BAD V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan basil analisa data dan pembahasan, serta melihat tujuan dari
dilaksanakannya penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1.
Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor
dinilai cukup
representatif menggambarkan potensi yang dimiliki suatu Kelompok Kecamatan dibanding menggunakan analisa kelompok. 2.
Berdasarkan variabel ekonomi ada 8 kelompok Kecamatan di Kota Surabaya, yaitu •
Kelompok I : Kecamatan Tegalsari dan Pabean Cantikan dengan potensi bisnis, wisata dan
perdagangan yang tinggi serta berpotensi berkembang sebagai
daerah industri besar. •
Kelompok II
: Kecamatan Genteng, Bubutan, Krembangan, Gubeng,
Wonokromo dan Dukuh Pakis dengan potensi bisnis, wisata dan perdagangan yang tinggi. •
Kelompok III : Kecamatan Simokerto dan Sawahan dengan potensi industri sedang yang tinggi serta potensi bisnis, wisata dan perdagangan yang tinggi.
46
47
•
Kelompok IV
: Kecamatan Semampir, Sukolilo, Mulyorejo, Wiyung,
Wonocolo, Gayungan, Jambangan, Benowo dan Lakarsantri potensi di bidang ekonominya rendah. •
Kelompok V : Kecamatan Kenjeran dan Tambaksari dengan potensi industri sedang yang tinggi.
•
Kelompok VI : Kecamatan Rungkut dan Gunung Anyar dengan potensi industri besar yang tinggi.
•
Kelompok VII : Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Karangpilang, Tandes dan Sukomanunggal dengan potensi industri sedang dan industri besar yang tinggi.
•
Kelompok VIII : Kecamatan Asemrowo dengan potensi di bidang ekonominya tinggi.
3.
Berdasarkan variabel so sial demografi ada 8 kelompok Kecamatan di Kota Surabaya, yaitu : •
Kelompok I : Kecamatan Tegalsari, Bubutan dan Simokerto yang merupakan daerah pemukiman dan berfasilitas so sial.
•
Kelompok II : Kecamatan Genteng dan Krembangan yang merupakan daerah pemukiman dan berfasilitas so sial serta merupakan daerah pendidikan SMU ke atas.
48
•
Kelompok III : Kecamatan Pabean Cantikan dan Gunung Anyar yang merupakan daerah berfasilitas sosial dan Kecamatan Sukolilo dan Wonocolo yang merupakan daerah pendidikan SMU ke atas.
•
Kelompok IV : Kecamatan Semampir yang merupakan daerah pemukiman dan berfasilitas
sosia~
Kecamatan Kenjeran yang merupakan daerah kantong -
kantong urban / pendatang, Kecamatan Tambaksari yang merupakan daerah pemukiman dan berfasilitas sosial serta merupakan daerah kantong - kantong urban / pendatang. •
Kelompok V : Kecamatan Gubeng, Sawahan dan Wonokromo
yang
merupakan daerah pemukiman dan berfasilitas so sial, daerah pendidikan SMU ke atas dan daerah kantong - kantong urban / pendatang. •
Kelompok VI : Kecamatan Rungkut yang merupakan daerah berfasilitas sosial dan merupakan daerah kantong - kantong urban / pendatang.
•
Kelompok VII : Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Karangpilang, Dukuh Pakis, Wiyung, Gayungan, Jambangan, Tandes, Sukomanunggal dan Lakarsantri yang merupakan daerah dengan kondisi sosial demografi yang rendah.
•
Kelompok VIII : Kecamatan Mulyorejo, Asemrowo dan Benowo yang merupakan daerah kantong - kantong urban / pendatang.
49
4.
Selama dua tahun, perubahan yang terjadi adalah : •
Wilayah Surabaya Pusat yang terdiri dari Kecamatan Tegalsari, Genteng, Bubutan dan Simokerto tetap merupakan daerah dengan potensi industri yang rendah, potensi bisnis, wisata dan perdagangannya telah tinggi, kepadatan penduduknya telah tinggi walaupun jumlah penduduk datangnya rendah. Kecamatan Simokerto merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi.
•
Wilayah Surabaya Utara yang terdiri dari Kecamatan Pabean Cantikan, Semampir, Krembangan dan Kenjeran tetap merupakan daerah dengan potensi industri, bisnis, wisata dan perdagangan yang rendah,
dan kepadatan
penduduknya telah tinggi. •
Wilayah Surabaya Timur yang terdiri dari Kecamatan Tambaksari, Gubeng, Rungkut,
Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar,
Sukolilo dan Mulyorejo
merupakan daerah dengan potensi industri sedang, bisnis, wisata dan perdagangan yang rendah, kepadatan penduduknya rendah walaupun jumlah penduduk datangnya tinggi. Kecamatan Sukolilo dan Gubeng tetap merupakan daerah pendidikan tingkat SMU ke atas. •
Wilayah Surabaya Selatan yang terdiri dari Kecamatan Sawahan, Wonokromo, Karangpilang, Dukuh Pakis, Wiyung, Wonocolo, Gayungan dan Jambangan tetap merupakan daerah dengan potensi di bidang ekonomi dan so sial demografi yang rendah.
50
•
Wilayah Surabaya Barat yang terdiri dari Kecamatan Tandes, Sukomanunggal, Asemrowo, Benowo dan Lakarsantri telah menjadi daerah dengan potensi industri sedang yang tinggi, potensi bisnis, wisata dan perdagangannya rendah, potensi industri besarnya tetap rendah dan kepadatan penduduknya juga rendah.
5.2 Saran
Dapat dilakukan analisa lanjutan yaitu Analisa Diskriminan untuk mengetahui variabel yang membedakan setiap Kelompok Kecamatan.