E4 ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KONDISI CUACA EKSTREM
Wido Hanggoro Danang Eko Nuryanto Sri Noviati Utoyo Ajie Linarka Hastuadi Harsa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2012
Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat cepat khususnya di kota-kota besar memicu peningkatan perubahan tata guna lahan.
Sumber : Dinas PU DKI Jakarta (2009) Masterplan Pengendalian Banjir dan Drainase Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
1
Latar Belakang
Dilihat dari aspek lingkungan, perubahan tata guna lahan merupakan ancaman terhadap daya dukung lingkungan. Sedangkan jika dilihat dari aspek cuaca/iklim, perubahan tersebut dapat memicu perubahan kondisi cuaca/iklim.
Sumber : Simpson, M.D., (2006), Role of urban land use on mesoscale circulations and precipitation. Ph.D. diss. North Carolina State Univ., Raleigh
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
2
Permasalahan
Perubahan tata guna lahan biasanya tidak digambarkan secara terperinci dalam sebuah model cuaca atau klimat. Tingkat perubahan yang terjadi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap hasil yang dikeluarkan oleh suatu model cuaca/iklim (nilai akurasi prediksi khususnya untuk kejadian ekstrim). Estimasi Grid dalam keadaan sebenarnya vs model
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
3
Permasalahan
Perangkat lunak yang mudah digunakan (Graphical User Interface) untuk menganalisis hasil keluaran model masih sulit ditemukan Keluaran model yang cukup besar merupakan salah satu masalah dalam hal sharing data (berbagi)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
4
Metodologi
FOKUS KEGIATAN Memasukan data tata guna lahan yang lebih detail kedalam model cuaca WRF – EMS Melihat pengaruh perubahan tersebut terhadap output model dengan menggunakan data ekstrim sebagai validator.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
5
Hasil
Informasi wilayah pemukiman (a)USGS vs (b)BIG
Hasil
Grafik Korelasi (kiri) dan RMSE (kanan) untuk parameter curah hujan pada masing-masing stasiun pengamatan
Hasil
Grafik Korelasi (kiri) dan RMSE (kanan) untuk parameter kecepatan angin pada masing-masing stasiun pengamatan
Hasil
Akses GrADS Data Server melalui 202.90.199.54:8080
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
9
Sinergi Koordinasi
Koordinasi yang dilakukan masih dalam tahap sosialisasi kegiatan dan pengambilan data yang dibutuhkan Dalam hal ini koordinasi dilakukan dengan BNPB daerah dan stasiun pengamatan BMKG di wilayah Jabodetabek Komunikasi dengan pakar/ahli dibidang pemodelan Cuaca untuk memperoleh masukan terkait kegiatan penelitian ini Sosialisasi hasil serta pemanfaatan hasil penelitian belum dilaksanakan secara maksimal.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
10
Pemanfaatan Hasil Kegiatan
Data, metode serta hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk menunjang layanan informasi cuaca (khususnya cuaca ekstrim) yang lebih akurat. Tersedianya layanan situs berbagi data cuaca yang dapat digunakan secara global melalui internet. Kebutuhan tools ekstraksi output model dapat teratasi (khususnya untuk pengguna yang kurang familiar dengan output model cuaca), sehingga analisa dapat dengan mudah dilakukan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
11
Potensi Pengembangan kedepan
penelitian pada modifikasi data land use untuk wilayah yang lebih luas (Pulau Jawa) dan pengujian skema konveksi yang paling cocok untuk wilayah kajian Penyempurnaan tools ekstraksi data terkait visualisasi serta penyempurnaan GrADS Data Server
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
12
Foto Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
13
TERIMA KASIH Wido Hanggoro Danang Eko Nuryanto Sri Noviati Utoyo Ajie Linarka Hastuadi Harsa