149
BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
8.1 1.
Kesimpulan
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di
desa Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap
yaitu sosialisasi,
transformasi kemampuan dan hasil yang dicapai melalui kemandirian desa wisata. Tahap pertama menekankan pada proses sosialisasi konsep desa wisata dan manfaatnya bagi masyarakat Brayut dilanjutkan dengan menginventarisir potensipotensi wisata di Brayut dan partisipasi masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan desa wisata. Tahapan transformasi kemampuan merupakan bentuk-bentuk campur tangan dari stakeholders untuk memperkuat proses pemberdayaan masyarakat melalui bantuan PNPM Mandiri Pariwisata dan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Di tahapan akhir, Desa Wisata Brayut memperoleh kemandirian dalam mengelola desa wisata yang ditandai dengan kemampuan melaksanakan promosi baik secara mandiri maupun melalui even-even tertentu yang disponsori pihak ketiga sehingga mempunyai pangsa pasar wisatawan sendiri dan selalu siap dikunjungi kapan pun wisatawan datang. Akhirnya sebagai bentuk keberhasilan pemberdayaan masyarakat, Desa Wisata Brayut harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat Dusun Brayut mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan.
149
150
2.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan desa wisata di desa Brayut Pandowoharjo Kecamatan Sleman sesuai tahapan adalah : a.
b.
c.
Tahap Sosialisasi 1)
Komunikasi dan koordinasi
2)
Sikap dan perilaku masyarakat
Tahap Transformasi Kemampuan 1)
Keterbukaan dan transparansi
2)
Kurangnya sumber daya manusia yang terlatih
3)
Kurangnya pemandu wisata
4)
Ketersediaan sarana dan prasarana atraksi wisata
5)
Dana pengembangan
Tahap Kemandirian 1)
Rendahnya
tingkat
pemahaman
masyarakat
tentang
pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata 2) 3.
Belum melibatkan seluruh warga masyarakat
Sebagaimana halnya yang terjadi dalam sistem sosial manapun, ketahanan
sosial budaya itu terus berproses dan dinamis sifatnya. Bisa mengalami kemajuan (progress) atau pertumbuhan, bisa pula mengalami kemusnahan (entropi); biasa bertambah kuantitas dan kualitasnya dan sebaliknya. Desa Wisata Brayut sebagai suatu sistem sosial yang terbuka mengalami perkuatan kehidupan sosial dan budaya sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap pengembangan desa wisata di dusunnya dan disisi lain terdapat dinamika pertumbuhan sosial budaya yang
151
menunjukkan keaktifan sistem sosial yang ada. Perkuatan kehidupan sosial budaya sebagai bentuk ketahanan sosial budaya ditandai dengan : a.
Pembentukan lembaga kemasyarakatan
b.
Kebersamaan sebagai bentuk tanggung jawab bersama
c.
Toleransi kehidupan beragama
d.
Pelestarian adat istiadat, seni budaya dan cara hidup
8.2
Rekomendasi
Berdasarkan penelitian di atas, maka dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai berikut : 1.
Pada tahap sosialisasi : a.
Memperkuat komunikasi dan koordinasi, sehubungan dengan
pengelolaan Desa Wisata Brayut diantara pengelola desa wisata dengan tokoh masyarakat, dan tokoh pemerintahan ditingkat dusun serta dengan warga masyarakat, untuk meningkatkan daya dukung bagi pengembangan desa wisata di masa datang. b.
Mensosialisasikan program desa wisata secara terus menerus
kepada warga masyarakat oleh pengelola desa wisata, tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan tingkat dusun agar masyarakat dapat memahami dan mengerti tentang manfaat pemberdayaan melalui pengembangan desa wisata selanjutnya masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan desa wisata.
152
2.
Pada tahap transformasi kemampuan : a.
Meningkatkan keterbukaan dan transparansi program desa wisata
kepada warga masyarakat untuk meminimalkan kesenjangan sosial dengan melibatkan masyarakat dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga diharapkan menimbulkan rasa memiliki di antara warga masyarakat Brayut baik terhadap organisasi desa wisata maupun terhadap dusun Brayut yang dimanfaatkan potensinya sebagai tujuan wisata. b.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pelatihan dan
pengembangan yang intensif, bertahap dan berkelanjutan melalui kerja sama dengan lembaga kemasyarakatan yang ada maupun dengan stakeholders lainnya, sekaligus sebagai bentuk kaderisasi kepemimpinan dusun. c.
Melengkapi
sarana
dan
prasarana
atraksi
wisata
serta
memperbanyak pramuwisata dalam upaya pelayanan prima kepada wisatawan, di samping itu sebagai langkah untuk memperbanyak partisipasi warga masyarakat dalam setiap atraksi wisata dalam upaya meminimalisir kesenjangan sosial dan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. d.
Memperkuat manajemen penghasilan organisasi desa wisata
sebagai bagian dari swadaya masyarakat serta membangun komnunikasi yang intensif dan berkelanjutan dengan stakeholders dalam rangka memperoleh bantuan atau kerja sama saling menguntungkan untuk pengembangan desa wisata.
153
3.
Pada tahap kemandirian : a.
Memberikan pemahaman tentang pentingnya pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan desa wisata secara komprehensif kepada seluruh warga masyarakat Brayut secara terus menerus dan berkelanjutan, selanjutnya masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan desa wisata. b.
Memperkuat keterlibatan warga masyarakat dalam perencanaan
sebagai bentuk perencanaan dari bawah (bottom up planning) dalam upaya meningkatkan kualitas atraksi wisata, memperbanyak fasilitas kegiatan dan atraksinya sehingga mampu meningkatkan jumlah dan lama kunjungan wisatawan yang pada akhirnya mampu melibatkan warga masyarakat sebanyak-banyaknya sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.