Profil Kabupaten Kampar
INFRASTRUKTUR
BAB 5 5.1.
PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur perhubungan
bertujuan
memperlancar
aksesibilitas
dan
membuka keterisolasian wilayah yang dapat meningkatkan kegiatan perekonomian wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Melalui penyediaan
sarana
dan
prasaran
infrastruktur
perhubungan darat, udara dan sungai yang baik diharapkan
dapat
mewujudkan
keterpaduan
sistem moda sarana dan prasarana perhubungan jalan,
udara,
berwawasan
sungai
yang
lingkungan
efektif,
dan
efisien,
berkelanjutan
melalui peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam mewujudkan peningkatan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Kebijakan pembangunan transportasi di Kabupaten Kampar diarahkan untuk mewujudkan suatu sistem jaringan transportasi yang terpadu dan dapat meningkatkan pelayanan lalu lintas barang dan orang dari daerah sentra produksi, kawasan-kawasan produktif menuju pasar
maupun
outlet
serta
membuka
keterisolasian wilayah pada daerah terpencil.
5-1
Profil Kabupaten Kampar
Tabel 5.1 : Panjang Jalan dan Jembatan di Kabupaten Kampar Tahun 2008 Keterangan
Jumlah
1. Jalan (Km)
3.058,19
•
Jalan Nasional
94,50
•
Jalan Provinsi
242,42
•
Jalan Kabupaten
2.721,27
2. Jembatan (m)
7.468,70
• Kayu
3.749,50
• Beton
2.194,20
• Rangka
990,00
• Gantung
535,00
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten. Kampar, 2008
Panjang jalan di Kabupaten Kampar pada tahun 2008 yaitu 3.058,19 Km yang terdiri dari jalan nasional sepanjang 94,50 Km, jalan provinsi sepanjang 242,42 Km dan jalan kabupaten sepanjang 2.721,27 km. Kondisi geografis Kabupaten Kampar yang banyak dilalui oleh sungai besar dan kecil menyebabkan pembangunan infrastruktur perhubungan jalan membutuhkan tersedianya jembatan sebagai sarana penghubung. Panjang jembatan yang telah dibangun yaitu sepanjang 7.468,70 m, yang terdiri dari jembatan kayu sepanjang 3.749,50 m, jembatan beton sepanjang 2.194,20 m, jembatan rangka sepanjang 990,00
m
dan
jembatan
gantung
sepanjang
535,00
m.
Pertumbuhan
pembangunan dan peningkatan jalan di Kabupaten Kampar terus berpacu dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Perkembangan jumlah kendaraan bus sebanyak 3.557 unit, oplet sebanyak 622 unit, pick-up sebanyak 1.420 unit, truk sebanyak 2.491 unit dan sepeda motor sebanyak 56.659 unit. Meningkatnya arus kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan menyebabkan arus lalulintas semakin padat, diantaranya pada ruas jalan raya Bangkinang - Pekanbaru. Sebagai salah satu solusinya pemerintah meningkatkan jalur jalan tersebut menjadi dua jalur.
5-2
Profil Kabupaten Kampar
5.2.
POS DAN TELEKOMUNIKASI Sektor
pos
dan
telekomunikasi
merupakan salah satu yang sangat penting dewasa
ini.
Berkembangnya
teknologi
komunikasi telah semakin mempermudah interaksi penduduk antar daerah, antar provinsi bahkan antar negara. Jasa pos yang
dapat
dilakukan
di
Kabupaten
Kampar diantaranya pengiriman wesel, surat,
giro
dan
lain-lain.
Sarana
komunikasi juga telah berkembang, bukan hanya pada penggunaan telepon rumah tetapi telah berkembang pada penggunaan telepon seluler dan internet. Operator telepon yang terdapat di Kabupaten Kampar diantaranya TELKOM, TELKOMSEL, INDOSAT, EXCELCOMINDO, dan INDOSAT. Saat ini seluruh kecamatan di Kabupaten Kampar telah dapat dijangkau dengan jaringan telepon seluler. Demikian juga dengan pemakaian internet baik sebagai alat komunikasi maupun sumber informasi sudah mulai memasyarakat di Kabupaten Kampar. Kondisi ini tentunya akan mendukung berkembangnya kegiatan investasi di daerah. Selain itu, dengan semakin mudahnya masyarakat dalam mengakses dan memperoleh informasi terutama tentang program-program pembangunan yang dilaksanakan dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, maka hal tersebut akan mewujudkan persepsi yang sama antara masyarakat dan pemerintah daerah. Sehingga usaha dalam mewujudkan Kabupaten Kampar menjadi negeri berbudaya, berdaya dalam lingkungan masyarakat yang agamis tahun 2020 bukan hanya sebuah impian namun dapat wujudkan menjadi sebuah kenyataan.
5-3
Profil Kabupaten Kampar
5.3.
LISTRIK DAN AIR BERSIH Energi berupa tenaga listrik memegang peranan yang sangat penting bagi
proses pembangunan daerah, namun saat ini persediaan energi listrik masih relatif terbatas dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi listrik yang dibutuhkan masyarakat. Sehubungan dengan itu maka sasaran pelayanan ketenagalistrikan di Kabupaten Kampar adalah meningkatkan penyediaan listrik yang cukup, serta memeratakan pendistribusiannya kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. Tabel 5.2 : Jumlah Pembangkit, Jaringan dan Penggunaan Listrik di PLN Ranting Bangkinang Tahun 2008 Jenis
Jumlah
1. Unit Pembangkit (Buah)
6
2. Daya Terpasang (Kw)
114.000
3. Daya Maksimum (Kw)
114.225
4. Beban Puncak (Kw) 5. Produksi (Kw)
17.150 13.620.631
6. Panjang Jaringan TM (MS)
509,25
7. Panjang Jaringan TR (MS)
727,65
8. Travo Tiang (buah)
368
9. Desa Berlistrik (desa)
90
10. Konsumen (Pelanggan)
52.087
11. Listrik Terjual (Rp. 000)
4.364.528
12. Listrik Terjual (Kwh)
82.539.639
Sumber : PLN Ranting Bangkinang, 2008
Dari 6 unit pembangkit listrik mampu menghasilkan daya listrik maksimum sebesar 114.225 Kw. Jumlah desa yang telah dialiri listrik di Kabupaten Kampar yaitu sebanyak 90 desa atau masih sekitar 150 desa yang belum dialiri listrik. Jumlah konsumen yang menggunakan listrik di Kabupaten Kampar yaitu sebanyak 52.087 pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, industri, kantor jawatan, sekolah sosial, pertokoan, perusahaan dan hotel.
5-4
Profil Kabupaten Kampar
Selain energi listrik, kebutuhan primer penduduk lainnya adalah tersedianya air bersih. Penyediaan air bersih di Kabupaten Kampar terutama di kelola oleh PDAM Tirta Kampar dengan jumlah pelanggan pada tahun 2008 sebanyak 3.865 rumah dan unit pelayanannya meliputi Bangkinang, Air Tiris, Kuok, Tambang dan Teratak Buluh. Jumlah air yang diproduksi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 1.464.954 M3 dengan jumlah air yang terjual sebanyak 797.106 M3. Ini berarti telah terjadi kehilangan air sebanyak 620.159 M3. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi dan produksi air PDAM Tirta Kampar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.3 : Distribusi dan Produksi Air PDAM Tirta Kampar Tahun 2008 (M3) Air Yang Di distribusikan
Air Yang Diproduksi
Pemakaian Air Sendiri
1.133.020
0
1.095.864
546.758
549.106
122.266
0
112.097
90.720
21.377
Kuok
66.420
0
66.420
23.577
42.843
Tambang
88.894
0
88.530
84.033
4.497
Teratak Buluh
54.354
0
54.354
52.018
2.336
1.464.954
0
1.417.265
797.106
620.159
Unit Pelayanan Bangkinang Air Tiris
Jumlah
Air Yang Terjual
Kehilangan Air
Sumber : PDAM Tirta Kampar, 2008
Belum seluruh masyarakat di Kabupaten Kampar dapat menikmati air bersih yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Kampar. Sebagian masyarakat yang belum terjangkau mengunakan sumber-sumber air bersih lainnya misalnya dari sungai, sumur artesis dan sumur galian. Selain itu juga masih terdapat desa yang rawan air minum diantaranya Kecamatan Tapung sebanyak 3 desa, Tapung Hulu sebanyak 4 desa, Tapung Hilir Sebanyak 10 Desa, Kampar Kiri sebanyak 10 desa, Kampar Kiri Hulu sebanyak 10 desa, Kampar Kiri Tengah sebanyak 1 desa, Gunung Sahilan sebanyak 1 desa, Perhentian Raja sebanyak 1 desa, Siak Hulu sebanyak 5 desa dan Kecamatan XIII Koto Kampar sebanyak 13 desa.
5-5
Profil Kabupaten Kampar
Tabel 5.4 : Desa Rawan Air Minum di Kabupaten Kampar Kecamatan
Jumlah
Tapung
3 Desa
Tapung Hulu
4 Desa
Tapung Hilir
10 Desa
Kampar Kiri
10 Desa
Kampar Kiri Hulu
10 Desa
Kampar Kiri Tengah
1 Desa
Gunung Sahilan
1 Desa
Perhentian Raja
1 Desa
Siak Hulu
5 Desa
XIII Koto Kampar
13 Desa
Sumber : Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Kampar
5-6