Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
Bab VII Pembahasan Masalah
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH
7.1
Pembahasan Masalah Secara umum setiap proyek memiliki permasalahan masing-masing, sesuai dengan tingkat kesulitan suatu perencanaan suatu proyek berdasarkan keinginan pemilik proyek. Setiap masalah datang dari sisi teknis dan non teknis yang biasa akan menjadi hambatan dalam membangun suatu proyek. Setiap masalah yang datang harus dengan cepat di tanganin demi kelancaran suatu proyek. Dalam bab ini akan membicarakan masalah tentang tahapan-tahapan dan permasalahan yang terjadi pada pekerjaan Bored Pile Proyek Pembangunan Jalan Layang Koridor Busway Tendean - Blok M - Ciledug (Paket Kebayoran Lama) mengacu data dan kasus yang terjadi di lapangan selama masa kerja praktik di laksanakan. Data tersebut diperoleh dari hasil penelitian baik secara langsung di lapangan maupun data perencanaan. Dari data tersebut, dilaksanakan analisa masalah dan pemecahan yang dilaksanakan di lapangan yang menjadi kesepakatan dari pihak-pihak terkait. Dengan mempertimbangkan faktor unforeseeable lapisan dan struktur tanah pada lokasi pembangunan pondasi bored pile, beberapa kecenderungan yang terjadi selama pelaksanaan di lapangan adalah sebagai berikut : a.
Kelongsoran tanah pada dinding lubang bor pondasi. Ini dapat terjadi karena kondisi tanah pada lokasi titik pondasi cenderung bersifat lunak yang akan menyebabkan penurunan kuat geser tanah yang cukup signifikan. Faktor lain juga disebabkan oleh proses pembuatan lubang bor yang akan menyebabkan perubahan/berkurangnya tegangan yang bekerja pada tanah, sehingga tanah lunak tersebut akan mengembang dan pada akhirnya dapat menyebabkan lubang bor dibawah casing/tidak terbungkus casing akan menjadi rentan VII - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
Bab VII Pembahasan Masalah
terhadap longsor. Selain itu juga, karena lokasi proyek berada di tengah kepadatan lalu lintas, getaran dari kendaran yang lewat sekitar lokasi titik kelongsoran juga menyebabakan terjadinya longsor. Sesuai dengan kondisi diatas, maka tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan campuran bentonite dengan air sehingga tanah menjadi keras juga melakukan pengecoran beton nonstruktural (non-strength) pada lubang bor yang kemudian dilanjutkan dengan pengeboran.
b.
Deformed casing Pemancangan casing pada lapisan tanah keras akan mengakibatkan ujung bawah casing akan mengalami deformasi. Prinsip kerja perbaikannya adalah dengan melakukan pemotongan ujung casing yang deformasi.
c.
Jenis tanah di Lokasi Dari pengamatan terhadap tanah hasil pengeboran, dapat terlihat bahwa tanah tersebut adalah tanah lunak. Sample tanah telah diambil dan dibawa untuk diuji. Tanah lunak
ini dapat dengan cepat
mengalami pelapukan atau volumenya akan mengembang/swelling jika terjadi perubahan kadar air atau jika terjadi perubahan tegangan yang
diterima.
Perubahan
volume/swelling
tersebut
akan
menyebabkan penurunan kuat geser tanah yang cukup significan. Proses
pembuatan
lubang
bor
akan
menyebabkan
perubahan/berkurangnya tegangan yang bekerja pada tanah, sehingga tanah lunak tersebut akan mengembang. Hal ini menyebabkan lubang bor dibawah casing akan menjadi rentan terhadap longsor.
7.2
Perbaikan Lubang Bor Perbaikan dilakukan dengan Metode Slurry yaitu digunakan jika pengeboran dilaksanakan di lokasi dimana kondisi tanahnya rawan VII -2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
Bab VII Pembahasan Masalah
terhadap over break, kondisi dibawah muka air, dan pada kedalaman yang tidak memungkinkan menggunakan casing. Slurry dapat berupa air saja, atau campuran antara bentonite dan air bersih yang disebut minerally slurry atau campuran antara polimer dengan air bersih yang disebut polymer slurry. Penggunaan polymer slurry semakin umum karena compatible dengan lingkungan dan dapat digunakan kembali lebih sering dibandingkan dengan bentonite. Pengaruh penggunakan slurry terhadap daya dukung tiang ditentukan oleh jenis slurry serta lamanya slurry berada didalam lubang pondasi. Secara umum, mineral slurry yang menempel pada dinding lubang akan terbersihkan oleh beton pada saat pengecoran. Akan tetapi jika mineral slurry berada dalam lubang terlalu lama, maka akan terbentuk lapisan yang disebut filter cake yang tebal sehingga sulit untuk dihilangkan pada saat pengecoran beton. Slurry yang menempel di dinding lubang akan mengurangi daya dukung friksi, sedangkan slurry yang bercampur dengan beton akan menyebabkan beton menjadi lemah. Untuk menghilangkan lapisan filter cake dapat dilakukan dengan circulating slurry, sebagaimana telah umum digunakan oleh Caltrans. (California Department of Transportation)
7.3
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor •
Pengeboran harus diselesaikan sesuai dengan panjang desain pondasi tiang bor. Jika terjadi perbedaan antara kondisi geologi aktual dan data hasil soil investigasi yang digunakan pada perhitungan desain, elevasi dasar aktual dari pondasi tiang bor harus disetujui oleh site engineer dari desainer.
•
Pengeboran harus diselesaikan sesuai dengan panjang desain pondasi tiang bor. Jika terjadi perbedaan antara kondisi geologi aktual dan data hasil soil investigasi yang digunakan pada perhitungan desain, elevasi dasar aktual dari pondasi tiang bor harus disetujui oleh site engineer dari desainer. VII -3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
•
Bab VII Pembahasan Masalah
Besi tulangan pondasi tiang bor harus diproses dan ditempatkan secara akurat sesuai posisinya sebagaimana yang disyaratkan dalam desain. Jika diperlukan bracing besi tulangan harus dipasang pada sangkar tulangan untuk menghindari terjadinya deformasi.
•
Pengecoran beton harus dilakukan secara menerus. Waktu setting awal (initial setting time) dari beton dan pengangkatan pipa tremie harus dikontrol secara ketat untuk menghindari interlayer pada pile yang disebabkan oleh pengangkatn pipa tremie yang terlalu cepat. Sementara itu, pengangkatan pipa yang terlalu lambat juga tidak diijinkan.
•
Kualitas semua pondasi tiang bor harus diuji menggunakan metode ultrasonic setelah pelaksanaan pondasi tiang bor selesai dilakukan.
•
Kepala pondasi tiang bor (pile head) harus dipotong tanpa menyebabkan kerusakan pada tulangan utama dan pondasi tiang bor itu sendiri.
7.4
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan di Lapangan •
Persiapan Lapangan Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan persiapan di lapangan, yaitu :
Harus tersedia jalan mobilisasi alat yang memadai
Drainase harus dibuat dan dipelihara selama proses pekerjaan
Dapat diperlukan plat baja sebagai bantalan untuk menahan crane dan beton mixer untuk mempermudah mobilisasi alat dan tidak merusak eksisting
Dipersiapkan penerangan yang cukup di lokasi-lokasi penting dalam proyek, terutama saat malam atau cuaca buruk
Kendaraan untuk mempermudah pekerja lapangan dalam memantau pekerjaan
VII -4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
•
Bab VII Pembahasan Masalah
Metode Pengeboran Metode pengeboran harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadi kemiringan lubang bor secara vertical. Sebelum menyentuh muka air tanah (MAT), mata bor yang digunakan adalah auger sedangkan bila sudah menyentuh muka air tanah (MAT), mata bor yang digunakan adalah bucket.
•
Slurry Slurry digunakan untuk berbagai kepentingan dalam metode bored pile. Biasanya untuk mencegah kelongsoran. Slurry yang digunakan adalah air, polimer, dan bentonite. Polimer berfungsi mempercepat
terjadinya
pengendapan
sedangkan
bentonite
digunakan untuk mencegah kelongsoran. Penggunaan slurry disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan lapangan dan semua itu harus dilakukan percobaan saat pembuatan bentonite. Pelaksanaannya juga harus diperhatikan, baik dalam pembuatan dan
pembuangan
jangan
sampai
menyebabkan
masalah
lingkungan.
•
Pembuangan Tanah Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di samping crane
Tanah tersebut harus segera
dikeluarkan agar tidak
mengganggu proses pengeboran
Umumnya disiapkan suatu lokasi dalam proyek untuk penampungan
sementara
tanah
galian
dan
kemudian
dikeluarkan dari lokasi proyek dengan alat berat pada saat waktu yang telah ditentukan ke daerah tertentu
VII -5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
•
Bab VII Pembahasan Masalah
Desanding/Recycling Proses recycling ini perlu dilakukan untuk memisahkan tanah, bentonite dan excavation soil.
•
Pemasangan Pembesian Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Pembesian ini perlu dipasang deking beton digantung di besi tulangan menggunakan kawat
Penurunan besi harus
kedalam lubang yang sudah dibersihkan
diperhatikan
kelurusannya
agar
tidak
terjadi
kemiringan dan kerusakan pada lubang bor
Bagian bawah besi tulangan dimasukan terlebih dahulu dan digantung di dinding casing dengan batang besi, setelah itu dilakukan
penyambungan
besi
tulangan
dengan
cara
pengelasan.
Jika terjadi kerusakan, maka besi tulangan harus diangkat. Kemudian dilakukan perbaikan terhadap kerusakan pada lubang bor ataupun besi tulangan, setelah itu besi tulangan dipasang kembali.
•
Pemasangan Pipa Tremie Hal yang harus diperhatikan :
Pemasangan harus dilakukan dengan benar dan lurus secara vertical
Penyambungan harus dengan kencang dan rapi agar tidak copot pada saat pengangkatan kembali setelah pengecoran
•
Pengecoran Beberapa hal yang harus diperhatikan :
Slump beton ±14 cm
Pipa tremie harus sesuai dengan keadaan lapangan VII -6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama)
Bab VII Pembahasan Masalah
Perhitungan dan pemilihan waktu pengecoran untuk menjaga kualitas beton selama proses pengecoran
Perlu dilakukan pengukuran dan pencatatan kedalaman lubang bor setiap kubik readymix untuk dibandingan dengan perhitungan teoritis dan untuk monitoring mutu bahan dan waktu pengecoran
Jeda pengecoran kubikan tidak boleh lama sebab dapat merusak kualitas beton
Metode dan alat yang digunakan dalam meratakan dan memadatkan beton
Pengangkatan kembali casing jangan sampai merusak lubang bor, besi dan beton
7.5
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan •
Manajemen Lapangan
Proses penggalian yang menggunakan air atau slurry dapat berpeluang merusak kebersihan serta kestabilan permukaan lapangan
Perlu system drainase lapangan yang baik
Lapangan yang rusak akibat permukaan yang terendam air atau lahan yang kurang luas akan menyebabkan resiko crane yang tidak stabil dan beton readymix yang sulit mencapai lokasi
Dengan adanya aliran beton disaat pengecoran dapat mengangkat pembesian sehingga tidak berada di level yang diinginkan
Biaya dan waktu untuk perbaikan
VII -7
http://digilib.mercubuana.ac.id/