BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2014”
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I-2014 secara triwulanan (q-to-q) terjadi kontraksi sebesar -0.20 persen dan tanpa migas sebesar -0.37 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 3,26 persen dan tanpa migas sebesar 4,39 persen.
Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp 27,49 triliun pada triwulan I-2014 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp 23,86 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan I-2014 dengan migas tercatat sebesar Rp 9,67 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 8,77 triliun.
Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh pada triwulan I-2014 masih berada pada sektor pertanian (27,54 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,45 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,63 persen) dan konsumsi pemerintah (24,30 persen).
Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan I 2014 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor industri pengolahan (2,36 persen), diikuti sektor pertanian (0.76 persen), dan sektor pertambangan dan penggalian (0,60 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah Impor (3.53 persen) dan konsumsi rumah tangga (0,99 persen)
Laju pertumbuhan y-on-y pada triwulan I 2014 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor jasa-jasa sebesar 7,40 persen diikuti oleh sektor bangunan sebesar 6,71 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah impor (14,68 persen) dan konsumsi rumah tangga (4,65 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
1
I.
PDRB Menurut Lapangan Usaha a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Kondisi perekonomian Indonesia di triwulan pertama tahun 2014 ini sedikit diwarnai
oleh perayaan pesta demokrasi yaitu Pemilu legislatif, dan khusus di Provinsi Aceh, ada perayaan maulid yang menjadi budaya masyarakat Aceh. Namun demikian, ternyata kedua event ini tidak cukup untuk dapat mendorong perekonomian Aceh di triwulan I-2014 secara keseluruhan. Perekonomian Aceh mengalami pertumbuhan negatif atau turun sebesar 0,20 persen jika dibandingkan triwulan IV-2013 (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh turun lebih dalam yaitu sebesar 0,37 persen. Hal ini berbeda dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya, dimana pertumbuhan dengan migas biasanya selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDRB tanpa migas. Dibandingkan triwulan I 2013 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan I-2014 mengalami pertumbuhan sebesar 3,26 persen. Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi qto-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y justru lebih tinggi jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan PDRB yaitu sebesar 4,39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-2013, namun meningkat dibandingkan triwulan IV-2014 Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRBTw I-2014 terhadap Tw IV-2013 (q-to-q) dan Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 (y-on-y)(persen)
4,39 PDRB
PDRB Tanpa Migas 3,26
-0,20
-0,37
q-to-q
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
y-on-y
2
PDRB menurut lapangan usaha terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan I ini hanya ada tiga sektor yang tumbuh positif, sedangkan enam sektor lainnya tumbuh negatif. Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, sedangkan sektor-sektor lain justru mengalami penurunan dari triwulan IV-2013. Sektor
pertanian
mengalami
pertumbuhan
sebesar
0,76
persen,
sektor
pertambangan tumbuh sebesar 0,60 persen, dan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,36 persen. Sektor-sektor lain mengalami penurunan diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya daya serap APBA (di bawah 4 persen) dan APBN (di bawah 12 persen) yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor jasa. Grafik 2. Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan I-2014
2,36
q-to-q Sektor q-to-q PDRB 0,76
q-to-q PDRB Tanpa Migas
0,60
1 -0,20 2 -0,37
3
4
5
6
7
8
-0,79
9 -0,83
-1,02
-1,88 -2,26 -2,74
Keterangan: 1.
Pertanian
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.
Pertambangan dan Penggalian
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.
Industri Pengolahan
8.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.
Bangunan
Perusahaan 9.
Jasa-jasa
Sektor yang mengalami penurunan paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang turun sebesar 2,74 persen. Pertumbuhan terendah kedua terjadi di sektor listrik, gas, dan air bersih yang turun sebesar 2,26 persen, diikuti sektor bangunan Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
3
yang turun sebesar 1,88 persen, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang turun sebesar 1,02 persen. Sementara itu sektor pemerintahan dan sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing mengalami penurunan di bawah 1 persen, yaitu sebesar 0,83 persen dan 0,79 persen. Grafik 3. Laju Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) Menurut Sektor (persen), Triwulan I-2014
7,40
6,71
6,10 4,23
4,39 3,26
3,28
2,65 0,53
1
2
3
4
5
6
-0,57
7
8
9
y-to-y Sektor y-to-y PDRB y-to-y PDRB Tanpa Migas
-5,47
Keterangan: 1.
Pertanian
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.
Pertambangan dan Penggalian
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.
Industri Pengolahan
8.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.
Bangunan
Perusahaan 9.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
Jasa-jasa
4
Berbeda dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2014 dibandingkan triwulan I-2013 (y-on-y) hanya ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian (-1,57 persen) dan sektor industri pengolahan (-5,47 persen). Ketujuh sektor lainnya tumbuh positif dengan pertumbuhan terbesar di sektor jasa-jasa sebesar 7,40 persen, diikuti sektor bangunan yang tumbuh sebesar 6,71 persen, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tumbuh 6,10 persen. Keempat sektor lainnya, yaitu sektor pertanian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing tumbuh sebesar 2,65 persen, 0,53 persen, 4,23 persen, dan 3,28 persen (Grafik 3). Grafik 4. Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan I 2014 (persen) 7,40
6,71
6,10 4,23 3,28
2,65 0,72 1
-0,57 2
0,53 0,00
-0,04
3 -0,48 4
0,51 5
1,40
0,90
6
0,24 7
0,12 8
9
-5,47 y-on-y
Sumber Pertumbuhan
Keterangan: 1.
Pertanian
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.
Pertambangan dan Penggalian
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.
Industri Pengolahan
8.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.
Bangunan
Perusahaan 9.
Jasa-jasa
Pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan I 2014 disumbang oleh pertumbuhan positif di tujuh sektor yang menjadi sumber pertumbuhan. Jika dilihat dari pertumbuhan yon-y, sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi (7,40 persen) dan mampu memberikan sumbangan pertumbuhan terbesar (1,40 persen). Sektor perdagangan, Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
5
hotel, dan restoran memberikan sumbangan di peringkat kedua sebesar 0,90 persen, diikuti sektor pertanian sebesar 0,72 persen, sektor bangunan sebesar 0,51 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikas sebesar 0,24 persen. Sektor lainnya, yaitu keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan juga menjadi sumber pertumbuhan sebesar 0,12 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan justru menjadi sumber pertumbuhan negatif masing-masing sebesar -0,04 persen dan -0.48 persen (Grafik 4).
b.
Nilai PDRB Aceh Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat
menjadi Rp 27,49 triliun pada triwulan I 2014 dari Rp 26,93 triliun di triwulan IV-2013. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp 23,86 triliun dari Rp 23,43 triliun pada triwulan sebelumnya. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh perubahan harga, adalah sebesar 9,67 triliun. PDRB ADHK triwulan I 2014 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar 8,77 triliun atau lebih kecil 0,03 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 5. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan IV-2013 dan Triwulan I 2014 (triliun rupiah)
PDRB ADHK 2000
Trw. IV-2013 PDRB
Trw. I-2014
Trw. IV-2013
PDRB Tanpa Migas
PDRB
8,77
8,81
9,67
9,69 23,86
23,43
26,93
27,49
PDRB ADHB
Trw. I-2014 PDRB Tanpa Migas
C. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh 1. Struktur Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh triwulan I-2014 adalah sektor pertanian 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
sebesar 27,54 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,45 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa, dan sektor pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 8-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 7,86 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan paling kecil, masing-masing sebesar 3,04 persen dan 0,51. Demikian juga struktur PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,73 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,10 persen. Sementara itu, ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor jasa-jasa, sektor bangunan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan antara 12-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah empat persen.
Grafik 6. Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Sektor, Triwulan I 2014 (persen)
Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,04
Jasa-Jasa; 11,61
Pertanian; 27,54
Pengangkutan & Komunikasi; 10,60
Pertambangan & Penggalian, 9,41
Perdagangan, Hotel & Restoran; 17,45 Bangunan; 11,97
LGA; 0,51
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
Industri Pengolahan; 7,86
7
Grafik 7. Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Sektor, Triwulan I 2014 (persen) Jasa-Jasa; 13,38 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,51
Pertanian; 31,73
Pertambangan & penggalian; 1,36
Pengangkutan & Komunikasi; 12,22
Industri Pengolahan; 3,33 LGA; 0,59
Perdagangan, Hotel & Restoran; 20,10
Bangunan; 13,79
2. Perkembangan Struktur Struktur perekonomian yang baik bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor
primer).
Kemudian
tingginya
perananan
kelompok
tersier
mengindikasikan
kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa. Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan IV-2013 dan triwulan I-2014 mengalami sedikit perubahan, terutama sektor primer yang mengalami kenaikan peranan sebesar 0,71 persen dan sektor tersier yang mengalami penurunan peranan sebesar 0,73 persen, sedangkan sektor sekunder mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Kelompok tersier masih mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan peranan sebesar 42,71 persen dari triwulan sebelumnya yang sebesar 43,43 persen. Kelompok sektor primer meiliki peranan sebesar 36,95 persen, naik sedikit dari triwulan sebelumnya yang sebesar 36,24 persen
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
8
demikian juga dengan sektor sekunder yang mengalami kenaikan meskipun kecil dari 20,33 persen menjadi 20,35 persen. Keadaan ini tidak berbeda jika sektor migas dikeluarkan, dimana sektor tersier masih menempati peranan tertinggi sebesar 49,20 persen turun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 49,93 persen. Begitu juga kondisi di sektor primer masih di urutan kedua dengan peranan sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 32,30 persen menjadi 33,09 persen. Sektor sekunder agak berbeda, dimana peranannya turun sebesar 0,06 poin dari 17,77 persen menjadi 17,71 persen di triwulan I-2014. Grafik 8.
Primer
Sekunder Trw. IV 2013
42,71
43,43
20,35
20,33
36,95
36,24
Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas Menurut Kelompok Sektor, Triwulan IV-2013 dan Triwulan I-2014 (persen)
Tersier Trw. I 2014
Grafik 9.
Primer
Sekunder Trw. IV 2013
49,20
49,93 17,71
17,77
33,09
32,30
Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas Menurut Kelompok Sektor, Triwulan IV-2013 dan Triwulan I-2014 (persen)
Tersier Trw. I 2014
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
9
II. PDRB Menurut Pengeluaran a. Laju Pertumbuhan Secara umum sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan I 2014 sebesar minus 0,20 persen. Jika ditinjau berdasarkan komponen PDRB menurut pengeluaran, besarnya pertumbuhan setiap komponen bervariasi. Pada triwulan ini, komponen Konsumsi Rumah Tangga dan Impor mampu tumbuh positif. Pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga pada triwulan ini didukung oleh kegiatan kampanye Pemilihan Umum (PEMILU) legislatif. Kegiatan seperti pencetakan spanduk, baliho dan kampanye terbuka diyakini akan mendorong pengeluaran bagi para calon anggota legislatif, simpatisan maupun partai politik (Parpol). Sebagai informasi tambahan bahwa volume penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat menunjukkan meningkatnya
hasil
yang positif jika dibandingkan triwulan
volume
penjualan
kendaraan
bermotor
sebelumnya. Fenomena
sedikit
banyak
menyumbang
pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga. Sementara itu komponen lain yang mampu tumbuh positif adalah impor. Sama halnya dengan komponen konsumsi rumah tangga, kenaikan komponen impor pada triwulan ini juga berkaitan dengan rangkaian kampanye PEMILU legislatif (selanjutnya kita sebut PEMILU efek). Selain PEMILU efek, pertumbuhan komponen impor juga disokong oleh dua komoditas impor yaitu gula dan mesin pemanas yang pada triwulan ini tercatat cukup tinggi. PEMILU efek serta besarnya impor gula dan mesin pemanas membuat komponen impor tumbuh sebesar 3,53 persen (terbesar pada triwulan ini). Sementara itu, untuk komponen konsumsi pemerintah, PMTB dan ekspor pada triwulan ini mengalami kontraksi (tumbuh minus). Komponen konsumsi pemerintah menjadi yang tertinggi tumbuh minusnya diantara ketiga komponen lainnya. Kondisi ini bukan berarti kinerja pemerintah pada triwulan ini buruk, namun lebih disebabkan karena dampak besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2013. Komponen PMTB mengalami kontraksi sebesar minus 1,95 persen. Jika dikaitkan dengan komponen impor yang mengalami kenaikan paling besar pada triwulan I 2014, hal ini mengindikasikan bahwa barang-barang impor Provinsi Aceh pada triwulan I 2014 masih bersifat komsumtif. Sementara itu jika ditelusuri lebih lanjut, komponen PMTB pada triwulan Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
10
ini didukung oleh investasi PMA dan PMDN yang jauh lebih tinggi dibanding triwulan IV 2013. Namun demikian, besarnya investasi PMA dan PMDN belum mampu membuat PMTB triwulan I 2014 tumbuh positif. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya realisasi belanja modal baik dari APBN maupun APBA. Disisi lain komponen ekspor masih melanjutkan tren tumbuh negatif. Pada triwulan I 2014 ini komponen ekspor juga mengalami kontraksi sebesar minus 1,73 persen. Kondisi ini merupakan empat kali secara beruntun komponen ekspor mengalami kontraksi. Tentunya kondisi tersebut masih disebabkan cerita lama, yaitu menurunnya produksi migas Provinsi Aceh. Lebih rinci pertumbuhan ekonomi q-to-q triwulan I 2014 bisa dilihat pada grafik 10.
Grafik 10. Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I 2014 (Persen)
3,53 0,99 -0,20 K. Rumah tangga
K. Pemerintah
PMTB -1,95
Ekspor -1,73
Impor
Laju Pertumbuhan q to q Trw I 2014 Laju Pertumbuhan PDRB
-12,09
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
11
Grafik 11. Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I 2014 (Persen)
Laju Pertumbuhan y on y Trw I 2014 14,68
Laju Pertumbuhan PDRB
6,47 4,65 3,56 3,26 K. Rumah tangga
K. Pemerintah
PMTB
Ekspor
Impor
-5,08
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh y-on-y triwulan I 2014 sebesar 3,26 persen. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi pertumbuhan ekonomi q-to-q triwulan I 2014 yang mengalami kontraksi (minus 0,20 persen). Hal ini menunjukkan perekonomian Provinsi Aceh masih lebih baik dibandingkan triwulan I 2013, namun tidak lebih baik dibandingkan triwulan IV 2013. Pada pembahasan sebelumnya (pertumbuhan ekonomi q-to-q)
sudah dijelaskan
bahwa hanya komponen konsumsi rumah tangga dan komponen impor yang mengalami pertumbuhan
positif.
Sedangkan
pertumbuhan
ekonomi
berdasarkan
y-on-y
hanya
komponen ekspor yang mengalami kontraksi (minus 5,08 persen), selebihnya komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, PMTB dan Impor mengalami kenaikan. Pada triwulan ini komponen impor mampu tumbuh sebesar 14,68 persen. Sementara itu untuk komponen PMTB mampu tumbuh sebesar 6,47 persen. Kemudian berturut-turut komponen konsumsi rumah tangga dan komponen konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 4,65 persen dan 3,56 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
12
b. Nilai PDRB Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan I 2014 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 11,17 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,82 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 6,68 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,37 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,29 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,64 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,53 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,16 triliun rupiah. Terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,25 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,04 triliun rupiah (grafik 13).
Grafik 13. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan I 2014 (triliun rupiah)
K. Pemerintah
PMTB
Ekspor
Impor
ADHB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
1,04
2,16
1,64
2,37
3,82
2,25
5,53
5,29
6,68
11,17
K. Rumah tangga
ADHK
13
K. Rumah tangga
K. Pemerintah Tw1 2013
20,12
3
7,35 7,87 8,18
2
22,45 20,28
18,96 19,51 19,23
1
23,75 27,45 24,30
40,21 40,40 40,63
Grafik 15 Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I, IV 2013 dan I 2014
PMTB
Ekspor
Impor
Tw4 2013
Tw1 2014
Secara umum struktur perekonomian Provinsi Aceh menurut pengeluaran triwulan I dan IV tahun 2013 dan triwulan I tahun 2014 tidak terlalu berbeda jauh. Komponen Konsumsi rumah tangga tetap mendominasi setiap triwulannya yang mencapai 40 persen lebih. Kemudian diikuti berturut-turut komponen konsumsi pemerintah, komponen ekspor, komponen PMTB dan yang terakhir komponen impor. Dominasi komponen konsumsi rumah tangga pada struktur perekonomian menunjukkan kondisi perekonomian yang rapuh. Bisa kita bayangkan apabila budaya duduk diwarung kopi hilang, maka sudah bisa dipastikan perekonomian Provinsi Aceh akan kolaps. Perekonomian
yang
kuat
sebetulnya
ditopang
oleh
komponen
PMTB
dan
komponen ekspor. Dominasi PMTB berkaitan erat dengan upaya meningkatkan produktifitas suatu daerah (belanja modal dan investasi), sedangkan besarnya ekspor menunjukkan kekuatan daya saing suatu daerah terhadap daerah lain. Perkembangan komponen PMTB untuk Provinsi Aceh sendiri bisa dikatakan cukup baik. Meskipun pada triwulan I 2014 terjadi penurunan kontribusi dibanding triwulan IV 2013, paling tidak jika dibanding triwulan I 2013 masih lebih besar. Disisi lain kondisi yang cukup memprihatinkan disajikan oleh komponen ekspor. Perkembangan komponen ekspor dari triwulan ke triwulan semakin memprihatinkan. Hal ini tentu disebabkan karena terus menurunnya produksi migas Provinsi Aceh. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
14
LAMPIRAN Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen)
Tw IV2013
Tw I2014
Tw IV2013
Tw I2014
Tw IV2013
Tw I2014
Sumber Pertumbuhan Tw I-2014 (y on y)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1. Pertanian
1,40
0,76
4,37
2,65
3,26
2,65
0,72
2. Pertambangan dan Penggalian
-0,53
0,60
-1,41
-0,57
-1,26
-0,57
-0,04
3. Industri Pengolahan
-3,56
2,36
-8,20
-5,47
-3,52
-5,47
-0,48
4. Listrik dan Air Bersih
0,47
-2,26
-0,30
0,53
4,69
0,53
0,00
5. Bangunan
4,39
-1,88
5,54
6,71
7,33
6,71
0,51
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
0,91
-1,02
5,98
4,23
7,12
4,23
0,90
7. Pengangkutan dan Komunikasi
0,78
-0,79
4,07
3,28
4,68
3,28
0,24
8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan.
4,21
-2,74
9,59
6,10
6,78
6,10
0,12
9. Jasa-jasa
3,85
-0,83
7,50
7,40
6,71
7,40
1,40
PDRB
1,41
-0,20
3,82
3,26
4,18
3,26
3,26
PDRB Tanpa Migas
1,84
-0,37
5,27
4,39
5,36
4,39
q to q Komponen (1)
y on y
c to c
Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)
ADHB Jenis Pengeluaran
ADHK 2000
Tw I-2013
Tw IV-2013
Tw I-2014
Tw I-2013
Tw IV-2013
Tw I-2014
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
1. Pertanian
6,83
7,25
7,57
2,54
2,59
2,61
2. Pertambangan dan Penggalian
2,50
2,51
2,59
0,64
0,63
0,63
3. Industri Pengolahan
2,15
2,06
2,16
0,90
0,83
0,85
4. Listrik dan Air Bersih
0,13
0,14
0,14
0,04
0,04
0,04
5. Bangunan
2,82
3,27
3,29
0,69
0,75
0,74
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
4,33
4,76
4,80
1,97
2,08
2,06
7. Pengangkutan dan Komunikasi
2,64
2,92
2,92
0,70
0,73
0,72
8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan
0,72
0,86
0,84
0,18
0,20
0,19
9. Jasa-jasa
2,74
3,16
3,19
1,71
1,85
1,83
PDRB
24,86
26,93
27,49
9,36
9,69
9,67
PDRB Tanpa Migas
21,25
23,43
23,86
8,40
8,81
8,77
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
15
Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen)
ADHB Migas Sektor
ADHB Tanpa Migas
2013
2014
2013
2014
Tw IV
Tw I
Tw I
Tw II
(3)
(4)
(7)
(8)
(9)
27,46
27,22
32,34
31,48
30,93
31,73
2. Pertambangan dan Penggalian
10,46
9,41
1,37
1,39
1,37
1,36
3. Industri Pengolahan
7,65
7,86
3,52
3,39
3,19
3,33
0,53
0,53
0,51
0,60
0,61
0,61
0,59
11,31
11,67
12,16
11,97
13,32
13,49
13,97
13,79
6. Perdagangan, Hotel danRestoran
17,02
17,66
17,66
17,45
20,04
20,43
20,30
20,10
7. Pengangkutan dan Komunikasi
10,65
10,84
10,85
10,60
12,55
12,53
12,47
12,22
8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan
2,89
3,06
3,19
3,04
3,40
3,54
3,67
3,51
9. Jasa-jasa
10,91
11,36
11,74
11,61
12,85
13,14
13,49
13,38
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
2012
2013
2012
2013
(2)
(5)
(6)
1. Pertanian
26,90
27,54
9,56
9,33
8,79
8,10
4. Listrik dan Air Bersih
0,51
5. Bangunan
(1)
PDRB
Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
q to q Jenis Pengeluaran (1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
Tw IV-2013 terhadap Tw III-2013 (2)
y on y Tw I-2014 terhadap Tw IV-2013 (3)
Tw IV-2013 terhadap Tw IV-2012 (4)
Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 (5)
0,94
0,99
4,44
4,65
14,15
-12,09
3,29
3,56
4,43
-1,95
6,39
6,47
-40,74
108,17
26,03
39,01
5. Ekspor Barang dan Jasa
-0,98
-1,73
-1,16
-5,08
6. Impor Barang dan Jasa
4,80
3,53
3,77
14,68
1,41
-0,20
3,82
3,26
2. Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4. Perubahan Stok
PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
16
Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah)
ADHB Jenis Pengeluaran
ADHK 2000
Triw I2013
Triw IV2013
Triw I2014
Triw I2013
Triw IV2013
Triw I2014
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
10,00
10,88
11,17
3,65
3,78
3,82
2. Konsumsi Pemerintah
5,90
7,39
6,68
2,29
2,70
2,37
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
4,71
5,25
5,29
1,54
1,67
1,64
4. Perubahan Stok
0,49
0,06
1,07
0,52
0,35
0,72
5. Ekspor Barang dan Jasa
5,58
5,46
5,53
2,27
2,19
2,16
6. Impor Barang dan Jasa
1,83
2,12
2,25
0,91
1,01
1,04
24,86
26,93
27,49
9,36
9,69
9,67
(1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
PDRB
Tabel F.
Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Jenis Pengeluaran
Tw I 2013
Tw IV 2013
Tw I 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Konsumsi Rumah Tangga
40,21
40,40
40,63
2.
Konsumsi Pemerintah
23,75
27,45
24,30
3.
Pembentukan Modal Tetap Bruto
18,96
19,51
19,23
4.
Perubahan Stok
1,98
0,23
3,89
5.
Ekspor Barang dan Jasa
22,45
20,28
20,12
6.
Impor Barang dan Jasa
7,35
7,87
8,18
100,00
100,00
100,00
PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014
17