9
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Bogor. Pengukuran bobot kering, bobot basah, kandungan klorofil dan pengeringan tanaman dilaksanakan di Laboratorium RGCI dan pengukuran ketebalan jaringan daun dilakukan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Kampus IPB Darmaga. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2010.
Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah setek kolesom, media tanam dengan perbandingan arang sekam dan tanah 3:2 (v:v), pupuk kandang ayam, pupuk SP 18, pupuk Urea, pupuk KCl dan furadan. Alat-alat yang digunakan adalah polibag ukuran 50 cm x 40 cm (volume 10 kg), timbangan, oven, penggaris, label, sprayer dan alat-alat pertanian.
Metode Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial RKLT dua faktor dengan tiga ulangan, faktor konsentrasi nitrogen dan kalium. Respon konsentrasi nitrogen dan kalium masing-masing menggunakan empat taraf, yaitu 1, 2, 3, dan 4 g/l, selain itu terdapat pembanding tanpa penambahan konsentrasi nitrogen dan kalium (kontrol) yang tidak termasuk ke dalam rancangan. Kombinasi konsentrasi nitrogen dan kalium dapat dilihat pada Tabel 1. Layout petak percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1.
10
Tabel 1. Konsentrasi Pupuk N-K No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pupuk N (g Urea /l air) 1 1 1 1 2 2 2 2
Pupuk K (g KCl /l air) 1 2 3 4 1 2 3 4
No 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pupuk N ( g Urea /l air) 3 3 3 3 4 4 4 4 0
Pupuk K (g KCl /l air) 1 2 3 4 1 2 3 4 0
Model rancangan yang digunakan adalah : Yijk = µ+ αj + βk + (αβ)jk + εijk Yijk
= nilai pengamatan perlakuan taraf konsentrasi N ke-j, konsentrasi K ke-k pada kelompok ke-i.
µ
= rata-rata umum.
αj
= pengaruh konsentrasi N ke-j.
βk
= pengaruh konsentrasi K ke-k.
(αβ)jk = pengaruh interaksi taraf ke-j konsentrasi N dan taraf ke-k konsentrasi K. εijk
= galat percobaan
i
= jumlah ulangan/blok : 1, 2, 3
j
= jumlah perlakuan konsentrasi N : 1, 2, 3, 4
k
= jumlah perlakuan konsentrasi K : 1, 2, 3, 4 Data diuji dengan sidik ragam, kemudian dilakukan uji lanjut dengan
DMRT pada taraf kesalahan 5 %.
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan adalah tanah dan arang sekam dengan perbandingan 3:2 (v:v). Pupuk kandang ayam diberikan sebanyak 25 g/polybag atau setara dengan 5 t/ha, yang dicampurkan bersama dengan media tanam. Media
11
tanam yang telah tercampur dengan pupuk kandang ayam dimasukkan ke dalam polibag, kemudian didiamkan selama 2 minggu. Penanaman Setek diambil dari bibit yang memiliki pertumbuhan sehat dan seragam pada persemaian. Setek batang yang digunakan berukuran panjang 10 cm tanpa daun dan pangkal batang dipotong miring (Gambar 1). Batang yang dipilih adalah batang yang memiliki warna hijau. Setek batang ditanam di polibag yang telah berisi media tanam. Setiap polibag ditanam 1 setek tanaman. Pemberian pupuk KCl dan urea diberikan sebagai pupuk dasar masing-masing sebanyak 100 kg/ha (0.5 g/polibag) dan pupuk SP 18 diberikan sebagai pupuk dasar sebanyak 50 kg/ha (0.25 g/polibag) (Susanti et al., 2008). Penambahan pupuk KCl dan urea disemprotkan melalui daun sesuai konsentrasi perlakuan.
Gambar 1. Bibit Kolesom (kiri) dan Keadaan Awal Penanaman (kanan) Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan gulma, dan pencegahan hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sehari sekali pada pagi hari dan disesuaikan dengan musim. Penyiangan gulma dilakukan setiap saat secara manual sehingga polibag perlakuan bebas dari gulma. Pencegahan hama dan penyakit dilakukan dengan memperhatikan gejala serangan.
12
Perlakuan Penambahan pupuk N-K dilakukan dengan menyemprotkan larutan pupuk keseluruh permukaan tanaman hingga basah dan menetes ke tanah, selain itu diusahakan penyemprotan tidak mengenai tanaman lain (dihalangi menggunakan plastik) (Gambar 2). Aplikasi penambahan pupuk N-K mulai dilakukan setelah panen pertama, yakni pada saat umur tanaman 20 hari setelah tanam (HST), dan dilakukan setiap 2 minggu sekali, sampai tanaman berumur 60 HST.
Gambar 2. Penyemprotan Pupuk Urea dan KCl melalui Daun Pemanenan Panen dilakukan dengan memangkas pucuk tanaman kolesom sepanjang ± 10 cm yang diukur dari ujung daun bagian atas yang ditegakkan dari setiap cabang yang ada (Susanti et al., 2008). Kriteria pemanenan antara lain: daun bagian pucuk dengan panjang 10 cm dari atas dalam kondisi ditegakkan, daun tidak bolong, dan segar (Gambar 3). Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 20 hari setelah tanam (HST). Pemanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali, sampai tanaman berumur 60 HST.
Gambar 3.Tanaman Kolesom (Kiri) dan Pucuk Layak Jual (Kanan)
13
Pengamatan Komponen Pertumbuhan (Tabel 2) Tabel 2. Pengamatan Komponen Pertumbuhan Komponen pengamatan
Cara pengamatan
Alat
Waktu pengamatan
Satuan komponen pengamatan -
Jumlah Cabang
Menghitung jumlah cabang masing-masing tanaman
-
Setiap minggu, mulai umur 3-8 minggu
Tebal Jaringan Daun
Pengukuran tebal jaringan daun dilakukan dengan membuat preparat basah jaringan daun
Mikroskop Olympus DP 25 dan Komputer
Akhir penelitian
Nm
Bobot Basah Akar
Menimbang bobot basah akar
Timbangan
Akhir penelitian
g
Bobot Kering Akar
Menimbang bobot akar, setelah di oven pada suhu 105 oC selama 1 hari
Timbangan dan oven
Akhir penelitian
g
Bobot Basah Batang
Menimbang bobot basah batang
Timbangan
Akhir penelitian
g
Bobot Kering Batang
Menimbang bobot batang, setelah di oven pada suhu 105 oC selama 1 hari
Timbangan dan oven
Akhir penelitian
g
Bobot Basah Daun
Menimbang bobot basah daun
Timbangan
Akhir penelitian
g
Bobot Kering Daun
Menimbang bobot daun, setelah di oven pada suhu 105 oC selama 1 hari
Timbangan dan oven
Akhir penelitian
g
Bobot Tajuk
Menimbang bobot basah keseluruhan (pucuk, daun, dan batang)
Timbangan
Akhir penelitian
g
Rasio Bobot Tajuk/Akar
perbandingan bobot daun dan batang dengan bobot akar
Timbangan
Akhir penelitian
-
Klorofil Total Daun
Pengukuran klorofil menggunakan metode Sims dan Gamon (2002) yang telah dimodifikasi (Lampiran 2)
Alat-alat laboratorium
Akhir penelitian
µmol/g
14
Komponen Produksi (Tabel 3) Tabel 3. Pengamatan Komponen Produksi Komponen pengamatan
Cara pengamatan
Alat
Waktu pengmatan
Jumlah Daun saat Panen/ Tanaman : Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen total
Menghitung jumlah daun yang dihasilkan saat panen pada masingmasing perlakuan
-
2 minggu sekali, sejak umur 3-8 MST
Bobot Pucuk Menimbang pucuk saat Panen/ setelah di panen pada Tanaman : masing-masing perlakuan Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen total
Timbangan
2 minggu sekali, sejak umur 3-8 MST
Satuan komponen pengamatan helai
g