BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE BMKG Jl. Sisingamangaraja No. 1 Nabire Telp. (0984) 22559,26169 Fax (0984) 22559 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE DI NABIRE ANALISIS HUJAN SEDANG & ANGIN KENCANG TANGGAL 09 JANUARI 2017
I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN
LOKASI
Telah terjadi kejadian berupa hujan sedang & angin kencang dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 Knot (50 km/jam) yang berhembus dari arah selatan sekitar pukul 20.55 WIT Kota Nabire dan sekitarnya
TANGGAL
09 Januari 2017
DAMPAK
Menyebabkan beberapa genangan air di sekitar ruas jalan di Kota Nabire
II. DATA CURAH HUJAN Data Curah Hujan Stasiun Meteorologi Nabire
Curah Hujan Terukur (mm) 41.8 mm
Keterangan Hujan Sedang
III. ANALISA METEOROLOGI INDIKATOR 1. SST (Sea Surface Temperature)
2. ENSO (El Nino – South Osciilation)
3. MJO (Madden – Julian Oscillation) 4. Pola Tekanan Udara (Isobar)
KETERANGAN Secara umum, suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia pada tanggal 09 Januari 2017 berkisar antara 27 - 30 0C dengan anomali (-1) – (+3) 0C terhadap normalnya. Untuk wilayah perairan Nabire, suhu muka laut pada kisaran 29 – 30 0C dengan nilai anomali positif antara (+1) – (+2) 0C terhadap normalnya. Suhu muka laut yang hangat tersebut ini menyebabkan kandungan di udara cukup banyak. Kondisi tersebut menyebabkan potensi pembentukan awan – awan konvektif sangat besar dan kondisi cuaca cenderung berawan hingga hujan serta angin kencang di wilayah sekitar kota Nabire Berdasarkan data indeks Nino 3.4 tanggal 09 Januari 2017 yang bernilai – 0.39 dan data SOI tanggal 09 Januari 2017 yang bernilai + 7.3, maka dapat dikatakan bahwa pada tanggal 09 Januari 2017, menunjukkan kondisi normal yaitu pengaruhnya tidak signifikan terhadap hujan harian di wilayah Indonesia serta suplai uap air dari samudera pasifik timur ke pasifik barat tidak signifikan yaitu aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian timur rendah. Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 09 Januari 2017 yang berada di tengah lingkaran kuadran, sehingga tidak mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia. Berdasarkan gambar isobar dari tanggal 09 Januari 2017 terlihat bahwa secara umum wilayah Indonesia bagian selatan terdapat beberapa pola gangguan cuaca yakni 3 (tiga) daerah tekanan rendah (Low Pressure) dan 1 (dua) daerah sirkulasi tertutup (Eddy). Hal tersebut menandakan bahwa kondisi yang mendukung aktifnya pergerakan massa udara dari wilayah Indonesia bagian utara menuju wilayah Indonesia bagian selatan. Hal ini menyebabkan massa udara bergerak dari BBU (daerah bertekanan lebih tinggi) menuju BBS (daerah bertekanan lebih rendah).
5. Pola Angin (Streamline)
Berdasarkan gambar pola arus angin streamline pada tanggal 09 Januari 2017 diatas terlihat adanya pergerakan angin yang membawa massa udara dingin dari samudera pasifik dan melewati wilayah Nabire. Selain itu adanya pola shearline diatas wilayah Nabire yang BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI GEOFISIKA WILAYAH V – awan konvektif penghasil dapatDAN berperan untuk pembentukan awan STASIUN NABIRE hujanMETEOROLOGI dan angin kencang serta adanya daerah sirkulasi tertutup (Eddy) di atas wilayah perairan Samudera Pasifik yang berdekatan dengan wilayah Nabire. 6. Kelembaban Relatif Berdasarkan data kelembaban relatif (Sumber: BOM Australia), pada lapisan 850 mb di atas wilayah Nabire, kelembaban relatif bernilai 70 – 80 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada lapisan atas udara cukup basah dan pada saat kejadian angin kencang dan hujan sedang kondisi udara basah tersebut sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Nabire. 7. Citra Satelit Berdasarkan citra satelit, terlihat kumpulan awan – awan konvektif yang bergerak masuk ke wilayah Nabire awalnya berasal dari arah barat daya wilayah pergunungan atau perbukitan bagian selatan Nabire. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari-8 EH yaitu -69 0C, yang berpotensi menimbulkan angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Nabire pada jam 11.00 UTC 8. Indeks Labilitas Udara Berdasarkan analisis labilitas udara tanggal 09 Januari 2017 pukul 06.00 dan 12.00 UTC di wilayah Nabire yaitu : Indeks Labilitas Pukul 06.00 UTC Pukul 12.00 UTC 40 40 K. Indeks -3 -3 LI (Lifted Indeks) -1 -1 SI (Showalter Indeks) Nilai K.Indeks yaitu 40 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif kuat Nilai L.Indeks berkisar antara -2 hingga -3 yang mengindikasikan kemungkinan potensi badai Guntur yang kuat. Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.
IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kejadian hujan sedang & angin kencang yang terjadi di wilayah Kota Nabire dan sekitarnya diakibatkan karena kondisi SST yang cukup hangat, adanya shearline dan sirkulasi Eddy di sekitar wilayah Nabire yang menyebabkan terjadinya pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan terjadi hujan sedang & angin kencang. Hal ini juga didukung dengan RH lapisan 850 mb yang cukup basah berkisar antara 70 – 80 % serta kondisi udara yang cukup labil. V. PROSPEK KEDEPAN Untuk 3 (tiga) hari ke depan, wilayah Nabire masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terutama pada sore dan malam hari disertai badai guntur dan angin kencang. VII. PERINGATAN DINI NIHIL
LAMPIRAN
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE
Gambar 1. Track MJO tanggal 09 Januari 2017
Gambar 2. Analisa SST & Anomali SST tanggal 09 Januari 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)
Gambar 3. Grafik Indeks Nino 3.4 dan SOI Tanggal 09 Januari 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE
Gambar 4. Analisa Tekanan Udara Permukaan & Arus Angin Jam 00.00 Tanggal 09 Januari 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)
Gambar 5. Citra Satelit Himawari 8 EH Jam 11.00 & 12.30 UTC tanggal 09 Januari 2017
Gambar 6. Prediksi Kelembaban Udara Lapisan 850 mb pada Jam 06 dan 12 UTC Tanggal 09 Januari 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE