BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 24 Februari 2009 Pada hari Senin, 23 Februari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 24 Februari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana kebakaran lahan di Kab. Aceh Barat Prov. NAD (Laporan perkembangan) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Kebakaran Lahan 2. Waktu Kejadian : Senin, 16 Februari 2009 3. Lokasi : 4 (empat) Kecamatan (Kec. Johan Pahlawan, Maurebo, Arungan Lambalik dan Samatiga). 4. Penyebab : Masih dalam penyelidikan B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa : 200 KK mengungsi 2. Kerusakan : ± 500 Ha lahan terbakar 3. Sampai hari ini Senin 23 Pebruari 2009 lahan yang terbakar sebagian sudah dapat dipadamkan. 4. Kondisi cuaca hari ini terjadi hujan - ringan. C. Upaya Penanganan : 1. TRC BNPB telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi NAD untuk melakukan langkah-langkah dalam upaya pemadaman. 2. Pada hari Senin 23 Pebruari 2009 TIM Pemadam Kebakaran dari BKSDA (Balai Besar Konserpasi Sumber Daya Alam) dan Polhul berjumlah 25 orang masih melakukan pemadaman dengan menggunakan 2 unit mobil pemadam dan 2 unit pompa air. 3. Pada hari Selasa 24 Pebruari 2009 rencana akan dilakukan pelaksanaan TMC (Teknik Modifikasi Cuaca) penyemaian awan dengan mengguakan Pesawat Cassa.. 4. Pemprov NAD telah memberikan bantuan darurat kepada pengungsi berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. 5. Satlak PB Kab. Aceh Barat Barat bersama masyarakat melakukan isolasi dari pemukiman dengan cara membuat parit di sekitar pemukiman penduduk. 5. Satlak PB Kab. Aceh Barat telah mendirikan tenda pengungsian, posko Kesehatan di Kecamatan Johan Pahlawan, dan memberikan bantuan berupa masker, makanan siap saji, dan sembako kepada pengungsi/penduduk.. D. Kebutuhan mendesak - Masker, Mobil Pemadam Kebakaran, Alat berat untuk membuat parit isolasi, Pemadaman dari udara dan Personil pemadam api Sumber : Wakil Bupati Aceh Barat Bpk. Fuadri, TRC BNPB dan TIM BKSDA Prov. Sumut.
1
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Senin, 23 Februari 2009 tidak terpantau adanya titik panas (hotspot) pada hasil interpretasi Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) dan kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di beberapa daerah di Indonesia sebagai berikut : Jumlah Hot Spot*)
Daerah SUMATERA Sumatera Utara
Kondisi Cuaca**) -
Berawan
-
Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Sedang Hujan Ringan
-
Hujan Sedang
Kalimantan Selatan
-
Hujan Sedang
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
-
Hujan Sedang Hujan Sedang
Riau Jambi Sumatera Selatan NAD KALIMANTAN Kalimantan Barat
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
2. Peta Lokasi Hotspot di Sumatera dan Kalimantan tanggal 23 Februari 2009
Sumber: Data Satelit MODIS diinterpretasi oleh LAPAN
3. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 23 Februari 2009 dibeberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Medan
5.000 m
6.000 m
6.000 m
9.000 m
Pekanbaru
4.000 m
6.000 m
7.000 m
7.000 m
Jambi
3.000 m
8.000 m
13.000m
12.000 m
Palembang
4.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
NAD
2
4. Jarak pandang (visibility) pada hari ini hari Senin, 23 Februari 2009 di beberapa kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Pontianak
8.000 m
10.000 m
10.000 m
8.000 m
Palangkaraya
7.000 m
10.000 m
11.000 m
10.000 m
Samarinda
6.000 m
8.000 m
10.000 m
5.000 m
Banjarmasin
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3000 meter.
5. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 24-25 Pebruari 2009, Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai : A. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di Wilayah Riau, Jambi, Sumsel, NAD, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Babel, Lampung, Kalteng, Kalsel dan Kalbar. B. Potensi kebakaran Sangat Tinggi terdapat di Wilayah Sumbar, Riau, Sumel, Babel, Lampung dan Kalteng. C. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 25 Pebruari pukul 07.00 Wib, di wilayah Riau arahnya menuju Tenggara, wilayah arahnya menuju Tenggara – Timur sampai ke wilayah Sumsel, Kalbar arahnya menuju Timur – Utara, Kaltim arahnya menuju Timur Laut dan di Wilayah Kalsel arahnya menuju Tenggara. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Prov. Riau 1. Tim Pemadam Kebakaran dan Tagana Prov. Riau masih disiagakan untuk antisipasi kemungkinan kebakaran yang terjadi akan meluas. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masing-masing wilayahnya. 3. Dinas Kebakaran masih memadamkan 3 titik api di wilayah Arhanud dengan 35 personil dimana 1 pos pemadam terdiri dari 5 orang di setiap kecamatan. Sumber : Dep Penanganan Darurat BNPB, Dep. Kehutanan, Dinas Kehutanan Prov. Riau dan BMKG
III. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan) A. Ketinggian Muka Air Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, hari Senin, 23 Februari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :
KATULAMPA
0:00
6:00
8:00
12:00
18:00
210 Siaga I (>200 cm)
180 150
Siaga II (>150 cm)
120 90 60
60
50 50
50
50 50
50
50
50
60 50 50
50
50 50
50
50 50
50
50
Siaga III (>80 cm)
30 0 20-Feb
21-Feb
22-Feb
23-Feb
3
0:00
DEPOK
6:00
8:00
12:00
18:00 Siaga I (>350 cm)
335
285
Siaga II (>270 cm) 235
Siaga III (>200 cm)
185
135 135
105 105 105 105 105
105 105 105 108 108
115 115 115 110 105
20-Feb
21-Feb
22-Feb
115 112 110 110
85
MANGGARAI
0:00
23-Feb
6:00
8:00
12:00
18:00
1000
Siaga I (>950 cm) 900
Siaga II (>850 cm)
800
720 720 720 720 720
720 720 720 725 725 700 700 700
700
690 690
690 690
700
690 690
Siaga III (>750 cm)
600 20-Feb
21-Feb
22-Feb
23-Feb
Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.
B. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 24 Februari 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
JAKARTA PUSAT
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan
2
JAKARTA UTARA
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan
3
JAKARTA SELATAN
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
4
JAKARTA TIMUR
Berawan
5
JAKARTA BARAT
Berawan
Berawan
Berawan
6
KEP. SERIBU
Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan
7
BOGOR
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
8
TANGERANG
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
9
DEPOK
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
10
BEKASI
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan - Hujan ringan - Hujan sedang - Hujan lebat - Hujan sangat lebat
: : : :
1.0 – 5.0mm/jam 5.0 – 10mm/jam 10 – 20 mm/jam >20 mm/jam
5 – 20 20 – 50 50 – 100 >100
Berawan
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
4
IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan) Saat ini masih ada 2 (dua) gunung api dinyatakan dalam status siaga (Level III) yaitu : 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Sejak tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Senin, 23 Februari 2009 pukul 06.00 WITA. Berstatus siaga (level III) 2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Senin, 23 Februari 2009 pukul 06.00 WIT. Berstatus siaga (level III) Rekomendasi : 1. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Karangetang melebihi ketinggian 500 meter. 3. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
V. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 23 Februari 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 24 Februari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut : •
2.0 - 3.0 m
: Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Perairan Sangihe Talaud yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang
•
3.0-4.0 m
: 3.0 – 4.0 m : Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VI. Lain-lain 1. Bencana Banjir di Provinsi Jawa Timur •
Kabupaten Lamongan, Telah terjadi bencana banjir di 8 (delapan) Desa Kecamatan Kalitengan pada tanggal 21 Pebruari 2009 pukul 21.00 WIB, akibat hujan dan meluapnya sungai Bengawan Jero dengan ketinggian air ± 10 - 40 cm. Bencana tersebut mengakibatkan rumah 308 kk dan 1.048 Ha lahan pertanian terendam. Kondisi cuaca sampai saai ini masih terjadi turun hujan. Upaya yang dilakukan, Pemda Kabupaten Lamopngan telah memberikan bantuan sembako.
•
Kabupaten Sampang Telah terjadi bencana banjir di 3 (tiga) Desa Kecamatan Sampang pada tanggal 22 Pebruari 2009 pukul 05.30 WIB, akibat hujan deras dan meluapnya sungai kemunig dengan ketinggian air ± 50 cm. Bencana tersebut mengakibatkan 38 unit rumah terendam, 1 unit rumah terendam, 6 Ha sawah dan 490 jalan desa terendam. Kondisi banjir saat ini sudah surut. Upaya yang dilakukan, Pemda Kabupaten Sampang telah melakukan pemantauaan dan kerja bakti bersama masyarakat untuk membersihkan lumpur yang diakibatkan banjir.
Sumber : Satkorlak PB Prov. Jawa Timur.
5
2. Bencana Banjir di Kab. Bandung Prov. Jawa Barat A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir di 8 (delapan) Desa kec. Baleendah pada tanggal 22 Pebruari 2009 Pukul. 15.00 WIB, akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Citarum dengan ketinggian air ± 20 – 120 cm. Bencana tersebut mengakibatkan korban menderita 165 jiwa/45 kk dan sawah atau perkebunan terendam. Ketinggian air saat ini sudah mulai surut. B. Upaya yang dilakukan, Pemda Kabupaten Bandung telah memberikan bantuan logistik. Sumber : Dinas Sosial Kab. Bandung.
3. Gempa Bumi tektonik -
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 23 Februari 2009 pukul 12:56:32 WIB pada kedalaman 21 km dengan kekuatan 5,9 SR. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.52 LU - 98.46 BT (74 km TimurLaut Tanahmasa-Sumut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya kerusakan ataupun korban jiwa yang akibat kejadian tersebut.
-
Telah terjadi gempa bumi terktonik pada hari Senin 23 Pebruari 2009 pukul 19:17:52 WIB pada kedalaman 10 km dengan kekuatan 5.4 SR. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.82 LS – 133.31 BT (84 km Barat Laut Manokwari-Papua Barat). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya kerusakan ataupun korban jiwa yang akibat kejadian tersebut.
-
Telah terjadi kembali gempa bumi tektonik pada hari Selasa pukul 00:34:05 WIB pada kedalaman 5.3 SR. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.64 LU - 126.84 BT (135 km Tenggara Melonguane - Sulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya kerusakan ataupun korban jiwa yang akibat kejadian tersebut.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika.
Pengawas,
Jakarta, 24 Februari 2009 Ketua Kelompok Piket,
Ir. Fatchul Hadi, Dipl. HE
Husni Rizal Rambe S.T
6