BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 20 Januari 2009 Pada hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 20 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana Kebakaran Tangki Minyak Premium Pertamina Plumpang, Jakarta Utara A. Kejadian 1. 2. 3. 4.
Jenis Kejadian Waktu Kejadian Lokasi Kejadian Penyebab
: : : :
Kebakaran Tangki Minyak Premium Pertamina (disertai ledakan) Hari Minggu, 18 Januari 2009, Pukul 21.21 WIB Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Prov DKI jakarta Belum diketahui ( Dalam penyelidikan )
DEPO PERTAMINA PLUMPANG
B. Kondisi Mutakhir −
Kebakaran berada di tangki nomor 24 yang berkapasitas 10.000 kiloliter terisi sekitar 1/3 - 1/4 (2.500 kiloliter) bahan bakar Premium.
1 1
−
Jam 06.30 WIB dilaporkan api sudah padam dan awan pekat sudah mulai tidak terlihat. C. Korban jiwa dan kerusakan -
Pengungsi
:
Pengungsi telah kembali kerumah masing masing yang semula terdapat di beberapa titik penampungan diantaranya Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (170 jiwa), PLN Plumpang (179 jiwa), Kel. Rawa Badak Utara (94 jiwa), Rukoruko di sekitar jalan Beulevard Raya Kelapa Gading Barat (250 jiwa), Koramil Koja, sekitar jalan Raya Yos sudarso, pos polisi, masjid at-taubah RW 02 Rawa Badak Selatan Kec Koja, SMP 125, Mushola tanah merah dan gedung olah raga.
-
Korban jiwa
:
terdapat 1 orang meninggal dalam keadaan hangus terbakar dan 5 (lima) warga mengalami luka-luka terkena serpihan kaca rumah yang lokasinya berdekatan dengan pipa pertamina yang terbakar dan korban sudah dirawat di RS Tugu Jakarta Utara.
D. Upaya penanganan a. Tim BNPB telah berada di posko Satlak PB Jakarta Utara yang terdiri dari 6 personil selain memantau dan penanganan bencana banjir juga menginventarisir data korban dan kerugian akibat bencana kebakaran Depo pertamina di Plumpang Jakarta Utara b. Pertamina membentuk tim untuk menginvestigasi kejadian dan pengusutan lebih lanjut dilakukan oleh pihak kepolisian / Polda Metro Jaya. c. Pemadam Kebakaran sebagian masih siaga ditempat kejadian untuk mengantisipasi apabila ada kejadian kebakaran lanjutan. Sumber : Satkorlak PB telp 386 2022, 3500000, Kebakaran DKI dan RAPI
Satlak PB
Jakarta Utara 43930152, Dinas Pemadam
II. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan) A. Ketinggian Muka Air Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :
KATULAMPA
0:00
6:00
8:00
12:00
18:00
210 Siaga I (>200 cm)
180 150
Siaga II (>150 cm)
120 90
80
70
80 80
92
80
90 70 70 70
100
90
80
60
70
70
80 60 60
60
70 Siaga III (>80 cm)
30 0 16-Jan
17-Jan
18-Jan
19-Jan
2 1
0:00
DEPOK
6:00
8:00
12:00
18:00 Siaga I (>350 cm)
335
285
Siaga II (>270 cm)
220
235
200 185
175 175 180 175 175 175 160 155 155
170 155 150 145 150 145
145 145
165
Siaga III (>200 cm)
135
85 16-Jan
17-Jan
18-Jan
MANGGARAI
0:00
6:00
19-Jan
8:00
12:00
18:00
1000
Siaga I (>950 cm) 900
Siaga II (>850 cm) 800
770 775 760 775 775 770 775 765 760
760 770
745 720
740 740 730
700 700
710 710
Siaga III (>750 cm)
700
600 16-Jan
17-Jan
18-Jan
19-Jan
Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.
B. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 20 Januari 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
JAKARTA PUSAT
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
2
JAKARTA UTARA
Berawan dan hujan ringan - Sedang
Berawan
Berawan dan hujan ringan
3
JAKARTA SELATAN
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan -sedang
4
JAKARTA TIMUR
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
5
JAKARTA BARAT
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan -sedang
6
KEP. SERIBU
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
7
BOGOR
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan sedang
Berawan dan hujan ringan
8
TANGERANG
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
9
DEPOK
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
10
BEKASI
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Keterangan : Hujan ringan
:
1.0 – 5.0
mm/jam
5 – 20 mm/hari
3 1
Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari Peringatan Dini : Berpotensi hujan lokal dengan intensitas ringan – sedang yang disertai kilat/petir antara sore dan malam hari. Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan) A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Senin, 19 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan)
Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut: a. Aktivitas Kegempaan NO 1.
2.
WAKTU
VB 3 3 3 1
-
1 1 3 1
-
1 2
-
2 3
-
3
10
0
6
0
0
5
-
1 1 1 Meneru s -
3 3
1 1
0
0
0
11 11
18 Januari 2009 00.00 – 06.00 06.00 – 12.00 12.00 – 18.00 18.00 – 24.00 TOTAL I 19Januari 2009 00.00 – 06.00 TOTAL II
TL
TJ
JENIS GEMPA HMBS LTS GGRN
VA
1 1
3 3
TRS
TRMR
Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor
b. Visual WAKTU NO
KONDISI
1. 2. 3. 4. 5.
Cuaca Angin Pandangan Asap Lain-lain
18 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) Berawan-mendung tenang tertutup kabut -
19 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) Berawan Tenang Tertutup kabut Bara api dipuncak
2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)
Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut : a. Aktivitas Kegempaan NO 1.
2.
WAKTU 18 Januari 2009 - 00.00 – 06.00 - 06.00 – 12.00 - 12.00 – 18.00 - 18.00 – 24.00 TOTAL I 19 Januari 2009 - 00.00 – 06.00 TOTAL II
VA
VB
JENIS GEMPA HMBS LTS GGRN
TJ
TRS
0
0
3 3
8 12 31 4 55
17 30 32 11 90
0
0
0 0
0 0
1 1
19 19
25 25
0 0
0
TRMR ----0 0
Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor
4 1
b. Visual WAKTU NO
KONDISI
1. 2. 3. 4. 5.
Cuaca Angin Pandangan Asap Lain-lain
18Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) mendung tenang Gunung tertutup kabut -.
19 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) terang tenang Putih tebal tinggi 100-400 meter -
B. Rekomendasi Umum 1. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter. 3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km. 4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
IV.
Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 20 Januari 2009 pukul 07.00 WIB -19.00 WIB sebagai berikut : •
1.25 - 2.0 m : Perairan barat Sumatera, Selat Sunda, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Jawa bagian barat, Laut Bali, Perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Buru yang berbahaya bagi perahu nelayan.
•
2.0 - 3.0 m
: Perairan utara Aceh, Perairan selatan Jawa Timur hingga NTT, Laut Sawu, Laut Timor, Selat Karimata, Perairan timur Kep. Riau, Perairan Bangka Belitung, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Selat Makasar bagian selatan, Perairan selatan Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Halmahera, Periaran utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.
•
3.0 - 4.0 m
: Laut Cina Selatan, Laut natuna yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry.
Sumber : Badan Meteorologi, Klimtologi dan Geofísika
V.
Lain-lain 1. Bencana Kapal (Teratai Prima) Tenggelam di Perairan Baturoro, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Laporan Perkembangan) A. Kejadian Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian kapal tersebut tenggelam di perairan Baturoro, Majene Sulawesi Barat pukul 03.00 Wita pada koordinat 3º LS - 118’55º BT dengan jumlah penumpang diperkirakan sebanyak 250 orang. B. Kondisi Mutakhir Sampai dengan Hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 16.30 WITA, korban ditemukan meninggal sebanyak 9 orang, 34 orang selamat dan 207 masih dalam pencarian.
5 1
C. Upaya penanganan a. Sampai hari Senin, 19 Januari 2009, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban dengan rincian sebagai berikut : 1) Survey Laut mengerahkan 5 KRI TNI AU, Kapal Patroli Belibis Polairud, Rescue Boat 302/MKS Basarnas, Kapal Survey Geo Exployer, dan 5 kapal lainnya. 2) Survey Udara mengerahkan Boeing 7303 TNI AU, Cassa Patmar P-851, Helly 3314 TNI AU, dan Helly BO 105 TNI AL. 3) Survey Darat mengerahkan Tim Marinir dan tim pendukung Lant-IV, Tim Posal Mamuju Lant-IV, dan Tim SAR Basarnas. b. Upaya pencarian korban diperpanjang selama 2 hari hingga Selasa, 20 Januari 2009. Sumber : Lantamal VI Makasar ( Mayor Adang)
2. Bencana Banjir di Provinsi DKI Jakarta A. Kejadian Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, akibat curah hujan yang cukup tinggi yang turun dari malam hingga pagi hari. Hingga hari Senin, 19 Januari 2009 pukul 15.00 WIB perkembangan kondisi genangan air akibat banjir dilaporkan sebagai berikut : ¾ Jakarta Pusat Kecamatan
Kelurahan
Ketinggian Air (cm)
Lokasi pengungsian -
Gambir
Kebon Kelapa dan Petojo Selatan
20-50
2
Kemayoran
Serdang, Utan Panjang, Cempaka Baru dan Sumur Batu
10-50
3
Cempaka Putih
Cempaka Timur
50-100
4
Senen
Senen Raya
30-60
5
Sawah Besar
Mangga Dua, Pasar Baru, Karang Anyar dan Gunung sahari Utara
20-60
1.
Jumlah Pengungsi
Keterangan
-
300 jiwa
Pengungsi di SMK 54
¾ Jakarta Barat N o
Kecamatan
1.
Kali Deres
Kelurahan
Ketinggian Air (cm)
Lokasi pengungsia n
Jumlah Pengungsi
Tegal Alur
Keter angan Sudah surut
¾ Jakarta Utara N o 1.
Kecamatan
Kelurahan
Ketinggian Air (cm)
Tanjung priok
Sunter Jya
10-40
Kelapa Gading
Kelapa Gading Barat,Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua
10-80
Lokasi pengungsia n
Jumlah Pengungsi
Keter angan
6 1
¾ Jakarta Timur Kecamatan
Kelurahan
Ketinggian Air (cm)
Lokasi pengungsian 8 titik
517 jiwa
Kampung Melayu surut
3 titik
877 jiwa
Di Rawa terate ketinggian air mencapa 150 cm, membutuhka n tenda, air bersih dan makanan
1.
Jatinegara
Kampung melayu dan Bidara Cina
20-30
2.
Pulo Gadung
Kayu Putih
40-60
3.
Duren Sawit
Pulo Gadung
20-40
4.
Cakung
Rawa Terate, Cakung timur, Tambun rengas, Tambun Selatan, Kayu Tinggi, Ujung Menteng, Cakung Barat, pulo Gebang dan Penggilingan
20-150
Jumlah Pengungsi
Keterangan
B. Upaya Penanganan 1. BNPB telah mengaktifkan 2 tim Posduklap di Pesanggrahan dan Casablanca, masing-masing terdiri dari 7 personil dengan membawa dukungan 2 unit perahu karet, 1 unit tenda peleton, 10 lembar tenda gulung, 1 unit genset, 20 unit rompi pelampung, dan 2 unit velbed. 2. Satlak PB masing-masing wilayah tetap siaga memantau perkembangan kondisi genangan air, ketinggian muka air dan situasi wilayah-wilayah yang tergenang banjir, serta mengaktifkan dapur umum, posko banjir, dan posko kesehatan. 3. Satlak PB Kota Jakarta Timur memberikan bantuan permakanan berupa nasi bungkus untuk pengungsi, dan warga mulai membersihkan tempat tinggal masing-masing. Sumber : Satkorlak PB DKI, TRC BNPB
3. Bencana Banjir di Kab. Karawang Provinsi Jawa Barat (Laporan Perkembangan) A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir pada hari Kamis,15 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, banjir tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Cibeat mengakibatkan jebolnya Tanggul Citarum di Desa Tunggak Jati Kec. Karawang dan Desa Kutaampel Kec.Batujaya, banjir menggenangi di 19 Kecamatan dengan ketinggian air ± 20 - 100 cm. B. Kondisi Mutakhir − Hari Senin, 19 Januari 2009 dari 19 kecamatan yang tergenang, 15 kecamatan sudah surut dan 4 kecamatan masih tergenang yaitu Kec. Karawang Barat, Kec. Teluk Jambe Barat, Kec. Batujaya dan Kec. Tirtajaya dengan ketinggian air ± 20 - 100 cm. − Cuaca pada pukul 12.30 WIB berawan yang sebelumnya di pagi hari turun hujan cukup lebat. − Meninggal : 3 orang (1 orang karena hanyut dan 2 orang karena sakit) − Pengungsi : ± 7.000 jw di dua Kecamatan yaitu kec. Batu Jaya dan Kec. Teluk Jambe Barat. − Rumah : 6.185 rumah terendam, 1 unit hanyut, 39 unit roboh dan 17 unit rusak − Sarana Umum : 22 unit sekolah dan 8 unit mushola rusak
7 1
−
Lahan Pertanian
: 8.018 Ha sawah rusak, 555 Ha sawah terendam dan 10 Ha Palawija
C. Upaya penanganan a. Satlak PB Kab. Karawang masih memberikan bantuan makanan, pakaian,obatobatan dan mendirikan dapur umum serta posko darurat. b. Dinas Binamarga dan pengairan serta Balai Besar Wilayah Sungai Citarum telah berupaya untuk memperbaiki tanggul yang jebol. c. Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Kabupaten Karawang untuk meninjau lokasi bencana. Sumber : Satlak PB Kab. Karawang
4. Bencana Banjir di Provinsi Jawa Tengah (Laporan Kejadian) ¾ Kabupaten Demak A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir pada Hari Senin, 12 Januari 2009, pukul 23.00 WIB di Ds, Sidorejo dan Ds. Rejosari, Kec. Karangawen, Kab. Demak, banjir tersebut disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cabean akibat curah hujan yang tinggi, kondisi pada hari Senin, 19 Januari 2009 genangan air menunjukan gejala terus naik dan dapat menimbulkan banjir bandang yang dapat membahayakan jiwa penduduk yang berada dilokasi tersebut. B. Upaya penanganan 1. Hari Senin, 19 januari 2009 Tim SAR BPBD Jawa Tengah di berangkatkan kelokasi untuk mengevakuasi penduduk, memperkuat posko serta memberikan bantuan makanan. 2. Balai besar wilayah Juwana menurunkan 3 alat berat berupa Beco untuk menutup tanggul yang jebol, karena curah hujan yang masih tinggi baru 2 titik tanggul yang sudah tertutup dari 3 titik tanggul yang jebol. 3. Kecamatan telah menyiapkan tenda pengungsian dan akan memberikan bantuan bersifat darurat berupa beras ± 500 kg untuk penduduk yang rumahnya terendam. ¾
Kabupaten Kudus A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir pada Hari Senin, 12 Januari 2009, 4 (Empat Kecamatan (Kec. Undaan, Kec. Jati, Kec. Mejobo dan Kec. Kaliwungu), Kab. Kudus, banjir tersebut disebabkan Sungai Wulan yang meluap akibat curah hujan yang tinggi. Banjir tersebut mengakibatkan 1 orang meninggal usia ±13 tahun , 650 KK mengungsi di gudang Gemah Ripah milik warga, 5 unit rumah rusak berat dan 181 ha areal padi rusak . B. Upaya penanganan 1. pada tanggal 18 Januari 2009 Tim SAR di bantu relawan mengevakuasi penduduk yang rumahnya terendam, penyediaan logistic dan mendirikan dapur umum. 2. Pemda Kab Kudus telah menyiapkan di 6 titik tempat pengungsian. 3. Pemda dalam upaya penaganan jangka pendek akan memberikan bantuan pangan dan penyediaan air bersih bagi korban banjir dan pengungsi.
¾ Kabupaten Jepara A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir pada Hari Senin, 12 Januari 2009, di Kec. Welahan, Kab. Jepara, banjir tersebut disebabkan Sungai Bakalan dan sungai Mayong yang meluap akibat curah hujan yang tinggi, hari Senin 19 Januari 2009 kondisi ketinggian air sudah surut.
8 1
B. Upaya penanganan 1. Pemda telah menyalurkan bantuan berupa beras 4 kwintal, supermie 10 dos dan ikan asin 2 paket @ 5 kg. 2. Pemda telah menginventarisasi tempat evakuasi bila terjadi banjir susulan yaitu GOR dan Sekolah Madrasah setempat. 3.
Pemda dalam upaya penaganan jangka pendek akan memberikan bantuan pangan dan penyediaan air bersih bagi korban banjir dan pengungsi.
¾ Kabupaten Pati A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir pada Hari Sabtu, 10 Januari 2009, di Kec. Gabus, Kab. Pati, banjir tersebut disebabkan Sungai Juwana yang meluap akibat curah hujan yang tinggi, banjir mengakibatkan 1 orang meninggal dunia karena sakit , hari Senin 19 Januari 2009 kondisi ketinggian air ± >100 cm. B. Upaya penanganan Pemda telah menyalurkan bantuan pangan, menginventarisasi tempat evakuasi bila terjadi banjir susulan dan Pemda dalam upaya penaganan jangka pendek.akan memberikan bantuan pangan dan penyediaan air bersih bagi korban banjir dan pengungsi Sumber : TRC BNPB
5. Bencana Tanah Longsor di Kab. Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat A. Kejadian Telah terjadi bencana Tanah Longsor pada Hari Sabtu, 17 Januari 2009 di Ds. Buunas Kec. Sekotong Kab. Lombok Barat pada pukul 19.30 Wita. Tanah Longsor terjadi di daerah penambangan liar yang disebabkan oleh hujan terus-menerus dan tanah labil. Akibat kejadian ini 4 (empat) orang meninggal dunia, 5 (lima) orang luka-luka dan . Seluruh korban adalah penambang liar dan saat ini Minggu, 18 Januari 2009, masih ada penambang yang masih terjebak di dalam gua tambang. B. Upaya penanganan a. Tim Satlak PB Kab. Lombok Barat, aparat TNI & Polri masih melakukan pendataan dan pencarian korban yang masih terjebak didalam gua tambang. b. Dinas PU sedang mengerahkan alat berat ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban terjebak. Sumber : Satlak PB Kab. Demak
6. Gempa Bumi Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 19 Januari 2009 pada pukul 08:06:30 WIB, berkekuatan 5.2 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.3 LS – 132.83 BT (150 km Manokwari-Papua Barat) Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum dilaporkan adanya korban jiwa ataupun dampak terhadap lingkungan akibat gempa tersebut. Sumber : BMG
Pengawas,
Jakarta, 20 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket,
Ir. Siti Noerhayati, MM
Sangid Hasan Rusdi
Ir. Sit
9 1