BAGIAN ANGGARAN 041
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
(AUDITED)
SEMESTER I
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat 10110 Telepon (021) 29935678, faksimile (021) 29935742 http://www.bumn.go.id
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
bahwa
Menteri/Pimpinan
Lembaga
sebagai
Pengguna
Anggaran/Barang
mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian BUMN adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian BUMN mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pengguna
laporan
khususnya
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian BUMN. Disamping itu laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good
governance). Jakarta, April 2016 a.n. MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO NIP 19640322 199103 1 001 Jabatan
Paraf
Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
ii
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ..………………………………………………………………………………………….
ii
Daftar Isi ……….……………………………………………………………………………………………
iii
Pernyataan Tanggung Jawab…………………………………………………….…………………..
vi
I..RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN.…………………………………………………………….
1
II..LAPORAN REALISASI ANGGARAN………………………………………………………………
3
III. NERACA…………………………………………………………………………………………………
4
IV. LAPORAN OPERASIONAL…………………………………………………………………………
5
V. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS………………………………………………………………..
6
VI. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN……………………………………………………….
7
A. PENJELASAN UMUM …………………………………………………………………………..
7
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN BUMN.…………………
7
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN………………………..
8
A.3. BASIS AKUNTANSI………………………….………………………………………….
9
A.4. DASAR PENGUKURAN………………………………………………………………….
9
A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI……………………………………………………………..
9
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN………………
15
B.1. PENDAPATAN……………………………………………………….…………………….
15
B.2. BELANJA…………………………………………………………………………………….
18
B.2.1. Belanja Pegawai……………………………………………………………………...
20
B.2.2. Belanja Barang………………………………………………………………………..
20
B.2.3. Belanja Modal……………………………………………………………………….…
21
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA …………………………………………….…
22
C.1. Kas Lainnya dan Setara Kas……….……………………………………………...
22
C.2. Piutang Bukan Pajak……………………………………………………….…….…….
22 iii
C.3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak………………....
22
C.4. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi……………………………………
24
C.5. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-BL Tagihan TGR…………………………
25
C.6. Persediaan………………………………………………………………………………....
26
C.7. Tanah…………………………………………………………………………………………
26
C.8. Peralatan dan Mesin……………………………………………….…………………….
28
C.9. Gedung dan Bangunan………………..………………………………………………
29
C.10. Jalan, Irigasi, dan Jaringan…………………………………………..……………..
30
C.11. Aset Tetap Lainnya…………………………………………………………………….
31
C.12. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap……………………………………………….
31
C.13. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi……..…………
32
C.14. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR………………….…..
32
C.15. Aset Tak Berwujud…………………………………………………………………..…
33
C.16. Aset Lain-lain…………………………………………………………………………..…
38
C.17. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya….………………..…
39
C.18. Utang Kepada Pihak Ketiga.……………………………………………………..…
40
C.19. Pendapatan Diterima Dimuka ………..…………………………………………..
41
C.20. Ekuitas…………………...…………………………………………………………………
41
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
42
D.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak………………………..……………………….
42
D.2. Beban Pajak……………………………………………………………………………….
42
D.3. Beban Persediaan……………………………………………………………………….
42
D.4. Beban Jasa………………………………………………………………………………...
43
D.5. Beban Pemeliharaan……………………………………………………………………
43
D.6. Beban Perjalanan Dinas……………………………………………………………….
44
D.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi……………………………………………….
44
D.8. Beban Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional……………………
45
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
46 iv
E.1. Ekuitas Awal……………………………………………………..……………………….
46
E.2. Surplus/ Defisit LO..……………………………………………………………………
46
E.3. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan…………….…………………………………
46
E.4. Ekuitas Akhir………....……………………………….…………………………………
46
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
47
F.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca.……………………….
47
F.2. Pengungkapan Lain-lain……………………………………………………………….
47
v
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Kementerian BUMN yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
a.n. MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO NIP 19640322 199103 1 001 Jabatan
Paraf
Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
vi
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
I. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian BUMN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan
antara
anggaran
dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi Pendapatan Negara untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp13.581.030.232 atau mencapai 1.034,35 persen dari estimasi pendapatan-LRA sebesar Rp1.313.004.000. Realisasi Belanja Negara untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp124.755.092.988
atau
mencapai
84,25
persen
dari
alokasi
anggaran
sebesar
Rp148.072.303.000. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015. Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp490.077.237.791 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp2.778.774.759, Aset Tetap (neto) sebesar Rp466.699.971.844, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya (neto) masing-masing sebesar Rp33.794.588 dan Rp20.564.696.600. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp5.343.541.050 dan Rp484.733.696.741. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp4.285.079.149, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp113.847.645.178 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(109.562.566.029).
1
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp456.287.324 dan Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(109.106.278.705). LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp482.378.229.997, ditambah Defisit-LO sebesar Rp(109.106.278.705), kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi dan Transaksi Antar Entitas senilai total Rp111.174.062.756, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp484.733.696.741. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis akrual.
2
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
Jakarta, April 2016 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO NIP 19640322 199103 1 001 Jabatan Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
Paraf
3
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO NIP 19640322 199103 1 001 Jabatan Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
Paraf
4
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
Jakarta, April 2016 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO Jabatan Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
Paraf
5
NIP 1964032203
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
Jakarta, April 2016 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN
RINI M. SOEMARNO Jabatan Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Umum dan Humas
Paraf
6
NIP 1964032203
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
VI. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN BUMN Kementerian BUMN dibentuk pada Kabinet Gotong Royong berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara. Kemudian, keberadaannya dilanjutkan dalam Kabinet Indonesia Bersatu I dan II berdasarkan Keppres Nomor 187/M Tahun 2004 dan Keppres Nomor 84/P Tahun 2009 serta Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 dan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 telah ditetapkan struktur organisasi Kementerian Negara termasuk Kementerian BUMN yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 Tentang Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pada tahun 2014 telah ditetapkan Struktur Organisasi Kementerian BUMN berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-06/MBU/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN dan diubah terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN tanggal 23 Juli 2015. Kementerian BUMN berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Selatan No.13 Jakarta Pusat 10110. Kementerian BUMN memiliki tugas merumuskan kebijakan di bidang pembinaan dan pengawasan BUMN. Oleh karena itu, Kementerian BUMN diharuskan mengambil peran dalam upaya perbaikan kondisi perekonomian Indonesia melalui: (1) perumusan kebijakan yang mengarahkan BUMN agar mampu menyediakan barang/jasa berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, (2) memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional, serta (3) menjadi agen pemerintah dalam menyelenggarakan kemaslahatan hidup masyarakat luas sebagaimana diamanatkan dalam UU BUMN. Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2015-2019, Kementerian BUMN telah menetapkan Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019 yang didalamnya tercantum Visi dan Misi Kementerian BUMN yang sejalan dengan Visi dan Misi Presiden yaitu: Visi Kementerian BUMN :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong.” Misi Kementerian BUMN : 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
7
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Akan tetapi pelaksanaan Program Kegiatan Kementerian BUMN masih berdasarkan pada Rencana Strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara Tahun 2012-2014 yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014 yaitu: 1.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian BUMN Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian BUMN dijabarkan dalam 4 (empat) kegiatan utama, yaitu: (1) Peningkatan Kualitas Perencanaan, SDM, dan Pengelolaan Keuangan; (2) Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Hukum dan Bantuan Hukum; (3) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja, Pelayanan Administrasi dan Humas; (4) Pengawasan dan Pemeriksaan Akuntabilitas Kementerian BUMN.
2.
Program Pembinaan BUMN Program ini dilaksanakan dalam rangka melaksanakan fungsi Kementerian BUMN dalam pembinaan BUMN yang terdiri dari: a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara; b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian BUMN; d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian BUMN. Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan dalam program ini, antara lain: (1) restrukturisasi dan profitisasi BUMN; (2) restrukturisasi dan pengembangan usaha; (3) pendayagunaan aset dan sinergi; (4) pembinaan kemitraan dan bina lingkungan; (5) riset dan sistem informasi.
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian BUMN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
8
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Selain mengelola DIPA Bagian Anggaran 041, Kementerian BUMN juga mendapatkan DIPA BA 999.03 (Penyertaan Modal Negara) yang dilaporkan terpisah dari laporan keuangan ini. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. A.3. BASIS AKUNTANSI Kementerian BUMN menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. A.4. DASAR PENGUKURAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian BUMN dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
9
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian BUMN adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan- LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. 2) Pendapatan- LO Pendapatan-LO diakui pada saat
timbulnya hak
atas pendapatan dan /atau Pendapatan
direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Kementerian BUMN yaitu Pendapatan Sewa Gedung yang diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. 3) Belanja Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban
atas
pengeluaran
tersebut
disahkan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 4) Beban Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
10
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 a.
Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: - Piutang yang timbul Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/ atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. - Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar
Diragukan
Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
Penyisihan 0.5% 10%
50%
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Macet
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
100%
Urusan Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
11
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 b. Aset Tetap Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang clisebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai clengan ketentuan perundang-undangan di bidang BMN/BMD. c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan
aset
tetap
adalah
penyesuaian
nilai
sehubungan
dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah; b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
12
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan
10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi
5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
4 tahun
d. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. e.
Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Termasuk didalamnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya. Aset Tak Berwujud disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Aset Tak Berwujud dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset
Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. 6) Kewajiban
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a.
Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
13
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b.
Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas 8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akunakun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.
14
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Kementerian BUMN telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan penghematan belanja perjalanan dinas dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan, antara lain penyesuaian terhadap perubahan struktur organisasi dan penyesuaian tunjangan kinerja. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: Per 31 Desember 2015 Uraian
Anggaran Awal
Anggaran Setelah Revisi
Pendapatan Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan
1.313.004.000
1.313.004.000
Jumlah Pendapatan
1.313.004.000
1.313.004.000
Belanja Pegawai
21.607.469.000
39.683.283.000
Belanja Barang
93.882.113.000
82.396.556.000
Belanja Modal
18.320.200.000
25.992.464.000
133.809.782.000
148.072.303.000
Belanja
Total
Sedangkan apabila dilihat dari program kegiatan, maka perubahannya adalah sebagai berikut: Per 31 Desember 2015 PROGRAM
Anggaran Awal
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian BUMN Program Pembinaan BUMN Total Belanja
105.006.982.000
Anggaran Setelah Revisi 120.302.089.000
28.802.800.000
27.770.214.000
133.809.782.000
148.072.303.000
B.1. PENDAPATAN Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp13.581.030.232 atau mencapai 1.034,35 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp1.313.004.000. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi Kementerian BUMN adalah sebagai berikut: No
Per 31 Desember 2015
Uraian
Anggaran
1
Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan
2 3
Realisasi
% Realisasi
1.313.004.000
10.724.500.494
Pendapatan Iuran dan Denda
0
552.586.185
0,00
Pendapatan Lain-lain
0
2.303.943.553
0,00
1.313.004.000
13.581.030.232
1.034,35
Total
816,79
Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2015 di atas estimasi pendapatan disebabkan adanya pembayaran sewa atas ruangan Kantor Kementerian BUMN yang dibayarkan pada tahun ini untuk periode sewa yang akan datang dan terdapat periode sewa untuk lebih dari 1 tahun. Selanjutnya,
15
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2015 dibandingkan dengan tahun anggaran 2014 terdapat kenaikan sebesar 262,62 persen. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa tenant yang membayar tagihan sewa pada tahun ini untuk periode sewa yang akan datang dan ada pembayaran setoran klaim Bank Garansi atas pekerjaan tahun sebelumnya. Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 No
Uraian
1
Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan
2
Pendapatan Iuran dan Denda
3
Pendapatan Lain-lain Total
Realisasi 31/12/2015 10.724.500.494
31/12/2014
Kenaikan/ (Penurunan)
% Naik/(Turun)
2.554.025.278
8.170.475.216
319,91
552.586.185
149.605.987
402.980.198
269,36
2.303.943.553
1.041.037.871
1.262.905.682
121,31
13.581.030.232
3.744.669.136
9.836.361.096
262,68
Keterangan: 1. Pendapatan
dari
Pemindahtanganan
BMN
serta
Pendapatan
dan
Penjualan
sebesar
Rp10.724.500.494 terdiri atas : Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya sebesar Rp39.925.000 terdiri: - Penerimaan lelang sebesar Rp24.300.000 berupa 1 paket bongkaran renovasi dan perbaikan peralatan dan mesin. - Penerimaan lelang sebesar Rp11.500.000 berupa 317 unit peralatan dan mesin berdasarkan risalah lelang no. 036/2015 tanggal 17 Pebruari 2015. - Penerimaan lelang sebesar Rp4.125.000 berupa 2 unit kendaraan dinas roda 2 berdasarkan risalah lelang no. 068/2015 tanggal 17 Maret 2015. Pendapatan dari Pemanfaatan BMN sebesar Rp10.684.575.494 terdiri dari: - Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan sebesar Rp10.439.123.615. - Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin sebesar Rp218.742.308. - Pendapatan Sewa Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp26.709.571. Pendapatan dari Pemanfaatan BMN sebesar Rp10.684.575.494 merupakan pembayaran atas sewa ruangan PT BRI sebesar Rp4.658.985.000, PT Indosat sebesar Rp564.425.000, Koperasi Prabunara sebesar Rp120.294.875, PT BNI sebesar Rp1.802.136.000, PT Garuda Indonesia sebesar Rp1.301.559.000, PT XL Axiata sebesar Rp876.805.000, PT Bank Mandiri sebesar Rp180.390.000, Perum PNRI sebesar Rp4.029.000, PT Sarinah sebesar Rp8.058.000, PT Telkomsel sebesar Rp580.100.000, PT IKI sebesar Rp140.170.000, PT Danareksa sebesar Rp120.285.000, PT Pos Indonesia sebesar Rp23.362.000 dan pembayaran atas sewa listrik dan air tenant sebesar Rp303.976.619. Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin (423142) dan Pendapatan Sewa Jalan, Irigasi dan Jaringan (423143) secara substansi merupakan Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
16
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 (423141), hal tersebut disebabkan tenant yang tidak tepat dalam mencantumkan kode akun pada saat penyetoran ke kas negara. 2. Pendapatan Denda sebesar Rp552.586.185 terdiri atas pendapatan denda wanprestasi pihak ketiga a.n. PT Anekabangun Eka Pratama senilai Rp344.797.840, PT Visualindo Presentaprima senilai Rp77.232.650, PT Wijaya Karya Realty senilai Rp71.254.416, dan PT Yodya Karya senilai Rp14.457.300 serta pendapatan denda wanprestasi pihak ketiga berupa Absensi Tenaga IT, Tenaga Perbantuan Administrasi, Tenaga Kehumasan, Tenaga Arsiparis, Tenaga Pustakawan senilai Rp44.843.979. 3. Pendapatan dari Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) sebesar Rp470.144.553 terdiri atas Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL sebesar Rp66.390.328 merupakan penyetoran kembali atas kelebihan pembayaran belanja pegawai yang terjadi pada tahun anggaran yang lalu dan Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL sebesar Rp403.754.225 merupakan penyetoran kembali atas kelebihan pembayaran belanja barang yang terjadi pada tahun anggaran yang lalu. 4. Pendapatan Anggaran Lain-lain merupakan pencairan Bank Garansi nomor 14/OJR/065/5828/RABU tanggal 24 Desember 2014 oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II pada tanggal 20 Januari 2015 atas nama PT Visualindo Presentaprima untuk Pekerjaan Pengadaan Perangkat Keamanan Akses Gedung Kementerian BUMN senilai Rp1.544.653.000 dan pencairan Bank Garansi nomor 03320117140000150 tanggal 17 Desember 2014 oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II pada tanggal 2 Februari 2015 atas nama PT Yodya Karya untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi Audit Kelaikan Fungsi dan Perencanaan Perbaikan Gedung Kementerian BUMN senilai Rp289.146.000.
17
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 B.2. BELANJA Realisasi Belanja Kementerian BUMN tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp124.755.092.988 atau 84,25% dari anggaran belanja sebesar Rp148.072.303.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun anggaran 2015 tersaji sebagai berikut: Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 Per 31 Desember 2015 No
Uraian Belanja
Anggaran
Realisasi
% Realisasi
1
Belanja Pegawai
39.683.283.000
37.830.221.752
95,33
2
Belanja Barang
82.396.556.000
64.362.558.718
78,11
3
Belanja Modal
25.992.464.000
23.424.806.784
90,12
148.072.303.000
125.617.587.254
84,84
Total Belanja Kotor Pengembalian Belanja
(862.494.266)
Jumlah
148.072.303.000
124.755.092.988
84,25
Komposisi anggaran dan realisasi belanja tahun anggaran 2015 dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
90.000.000.000
Anggaran 80.000.000.000
Realisasi 70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0
Belanja Pegawai .
Belanja Barang
Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Tahun Anggaran 2015
rfr 18
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut: Per 31 Desember 2015 No
Uraian Program
1
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian BUMN
2
Program Pembinaan BUMN Jumlah
Anggaran
Realisasi
% Realisasi
120.302.089.000
101.256.690.995
84,17
27.770.214.000
23.498.401.993
84,62
148.072.303.000
124.755.092.988
84,25
Realisasi belanja tahun anggaran 2015 sebesar 84,25% dari anggaran belanja, karena hal-hal sebagai berikut: 1.
Terdapat sisa anggaran belanja pegawai sebesar Rp2.432.487.843 atau 6,13% dari anggaran belanja pegawai dipengaruhi oleh dinamika kebijakan pengelolaan SDM Kementerian BUMN.
2.
Efisiensi anggaran Kementerian BUMN dari sisa anggaran kegiatan kontraktual maupun swakelola dan adanya kekosongan waktu pelaksanaan rapat/pertemuan di luar kantor menunggu kebijakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015.
3.
Perubahan struktur organisasi Kementerian BUMN dan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama melalui lelang mempengaruhi waktu pelaksanaan kegiatan.
4.
Adanya kegiatan di lingkup Kementerian BUMN yang tidak terlaksana karena pada saat dilakukan proses pelelangan, tidak ada pemenang lelang yang ditunjuk sebagai penyedia barang/jasa.
Realisasi belanja tahun anggaran 2015 mengalami kenaikan sebesar 28,05 persen dibandingkan tahun anggaran 2014. Hal ini disebabkan antara lain : 1.
Adanya penambahan 21 (dua puluh satu) orang pegawai baru dan kenaikan gaji dan tunjangan kinerja pegawai.
2.
Terdapat penambahan kegiatan Jasa Konsultan pada TA 2015 untuk menindaklanjuti kebijakan road
map BUMN sektoral dan restrukturisasi BUMN. 3.
Keberlanjutan kegiatan renovasi ruang kerja Gedung Kementerian BUMN.
Rincian realisasi anggaran tahun 2015 dan 2014 tersaji sebagai berikut: Perbandingan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2014 No
Uraian
Tahun 31 Desember 2015
31 Desember 2014
% Kenaikan/ Penurunan
1
Belanja Pegawai
37.250.795.157
23.767.887.106
56,73
2
Belanja Barang
64.079.491.047
53.497.176.808
19,78
3
Belanja Modal
23.424.806.784
20.161.301.300
16,19
124.755.092.988
97.426.365.214
28,05
Total
19
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi
Belanja
Pegawai
tahun
anggaran 2015
dan
2014 adalah
masing-masing
sebesar
Rp37.250.795.157 dan Rp23.767.887.106 atau terjadi kenaikan sebesar 56,73 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh antara lain: 1. Adanya kenaikan gaji dan tunjangan kinerja pegawai; 2. Adanya penambahan 21 (dua puluh satu) orang pegawai baru. Tahun No
Uraian
Kenaikan/ Penurunan
% naik/(turun)
31 Desember 2015
31 Desember 2014
19.141.414.292
17.323.748.000
1.817.666.292
10,49
1
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
2
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
0
464.182.130
(464.182.130)
0,00
3
Belanja Lembur
0
0
0
0,00
4
Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito
18.688.807.460
5.979.957.400
12.708.850.060
212,52
37.830.221.752
23.767.887.530
14.062.334.222
59,17
(579.426.595)
(424)
(579.426.171)
37.250.795.157
23.767.887.106
13.482.908.051
Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Pegawai Total
56,73
B.2.2. Belanja Barang Realisasi
Belanja
Barang
tahun
anggaran
2015
dan
2014
adalah
masing-masing
sebesar
Rp64.079.491.047 dan Rp53.497.176.808. Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2015 mengalami kenaikan sebesar 19,78 persen dari Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2014. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan belanja antara lain FGD dalam rangka Penyusunan Road Map BUMN, Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Kombinasi BUMN dan Kegiatan Peningkatan Pemahaman tentang Pengelolaan BUMN di Luar Negeri untuk meningkatkan kualitas pembinaan BUMN agar dapat bersaing di tingkat internasional. Tahun No
Uraian
1
Belanja Barang Operasional
2
Belanja Barang Non Operasional
3
Belanja Barang Persediaan
4
Belanja Jasa
5
Belanja Pemeliharaan
6
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
7
Belanja Perjalanan Luar Negeri Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Barang Total
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Kenaikan/ Penurunan
% naik/(turun) (28,14)
4.892.967.210
6.809.009.534
(1.916.042.324)
11.837.164.759
7.154.937.364
4.682.227.395
65,44
0
0
0
0,00
28.284.359.142
21.293.033.247
6.991.325.895
32,83
1.238.341.989
2.974.878.728
(1.736.536.739)
16.796.476.395
15.450.292.299
1.346.184.096
1.313.249.223
387.464.047
925.785.176
238,93
64.362.558.718
54.069.615.219
10.292.943.499
19,04
(283.067.671)
(572.438.411)
289.370.740
64.079.491.047
53.497.176.808
20.875.257.738
20
(58,37) 8,71
19,78
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 B.2.3. Belanja Modal Realisasi
Belanja
Modal
tahun
anggaran
2015
dan
2014
adalah
masing-masing
sebesar
Rp23.424.806.784 dan Rp20.161.301.300. Realisasi Belanja Modal tahun anggaran 2015 mengalami kenaikan sebesar 16,19 persen dari Realisasi Belanja Modal tahun anggaran 2014. Hal ini disebabkan antara lain adanya kegiatan renovasi ruang kerja Gedung Kementerian BUMN. Tahun No
Uraian
1
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
2
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
3
Belanja Modal Lainnya Jumlah Belanja Kotor
31 Desember 2015
Kenaikan/ Penurunan
% naik/(turun) (79,33)
4.153.251.784
20.096.401.300
(15.943.149.516)
14.957.055.000
0
14.957.055.000
0,00
4.314.500.000
64.900.000
4.249.600.000
6.547,92
23.424.806.784
20.161.301.300
3.263.505.484
16,19
0
0
0
23.424.806.784
20.161.301.300
3.263.505.484
Pengembalian Belanja Modal Total
31 Desember 2014
21
16,19
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp53.782.229. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 berkurang sebesar Rp53.782.229 dibandingkan Saldo per 31 Desember 2014 karena sisa dana operasional menteri tahun anggaran 2014 yang belum disetorkan ke kas negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, telah disetorkan sebesar Rp53.782.229 pada tanggal 6 Agustus 2015 melalui mekanisme Sistem Informasi PNBP Online (Simponi) dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 190AF4GHAOPMEJR9 dan Nomor Transaksi Bank (NTB) 000000063667. C.2. Piutang Bukan Pajak Saldo Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.105.337.842 dan Rp4.600.035.063. Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Piutang bukan pajak sebesar Rp2.105.337.842 terdiri atas: 1.
Tagihan sewa ruangan Gedung Kementerian BUMN sebesar Rp853.458.806;
2.
Pekerjaan renovasi ruang Gedung Kementerian BUMN yang belum selesai a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana senilai 4,86% dari kontrak atau sebesar Rp726.912.873.
3.
Denda keterlambatan penyelesaian Pekerjaan Peta Digital Kementerian BUMN a.n. PT Metrocom Global Solusi sebesar Rp39.538.125.
4.
Denda keterlambatan Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana sebesar Rp36.345.644.
5.
Kemahalan harga Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana berupa Pemasangan Lapis Lantai Parquete sebesar Rp23.709.688.
6.
Kelebihan Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana berupa biaya kebersihan dan keamanan serta biaya testing dan commissioning sebesar Rp60.000.000.
7.
Kekurangan Volume Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana sebesar Rp243.274.779.
8.
Kelebihan pembayaran Pekerjaan Konsultansi Pengawas Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Artefak Arkindo sebesar Rp80.784.677.
9.
Kelebihan pembayaran iuran BPJS Kesehatan kepada PT Wika Realty sebesar Rp30.113.250.
10. Kelebihan Pembayaran Biaya Kegiatan Rapat Luar Kantor sebesar Rp11.200.000.
22
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Saldo Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2015 berkurang sebesar Rp2.494.697.221 dibandingkan dengan Saldo Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut: Saldo Awal 31/12/2014
4.600.035.063
Penambahan - Perhitungan Tagihan Sewa Ruangan Oleh Tenant Per 31 Desember 2015
853.458.806
-
Pekerjaan renovasi ruang Gedung Kementerian BUMN yang belum selesai senilai 4,86% dari kontrak a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana
726.912.873
-
Denda keterlambatan penyelesaian Pekerjaan Peta Digital Kementerian BUMN a.n. PT Metrocom Global Solusi
39.538.125
-
Denda keterlambatan Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana
36.345.644
-
Kemahalan harga Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana berupa Pemasangan Lapis Lantai Parquete
23.709.688
-
Kelebihan Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana berupa biaya kebersihan dan keamanan serta biaya testing dan commisioning
60.000.000
-
Kekurangan Volume Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana
-
Kelebihan pembayaran Pekerjaan Konsultansi Pengawas Renovasi Ruang Kerja Kementerian BUMN a.n. PT Artefak Arkindo
80.784.677
-
Kelebihan pembayaran iuran BPJS Kesehatan kepada PT Wika Realty
30.113.250
-
Kelebihan Pembayaran Biaya Kegiatan Rapat Luar Kantor
11.200.000
243.274.779
Jumlah Penambahan
2.105.337.842
Pengurangan -
Perhitungan Tagihan Sewa Ruangan Oleh Tenant Per 31 Desember 2014
-
Penyetoran Kelebihan Pembayaran atas Uang kegiatan Rapat Dalam Kantor a.n. Pegawai Kementerian BUMN
2.042.303.729
-
Penyetoran Kelebihan Pembayaran atas Uang kegiatan Rapat Luar Kantor a.n. Pegawai Kementerian BUMN
185.142.292
-
Penyetoran Pembayaran Iuran Jamsostek Januari s.d Maret 2014 Pekerjaan Jasa Kebersihan, Pengemudi, dan Jasa Pengelolaan Gedung yang tidak didukung bukti penyetoran dan rincian pembayaran Jamsostek a.n. PT Wika Realty
65.607.216
-
Penyetoran Kelebihan Pembayaran Iuran Jamsostek Pekerjaan Jasa Kebersihan, Pengemudi, dan Jasa Pengelolaan Gedung a.n. PT Wika Realty
-
Penyetoran Kelebihan pembayaran atas biaya non personil yaitu biaya akomodasi, bahan pengujian dan biaya pengujian a.n. PT Yodya Karya
-
Penyetoran Denda keterlambatan atas Pekerjaan Pengadaan Perangkat Keamanan Akses Gedung Kementerian BUMN a.n. PT Visualindo Presentaprima
-
Pembayaran Kekurangan Pemotongan PPh 23 Pekerjaan Konstruksi Penggantian Lift Gedung KBUMN a.n. PT Anekabangun Eka Pratama
197.781.818
-
Penyetoran Kelebihan Pembayaran atas Pekerjaan Dinding berupa Pasang Marmer Kembang Hitam yang tidak dilaksanakan oleh PT Anekabangun Eka Pratama
11.887.840
-
Pembayaran Denda keterlambatan atas Pekerjaan Konstruksi Penggantian Lift Gedung KBUMN a.n. PT Anekabangun Eka Pratama
-
Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Perangkat Keamanan Akses Gedung Kementerian BUMN a.n. PT Visualindo Presentaprima
-
Penyetoran Kekurangan Pemotongan PPh 23 atas Pekerjaan Pengadaan Storage untuk Datacenter Kementerian BUMN dan Colocation a.n. PT Nusantara Compnet Integrator
Jumlah Pengurangan
4.737.500
3.907.200 122.700.000 77.232.650
332.910.000 1.544.653.000 11.171.818 4.600.035.063
Mutasi sampai dengan 31 Desember 2015
(2.494.697.221)
Saldo Akhir 31/12/2015
2.105.337.842
23
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pada tahun 2013, telah terbit surat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atas nama Menteri Keuangan nomor S-112/MK.6/2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Persetujuan Sewa atas Sebagian Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian BUMN. Menindaklanjuti surat tersebut, Kementerian BUMN menetapkan Surat Keputusan Menteri BUMN RI nomor SK-237/MBU/2013 tanggal 2 Mei 2013 tentang Penyewaan Barang Milik Negara Berupa Sebagian Tanah dan/atau Bangunan di Lingkungan Kementerian BUMN yang berisi jangka waktu sewa dan penetapan harga sewa definitif berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atas nama Menteri Keuangan tersebut diatas. Sehubungan dengan akan berakhirnya sebagian perjanjian sewa ruangan dan/atau bangunan di akhir tahun 2013, maka Kementerian BUMN mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan pemanfaatan barang milik negara kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Kekayaan Negara melalui Surat Sekretaris Kementerian BUMN atas nama Menteri BUMN nomor S-187/MBU/S/2013 tanggal 23 Mei 2013. Berdasarkan Surat Kepala Kantor Wilayah DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Nomor S-2120/WKN.7/2014 Tanggal 7 Oktober 2014, Menteri Keuangan selaku pengelola barang mengembalikan permohonan persetujuan perpanjangan pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian BUMN dengan alasan tidak adanya surat keputusan penetapan status penggunaan BMN atas objek sewa pemanfaatan berupa tanah dan bangunan kantor pemerintah dan surat usulan sewa dari calon penyewa kepada pengguna barang. Selama sertifikasi tanah masih dalam proses, maka Kementerian BUMN melakukan perpanjangan perjanjian sewa dengan para tenant menggunakan tarif sewa sementara dengan klausul apabila terjadi selisih antara besaran sewa sementara dengan besaran sewa definitif, maka tenant wajib menyetorkan selisih pembayaran ke kas negara melalui mekanisme Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dalam hal harga sewa sementara lebih kecil dari harga sewa definitif. Dalam hal harga sewa sementara lebih besar dari harga sewa definitif maka Kementerian BUMN akan memperhitungkan sebagai pembayaran sewa periode berikutnya. Pada Tanggal 11 Agustus 2015 telah terbit Sertipikat Hak Pakai Nomor 116/Gambir/2015 atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kementerian Keuangan melalui Surat Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta V Nomor : S-442/WKN.07/KNL.05/2016 tanggal 11 Maret 2016 Hal Tindak Lanjut Persetujuan Sewa BMN Kementerian BUMN telah menetapkan tarif sewa definitif untuk Barang Milik Negara Kementerian BUMN berupa tanah dan bangunan yang diberlakukan surut sesuai perjanjian sewa yang disepakati, sehingga dilakukan penyesuaian nilai sewa dan piutang serta pendapatan diterima dimuka. Berdasarkan penetapan tarif definitif dari Kementerian Keuangan, maka rincian perhitungan piutang sewa ruangan per tanggal 31 Desember 2015 disajikan sebagai berikut:
24
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
No
Nama
Pendapatan Sewa Yg Pembayaran Yang Menjadi Hak per 31 Disesuaikan dengan Desember 2015 Hak
Nilai Sewa
1
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
2 3
Piutang Per 31 Desember 2015
290.049.000
72.512.250
72.512.250
0
PT BRI (Persero), Tbk
4.658.985.000
1.164.746.250
1.164.746.250
0
PT Telekomunikasi Seluler
2.165.303.000
541.325.750
541.325.750
0
4
PT BNI (Persero), Tbk
1.802.136.000
1.651.958.000
1.651.958.000
0
5
PT BNI (Persero), Tbk (ATM)
196.350.000
143.990.000
143.990.000
0
6
PT Bakrie Telecom
472.670.500
427.670.500
0
427.670.500
7
PT Garuda Indonesia
1.301.559.000
867.706.000
867.706.000
-
8
PT XL Axiata
1.763.790.000
352.758.000
352.758.000
-
9
PT Danareksa
120.285.000
28.066.500
28.066.500
-
1.427.030.000
594.595.833
564.425.000
30170833
11 PT Koperasi Prabunara (Basement)
213.005.476
209.455.385
135.500.000
73955385
12 PT Koperasi Prabunara (Lobby)
195.078.524
71.528.792
71.528.792
0
11.080.000
6.925.000
6.925.000
0
10 PT Indosat Tbk
13 PT Sarinah (Persero) 14 PT Pos Indonesia 15 PT IKI 16 Perum PNRI Jumlah
31.000.000
31.000.000
23.362.000
7638000
792.485.450
594.364.088
280.340.000
314024088
4.812.000
3.609.000
3.609.000
0
15.445.618.950
6.762.211.348
5.908.752.542
853.458.806
Rincian perhitungan piutang bukan pajak secara detail terdapat pada lampiran laporan keuangan ini. C.3. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar
Rp(436.058.836)
dan
Rp(448.532.323)
yang
merupakan
estimasi
ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Rangkuman perhitungan penyisihan piutang tak tertagih-piutang bukan pajak disajikan sebagai berikut. No
Debitur
1
PT Bakrie Telecom
2
Piutang
Penyisihan
Nilai Penyisihan
Kualitas
427.670.500
100,00%
427.670.500 Macet
PT Indosat Tbk
30.170.833
0,50%
150.854 Lancar
3
PT Koperasi Prabunara
73.955.385
0,50%
369.777 Lancar
4
PT Pos Indonesia
7.638.000
0,50%
38.190 Lancar
5
PT IKI
314.024.088
0,50%
1.570.120 Lancar
6
PT Uniteknindo Inti Sarana
1.090.242.984
0,50%
5.451.215 Lancar
7
PT Metrocom Global Solusi
39.538.125
0,50%
197.690 Lancar
8
PT Artefak Arkindo
80.784.677
0,50%
403.923 Lancar
9
PT Wika Realty
30.113.250
0,50%
150.566 Lancar
10
Pegawai KBUMN
11.200.000
0,50%
56.000 Lancar
Jumlah
2.105.337.842
436.058.836
Debitur PT Bakrie Telecom digolongkan dalam kualitas piutang macet dengan penyisihan sebesar 100%, hal tersebut disebabkan satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga belum dilakukan pelunasan. Surat tagihan pembayaran sewa pertama kepada PT Bakrie Telecom ditetapkan oleh Kepala
25
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga atas nama Kepala Biro Umum dan Humas melalui surat nomor S-123/S.MBU.3/2013 tanggal 4 November 2013. Karena satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan, maka ditindaklanjuti dengan dengan surat tagihan kedua melalui Surat Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga atas nama Kepala Biro Umum dan Humas nomor S-149/S.MBU.3/2014 tanggal 23 Desember 2014. Setelah tidak dilakukan pelunasan oleh tenant bersangkutan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua, maka ditindaklanjuti dengan surat tagihan ketiga melalui Surat Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga atas nama Kepala Biro Umum dan Humas nomor S-23/S.MBU.3/2014 tanggal 13 Pebruari 2014. Setelah satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga belum dilakukan pelunasan dan sudah disusuli dengan surat tagihan keempat melalui Surat Kepala Biro Umum atas nama Sekretaris Kementerian BUMN nomor S-123/S.MBU/12/2014 tanggal 22 Desember 2014, maka Piutang kepada PT Bakrie Telecom digolongkan dalam kualitas macet dengan penyisihan sebesar 100%. C.4. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Saldo Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi pada Kementerian BUMN per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan masing-masing sebesar Rp3.500.004 dan Rp3.500.004. Tidak ada pembayaran untuk Tagihan Tuntutan Ganti Rugi untuk periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasi aset lain-lain yang berupa tuntutan ganti rugi kedalam aset lancar disebabkan adanya tuntutan ganti rugi jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun berikutnya. Bagian lancar tuntutan ganti rugi Kementerian BUMN merupakan tagihan ganti rugi yang akan jatuh tempo satu tahun berikutnya atas kehilangan barang milik negara (BMN) berupa kendaraan dinas roda 4 (empat) dengan nomor polisi B 7344 EQ a.n. Dadang Nurzaman yang sudah ditetapkan nilai penggantiannya sebesar Rp70.000.000 dengan cicilan sebesar Rp291.667 per bulan selama 20 tahun dengan pembayaran cicilan pertama ditetapkan pada bulan November 2011.
C.5. Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp17.500 dan Rp17.500 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Kualitas Lancar
Jumlah Debitur 1
Nilai Piutang
Penyisihan
3.500.004
26
0,50%
Nilai Penyisihan 17.500
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C.6. Persediaan Persediaan merupakan persediaan barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan digunakan untuk dikonsumsi/ diserahkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai Persediaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.106.013.249 dan Rp1.257.190.732. Nilai persediaan per tanggal 31 Desember 2015 tersebut diperoleh dari hasil stock
opname dengan rincian sebagai berikut: No
Uraian
31 Desember 2015
1
Barang Konsumsi
2 3 4
Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
5 6
31 Desember 2014
1.041.893.433
1.177.522.166
Bahan untuk Pemeliharaan
4.322.340
5.318.340
Suku Cadang
4.532.450
5.412.450
0
0
Bahan Baku
29.435.240
40.491.640
Persediaan Lainnya
25.829.786
28.446.136
1.106.013.249
1.257.190.732
Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. C.8. Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang Kementerian BUMN per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp273.198.404.650 dan Rp273.198.404.650. Sesuai dengan Kartu Inventaris Barang (KIB) Nomor 1, Tanah Kementerian BUMN seluruhnya seluas 17.776 M2 yang terdiri dari: 1. Tanah No. HGB 251 dan tahun HGB 1982 a.n. PT Garuda Indonesia (Persero) dengan luas 10.980 m2, terletak di Jl. Merdeka Selatan No. 13 Jakpus, berakhir masa HGB tanggal 8 Maret 2012; 2. Tanah No. HGB 313 dan tahun HGB 1999 a.n. PT Garuda Indonesia (Persero) dengan luas 980 m2, terletak di Jl. Merdeka Selatan No. 13 Jakpus, berakhir masa HGB tanggal 25 Juli 2029; 3. Tanah No. HGB 281 dan tahun HGB 1992 a.n. PT Garuda Indonesia (Persero) dengan luas 2.366 m2, terletak di Jl. Kebon Sirih No. 48 Jakpus, berakhir masa HGB tanggal 11 April 2009. Tanah No.HGB 281 yang semula seluas 2.380 m2 menjadi 2.366 m2 karena adanya hibah seluas 14 m2 dari Kementerian BUMN kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hibah Nomor 01/S.MBU.3/2012 Tanggal 13 Juli 2012. Tanah yang dihibahkan tersebut berlokasi di sudut Jalan Sabang dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. 4. Tanah No. HGB 360 dan tahun HGB 2009 a.n. PT Garuda Indonesia (Persero) dengan luas 3.450 m2, terletak di Jl. Kebon Sirih No. 46 Jakpus, berakhir masa HGB tanggal 26 Februari 2029. Sertifikat HGB yang telah habis masa berlakunya yaitu HGB No. 251 dan HGB No. 281. Kementerian BUMN telah melakukan pengajuan permohonan pembuatan 1 sertifikat untuk 4 bidang tanah tersebut
27
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 diatas a.n. Pemerintah Indonesia cq. Kementerian BUMN kepada Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui surat Menteri BUMN Nomor S-122/MBU.S/2010 tanggal 2 Juni 2010 dan Kepala Biro Umum dan Humas Nomor S-20/S.MBU.3/2010 tanggal 16 Nopember 2010 kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Menanggapi hal tersebut, DJKN telah mengirim surat Nomor S310/KN/2013 tanggal 14 Maret 2013 Hal Identifikasi dan Pendataan serta Program Percepatan Pelaksanaan Sertipikasi BMN Berupa Tanah pada Kementerian/Lembaga. Kementerian Keuangan telah menetapkan Kementerian BUMN sebagai target pensertifikatan Barang Milik Negara (BMN) Berupa Tanah tahun 2014 melalui surat nomor S-778/WKN.07/KNL.05/2014 tanggal 07 Mei 2014 dan telah ditindaklanjuti dengan permohonan sertifikasi tanah atas nama Pemerintah RI c.q Kementerian BUMN kepada Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Pusat
melalui S-
51/S.MBU.3/2014 tanggal 26 Mei 2014. Pada tanggal 8 Desember 2014, Petugas Ukur dan Peta Bidang Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah DKI Jakarta telah melakukan survey dan pengukuran di lingkungan Kementerian BUMN. Hasil pengukuran bidang tanah yang terletak di Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Administratif Jakarta Pusat atas permohonan Kementerian BUMN telah disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Nasional Propinsi DKI Jakarta berupa peta bidang tanah Nomor 267/2014 tertanggal 30 Desember 2014 kepada Kepala Kantor Pertanahan Administrasi Jakarta Pusat untuk diproses lebih lanjut menjadi surat ukur. Surat ukur dimaksud akan dijadikan dasar permohonan perubahan hak guna bangunan menjadi hak pakai dengan jangka waktu selama dipergunakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 pasal 45. Untuk saat ini, bidang tanah dimaksud telah mendapat Sertifikat Hak Pakai atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Pada Tanggal 11 Agustus 2015 telah terbit Sertipikat Hak Pakai Nomor 116/Gambir/2015 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Badan Pertanahan Nasional berdasarkan Surat Ukur Nomor 00013/Gambir/2015 tanggal 23 Februari 2015. C.8. Peralatan dan Mesin Nilai perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp99.132.931.440 dan Rp112.147.734.193 dengan rincian sebagai berikut:
28
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Saldo Per 31 Desember 2015
Saldo Per 31 Desember 2014
1 Alat Besar
23.857.476.929
23.859.676.929
(2.200.000)
(0,01)
2 Alat Angkutan
12.970.125.700
14.285.295.700
(1.315.170.000)
(9,21)
197.032.000
90.102.705
106.929.295
118,67
0
48.518.580
(48.518.580)
0,00
31.597.913.893
37.908.299.955
(6.310.386.062)
(16,65)
1.538.172.005
3.397.148.158
(1.858.976.153)
(54,72)
22.664.500
50.534.650
(27.870.150)
(55,15)
8 Alat Laboratorium
6.117.513.577
6.429.058.877
(311.545.300)
(4,85)
9 Alat Persenjataan
0
11.530.200
(11.530.200)
0,00
22.832.032.836
26.034.759.489
(3.202.726.653)
(12,30)
0
32.808.950
(32.808.950)
0,00
Nilai Peralatan dan Mesin
99.132.931.440
112.147.734.193
(13.014.802.753)
(11,61)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
(68.701.339.502)
(78.893.540.965)
10.192.201.463
(12,92)
Nilai Buku Peralatan dan Mesin
30.431.591.938
33.254.193.228
(2.822.601.290)
(8,49)
No
Peralatan dan Mesin
3 Alat Bengkel dan Alat Ukur 4 Alat Pengolahan 5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 6 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 7 Alat Kedokteran dan Kesehatan
10 Komputer 11 Peralatan Proses/Produksi
Kenaikan/ (Penurunan)
%
Rincian kenaikan/penurunan tersebut adalah sebagai berikut: Saldo Awal 31/12/2014
112.147.734.193
Penambahan - Pembelian 1 Unit Kontainer Sampah - Pengembangan Acces Control System berupa Perangkat Keamanan Akses Gedung
46.750.000 1.508.738.000
- Pembelian 24 Unit Coffe Maker
29.040.000
- Pembelian 4 Unit AC Split
29.040.000
- Pengembangan Acces Control System berupa Reader dan Controller Access
78.078.000
- Pengembangan Acces Control System berupa Drop Bolt
48.840.000
- Pembelian 4 Unit Notebook
64.800.000
- Pembelian 80 Unit Personal Computer - Pembelian AC Presisi dan UPS Data Center KBUMN
1.105.500.000 786.211.800
- Pembelian 6 Unit Printer Network
67.200.000
- Pembelian 60 Unit Tempat Sampah Ruangan
80.312.984
- Pembelian 9 Unit Mesin Penghancur Kertas - Pembelian 12 Unit Scanner
34.326.000 195.600.000
- Pembelian Switch untuk Perangkat Jaringan Komunikasi
22.000.000
Jumlah Penambahan
4.096.436.784
Pengurangan - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain berupa Barang yang Dihentikan Penggunaannya karena Rusak Berat
17.111.239.537
Jumlah Pengurangan
17.111.239.537
Jumlah Mutasi
(13.014.802.753)
Saldo Akhir 31/12/2015
99.132.931.440
Akumulasi Penyusutan
(68.701.339.502)
Nilai Buku per 31/12/2015
30.431.591.938
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
29
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C.9. Gedung dan Bangunan Saldo Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp176.211.946.063 dan Rp176.211.946.063. Terdapat Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Gedung Kementerian BUMN yang belum selesai sampai dengan 31 Desember 2015 dan akan dilanjutkan pada Tahun 2016. Atas hal tersebut diatas maka pekerjaan renovasi tersebut dicatat dalam Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar pembayaran yang disesuaikan dengan progress penyelesaian pekerjaan senilai Rp14.230.142.127. Pada lahan yang dikuasai oleh Kementerian BUMN sedang dibangun Masjid yang dana pembangunannya bersumber dari non APBN. Sampai dengan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian BUMN, bangunan tersebut belum diserahterimakan dan belum diketahui nilainya. Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. C.10. Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp3.201.056.420 dan Rp3.201.056.420. Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan aset berupa instalasi gardu listrik, jaringan air minum, dan jaringan telepon. Rincian mutasi Jalan Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut: Saldo Awal 31/12/2014 Jumlah Mutasi Saldo Akhir 30/11/2015 Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 31/12/2015
3.201.056.420 0 3.201.056.420 (679.982.731) 2.521.073.689
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. C.11. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.237.441.431 dan Rp1.003.005.931. Aset Tetap Lainnya terdiri dari Bahan Perpustakaan Tercetak senilai Rp534.067.431, Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro senilai Rp489.500.000, dan Peralatan dan Mesin dalam Renovasi senilai Rp42.900.000, Gedung dan Bangunan dalam Renovasi senilai Rp170.974.000. Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:
30
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Saldo Awal 31/12/2014
1.003.005.931
Penambahan -
Pembelian Buku Koleksi Perpustakaan
20.561.500
-
Renovasi Rumah Dinas Menteri (Aset Sekretariat Negara)
170.974.000
-
Pemasangan AC Rumah Dinas Menteri (Aset Sekretariat Negara) Jumlah Penambahan
42.900.000 234.435.500
Pengurangan Jumlah Pengurangan
0
Jumlah Mutasi
234.435.500
Saldo Akhir 31/12/2015
1.237.441.431
Akumulasi Penyusutan
0
Nilai Buku 31/12/2015
1.237.441.431
C.12. Konstruksi Dalam Pengerjaan Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp14.116.815.483 yang merupakan Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Gedung Kementerian BUMN yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan 31 Desember 2015. Rincian mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah sebagai berikut: Saldo Awal 31/12/2014
0
Penambahan -
Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Gedung KBUMN yang belum selesai sampai dengan tanggal neraca
-
Kapitalisasi belanja Konsultan Perencanaan dan Pengawas Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Gedung KBUMN
14.230.142.127 294.442.500
Jumlah Penambahan
14.524.584.627
Pengurangan -
Koreksi kurang aset gedung dan bangunan renovasi yang masih di KDP dari kelebihan pembayaran dan kekurangan volume serta kelebihan pembayaran konsultan pengawas
407.769.144
Jumlah Pengurangan
(407.769.144)
Jumlah Mutasi
14.116.815.483
Saldo Akhir 31/12/2015
14.116.815.483
Penjelasan mengenai Pekerjaan Renovasi Ruang Kerja Gedung Kementerian BUMN Tahun 2015: Pekerjaan tersebut dibayarkan dalam 4 (empat) termin dengan rincian sebagai berikut: Termin
Akumulasi Progress
Nilai Pembayaran
Pekerjaan (%)
(Rp)
1
15
2.182.855.500
2
50
5.093.329.500
3
90
6.185.164.500
4
100
1.495.705.500
Total
14.957.055.000
31
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pembayaran termin ke-4 diajukan dengan Jaminan Bank Garansi Nomor MBG774029161415N tanggal 15 Desember 2015 senilai Rp1.495.705.500 yang penyelesaian pekerjaannya tanggal 18 November sampai dengan 31 Desember 2015. Penyedia Pekerjaan tersebut yaitu PT Uniteknindo Inti Sarana menyelesaikan pekerjaan per tanggal 31 Desember 2015 sebesar 95,14% atau senilai Rp14.230.142.127. KPPN mencairkan Jaminan Bank Garansi tersebut pada tahun 2016 atas pekerjaan yang belum selesai per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4,86% atau senilai Rp726.912.873 setelah menerima Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) dari PPK terkait. Atas pekerjaan yang belum selesai senilai Rp726.912.873 diakui sebagai Piutang Bukan Pajak Kementerian BUMN per tanggal 31 Desember 2015.
C.13. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing Rp(100.398.623.643) dan Rp(104.008.083.056). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015. No
Aset Tetap
Nilai Perolehan
1 Peralatan dan Mesin
Akum. Penyusutan
Nilai Buku
99.132.931.440
71.625.689.460
27.507.241.980
176.211.946.440
28.049.664.187
148.162.282.253
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan
3.201.056.420
723.269.996
2.477.786.424
4 Aset Tetap Lainnya
1.237.441.431
-
1.237.441.431
279.783.375.731
100.398.623.643
179.384.752.088
2 Gedung dan Bangunan
Jumlah
C.14. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Tagihan tuntutan ganti rugi merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya. Tuntutan ganti rugi Kementerian BUMN merupakan tagihan ganti rugi kepada Sdr. Dadang Nurzaman atas kehilangan barang milik negara (BMN) berupa kendaraan dinas roda 4 (empat) dengan nomor polisi B 7344 EQ. Berdasarkan Berita Acara Penetapan Kerugian Negara Nomor BA-01/TIM TGR/KBUMN/2011 tanggal 24 November 2011 menetapkan bahwa besarnya penggantian kerugian negara atas kendaraan dinas roda 4 (empat) diatas sebesar Rp70.000.000 dengan cara diangsur Rp291.667, per bulan selama 20 tahun terhitung mulai bulan November 2011.
32
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Saldo Tagihan Tuntutan Ganti Rugi pada Kementerian BUMN per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp33.964.410 dan Rp33.964.410. Sesuai dengan Perdirjen Perbendaharan Nomor Per-82/PB/2011 Tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian/Lembaga diungkapkan bahwa Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang umum ditetapkan paling sedikit 5 ‰ (lima permil) dari piutang yang memiliki kualitas lancar. Berdasarkan peraturan tersebut diatas, maka perhitungan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (Netto) adalah sebagai berikut : Saldo Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (Netto) : Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
33.964.410
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 5‰ x 33.964.410
(169.822)
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (Netto)
33.794.588
C.15. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp169.822 dan Rp169.822 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi yang ditentukan oleh kualitas piutang TGR. Ringkasan perhitungan Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi disajikan sebagai berikut: Kualitas Lancar
Jumlah Debitur 1
Nilai Piutang
Penyisihan
33.964.410
0,50%
Nilai Penyisihan 169.822
C.16. Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp18.313.691.478 dan Rp15.245.401.336. Aset Tak Berwujud pada Kementerian BUMN berupa Portal (software) dan lisensi. Rincian mutasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 dapat dilihat sebagai berikut:
33
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015
No
Aset Tak Berwujud
1 Portal Publik dan Subportal Privatisasi
Mutasi
Nilai Per 31 Desember 2014
Penambahan
Nilai Per 31 Desember 2015
Pengurangan
480.892.500
-
-
480.892.500
2 Office Automation
3.836.737.987
-
-
3.836.737.987
3 Portal Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
1.411.974.599
-
-
1.411.974.599
4 Portal SDM Online
1.427.335.424
-
-
1.427.335.424
5 Portal Financial Information System (FIS)
2.065.030.155
-
-
2.065.030.155
6 Portal Aset 7 Software Manajemen Keamanan dan Akses Email
1.304.788.000
932.958.984
-
2.237.746.984
1.033.508.707
-
1.033.508.707
-
23.810.325
-
-
23.810.325
8 Case Tools 9 License Microsoft Project dan License Microsoft Visio 10 Call Processing Aplication & Internet Firewall 11 NAC Anti Virus 12 Lisensi Software e-paper 13 Lisensi SSL 128 Bit 14 Lisensi Remote Copy 15 Lisensi Aplikasi Penunjang Pilot Sistem BI 16 Lisensi Firewall Asa 17 Lisensi Drop Box 18 Aplikasi SMS Gateway
23.107.500
-
-
23.107.500
315.568.660
-
-
315.568.660
1.171.400.000
-
-
1.171.400.000
5.500.000
-
-
5.500.000
81.312.000
-
81.312.000
-
64.900.000
-
-
64.900.000
276.092.300
-
-
276.092.300
27.161.200
-
27.161.200
-
32.000.000
-
32.000.000
-
47.850.000
-
-
47.850.000
19 Lisensi Blue Coat
219.025.351
-
219.025.351
-
20 Lisensi Cisco
175.864.816
-
-
175.864.816
21 Lisensi Windows Server 2012 R2 Data Center Edition
367.591.912
-
-
367.591.912
22 Lisensi Windows Server 2012 User Cal
150.518.700
-
-
150.518.700
23 Lisensi Exchange Server 2013 Standard
21.125.952
-
-
21.125.952
24 Lisensi Exchange Server 2013 Enterprise
120.921.608
-
-
120.921.608
25 Lisensi Exchane Standart CAL 2013 OLP NL USERCAL
140.864.700
-
-
140.864.700
88.252.500
-
-
88.252.500
124.995.000
-
-
124.995.000
28.413.840
-
-
28.413.840
26 Lisensi Exchane Standart CAL 2013 OLP woSrvcs 27 Lisensi WinRghtsMgmtSrvcsCAL 2012 olp nl Gov UsrCAL 28 Lisensi Digicert 29 Lisensi Kaspersky
178.857.600
-
178.857.600
-
30 Lisensi ZKTeco Visitor Management System
-
35.915.000
-
35.915.000
31 Dashboard BUMN
-
2.251.541.016
-
2.251.541.016
32 Lisensi Google Map
-
330.000.000
-
330.000.000
33 Garansi Perangkat Jaringan dan Komunikasi
-
289.740.000
-
289.740.000
34 Aplikasi Private Cloud Jumlah
-
800.000.000
-
800.000.000
15.245.401.336
4.640.155.000
1.571.864.858
18.313.691.478
Penjelasan atas Aset Tak Berwujud : 1.
Portal Publik dan Subportal Privatisasi senilai Rp480.892.500 adalah portal yang menyediakan informasi secara umum tentang BUMN dan Kementerian BUMN yang dikelola secara kolektif oleh masing-masing BUMN bersama-sama Kementerian BUMN sebagai komponen pendukung untuk transparasi kepada publik, yang menjadi sarana bagi publik untuk berinteraksi dengan BUMN dan Kementerian BUMN. Portal Publik dan Subportal pada awalnya bernama BUMN Online yang diluncurkan pada tanggal 8 Maret 2002 dengan nilai Rp794.640.000 yang menggunakan Engine php dan Database PostgreSOL. Pada tahun 2004 dilakukan perubahan (upgrade) pada Engine php
34
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 ke versi 4.3.7 dan database Postgre SQL ke versi 7.3.2, sehingga script (koding) disesuaikan. Berhubung sistem tersebut sudah tidak mampu memfasilitasi kebutuhan yang kian berkembang dari masyarakat dan BUMN, maka pada tahun 2006 – 2007 sistem tersebut diredesain oleh PT Dirgantara Indonesia senilai Rp1.431.155.000. Pada tahun 2006 – 2007 BUMN Online berganti nama menjadi Portal Publik dan dilakukan redesain menjadi sistem sepenuhnya menggunakan open source Zend Framework dengan Linux Apache PostgreSQL PHP (LAPP). Pada tahun 2010 dilakukan perubahan yang semula Zend Framework menjadi open source Wordpress Frame work dengan menggunakan aplikasi CMS dari Wodrpress yang telah disesuaikan dengan user requirement pengguna BUMN dan Kementerian BUMN dengan PHP Programming Languade dan MySQL database dengan menghilangkan AJAK yang bertujuan portal dapat diakses dengan universalweb browser dan mobile content-friendly. Portal Publik yang menggunakan engine php & database postgreSQL dan Portal Publik yang dilakukan redesain
menjadi sistem sepenuhnya menggunakan open source Zend Framework
dengan Linux Apache PostgreSQL PHP (LAPP sudah tidak digunakan). Terdapat sistem/teknologi pada portal publik dan subportal privatisasi yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi senilai Rp2.008.061.835. Portal publik dan subportal privatisasi senilai tersebut diatas sudah dilakukan penghapusan sesuai Surat Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi atas nama Menteri Keuangan nomor S-188/MK.6/KN.5/2014 tanggal 20 Agustus 2014 dan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-240/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014. 2.
Office Automation senilai Rp3.836.737.987 dibangun pada tahun 2008. Beberapa modul dalam Office Automation telah diimplementasikan pada tahun 2008 antara lain: Modul Perpustakaan, SDM, Humas, Pengumuman, Tata Persuratan dan Aset TI. Modul lainnya akan diimplementasikan secara bertahap, sementara implementasi Modul Tanda Tangan Digital masih menunggu regulasi dari Kemkominfo. Pada tahun 2010 dilaksanakan pengembangan portal tersebut melalui anggaran belanja pemeliharaan dan pada tahun 2011 diadakan pengembangan portal berupa pemeliharaan portal dan pengembangan dashboard eksekutif.
3.
Portal Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) senilai Rp1.411.974.599 dibangun pada tahun 2008, dan saat ini telah digunakan oleh BUMN dan Kementerian BUMN. Pada tahun 2010 dilaksanakan pengembangan portal tersebut melalui anggaran belanja pemeliharaan dan pada tahun 2011 diadakan pengembangan portal berupa pemeliharaan portal dan pengembangan
dashboard eksekutif.
35
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 4.
Portal SDM Online dibangun pada tahun 2008 senilai Rp 1.427.335.424, dan telah digunakan oleh BUMN dan Kementerian BUMN. Pada tahun 2010 dilaksanakan pengembangan portal tersebut melalui anggaran belanja pemeliharaan dan pada tahun 2011 diadakan pengembangan portal berupa pemeliharaan portal dan pengembangan dashboard eksekutif.
5.
Portal Financial Information System (FIS) senilai Rp2.065.030.155 dibangun pada tahun 2008 dengan nama Executive Information System (EIS) dan diubah menjadi Portal Financial Information
Syatem (FIS) pada tahun 2011. Portal tersebut digunakan oleh BUMN dan Kementerian BUMN. Pada tahun 2010 dilaksanakan pengembangan portal tersebut melalui anggaran belanja pemeliharaan dan pada tahun 2011 diadakan pengembangan portal berupa pemeliharaan portal dan pengembangan dashboard eksekutif. FIS berdasarkan fungsinya sebagai media pelaporan keuangan seluruh BUMN terdiri dari Laporan Audited, RKAP, Triwulanan, Tahunan/Manajemen dan Rencana Jangka Panjang (RJP). EIS digunakan untuk Dashboard hasil integrasi seluruh portal yang berbasis
Business Intelligence. 6.
Portal Aset senilai Rp 2.237.746.984 telah selesai dibangun pada tahun 2008 dan telah diimplementasikan pada tahun 2009. Portal Aset adalah sistem informasi yang menginventarisir data aset yang dimiliki BUMN, meliputi data fisik aset, data administrasi, data kepemilikan beserta dokumen terkait.Selain pencatatan data aset, Portal Aset juga merekam mulai dari rencana investasi /anggaran sampai dengan realisasi investasi aset. Selanjutnya aset yang dimiliki BUMN tersebut direkam pula siklus pengelolaannya yang terdiri atas pendayagunaan aset sampai dengan penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset. Dengan adanya sistem ini dapat dilakukan inventarisasi aset BUMN yang memudahkan pihak Kementerian BUMN maupun BUMN untuk melakukan monitoring aset BUMN. Data tersebut akan ditampilkan dalam laporan berupa tabulasi, grafik dan sebagainya sebagai bahan analisis bagi para eksekutif untuk membantu proses pengambilan keputusan baik dari BUMN maupun Kementerian BUMN. Pembangunan Portal Aset merupakan Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi Pembangunan Portal Aset Kementerian BUMN untuk tahun anggaran 2008. Pada awal pembangunannya, Portal Aset dikembangkan untuk 2 (dua) interface yaitu untuk PA-publik (http://aset.bumn.go.id) dan PA-internal untuk admin Kementerian BUMN dan admin Aset di BUMN (http://aset.bumn.go.id/internal) yang memerlukan autentikasi untuk login ke dalam portalnya. Portal Aset pertama kali disosialisasikan kepada 15 BUMN Pilot Project pada Tahun 2009. Hasil sosialisasi awal tersebut terlihat bahwa masih terdapat perbaikan kebutuhan tambahan yang harus dilakukan agar Portal Aset dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada perkembangannya, tahun 2010 dilakukan pemeliharaan portal-portal Kementerian BUMN yang salah satunya adalah Portal Aset. Pada proses pemeliharaan ini dilakukan perbaikan untuk beberapa menu untuk ringkasan eksekutif dan pemasukan data. Pada bulan Juli-Agustus 2010 dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh BUMN non Tbk di Kementerian BUMN untuk mulai aktif menggunakan Portal Aset khususnya dalam inventarisasi aset untuk aset jenis tanah dan bangunan.
36
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pada tahun 2015 dilakukan Redesain Portal Aset senilai Rp932.958.984 untuk menyempurnakan proses pengadministrasian dan pendayagunaan aset BUMN melalui Portal Aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap BUMN serta penghapusbukuan Aset BUMN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/2010. Selain itu, dilakukan pula penghapusan fungsi rencana dan realisasi investasi pada Portal Aset untuk menghindari double inputing CAPEX/belanja modal yang telah diakomodir dalam Portal FIS. 7.
Software Manajemen Keamanan dan Akses Email senilai Rp1.033.508.707 dibangun dan diimplementasikan tahun 2009. Pada Tahun 2015 software tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang karena sudah diganti menjadi sistem email terbaru sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0.
8.
Case Tools senilai Rp23.810.325 merupakan software untuk memperbesar otomatisasi dan kualitas design model software.
9.
License Microsoft Project dan License Microsoft Visio senilai Rp23.107.500 adalah lisensi untuk dapat menggunakan piranti lunak Microsoft.
10. Call Processing System senilai Rp203.212.900 dan Internet Firewall Rp112.355.760 merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk akses internet. 11. NAC Anti Virus senilai Rp1.171.400.000 merupakan software antivirus. 12. Lisensi Software e-paper senilai Rp5.500.000 merupakan software aplikasi untuk membaca koran elektonik. 13. Lisensi Sertificate SSL128 bit senilai Rp81.312.000 adalah lisensi yang digunakan dalam pengamanan pengiriman data melalui internet. Pada tahun 2015 lisensi tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang (expired) sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0. 14. Lisensi Remote Copy senilai Rp64.900.000 adalah lisensi yang digunakan dalam server. 15. Lisensi Aplikasi Penunjang Pilot Sistem BI senilai Rp276.092.300 adalah aplikasi penunjang Business
Intelligence (BI) untuk memberikan manfaat kepada pimpinan Kementerian BUMN untuk membantu pekerjaannya. 16. Lisensi Firewall Asa senilai Rp27.161.200 adalah pembelian lisensi perangkat Firewall yang sudah habis masa lisensinya. Berfungsi untuk melindungi keamanan dan menyaring paket data yang keluar dan masuk di setiap portal. Pada tahun 2015 lisensi tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang (expired) sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0.
37
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 17. Lisensi Drop Box senilai Rp32.000.000 adalah pembelian lisensi yang berguna untuk penyimpanan data online yang disinkronkan setiap ada kesempatan sehingga bisa digunakan oleh banyak OS untuk menyimpan data gambar, bahkan bisa digunakan untuk menghosting situs pada folder publik. Pada tahun 2015 lisensi tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang (expired) sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0. 18. SMS Gateway Aplikasi senilai Rp47.850.000 adalah aplikasi untuk notifikasi status updating data Portal Kementerian BUMN (Portal Publik, FIS, SDM, Aset, PKBL) kepada BUMN secara otomatis. 19. Lisensi Bluecoat senilai Rp219.025.351 adalah Lisensi yang digunakan untuk memberikan perlindungan atas perangkat seperti: dukungan/support perbaikan dan pengembangan/update atas perangkat Bluecoat Proxy Server. Fasilitas perlindungan tersebut dimaksudkan jika terdapat kerusakan hardware pada perangkat tersebut, maka sewaktu waktu bisa dilakukan pergantian sparepart. Pada tahun 2015 lisensi tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang (expired) sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0. 20. Lisensi Cisco senilai Rp175.864.816 adalah Lisensi yang digunakan untuk memberikan perlindungan atas perangkat switch core yang menjadi perangkat utama jaringan di Kementerian BUMN. Fasilitas perlindungan tersebut dimaksudkan jika terdapat kerusakan hardware pada perangkat, sewaktu waktu bisa dilakukan pergantian sparepart dan juga dengan pembelian lisensi. 21. Lisensi Windows Server 2012 R2 Data Center Edition, Lisensi Windows Server 2012 User Cal, Lisensi Exchange Server 2013 Standard, Lisensi Exchange Server 2013 Enterprise, Lisensi Exchane Standart CAL 2013 OLP NL USERCAL, Lisensi Exchane Standart CAL 2013 OLP woSrvcs, Lisensi WinRghtsMgmtSrvcsCAL 2012 olp nl Gov UsrCAL senilai Rp1.014.270.372 adalah Lisensi yang digunakan untuk optimalisasi sistem email Kementerian BUMN. 22. Lisensi Digicert senilai Rp28.413.840 adalah Lisensi yang digunakan untuk sertifikasi keamanan internet baik untuk keamanan portal maupun email Kementerian BUMN. 23. Lisensi Kaspersky senilai Rp178.857.600 adalah Lisensi yang digunakan untuk anti virus client (pegawai) dan server (data center) di lingkup Kementerian BUMN. Pada tahun 2015 lisensi tersebut seluruhnya sudah tidak dipakai dan sudah usang (expired) sehingga direklasifikasi ke aset lain-lain dan nilai asetnya menjadi Rp0. 24. Lisensi ZKTeco Visitor Management System senilai Rp35.915.000 adalah Lisensi Perangkat Keamanan Akses Gedung Kementerian BUMN yang diadakan pada tahun 2015. 25. Dashboard BUMN senilai Rp2.251.541.016 yang dibangun tahun 2015 merupakan aplikasi untuk menampilkan dashboard monitoring atas informasi strategis BUMN, berupa kantor pusat dan anak perusahaan BUMN, Direksi & Komisaris BUMN, proyek strategis BUMN, serta data finansial BUMN.
38
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 26. Lisensi Google Map senilai Rp330.000.000 yang dibangun pada tahun 2015 merupakan aplikasi untuk tampilan peta digital pada Dashboard Digital Map. Peta digital membutuhkan lisensi berbayar karena aplikasi dashboard digunakan untuk kalangan terbatas. 27. Garansi untuk Perangkat Jaringan dan Komunikasi yang dibangun pada Tahun 2015 berfungsi untuk menjaga agar layanan TI yang diberikan dapat terjaga ketersediaan dan keamanannya, dibutuhkan jaminan garansi atas perangkat jaringan dan komunikasi sebagai sarana infrastruktur di Kementerian BUMN, dengan adanya ketersediaan garansi dari Principal perangkat maka perangkat tersebut di support oleh Principal, Kementerian BUMN akan mendapatkan service garansi, upgrade software release terbaru, technical support dan yang mendukung pergantian perangkat jika terjadi kerusakan sehingga layanan TI dapat diberikan secara optimal. 28. Aplikasi Private Cloud senilai Rp800.000.000 yang dibangun pada tahun 2015 merupakan aplikasi yang dibangun untuk optimalisasi sistem file sharing yang ada di Kementerian BUMN, Aplikasi Private Cloud terletak pada cloud internal Kementerian BUMN yaitu di Datacenter Kementerian BUMN. Aplikasi Private Cloud mendukung Pegawai Kementerian BUMN dapat mengakses file sharing pada saat berada diluar gedung Kementerian BUMN, dan juga menyediakan layanan personal cloud untuk para Pegawai Kementerian BUMN menyimpan data pribadi bersifat kedinasan dan non kedinasan yang memungkinkan data diakses secara online ataupun offline melalui PC, Laptop, Tablet, Mobile berbasis IOS, Android, Windows Phone dan Blackberry dengan menggunakan koneksi internet tanpa mengindahkan aspek keamanan dan fungsi kontrol IT dalam penggunaannya.
C.17. Aset Lain-lain Aset Lain-lain per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp18.683.104.395 dan Rp0. Aset Lainlain per 31 Desember 2015 senilai Rp18.683.104.395 terdiri dari: 1.
Peralatan dan Mesin dengan kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Kementerian BUMN senilai Rp17.111.239.537. Informasi tersebut berdasarkan Laporan Hasil Pekerjaan Inventarisasi Aset/Barang Milik Negara Kementerian BUMN dari KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Nomor 24/ARHJ-RD/MLY/IA/12.15 dan Berita Acara Penghentian Penggunaan BMN Nomor BA-06/INV/2015 Tanggal 31 Desember 2015.
2.
Aset Tak Berwujud dengan kondisi usang (expired) dan sudah tidak lagi digunakan dalam operasional Kementerian BUMN senilai Rp1.571.864.858. Informasi tersebut berdasarkan Nota Dinas Asisten Deputi Data dan Teknologi Informasi Nomor ND-02/D7.MBU.2/01/2016 tanggal 6 Januari 2016 dan Berita Acara Penghentian Penggunaan BMN Nomor BA-06/INV/2015 Tanggal 31 Desember 2015.
39
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Rincian Peralatan dan Mesin Yang Direklasifikasi ke Aset Lain-lain:
No
Uraian
Nilai
1 Alat Besar
2.200.000
2 Alat Angkutan
1.315.170.000
3 Alat Bengkel dan Alat Ukur
90.102.705
4 Alat Pengolahan
48.518.580
5 Alat Kantor dan Rumah Tangga
8.533.722.846
6 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
2.036.241.153
7 Alat Kedokteran dan Kesehatan
27.870.150
8 Alat Laboratorium
311.545.300
9 Alat Persenjataan
11.530.200
10 Komputer
4.701.529.653
11 Peralatan Proses/Produksi Total
32.808.950 17.111.239.537
Rincian Aset Tak Berwujud Yang Direklasifikasi ke Aset Lain-lain: No
Uraian
Nilai
1 Software Manajemen Keamanan dan Akses Email
1.033.508.707
2 Lisensi SSL 128 Bit
81.312.000
3 Lisensi Firewall Asa
27.161.200
4 Lisensi Drop Box
32.000.000
5 Lisensi Blue Coat
219.025.351
6 Lisensi Karspersky
178.857.600 Total
1.571.864.858
C.18. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(16.432.099.273) dan Rp0. Rincian akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut. No A
Aset Lainnya
Akum. Penyusutan
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud 1 Software
B
Nilai Perolehan 16.105.802.650
0
16.105.802.650
2 Lisensi
2.207.888.828
0
2.207.888.828
Jumlah
18.313.691.478
0
18.313.691.478
Aset Lain-lain
18.683.104.395
(16.432.099.273)
2.251.005.122
Jumlah
18.683.104.395
(16.432.099.273)
2.251.005.122
Total
36.996.795.873
(16.432.099.273)
20.564.696.600
40
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C.19. Utang Kepada Pihak Ketiga Utang kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp399.674.717 dan Rp0. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Utang Kepada Pihak Ketiga Kementerian BUMN per tanggal 31 Desember 2015 senilai Rp399.674.717 terdiri dari: 1.
Kekurangan Gaji, Tunjangan Kinerja, dan Uang Makan Pegawai Kementerian BUMN Tahun 2015 yang belum dibayar per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp165.438.717.
2.
Belanja barang pada tahun 2015 yang tagihannya belum dilunasi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp234.236.000.
No
Uraian
Kekurangan Gaji, Tunjangan, Uang Makan Pegawai 1 Gaji Eselon I NON PNS bulan Agustus sampai dengan Desember 2015 2
3
Kekurangan gaji bulan Oktober sampai dengan Desember 2015 untuk 7 (tujuh) pegawai Kementerian BUMN karena kenaikan pangkat
Kreditur Aloysius K Ro
44.516.715
Edwin Hidayat Abdullah
44.516.715
Fajar Harry Sampurno
44.516.715 389.758
Sukendar Anas Puji Istanto
362.392
Kusnul Sholikhah Sri Nastiti
389.758
Galuh Nuraddinda
362.392
Eka Dharma Sapoetra
394.332
Ika Setyawati
389.758
Erwin Fajrin Tunjangan kinerja bulan Desember 2015 pegawai Wahyu Setyawan Kementerian Keuangan karena pengangkatan dalam jabatan struktural di Kementerian BUMN Tunjangan kinerja bulan November 2015
4
5 6 7
Kekurangan tunjangan kinerja bulan Juli sampai dengan Oktober 2015 karena kenaikan jabatan fungsional auditor Kekurangan tunjangan struktural bulan November sampai dengan Desember 2015 Kekurangan gaji bulan Oktober sampai dengan Desember 2015 karena kenaikan pangkat
Rincian
133.550.145
2.687.095
398.705 7.589.613
Bintang Sarwo Budhi
7.526.901 7.674.603,00
Agus Waluyo
2.408.522,00
Wahyu Setyawan
15.116.514
10.083.125 1.440.000
Indriani Widiastuti
991.352
Edi Eko Cahyono Uang makan bulan November dan Desember 2015 Wahyu Setyawan
706.486
Total Kekurangan Gaji, Tunjangan, Uang Makan Pegawai
Nilai
1.697.838 864.000 165.438.717
Tagihan Belanja Barang Yang Belum Dilunasi 1
Koleksi Buku Perpustakaan
CV Besty Varisya
20.561.500
2
Konsultan KAP Aset KBUMN
ARH & J
49.918.000
3
Biaya Jasa Moving Ke II
PT Lima Tujuh Samudera
51.590.000
4
Biaya Pengadaan Kabel, dll
PT Uniteknindo
80.273.160
5
Jamuan Konsumsi Rapat
Koperasi Prabunara
6
Paket Meeting
Sensa Hotel
7
Paket Meeting
Hotel Arya Duta Makasar Total Tagihan Belanja Barang Yang Belum Dilunasi
TOTAL UTANG KEPADA PIHAK KETIGA
9.993.340 10.000.000 11.900.000 234.236.000 399.674.717
41
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C.20. Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka merupakan Penerimaan pembayaran sewa atas ruangan Kantor Kementerian BUMN yang dibayarkan pada tahun ini untuk periode sewa yang akan datang. Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp4.943.866.333 dan Rp120.988.833. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka terdiri atas: No 1
Nama
Keseluruhan Pembayaran s.d. 31 Desember 2015
Pendapatan Sewa Yg Menjadi Hak s.d. 31 Desember 2015
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
2
3
4
5=3-4
1
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (ATM)
2
PT BRI (Persero), Tbk + ATM
3
PT Telekomunikasi Seluler
4
PT BNI (Persero), Tbk
5
PT BNI (Persero), Tbk (ATM)
6
PT Garuda Indonesia
7
PT XL Axiata
8 9 10
PT Sarinah (Persero)
11
Perum PNRI
180.390.000
72.512.250
107.877.750
4.658.985.000
1.164.746.250
3.494.238.750
580.100.000
541.325.750
38.774.250
1.802.136.000
1.651.958.000
150.178.000
196.350.000
143.990.000
52.360.000
1.301.559.000
867.706.000
433.853.000
876.805.000
352.758.000
524.047.000
PT Danareksa
120.285.000
28.066.500
92.218.500
PT Koperasi Prabunara (Lobby)
120.294.875
71.528.792
48.766.083
8.058.000
6.925.000
1.133.000
Jumlah
4.029.000
3.609.000
420.000
9.848.991.875
4.905.125.542
4.943.866.333
Pendapatan diterima dimuka merupakan penyesuaian atas tarif sementara yang dikenakan dan dibayarkan oleh penyewa dengan tarif definitif atas sewa sebagian tanah dan/atau bangunan pada Kementerian BUMN yang telah ditetapkan oleh Kantor KPKNL Jakarta V. C.21. Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp484.733.696.741 dan Rp482.378.229.997. Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
42
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp4.285.079.149 dan Rp0. Pendapatan tersebut merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya yang diperoleh dari penyewaan ruangan Gedung Kantor Kementerian BUMN oleh para tenant, Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dan Pendapatan Lain-lain. Rincian Pendapatan TA 2015 dan TA 2014 sebagai berikut: No
Realisasi
Uraian
1
Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan
2
Pendapatan Iuran dan Denda
3
Pendapatan Lain-lain
31/12/2015
Total
Kenaikan/ (Penurunan)
31/12/2014
1.898.693.964
0
% Naik/(Turun)
1.898.693.964
0,00
552.586.185
0
552.586.185
0,00
1.833.799.000
0
1.833.799.000
0,00
4.285.079.149
0
4.285.079.149
0,00
D.2. Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp37.416.233.874 dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. No
Uraian
Tahun 31 Desember 2015 19.141.414.292
31 Desember 2014 0
1
Beban Gaji dan Tunjangan PNS
2
Beban Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
0
3
Beban Lembur
4
Kenaikan/ Penurunan % naik/(turun) 19.141.414.292
0,00
0
0
0,00
0
0
0
0,00
Beban Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito
18.688.807.460
0
18.688.807.460
0,00
Jumlah Beban Pegawai Kotor
37.830.221.752
0
37.830.221.752
0,00
(579.426.595)
0
(579.426.595)
0,00
37.250.795.157
0
37.250.795.157
0,00
165.438.717
0
165.438.717
0,00
37.416.233.874
0
37.416.233.874
0,00
Pengembalian Beban Pegawai Jumlah Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar Total
D.3. Beban Persediaan Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp2.103.921.829 dan Rp0. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
43
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 No
Uraian
1
Beban Barang Konsumsi
2
Beban Bahan untuk Pemeliharaan
3
Beban Suku Cadang
4
Beban Bahan Baku
5
Tahun 31 Desember 2015
Kenaikan/ Penurunan
31 Desember 2014
% naik/ (turun)
1.644.174.079
0
1.644.174.079
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
457.131.400
0
457.131.400
0,00
Beban Persediaan Lainnya
2.616.350
0
2.616.350
0,00
Jumlah
2.103.921.829
0
2.103.921.829
0,00
D.4. Beban Barang dan Jasa Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp42.620.085.846 dan Rp0. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa pada
dan 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: No
Uraian
1
Beban Keperluan Perkantoran
2
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Surat
3
Beban Honor Operasional Satker
4 5 6 7 8 9
Beban Langganan Telepon
Tahun 31 Desember 2015
31 Desember 2014
Kenaikan/ Penurunan % naik/ (turun)
1.405.952.450
0
1.405.952.450
0,00
32.661.830
0
32.661.830
0,00
1.159.843.722
0
1.159.843.722
0,00
Beban Barang Operasional Lainnya
103.793.673
0
103.793.673
0,00
Beban Bahan
937.511.950
0
937.511.950
0,00
Beban Honor Output Kegiatan
1.822.260.000
0
1.822.260.000
0,00
Beban Barang Non Operasional Lainnya
9.087.386.149
0
9.087.386.149
0,00
Beban Langganan Listrik
5.305.218.070
0
5.305.218.070
0,00
235.849.148
0
235.849.148
0,00
10 Beban Langganan Air
521.350.640
0
521.350.640
0,00
11 Beban Jasa Konsultan
1.327.592.000
0
1.327.592.000
0,00
12 Beban Sewa
1.150.944.126
0
1.150.944.126
0,00
13 Beban Jasa Profesi
3.717.932.560
0
3.717.932.560
0,00
14 Beban Jasa Lainnya
15.832.538.098
0
15.832.538.098
0,00
42.640.834.416
0
42.640.834.416
0,00
(20.748.570)
0
(20.748.570)
0,00
42.620.085.846
0
42.620.085.846
0,00
Beban Jasa Kotor Pengembalian Beban Jasa Jumlah
D.5. Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp1.039.130.739 dan Rp0. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
44
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 No
Uraian
Tahun 31 Desember 2015
Kenaikan/ Penurunan
31 Desember 2014
% naik/ (turun)
1
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
127.194.850
0
127.194.850
0,00
2
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
860.110.389
0
860.110.389
0,00
3
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
49.949.500
0
49.949.500
0,00
4
Beban Persediaan Bahan Untuk Pemeliharaan
996.000
0
996.000
0,00
5
Beban Persediaan Suku Cadang
880.000
0
880.000
0,00
1.039.130.739
0
1.037.254.739
0,00
Jumlah
D.6. Beban Perjalanan Dinas Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp17.858.106.517 dan Rp0. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: No
Uraian
1
Beban Perjalanan Biasa
2
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
3 4 5
Tahun 31 Desember 2015
31 Desember 2014
Kenaikan/ Penurunan
% naik/ (turun)
9.378.066.215
0
9.378.066.215
0,00
281.727.450
0
281.727.450
0,00
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
2.649.854.873
0
2.649.854.873
0,00
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
4.497.527.857
0
4.497.527.857
0,00
Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
1.313.249.223
0
1.313.249.223
0,00
18.120.425.618
0
18.120.425.618
0,00
(262.319.101)
0
(262.319.101)
0,00
17.858.106.517
0
17.858.106.517
0,00
Jumlah Beban Perjalanan Dinas Kotor Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Jumlah
D.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp12.822.639.860 dan Rp0. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Uraian
Tahun 31 Desember 2015
Kenaikan/ Penurunan
31 Desember 2014
% naik/ (turun)
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
8.895.169.913
0
8.895.169.913
0,00
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
3.570.175.466
0
3.570.175.466
0,00
88.216.626
0
88.216.626
0,00
269.077.855
0
269.077.855
0,00
12.822.639.860
0
12.822.639.860
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
12.822.639.860
0
12.822.639.860
0,00
Beban Penyusutan Jaringan Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintah Jumlah Penyusutan Beban Amortisasi Jumlah Amortisasi Jumlah
45
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 D.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(12.473.487) dan Rp0. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2015 sebesar Rp(12.473.487) merupakan Beban Penyisihan Tak Tertagih dari Piutang Lancar. D.9. Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional Pos Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Uraian
Tahun 31 Desember 2015
Kenaikan/ Penurunan
31 Desember 2014
% naik/ (turun)
Surplus Pelepasan Aset Non Lancar Penjualan Alat Angkutan Darat Bermotor
4.125.000
0
4.125.000
0,00
35.800.000
0
35.800.000
0,00
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
66.390.328
0
66.390.328
0,00
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
349.971.996
0
349.971.996
0,00
456.287.324
0
456.287.324
0,00
Penjualan Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
46
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 E.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.1. Ekuitas Awal Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp482.378.229.997 dan Rp0. E.2. Surplus/ Defisit LO Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk tahun 31 Desember 2015 dan 2014 adalah defisit sebesar Rp(109.106.278.705) dan Rp0. Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. E.3. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan untuk tahun 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp(4.628.349) dan Rp0. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan tahun 2015 senilai Rp(4.628.349) merupakan Penyesuaian Nilai Persediaan yang disebabkan karena Penilaian Penggunaan pada aplikasi menggunakan Metode Harga Perolehan Terakhir. E.4. Koreksi Lain-lain Koreksi Lain-lain untuk tahun 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp292.311.042 dan Rp0. Koreksi Lain-lain tahun 2015 senilai Rp292.311.042 merupakan koreksi tambah ekuitas pada neraca atas perbedaan penyajian nilai piutang tahun 2014 akibat adanya tarif definitif dari KPKNL Jakarta V tahun 2015 yang berlaku surut. E.5. Ekuitas Akhir Nilai
ekuitas
pada
tanggal
31
Desember
2015
Rp484.733.696.741 dan Rp0.
47
dan
2014
adalah
masing-masing
sebesar
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA F.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca Pada Tanggal 18 Januari 2016, KPPN Jakarta II telah mencairkan Bank Garansi Nomor : MBG774029161415N Tanggal 15 Desember 2015 senilai Rp726.912.873 atas Pekerjaan Ruang Kerja Gedung Kementerian BUMN yang belum selesai a.n. PT Uniteknindo Inti Sarana melalui mekanisme SSBP dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 0015050805140004 dan Nomor Transaksi Bank (NTB) 160118607954. Persetujuan tarif definitif sewa Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian BUMN berupa Ruangan Kantor Kementerian BUMN telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan melalui Surat Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V Nomor S42/WKN.07/KNL.05/2016 Tanggal 11 Maret 2016. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 19/TPA Tahun 2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, telah dilantik pejabat eselon I sebagai berikut: Nama Wahyu Kuncoro
Muhamad Zamkhani Hambra
Jabatan Baru
Jabatan Semula Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis
Deputi
Bidang
Usaha
Industri
Usaha
Industri
Agro dan Farmasi Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri
Deputi
Bidang
Strategis
Agro dan Farmasi
Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Industrial
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis
F.2. Pengungkapan Lain-lain Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Kementerian BUMN Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/M Tahun 2015 tanggal 26 Mei 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian BUMN, telah dilantik pejabat eselon I sebagai berikut: Nama Gatot Trihargo
Muhamad Zamkhani
Dwijanti Tjahjaningsih
Jabatan Semula
Jabatan Baru
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan,
Konstruksi dan Jasa Lain
Jasa Survei dan Konsultan
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan
Industri Strategis
Farmasi
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan
Staf Ahli Bidang Tata Kelola, Sinergi
Perhubungan
dan Investasi
48
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 120/M/2015 tanggal 24 Juli 2015 tentang Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian BUMN, telah dilantik pejabat eselon I sebagai berikut: Jabatan
Nama Edwin Hidayat Abdullah Fajar Harry Sampurno Pontas Tambunan Aloysius K Ro Wahyu Kuncoro Hambra
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Industrial
Perubahan Susunan Organisasi Peraturan Presiden RI Nomor 41 Tahun 2015 Tentang Kementerian BUMN yang telah ditetapkan pada tanggal 1 April 2015 telah mengatur tentang perubahan susunan organisasi di Lingkungan Kementerian BUMN yaitu: Susunan Organisasi Baru
Susunan Organisasi Lama
Sekretariat Kementerian;
Sekretariat Kementerian;
Deputi Bidang Usaha Industri Agro
Deputi
dan Industri Strategis;
Deputi
dan Perhubungan;
Staf Ahli Bidang Tata Kelola dan Sinergi
Bidang
Usaha
Energi,
Logistik,
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan; Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa
Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik dan
Survei, dan Konsultan;
Hubungan Antar Lembaga;
dan
Strategis, dan Media;
Antar Badan Usaha Milik Negara;
Agro
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri
Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain;
Industri
Kawasan, dan Pariwisata;
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis;
Usaha
Farmasi;
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Bidang
Deputi
Inspektorat Kementerian.
Bidang
Restrukturisasi
dan
Pengembangan Usaha;
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis;
Staf
Ahli
Bidang
Komunikasi
Strategis
dan
Hubungan Industrial;
49
Staf Ahli Bidang Tata Kelola, Sinergi, dan Investasi.
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Sehubungan dengan hal tersebut, dan berkenaan dengan pelantikan pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian BUMN sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 79/M Tahun 2015 Tanggal 26 Mei 2015 dan Keputusan Presiden RI Nomor 120/M Tahun 2015 Tanggal 24 Juli 2015 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian BUMN, maka Menteri BUMN menetapkan Surat Keputusan Menteri Nomor SK-104/MBU/06/2015 Tentang Koordinasi Pelaksanaan Tugas Pejabat Eselon II Di Lingkungan Kementerian BUMN dan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK- 100/MBU/06/2015 Tentang Pembagian Badan Usaha Milik Negara yang Menjadi Tugas Pembinaan Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN. Pembagian BUMN tersebut diperbarui dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-10/MBU/07/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK30/S.MBU/12/2015 Tentang Perubahan Pembagian BUMN yang Menjadi Tugas Pembinaan Deputi Sebagaimana Tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-10/MBU/07/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Dalam Surat Keputusan Nomor SK-30/S.MBU/12/2015 dimaksud ditetapkan Pembagian BUMN yang menjadi tugas pembinaan Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN sebagai berikut: 1. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi menangani 16 BUMN; 2. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata menangani 19 BUMN; 3. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media menangani 27 BUMN; 4. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan menangani 29 BUMN; 5. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan menangani 27 BUMN; 6. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha menangani 1 BUMN. Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN sebagai salah satu bentuk kepedulian BUMN kepada masyarakat dan lingkungan. Program Kemitraan adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN A. Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara sebagai salah satu alat negara untuk memperoleh tambahan dana untuk membiayai APBN memiliki tujuan pendirian yang berdampak signifikan bagi masyarakat, antara lain menyelenggarakan kemanfaatan umum, menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dilaksanakan sektor swasta dan koperasi serta turut aktif memberikan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah dan masyarakat. Disamping itu, sebagai suatu badan
50
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 usaha yang memperoleh kemanfaatan ekonomi baik dari sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, maka sudah selayaknya untuk memberikan imbal balik kepada lingkungan dan masyarakat, khusunya pada sektor-sektor yang belum dijangkau oleh pemerintah melalui APBN. B. Dasar Hukum pelaksanaan PKBL Kegiatan PKBL di awali dari penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1983 yang mengatur bahwa salah satu tujuan pendirian BUMN yaitu “Turut aktif memberikan bimbingan
kegiatan kepada sektor swasta, khususnya pengusaha golongan ekonomi lemah dan sektor koperasi;.Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya”. Namun untuk pelaksanaannya tidak diatur lebih lanjut dan diserahkan sepenuhnya kepada Direksi BUMN untuk
melaksanakannya.
Selanjutnya
melalui
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor:
1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi melalui BUMN, diatur mengenai sumber pendanaan kegiatan yaitu dari prersentasi 1-5% dari laba setelah pajak. Pada saat itu, nama program lebih dikenal dengan nama Program Pegelkop. Dalam perkembangannya sebutan terhadap kegiatan tersebut beberapa kali mengalami perubahan, antara lain: 1) Tahun 1994, nama program diubah menjadi Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (Program PUKK) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.:316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. 2) Tahun 1999, diubah lagi menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, melalui Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN Nomor: Kep-216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN, melalui keputusan ini ditetapkan pula ketentuan mengenai pemberian bantuan melalui Program Bina Lingkungan. 3) Tahun 2003, nama program menjadi Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan namun tetap disingkat PKBL, melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor:Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional dan serentak oleh seluruh BUMN, melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, diatur kegiatan Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang dananya dialokasikan sebesar 30% dana tersedia Program Bina Lingkungan.
51
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Selanjutnya dalam rangka perbaikan pencatatan pendanaan kegiatan PKBL, pada tahun 2012 s.d. 2013 terdapat beberapa perubahan dasar pelaksanaan PKBL, dengan rincian sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Menteri Menteri BUMN Nomor:PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Adapun substansi perubahan yaitu: - Penghapusan kegiatan BL BUMN Peduli. - Pengaturan pembebanan biaya operasional Program BL. - Pengaturan auditor Laporan Keuangan PKBL. 2. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013, tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Menteri BUMN Nomor:PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Adapun substansi perubahan yaitu: - Penambahan ruang lingkup bantuan Program BL. - Batas waktu kegiatan BL BUMN Peduli yang belum selesai dilaksanakan pada tahun 2012 s.d. bulan Juni 2013. 3. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013, tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Menteri BUMN Nomor:PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Adapun substansi perubahan yaitu: - Batas waktu kegiatan BL BUMN Peduli tahun 2012 yang belum selesai dilaksanakan s.d. Desember 2013. 4. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013, Perubahan Keempat Peraturan Menteri Menteri BUMN Nomor:PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Adapun substansi perubahan yaitu: - Pengaturan sumber dana kegiatan PKBL. - Pembukuan/pencatatan dana kegiatan PKBL. - Pengurangan lingkup bantuan BL BUMN Pembina. - Pengaturan batas waktu kegiatan BL BUMN Peduli yang belum selesai dilaksanakan dapat terus dilaksanakan sepanjang anggaran yang sudah direncanakan masih tersedia.
52
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 5. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-07/MBU/05/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. 6. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015 tentang Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Disamping itu melalui surat Menteri BUMN Nomor: S-554/MBU/2013 tanggal 9 September 2013, diatur bahwa: 1. Untuk Program Kemitraan, pelaksanaannya dilakukan dengan menyalurkan saldo dana Program Kemitraan yang tersedia di masing-masing BUMN, termasuk hasil pengembalian pinjaman. 2. Untuk Program Bina Lingkungan, masing-masing BUMN, termasuk BUMN yang tidak membukukan laba bersih per tahun 2012, agar menyampaikan usulan anggaran Program Bina
Lingkungan
tahun
2013
yang
diperhitungkan
sebagai
biaya
kepada
RUPS/Menteri/Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangannya untuk mendapatkan persetujuan. 3. Khusus untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang telah diprogramkan pada tahun 2012 dapat terus dilaksanakan sepanjang anggaran BL BUMN Peduli yang sudah direncanakan tersebut masih tersedia, dengan tetap mengacu kepada ketentuan mengenai Program BL BUMN Peduli sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-07/MBU/2007 tanggal 27 April 2007. Bagi anggaran program BL BUMN Peduli yang masih tersisa setelah seluruh program dilaksanakan, dananya dikembalikan kepada masing-masing BUMN secara proporsional dan seluruh pelaksanaan program BL BUMN Peduli diaudit oleh KAP yang melakukan audit atas BUMN Pelaksana program BL BUMN Peduli dimaksud. 4. Dengan telah diberlakukannnya Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tentang Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, maka segala peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Menteri dimaksud dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, termasuk surat Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Nomor: S-02/D5.MBU/2013 tanggal 3 April 2013 dan Nomor: S119/D5.MBU/2013 tanggal 29 April 2013. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan BL BUMN Peduli yang masih tersisa sampai dengan akhir tahun 2015, penjelasan sebagai berikut:
53
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 1. BUMN Peduli Penghijauan DAS Citarum tahun 2010 dan 2011 Dasar Pelaksanaan: - Surat Menteri BUMN Nomor: S-450/MBU/2010 tanggal 02 Agustus 2010 Perihal BUMN Peduli Penghijauan DAS Citarum 2010; - Surat Menteri Negara BUMN Nomor: S-669/MBU/2011 tanggal 27 Desember 2011, Perihal BUMN Peduli Penghijauan DAS Citarum 2011. Tujuan Kegiatan Kegiatan Penghijauan DAS Citarum dilaksanakan dengan latar belakang kondisi lingkungan di sekitar DAS Citarum yang menjadi sumber air bagi daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta sudah sangat memprihatinkan yang memerlukan adanya dukungan dari areal yang dapat berfungsi sebagai hutan. Disamping untuk meningkatkan kualitas lingkungan DAS Citarum menjadi lebih baik, kegiatan tersebut bertujuan pula untuk ikut meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di sekitar DAS sehingga ikut memelihara kondisi lingkungan disekitar DAS. Pelaksanaan Kegiatan PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I yang merupakan anak perusahaan beberapa BUMN yang ada di wilayah Jawa Barat sebagai pelaksana, sedangkan sebagai verifikator ditunjuk Perum Perhutani, dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sebagai custodian yang mengelola dana. Pendanaan Tahun 2010 2011
Alokasi 27.836.965.000 36.000.000.000
Sumbangan Donatur
Penggunaan
27.836.965.000 36.000.000.000
27.836.965.000 32.400.000.000
Saldo per 31 Status Desember 2015 - 5.696.768 Sudah dikembalikan
* Sisa saldo Rp5.625.456 adalah jasa giro ketika dana BL Peduli berada di rekening. Status Kelangsungan - Kegiatan yang dilaksanakan berupa penanaman tanaman yang dapat memberikan daya dukung terhadap lingkungan pada areal tidak produktif milik masyarakat. - Kegiatan telah sepenuhnya dilaksanakan dan di audit, sisa dana tahun 2011 sebesar Rp 3.776.964.513 telah dikembalikan kepada BUMN donatur. Status Audit Kegiatan telah diselesaikan sepenuhnya dan telah diaudit oleh KAP Husni, Mucharam & Rasidi sebagaimana Laporan nomor: LAK/AUP/13005.
54
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 2. BUMN Peduli Pemberdayaan Masyarakat Tangse – Pidie Dasar Pelaksanaan - Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE-01/MBU/2011 tanggal 16 Maret 2011 Tentang BUMN Peduli Bencana Alam Banjir di Tangse – Pidie. - Surat Menteri BUMN Nomor S-245/MBU/2012 tanggal 11 Mei 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Tangse – Pidie merupakan kelanjutan dari kegiatan BUMN Peduli Banjir Bandang di Tangse – Pidie yang terjadi pada tahun 2011. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pembangunan sarana-prasarana umum yang diharapkan mampu membantu peningkatan kondisi perekonomian masyarakat yang terkena dampak bencana. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (Persero) sebagai Koordinator Kegiatan. Pendanaan Tahun
Alokasi
2011 5.202.214.568
Sumbangan Donatur
Penggunaan
5.202.214.568
4.920.262.944
Saldo per 31 Desember 2015 281.951.624
Status Kegiatan telah selesai
Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan. Sisa dana Rp281.951.624 akan dikembalikan secara proporsional kepada donatur. Status Audit Kegiatan sudah diaudit oleh KAP. 3. BUMN Peduli Sail Morotai Dasar Pelaksanaan - Surat Menteri BUMN Nomor S-171/MBU/2012 tanggal 4 April 2012, Tentang BUMN Peduli Sail Morotai. - Surat Menteri BUMN Nomor: S-386/MBU/D5/2012 tanggal 11 September 2012, perihal BUMN Peduli Sail Morotai 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan Sail Morotai dilaksanakan sebagai bentuk peran serta BUMN dalam program tahunan pemerintah yaitu Sail Morotai 2012.
55
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan pelestarian lingkungan, berupa pembuatan kapal untuk dihibahkan kepada nelayan, pembangunan SMK Kesehatan, Pembangunan Puskesmas, dan penanaman mangrove. Pendanaan Tahun Alokasi Sumbangan Donatur 2010 -
9.700.000.000
Penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015
9.700.000.000
Status - kegiatan telah selesai
Status Kelangsungan Kegiatan telah sepenuhnya selesai dilaksanakan dan sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Koordinator. Status Audit Kegiatan telah diaudit oleh KAP Delloite sebagaimana laporan nomor: SR113 01113 PKBLPLN OS pada tanggal 23 Agustus 2013. 4. BUMN Peduli Penghijauan NTT Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor S-648/MBU/2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Penghijauan Wilayah NTT didasari kondisi lahan kritis diwilayah NTT yang cukup luas, sehingga berpengaruh kepada kondisi perekonomian masyarakat. Untuk itu, Kementerian BUMN berinisiatif untuk melakukan penghijauan di wilayah NTT menggunakan tanaman-tanaman yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis bagi masyarakat setempat. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan pelaksana Perum Perhutani. Kegiatan penanaman telah dilaksanakan dan saat ini sudah diserahkan oleh Pemda NTT. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi -
Sumbangan Donatur 4.994.012.200
Saldo per 31 Status Desember 2015 2.774.537.777 15.419.856 Kegiatan sudah selesai
Penggunaan
56
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Kelangsungan Kegiatan sudah selesai dan sudah diserahkan kepada Pemda NTT, sisa dana tersebut merupakan dana PT Askes yang saat ini sudah berubah menjadi BPJS Kesehatan. Status Audit Telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali No. R.3.1/171/03/15 tanggal 23 Maret 2015. 5. BUMN Peduli Bencana Alam Banjir Bandang Wasior Dasar Pelaksanaan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: S-727/MBU/2010 tanggal 24 November 2010 Tujuan Kegiatan Pemberian bantuan tanggap darurat dan pasca bencana untuk masyarakat yang menjadi korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Wasior, Papua Barat. Pendanaan Tahun
Alokasi
2010
-
Sumbangan Donatur 5.480.460.000
Saldo per 31 Status Desember 2015 5.124.996.194 363.907.384 Proses pengembalian sisa dana
Penggunaan
Saldo dana per 30 November 2015 terdapat pada dua rekening, yaitu rekening Bank Mandiri sebesar Rp267.153.391 dan Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp96.460.813. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), kegiatan yang dilaksanakan berupa pembangunan posko dapur umum, pengobatan dan penyediaan kebutuhan darurat masyarakat korban bencana. Sampai dengan bencana dapat tertangani masih terdapat sisa dana yang ada pada rekening BUMN Koordinator. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dan sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN donatur, namun masih terdapat sisa dana sebesar Rp363.907.384 (ditambah dengan dana pengembangan) yang belum dikembalikan dikarenakan PT Pelindo IV belum mendapatkan konfirmasi mengenai nomor rekening dari BUMN donatur. Status Audit Kegiatan telah diaudit oleh KAP.
57
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 6. BUMN Peduli Bencana Tsunami di Kepulauan Mentawai Dasar Pelaksanaan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-13/MBU/2010 tanggal 27 Oktober 2010 Tujuan Kegiatan Pemberian bantuan tanggap darurat dan pasca bencana untuk masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai. Pendanaan Tahun 2010
Alokasi 2.869.985.000
Sumbangan Donatur 2.370.891.000
Saldo per 31 Status Desember 2015 297.500.000 460.280.238 Proses pengembalian sisa dana
Penggunaan
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), namun dalam pelaksanaan tidak dapat menyalurkan bantuan dari dana yang telah terkumpul, karena disebabkan kondisi lokasi bencana yang cukup jauh dan remot, sedangkan alat transportasi terbatas karena kondisi cuaca yang tidak stabil. Kegiatan yang dilaksanakan hanya berupa pemberian bantuan penyelamatan/evakuasi ,obat-obatan, makanan, tenda dan kebutuhan mendesak lainnya. Sisa dana dikembalikan kepada BUMN Donatur. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan sepenuhnya, sisa dana telah dikembalikan ke BUMN donator sebesar Rp1.750.025.078 kecuali sisa dana sebesar Rp460.208.238 yang belum dapat teridentifikasi BUMN donaturnya dan jasa giro sampai dengan 31 Desember 2015. Status Audit Kegiatan telah selesai dilakukan audit sebagaimana Laporan Audit KAP Husni, Mucharam & Rasidi No.: LAK/AUP/13004. 7. BUMN Peduli Bencana Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta Dasar Pelaksanaan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-410/MBU/2010 tanggal 17 Desember 2010. Tujuan Kegiatan Pemberian bantuan tanggap darurat dan pasca bencana untuk masyarakat yang menjadi korban bencana alam meletusnya Gunung Merapi di DI Yogyakarta.
58
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pendanaan Tahun 2010
Alokasi 2.666.200.000
Sumbangan Donatur 2.666.200.000
Saldo per 31 Status Desember 2015 500.000.000 - Kegiatan sudah selesai
Penggunaan
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Telkom (Persero), dalam pelaksanaanya PT Telkom (Persero) hanya menyalurkan bantuan yang berbentuk natura, sehingga bantuan berbentuk dana tunai tidak disalurkan karena sudah mencukupi. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan dan dana sudah dikembalikan kepada BUMN donatur secara proporsional. Status Audit Kegiatan telah di audit per tanggal 31 Agustus 2012. 8. BUMN Peduli Bantuan Langsung Tunai Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-196/MBU/2008 tanggal 14 Maret 2008 tentang Bantuan Tunai BUMN Peduli. Tujuan Kegiatan Pemberian bantuan langsung kepada masyarakat yang terkena dampak bencana. Pendanaan Tahun 2010
Alokasi 210.000.000.000
Sumbangan Donatur 198.805.975.000
Penggunaan 213.908.352.623
Saldo Per 31 Status Desember 2015 10.246.097.902 proses pengembalian
* Terdapat penerimaan dana sebesar Rp25.348.475.525
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Pos Indonesia (Persero), dalam pelaksanaannya dana dialihkan kepada PT Angkasa Pura II (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Pendidikan sebesar Rp100.000.000.000 dan Kelompok Kerja BUMN Peduli Pelatihan sebesar Rp2.115.668.972. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk bantuan tunai bencana alam secara langsung sebesar Rp47.498.300.000 dan melalui BUMN Koordinator lainnya sebesar Rp40.036.080.422 serta untuk kegiatan pendukung sebesar Rp763.447.000.
59
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Kelangsungan Program ini telah selesai dilaksanakan dan sisa dana dalam proses pengembalian. Status Audit Atas pelaksanaan pencatatan keuangan Program BUMN Peduli, telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Wirawan & Rekan mulai tanggal 23 September 2014 sampai dengan 10 Oktober 2014. 9. BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-790/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009 dan Surat Menteri BUMN Nomor: S-490/MBU/2010 tanggal 12 Agustus 2010. Tujuan Kegiatan BUMN Peduli Beasiswa merupakan kegiatan pemberian bantuan pendidikan/beasiswa bagi mahasiswa/pelajar berprestasi yang kurang mampu. Pendanaan Tahun 2010
Alokasi 85.000.000.000
Sumbangan Donatur 100.000.000.000
Penggunaan 84.737.611.134
Saldo per 31 Status Desember 2015 5.290.541.561 Selisih dana sumbangan dengan alokasi sebesar Rp17.785.106.308 telah dikembalikan ke PT POS
Sumber pendanaan berasal dari sisa dana kegiatan BUMN Peduli Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada PT Pos Indonesia (Persero). Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Nasional untuk menyalurkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria beasiswa. Status Kegiatan Kegiatan sudah selesai dilaksanakan. Untuk nama BUMN donatur, PT AP2 selaku BUMN Koordinator tidak mengetahui nama BUMN donatur karena sumber dana berasal dari Kelompok Kerja BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan. Adapun sisa dana dari pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan BUMN Peduli akan dikembalikan ke PT Pos Indonesia.
60
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Audit - Laporan akuntan independen KAP nomor: HS&R.SW/BO/05.APII-AUP/VI/13 tanggal 20 Juni 2013. - Laporan akuntan independen KAP nomor: HS&R.SW/BO/003.AP2-AUP/III/14 tanggal 28 Maret 2014. 10. BUMN Peduli 8 Sektor Tahun 2012 Pada tahun 2012 ditetapkan beberapa kegiatan BUMN Peduli yang bertujuan untuk memanfaatkan secara optimal dana BL BUMN Peduli yang ada pada BUMN bagi peningkatan kondisi sosial masyarakat. Kegiatan BUMN Peduli ditetapkan melalui Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU/2012 tanggal 14 November 2012 dengan rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: A) BUMN Peduli Bencana Alam Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Bencana Alam bertujuan untuk mengoptimalkan dana BUMN Peduli untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam yang bersifat nasional. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 117.933.241.198
Sumbangan Donatur 117.946.843.022
Penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015
102.612.774.282 -
Status Sudah dikembalikan
Dana sebesar Rp100.000.000.000,00 dialihkan kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Cetak Sawah Pelaksanaan kegiatan Kegiatan
dikoordinasikan
oleh
PT
Bank
Negara
Indonesia
(Persero)
Tbk.
pada
pelaksanaannya kegiatan perbantuan hanya dapat dilaksanakan pada saat terjadinya bencana banjir di Jakarta. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan, sisa dana dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional per tanggal 24 November 2014.
61
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Audit Laporan Kegiatan Program BUMN Peduli 2012 Seklor Bencana Alam sudah dilakukan audit oleh
Kanlor
Akuntan
Publik
Tanudireja,
Wibisana
&
Rekan
dengan
Nomor:
N20140115007/DC2/HSH/2014. B) BUMN Peduli Pendidikan Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Pendididikan bertujuan untuk mengoptimalkan dana BUMN Peduli untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan nasional, antara lain pemberian beasiswa/bantuan pendidikan, pemberian/perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dll. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 63.696.545.938
Sumbangan Donatur 58.403.633.256
Penggunaan 38.163.891.245
Saldo per 31 Status Desember 2015 - Kegiatan Telah Selesai, Dana Sudah Dikembalikan
Dana sebesar Rp21.731.552.472,00 dialihkan kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Cetak Sawah. Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai koordinator ditunjuk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. - Kegiatan
yang
telah
dilaksanakan
berupa
pemberian
bantuan
pendidikan,
perbaikan/pembangunan sarana dan prasaran pendidikan, pemberian apresiasi kepada guru dan murid berprestasi di perbatasan/terpencil serta pembangunan dan renovasi sekolah. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan, sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional, dan rekening BUMN Peduli Pendidikan telah ditutup pada bulan April 2014. Status Audit Kegiatan telah diaudit oleh KAP Zainal, Juhana dan Rekan sebagaimana Nomor: 03/AUP/2013 tanggal 3 Desember 2013.
62
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 C) BUMN Peduli Kesehatan Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Kesehatan bertujuan untuk mengoptimalkan dana BUMN Peduli untuk meningkatkan kualitas tingkat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu dan daerah pelosok. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 94.795.141.254
Sumbangan Donatur 94.795.141.254
Saldo per 31 Status Desember 2015 94.143.794.579 - Kegiatan sudah selesai dan dana sudah dikembalikan Penggunaan
Dana sebesar Rp75.715.000.000,00 dialihkan kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Cetak sawah. Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai Koordinator ditunjuk PT Askes (Persero). - Kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupa penyediaan pelayanan kesehatan, renovasi/pembangunan puskesmas dll. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana telah dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional. Status Audit Kegiatan telah diaudit setelah kegiatan berakhir per 30 Juni 2013. D) BUMN Peduli Pelestarian Alam dan Lingkungan Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Pelestarian Alam dan Lingkungan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana BUMN Peduli untuk kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan sebagai daya dukung kehidupan.
63
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 94.339.929.944
Sumbangan Donatur
Penggunaan
93.446.998.171
94.246.950.993
Saldo per 31 Desember 2015
Status
475.359.711 Kegiatan sudah selesai, dalam proses pengembalian dana
Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai koordinator ditunjuk Perum Perhutani. - Kegiatan yang dilaksanakan berupa rehabilitasi aliran sungan kritis di Pulau Jawa, rehabilitasi hutan mangrove di Pantai Utara Jawa, rehabilitasi hutan lereng gunung, rehabilitasi kawasan hutan di Sumbar dan Kalbar, rehabilitasi lahan kritis di NTT dan pengembangan tanaman porang di Blora. Status Kegiatan Kegiatan sudah sepenuhnya selesai dilakukan dan dana tersisa Rp475.359.711 dalam proses pengembalian kepada 18 BUMN Donatur. Status Audit Kegiatan telah dilakukan audit akhir oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Indra Nomor HIS.SW/BO/ATS/010-BLP PERHUTANI/XI/2014 tanggal 23 Oktober 2014. E) BUMN Peduli Daerah Tertinggal Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Daerah Tertinggal bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana BUMN Peduli untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 85.000.000.000
Sumbangan Donatur
Penggunaan
85.000.000.000
7.319.242.487
Saldo per 31 Status Desember 2015 - Kegiatan sudah selesai dan dana sudah dikembalikan
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dikoordinasikan oleh PT Pertamina (Persero), namun dalam perkembangannya kegiatan BUMN Peduli Daerah tertinggal tidak dapat dilaksanakan dan hanya menghabiskan
64
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 dana Rp 7,3 Milyar. Sementara itu, dana sebesar Rp15.000.000.000,00 disalurkan kepada PT Batan Teknologi (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Pengembangan tanaman Shorgum. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional. Status Audit Kegiatan telah diaudit oleh KAP Tanudiredja Wibisana dan Rekan (PwC) nomor: N20140115009/DC2/DWD/2014. F) BUMN Peduli Pulau-pulau Perbatasan/terpencil Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Pulau-pulau Perbatasan/terpencil bertujuan untuk mengoptimalkan dana BUMN Peduli untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Pulau-pulau Perbatasan/terpencil yang merupakan ujung perbatasan dengan negara-negara tetangga. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 65.876.236.623
Sumbangan Donatur 65.876.236.623
Saldo per 31 Desember 2015 55.983.787.596 -
Penggunaan
Status Kegiatan Telah Selesai dan dana sudah dikembalikan
Dana sebesar Rp35.000.000.000 disalurkan kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Cetak Sawah dan Rp15.000.000.000 kepada PT Berdikari (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Pembibitan Sapi. Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai Koordinator ditunjuk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). - Bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa penyediaan sarana penerangan, sarana air bersih dan bantuan sosial lainnya kepada masyarakat di pulau-pulau terpencil yang ada di perbatasan. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional.
65
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Audit - Audit Per 31 Desember 2012, Nomor : 009/LA-BL/P.II/VI/13 Tanggal 14 Juni 2013 oleh Hadori Sugiarto Adi & Rekan. - Audit Per 30 Juni 2013, Nomor : 09A/LA-BL/P.II/VIII/13 Tanggal 21 Agustus 2013 oleh Hadori Sugiarto Adi & Rekan. G) BUMN Peduli Sarana dan Prasarana Umum dan Rumah Layak Huni Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Sarana dan Prasarana Umum dan Rumah Layak Huni bertujuan untuk mengoptimalkan dana BUMN Peduli untuk penyediaan sarana dan prasarana umum serta rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi
Sumbangan Donatur
235.745.160.916
235.745.160.916
Penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015
235.618.061.202
Status
- Kegiatan telah selesai dan dana sudah dikembalikan
Dana sebesar Rp151.000.000.000 dialihkan kepada Perum Perumnas untuk kegiatan BUMN Peduli Rusunawa serta sebesar Rp84.585.187.268 kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kegiatan BUMN Peduli Cetak Sawah. Pelaksanaan Kegiatan Sebagai koordinator ditunjuk PT Hutama Karya (Persero). Dalam perkembangannya kegiatan tidak dilaksanakan dan dananya dialihkan untuk kegiatan pembangunan rumah susun dan cetak sawah. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Donatur secara proporsional dan rekening sudah ditutup pada tanggal 7 April 2014. Status Audit Program BUMN Peduli Tahun 2012 Sektor Sarana dan Prasarana Umum & Rumah Layak Huni PT Hutama Karya (Persero) telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dengan No. Ref. 060/SMR/AUP-HK-BL Peduli/VIII/2013.
66
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 H) BUMN Peduli Pasar Murah Dasar Pelaksanaan - Surat Menteri BUMN Nomor: S-85/D5.MBU/2012 tanggal 13 April 2012, S-443/MBU/2012 tanggal 8 Agustus 2012; - Surat Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Nomor: S342/D.5/MBU/2012 tanggal 14 Agustus 2012; - Surat Menteri BUMN Nomor: S-648/MBU2012 tanggal 14 November 2012. Tujuan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan dalam rangka meringankan beban masyarakan karena adanya kenaikan BBM, kenaikan sekolah, hari raya dan tahun baru. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 280.991.177.965
Sumbangan Donatur 273.210.783.901
Penggunaan 225.537.913.320
Saldo per 31 Status Desember 2015 9.251.047.363 Kegiatan telah selesai
Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai Koordinator ditunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). - Kegiatan pasar murah berkelanjutan kegiatan pasar murah Tahap I, Tahap II dan Tahap III. - Kegiatan dilaksanakan oleh BUMN Koordinator Wilayah. - Mekanisme penyaluran yaitu subsidi bahan makanan pokok sebesar 70% dari harga pasar. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana Rp 9.251.047.363,40 dalam proses pengembalian kepada BUMN Donatur karena masih menunggu nomor rekening yg bersangkutan. Status Audit Sudah dilakukan audit oleh KAP Hertanto, Sidik & Indra sesuai laporan nomor: HSR.AS/BO.01.BRI-AUP-14 tanggal 15 Januari 2014. 11. Dalam
perkembangan
pelaksanaan
kegiatan
BUMN
Peduli
Tahun
2012
dengan
mempertimbangkan sisa dana yang ada pada beberapa sektor dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Menteri BUMN meminta kepada Asdep Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan (pada saat itu) untuk mengoptimalkan sisa dana dengan dialihkan untuk beberapa kegiatan sebagai berikut:
67
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 A) BUMN Peduli Cetak Sawah Dasar Pelaksanaan - Risalah Rapat Pimpinan tanggal 27 Desember 2013; - Surat Menteri BUMN Nomor: S-617/MBU/2013 tanggal 3 Oktober 2013, hal Penunjukkan Operator Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan; - Surat Menteri BUMN Nomor S-535/MBU/2013 tanggal 30 Agustus 2013 perihal Pengalihan Operator/Pelaksana Pembangunan Kebun Pangan/Food Estate di Ketapang, dari PT Sang Hyang Seri (Persero) ke PT Pupuk Indonesia (Persero). Tujuan Kegiatan BUMN Peduli Cetak Sawah didasari salah satu program pemerintah yaitu Ketahanan Pangan Nasional disamping dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di sekitar pelaksanaan program. Pendanaan Sumber pendanaan merupakan pengalihan dari dana kegiatan BUMN Peduli tahun 2012 yang ada pada masing-masing Koordinator. Tahun 2012
Alokasi 367.446.552.472
Sumbangan Donatur 317.331.739.738
Penggunaan 252.063.781.910
Saldo per 30 Status November 2015 106.702.903 Kegiatan sudah dilaksanakan. Terdapat sisa dana sebesar Rp69.306.213.481, namun dana sebesar Rp69.300.266.079 disita oleh Bareskrim.
Pelaksanaan kegiatan - Sebagai koordinator dan pelaksana ditunjuk PT Sang Hyang Seri (Persero). - Bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa penyiapan lahan pertanian padi (land clearing dan land leveling) pada areal milik masyarakat, penyediaan sarana produksi padai, penyediaan bibit dan pupuk, dan penyediaan sarana pemanenan. Dengan demikian diharapkan areal sawah padi yang telah disiapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber produksi padi secara berkelanjutan dan mampu berkontribusi secara signifikan pada swasembada pangan secara nasional. - Lokasi yang dipilih yaitu di Kabupaten Ketapang – Kalimantan Barat. Status Kelangsungan Kegiatan saat ini sudah selesai dilaksanakan dan sisa dana sebesar Rp69.300.266.079 disita oleh Bareskrim.
68
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Status Audit Sudah dilaksanakan audit due dilligence oleh BPKP atas permintaan PT Pupuk Indonesia (Persero) dan selanjutnya juga telah selesai diaudit oleh BPK. B) BUMN Peduli Pembangunan Rusunawa Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-617/MBU/2013 tanggal 3 Oktober 2013, hal: Penunjukan Operator Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan Tujuan Kegiatan BUMN Peduli Pembangunan Rusunawa dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi ketersedian hunian bagi masyarakat golongan bawah di daerah DKI Jakarta yang sangat terbatas. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi
Sumbangan Donatur
151.000.000.000
235.085.187.263
Penggunaan 77.126.443.838
Saldo per 31 Desember Status 2015 92.149.751.967 Kegiatan sudah selesai dan saldo dana masih dalam proses pengembalian
Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai koordinator kegiatan ditunjuk Perum Perumnas. - Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembangunan 2 (dua) tower rumah susun di daerah Kemayoran – Jakarta Pusat. Status Kelangsungan Saat ini telah terbangun 2 (dua) tower Rusunami, dan dengan adanya Rusunami tersebut masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (MBR) dapat memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau. Selain itu dengan adanya Rusunami tersebut, dapat mengurangi jumlah Backlog perumahan dan dapat menata kembali lingkungan yang kumuh serta dapat memenuhi program pemerintah untuk membangun 1.000 tower. Status Audit Sesuai dengan Laporan Audit terakhir oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan Nomor LAP.046/SM.05.A/IV/2015 tanggal 15 April 2015, pelaksanaan kegiatan Bina Lingkungan BUMN Peduli 2012 telah dilakukan proses audit dengan prosedur yang disepakati (Agreed
Upon Procedure – AUP) atas penggunaan dana yang berasal dari Bina Lingkungan Peduli, yang dikoordinir oleh Perumnas sebesar Rp151.000.000.000 (seratus lima puluh satu milyar
69
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 rupiah). Saat ini, pelaksanaan kegiatan Bina Lingkungan BUMN Peduli 2012 sedang dalam proses audit kembali oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan. C) BUMN Peduli Pembibitan Sapi Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-617/MBU/2013 tanggal 3 Oktober 2013, hal Penunjukan Operator Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan. Tujuan Kegiatan BUMN Peduli Pembibitan sapi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan daging sapi secara nasional. Pendanaan Tahun 2012
Alokasi 50.000.000.000
Sumbangan Donatur 15.000.000.000
Saldo per 31 Desember Status 2015 13.575.485.189 - Kegiatan telah selesai dan sisa dana sudah dikembalikan
Penggunaan
Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai koordinator ditunjuk PT Berdikari (Persero). - Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembibitan sapi dan penggemukan untuk selanjutnya disalurkan/dijual pada daerah-daerah yang kekurangan pasokan daging sapi. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai, sisa dana sudah dikembalikan kepada BUMN Donatur. Program tersebut membawa efek yaitu peningkatan pendapatan masyarakat yang diberikan bantuan, yaitu rata-rata sebesar 108,23%. Status Audit Kegiatan telah diaudit baik oleh KAP Drs. Bambang Sudaryono & Rekan sebagaimana laporan Nomor: 001/BSP/LAI/I/2014 tanggal 30 Januari 2014. D) BUMN Peduli Pengembangan Shorgum Dasar Pelaksanaan Surat Menteri BUMN Nomor: S-349/MBU/2013 tanggal 17 Mei 2013. Tujuan Kegiatan Kegiatan BUMN Peduli Pengembangan shorgum dilaksanakan sejalan dengan program pemerintah yaitu Ketahanan Pangan, dalam rangka menemukan sumber pangan alternatif. Disamping itu sebagai pilot project pengolahan produk tanaman shorgum secara terpadu.
70
LK Kementerian BUMN Untuk Perode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Pendanaan Tahun 2012
Alokasi
Sumbangan Donatur
30.800.000.000
30.800.000.000
Penggunaan 13.277.755.524
Saldo Per 31 Status Desember 2015 3.841.528.608 kegiatan telah selesai dan tersisa 3 BUMN yang belum dikembalikan
Pelaksanaan Kegiatan - Sebagai koodinator ditunjuk PT Batan Teknologi (Persero)/PT Inuki (Persero). - Kegiatan budidaya shorgum di 4 (empat) kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui program BUMN BL Peduli Tahun 2012 dimulai bulan Januari 2013 s.d. Desember 2014 tidak dilanjutkan kembali. Status Kelangsungan Kegiatan telah selesai dilaksanakan, sisa dana sebesar Rp 3.768.727.703,4 belum dikembalikan kepada BUMN donatur, yaitu PT RNI, PT Bank Mandiri dan PT Askes dikarenakan info nomor rekening belum diterima. Status Audit - Untuk program yang dilaksanakan tahun 2013, sudah dilakukan audit oleh KAP Dra. Rosalia Hawani, MM & Rekan sesuai laporan nomor: LAO.135/KAP-RH/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 (untuk sumber dana yg berasal dari PT Pertamina) dan LAP.142/KAPRH/III/2014 tanggal 30 April 2014 (untuk sumber dana yg berasal dari PT Askes). - Sedangkan untuk program yang dilaksanakan tahun 2014, masih dalam proses audit oleh KAP.
71