BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI (Frekuensi Masalah Kesehatan)
OLEH
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERITAS NEGERI GORONTALO 2012
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
LIA AMALIA
BAHAN AJAR
Nama Mata Kuliah
: Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Kode MK
: 8314-2-1032
Jumlah SKS
: 2 SKS
1. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi diperuntukkan untuk mahasiswa yang terdaftar pada program studi kesehatan masyarakat (S1) dan menjadi mata
kuliah
wajib
untuk
seluruh
mahasiswa
kesehatan
masyarakat.
Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa tentang konsep dasar epidemiologi, yang meliputi; pengertian, sejarah dan tokoh epidemiologi, trias epidemiologi, riwayat alamiah penyakit, upaya-upaya pencegahan, frekuensi masalah kesehatan, hubungan asosiasi, survailans
2. Tujuan Pembelajaran Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinat penyakit, serta upaya pengendalian penyakit tersebut. Ilmu epidemiologi telah berkembang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga ilmu ini hampir meliputi seluruh aspek kehidupan, bukan hanya tentang penyakit menular saja tapi aspek sosial perilaku sampai genetik dan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
hingga penelitian epidemiologi.
biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep dasar epidemiologi, Untuk memperluas perspective mahasiswa berbagai studi epidemiologi juga akan
didiskusikan
dan
dipresentasikan.
Mata
kuliah
prinsip-prinsip
epidemiologi adalah mata kuliah inti pada program studi ilmu kesehatan masyarakat yang akan memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk berfikir kritis, logis dan sistematik menurut kaidah ilmiah. Penguasaan desain studi yang baik memberi keterampilan khsusus bagi mahasiswa untuk selalu meneliti dan mencari fakta-fakta ilmiah yang menjadi dasar yang kuat dalam penyusunan kebijakan untuk mengembangkan evidence base planning.
3. Standar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan
4. Kompetensi Dasar Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian, peranan dan ruang lingkup epidemiologi 2. Menjelaskan tujuan, jangkauan dan jenis-jenis epidemiologi 3. Menjelaskan sejarah perkembangan epidemiologi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan epidemiologi
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
prinsip-prinsip epidemiologi
4. Menjelaskan segitiga epidemiologi, karakteristik segitiga epidemiologi
&
konsep person, place dan time 5. Menerangkan pengertian, tahap-tahap dan manfaat riwayat alamiah penyakit 6. Menjelaskan tingkat pencegahan dan bentuk upaya pencegahan 7. Menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, validitas, reliabilitas dan
yield
dalam proses pelaksanaan screening 8. Menghitung Frekuensi Masalah Kesehatan 9. Memberikan contoh hubungan semu, hubungan asosiasi kausal dan hubungan asosiasi non kausal 10. Menerangkan definisi, tujuan, sumber, manajemen serta pendekatan survailans 11. Menjelaskan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data 12. Menguraikan
tujuan penelitian epidemiologi, hipotesis dan bentuk
5. Susunan Bahan Ajar
BAB I
POKOK BAHASAN Pendahuluan (Pengantar Mata Kuliah
SUB POKOK BAHASAN Kontrak Perkuliahan
DOSEN Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
penelitian epidemiologi serta sumber bias.
Mengenal Epidemiologi
BAB III
Sejarah dan Tokoh Epidemiologi
BAB IV
Trias Epidemiologi
BAB V
Riwayat Alamiah Penyakit
BAB VI
Upaya Pencegahan
Pengertian Epidemiologi Peranan dan Ruang Lingkup Epidemiologi Tujuan Epidemiologi Jangkauan Epidemiologi Jenis-jenis Epidmiologi Sejarah Perkembangan Epidemologi Tokoh Epidemiologi Segitiga Epidemiologi Karakteristik Segitiga Epidemiologi Person, Place and Time Proses Perkembangan penyakit Pola Penyebaran Penyakit Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit Tingkat Pencegahan Bentuk Upaya Pencegahan Screening (Uji Tapis) Proses pelaksanaan screening
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
BAB II
Frekuensi Masalah Kesehatan
BAB VIII
Hubungan Asosiasi
BAB IX
Survailans
BAB X
Pengumpulan Data
Bab XI
Penelitian Epidemiologi
Arti dan penggunaan frekuensi penyakit Insidensi dan prevalensi Rate, Ratio dan Proporsi Hubungan Semu Hubungan Asosiasi Kausal Hubungan Asosiasi Bukan Kausal Definisi survailans Tujuan survailans Sumber Survailans Manajemen Survailans Pendekatan Survailans Sumber data Metode pengumpulan data Teknik pengumpulan data Tujuan penelitian epidemiologi Hipotesis dalam penelitian epidemiologi Bentuk penelitian epidemiology Sumber Bias
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Sirajuddien S. Bialangi, S.KM, M.Kes
Sirajuddien S. Bialangi, S.KM, M.Kes
Sirajuddien S. Bialangi, S.KM, M.Kes
Sirajuddien S. Bialangi, S.KM, M.Kes
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
BAB VII
6. Petunjuk Bagi Mahasiswa a. Kuliah dengan beban
2 sks meliputi tatap muka 100 menit, dan kerja
mandiri sekitar 1-2 jam berupa aktifitas belajar kelompok dan diskusi. b. Kuliah tatap muka akan didukung oleh bahan ajar dan print out yang dapat dikomparasikan dari berbagai sumber. c. Pembelajaran kelompok menjadi bagian yang penting dalam mata kuliah ini dan partisipasi peserta menjadi bagian dari evaluasi studi. d. Setiap awal perkuliahan selalu diawali dengan quis/pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menerima atau mengerti terhadap
materi
yang
telah
disampaikan/dijelaskan
pada
minggu
sebelumnya. e. Pengelompokan peserta berdasarkan pembagian materi dengan jumlah anggota perkelompok sekitar 5-6 orang.
mahasiswa lain, sehingga dalam diskusi kelompok aka nada penilaian individu dan penilaian kelompok
7. Ringkasan isi Alasan mendasar dari subjek mata kuliah ini adalah bahwa peserta didik membutuhkan konsep dasar berpikir secara epidemiologi dalam menganalisis masalah kesehatan. Secara ringkas isi masing masing bab akan dijelaskan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
f. Diskusi kelompok dipresentasikan dan di review secara kritis oleh
sebagai berikut; Bab 1 . Pendahuluan, pada bab 1 membahas tentang kontrak perkuliahan. Bab 2 Mengenal Epidemiologi,
pada bab 2 membahas tentang
Pengertian, Peranan dan Ruang Lingkup, Tujuan, Jangkauan dan Jenis-jenis Epidemiologi, Bab 3. Sejarah dan Tokoh Epidemiologi. Bab ini membahas tentang sejarah Perkembangan Epidemologi dan berbagai studi pencapaian epidemiologi. Bab 4. Trias Epidemiologi. Bab ini membahas tentang segitiga epidemiologi, karakteritik segitiga epidemiologi dan konsep person, place and time. Bab 5. Riwayat Alamiah Penyakit. Bab ini membahas Pola Penyebaran Penyakit, Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit dan Proses Perkembangan penyakit. Bab 6. Upaya Pencegahan, bab ini membahas Tingkat Pencegahan, Bentuk Upaya Pencegahan, Screening (Uji Tapis) dan Proses pelaksanaan screening. Bab 7. Frekuensi Masalah Kesehatan, bab ini membahas tentang Arti dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan prevalensi, Rate, Ratio dan Proporsi. Bab 8 Hubungan Asosiasi, bab ini membahas
tentang hubungan
Survailans, bab ini membahas tentang definisi survailans, tujuan survailans, sumber survailans, manajemen survailans dan pendekatan survailans. Bab 10 pengumpulan data, bab ini membahas Sumber data, Metode pengumpulan data dan Teknik pengumpulan data. Bab 11 Penelitian epidemiologi, bab ini membahas
Tujuan
penelitian
epidemiologi,
Hipotesis
dalam
epidemiologi, Bentuk penelitian epidemiologi dan Sumber Bias.
penelitian
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
semu, hubungan asosiasi kausal, hubungan asosiasi bukan kausal. Bab 9
8. Evaluasi Penilaian pembelajaran berdasarkan partisipasi aktif dalam kelompok, penugasan mandiri, mid semester dan final test. Standar Penilaian Standar penilaian mengikuti pedoman Universitas Negeri Gorontalo yang membagi nilai menjadi 5 tingkat kelulusan yaitu: A: ≥85 B: 70 – 85 C: 60 – 69 D: 50 – 59 dan E: < 50% (gagal, harus mengulang perkuliahan) Perlu diingat oleh mahasiswa, bahwa IPK terendah yang diinginkan PS adalah 2,75 sehingga nilai yang dapat dikatakan baik adalah minimal B.
Penanggung jawab
: Lia Amalia, S.KM, M.Kes.
Email
:
[email protected]
Handphone
: 085240256079
Anggota Tim Pengajar
: Sirajuddien S Bialangi, S.KM, M.Kes.
10. Teks dan materi pendukung a. Buku teks: 1) Azwar, Asrul. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi, Binarupa Aksara, Jakarta, 1999 2) Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction to Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
9. Tim Pengajar
3) Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World Health Organization; 1993. p. 133 4) Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2002. 5) Budiarto, Eko dan Anggraeni Dewi. Pengantar Epidemiologi Edisi Ke-2, Buku Kedokteran, Bandung, 2001 6) Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran, Buku Kedokteran, Bandung, 2000 7) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Makassar, 1999 8) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, FKM-Unhas, Makassar, 1997 9) Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health and Human services 10) Mukti, Bhismar. Prinsip dan metode Riset Epidemiologi Edisi Ke-2 Jilid
11) Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004 12) Noor, Nasri Nur, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, 2000 13) Subaris,
Heru
dkk,
Manajemen
Epidemiologi,
Media
Pressindo,
Yogyakarta, 2004 14) Sutrisna, Bambang. Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian Rakyat, 1994
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Pertama, UGM, Yogyakarta, 2001
b. Jurnal: 1) http://bmj.bmjjournals.com (gratis untuk artikel tertentu bagi pengakses di negara berkembang) 2) http://highwire.stanford.edu/lists/devecon.dtl
(gratis
untuk
artikel
tertentu bagi pengakses di negara berkembang) 3) http://www.who.int/buletin/en (gratis) c. Penelusuran data: 1) http://www.eldis.org 2) http://scholar.google.com d. Badan-badan internasional: 1) http://www.globalhealth.org 2) http://www.who.int 3) http://www.worldbank.org e. Lembaga pemerintahan dan badan-badan nasional
2) http://sjsn.menkokesra.go.id 3) http://www.kebijakankesehatanindonesia.net
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
1) http://depkes.go.id
Pertemuan 10 – 11 Frekuensi Masalah Kesehatan Bab I. Pendahuluan
A. Pengantar Frekuensi terjadinya penyakit dan kematian pada penduduk bervariasi dari waktu ke waktu. Prinsip-prinsip dan metode epidemiologi digunakan untuk menjelaskan frekuensi dan determinan kejadian-kejadian tersebut. Pada bagian ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi
yang digunakan untuk mengukur
frekuensi dari mortalitas dan morbiditas dalam sebuah populasi.
B. Ruang lingkup
penyakit, Insidensi dan prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi perhitungan kasus baru, perhitungan kasus lama/ prevalensi penyakit, dan ukuran mortalitas.
C. Kaitan Materi Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari mengenai konsep dasar epidemiologi dan komponen-komponen pendekatan epidemiologi. Pada bagian
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Pada bagian ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi
ini lebih membahas komponen-komponen tersebut yang diperkenalkan dengan pertanyaan what, who, where, when, dan why dan menemukan bagaimana penggunaannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penelitian epidemiologi.
D. Sasaran pembelajaran modul Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa dapat : 1. Melakukan pengumpulan data terkait dengan tugas yang akan diberikan 2. Menghitung frekensi masalah kesehatan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
3. Menyusun suatu laporan
Bab II. Pembelajaran
A. Informasi Kontrak Pembelajaran Kontrak pembelajaran mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi tertuang pada rancangan pembelajaran mata kuliah.
B. Keterkaiatan Mata Kuliah Dengan Kompetensi Setelah
mempelajari
materi
ini,
mahasiswa
diharapkan
dapat
menerapkan perhitungan rate, ratio, dan proporsi untuk menentukan angka morbiditas dan mortalitas dengan turun langsung ke lapangan dan menyusun sebuah laporan.
C. Ruang lingkup mata kuliah
1. Pengertian Frekuensi Masalah Kesehatan Frekuensi Masalah Kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratio. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran frekuensi yaitu:
masalah kes
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Ruang lingkup pada bagian ini membahas mengenai :
•
Mengupayakan agar masalah kesehatan yang akan diukur hanya masalah kesehatan yang dimaksudkan saja.
•
Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat masuk dalam pengukuran
•
Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalah dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal
2. Pengertian insidensi dan prevalensi Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Batasan untuk angka insidensi adalah proposi kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru. Rumusnya sebagai berikut:
d : jumlah kasus baru n : jumlah individu yang awalnya tidak sakit k : konstanta Atau jumlah kejadian dalam kurun waktu tertentu dibagi penduduk yang mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun waktu tertentu dikalikan dengan konstanta “k”.
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
p : estimasi angka insidensi
Angka insidensi dalam epidemiologi merupakan ukuran yang penting dan banyak digunakan. Istilah-istilah yang banyak digunakan misalnya incidence rate atau cummulative incidence rate, atau attack rate. Untuk memperoleh insidensi harus dilakukan dengan melakukan pengamatan kelompok penduduk yang mempunyai risiko terkena penyakit yang ingin dicari yaitu dengan cara mengikuti secara prospektif untuk menentukan insidensi kasus baru. Beberapa pertimbangan dalam menghitung angka insidensi adalah sebagai berikut : a. Pengetahuan tentang status kesehatan populasi studi Kelompok
individu
dalam
populasi
harus
ditentukan
status
kesehatannya dan diklasifikasikan menjadi “sakit” atau “tidak sakit”. Penentuan ini dapat dilakukan melalui catatan yang ada atau melalui penyaringan atau pemeriksaan lain. Hal ini penting untuk menentukan keadaan awal bahwa penyakit yang akan diteliti pada kelompok individu belum terjadi. Selain itu, penentuan keadaan awal tersebut juga penting bila
yang akan dibandingkan angka insidennya harus komparabel dengan variabel-variabel penting yang sama antara kedua kelompok. b. Menentukan waktu awal penyakit Menentukan kriteria diagnostik saat mulai timbulnya penyakit bagi kelompok penduduk yang akan dicari insidensnya merupakan hal yang sangat penting. Dalam beberapa hal, penentuan ini relatif mudah, kecuali pada pada penyakit kronis yang pada awalnya tidak menunjukkan gejala
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
hasilnya akan dibandingkan dengan kelompok lain karena kedua kelompok
yang khas. Pada kejadian demikian hendaknya digunakan tanda-tanda sedini mungkin yang dapat ditentukan secara obyektif. c. Spesifikasi penyebut Bila penelitian epidemiologis untuk mencari insidensi penyakit dilakukan dalam jangka waktu lama, maka ada kemungkinan ada subyek studi yang drop out. Dengan alasan lain dan hanya mengikuti pengamatan sebagian waktu maka batasan atau rumus angka insidensi yang telah dibahas sebelumnya harus diadakan perbaikan yanitu pada penyebut digunakan person-time sehingga insidensi rate disebut person years incidence rate atau cummulative incidence rate. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Dimana: p : estimasi kumulatif insidensi rate
n : jumlah person at risk w: jumlah yang mengundurkan diri Bila diasumsikan bahwa semua yang mengundurkan diri terjadi pada pertengahan tahun pengamatan maka jumlah yang mengundurkan diri menjadi ½ w. Manfaat insidensi adalah untuk
mengetahui masalah kesehatan yang
dihadapi, risiko untuk terkena terkena masalah kesehatan yang yg dihadapi,
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
d : jumlah kaasus baru
serta untuk
mengetahui beban tugas yang
harus diselenggarakan oleh
suatu fasilitas pelayanan kesehatan. d. Spesifikasi pembilang yaitu jumlah orang vs jumlah kejadian Misalnya, dalam hal tertentu orang dapat mengalami sakit yang sama beberapa kali dalam kurun waktu tertentu, misalnya influenza. Hal ini menimbulkan dua angka insidensi dari data yang sama, yaitu angka insidensi
berdasarkan
orang
yang
menderita
dan
angka
insidensi
berdasarkan kejadian penyakitnya. Angka insidensi berdasarkan penyakit dapat lebih besar dibandingkan dengan angka insidensi berdasarkan penderita karena dalam periode tertentu seseorang dapat menderita penyakit yang sama lebih dari satu kali, terutama penyakit-penyakit yang akut yang cepat sembuh dan sering relaps. e. Periode pengamatan Angka insidensi harus dinyatakan dalam kurun waktu tertentu,
cukup panjang. Misalnya, pada penyakit dengan frekuensi yang sangat sedikit membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pada populasi besar, penyebut hendaknya
menggunakan
penduduk
hasil
sensus,
misalnya
pada
pengamatan insidensi penyakit TBC suatu kota. Pada populasi kecil atau terbatas seperti sekolah atau industri, untuk penyebut digunakan individu yang benar-benar tidak menderita sakit pada saat dilakukan pengamatan. Untuk penyakit dengan insidensi yang terjadi dalam waktu yang pendek
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
biasanya satu tahun, tetapi dapat juga dalam periode waktu lain asalkan
digunakan istilah attack rate. Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. Manfaatnya untuk dapat memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai attack rate maka penyakit tsbt memiliki derajat serangan dan atau penularan yang tinggi
Prevalensi adalah frekuensi dari penyakit yang ada dalam populasi tertentu pada titik waktu tertentu. Untuk prevalensi terdapat dua ukuran, yaitu point prevalence (prevalensi sesaat) dan period prevalence (prevalensi
Secara skematis, insidensi, point prevalence, dan period prevalence digambarkan sebagai berikut :
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
periode).
1 2
3
4
5 6 1 Januari 2011 31 Desember 2011
Insidensi
: 2, 3 dan 4
Prevalensi sesaat
: 1 dan 5
Prevalensi Period
: 1, 2, 3, 4 dan 5
3. Hubungan antara insidensi dan prevalensi Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya penyakit. Lamanya sakit adalah periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati, atau kronis. Hubungan antara prevalensi, insidensi dan lamanya sakit dapat dinyatakan dalam rumus berikut :
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Keterangan:
Dimana P = Prevalensi I = Insidensi D = Lamanya sakit Bila karena kemajuan teknologi bidang pengobatan suatu penyakit hanya dapat menghindarkan kematian tetapi tidak menyembuhkan maka pada keadaan ini prevalensi akan meningkat meskipun tidak terjadi peningkatan insidensi. Sebaliknya, adanya kemajuan teknologi kedokteran hingga suatu penyakit dengan cepat dapat disembuhkan atau suatu penyakit yang dengan cepat menimbulkan kematian maka prevalensi akan tetap, bahkan mungkin menurun
meskipun
terjadi
kenaikan
insidensi.
Penurunan
prevalensi
dipengaruhi oleh : a. Menurunnya insidensi b. Lamanya sakit yang menjadi pendek
Bila kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara beberapa wilayah, harus memperhatikan ketiga faktor tersebut. Angka kesakitan dan kematian merupakan indeks kesehatan yang penting dalam mempelajari epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Morbiditas meliputi penyakit, cedera/ kecelakaan, dan cacat/disability. Angka-angka morbiditas yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
c. Perbaikan pelayanan kesehatan.
Angka Morbiditas
Pembilang
Penyebut
Proporsi insidensi Jumlah kasus baru pada Populasi dalam interval (attack rate/ risk) interval waktu tertentu waktu tertentu Secondary attack rate
Jumlah kasus baru antara Jumlah populasi kontak kontak
penduduk/rataIncidence rate Jumlah kasus baru dalam Jumlah interval waktu tertentu rata populasi dalam (person-time place) interval waktu tertentu Point prevalence
Period prevalence
Jumlah semua kasus Populasi penduduk pada (baru dan lama) yang waktu tertentu tercatat pada waktu tertentu Rata-rata atau Jumlah semua kasus yang pertengahan interval tercatat (baru dan lama) populasi dalam periode tertentu
Sumber : US Department of Health and Human Services, Principles of Epidemiology in Public Health Practice, 3rd edition, CDC Ukuran frekuensi mortalitas : Mortality rate Merupakan ukuran dari kejadian kematian pada populasi tertentu pada
tergantung pada apa yang ingin diukur, kesakitan atau kematian. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
waktu tertentu. Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif sama, hanya
Beberapa angka kematian yang sering digunakan :
Angka Mortalitas
Pembilang
Penyebut
Angka kematian Jumlah kematian bayi Jumlah kelahiran hidup khusus : (umur <1 tahun)dalam 1 pada tahun yang sama Angka kematian bayi tahun (AKB/IMR) Jumlah kelahiran hidup Angka kematian Jumlah kematian pada tahun yang sama neonatal (NMR) neonatal (umur < 29 hari) dalam 1 tahun Jumlah seluruh kelahiran Angka kematian Jumlah kematian pada tahun yang sama perinatal (PMR) perinatal (janin dalam kandungan usia 28 minggu sampai bayi usia 1 minggu) dalam 1 tahun Jumlah kelahiran hidup Angka kematian ibu tahun yang sama (AKI/MMR) Jumlah kematian ibu karena proses reproduksi dalam 1 tahun Jumlah penduduk Angka kematian pertengahan tahun sebab khusus (SCDR) Jumlah kematian karena satu sebab tertentu dalam satu tahun Jumlah penderia penyakit Angka kematian pada tersebut pada periode penyakit tertentu Jumlah kematian karena yang sama (CFR) penyakit tertentu Sumber: Noor, Nasry, Epidemiologi, 2004, HUP
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Angka kematian Jumlah seluruh kematian Jumlah penduduk umum (CDR) dalam setahun pertengahan tahun
4. Pengertian rasio, proporsi, angka/rate Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Misalnya sebuah nilai kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B, maka rasio kedua nilai tersebut adalah A/B. Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Pada proporsi, perbandingan menjadi : A/(A+B). Rate/angka adalah proporsi dalam bentuk khusus, dimana perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.
Penilaian a. Teknik dan Instumen Penilaian: Kuis dan latihan soal b. Keaktifan mahasiswa dalam menyampaikan pertanyaan atau kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dosen.
2. Apa yang dimaksud dengan Angka Insidens? 3. Apa yang dimaksud dengan Angka prevalensi dan angka Insidens? 4. Jelaskan angka angka kematian yang sering digunakan ? 5. Jelaskan angka angka kesakitan yang sering digunakan ? 6. Jelaskan pengertian tentang angka Proporsi, Rasio dan Rate?
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
1. Jelaskan pengertian tentang frekuensi masalah kesehatan?
7. Kita menggunakan data RS dlm hal ini LB1 pada SP3 selama setahun. Selama tahun 2011 di kecamatan A tercatat ada 100 kasus baru dan 800 kasus lama. Jumlah yang meninggal 50 orang. Jumlah penduduk 10000 orang. Hit: IR, Prevalence Rate dan CFR? 8. Dalam suatu kota berpenduduk 5000 orang ada 150 orang meninggal dlm setahun, 50 diantaranya disebabkan penyakit x. Berapa angka kematian kasar per 1000? Berapa angka kematian khusus penyebab per 1000? 9. Selama tahun 2011, sejumlah 200 kasus penyakit B dilaporkan dari komuniti berpenduduk 20000. Hitung. Angka insidensi! 10. Penelitian selanjutnya menyatakan dari 200 kasus tersebut ada 160 kasus wanita dan jumlah laki-laki pada populasi tersebut 9800 orang. Hitung: angka insidensi khusus jenis kelamin per 10000 penduduk, tentukan Rasio kasus laki-laki terhadap wanita dan rasio wanita terhadap laki-laki serta
Tindak Lanjut Mahasiswa dapat menghitung frekuensi masalah kesehatan dengan mengambil data/survai dil lapangan terkait beberapa masalah kesehatan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
proporsi kasus menurut seks!
Bahan Bacaan Materi 1. Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2002. 2. Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction to Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005 3. Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World Health Organization; 1993. p. 133 4. Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health and Human services
Prinsip-Prinsip Epidemiologi
5. Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004
Bab III. Penutup Ciri dari analisis epidemiologi adalah perbandingan, seperti perbandingan pada jumlah penyakit yang diamati pada populasi dengan jumlah yang diperkirakan. Perbandingan dapat diukur dengan menggunakan ukuranukuran risk ratio, rate ratio, dan odds ratio. Ukuran-ukran ini memberikan bukti tentang hubungan kausal antara paparan dengan penyakit.
Prinsip-Prinsip Epidemiologi