BAB5
PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti mengembangkan tujuh hipotesis yang melibatkan lima variabel penelitian, yaitu gaya kepemimpinan partisipatif, motivasi, komitmen organisasi dan kinerja karyawan, melalui penyebaran kuesioner terhadap responden karyawan PT BPR Karya Perdana Sejahtera Su..rabaya. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan
cronbach alpha. Uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji t untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian SPSS versi 21.0, maka penelitian ini menghasilkan tujuh kesimpulan hipotesis sebagui berikut :
1. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2013), Khan, Hafeez, Rizvi, Hasnain, Mariam (2012), Lestari (2010) dan Sehfudin
(20 11) menunjukkan bahwa
peran
pimpinan
atau
gaya
kepemimpinan dari empat penelitian terdahulu menyatakana bahwa gaya kepimipinan berpengaruh signifikat terhadap kinerja karyawan. Hal
ini
diperkuat juga oleh teori yang dikemukan Hersey dan Blanchard (2005 :118), menyatakan bahwa masing - masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalam situasi yang tepat meskipun disadari bahwa setiap orang memiliki gaya yang disukainya sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya
95
96
meskipun perlu. Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan
oleh
Blanchard,
dalam
organisasi
atau
perusahaanl
instansi ada 5 bentuk gaya kepemimpinan yaitu Kepemimpinan Otokratis, Kepemimpinan Partisipasif,
Kepemimpinan Demokrasi,
Kepemimpinan,
Kendali Bebas, Kepemimpinan Kontigennis, dan Kepemimpinan Situasional. Dari Kelima gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai "situational leadership". Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang-orang yang dipimpinnya. Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus mempertimbangkan dua strategi pokok: a.
Pimpinan. harus berfw"lgsi sebagai "coach" dan" mentor", pembimbing, pengarah, dan penasehat bagi pegawainya.
b.
Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat memberdayakan para pegawai; seperti usaha untuk menidentiftkasikan serta menghilangkan semua hambatan yang dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkinerja dengan baik..
2.
Hasil uji hipotesis kedua, memperlihatkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, yang diukur dengan indikator. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Devi (2009) menunjukkan bahwa
97
motivasi pengaruh yang signiftkan positif terhadap kinerja karyawan. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa karyawan umumnya menginginkan suatu pekerjaan yang sesuai dengan harapannya sehingga akan menimbulkan perasaan puas pada dirinya. Hal ini akan mendorong motivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi sehingga kinerja mereka akan meningkat. Motivasi merupakan hal yang sangat penting harus dimiliki sesorang dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Dengan motivasi yang tinggi seseorang akan mempunyai semangat untuk bekerja keras demi tercapainya suatu tujuan, sehingga produktivitas seseorang tersebut akan meningkat. Pada hakekatnya perilaku manusia dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan tujuan dari suatu kegiatan. Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyebutkrul ada salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan. Bahwa semakin kuat motivasi kerja, kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja karyawan akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya 3.
Hasil uji hipotesis ketiga, memperlihatkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yang diukur dengan indikator. Dengan adanya komitmen yang kuat akan mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini juga sejalan dengan pendapat dari
98
basil penelitian dari Harrison dan Hubard (2007;89) menyatakan bahwa komitmen mempengaruhi outcomes (keberhasilan) organisasi. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh komitmen organisasional. Karyawan yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam bekerja tidak mempunyai keinginan untuk keluar dari perusahaan dan dalam hal ini merupakan modal dasar untuk mendorong produktivitas yang tinggi. Sehingga dari ketiga pernyataan tersebut dapat
disimpulka.~
bahwa gaya
kepemimpinan partisipatif, motivasi dan komitmen organisasi berpengaruh sigPJfikan terhadap kinerja karyawan di PT. BPR Karya Perdana Sejahtera.
5.2. Saran dan lmplikasi Manajerial Secara ringkas saran dan implikasi manajerial dari basil penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Efektivitas dalam organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan gaya kepemimpinan partisipatif, motivasi serta dorongan komitmen organisasi dalam instansi yang terkait langsung pada karyawan dengan cara menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif dan saling menghargai antar bagian dan karyawan.
2.
Peran gaya kepemimpinan partisipatif menjadikan pemimpin selalu menjadi fokus evaluasi mengenai penyebab keberhasilan atau kegagalan organisasi, upaya mempengaruhi karyawan dengan petunjuk, perintah, dan membantu bawahan serta memberikan kontribusi yang berharga akan menimbulkan perubahan yang positif dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
99
3.
Pemberian dorongan
s~bagai
salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan
untuk meningkatkan gairah kerja karyawan, seperti peluang promosi, peluang pertumbuhan personal, pengakuan tanggungjawab dan prestasi sehingga dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. 4.
Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa komitmen organisasional mempunyai pengaruh signifikan dan dominan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut mengindikasikan ba..'lwa karyawan memiliki komitmen yang tinggi pada organisasinya akan memungkinkan untuk dapat menerima perubahan sebagai hal yang positifuntuk organisasi tempat dia bekerja.
4.
Saran untuk penelitian berikutnya dapat menguji u1ang model penelitian ini dengan menambah beberapa variabel lain untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengarubi kinerja karyawan, misalnya variabel kepuasan karyawan, kompensasi. dan lingkungan kerja.
5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dibuat untuk meneliti tentang kinerja karyawan dengan faktorfaktor yang rnempengamhinya, yakni gaya kepemimpinan partisipatif, motivasi dan komitmen organisasi pada karyawan PT BPR Karya Perdana Sejahtera Surabaya. Keterbatasan dalam penelitian sebagai berikut: 1.
Penelitian hanya menganalisa masalah kinerja karyawan dari satu dimensi atau satu sudut pandang yaitu pada PT BPR Karya Perdana Sejahtera Surabaya, namun tidak menggali dari perspektif lain misalnya dari berbagai instansi atau perusahaan lain, sehingga dapat dihasilkan penelitian yang lebih
100
menggambarkan banyak dimensi dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ldnerja karyawan. 2.
Penelitian
1m
belum
mempertimbangkan
seluruh
variabel
untuk
menggambarkan atau sebagai prediktor yang mungkin mempengaruhi kinerja karyawan, dimana masih mungkin terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi selain yang telah diteliti dalam penelitian ini. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diteliti kemungkinan pengaruh variabel-variabel lain yang kemungkinan mempunyai pengaruh terhadap kinetja karyawan. 3.
Ada beberapa pertanyaan yang tidak langsung bisa dipahami oleh responden dan dalam menjawab kuesioner tidak lengkap sehingga harus dikembalikan untuk dilengkapi.