BAB VII INFRASTRUKTUR
7.1. LISTRIK Listrik menjadi kebutuhan vital bagi rumah tangga maupun dunia usaha dewasa ini. Oleh karena itu, seiring bertambahnya jumlah rumah tangga maupun unit usaha, produksi listrik perlu terus ditingkatkan agar mencukupi kebutuhan rumah tangga maupun dunia usaha. Secara umum pelayanan dan keterjangkauan listrik di Kabupaten Lombok Tengah sudah dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Penyaluran listrik diupayakan ke depan akan terus ditingkatkan melalui rancangan dan rencana pemerintah untuk membuat dan menambah gardu listrik di setiap kecamatan. Sampai dengan tahun 2012, setidaknya 79% rumah tangga di Kabupaten Lombok Tengah telah teraliri oleh listrik yang berasal dari listrik PLN maupun non PLN. Rumah tangga yang menikmati aliran listrik terbanyak terdapat di Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Praya. Adapun sebesar 21% rumah tangga masih dalam kondisi tidak berlistrik yang jika dilihat persebarannya dapat diketahui persentase terbesar rumah tangga tidak berlistrik terdapat di Kecamatan Pringgarata. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 7. 1 Sumber Penerangan Rumah Tangga per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 JUMLAH RUMAH TANGGA KECAMATAN LISTRIK LISTRIK NON TIDAK ADA PLN PLN LISTRIK PRAYA BARAT 6198 446 2863 PRABARDA 5339 171 1987 PUJUT 8034 316 4019 PRAYA TIMUR 7329 216 565 JANAPRIA 7917 96 494 KOPANG 8204 23 699 PRAYA 8547 78 314 PRAYA TENGAH 5394 295 136 JONGGAT 9631 414 550 PRINGGARATA 7425 189 9905 BATUKLIANG 6740 12 650 BATUKLIANG UTARA 5082 310 1211 JUMLAH 85,840 2,566 23,393 SUMBER : BASIS DATA TERPADU PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL, 2012
Gambar 7. 1 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Penerangan per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 45.0 40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 -
LISTRIK PLN LISTRIK NON PLN TIDAK ADA LISTRIK
Berdasarkan Data PT PLN (Persero) Rayon Praya, jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Lombok Tengah sampai dengan tahun 2012 sebanyak 141.911 pelanggan dengan pelanggan rumah tangga sebanyak 135.446 pelanggan dan pelanggan non rumah tangga sebanyak 6.465 pelanggan yang meliputi pelanggan bisnis, industri, perkantoran dan pelanggan sosial. Guna menunjang kinerjanya, PLN dilengkapi dengan beberapa sarana antara lain berupa gardu listrik yang dari sisi jumlah dan besar tegangannya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga diikuti dengan peningkatan kapasitas, dan peningkatan panjang jaringan. Sebagai gambaran, pada tahun 2008 tercatat gardu sebanyak 378 buah dengan KVA terpasang sebesar 31.025, panjang jaringan (JTM) 546.650 kms dan JTR sepanjang 764.972 kms, dan pada Tahun 2011 angka-angka tersebut mengalami peningkatan masing-masing 450 buah gardu dengan KVA sebesar 35.895, dan panjang jaringan JTM dan JTR masing-masing 590.690 kms dan 820.600 kms. Tabel 7. 2 Jumlah Gardu Listrik PLN dan Tegangannya di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008-2011 GARDU KVA TERPASANG (BUAH) 2008 378 31,025 2009 389 32,260 2010 397 35,057 2011 450 35,895 Sumber : PLN Ranting Praya
TAHUN
Setiap tahun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Lombok Tengah mengalami peningkatan, demikian pula dengan jumlah daya tersambung. Jumlah pelanggan listrik dan daya tersambung tahun 2012 semakin meningkat karena program dari Pemerintah dan PLN yang menerima layanan pemasangan listrik pra bayar. Adapun sejak tahun 2012 lalu, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM melalui Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral telah memprogramkan pemasangan meteran listrik pasca bayar secaracuma-Cuma untuk rumah tangga miskin di beberapa kecamatan.
Selain dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), masyarakat juga mendapatkan akses listrik dari beberapa pembangkit litrik yang dikelola oleh pemerintah berupa 1.416 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya mencapai 176.300 watt. Berikut adalah daftar PLTS yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah hingga tahun 2013. Tabel 7. 3 Pembangunan PLTS di Kabupaten Lombok Tengah
No. Tahun 1
1991
2
2002
3 4
5
2003 2006
2007
Dibangun Oleh JICA & PT.PLN NTB Distamben NTB Distamben NTB Lisdes PT.PLN NTB
Ditjen LPE
1
Watt per unit 48,500
48,500
10
50
500
25
50
70
50
Unit
Total (Watt)
1,250
Tersebar
Tersebar
3,500
a.Praya Timur b.Pujut
Ganti
50
1,050
70
50
3,500
5,000 50
5,000 14,150
Ditjen LPE 6
2008
APBD II
Prabarda a.Prabarda b.Praya Barat c.Praya Timur d.Pujut Pujut Praya Timur Pujut
50
50
2,500
Prabarda
7
2009
Desa Teratak
21
1 283
Kecamatan Batukliang Utara Tersebar
APBD I
PDT
Lokasi
Jumlah Terpasang
PDT
105
50
5,250
Ditjen LPE Ditjen LPE
1 150
5,000 50
5,000 7,500
APBD II
35
50
1,750
Prabarda Pujut Praya Timur Praya Timur Prabarda
Prabarda
Praya Barat
Tersebar
Pengembur Pandan Indah Montong Ajan dan Serage Kateng dan Banyuurip Bilelando Truwai Mertak Ganti Pengembur dan Tumpak Selong Belanak, Mekarsari, dan Mangkung Mekarsari Batu Jangkih Mertak Semoyang Kidang Montong Sapah Kabul, Pandan Indah, Batujangkih, Montong Sapah, dan Monton Ajan Banyu Urip,
No. Tahun
Dibangun Oleh
Lokasi
Jumlah Terpasang Unit
Watt per unit
Total (Watt)
Kecamatan
Pujut
Praya Timur
Ditjen LPE PDT
8
2010
Proyek LIMAR PT.PLN NTB APBD II
9
2011
PDT APBD II
200 105
50 50
10,000 5,250
2
2,500
5,000
5
50
250
75 15
50 50
3,750 1,500
Janapria Prabarda Praya Timur Pujut Pujut Prabarda Praya Timur Pringgarata Praya Barat Pujut Prabarda Praya Barat
10 11
2012 2013
Distamben NTB Ditjen EBTKE Ditjen EBTKE KPDT
94
50
4,700
1 1 1
15,000 15,000 10,000
15,000 15,000 10,000
Pujut Praya Timur Prabarda Prabarda Praya Barat
Desa Mangkung, Mekarsari, Selong Belanak, Kateng Pengembur, Tumpak, Mertak, Pengengat Sengkerang, Ganti, Sukaraja, Landah, Beleke Semoyang, dan Bilelando Sabe, Pendem, Selebung Rembige, Kerembong, Durian Serage Semoyang, Kidang Truwai Truwai, Mertak Montong Ajan Bilelando Pemepek Kateng Pengengat Montong Sapah Selong Belanak Tumpak, Pengembur Semoyang Batujangkih Batujangkih Pandan Indah Sukadana
80 80 6,400 Pujut 1,401 176,300 Jumlah Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kab. Lombok Tengah,2013
Selain itu, dikembangkan pula Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Lombok Tengah. Yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Hingga tahun 2013, baru terdapat 3 (tiga) unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Lombok Tengah dimana salah satunya yaitu PTMH Aik Berik yang berlokasi di Dusun Gontoran Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara tidak beroperasi sejak tahun 2012 lalu. Adapun PLTMH Pemotoh yang sedianya direncakan pengadaannya tahun 2013 tidak jadi terlaksana karena kendala administrasi pelelangan kegiatan di Kementerian ESDM. Berikut daftar Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah hingga tahun 2013. Tabel 7. 4 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kab. Lombok Tengah NO.
1.
2.
3.
NAMA
LOKASI
KAPASITAS (kW)
TAHUN
DIBANGUN OLEH
Dusun Rerantik Desa Lantan APBN / Lisdes PLTMH LANTAN 100 2006 Kec. Batukliang PLN Utara Dusun Gontoran PLTMH AIK Desa Aik Berik Distamben 25 2008 BERIK Kec. Batukliang Prov. NTB Utara Dusun Pemasir Desa Lantan Distamben PLTMH PEMASIR 35 2012 Kec. Batukliang Prov. NTB Utara Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kab. Lombok Tengah,2013
KET.
tdk beroperasi sejak thn. 2012 jaringan terkoneksi dgn PLTMH Lantan
Meskipun peningkatan tersebut telah diupayakan, nampaknya belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata. Hal itu membuka pikiran sebagian masyarakat utamanya di wilayah yang relatif terpencil untuk mengusahakan listrik secara swadaya, baik perorangan atau kelompok. Alternatif lain selain listrik PLN yang sudah dan akan dikembangkan di Kabupaten Lombok Tengah antara lain: a. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), terdapat di Kecamatan Pringgarata, Batukliang, dan Batukliang Utara; b. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), terdapat di Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat Daya, Praya Barat, Pringgarata; c. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi (PLTBE), terdapat di Kecamatan Praya Barat Daya, Pringgarata; d. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), terdapat di Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur; e. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL), terdapat di Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur; dan
f. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL), terdapat di Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur. 7.2. Air Bersih Berbagai sumber air minum yang saat ini telah diusahakan oleh pemerintah dan masyarakat Lombok Tengah antara lain dengan memanfaatkan air permukaan, Sumur bor dan mata air. Data dari pelanggan PDAM Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011, jumlah pelanggan sebanyak 27.496 rumah, pemakaian air yang terjual 7.029.006 m3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 7. 5 Data Jumlah Sambungan Air Minum dan Data Pemakaian Air Minum (M3) di PDAM Kab. Lombok Tengah Tahun 2011 Tahun
2009
2010
2011
Jumlah Pelanggan
23,081
25,671
27,496
Air Tersalurkan
5,676,180
6,359,799
7,029,006
Sumber: PDAM Kabupaten Lombok Tengah Sumber air minum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindungi terdiri dari sumur tak terlindungi, mata air tak terlindungi, air sungai dan sumber lainnya. Untuk meningkatkan jumlah sumber air bersih, Pemerintah Daerah menyiapkan sumur bor yang lokasinya tersebar di 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah. Berikut data sumur bor yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 7. 6 Jumlah Sumur Bor di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 No 1 2 3 4
Kecamatan
Jumlah
Genset
Tenaga Kicar Angin Listrik
Janapria 8 7 1 Kopang 1 1 0 Praya 8 8 0 Praya Barat 11 10 1 Praya Barat 5 Daya 8 8 0 6 Praya Tengah 4 3 1 7 Praya Timur 13 8 3 8 Pujut 11 9 2 Jumlah 64 54 8 Sumber: Dinas PU dan ESDM Kabupaten Lombok Tengah, 2013
Tenaga Surya
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 0 1 0 1
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, sumber air minum masyarakat Kabupaten Lombok Tengah pada saat ini sangat bergantung air PDAM. Tetapi berdasarkan data yang sama sekitar 65,52% rumah tangga masih memanfaatkan sumur dangkal untuk kegiatan mandi, cuci, kakus sedangkan untuk memasak tetap menggunakan air olahan dari PDAM atau air isi ulang.
Pengguna PDAM masih didominasi oleh masyarakat dalam Kecamatan Praya, Batukliang, dan Pujut. Adapun pengguna sumur berdasarkan data Dinas Kesehatan paling banyakdi Kecamatan Jonggat, Kopang, dan Praya Barat. Selengkapnya tersaji dalam tabel berikut. Tabel 7. 7 Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2012 No.
Kecamatan
Ledeng
Sumur
Sungai
Hujan
PDAM
Lainnya
3695
6466
*
*
3. 006
416
1057
1735
*
*
1.314
*
2475
3571
*
416
3.089
*
1
Praya Barat
2 3
Praya Barat Daya Pujut
4
Praya Timur
864
4448
*
*
913
1
5
Janapria
283
3854
*
*
618
55
6
Kopang
2406
6852
*
*
2485
13
7
Praya
7970
6325
*
*
7.784
4
8
Praya Tengah
1487
4835
*
2
1.799
*
9
Jonggat
1147
10904
*
*
1.301
*
10
Pringgarata
1127
*
*
*
1.192
*
11
Batukliang
2746
5489
*
5
3.995
11
12
Batukliang Utara
2884
842
Total
28141
55321
Keterangan Sumber
* *
41 *
27.496
5 505
: *) Data Tidak Tersedia : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2013
Untuk kuantitas sumber daya air di Kabupaten Lombok Tengah secara umum masih dapat dikatakan ketersediannya masih mencukupi kebutuhan, Saat ini Kabupaten Lombok Tengah memiliki 46 sungai. Selain itu, Kabupaten Lombok Tengah juga memiliki 60 embung dan dua bendungan besar yaitu :
Bendungan Batujai yang luasnya mencapai 300 ha mempunyai fungsi dan manfaat antara lain : irigasi lahan pertanian seluas 2.426 ha, pengendali banjir, penyediaan air minum, pembangkit listrik microhydro, perikanan darat dan pariwisata; Bendungan Pengga yang luasnya mencapai 500 ha mempunyai fungsi dan manfaat antara lain : irigasi lahan pertanian seluas 3.585 ha, pengendali banjir, pembangkit listrik microhydro, penyediaan air baku penduduk sekitar, perikanan darat dan pariwisata;
Gambar 7. 2 Bendungan Batujai,
(b) Bendungan Pengga
Guna mengetaui kualitas air di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, dilaksanakan pengujian kualitas air dengan mengambil sampel di beberapa sungai/waduk. Sebagaimana tabel hasil pengujian kualitas air di 6 (enam) lokasi di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011 maka diperoleh hasil analisis dengan Metode Storet sebagai berikut : Tabel 7. 8 Hasil Analisis Data Dengan Metode STORET No.
Badan Air
skor I
Kategori
Skor II
Kategori
1.
Sungai Leneng
-15
C. Cemar sedang
-15
C. Cemar sedang
2.
Sungai Surabaya
-16
C. Cemar sedang
-15
C. Cemar sedang
3.
Dam Srigangga
-15
C. Cemar sedang
-14
C. Cemar sedang
4.
Sungai manhal
-15
C. Cemar sedang
-15
C. Cemar sedang
5.
Sungai Puyung
-15
D. Cemar sedang
-19
D. Cemar Berat
6.
Waduk Batujai
-17
C. Cemar sedang
-17
C. Cemar sedang
Keterangan: Skor I
: Musim Kemarau
Skor II
: Musim Hujan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan tampak bahwa sungai yang dipantau memiliki tingkat pencemaran yang sama yaitu cemar sedang,dengan selisih nilai pencemaran yang relatif sedikit. Hanya parameter coliform yang berada diambang batas sedangkan parameter yang lainnya masih berada di bawah baku mutu. 7.3. PERSAMPAHAN Pelayanan persampahan untuk Kabupaten Lombok Tengah saat ini masih relative lebih rendah jika dibandingkan dengan kota/ kabupaten lainnya , hal ini dapat dilihat dari luas layanan kebersihan yang hanya mencakup di daerah perkotaan saja, dan dari 15 ( lima belas) kelurahan yang ada di Kota Praya baru 8 (delapan) kelurahan yang bisa terlayani, dengan prosentase cakupan untuk tahun 2006 sebesar 36,48% terhadap jumlah penduduk terlayani persampahan dan tahun 2011 sebesar 39,96% terhadap jumlah penduduk terlayani persampahan.
Tabel 7. 9 Jangkauan Pelayanan Persampahan di Kota Praya No
Nama Kelurahan
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah
Keterangan
1
Kelurahan Panji Sari
3.148
180
Terlayani
2
Kelurahan Leneng
7.702
538
Terlayani
3
Kelurahan Renteng
4.475
403
Terlayani
4
Kelurahan Praya
11.398
241
Terlayani
5
Kelurahan Prapen
11.877
397
Terlayani
6
Kelurahan Tiwu Galih
9.799
321
Terlayani
7
Kelurahan Semayan
4.877
418
Belum Terlayani
8
Desa Bunut Baok
8.867
741
Belum Terlayani
9
Desa Gerunung
4.973
312
Terlayani
10
Desa Gonjak
4.290
302
Belum Terlayani
11
Desa Jago
8.766
913
Belum Terlayani
12
Desa Aikmual
3.927
382
Belum Terlayani
13
Desa Mertak Tombok
5.459
322
Belum Terlayani
14
Desa Montong Terep
10.015
488
Terlayani
15
Desa Mekar Damai
5.024
164
Belum Terlayani
8
Desa Bunut Baok
8.867
741
Belum Terlayani
Dengan asumsi timbulan sebesar 2,5 l/org/hari untuk sampah domestik ditamabah sampah non domestik sebesar 25 % dari sampah domestik, maka timbulan sampah di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk sebesar 882.046 jiwa adalah sebagai berikut : Sampah domestik Sampah non domestik Jumlah
: 1.631 m3/hari 3 : 544 m /hari 3 : 2.175 m /hari
Jumlah timbulan sampah yang mendapat pelayanan persampahan meliputi 8 ( delapan ) kelurahan/desa yang ada di Kecamatan Praya dengan jumlah timbulan sampah sbb : Sampah domestik Sampah non domestik
3 : 159 m /hari : 40m3/hari
: 199 m3/hari Data timbulan sampah di Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan kecendrungan samakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini akan menyebabkan beban pelayanan persampahan menjadi semakin berat dari waktu kewaktu, sementara itu kemampuan / alokasi pendanaan untuk pelayanan persampahan di kabupaten Lombok Tengah masih sangat terbatas. Jumlah
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa karakteristik sampah di Kabupaten Lombok Tengah relative sama dengan karakteristik sampah untuk kota-kota di Indonesia pada umumnya yang terdiri dari : Sampah Organik
+
70 %
Sampah anorganik
+
28 %
B3
+
2%
Untuk kebutuhan pengelolaan sampah, Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kab. Lombok Tengah memiliki alat berat berupa 1. Gerobak sampah : 10 unit yang tersebar di 8 kelurahan di Kecamatan Praya yang terlayani pelyanan sampah 2. 42 buah TPS di dalam kota Praya yang masih dalam jangkauan pelayanan persampahan 3. 21 kontainer di dalam wilayah pelayanan sampah 4. 8 unit dumptruck 5. Amroll 4 unit 6. Kendaraan Roda tIga 2 unit 7. Buldozer 1 unit yang diletakkan di TPA Lajut 8. Excavator 1 unit dalam kondisi rusak berat Sistem pengelolaan persampahan adalah sampah rumah tangga dikumpulkan terlebih dahulu oleh petugas gerobak menuju TPS atau Kontainer terdekat. Kemudian sampah – sampah tersebut dengan menggunakan truk akan diangkut menuju TPA. Terdapat satu uit TPA di Kabupaten Lombok Tengah yang terletak di Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah dengan luas 1 Ha. Secara keseluruhan kondisi pengelolaan TPA di Lombok Tengah belum dapat dikategorikan baik, karena system pengelolaanya masih secara open dumping. Padahal pengelolaan TPA secara Open Dumping sudah tidak diperbolehkan lagi sesuai dengan system pengelolaan TPA di Desa Lajut yang telah disesuaikan dengan system Sanitary Landfill setara dengan pengelolaan TPA di lokasi kota sedang dan kota besar, namun dalam pengelolaanya terkesan masih Open Dumping. Untuk masalah sampah domestik, upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan antara lain dengan membangun sistem pengolahan sampah pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di Kelurahan Prapen dan Kopang rembiga. Untuk tahap awal, sistem ini mampu mengolah sampah organik yang dihasilkan masyarakat menjadi kompos dengan jumlah masyarakat penerima manfaat masing-masing kelurahan 1600 jiwa yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dijual kepada para petani sehingga mengurangi pemakaian pupuk anorganik. 7.4. POS DAN TELEKOMUNIKASI Dalam upaya untuk mengembangkan infrastruktur Pos dan Telekomunikasi, pemerintah telah berupaya untuk membangun kerja sama yang sangat baik dengan investor yang ingin menanamkan modalnya untuk pembangunan Lombok Tengah. Salah satu upaya serius pemerintah Kabupaten Lombok Tengah adalah dengan mempermudah serta mempercepat proses pengurusan ijin bagi kepentingan dunia usaha. Dengan adanya daya saing perusahaan pemerintah (Telkom) dengan beberapa perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (Provider) jaringan telepon genggam, pelanggan telepon khususnya untuk kebutuhan rumah tangga mengalami fluktuasi kendati telepon genggam relatif lebih mahal daripada telepon konvensional. Namun dengan kelebihannya, yaitu dapat digunakan secara mobile
telepon genggam saat ini lebih diminati oleh masyarakat dibuktikan dengan banyaknya Tower/ Menara Telekomunikasi Seluler. Jumlah prasarana Telkom yang ada di Kabupaten Lombok Tengah meliputi (1) Kantor Telkom sebanyak 2 buah, (2) Warung Telkom sebanyak 25 buah, (3) Telepon Umum sebanyak 13 buah, (4) Telepon Rumah sebanyak 2.332 buah, dan (5) Telepon Flexi dalam jumlah yang cukup banyak. Jumlah prasarana Pos dan Giro di Kabupaten Lombk Tengah adalah sebagai berikut : (1) Kantor Pos dan Giro sebanyak 1 buah, (2) Kantor Pos Kecamatan sebanyak 8 buah, dan (3) Bis Surat sebanyak 25 buah. Tabel 7. 10 Tower/Menara Telekomunikasi SELULER di Kab. Lombok Tengah Tahun 2012 NO 1 I
ii
iii
iv
v
KECAMATAN 2 PRAYA
NO 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA PERUSAHAAN 4 PT. Persada Sokka Tama PT. Excelcomindo Pratama PT. Indosat PT. Protelindo PT. Telkomsel PT. Flexi PT. Ida Lombok PT.Deltacomsel Indonesia PT. XL Axiata
JLH. MENARA 5 9 5 1 3 1 1 4 3 1 28
1 2 3 4 5 6 7 8
PT. Persada Sokka Tama PT. Excelcomindo Pratama PT. Indosat PT. Protelindo PT. Telkomsel PT. Ida Lombok PT.SMART Telecom PT. Hutch ison cp telecomunication(HCPT)
9 4 1 1 1 1 1 1
Jumlah PRAYA BARAT
Jumlah JONGGAT
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah PRINGGARATA
Jumlah BATUKLIANG UTARA
1
9
PT. Persada Sokka Tama PT. Excelcomindo Pratama PT. Indosat PT. Protelindo PT. Telkomsel PT. SMART Telcom PT.Deltacomsel Indonesia PT. Hutch ison cp telecomunication(HCPT) PT. Mitra Langgeng Perkasa
1 2 3 4 5
PT. Persada Sokka Tama PT. Excelcomindo Pratama PT. Telkomsel PT. Mitra Langgeng Perkasa PT. XL Axiata PT. Persada Sokka Tama
KET 6 -. Tertinggi 72 M -. Terendah 30 M
-. Tertinggi 72 M -. Terendah 40 M
20 3 3 2 1 2 1 2 1
-. Tertinggi 72 M -. Terendah 51 M
1 17
4
2 8 1 1 1 13
-. Tertinggi 92 M -. Terendah 52 M
NO 1
KECAMATAN 2
NO NAMA PERUSAHAAN 3 4 2 PT. Telcomsel 3
PT. Deltacomsel Indonesia
1
4
PT. Excelcomindo Pratama
2
Jumlah vi
BATUKLIANG
KOPANG
1
PT. Persada Sokka Tama
1
2
PT. Exelcomindo Pratama
9
3
PT. Telcomsel
1
4
PT. Indosat
1
-. Tertinggi 72 M
5
PT.Protelindo
1
-. Terendah 52 M
6
PT. SMART Telcom
1
7
PT. Mitra langgeng perkasa
1 15
1
PT. Persada Sokka Tama
3
-. Tertinggi 102 M
2
PT. Exelcomindo Pratama
6
-. Terendah 51 M
3
PT. Telcomsel
1
4
PT.Flexi
1
5
PT. Deltacomsel Indonesia
3
6
PT.Ida Lombok Mataram
3
7
PT. Gametrako Tunggal
1
Jumlah viii
JANAPRIA
18 1
PT. Persada Sokka Tama
3
2
PT. Exelcomindo Pratama
5
-. Tertinggi 72 M
3
PT. Telcomsel
2
-. Terendah 51 M
4
PT. Indosat
2
Jumlah ix
PRAYA TIMUR
12 1
PT. Persada Sokka Tama
4
2
PT. Exelcomindo Pratama
5
-. Tertinggi 72 M
3
PT. Telcomsel
2
-. Terendah 51 M
4
PT. Indosat
2
Jumlah x
PUJUT
-. Terendah 51 M
8
Jumlah vii
JLH. MENARA KET 5 6 1 -. Tertinggi 72 M
13 1
PT. Persada Sokka Tama
4
2
PT. Exelcomindo Pratama
10
3
PT. Telcomsel
3
4
PT. Indosat
3
-. Tertinggi 72 M
5
PT.Protelindo
2
-.Terendah 15 M
6
PT. SMART Telcom
2
NO 1
KECAMATAN 2
NO NAMA PERUSAHAAN 3 4 7 PT.Ida Lombok Mataram 8
PT. Deltacomsel Indonesia
Jumlah xi
KET 6
2 28
PRAYA TENGAH
1
PT. Persada Sokka Tama
4
2
PT. Exelcomindo Pratama
5
3
PT. Telcomsel
1
-. Tertinggi 72 M
4
PT.Protelindo
1
-. Terendah51 M
5
PT. Deltacomsel Indonesia
1
6
PT. Hutch ison cp telecomunication(HCPT)
1
Jumlah xii
JLH. MENARA 5 1
PRAYA BARAT DAYA
1
PT. Persada Sokka Tama
13 2 -.Tertinggi 52 M -. Terendah 51 M
2 Jumlah
PT. Exelcomindo Pratama
1 3
TOTAL MENARA DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
190 MENARA
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, 2013 Dalam sebuah masyarakat, kebutuhan akan media informasi adalah mutlak diperlukan. Dengan adanya media informasi tersebut , maka berita/informasi dalam berbagai aspek kehidupan dalam sebuah masyarakat akan dapat tersampaikan dengan cepat. Berikut adalah jumlah media surat kabar harian yang beredar di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2007- 2011. Tabel 7. 11 Jumlah Media Surat Kabar di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008-2011 2009 5
2010 2011 2012 6 6 6 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Lombok Tengah
Selain media Surat Kabar, di Kabupaten Lombok Tengah juga terdapat media informasi eloktronik berupa radio. Selain digunakan sebagai media informasi berupa berita, radio juga digunakan sebagai media hiburan, seperti misalnya pemutaran musik, talk show cerita bersambung, dll. Sebagai media informasi dan hiburan yang paling digemari masyarakat, televisi di Kabupaten Lombok Tengah telah dapat menerima siaran seluruh TV Nasional dan beberapa TV lokal di Provinsi NTB. Namun berdasarkan survey primer yang telah dilakukan, belum terdapat siaran TV lokal khusus untuk Kabupaten Lombok Tengah .
Berikut adalah data jumlah siaran radio/TV nasional yang bisa ditangkap di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2008-2011. Tabel 7. 12 Jumlah Radio/TV Nasional di Kab. Lombok Tengah Tahun 2008-2011 2008
2009
2010
2011
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Lombok Tengah 7.5. KARAKTERISTIK TRANSPORTASI Sistem transportasi Kabupaten Lombok Tengah melayani dua pola pergerakan yaitu pergerakan regional dan pergerakan antar wilayah di dalam Kabupaten Lombok Tengah sendiri. Pola pergerakan regional terjadi karena posisi Kabupaten Lombok Tengah berada di tengah Pulau Lombok dan menjadi gerbang masuk Provinsi NTB dengan keberadaan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten ini. Sedangkan pola pergerakan antar wilayah di dalam Kabupaten merupakan pergerakan antar desa, antara desa dan antar kota kecamatan, antar wilayah kecamatan dan antara kecamatan dengan ibukota kabupaten. Sistem transportasi yang berada di Kabupaten Lombok Tengah tersebut meliputi transportasi jalan raya dan transportasi udara. 7.5.1. TRANSPORTASI DARAT A. JARINGAN JALAN Prasarana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah kondisinya cukup baik terutama dalam menunjang pola pergerakan barang dan orang, sehingga mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Prasarana jalan di Kabupaten Lombok Tengah dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. 13 Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2013 Jalan Nasional (Km) 29,68
Status Jalan Panjang Jalan (Km) Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa (Km) (Km) (Km) 170,95 739,44 621,4 940,07 Sumber: Dinas PU & ESDM Kab. Lombok Tengah (2013)
Penentuan fungsi jaringan jalan di Kabupaten Lombok Tengah mengacu pada UU No. 13/1980 tentang jalan dan PP No. 26/1985 tentang jalan. Sarana jalan di Kabupaten Lombok Tengah, berdasarkan fungsinya dibagi atas jalan primer (utama) dan jalan sekunder sedangkan berdasarkan statusnya dibagi atas: jalan negara/nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten. Menurut status pengawasan dan kondisi jalan pada tahun 2013 total panjang jalan panjang 940,07 km yang terdiri dari jalan nasional 29,68 km, jalan provinsi 170,95 km, jalan kabupaten 739,44 km, dan jalan desa 621,4 km dengan total kondisi jalan baik 561,48 km, kondisi jalan sedang 54,88 km, kondisi jalan rusak sedang 25,40 km dan 298,32 km kondisi jalan rusak berat. Tabel 7. 14 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Tahun 2013
No 1 2 3
Status Jalan Nasional Provinsi Kabupaten Total
Baik 19,73 130,02 411,73 561,48
Kondisi Jalan Jumlah Sedang Rusak Rusak Berat 9,96 0,00 0,00 29,68 3,53 16,40 21,00 170,95 41,39 9,00 277,32 739,44 54,88 25,40 298,32 940,07 Sumber: Dinas PU & ESDM Kab. Lombok Tengah (2013)
Untuk jalan kabupaten dari total panjang jalan 739,44 Km dibedakan menurut perkerasan jalannya dengan panjang jalan yaitu; jalan aspal hotmix sepanjang 446,38 Km, jalan aspal lapen 148,51 Km, jalan kerikil 75,95 Km, dan jalan tanah 68,60 Km. Tabel 7. 15 Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Lombok Tengah Berdasar Tingkat Kerusakan di Kab. Lombok Tengah Tahun 2013 No 1 2 3 4
Kondisi Jalan Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
Jenis Perkerasan Total Hotmix Lapen Kerikil Tanah Panjang Kondisi Panjang Prosentas Panjang Prosentas Panjang Prosentas Panjang Prosentas (km) e (%) (km) e (%) (km) e (%) (km) e (%) (Km) 411,73 411,73 92,24 0 0,00 0 0,00 0 0,00 41,39 25,65 5,75 15,74 10,60 0 0,00 0 0,00 9 9 2,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 277,32 0 0,00 132,77 89,40 75,95 100,00 68,6 100,00 739,44 446,38 100 148,51 100 75,95 100 68,6 100 Sumber
: Dinas PU & ESDM Kab. Lombok Tengah (2013) Gambar 7. 3 Jenis Perkerasan Jalan di Kabupaten Lombok Tengah
9% 10% ASPAL HOTMIX ASPAL LAPEN 20%
61%
KERIKIL TANAH
Kondisi jalan yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah se cara umum dapat dikategorikan baik, sedang, rusak dan rusak berat. Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM, kondisi jalan baik sepanjang 411,73 Km (56%) dan kondisi rusak berat sepanjang 277,32 Km (37%). Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah setiap tahunnya terus melakukan perawatan dan peningkatan kondisi perkerasan jalan guna menunjang pola pergerakan barang dan orang, sehingga mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Jika dilihat berdasarkan fungsinya, jaringan jalan di Kabupaten Lombok Tengah dapat dibagi menjadi kelas jalan arteri primer, kolektor primer, local primer, local sekunder dan jalan lingkungan.
6%
1%
37% BAIK SEDANG RUSAK RINGAN RUSAK BERAT
56%
Gambar 7. 4 Kondisi Jalan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2013
a. Jaringan Jalan Arteri Primer Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang ke satu yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang ke satu dan kota jenjang kedua. Selain berfungsi sebagai penghubung, jalan ini direncanakan dengan kecepatan terendah 60 km/jam, sehingga jalan merupakan jalan bebas hambatan yang tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang-alik maupun lalu lintas lokal. Jalur arteri primer ini adalah :
Ruas Jalan Mantang - Kopang
Ruas Jalan Kopang - Masbagik
b. Jaringan Jalan Kolektor Primer Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua, atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga. Jalan ini direncanakan dengan kecepatan terendah 40 km/jam. Jalur kolektor primer ini adalah :
Ruas Jalan Kopang-Batas Kota Praya (K-1)
Ruas Jalan Jl. TGH. Lopan (Praya) (K-1)
Ruas Jalan Jl. Sudirman (Praya) (K-1)
Ruas Jalan Praya-Sp. Penujak (K-2)
Ruas Jalan Jl. Mandalika Praya (K-2)
Ruas Jalan Sp. Penujak – Tanak Awu (K-2)
Ruas Jalan Tanak Awu – Sengkol (K-2)
Ruas Jalan Sengkol – Kuta (K-2)
Ruas Jalan Sulin – Sp. Penujak (K-2)
Ruas Jalan Kediri-Praya (K-2)
Ruas Jalan Jl. Gajah Mada (K-2)
Ruas Jalan Praya-Keruak (K-2)
Ruas Jalan Jl. Pejanggik (K-2)
Ruas Jalan Sp.Pengantap – Mt. Ajan – Kuta (K-2)
Ruas Jalan Kuta – Keruak (K-2)
Ruas Jalan Mantang Praya (K-3)
Ruas Jalan Wakul-Ketejer (K-3)
Ruas Jalan Ketejer-Jontlak (K-3)
Ruas Jalan Basuki Rahmat – Praya (K-3)
Ruas Jalan Mt.Ajan – Penujak (K-3)
c. Jaringan Jalan Lokal Primer d. Jaringan Jalan Lokal Sekunder e. Jaringan Jalan Lingkungan Adalah jalan yang melayani pergerakan dalam suatu lingkungan atau kegiatan tertentu dengan ciri-ciri perjalanan dekat, kecepatan rata-rata rendah dan tertinggi 20 km/jam, serta jalan masuk tidak diatasi. Jaringan jalan lokal ini dapat berfungsi sebagai lokal primer maupun lokal sekunder tergantung dari fungsi yang dilayani.
Sistem jaringan transportasi menjadi bagian utama dalam pembentukan struktur ruang. Sistem jaringan transportasi memberikan kerangka terhadap struktur ruang kawasan Kabupaten Lombok Tengah. Sistem transportasi regional yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah lebih banyak ditunjang oleh sistem transportasi darat. Secara keseluruhan sistem transportasi di Kabupaten Lombok Tengah masih didominasi oleh angkutan jalan raya, prasarana dan sarana transportasi yang ada pada prinsipnya telah menjangkau daerah-daerah penting di Kabupaten Lombok Tengah termasuk wilayah perdesaan.
B. JUMLAH DAN PERKEMBANGAN KENDARAAN/MODA Jumlah kendaraan bermotor/ moda yang terdaftar di Kabupaten Lombok Tengah setiap tahun mengalami peningkatan jumlahnya. Jumlah kendaraan bermotor didominasi oleh Jumlah sepeda motor, dimana kepemilikannya setiap tahun terus bertambah. Jumlah kendaraan Angkutan Penumpang justru mengalami penurunan. Data selengkapnya mengenai jumlah angkutan kendaraan bermotor ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 7. 16 Jumlah Angkutan Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di Kabupaten Lombok Tengah No
Jenis Kendaraan
Jmlh kendaraan
Jmlh kendaraan
tahun 2011 (Unit)
tahun 2012 (Unit)
2400
434
1.
Pick Up
2.
Angkutan Sewa / Travel
15
15
3.
Taxi
30
27
4.
Bus
-
2
5.
Truk Jumlah
477
409
3.322
887
Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah C. ANGKUTAN UMUM Terdapat sekitar 13 trayek angkutan pedesaan dan 382 jumlah realisasi ijin trayek. Jumlah armada yang beroperasi sebanyak 502 unit. Disamping itu kendaraan umum tidak bermotor berupa dokar juga beroperasi di dalam kota. Jenis angkutan lainnya yang beroperasi adalah ojek. Tabel 7. 17 Jalur Trayek Angkutan Pedesaan Kabupaten Lombok Tengah No
Kode
Jumlah Kendaraan
Trayek
1.
A1
Jalur Trayek
Tahun
Tahun
Tahun
2010
2011
2012
Unit
Unit
Unit
36
45
44
Aik Bukak – PP
2
5
5
Renteng – Kopang – Waje Geseng
64
19
19
Ganti – PP
18
79
72
Renteng – Mantang – Aik Bukak – PP
2. 3.
A2 B
Renteng – Mantang – Pancordao –
– PP 4.
D
Kopang – Mt.Gamang – Janapria –
5.
E1
Renteng – Mujur – Janapria – PP
5
18
16
6.
E2
Renteng – Mujur – Awang - PP
11
10
10
7.
E3
Renteng – Mujur – Keruak – PP
42
55
52
8.
F1
Renteng – Bt. Nyala – Sengkol –
31
37
37
21
40
38
Slng. Belanak – PP
51
70
68
12
21
18
2
2
2
1
1
1
kuta – PP 9.
F2
Renteng – Penujak – Sengkol – Kuta - PP
10.
H
Renteng – Penujak – Mangkung –
11.
J
Renteng – Darek – Pelambik - PP
12.
C
Renteng – Ubung – Bunjeruk – Sintung – Pemepek
13.
C
Renteng – Puyung – Bunjeruk – Pringgarata – Pemepek
Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Lombok Tengah D. TERMINAL
Terminal adalah tempat putus arus atau peralihan/perpindahan penumpang orang dan barang dari sistem transportasi yang satu ke sistem transportasi yang lainnya sebagai tuntutan wajar untuk efisiensi dalam sistem transportasi. Terminal selain sebagai bagian integral dari suatu sistem lalu lintas dan angkutan jalan raya juga berupa bagian dari tata ruang kota yang membantu efisiensi pemanfaatan jalan. Terminal penumpang dapat dikelompokkan menjadi 3 (Tiga) tipe berdasarkan tingkat pengguna terminal : Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan / atau angkutan lintas batas Negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan kota dan/ atau angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
Terminal penumpang di Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari satu buah terminal kelas B yaitu Terminal Renteng di kota Praya dan 3 (tiga) Terminal Kelas C yaitu Terimal Sengkol, Terminal Kopang, dan Terminal Mujur.
Tabel 7. 18 Data Fasilitas Perhubungan Darat Terminal Dan Shelter No
Nama Terminal Dan Shelter
Tipe
Luas m²
Kapasitas Kendaraan
1.
Terminal Renteng Praya
B
15.000
200
2.
Terminal Kopang
C
5.472
80
3.
Terminal Sengkol
C
4.452
65
4.
Terminal Mujur
C
2.200
30
5.
Tanah Loang Sawak
2034
6.
Shelter Mt. Gamang
525
7.
Shelter Waja Geseng
990
8.
Shelter Darek
238
9.
Shelter Puyung
551
10.
Shelter Janapria
864
11.
Shelter Pringgarata
810
12.
Shelter Semayang
1200
13.
Pos Jaga Terminal Praya
900
14.
Pos Jaga Terminal Renteng
900
15.
Tanah Kantor Pengujian Wage
9.818
40
Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Lombok Tengah
E. RAMBU LALU LINTAS Faktor kelalaian manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Untuk itu, guna mengantisipasi kecelakaan pemasangan marka jalan serta rambu-rambu lalu lintas menjadi penting. Rambu-rambu yang telah dipasang di Kabupaten Lombok Tengah hingga tahun 2012 mencapai 1.676 buah dengan perkembangan per-tahun sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 7. 19 Jumlah fasilitas keselamatan LLAJ (Rambu/RPPJ) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2013 No 1 2 3 4
Tahun Jumlah 2010 639 2011 989 2012 1.290 2013 1.676 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2013
7.5.2. TRANSPORTASI LAUT Tidak terdapat pelabuhan penumpang di Kabupaten Lombok Tengah karena dalam sistem transportasi nasional, Pelabuhan Lembar yang terletak di Kabupaten Lombok Barat merupakan sasalh satu pelabuhan yang melayani lalu-lintas pelayaran antar pulau selain Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur. Yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah hanyalah Pelabuhan Perikanan yaitu Pelabuhan perikanan Nusantara Awang yang terletak di Teluk Awang, Kecamatan Praya Timur. A. Pelabuhan Perikanan Sumberdaya perikanan yang terdapat di sepanjang pantai selatan Kabupaten Lombok Tengah terkolektif pada satu pelabuhan perikanan di Teluk Awang Kecamatan Praya Timur. Pengembangan pelabuhan perikanan tersebut memberikan kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian Kabupaten Lombok Tengah. Hasil penangkapan ikan laut rata-rata sebanyak 1.665,79 ton/tahun, menggunakan kapal motor sebanyak 6 unit, perahu motor tempel sebanyak 658 unit, dan 166 perahu tanpa motor. Selain hasil ikan, perairan laut di Kabupaten Lombok Tengah juga menghasilkan produksi garam sebanyak 1.979,23 ton, rajungan sebanyak 34,74 ton, kepiting 10,34 ton, kerang 0,9 ton, ikan kerapu 5,44 ton, tuna 3,5 ton, udang 167,17 ton, lobster 14,03 ton, dan kakap merah sebanyak 5,8 ton. Diperlukan jaringan transportasi laut maupun darat yang baik untuk distribusi sumber daya perikanan di Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) dikenal juga sebagai pelabuhan perikanan tipe B atau kelas II. Pelabuhan ini dirancang terutama untuk melayani kapal perikanan berukuran 15-16 GT dengan kapasitas 75 kapal atau 2.250 GT sekaligus. Dengan panjang dermaga =150 m, kedalaman kolam =2 m dan fasilitas tambat-labuh untuk kapal berukuran =30 GT, pelabuhan tersebut juga melayani kapal ikan yang beroperasi di perairan ZEEI dan perairan nasional. Tabel 7. 20 Produksi Hasil Laut di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 No
Hasil Laut
1 2 3
Tangkapan Ikan Garam Rajungan
Jumlah Produksi (ton) 1.665,79 1.979,23 34,74
4 5 6 7 8 9 10
Kepiting Kerang Ikan Kerapu Tuna Udang Lobster Kakap merah
10,34 0,9 5,44 3,5 167,17 14,03 5,8
7.5.3. TRANSPORTASI UDARA Transportasi udara sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik yang dapat melayani angkutan penumpang dan barang relatif terbatas khususnya barang bernilai tinggi dan membutuhkan waktu cepat, dan dapat melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh moda transportasi lain. Ketersediaan jaringan transportasi udara memiliki potensi yang besar dalam pengembangan wilayah. Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah yang mendukung Pusat Kegiatan Nasional, Kota Praya di Kabupaten Lombok Tengah dilengkapi oleh Bandara Internasional Lombok (BIL), yang melayani penyeberangan orang dan barang antar daerah bahkan mancanegara.
Gambar 7. 5 Bandara Internasional Lombok
Bandara Internasionl Lombok berlokasi di kecamatan Pujut sekitar 40 km dari kota Mataram dengan menempati area seluas 551 hektar atau 8 kali lipat dari luas bandara lama yang memiliki luas 69 hektar. Pembangunan BIL dimulai pada bulan November 2005 dan selesai pada tahun 2011 serta secara resmi beroperasi pada 1 Oktober 2011. Pembangunan BIL menelan biaya hampir satu triliun atau tepatnya Rp. 945,8 Miliar dengan sumber pendanaan dari Angkasa Pura I (BUMN) sebesar Rp 795,8 miliar, Pemerintah Provinsi NTB Rp 110 miliar dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Rp 40 miliar. Bandara Internasional Lombok adalah Bandara domestik dan internasional yang dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I dan dibuka pertama kali pada tanggal 1 Oktober 2011. Sejak beroperasi hingga saat ini, setidaknya sudah terdapat 13 buah maskapai yang melayani penumpang dari dan menuju Bandara ini dengan tujuan domestik maupun mancanegara. Tabel 7. 21 Maskapai dan Rute Penerbangan di Bandara Internasional Lombok
No 1 2 3 4
Nama Maskapai Indonesia Air Transport Sky Aviation Citilink Garuda Indonesia
5
Lion Air
6 7
Merpati Nusantara Airlines TransNusa Air Services
8 9
Trigana Air Service Wings Air
10 11 12 13
Travira Air Jetstar AirAsia SilkAir
Tujuan Denpasar/Bali
Terminal Domestic
Denpasar/Bali Surabaya Denpasar/Bali, JakartaSoekarno-Hatta, Makassar, Surabaya Jakarta-SoekarnoHatta, Surabaya Bima, Denpasar/Bali, Sumbawa Besar Bima, Denpasar/Bali, Sumbawa Besar Denpasar/Bali Denpasar/Bali, Surabaya Benete Perth Kuala Lumpur Singapore
Domestic Domestik Domestik Domestik Domestik Domestik Domestik Domestik Domestik Internasional Internasional Internasional
7.6. IRIGASI Pola penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Tengah masih didominasi oleh lahan sawah dan pemukiman. Lahan sawah yang tercatat adalah seluas 54.562 ha, umumnya terletak di dataran aluvial, dataran volkan, dan lereng volkan, terdiri atas sawah irigasi teknis 20.087 ha, irigasi setengah teknis 20.879 ha, irigasi sederhana PU seluas 2985 ha, irigasi sederhana non PU 540 ha dan sawah tadah hujan seluas 11.917 ha. Lahan sawah ditanami 2 kali setahun seluas 23.269 ha dijumpai di sebagian wilayah yang mendapat irigasi teknis dan semi teknis, yaitu di wilayah bagian tengah dan utara meliputi Kecamatan Praya Barat, Praya, Praya Tengah, Praya Timur, Jonggat, Pringgarata, Kopang, Batukliang dan Batukliang Utara. Sedangkan lahan sawah tadah hujan seluas 29.553 ha banyak dijumpai di wilayah bagian selatan dan timur, meliputi Kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya Tengah, Praya Timur, Praya Barat Daya dan Janapria. Sawah tadah hujan umumnya ditanami padi sekali setahun, dan pada musim kemarau ditanami palawija, sayuran dan tembakau. Tabel 7. 22 Jumlah Prasarana Irigasi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Waduk/Embung Bendung Saluran Primer Saluran Sekunder Saluran Pembawa Jalan inspeksi Pintu air Saluran Suplesi Bangunan air
Satuan Buah Buah Meter Meter Meter Meter Buah Meter Buah
Jumlah 55 49 128.975 388.227 9,073 214,157 1,621 40,821 4,424
Kondisi Baik 55 49 85.311 379.848 0 128,395 983 37,555 3,374
Rusak 0 0 44.904 138.509 9,073 85,762 638 3,266 1,050
No 10 11
Jenis
Satuan
Embung rakyat Bendung rakyat
Kondisi
Jumlah
Buah Buah
Baik
569 114
Rusak 569 80
0 34
Sumber: Dinas PU dan ESDM Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2013 Berdasarkan data kondisi jaringan irigasi Kabupaten Lombok Tengah 2013, dapat diketahui bahwa dari 35 daerah irigasi (DI) yang ada sebanyak 27 buah dalam kondisi sarana yang baik. Ini artinya 77.1% Daerah Irigasi dalam kondisi baik. Adapun sisanya sebanyak 8 DI masih dalam kondisi perlu diperbaiki karena persentase kondisi infrastrukturnya lebih banyak yang rusak. Kedelapan daerah irigasi yang kondisinya perlu diperbaiki antara lain DI. Jaran Kurus, DI, Mertak Paok, DI. Embung Sade, Di. Embung Dao, DI. Bengak, DI. EMbung Bringe, Jangkihjawe, dan Embung Jongkor. Tabel 7. 23 Kondisi Daerah Irigasi Berdasarkan Persentase Kerusakan Tahun 2103 NO
Nama_DI
Jenis Saluran
Panjang(m)
KONDISI % Baik Rusak
1 2 3 4
Jaran Kurus JENGGUAR Jurang Jembok Lendang Telage
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
1467 3480 598 1884
45% 60% 100% 73%
55% 40% 0% 27%
5 6 7 8 9
Mertak Paok Mesone Mujur 1 OTAK DESE PLAPAK
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
1739 2599 7514 2376 13021
40% 53% 55% 91% 100%
60% 47% 45% 9% 0%
10 Embung Sade
Pasangan
1987
n/a
n/a
11 12 13 14 15 16 17 18
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
1724 2566 2650 3132 3318 11039 217 1980
n/a 61% 100% 72% 88% 100% 100% 70%
n/a 39% 0% 28% 12% 0% 0% 30%
19 BENGAK
Pasangan
1640
48%
52%
20 21 22 23 24
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
4976 2661 2131 2200 768
n/a 61% 100% 100% 100%
n/a 39% 0% 0% 0%
Pasangan Pasangan Pasangan
3015 1123 997
26% 71% 67%
74% 29% 33%
Embung Dao Simbe 1 Wareng Benjor BRAMBANG Embung Dao Melat II Embung Batu Bokah
Embung Bringe Embung Bual Embung Danasari Embung Gabak Embung Goa
25 Jangkih Jawe 26 Embung Jebak 27 Kuang Sampi
Keterangan PERLU DIPERBAIKI BAIK BAIK BAIK PERLU DIPERBAIKI BAIK BAIK BAIK BAIK PERLU DIPERBAIKI PERLU DIPERBAIKI BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK PERLU DIPERBAIKI PERLU DIPERBAIKI BAIK BAIK BAIK BAIK PERLU DIPERBAIKI BAIK BAIK
NO
Nama_DI
28 29 30 31 32 33
Embung Loang Make Embung Muncan Embung Pancor Embung Pare Embung Pejanggik Embung Sepit
Jenis Saluran
Panjang(m)
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
1746 2109 2901 1720 1133 1650
KONDISI % Baik Rusak 100% 100% 91% 100% 100% 100%
Keterangan
0% 0% 9% 0% 0% 0%
BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK PERLU 34 Embung Jongkor Pasangan 747 22% 78% DIPERBAIKI 35 Embung Pendem Pasangan 1431 100% 0% BAIK Sumber : Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum & ESDM, 2013 7.7. SANITASI dan PERMUKIMAN Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan, juga berarti sistem pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, kantor, hotel, pertokoan Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu diperhatikan masalah drainase, persampahan, dan air limbah. Permasalahan di air limbah di Kabupaten Lombok Tengah adalah belum adanya sistem pengolahan limbah, saluran limbah dari rumah penduduk masih memanfaatkan saluran drainase yang ada. Pembangunan IPAL komunal di Desa Sukarara dan BTN Pemda Bonter masih belum dilakukan uji system, masyarakat setempat juga cenderung menolak keberadaan IPAL komunal tersebut karena dianggap susah pada saat pemeliharaannya, sehingga unit septic tank yang sudah terbangun di Bonter belum termanfaatkan dan terbengkalai. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sistem pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Lombok Tengah belum berjalan efektif sebagaimana diharapkan baik diprakarsai oleh pemerintah, dunia usaha ataupun masyarakat sehingga perlu diperhatikan secara khusus. Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disalurkan melalui saluran pipa atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air limbah non tinja ke sungai atau saluran drainase terdekat. Tabel 7. 24 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik
SARANA DAN PRASARANA NO. Uraian A
Pengendalian Pencemaran :
Tahun Pengadaan
Jumlah (unit)
PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA Digunakan Tidak digunakan (s.d. saat ini) Keterangan Jumlah Jumlah (alasan tdk (unit) (unit) digunakan)
LOKASI SARANA DAN PRASARANA
1
IPAL Komunal (air limbah tahu tempe)
2006
3
0
3
2006
1
0
1
2006
1
0
Dana operasional tidak disediakan masyarakat Dana operasional tidak disediakan masyarakat Dana operasional tidak disediakan masyarakat
1
2
IPAL Laboratorium
2008
1
1
3
IPAL Komunal (air limbah domestik)
2011
2
2
-
-
4
IPAL Medis
2011
2
2
-
-
5
IPAL RPH
2008
1
1
-
-
Dusun Lingkung Daye, Desa Puyung Dusun Sumpak, Desa Puyung Dusun Penaban, Desa Mertak Tombok Kantor LH Kelurahan Prapen (Lingkungan Meteng dan Lingkungan Prapen) Puskesmas Mujur dan Puskesmas Praya Tengah RPH Eat Surak
Sumber : Kantor LH, Dinas Kesehatan, Dinas PU Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 Data sekunder dalam kurun 5 tahun terakhir, tingkat kepemilikan jamban keluarga dari 139 desa di Kabupaten Lombok Tengah ada 7 desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) atau sudah tidak buang air sembarangan yang sudah memiliki dan akses jamban yaitu Kelurahan Praya, Kelurahan Semayan, Kelurahan Prapen, Desa Gemel, Desa Segala Anyar, Desa Sukeraje, dan Desa Perine. Permasalahannya, tidak semua jamban yang ada dikategorikan sebagai jamban sehat, terutama dari aspek pemeliharaan, penggunaan material, kelayakan jaringan pipa septik tank, dan bak penampung. Sistem pengelolaan terpusat belum dilakukan, daerah ini belum memiliki IPLT. Pengosongan septik tank atau pengangkutan akhir masih jarang dilakukan, jika bak penampung tinja penuh biasanya penduduk cukup merelokasi pada lokasi lain sekitar tempat yang ada, usaha penyedotan tinja baru ada 2 unit, 1 unit merupakan unit usaha swasta dan 1 unit di bawah kelola Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 7. 25 Jumlah Rumah Tangga Yang Sudah Memiliki Jamban Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 20102011
No
Kecamatan
1
1
2
Praya
Puskesmas
Jumlah Penduduk
3
4
Jumlah KK
Jumlah Jamban Yang Ada
KK Dengan Jamban Sehat Jumlah % tase % tase MS dari dari Jumlah Jumlah Jamban KK
5
6
7
Praya
60,868
15217
Aikmual
46,007
11502
1133 0 6582
1133 0 6475
98.37
100
57.23
74.46
Darek
32,156
8039
3148
2945
93.55
39.16
No
Kecamatan
1 2
3 4 5 6 7 8
9
10
Puskesmas
Jumlah Penduduk
3
4
2
Jumlah KK
Jumlah Jamban Yang Ada
KK Dengan Jamban Sehat Jumlah % tase % tase MS dari dari Jumlah Jumlah Jamban KK
5
6
7
Praya Barat Daya
Batujangkih
20,332
5083
1654
1654
100
32.54
Mujur
34,352
8588
4585
4585
100
53.39
Praya Timur
Ganti
32,753
8189
3859
3859
100
47.13
Penujak
38,564
9641
4115
4115
100
42.68
Mangkung
28,792
7198
2159
2159
100
29.99
Batunyala
36,779
9195
4945
4,321
87.38
53.78
Pengadang
38,612
9653
4106
4106
100
42.53
Muncan
33,529
8383
4067
3,412
83.89
48.51
Kopang
49,246
12312
6477
6477
100
52.6
Langko
34,110
8528
3881
3881
100
45.51
Janapria
41,956
10489
5713
5,175
90.58
54.46
Pringgarata
43,344
10836
4192
4192
100
38.68
Bagu
31,203
7801
2774
2774
100
35.56
Sengkol
50,075
12519
7849
6,541
83.34
62.69
Teruwai
26,465
6617
2910
2345
80.58
43.98
Kuta
37,614
9404
3242
3242
100
34.47
Puyung
31,850
7963
6002
5,672
94.5
75.37
Bonjeruk
20,145
5037
3565
3565
100
70.78
Ubung
35,231
8808
5084
4,920
96.77
57.72
Mantang
42,054
10514
7188
7188
100
68.36
Praya Barat Praya Tengah Kopang Janapria Pringgarata
Pujut
Jonggat
11
Batukliang
Aik Dare
35,538
8885
5622
4,447
79.1
63.27
12
Batukliang Utara
Teratak
53,723
13431
5137
5137
100
38.24
935,298
233832
120,186
114,517
95.28
50.52
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 7.8. DRAINASE Dilihat dari fungsi layanan drainase lingkungan, sistem dan cakupan pelayanan drainase lingkungan di kabupaten Lombok Tengah belum memenuhi haparan. Pada lingkup wilayah kota Praya, perencanaan dan penyusunan program pada prinsipnya sudah mengacu kepada fungsi layanan drainase, yaitu dari saluran tersier, sekunder dan primer, akan tetapi implementasi di lapangan tidak berkembang sebagaimana diharapkan, sistem pengaliran drainase belum berfungsi secara optimal, yaitu dari saluran tersier ke saluran sekunder hingga ke saluran primer. Pada lingkup wilayah perdesaan system saluran drainase lingkungan belum terencana dengan baik, penyusunan perencanaan, program dan target pencapaian umumnya disusun berdasarkan kebutuhan program dan anggaran yang tersedia. Hal lain bahwa kepeduliaan masyarakat dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan drainase lingkungan masih sangat rendah, tidak jarang ditemui saluran drainase yang ada bersifat multi fungsi, di antaranya sebagai tempat pembuangan sampah dan air limbah. Kondisi ini memancing terjadinya genangan dan banjir di beberapa tempat khususnya pada lingkungan
permukiman dataran rendah dan padat, utamanya di kota Praya spot-spot tertentu seperti di depan bioskop lama Kota Praya.