BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jumat, 27 Februari 2009 Pada hari Kamis, 26 Februari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jumat, 27 Februari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana kebakaran lahan di Kab. Aceh Barat Prov. NAD (Laporan perkembangan) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Kebakaran Lahan 2. Waktu Kejadian : Senin, 16 Februari 2009 3. Lokasi : 4 (empat) Kecamatan (Kec. Johan Pahlawan, Maurebo, Arungan Lambalik dan Samatiga). 4. Penyebab : Masih dalam penyelidikan B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa : Tidak ada 2. Kerusakan : ± 500 Ha lahan terbakar 3. Sampai hari Kamis, 26 Februari 2009 lahan yang terbakar secara umum sudah padam namun masih ada beberapa titik lahan gambut yang masih menyisakan kabut asap. 4. Kondisi cuaca hari ini hujan ringan sehingga membantu mengurangi kebakaran lahan gambut. 5. Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing C. Upaya Penanganan : 1. Kamis 26 Februari 2009, pesawat Cassa BPPT melakukan penyemaian sebanyak 1 (satu) sortie ke wilayah perbatasan Aceh Jaya dan Aceh Barat, sementara Tim Manggala Agni dan Dinas Pemadam Kebakaran masih melakukan pemadaman terhadap titik-titik api lahan gambut yang masih menyisakan kabut asap (direncanakan penuntasan pemadaman akan dilakukan hingga 10 hari ke depan). 2. Jum’at 27 Februari 2009 TRC (BNPB, Menko Kesra dan BPPT) akan berangkat ke Prov. Riau untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Riau guna berkoordinasi dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan.. 3. TRC BNPB yang sudah ada di Banda Aceh terus melakukan koordinasi dengan Pemda Provinsi NAD untuk melakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya. 4. NGO balai kesehatan rencananya akan membangun rumah tempat pengungsian di Desa Lohan yang akan selesai awal bulan depan. 5. Pemprov NAD telah memberikan bantuan darurat kepada pengungsi berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. 6. Satlak PB Kab. Aceh Barat telah mendirikan tenda pengungsian, posko Kesehatan di Kecamatan Johan Pahlawan dan memberikan bantuan berupa masker, makanan siap saji, dan sembako kepada pengungsi/penduduk.
1
D. Kebutuhan mendesak Masker, Mobil Pemadam Kebakaran, Alat berat untuk Pemadaman dari udara dan Personil pemadam api
membuat parit
isolasi,
Sumber : Wakil Bupati Aceh Barat Bpk. Fuadri, TRC BNPB dan TIM BKSDA Prov. Sumut.
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Kamis, 26 Februari 2009 tidak dijumpai adanya hotspot (titik panas) di wilayah Kalimantan dan hanya terdapat 1 titik panas (hotspot) di Labuhan Batu Sumatera Utara serta 1 titik hotspot di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Di wilayah Sulawesi hotspot dijumpai di wilayah Sulawesi Selatan yaitu Pinrang 2 titik dan Wajo 1 titik serta Sulawesi Barat yaitu wilayah Polewali Mandar 1 titik. (hotspot) pada hasil interpretasi Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) dan kondisi cuaca untuk tanggal Kamis, 26 Februari 2009 berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Jumlah Hot Spot*)
Daerah SUMATERA Sumatera Utara
Kondisi Cuaca**) 1
Hujan Ringan
-
Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Ringan
-
Hujan Ringan
Kalimantan Selatan
-
Hujan Ringan
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
-
Hujan Ringan Hujan Ringan
Riau Jambi Sumatera Selatan NAD KALIMANTAN Kalimantan Barat
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 26 Februari 2009 dibeberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Medan
7.000 m
7.000 m
8.000 m
8.000 m
Pekanbaru
6.000 m
6.000 m
8.000 m
10.000 m
Jambi
5.000 m
10.000 m
13.000m
12.000 m
Palembang
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
NAD
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
3. Jarak pandang (visibility) pada hari ini hari Kamis, 26 Februari 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Pontianak
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Palangkaraya
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Samarinda Banjarmasin
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3000 meter.
4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 26-27 Pebruari 2009, Sumatera dan Kalimantan mempunyai potensi kebakaran tinggi, yaitu di Wilayah Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu dan Belitung. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
2
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Prov. Riau 1. TRC Interdep (BNPB, Menko Kesra dan BPPT) hari ini akan berangkat ke Riau untuk melakukan koordinasi dengan Pemda Riau dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau. 2. Tim Pemadam Kebakaran dan Tagana Prov. Riau masih disiagakan untuk antisipasi kemungkinan kebakaran yang terjadi akan meluas. 3. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masing-masing wilayahnya. 4. Dinas Kebakaran masih memadamkan 3 titik api di wilayah Arhanud dengan 35 personil dimana 1 pos pemadam terdiri dari 5 orang di setiap kecamatan. Sumber : Dep Penanganan Darurat BNPB, Dep. Kehutanan, Dinas Kehutanan Prov. Riau dan BMKG
III. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan) A. Ketinggian Muka Air Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, hari Kamis, 26 Februari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :
KATULAMPA
0:00
6:00
8:00
12:00
18:00
210 Siaga I (>200 cm)
180 150
Siaga II (>150 cm)
120 90 60
60
50 50
50
60
60 60
50 50
60 50 50
50
50 50
50
50 50
50
50
Siaga III (>80 cm)
30 0 23-Feb
24-Feb
25-Feb
0:00
DEPOK
6:00
26-Feb
8:00
12:00
18:00 Siaga I (>350 cm)
335
285
Siaga II (>270 cm) 235
Siaga III (>200 cm)
185
135 135
115 112
110 110
120 120 120 120 120
110 110 105 105 105
110 110 105 105 105
25-Feb
26-Feb
85 23-Feb
24-Feb
3
MANGGARAI
0:00
6:00
8:00
12:00
18:00
1000
Siaga I (>950 cm) 900
Siaga II (>850 cm)
800
700
690 690
700
710 690 690
690 690 690 690 690
700 700
710 710
710
700 700
710 710
Siaga III (>750 cm)
600 23-Feb
24-Feb
25-Feb
26-Feb
Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.
B. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jumat, 27 Februari 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
JAKARTA PUSAT
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
2
JAKARTA UTARA
Berawan
Berawan dan hujan ringan
3
JAKARTA SELATAN
Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
4
JAKARTA TIMUR
Berawan
5
JAKARTA BARAT
Berawan dan hujan ringankadang sedang Berawan dan hujan ringan
Berawan
6
KEP. SERIBU
Berawan
7
BOGOR
Berawan dan hujan ringan
8
TANGERANG
Berawan
9
DEPOK
Berawan
10
BEKASI
Berawan
Keterangan - Hujan ringan - Hujan sedang - Hujan lebat - Hujan sangat lebat
: : : :
1.0 – 5.0mm/jam 5.0 – 10mm/jam 10 – 20 mm/jam >20 mm/jam
Berawan
Berawan dan hujan ringankadang sedang Berawan dan hujan ringan kadang sedang Berawan dan hujan ringansedang
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringankadang sedang Berawan dan hujan ringankadang sedang
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
5 – 20 20 – 50 50 – 100 >100
Berawan
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
Peringatan Dini: Hati-hati/Waspada potensi hujan dengan intensitas ringan – sedang yang disertai kilat/petir serta angin kencang antara sore dan menjelang malam hari. IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan) Saat ini masih ada 2 (dua) gunung api dinyatakan dalam status siaga (Level III) yaitu : 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara 00Sejak tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Kamis, 26 Februari 2009 pukul 06.00 WITA. Berstatus siaga (level III) 2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Kamis, 26 Februari 2009 pukul 06.00 WIT. Berstatus siaga (level III).
4
Rekomendasi : 1. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Karangetang melebihi ketinggian 500 meter. 3. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
V. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 27 Februari 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 28 Februari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut : •
2.0 - 3.0 m
: Perairan barat Mentawai, Perairan Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Laut Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Laut Halmahera, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang
•
3.0- 4.0 m
: Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Pasifik utara Halmahera yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VI. Lain-lain 1. Gempa Bumi Tektonik Hari ini Kamis, 26 Februari 2009 telah terjadi gempa bumi tektonik sebagai berikut : − Pukul 07:59:06 WIB dengan kekuatan 5.0 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 11.61 LS dan 118.24 BT (311 km BaratDaya WAINGAPU-NTT), Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya kerusakan ataupun korban jiwa yang akibat kejadian tersebut. − Pukul 23:15:55 WIB dengan kekuatan 5.1 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.35 LU dan 126.75 BT (138 km Tenggara Melonguane – Sulut, 144 km Tenggara Tahuna-Sulut, 273 km Timur Laut BitungSulut, 293 km Barat Laut Ternate-Maluku Utara dan 297 km Timur Laut ManadoSulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa tersebut terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. − Hari Jum’at 27 Februari 2009 pukul 04:09:32 WIB dengan kekuatan 5.7 SR pada kedalaman 151 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 7.76 LS dan 127.84 BT (266 km Timur Laut Dili-Timorleste, 387 km Barat Laut Saumlaki-Maluku, 460 km Barat Daya Ambon-Maluku, 543 km Barat Laut Kupang-NTT dan 593 km Barat Daya Tual-Maluku). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya kerusakan ataupun korban jiwa akibat kejadian tersebut. Sumber : BMKG
2. Bencana Banjir di Provinsi Jawa Timur a. Kabupaten Ngawi Kamis 26 Februari 2009 pukul 05:00 WIB telah terjadi banjir di Kec. Kwadungan (Desa Kendung, Dinden, Purwosari, Tirah dan Sumengko) Kab. Ngawi Prov. Jawa Timur. Banjir terjadi akibat curah hujan yang merata dengan durasi waktu yang lama dan lahan DAS yang kritis. Banjir menyebabkan 2 (dua) jembatan belum dapat berfungsi karena limpahan air banjir, sawah tergenang sekitar 50 cm (10 ha di desa Kendung, 10 ha di desa Dinden, 15 ha di desa Purwosari, 20 ha di desa Tirah dan 10 ha di desa Sumengko). Prasarana pemukiman meliputi 60 unit rumah rata-rata tergenang 30 cm, 2 unit sekolah tergenang sekitar 20 cm, 1 pasar tergenang sekitar
5
20 cm dan jalan jurusan Kwadungan – Geneng tergenang rata-rata 70 cm sepanjang 3 km. Pemda setempat telah melakukan sosialisasi pada masyarakat sekaligus melakukan pembersihan sampah-sampah yang hanyut terbawa banjir dan berupaya melakukan perbaikan tanggul Kali Ngelang, K. Purwodadi dan K. Madiun. Sumber : SubDin DPU Pengairan Jatim
b. Kabupaten Tuban Telah terjadi banjir di wilayah Kab. Tuban Prov. Jawa Timur akibat meluapnya sungai bengawan solo dan hingga hari ini Kamis 26 Februari 2009 telah menggenangi 5 Kecamatan yang berada di wilayah daerah aliran sungai bengawan solo yaitu : −
Kec. Soko : meliputi 9 desa dengan jumlah penduduk terlanda 2.829 KK/10.939 jiwa, 18.100 meter jalan poros dan 17.350 meter jalan lingkungan, 19 unit jembatan 18 unit sekolah, sarana ibadah 45 unit, 857 ha sawah, 136 ha tegalan dan 144 ha pekarangan.
−
Kec. Rengel : meliputi 13 desa dengan jumlah penduduk terlanda 1.679 KK/6.546 jiwa, 3.100 meter jalan Kabupaten, 6.500 jalan poros dan 13.800 meter jalan lingkungan, 11 unit jembatan, 9 unit sekolah, 20 unit sarana ibadah, 1.327 ha sawah, 296 ha tegalan dan 83 ha pekarangan.
−
Kec. Plumpang : meliputi 5 desa dengan jumlah penduduk terlanda 333 KK/650 jiwa, 950 meter jalan lingkungan, 210 ha sawah dan 385 ha pekarangan.
−
Kec. Widang : meliputi 3 desa dilaporkan terdapat 3.000 meter jalan lingkungan dan jumlah penduduk, jembatan, sekolah tempat ibadah lahan pertanian dan pekarangan masih dalam pendataan.
−
Kec. Parengan : meliputi 12 desa dengan jumlah penduduk terlanda 1.229 KK, 150 meter jalan Kabupaten, 5.400 meter jalan poros dan 4.050 meter jalan lingkungan, 2 unit jembatan, 6 unit sekolah 16 unit sarana ibadah 176 ha sawah, 65 ha tegalan dan 94 ha pekarangan.
Sumber : Pemkab Tuban
c. Kabupaten Kediri (Lap. Perkembangan) Telah terjadi bencana banjir di 5 (lima) Kecamatan antara lain: Kec. Puncu, Kec. Pare, Kec. Kepung, Kec. Ngancar dan Kec. Gampengrejo. Pada tanggal 23 Februari 2009 pukul 15.00 s.d 19.00 WIB yang di sebabkan tingginya curah hujan, Bencana tersebut mengakibatkan 3 unit jembatan rusak dan tertimbun lumpur, 242 kk di Desa Besowo dan 2.261 kk di Desa Kampungbaru rumahnya terendam lumpur serta sawah 30 ha terendam lumpur dan 1 unit tanggul terputus ± 40 m. Upaya yang dilakukan adalah: Satlak PBP Kab. Kediri memberikan petunjuk penanggulangan bencana sementara, Melaksanakan pengamanan di lokasi bencana, Mengevakuasi korban ± 50 KK ke Balai Desa Gadungan, Melaksanakan kerja bakti di bantu dengan alat berat. Sumber : Satlak PB Kediri
d. Kabupaten Bojonegoro (Lap. Perkembangan) Telah terjadi bencana banjir yang terjadi sejak tanggal 23 Februari 2009 pukul 18.30 s.d 19.30 WIB yang di sebabkan curah hujan yang tinggi. Hingga tanggal 25 Februari 2009 banjir telah melanda 14 (empat belas) Kecamatan, yaitu Kec. Tambakrejo, Kec. Malo, Kec. Padangan, Kec. Purwosari, Kec. Dander, Kec. Trucuk, Kec. Balen, Kec. Kalitidu, Kec. Bojonegoro, Kec. Kapas, Kec. Kanor, Kec. Baureno, Sukosewu dan Bubulan. Akibat bencana tersebut 4 orang meninggal serta menggenangi: 9.521 kk/21.261 jiwa, 862 jiwa mengungsi, tanaman padi 4.136 ha, polowijo 618 ha, gedung sekolah 33 unit, tempat abadah 9 unit jalan poros desa ± 24.200 m dan jembatan 5 unit. Upaya yang dilakukan adalah Pemda Kabupaten Bojonegoro telah melakukan pemantauan ke lokasi bencana, mengadakan pendataan dan penanganan tanggap darurat, serta memberikan bantuan pada para korban bencana tersebut. Sumber : Satkorlak PBP Prop. Jawa Timur, Satlak PBP Bojonegoro
6
3. Bencana Banjir di Kab. Bandung Prov. Jawa Barat Telah terjadi banjir di Kab. Bandung Prov. Jawa Barat yang meliputi wilayah : a. Kec. Baleendah (Kel. Andir dan Baleendah) yang terjadi pada tanggal 22 Februari 2009 dengan jumlah korban menderita 1.614 KK/4.215 jiwa, 300 KK/850 jiwa mengungsi, 523 unit rumah terendam, 1 unit sekolah dan sarana ibadah 3 unit. b. Kec. Cileunyi (Kel. Cileunyi Wetan) yang terjadi pada tanggal 20 Februari 2009 dengan jumlah 35 KK/105 jiwa korban menderita, 5 unit KK terendam dan 1 unit sarana ibadah terendam. c. Kec. Rancaekek (Kel. Rancaekek wetan, Bojongloa, Linggar, Sukamulya, Cangkuang, Haur Pugur dan Bojong Salam) yang terjadi pada tanggal 21 Februari 2009 dengan jumlah 2.593 KK menderita, 2 unit sekolah terendam, 5 unit sarana ibadah terendam dan 240 ha sawah terendam. Selain bencana banjir pada tanggal 22 Februari 2009 juga terjadi bencana angin puting beliung di desa Jelagong dan Bojongloa yang menyebabkan 2 unit rumah rusak berat dan 30 unit rusak ringan. Pemkab. Bandung telah mengevakuasi warga di Kec. Baleendah ke gedung sekretariat PDIP dan telah didirikan dapur umum di lokasi lapangan Kecamatan Baleendah, melaksanakan pembendungan dengan kantung-kantung pasir untuk menahan meluapnya air dari sungai Cikeruh dan melaksanakan pembersihan lumpur dari rumahrumah di kecamatan Cileunyi, dan Kec. Rancaekek. Saat ini telah terjadi penurunan debit air sungai Citarum yang merendam rumah penduduk sekitar 50 cm dan keadaan di lapangan masih dalam tingkat siaga/waspada dan para pengungsi yang berjumlah 850 orang dievakuasi ke tempat pengungsian dantaranya Gedung DPC PDIP, Rel Kereta Api dan Mesjid. Bantuan tanggap darurat yang diperlukan di 3 Kecamatan dimaksud yaitu beras, lauk-pauk, sarana transportasi untuk pengungsi , mesin pompa air, pelampung danl lampu senter. Sumber : Bupati Bandung
Pengawas,
Jakarta, 27 Februari 2009 Ketua Kelompok Piket,
Rustian, S.Si., A.P.T., M.Kes
Drs. Muhtaruddin, M.Si
7