BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 9 Februari 2009 Pada hari Minggu, 08 Februari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 09 Februari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana Tanah Longsor di Kab. Cianjur Propv. Jawa Barat A.
Kejadian a. Jenis Kejadian
: Tanah Longsor
b. Waktu Kejadian : Minggu, 8 Februari 2009 pukul 10:30 WIB c. Lokasi Kejadian : RT04/03 Kampung Babakan Anyar Kab. Cianjur Prov. Jawa Barat. d. Penyebab
: Lerak Geografis wilayah yang relatif rawan di tambah dengan adanya hujan diwilayah tersebut sehingga menyebabkan tanah mudah longsor.
e. Korban jiwa
: 1 (satu) orang meninggal tertimbun longsor dan 4 (empat) orang mengalami luka-luka
f.
:-
Kerusakan
B. Kondisi Mutakhir Saat ini wilayah terlanda masih dipasang police line. Aparat setempat dibantu oleh PMI setempat melakukan evakuasi korban hingga pukul 13:00 WIB. Sampai saat ini 2 0rang masih dirawat di RSUD Cianjur dan 2 orang dirawat dirumah warga/rawat jalan. Kondisi cuaca dalam keadaan mendung disertai gerimis. Sumber : Kodim 0608/Cianjur, Koramil 0809/Ciranjang, Detik News dan Radio Elshinta. II. Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Jawa Tengah (Laporan Perkembangan) A.
Kejadian a. Jenis Kejadian
:
Banjir dan Tanah Longsor
b. Waktu Kejadian :
1 Februari dan 2 Februari 2009
c. Lokasi Kejadian :
Kab. Cilacap (Kec. Cimanggu, Majenang, Wanareja, Karang Pucung, Cipari dan Deyeuhluhur), Kab. Banyumas (Kec Gumelar, Lumbir dan Ajibarang), Kab. Blora (Cepu, Kedungan dan Kradenan), Kab. Jepara (Kec Welahan, Kedung dan Jepara Selatan), Kab. Brebes (Kec Bantarkawung dan Tonjong), Kota. Pekalongan (Kec Pekalongan Utara) dan Kab. Kudus (Kec Kaliwungu, Jati dan Mejobo), kota Semarang.
d. Penyebab
Hujan yang turun secara terus menerus dengan intensitas tinggi.
:
1
B. Kondisi Mutakhir Kab/kota Cilacap
Korban - 6 orang luka - 147 KK mengungsi
Banyumas
-
Blora
-
Jepara
-
Brebes Pekalongan Kudus
360 KK mengungsi 400 jiwa mengungsi
Semarang
150 jiwa mengungsi akibat banjir dan 1 (satu) orang laki-laki umur 28 tahun meninggal tertimbun longsor.
Kerusakan - 315 unit rumah rusak berat - 229 unit rumah rusak ringan - 6 unit tempat ibadah - 9 unit sekolah - 12,911 km jalan - 1 unit jembatan - 1.890 ha sawah terendam - 48 unit rumah rusak berat - 40 m jalan amblas merendam 16 desa dan saat ini Selasa, 03 Feb 2009 sudah normal kembali - Merendam 3 desa - Tanggul jebol - 2 unit jembatan Merendam 2 desa - 20 unit rumah terendam - 310 ha sawah terendam − Jalan transportasi Kereta Api dan Bandara Ahmad Yani untuk sementara tidak dapat berfungsi − Jalan-jalan protokol kota Semarang masih terendam
Keterangan Saat ini kondisi air telah surut, sebagian pengungsi sudah kembali kerumah masing –masing. Saat ini kondisi air telah surut Saat ini kondisi air telah surut Saat ini kondisi air telah surut Tinggi air 60 cm Saat ini kondisi air telah surut Tinggi air 50-80 cm
C. Upaya Penanganan 1. BNPB hari Minggu, 08 Pebruari 2009 telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Kota Semarang untuk Rapid Assesment. 2. BPBD Kab. Cilacap, Dinsos Kab. Cilacap, Bakorwil III dan Camat setempat telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat bersama masyarakat. 3. Satlak PB Kab. Cilacap masih mendata kerusakan akibat bencana. 4. Satlak PB Kab Banyumas bersama masyarakat secara gotong royong memperbaiki rumah yang rusak. 5. Satlak PB Kab Jepara telah mendirikan posko dan dapur umum di lokasi bencana. 6. Satlak PB Kab Brebes, PMI beserta Tim SAR setempat telah mendirikan dapur umum. 7. Satlak PB Kota Pekalongan bersama masyarakat telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. 8. BPBD Prov. Jateng memonitor perkembangan kejadian tersebut untuk mengantisipasi lebih lanjut melalui BPBD/ Satlak PB/ Tim SAR setempat. 9. BPBD Prov. Jateng telah mengirimkan bantuan logistik ke Kab. Cilacap, Kab. Brebes dan Kota Pekalongan. 10. Dinas Kesehatan Prov. Jateng akan segera mengirimkan obat-obatan dan Tim Medis untuk penanganan lebih lanjut dilokasi bencana. 11. BNPB telah mengirimkan Tim Kaji Cepat untuk melakukan need assesment. Sumber : BPBD Prov. Jawa Tengah, Kodim Blora (Koptu Darmawan) dan Tim TRC BNPB
III. Bencana Banjir di Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan) A. Kejadian a. Jenis Kejadian : Bencana Banjir b. Waktu Kejadian : 30 Januari, 1, 2 dan 4 Februari 2009 c. Lokasi Kejadian : Kab. Bojonegoro (15 kec), Jember), Tuban (3 Kec), Pasuruan (4 Kec.) d. Penyebab : Hujan yang turun secara terus menerus dengan intesitas tinggi.
2
B. Kondisi Mutakhir Kab/kota
Bojonegoro
Tuban
Pasuruan
Korban -2 orang meninggal -10.239 KK/40.296 jiwa menderita
22 KK menderita di Desa Ngadiporo Widang dan belum dilaporkan jumlah KK di wilayah Rengel dan Soko
Keterangan -Di Kecamatan Baureno ketinggian air saat ini 20 – 25 cm. -Aktifitas warga saat ini mulai normal dan sedang membersihkan rumah masing-masing Ketinggian air saat ini 5– 15 cm
ketinggian air saai ini sudah surut.
2 orang (1 meninggal 1 dalam pencarian) akibat terseret arus saat menyeberang di Kec. Bangil
Lamongan (Kec. Babat, Laren, Glagah, Karang Binangun, Kalitengah dan Maduran)
C.
Kerusakan -2 unit rumah roboh -1.460 unit rumah terendam -4.628 ha sawah terendam -430 ha kebun terendam -12 unit sekolah -16 unit tempat ibadah -1 km jalan - Rumah penduduk yang terendam 22 KK di Desa Ngadiporo Widang - 367 Ha ladang terendam - 1756 Ha sawah tergenang - Jalan poros + 5 km di wilayah Soko terendam - Jalan tergenang di Desa Kanorejo dan Karangtinoto + 4 km.
- 1044 rumah terendam - 148 Ha sawah tergenang, 142 Ha Polowijo tergenang, 236 Ha Tanaman jagung tergenang, 38 Ha Tambak tergenang, 2 unit sarana ibadah, 5 unit sarana ibadah rusak.
Tidak terdapat korban jiwa, Ketinggian air saat ini sekitar 30 cm.
Upaya Penanganan 1. Kepala BNPB memberikan bantuan kepada Kab. Bojonegoro dan Kab. Lamongan masing - masing sebesar Rp. 100.000.000. 2. Satlak PB Kab. Jember masih melakukan perbaikan tanggul yang rusak akibat banjir 3. Satlak PB Kab. Bojonegoro dan masyarakat memperkuat dan meninggikan tanggul dengan bahan karung pasir. 4. Dinas PU Provinsi Jawa Timur telah melakukan pengamatan di lokasi kejadian untuk menyusun rencana darurat, melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi bencana dan memperbaiki saluran yang rusak. 5. Setiap satlak PB di setiap Kabupaten yang ketinggian airnya sudah surut dan yang daerahnya yang masih terkena bencana Banjir tetap mengaktifkan posko dan dapur umum untuk para korban bencana dan mendistribusikan bantuan logistik. 6. BNPB telah mengirimkan Tim Kaji Cepat untuk melakukan need assesment. 7. Hari ini telah disiagakan 10 orang anggota dari Danramil 0811/05 Rengel, 8 orang anggota dari Danramil 0811/07 Soko dan 8 orang anggota dari danramil 0811/08 Widang untuk memantau situasi dan perkembangan lebih lanjut dan menghimbau kepada warga masyarakat agar senantiasa waspada. 8. Pemkab Lamongan telah memberikan bantuan bahan makanan daan obat-obatan termasuk pemberian sarana penanggulangan bencana berupa glangsing, gedek, bongkotan, kawat dan terpal plastik. Sumber : Satkorlak PB Jawa Timur, Dinas PU Pengairan Prov. Jawa Timur, Satlak PB Kab. Bojonegoro, Kodim 0811 Tuban dan Tim TRC BNPB.
3
V. Bencana Banjir dan Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)
A. Kejadian a. Jenis Kejadian : Bencana Banjir b. Lokasi Kejadian : • Jakarta Selatan : Kec. Tebet . • Jakarta Timur : Kec. Jatinegara dan Kec. Kramat Jati • Jakarta Utara : Kec. Penjaringan B. Kondisi Mutakhir a. Korban dan Kerusakan No
Kota
Kecamatan
Tinggi Genangan (cm) 10-20
Kelurahan
1
Jakarta Selatan
Tebet,
Bukit Duri
2
Jakarta Timur
Jatinegara
Kampung Melayu dan Bidaracina
20-50 44-105
3
Jakarta Utara
Kramat Jati Penjaringan
Cawang Penjaringan dan Kamal Muara
50 5-20 10-15
b. Jakarta Selatan
Pengungsi (jiwa)
1061 jiwa
: Pengungsi yang semula ditampung di Kantor Kel. Bukit Duri saat ini sudah kembali kerumahnya masing-masing. : Terdapat di 14 titik tempat penampungan (Asrama Hermina, Perum warga RW 04, Ruko Victori gang 2 RW 2, Ruko RW 03, Masjid Attawabin, Ex Bioskop Nusantara, Masjid Rahul Islam, Pos RW 07, Mushola Khairul Anam, PT DI, Mushola Roudlotul Ibadah, SDN 05, Sekretariat RW 11 dan Mushola Albarkah.
c. Jakarta Timur
C. Upaya Penanganan -
Satlak PB Jakarta Selatan telah memberikan bantuan berupa makanan nasi bungkus kepada korban banjir
-
Satlak PB Jakarta Timur memberikan bantuan berupa 200 roti dan 1 panci susu manis kepada korban banjir.
D. Ketinggian Muka Air Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Minggu, 08 Februari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :
KATULAMPA
0:00
6:00
8:00
12:00
18:00
210 Siaga I (>200 cm)
180 150
Siaga II (>150 cm)
120 90
110
100 80 80 80
80
80 80 80 80
100 80 80
70 70 70
80
70
110
80 Siaga III (>80 cm)
60 30 0 5-Feb
6-Feb
7-Feb
8-Feb
4
0:00
DEPOK
6:00
8:00
12:00
18:00 Siaga I (>350 cm)
335
285
Siaga II (>270 cm)
215
235
200 185
170
160
175 170
185
170 165
160
175
170 150 150
185 165 160
175
Siaga III (>200 cm)
165 150
135
85 5-Feb
6-Feb
MANGGARAI
7-Feb
0:00
8-Feb
6:00
8:00
12:00
18:00
1000
Siaga I (>950 cm) 900
790 800
810 785 775 776
770 760 770 765 780 770 760 750 750 760 750
Siaga II (>850 cm)
800 725 725
710
Siaga III (>750 cm)
700
600 5-Feb
6-Feb
7-Feb
8-Feb
Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.
E. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Senin, 09 Februari 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
1
JAKARTA PUSAT
2
JAKARTA UTARA
3
JAKARTA SELATAN
4
JAKARTA TIMUR
5
JAKARTA BARAT
6
KEP. SERIBU
7
BOGOR
8
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Pagi (00.05 – 12.00) Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang Berawan dan hujan sedang Berawan dan hujan ringan – sedang Berawan dan hujan sedang Berawan dan hujan ringan-sedang
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringansedang
Berawan dan hujan ringan
TANGERANG
Berawan dan hujan ringan-sedang
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
9
DEPOK
Berawan dan hujan ringan – sedang
Berawan dan hujan ringansedang
Berawan dan hujan ringan
10
BEKASI
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan – sedang
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Malam (18.05 – 24.00) Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan– sedang
5
Keterangan - Hujan ringan - Hujan sedang - Hujan lebat - Hujan sangat lebat Peringatan Dini
: : : :
1.0 – 5.0mm/jam 5 – 20 mm/hari 5.0 – 10mm/jam 20 – 50 mm/hari 10 – 20mm/jam 50 – 100 mm/hari >20 mm/jam >100 mm/hari
: Hati-hati/Waspada potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang antara malam hari dan pagi hari.
Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika
VI.
Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan) A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Minggu, 08 Februari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan)
Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Minggu, 08 Februarii 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut: a. Aktivitas Kegempaan NO 1.
2.
WAKTU
VB
TL
TJ
4 4
3 4 2 2 11
1 1
1 1 1 3
1 0
0
0
0
0
1 0
1 1
2 2
0
2 2
1 1
0
0
0
0
1 1
07 Januari 2009 00.00 – 06.00 06.00 – 12.00 12.00 – 18.00 18.00 – 24.00 TOTAL I 08 Februari 2009 00.00 – 06.00 TOTAL II
HMBS
JENIS GEMPA LTS GGRN
VA
TRS
TRMR
FS
Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor, FS = Fase Banyak
b. Visual WAKTU NO
2.
KONDISI
07 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) Berawan - mendung Lemah - sedang Tertutup kabut -
08 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA) 1. Cuaca Berawan - mendung 2. Angin Lemah - sedang 3. Pandangan Tertutup kabut 4. Asap 5. Lain-lain Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)
Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Minggu, 08 Februari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut : a. Aktivitas Kegempaan NO 1.
2.
WAKTU 07 Januari 2009 - 00.00 – 06.00 - 06.00 – 12.00 - 12.00 – 18.00 - 18.00 – 24.00 TOTAL I 08 Februari 2009 - 00.00 – 06.00 TOTAL II
VA
VB
JENIS GEMPA HMBS LTS GGRN
TJ
TRS
TRMR
0
0
1 1 1 3
19 18 28 20 75
38 33 23 28 122
0
0
----0
0
0
0
11 11
14 14
0
0
0
Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor
6
b. Visual NO
KONDISI
1. 2. 3. 4.
Cuaca Angin Pandangan Asap
5.
Lain-lain
WAKTU 07 Januari 2009 08 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA) (00.00-06.00 WITA) Cerah - mendung Mendung - hujan tenang tenang Gunung api tampak jelas Gunung tertutup kabut Kelabu sedang - tebal dengan tinggi 100 - 300 m -
B. Rekomendasi Umum
1. Masyarakat di sekitar G. Karangetang dan G. Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar G. Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter. 3. Masyarakat di sekitar G. Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km. 4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
VII.
Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 09 Februari 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 10 Februari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut : •
2.0 - 3.0 m
•
3.0 – 4.0 m : Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Barat, Perairan selatan Bali hingga NTT, Laut Timor, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Bali, Perairan selatan Sulawesi Selatan, Laut Flores yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry
•
4.0– 5.0 m
: Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Laut Sawu, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Perairan Kep.Aru, Perairan Sangihe Talaud, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Buru, Laut Seram, Laut Halmahera, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang
: Perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Laut Arafuru yang berbahaya bagi semua jenis kapal
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofísika
VIII.
Berita Peringatan Dini tanggal 09-11 Februari 2009 −
Adanya badai tropis Freddy di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, masih aktifnya MJO (Aliran massa udara Barat-Timur) di wilayah Indonesia khususnya bagian Barat dan Tengah serta adanya konvergensi di sepanjang Laut Seram memberi dampak terhadap besarnya potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat baik pada pagi, siang maupun malam hari.
−
Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah : Pesisir Barat Sumatera bagian Selatan, Sumatera bagian Selatan, Bengkulu, Lampung, Jabodetabek, sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Selatan dan Timur, Kalimantan Tengah bagian Utara dan Timur, Sulawesi bagian Utara, Barat, Tengah dan Selatan, Sulawesi Tenggara bagian Utara, Selatan dan Timur, sebagian besar Maluku dan Papua bagian Barat, Tengah dan Selatan.
Sumber : BMG
7
IX.
Lain-lain 1. Bencana Angin Puting beliung di Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah A. Kejadian Telah terjadi bencana Angin Puting Beliung yang disertai hujan deras pada tanggal 4 dan 5 Pebruari 2009 yang melanda 4 (empat) Kecamatan, bencana tersebut mengakibatkan. -
Kec. Selo (Desa Selo, Jeruk, dan Sanden) 6 unit rumah roboh dan 426 unit rumah rusak ringan. Kec. Ampel terdapat 6 unit rusak ringan. Kec. Cepogo terdapat 5 unit rumah rusak dan aliran listrik padam karena kabel listrik tertimpa pohon tumbang. Kec. Musuk terdapat 4 unit rumah rusak dan 1 unit Sekolah Dasar rusak.
B. Upaya penanganan -
Muspika telah meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan aparat terkait serta mendata jumlah kerugian dan bersama masyarakat melaksanakan pembersihan reruntuhan dan memperbaiki rumah yang rusak.
Sumber : KODIM 0724 / Boyolali
2. Bencana Angin Puting beliung di Kab. Temanggung, Prov. Jawa Tengah A. Kejadian Telah terjadi bencana Angin Puting beliung pada hari Kamis, 05 Februari 2009, Pukul 15.30 WIB di Kec. Ngadirejo dan Kec. Kandangan, Kab. Temanggung, Prov. Jawa Tengah, akibat bencana tersebut di Kec. Ngadirejo terdapat 3 unit rumah roboh, 3 unit rumah rusak berat dan 40 unit rumah rusak ringan, di Kec. Kandangan terdapat 1 orang luka berat di bagian kepala akibat tertimpa baliho, 1 unit Balai Desa yang sedang dibangun rusak, 1 unit rumah roboh, Listrik dan telepon padam karena jaringannya tertimpa pohon. Saat ini beberapa rumah yang rusak ringan sudah diperbaiki masyarakat dengan bergotong royong. B. Upaya penanganan -
Muspika Ngadirejo dan Muspika Kandangan telah meninjau lokasi kejadian dan TNI berjumlah 30 personil bersama masyarakat melaksanakan karya bhakti membantu pembenahan rumah yang terkena bencana.
Sumber : KODIM 0706 /Temanggung
Pengawas,
Jakarta, 09 Februari 2009 A.n Ketua Kelompok Piket,
Yolak, SE, MM
Abdul Hamid
8