BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
8.1. Kesimpulan Bertitik tolak pada permasalahan dan hasil analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : Pertama,
partisipasi
pemuda
di
Desa
Nglanggeran
dalam
mengembangkan potensi Desa Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dapat dikatakan aktif. Namun, keaktifan partisipasi tersebut masih belum merata pada seluruh pemuda, hanya pada sebagian kelompok saja. Meskipun demikian, pemuda yang telah aktif berpartisipasi membangun desa dengan mengembangkan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dan tergabung sebagai pengelola, telah berhasil mengangkat citra desa pada tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan Internasional. Adapun bentuk partisipasi yang diberikan beraneka ragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor pendorong. Kesemua bentuk partisipasi tersebut disatukan dalam program pengembangan kawasan ekowisata yang terlaksana menjadi paket wisata hingga saat ini. Kedua, keberhasilan pengembangan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran tidak muncul begitu saja. Ditemukan berbagai kendala pada saat pemuda melaksanakan pengembangan tersebut. Adapun kendala-kendala yang dihadapi pemuda dikarenakan partisipasi pemuda belum maksimal yang disebabkan oleh perbedaan pemahaman pemuda mengenai urgensi pengembangan pariwisata di Desa Nglanggeran, tidak meratanya semangat, idealisme dan
198
komitmen pemuda untuk membangun daerah, kenakalan pemuda yang masih ada di Desa Nglanggeran, kenakalan pemuda yang masih ada di Desa Nglanggeran, kesulitan menentukan skala prioritas tanggung jawab pemuda, banyaknya pemuda yang melakukan urbanisasi. Selain faktor kepemudaan, faktor lain yang menjadi kendala pengembangan adalah keterbatasan anggaran dan infrastruktur, kondisi lingkungan dan sumber daya alam di Gunung Api Purba Nglanggeran, dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, kendala inilah yang harus dicarikan upaya penyelesaian agar kegiatan pengembangan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dapat berjalan optimal. Ketiga, pemuda dalam mengembangkan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran melakukan upaya-upaya yakni peningkatan partisipasi pemuda melalui penyamaaan pemahaman pemuda terkait urgensi pengembangan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, penguatan semangat, idealisme dan komitmen pemuda untuk membangun dasa, merubah perilaku pemuda melalui penerapan prinsip sapta pesona di kalangan pemuda dan lingkungan sekitar, meningkatkan keterampilan dan pendampingan pemuda sehingga bisa digunakan untuk mendukung pengembangan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain upaya peningkatan partisipasi pemuda, upaya lain yang dilakukan adalah meningkatkan anggaran dan perbaikan infrastruktur melalui kerjasama dengan berbagai pihak, melakukan pelestarian Sumber Daya Alam dengan menjadikan kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi kawasan ekowisata dan mengikuti serta memenangkan berbagai perlombaan untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
199
Upaya yang dilakukan pemuda dalam mengembangkan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran berhasil meningkatkan ketahanan masyarakat desa. Kondisi ini didorong dari partisipasi aktif pemuda dan semua unsur terkait dalam mendukung kelancaran pengembangan pariwisata serta mendorong terciptanya suasana kondusif bagi terwujudnya ketahanan masyarakat desa. Kondisi yang tercipta adalah ketahanan perekonomian masyarakat di Desa Nglanggeran, penguatan sosial kemasyarakatan di Desa Nglanggeran, lingkungan alam di Desa Nglanggeran selalu diupayakan lestari oleh pemuda dan masyarakat sekitar, terjadi pengembangan kegiatan kepemudaan di Desa Nglanggeran.
8.2. Rekomendasi Dijadikannya kawasan Gunung Nglanggeran menjadi kawasan ekowisata berfungsi sebagai pelestarian pola kehidupan (tradisi) masyarakat yang melestarikan alam secara berkelanjutan. Namun pengembangan ini juga perlu mendapatkan perhatian berbagai pihak secara sistematis mulai dari pengenalan potensi, perencanaan pengembangan, pelatihan hingga pemasaran. Dengan pelatihan tersebut diharapkan sektor pariwisata kawasan ekowisata Gunung Nglanggeran dapat lebih berkembang dan tradisi dapat tetap terjaga. Melihat berbagai kendala yang ada, maka pemuda dan masyarakat di Desa Nglanggeran harus bersinergi dan berupaya untuk membuat suatu rangkaian perencanaan pengembangan agar pengembangan yang dilakukan nantinya sejalan dengan pelestarian alam.
200
Mengingat potensi dan posisi pemuda yang sangat strategis sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan dan calon-calon pemimpin masa depan, serta berbagai permasalahan yang menghadapi saat pengembangan kasawan ekowisata Nglanggeran saat ini, maka dibutuhkan peran dari segala elemen untuk membekali generasi muda menjadi generasi yang kuat sehingga kemandirian bangsa bisa diwujudkan. Selain itu diperlukan kesepahaman bagi pemuda dalam melaksanakan agenda-agenda pembangunan karena energi pemuda yang bersatu cukup untuk mendorong terwujudnya perubahan. Pembinaan terhadap pemuda juga menjadi sebuah keharusan yang perlu dilakukan untuk pencapaian tujuan jangka panjang. Pembinaan mengenai seluk beluk partisipasi dapat menjadi hal mendasar yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pemuda karena pentingnya partisipasi diperlukan untuk menjawab permasalahan dalam upaya mencapai tujuan dari pembangunan yang partisipatif. Pelaksanaan kegiatan tanpa anggaran yang mencukupi akan sulit dilakukan, maka pemuda harus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah terkait, melihat program kerja instansi tersebut dan mensinergikan dengan program pengembangan kawasan ekowisata ini. Selain dengan instansi pemerintah, pemuda juga bisa mempergunakan peluang dana CSR yang dekarang sudang dianggarkan oleh berbagai perusahan. Dana ini bisa digunakan dalam rangka pengembangan kapabilitas masyarakat dan pengembangan kawasan lingkungan. Pemuda juga bisa melakukan swadaya sendiri dengan menjual berbagai kreasi kebudayaan yang melekat sebagai ciri khas Desa Nglanggeran.
201
Program pelestarian lingkungan perlu menjadi prioritas utama dalam rangka pengembangan kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Hal ini sebagai konsekuensi dijadikannya kawasna ini sebagai kawasan ekowisata, sehingga keuntungan jangka pendek jangan sampai menggeser pelestarian lingkungan yang akan memberikan kemanfaatan bersama dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pengembangan kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran perlu disinergikan dengan daya dukung dan daya tampung kawasan serta berbagai program pemerintah dalam rangka membangun desa.
202