BMKG
Jakarta, 30 AGUSTUS 2010
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
BMKG
I. Mekanisme Pembahasan Prediksi Iklim & Pemahaman Tiga Faktor Pengendali Curah Hujan di Wilayah Indonesia II. Prediksi; Indeks La Nina – Indeks Dipole Mode dan Anomali Suhu Permukaan Laut di Indonesia III. Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 pada 220 Zona Musim (ZOM) di Indonesia
BMKG
I. Mekanisme Pembahasan Prediksi Iklim & Pemahaman Tiga Faktor Pengendali Curah Hujan Di Indonesia
BMKG
NO
WAKTU
AGENDA
1.
Selasa, 20 Juli 2010
Pembahasan Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 internal Deputi Bidang Klimatologi
2.
Jumat, 23 Juli 2010
Pembahasan Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 di Lingkungan BMKG Pusat
3.
Rabu‐Kamis, 4‐5 Agustus 2010
Pembahasan Prakiraan Musim Hujan 2010/2011, BMKG Pusat dan 21 UPT BMKG Daerah + (Balai Besar I‐V dan Stasiun Klimatologi)
4.
Kamis, 19 Agustus 2010
Pembahasan Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 dengan Instansi Terkait (Ristek – Kementan – IPB – BPPT).
5.
Senin, 30 Agustus 2010
Press Release Musim Hujan 2010/2011 di Indonesia
BMKG
BMKG
BMKG Prakiraan yang dikeluarkan selama ini telah sangat dirasakan manfaatnya bagi sektor pertanian, khususnya dalam menentukan awal masa tanam. Dari hasil kajian Deptan dengan BMKG dan LAPAN; 1.
Pola curah hujan tahun 2010 sama dengan tahun 1998.
2.
Dari hasil prediksi dilakukan plot pada peta tanaman pangan untuk melihat perkembangan areal tanam. Ada 2 poin yang didapatkan: a. Petani cenderung melakukan perluasan tanaman padi, akan tetapi dikhawatirkan berkurangnya areal palawija. b. Hujan yang terjadi tinggi tetapi suhu tetap tinggi, sehingga perlu diwaspadai serangan hama.
Dari hasil overlay peta prediksi musim dengan peta distribusi areal tanam diketahui bahwa sebesar 80% areal tanam berada diluar ZOM. Prediksi yang dikeluarkan BMKG seharusnya tidak terbatas pada prediksi musim saja, tetapi lebih pada prediksi curah hujan. Selain itu faktor Angin juga harus diperhatikan dalam menentukan musim hujan.
Prakiraan di update lebih sering, karena sangat dibutuhkan untuk penentukan waktu tanam juga dan antisipasi serangan hama wereng. Ketepatan prediksi juga harus sangat diperhatikan untuk menentukan kebutuhan pupuk pada tanaman.
BMKG Jika BMKG menganalogikan Curah Hujan 2010 dengan 1998, Lapan Bandung melakukan perbandingan pola musim pada tahun 2010 dengan pola tahun 2007. -Pada tahun 2007 anomali SST turun selama 6 bulan. -Selain itu berdasarkan kondisi SST Indonesia dengan menggunakan data TRMM, diketahui bahwa kondisi bulan Agustus 2010 menunjukan terjadi La Nina. -SST di Nino 3,4 relatif sama dengan tahun 2004 dan 1996, dan jika dibandingkan dengan tahun 1998 maka kondisi anomalinya cukup panjang dan berada dibawah rata-rata. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada kesamaan pola antara 2010 dan 1998, hanya panjang atau lamanya saja yang berbeda. Berdasarkan prediksi dengan menggunakan Model atmosfer global GCM dan regional DARLAM, dari prediksi tersebut diketahui : untuk bulan September 2010 anomali curah hujannya masih berada pada kondisi normal, dan sudah memasuki musim hujan dimana curahnya sudah mencapai 150 mm selama 3 dasarian berturut turut. Pada bulan Oktober 2010 P. Jawa sudah memasuki musim Hujan. La Nina akan terjadi hingga Januari 2011
9 LAPAN sedang mengembangkan prediksi curah hujan berdasarkan kondisi SST pasifik tropic. Terdapat 2 model prediksi Iklim: 1. Model Prediksi Iklim OLR Model hanya bisa memprediksi selama 5 bulan ke depan 2. Model Prediksi Iklim TRMM Menurut hasil prediksi terbaru untuk bulan Agustus – Desember 2010, prediksi yang dihasilkan model tidak jauh berbeda dengan hasil prediksi hanya berbeda sekitar 1 bulan. 9 Pada bulan November 2010 seluruh Indonesia diprediksi sudah mengalami musim hujan. 9
BMKG
Kondisi Regional: per 1 Agustus 2010 Tahun 2010 terjadi perubahan yang sangat drastis dari kondisi El Nino ke La Nina Bulan Mei sudah terlihat gejala La Nina JAMSTEC melakukan Ensemble dari 27 pecobaan prediksi hasilnya menunjukan bahwa La Nina akan mencapai puncaknya pada akhir tahun 2010, kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga 2012.
Kondisi Seasonal Kondisi SST Indonesia akan terus menghangat hingga Februari 2011.
La Nina biasanya terjadi tidak lebih dari 12 bulan, tetapi El Nino dapat terjadi lebih panjang Î perlu dilakukan forum pembahasan pakar seperti ini pada bulan November 2010 yang akan datang. Selain melihat kondisi pola SST dan Curah Hujan, pola tekanan, kelembaban dan angin juga sangat penting untuk menetukan pergerakan pola musim.
ASIA
Proses EL NINO, DIPOLE MODE
1
EL NINO / LA NINA
2
SUHU PERAIRAN INDONESIA
3
DIPOLE MODE POSITIF / DIPOLE MODE NEGATIF
F
R
IC
A
BMKG BMKG
A
1 2
1963 1972 1982 1997
3
ASIA
0.5 – 0.5 – 1 Lemah
‐1 – ‐0.5 Lemah
1 – 1 – 2 Moderat
‐2 – 2 – ‐1 Moderat Moderat
> 2 Kuat
<‐2 Kuat
Dipole Mode (0C)
SST Indonesia (0C)
IC
A
Proses LA NINA, DIPOLE MODE
El Nino La Nina
0.4 Positif
> 0.5 Hangat > 0.5 Hangat
‐0.4 Negatif
<‐0.5 Dingin
A
F
R
1
2 3
BMKG
II. Prediksi: Indeks La Nina – Indeks Dipole Mode, dan Anomali Suhu Permukaan Laut di Indonesia
BMKG
Prediksi BoM (Australia) Prediksi NOAA (USA) La Nina moderate (-1.8)
La Nina Kuat (-2.05)
La Nina moderate (-1.5)
La Nina moderate (-1.35)
NCEP/NOAA
2.5 Prediksi JAMSTEC (Japan) Jamstec
Prediksi BMKG (Indonesia)
2 1.5 1
La Nina moderate (-1.56)
0.5 0
B MK G
J an 2011
C urrent
N ov
‐2.5
S ep
‐2
J ul
Mei
Mar
J an 2010
N ov
S ep
J u ly
May
Mar
‐1.5
J an 2009
‐1
N ov
‐0.5
S ep
La Nina Kuat (-2.3)
J u ly 2 0 0 8
La Nina Moderate (-1.75)
BMKG Prediksi Nino 3,4 dari Institusi Internasional dan BMKG (Update 30 Agustus 2010)
Prediksi La Nina 1. NCEP/NOAA (USA)
2.5
1.5
AugAug-Sep10 Sep10 Æ La Nina Moderate Okt10Okt10- Jan11 Æ La Nina Kuat
2. Jamstec (Japan) Jan 2011
Nov
Sep
Jul
Mei
Mar
Jan 2010
Nov
Sep
July
May
-1.5
Mar
-0.5
Jan 2009
Indeks Nino
0.5
3. BoM (Australia)
Aug10Aug10-Jan11Æ Jan11Æ La Nina Moderate
4. BMKG (Indonesia)
-2.5
-3.5 Current
Institusi
AugAug-Okt10 Æ La Nina Moderate Nop10 Nop10--Jan11 Æ La Nina Kuat
NCEP/NOAA
Jamstec
BoM
BMKG
Aug-10
Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
NCEP/NOAA
-1.1
-1.8
-2.05
-2.45
-2.3
-2.15
Jamstec
-1.75
-1.8
-1.8
-2.3
-2.4
-2.4
BoM
-1.5
-1.35
-1.05
-1.3
-1.3
-1.2
BMKG
-1.56
-1.65
-1.59
-1.99
-2.02
-1.96
AugAug-Nop10 Æ La Nina Moderate Des10 Æ La Nina Kuat Jan11 Æ La Nina Moderate
BMKG Prakiraaan Indeks Dipole Mode ( Update 30 Agustus 2010)
Prediksi Indeks Dipole Mode (DM) menurut BoM
1.5
sampai Oktober 2010 berada pada kondisi negatif yang
1
Indeks IOD
berpotensi menambah curah 0.5
hujan di Indonesia bagian Barat. Sementara BMKG
0 Jan-11
Dec-10
Nov-10
Oct-10
Sep-10
Ags-10
Jul-10
Jun-10
May-10
Apr-10
Mar-10
Feb-10
Jan-10
Dec-09
Nov-09
Oct-09
Sep-09
Aug-09
Jul-09
Jun-09 -0.5
memprediksi kondisi negatif namun masih berada pada kondisi normal.
-1
Past Analysis
BoM
BMKG
Prakiraan Indeks DM
Institusi
Aug-10
Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
BoM
-0.70
-0.74
-0.68
-0.50
-0.12
-0.18
BMKG
-0.005
-0.03
-0.063
-0.12
-0.05
0
BMKG
Agust 2010
Nop 2010
Sept 2010
Des 2010
Okt 2010
Jan 2011 Sumber : NCEP
Kesimpulan : Anomali SST, perairan Indonesia s/d Jan ’11 cukup hangat Æ terjadi banyak penguapan /potensi hujan lebat.
14
BMKG
• SST hangat di wilayah Indonesia, diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2011, menyebabkan peluang majunya Musim Hujan 2010/2011 di sebagian besar wilayah Indonesia dengan peluang curah hujan tinggi. • SST dingin di Ekuator Pasifik Tengah (Nino3‐4) sejak Juni 2010, mengindikasikan terjadinya La Nina, dan diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2011 dengan intensitas La Nina Moderate. • Indeks Dipole Mode, diprediksi kondisi negatif – normal hingga Januari 2011, sehingga berpotensi menambah Curah Hujan khususnya wilayah Indonesia bagian Barat.
15
BMKG
III. Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 220 Zona Musim di Indonesia
PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2010/2011 DI 220 ZOM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2010/2011
BMKG
5.0
1.4
AGT
10.9
SEP 35.0
OKT NOV DES 47.7
DAERAH
BULAN AGT
SEP
JUMLAH
OKT
NOV
DES
ZOM
ZOM
%
ZOM
%
ZOM
%
ZOM
%
ZOM
%
SUMATERA
3
1.4
10
4.5
11
5.0
2
0.9
0
0.0
26
JAWA
0
0.0
11
5.0
54
24.5
27
12.3
2
0.9
94
BALI
0
0.0
0
0.0
6
2.7
4
1.8
3
1.4
13
NTB
0
0.0
0
0.0
4
1.8
9
4.1
1
0.5
14
NTT
0
0.0
0
0.0
5
2.3
13
5.9
2
0.9
20
KALIMANTAN
0
0.0
3
1.4
13
5.9
0
0.0
0
0.0
16
SULAWESI
0
0.0
0
0.0
9
4.1
11
5.0
2
0.9
22
MALUKU
0
0.0
0
0.0
1
0.5
6
2.7
1
0.5
8
PAPUA
0
0.0
0
0.0
2
0.9
5
2.3
0
0.0
7
JUMLAH
3
1.4
24
10.9
105
47.7
77
35.0
11
5.0
220
PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2010/2011 DI 220 ZOM BMKG
DAERAH
SIFAT HUJAN AN
JUMLAH
N
BN
ZOM
ZOM
%
ZOM
%
ZOM
%
SUMATERA
8
3.6
18
8.2
0
0.0
26
JAWA
33
15.0
58
26.4
3
1.4
94
BALI
9
4.1
4
1.8
0
0.0
13
NTB
7
3.2
7
3.2
0
0.0
14
NTT
9
4.1
11
5.0
0
0.0
20
KALIMANTAN
5
2.3
11
5.0
0
0.0
16
SULAWESI
7
3.2
12
5.5
3
1.4
22
MALUKU
3
1.4
3
1.4
2
0.9
8
PAPUA
1
0.5
5
2.3
1
0.5
7
JUMLAH
82
37.3
129
58.6
9
4.1
220
BMKG
Ringkasan Prakiraan Musim Hujan 2010/2011
1. Awal Musim Hujan 2010/2011 di sebagian besar daerah pada Oktober 2010 (47.7%) dan November 2010 (35.0%). Beberapa daerah pada Agustus 2010 (1.4%), September 2010 (10.9%), dan Desember 2010 (5.0%). 2. Dibandingkan dengan rata-ratanya (1971-2000), Awal Musim Hujan 2010/2011 umumnya MAJU (56.8%) dan SAMA (40.5%), sedangkan yang MUNDUR (2.7%). 3. Sifat Hujan Musim Hujan 2010/2011, antara NORMAL (58,6%) dan ATAS NORMAL (37.3%), sedangkan BAWAH NORMAL (4.1%).
BMKG
Peta Prakiraan Musim Hujan 2010/2011 220 Zona Musim Di Indonesia
BMKG
Prakiraan Awal Musim Hujan 2010/2011
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
Prakiraan Sifat Hujan
Musim Hujan 2010/2011
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
TERIMA KASIH BMKG
PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2010/2011 DI 220 ZOM TERHADAP RATA-RATANYA (1971-2000) BMKG
PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL M H 2010/2011 TERHADAP RATA-RATANYA
2.7 40.5
56.8
MAJU
DAERAH
SAMA
MUNDUR
PERBANDINGAN MAJU
SAMA
JUMLAH MUNDUR
ZOM
ZOM
%
ZOM
%
ZOM
%
SUMATERA
12
5.5
12
5.5
2
0.9
26
JAWA
54
24.5
40
18.2
0
0.0
94
BALI
5
2.3
8
3.6
0
0.0
13
NTB
11
5.0
3
1.4
0
0.0
14
NTT
12
5.5
8
3.6
0
0.0
20
KALIMANTAN
13
5.9
3
1.4
0
0.0
16
SULAWESI
10
4.5
10
4.5
2
0.9
22
MALUKU
5
2.3
3
1.4
0
0.0
8
PAPUA
3
1.4
2
0.9
2
0.9
7
125
56.8
89
40.5
6
2.7
220
JUMLAH
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
BMKG
MARS DAN BUMI
Subbidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
BMKG
PLANET DARI MATAHARI
149.600.000 km 227.920.000 km
78.320.000 km
sumber: http://astronomy.swin.edu.au/sao/astronomynews/astronews2006s2.xml
PERBANDINGAN MARS DAN BUMI
BMKG
Mars
Bumi
Mars/Bumi
Radius (km)
3396,2
6378,1
0,532
Kerapatan (kg/m3)
3933
5515
0,713
Jarak rata-rata dari Matahari (1.000.000 km)
227,92
149,60
1,524
Sumber: http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/factsheet/marsfact.html http://www.kiroastro.com/writings/perspective
BMKG
Jarak: 320.293.600 km
POSISI MARS 30 Agustus 2010
BMKG
POSISI TERDEKAT MARS 29 Januari 2010
Jarak: 99.334.400 km
BMKG
POSISI TERJAUH MARS 4 Februari 2011
Jarak: 355.300.000 km
Jakarta, 30 AGUSTUS 2010
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 31 AGUSTUS 2010
BMKG
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT SUMATERA, SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN BARAT ENGGANO, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA HINGGA SELATAN BALI, LAUT JAWA BAGIAN TIMUR, PERAIRAN PULAU BAWEAN, PERAIRAN MASSALEMBU, SELAT MAKASSAR BAGIAN SELATAN, PERAIRAN BARAT MAJENE, LAUT BALI BAGIAN UTARA, LAUT TIMOR TIMUR, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA, PERAIRAN KEPULAUAN DAMAR DAN TANIMBAR, LAUT BANDA, PERAIRAN PULAU BURU, PERAIRAN AMBON DAN SELATAN PULAU SERAM, PERAIRAN BARAT DAYA FAK FAK, PERAIRAN KEPULAUAN KAI DAN ARU, PERAIRAN PULAU YOS SUDARSO, LAUT ARAFURA BAGIAN BARAT DAN TELUK CANFERTARIA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : LAUT ANDAMAN, PERAIRAN BARAT DAYA PULAU BURU, LAUT ARAFURA BAGIAN TIMUR DAN PERAIRAN SELATAN MERAUKE . .
WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : •
Laut Cina selatan dan laut Sulu
•
•
Samudera Hindia Barat Sumatera
•
•
Perairan Banda Aceh
•
Selat Karimata dan Makassar Perairan Kalimantan Barat Perairan Sulawesi Tengah
•
Laut
Banda dan Per. Maluku Tengah
•
Perairan
•
Teluk Cendrawasih
Utara Papua
DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 1 SEPTEMBER 2010
BMKG
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, SELAT MALAKA BAGIAN UTARA, PERAIRAN BAGIAN UTARA BANDA ACEH, SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN ENGGANO, SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA BANTEN HINGGA SELATAN JAWA TIMUR, LAUT JAWA BAGIAN TIMUR, PERAIRAN UTARA PULAU BAWEAN, PERAIRAN SELATAN BANJARMASIN, PERAIRAN MASSALEMBU, PERAIRAN BARAT DAYA MAJENE, PERAIRAN KEPULAUAN TANIMBAR, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA, LAUT BANDA, PERAIRAN SELATAN PULAU BURU, PERAIRAN SELATAN KEPULAUAN KAI DAN ARU DAN LAUT ARAFURA BAGIAN BARAT . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : LAUT ANDAMAN, PERAIRAN SELATAN PULAU YOS SUDARSO, LAUT ARAFURA BAGIAN TIMUR DAN TELUK CARFENTARIA . .
WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : •
Samudera Hindia Barat
• •
Sumatera
•
Laut
Perairan Kep. Mentawai dan Bengkulu
•
Samudera Hindia Barat daya Jawa
•
Cina Selatan dan Sulu
•
Laut Aru
Perairan Kalimantan Utara
•
Perairan Maluku Tengah
Perairan Masalembu
•
Teluk Cendrawasih
DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010
BMKG
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, PERAIRAN BAGIAN UTARA HINGGA BARAT BANDA ACEH, SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN ENGGANO, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, PERAIRAN SELATAN BANTEN, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA BARAT, LAUT TIMOR TIMUR, PERAIRAN KEPULAUAN DAMAR DAN TANIMBAR DAN PERAIRAN SELATAN KEPULAUAN KAI DAN ARU SERTA SAMUDERA PASIFIK UTARA PAPUA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA TIMUR LAUT SUMATERA, LAUT ARAFURA, PERAIRAN SELATAN PULAU YOS SUDARSO, PERAIRAN BARAT MERAUKE DAN TELUK CANFERTARIA .
WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
.
•
Laut Cina Selatan
•
Selat Karimata
•
Laut
•
Samudera Hindia Barat Sumatera
•
Perairan
•
Perairan
•
Perairan Kalimantan Utara dan Timur
•
Selat Makassar
•
Teluk Cendrawasih
Massalembu
Sulawesi dan Halmahera Utara
Papua
DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG BMKG
JUM’AT, 3
SEPTEMBER 2010
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN SELATAN, LAUT NATUNA BAGIAN UTARA, SELAT MALAKA BAGIAN UTARA, PERAIRAN BAGIAN SELATAN BANDA ACEH, SAMUDERA HINDIA BARAT PULAU NIAS HINGGA KEP. MENTAWAI, SAMUDERA HINDIA BARAT BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN ENGGANO, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, PERAIRAN SELATAN BANTEN, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA BARAT, LAUT TIMOR TIMUR, PERAIRAN KEP. DAMAR DAN TANIMBAR, PERAIRAN SELATAN KEPULAUAN KAI DAN ARU, LAUT ARAFURA BAGIAN BARAT, PERAIRAN BARAT PULAU YOS SUDARSO, TELUK CANFERTARIA DAN SAMUDERA PASIFIK UTARA PAPUA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 5,0 M DI : LAUT ANDAMAN, LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT SUMATERA, PERAIRAN UTARA HINGGA BARAT BANDA ACEH, PERAIRAN BARAT DAYA BANTEN, LAUT ARAFURA BAGIAN TIMUR, PERAIRAN SELATAN PULAU YOS SUDARSO DAN PERAIRAN BARAT MERAUKE .
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG BMKG
SABTU, 4 SEPTEMBER 2010
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN SELATAN, PERAIRAN BAGIAN UTARA HINGGA SELATAN BANDA ACEH, SAMUDERA HINDIA BARAT SUMATERA, PERAIRAN BARAT NIAS HINGGA KEP. MENTAWAI, PERAIRAN ENGGANO, SAMUDERA HINDIA BARAT BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, PERAIRAN SELATAN BANTEN, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA, LAUT ARAFURA, PERAIRAN SELATAN PULAU YOS SUDARSO, PERAIRAN BARAT MERAUKE, PERAIRAN TIMUR PULAU BIAK, SAMUDERA PASIFIK HINDIA UTARA PAPUA DAN TELUK CARFENTARIA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 5,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT SUMATERA DAN SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT BANDA ACEH .
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG BMKG
MINGGU, 5 SEPTEMBER 2010
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN SELATAN, SELAT MALAKA BAGIAN UTARA, SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT SUMATERA, PERAIRAN BAGIAN UTARA HINGGA SELATAN BANDA ACEH, PERAIRAN BARAT NIAS HINGGA KEP. MENTAWAI, SAMUDERA HINDIA BARAT BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN ENGGANO, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, PERAIRAN SELATAN BANTEN, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA, PERAIRAN UTARA PULAU BIAK, LAUT ARAFURA, PERAIRAN BARAT PULAU YOS SUDARSO, PERAIRAN BARAT MERAUKE, TELUK CARFENTARIA BAGIAN UTARA DAN SAMUDERA PASIFIK UTARA PAPUA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 5,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA DAN LAUT ANDAMAN .
UPDATE 2010 AUGUST 30
PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG BMKG
SENIN, 6 SEPTEMBER 2010
GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CINA SELATAN BAGIAN UTARA, SAMUDERA HINDIA BARAT LAUT SUMATERA, PERAIRAN BAGIAN UTARA HINGGA SELATAN BANDA ACEH, SAMUDERA HINDIA BARAT KEP. MENTAWAI, SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA BENGKULU HINGGA BARAT LAMPUNG, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN SELATAN BANTEN, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA, LAUT ARAFURA BAGIAN TIMUR, PERAIRAN SELATAN PULAU YOS SUDARSO, PERAIRAN BARAT MERAUKE DAN TELUK CARFENTARIA . REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 5,0 M DI : LAUT ANDAMAN .
UPDATE 2010 AUGUST 30
