampar di pantai Larantuka, yang masih kafir tulen. Halaman 14
Putri raja Larantuka (Resino) pergi ke pantai dan mendengar nyanyian yang serba merdu. Nampaklah seorang wanita berpakaian putih dan berwajah berkilau-kilauan. Resino terkejut, lari pulang ke kampung. Bersama ayahnya ia kembali ke pantai. Wanita itu masih juga berdiri di situ. Waktu ditanyakan siapa dia, wanita itu menulis di pasir pantai. Tetapi tidak terbaca oleh rakyat yang masih buta huruf. Tulisan itu diberi pagar batu, supaya jangan terhapus. Setengah tahun kemudian tibalah seorang misionaris Katolik. Ia segera diantar ke tulisan itu. Ternyata apa yang tertulis ialah: Renya Rosario. Demikianlah devosi rakyat terdukung oleh legenda. Ziarah Maria Setelah ibu Yesus tampil dan semakin menonjol sebagai sasaran devosi rakyat, maka Bunda Maria pun menjadi sasaran devosi yang disalurkan melalui “berziarah”. Jumlah tempat, di mana Maria secara khusus “berkarya” dan mengabulkan doa terus bertambah banyak, akhirnya tidak terbilang lagi jumlahnya. Hampir saja setiap kota dan desa yang penting sedikit menjadi tempat ziarah. Setiap tempat mempunyai keistimewaan sendiri dengan menekankan salah satu segi pada ibu Yesus atau berkat khusus yang di tempat itu dapat diperoleh dan keperluan khusus yang mau dilayani. Maria pun diberi nama baru, yaitu nama kota, desa yang bersangkutan. Misalnya: Maria dari Lourdes, Maria dari Loreto, dsb. Tempat tertentu menjadi tempat ziarah, oleh karena ada keyakinan bahwa Maria pernah menampakkan diri di situ, atau patungnya ditemukan di situ. Tempat ziarah marial yang dewasa ini mempunyai makna internasional ialah: Guadalupe (Meksiko sejak tahun 1531), Lourdes (Perancis sejak 1858), Fatima (Portugal, sejak tahun 1917) dan Loreto (Italia, sejak Halaman 15
1295). Terkenal juga “Madonna Hitam” di Czestochowa di Polandia. Di Indonesia tempat ziarah marial juga terus bertambah banyak. Semua gejala “devosi umat” makin tampak di praktek ini; pasang lilin, membakar surat permohonan, dupa, jaga malam, doa rosario, tanda terima kasih dan sebagainya. Secara spontan gejala-gejala itu muncul dan terus berkembang. Ada Sendangsono, Sriningsih, Gua Kerep Ambarawa, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan dlsb. Di mana-mana “tempat ziarah” seolah-olah diusahakan, tentunya atas dasar pertimbangan bahwa berguna sebagai saluran devosi umat. Hanya “usaha” yang disengaja sama sekali tidak terjamin berhasil karena devosi umat umumnya bersifat spontan. (Dari berbagai sumber)
Membahas Teks a. Pertanyaan untuk direnungkan: Mengapa tradisi berziarah bisa terjadi pada berbagai agama, keyakinan dan di berbagai tempat di belahan dunia ini? Bagaimana sebaiknya memahami ziarah dalam konteks tradisi iman Katolik? b. Contoh Jawaban: Karena dalam diri manusia ada kerinduan untuk bertemu dengan yang supranatural, yang diyakini punya kuasa melebihi manusia bahkan berkuasa pula atas hidup dan mati manusia. Allah selalu memberikan sarana-sarana bantu untuk bisa memahami sarana utama dalam keselamatan. Sebab manusia makluk simbolik, yang butuh pula melengkapi
Halaman 16
usahanya untuk mengenal sang penciptanya dengan sarana-sarana itu. Membaca Sabda Tuhan (Lukas 2:41-52) Sabda Tuhan dibacakan dan tidak perlu dibahas, untuk memberi peneguhan atas materi yang sudah dibahas bersama. 41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 42Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 43Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 44Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 45Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 47Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikanNya. 48Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." 49Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" 50Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 51Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 52Dan Yesus makin bertambah besar dan Halaman 17
bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Merencanakan aksi atau merumuskan sikap baru Peserta diajak untuk membahas bersama sebagai persekutuan lingkungan untuk suatu ketika mungkin bersama-sama berziarah ke salah satu gua Maria yang ada di keuskupan Agung Palembang. Doa Rosario Doa Penutup (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Ya Allah Tritunggal, Bapa, Putera dan Roh Kudus, sumber kebahagiaaan seluruh umat manusia. Betapa agung karya-Mu yang terjelma dalam kehidupan kami. Betapa kaya rahmat-Mu tercurah atas hidup kami yang hina dan papa ini. Kami bersyukur atas kesempatan yang boleh kami lalui bersama ini dalam pendalaman wawasan kami mengenai tradisi mulia yang hidup dan berkembang dalam Gereja kami, yakni ziarah rohani untuk memperkaya iman kami. Kami mohon dampingilah kami untuk aktif dalam mengembangkan olah kesalehan, melalui devosi-devosi kepada orang kudus, terutama Bunda Maria, yang sudah mengakar kuat sebagai tradisi dalam Gereja Katolik. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus, dalam segenap diri orang kudus-Mu, kini dan sepanjang segala masa. Amin Mohon Berkat Tuhan P Semoga Tuhan beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. Halaman 18
P
U P
U
Semoga kita memperoleh kebahagiaan abadi berkat kematian Kristus yang mengantar kita memasuki hidup yang kekal Amin. Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Lagu Penutup
PERTEMUAN TIGA Doa Rosario: Doa Devosi Gereja Lagu Pembuka Tanda Salib dan Salam P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus U Amin. P Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, selalu beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar (oleh Pemimpin Ibadat) Bapak-ibu, saudara-saudari terkasih, pada pertemuan ketiga ini kita akan meneruskan permenungan tentang devosi kita kepada Bunda Maria, yang terkait langsung dengan keistimewaan bulan oktober ini, yakni doa Rosario. Halaman 19
Tanggal 7 Oktober sendiri, Gereja memperingati Bunda Maria sebagai Ratu Rosario. Semoga pembahasan dan pendalaman kita tentang devosi Doa Rosario memperkuat niat kita untuk tekun berdoa Rosario dan terutama bersama Bunda Maria, makin tekun merenungkan misteri-misteri suci penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus, Tuhan. Doa Pembuka (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Tritunggal Mahakudus, kami bersyukur karena Engkau memberikan bagi kami umat-Mu, Bunda Maria Ratu Rosario, yang dengannya kami senantiasa boleh dekat dengan derita, wafat dan kebangkitan Kristus melalui Doa Rosario, yang sudah menjadi darah daging kami. Semoga dengan pemahaman akan pengajaran yang benar dari kuasa mengajar Gereja, kami pantas dan layak untuk memuliakan nama-Mu lewat Rosario Suci Santa Perawan Maria, dan menghayati cinta sejati dalam pelayanan kepada sesama, dan berani berkata bersama Bunda Maria: “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu itu”. Terpujilah Engkau Tuhan dan Allah kami, kini dan sepanjang masa. Amin Mendalami Teks Doa Rosario dalam Gereja Katolik Sejarah Devosi Rosario “Rosario” yang artinya: karangan bunga mawar, pada awalnya adalah doa yang sangat panjang, berisikan juga kotbah-kotbah pendek mengenai peristiwa-peristiwa penyelamatan dengan dasar 3 keutamaan Injili yakni Iman, Harapan dan Kasih, dengan Halaman 20
masing-masing terdiri dari 50 kali Salam Maria. Jumlah 150 “Salam Maria...” sendiri juga sesuai dengan jumlah 150 mazmur yang tercantum dalam Kitab Mazmur. Karena itu Rosario disebut dengan “Psalterium/Kitab Mazmur Maria”. Doa Bapa kami berperan sebagai Antifon dan “Kemuliaan kepada Bapa...” sebagai doa tanggapan. Menjelang tahun 1500 Rosario seperti sekarang mulai menjadi lazim dan laris, khususnya didukung oleh para pengikut Dominikus. Tetapi tidak benar apa yang kerap kali dikatakan bahwa Dominikus adalah “penemu” Rosario. Sejak abad XIII memang ada pelbagai “pendahulu” Rosario yang lazim sejak abad XV. Serangkaian Paus (Leo X, Pius V, Pius IX, Leo XIII, Pius XI, Pius XII, Yohanes XXII) sangat menganjurkan doa Rosario, khususnya sebagai semacam “liturgi keluarga”. Bulan Mei dan Oktober dikhususkan untuk doa itu. Memang bulan Mei adalah musim semi (minta kesuburan tanah) dan bulan Oktober musim rontok (bersyukur atas panen). Paus Rosario adalah sebuah gelar yang diberikan kepada Paus Leo XIII (1878-1903) karena ia menciptakan sebuah rekor dengan mengeluarkan sebelas ensiklik kepausan mengenai doa rosario, meresmikan kebiasaan Katolik untuk berdoa rosario tiap hari selama bulan Oktober, yang dibuat pada tahun 1883 pada hari perayaan Ratu Rosario Suci Makna doa Rosario Doa Rosario adalah doa renungan. Sambil mendaraskan doa Salam Maria berulang-ulang (10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan pimpinan Gereja:
Halaman 21
Doa rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas. (Surat Apostolik Rosarrium Virginis Mariae no. 5) Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai "latihan kekudusan" yang sejati. Kita memerlukan kehidupan Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa. (No. 32: AAS 93 (2001), 288) Doa Rosario adalah doa renungan yang sangat indah. Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan maknanya. Tanpa renungan, doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis. Ini bertentangan dengan anjuran Yesus: 'Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan' (Mat 6:7). Sedari hakikatnya, pendarasan Rosario membangun irama yang tenang dan tetap. Ini akan membantu orang untuk merenungkan misteri-misteri kehidupan Kristus. (Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 156; RPM no. 12) Doa Rosario adalah ringkasan Injil Doa Rosario adalah "ringkasan Injil", karena di dalamnya dirangkai dan direnungkan sejarah keselamatan yang dipaparkan dalam Injil; mulai kisah-kisah sekitar inkarnasi sampai dengan kebangkitan dan kenaikan Tuhan. Dengan ditambahkannya satu rangkaian peristiwa baru, yakni peristiwa terang, doa Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh. Kini renungan Rosario mencakup: peristiwa-peristiwa sekitar Halaman 22
inkarnasi dan masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa gembira), peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum (peristiwa-peristiwa terang), peristiwaperistiwa sekitar sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa sedih), dan kenangan akan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia). Doa Rosario adalah doa Kristologis Doa Rosario adalah salah satu doa Kristiani yang sangat Injili, yang intinya adalah renungan tentang Kristus. Sebagai doa Injil, Rosario dipusatkan pada misteri inkarnasi yang menyelamatkan, dan memiliki orientasi Kristologis yang gamblang. Unsurnya yang paling khas adalah pendarasan doa Salam Maria secara berantai. Tetapi puncak dari Salam Maria sendiri adalah nama Yesus. Nama ini menjadi puncak baik dari kabar/salam malaikat, "Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu," maupun dari salam ibu Yohanes Pembaptis, "Terpujilah buah tubuhmu" (Luk 1:42). Pendarasan Salam Maria secara berantai itu menjadi bingkai, dimana dirajut renungan atau kontemplasi atas misterimisteri yang ditampilkan lewat Rosario. (Paus Paulus VI, Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 46) Devosi Terbesar Gereja Saat ini dapat dikatakan bahwa Doa Rosario adalah devosi yang terbesar Gereja Katolik dengan buah-buah yang sudah tidak terhitung lagi banyaknya terutama sebagai pemersatu dan pemberi ciri khas kekatolikan di seluruh dunia. Sebab lewat doa rosario, umat Katolik belajar dari Maria untuk bisa setia, taat dan rendah hati terhadap kehendak Allah. (Dari berbagai sumber)
Membahas Teks Halaman 23
a. Pertanyaan untuk direnungkan: Mengapa orang Katolik, tetap bisa menerima doa Rosario yang menghabiskan banyak waktu saking panjangnya dan didoakan berulang-ulang? Apakah itu bukan doa yang bertele-tele seperti kata Yesus? b. Tawaran Jawaban: Ya, karena berdoa itu baik, dan melakukan sesuatu yang baik, apalagi berdoa, itu tidak dibatasi waktu. Dan Doa Rosario bukan doa yang berteletele, karena merupakan paket perenungan akan misteri keselamatan Tuhan, yang hendaknya dilakukan dengan memberikan banyak ruang dan kesempatan dalam hidup pribadi umat beriman. Membaca Sabda Tuhan (Lukas 1:39-56) Sabda Tuhan dibacakan dan tidak perlu dibahas, untuk memberi peneguhan atas materi yang sudah dibahas bersama. 39
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 40Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 41Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, 42lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 43Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 44Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 45Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." 46Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 48sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, Halaman 24
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya Doa Rosario Doa Penutup (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Bapa, sumber kebijaksanaan yang tak terhingga. Betapa agung karya-Mu yang terjelma dalam kehidupan kami, terutama karena Kristus penebus yang telah Engkau utus kepada kami melalui Bunda Maria yang bersahaja, yang bersama kami selalu berdoa untuk menguatkan iman kami kepada misteri penebusan Kristus Putera-Mu. Syukur untuk waktu istimewa yang boleh kami gunakan untuk merenungkan kembali keagungan karya keselamatan-Mu itu, dalam sebuah devosi yang sudah menjadi ciri identitas GerejaMu ini.
Halaman 25
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. Mohon Berkat Tuhan P Semoga Tuhan beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. P Semoga kita memperoleh kebahagiaan abadi berkat kematian Kristus yang mengantar kita memasuki hidup yang kekal U Amin. P Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yag mahakuasa: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U Amin. Lagu Penutup
PERTEMUAN EMPAT Doa Angelus: mengapa dan bagaimana? Lagu Pembuka Tanda Salib dan Salam P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus U Amin. P Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, selalu beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. Halaman 26
Pengantar (oleh Pemimpin Ibadat) Bapak-ibu, saudara-saudari terkasih, pada pertemuan ke-empat ini kita diajak merenungkan sebuah Doa yang begitu akrab di telinga kita sebagai umat Katolik, yakni Doa Angelus, atau Doa Malaikat Tuhan. Semoga pertemuan ini membuahkan kecintaan kita pada doa harian yang indah ini dan memberi dasar yang kuat bagi iman kita akan keselamatan yang dibawa oleh Kristus, yang bermula dari Kabar Gembira Malaikat Gabriel ini. Marilah kita mempersiapkan diri agar pertemuan ini berjalan dengan lancar dan memberi kesukaan besar bagi jiwa kita yang merindukan keselamatan yang abadi. Doa Pembuka (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Tritunggal Maha Kudus, pemilik dan asal segala berkat, karena kebaikan dan kasih-Mu, Engkau senantiasa menganugerahi kami pelindung dan pembantu-pembantu setia dalam diri para malaikat dan orang kudus. Engkau memberikan kesempatan kepada kami untuk mengenal kasih Tritunggal-Mu yang mahaluas dan agung melalui penghormatan kepada mereka terutama Bunda Maria, yang menjadi doa istimewa bagi umat beriman, yakni Doa Angelus, yang didasarkan pada Kabar Malaikat Gabriel kepada Perawan Maria. Doa yang agung dan mulia itu, telah menjadi sarana bantu yang melekat erat di dalam hidup kami untuk merenungkan misteri penebusan, melalui ketaatan total Kristus dan Bunda Maria kepada kehendak Allah. Semoga dengan pendalaman akan Doa Malaikat Tuhan ini, kami semakin memahami misteri penebusan itu dan iman kami
Halaman 27
semakin diteguhkan diperkaya dengan aneka rahmat kebaikan dari Kasih Tritunggal sendiri. Terpujilah Engkau, ya Allah Tritunggal mahakudus, kini dan sepanjang masa. Amin Membahas Teks Doa “Malaikat Tuhan ...” Sejak abad XVI dan akibat pengaruh para pengikut Fransiskus tersebar luas di seluruh kekristenan Barat kebiasaan untuk tiga kali sehari mengucapkan doa “Malaikat Tuhan...” Sebagaimana Doa Rosario, doa itu suatu rumus ibadat umat, yang mengganti bagi umat ibadat resmi (Doa harian liturgis). Di abad pertengahan di gereja-gereja besar dan biara-biara rahib ada sembahyang pagi hari, tengah hari dan senja hari (sebagian Doa Harian tersebut). Melalui doa “Malaikat Tuhan...” umat yang tidak sempat (atau mampu karena misalnya buta huruf) menggabungkan diri dengan sembahyang resmi itu. Makna Doa Angelus Doa Angelus yang disebut Ibadat umat itu terdiri atas tiga ayat serta tanggapannya yang disusul dengan doa “Salam Maria...”. Rangkaian itu berakhir dengan suatu seruan kepada Maria serta tanggapannya disusul doa penutup, yang tertuju kepada Allah dengan perantaraan Yesus Kristus. Ketiga ayat serta tanggapannya tersebut sebenarnya suatu pewartaan, yang setiap kali disambut dengan doa Salam Maria. Ini sesuai dengan struktur Doa Harian, dimana ada pewartaan (bacaan) dan doa (mazmur).
Halaman 28
Ayat pertama serta tanggapannya : Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, maka ia mengandung dari Roh Kudus berdasarkan Luk 1:28-35. Ayat kedua serta tanggapannya : Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu, diambil dari nas yang sama (Luk 1:38), sedangkan ayat ketiga serta tanggapannya : Sabda telah menjadi daging, dan tinggal di antara kita, mengutip Yoh 1:14. Dengan lain perkataan: Misteri inkarnasi serta peranan Maria di dalamnya diberitakan dan ditanggapi. Penutup doa terdiri atas sebuah seruan kepada Maria serta tanggapannya: Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus (= apa yang dijanjikan Kristus), yang disusul doa yang mengenangkan misteri inkarnasi, penderitaan dan wafat Yesus di salib serta kebangkitan yang menjadi antisipasi kebangkitan manusia di akhir zaman serta jaminannya. Bunyinya: “Kami mohon, ya Tuhan, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, (atau dengan kata lain supaya « kami yang mengenal inkarnasi AnakMu berkat kabar dari malaikat, melalui penderitaan dan salibNya), kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia, oleh Kristus Tuhan kami.”. Doa “Malaikat Tuhan” itu diucapkan umat pada pagi hari, tengah hari, dan senja hari. Lonceng gereja-gereja dengan cara khusus dibunyikan, sebagai tanda waktu. Sejak awal, paling tidak sejumlah jemaat (bdk. Didakhe, VIII) sudah biasa berdoa (Bapa Kami) tiga kali sehari, sesuai dengan adat Yahudi. Dari situ berkembanglah “Doa Harian”, yang dilakukan para rohaniwan dan rahib. Dengan demikian doa “Malaikat Tuhan” menjadi semacam “Doa Harian” umat. Di abad pertengahan sembahyang pagi (dari Doa Harian) dianggap mengenangkan kebangkitan Yesus; Halaman 29
sembahyang di tengah hari mengenangkan wafatnya Yesus dan sembahyang senja hari mengenangkan inkarnasi. Jadi melalui sembahyang “Malaikat Tuhan” umat beriman mengenangkan peristiwa-peristiwa penyelamatan yang paling penting dan mengikutsertakan diri di dalamnya. Karena itu ketiga peristiwa tersebut juga disebutkan. Tetapi umat, melalui “Salam Maria” juga mengikutsertakan peranan yang dipegang ibu Yesus dalam peristiwa-peristiwa penyelamatan itu, sesuai dengan tempat Maria dalam sejarah penyelamatan. Maria tampil sebagai “perantara” (dengan arti yang sudah dijelaskan). Ia sendiri tidak mengabulkan doa, tetapi hanya turut berdoa. Perhatian si pendoa berpusatkan Yesus Kristus serta hal ihwal penebusan. Maka tidak mengherankan bahwa sembahyang “Malaikat Tuhan...” dianjurkan oleh pimpinan Gereja (seperti misalnya P. Yohanes Paulus II, yang setiap tengah hari tampil untuk bersama umat – berziarah – mendoakan “Angelus Domini” itu). (Dari berbagai sumber)
Pertanyaan Sudahkah Doa Malaikat Tuhan (angelus) menjadi doa keluarga setiap keluarga Katolik? Membaca Sabda Tuhan (Lukas 1:26-35) Sabda Tuhan dibacakan dan tidak perlu dibahas, untuk memberi peneguhan atas materi yang sudah dibahas bersama. 26
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai Halaman 30
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Doa Rosario Doa Penutup (oleh Pemimpin Ibadat) Marilah kita berdoa, Allah Bapa di sorga, sumber keselamatan abadi, kami beryukur atas pertemuan penuh berkat ini, di mana kami Kauberi kesempatan untuk merenungkan Doa Angelus, yang menjadi sarana bagi kami mengenal kebijaksanaan-Mu yang tiada tara. Lewat doa yang sederhana namun penuh makna itu, kami Kauajak semakin masuk ke dalam misteri keselamatan yang Kaukerjakan melalui orang-orang pilihan-Mu, yang memberi teladan pada kami bagaimana mengenal dan mengikuti kehendak-Mu secara penuh dan total.
Halaman 31
Berkatilah kami senantiasa, agar lewat Doa Angelus yang kami daraskan setiap hari, kami makin setia pada kehendak-Mu dan makin mencintai Kristus Putera-Mu. Demi Kristus itu, Tuhan kami. Amin. Mohon Berkat Tuhan P Semoga Tuhan beserta kita. U Sekarang dan selama-lamanya. P Semoga kita memperoleh kebahagiaan abadi berkat kematian Kristus yang mengantar kita memasuki hidup yang kekal U Amin. P Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yag mahakuasa: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U Amin. Lagu Penutup
Halaman 32