131
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika, kompetensi, independensi, dan pengalaman terhadap pendeteksian kecurangan melalui Skeptisisme profesional. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1.
Etika auditor berpengaruh positif terhadap Skeptisisme Profesional auditor. Etika
auditor
dapat
meningkatkan kesadaran moral
auditor
untuk
melaksanakan norma-norma yang berlaku dalam pelaksanaan penugasan. 2.
Kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap Skeptisisme Profesional. Semakin baik kompetensi auditor akan meningkatkan kemampuan auditor dalam kecermatan dan kehati-hatian.
3.
Independensi auditor berpengaruh positif terhadap Skeptisisme Profesional. Independensi
diperlukan
untuk
menjaga
kebebasan
auditor
dalam
pelaksanaan tanggung jawabnya secara objektif. 4.
Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap Skeptisisme Profesional. Pengalaman yang dimiliki auditor tidak menjamin apakah dalam pelaksanaan penugasan akan lebih cermat dan berhati-hati, karena setiap penugasan adalah unik atau berbeda-beda.
5.
Etika auditor tidak berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan. Etika yang dimiliki auditor belum dapat menunjang pendeteksian kecurangan.
131 http://digilib.mercubuana.ac.id/
132
6.
Kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap Pendeteksian Kecurangan. Semakin baik kompetensi auditor sangat mendukung kemampuan auditor dalam pendeteksian kecurangan.
7.
Independensi auditor tidak berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan sehingga kebebasan yang dimiliki auditor tidak menjamin apakah kebebasan dan objektivitas auditor dalam pelaksanaan penugasan dapat mendeteksi kecurangan.
8.
Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa fraud adalah unik atau selalu berbeda satu dengan lainnya, dan pengalaman auditor tidak menjamin dapat dengan mudah mendeteksi terjadinya kecurangan.
9.
Skeptisisme Profesional auditor berpengaruh posistif terhadap Pendeteksian Kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa kecermatan dan kehati-hatian auditor, dapat menunjang pendeteksian kecurangan.
10. Etika auditor berpengaruh positif terhadap Pendeteksian Kecurangan melalui Skeptisisme Profesional. Hal ini menunjukkan, etika auditor atau auditor yang memiliki kesadaran moral yang tinggi untuk melaksanakan norma-norma etika dan memiliki kecermatan serta kehati-hatian, dapat menunjang pendeteksian kecurangan. 11. Kompetensi berpengaruh positif terhadap Pendeteksian Kecurangan melalui Skeptisisme Profesional, hal ini menunjukkan kompetensi yang tinggi serta melalui sikap cermat dan kehati-hatian dapat mendeteksi kecurangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
133
12. Independensi auditor berpengaruh positif terhadap Pendeteksian Kecurangan melalui Skeptisisme Profesional. Hal ini menunjukkan sikap independen atau adanya kebebasan dan objektivitas auditor serta memiliki sikap cermat dan kehati-hatian dapat menunjang pendeteksian dan pengungkapan kecurangan. 13. Pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap Pendeteksian Kecurangan melalui Skeptisisme Profesional. Hal ini menunjukkan pengalaman auditor yang baik dan mempunyai banyak kesempatan melaksanakan audit pengadaan barang/jasa, serta didukung dengan memiliki sikap cermat dan kehati-hatian dapat menunjang pendeteksian kecurangan.
B. Implikasi Dari penelitian berhasil dikonfirmasinya semua hipotesis penelitian yang ditawarkan dalam penelitian ini membawa beberapa implikasi praktis maupun teoritis, sebagai berikut: 1.
Implikasi Praktis Penelitian ini berimplikasi pada aparat pengawasan intern pemerintah
khususnya auditor di lingkungan Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Banten. Adanya pengaruh etika, kompetensi, independensi, dan pengalaman terhadap pendeteksian kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui skeptisisme profesional yang dilaksanakan oleh Auditor di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Banten menunjukkan bahwa penguasaan terhadap metode dan teknik audit serta segala hal yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi, fungsi, program, dan kegiatan pemerintah, khususnya kegiatan pengadaan barang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
134
dan jasa pemerintah yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan dapat ditunjang oleh peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif dan didukung dengan Auditor yang profesional dan kompeten dengan hasil audit intern yang semakin berkualitas APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah. APIP sebagai pengawas intern pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean government), menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilainilai dasar dan kode etik aparatur negara. Lebih jauh peneliti menganjurkan agar penentu kebijakan perlu terus menjaga dan meningkatkan kompetensi auditor melalui pemberian pelatihanpelatihan serta kesempatan untuk mengikuti kursus-kursus atau peningkatan pendidikan profesi, dan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada auditor untuk dalam melaksanakan audit pengadaan barang dan jasa, agar memperoleh pengalaman yang lebih banyak. Penentu kebijakan juga diharapkan menanamkan pemahaman etika dan independensi dalam setiap pelaksanaan audit. Penentu kebijakan perlu memahami bahwa APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah, khususnya dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
135
pencegahan dengan melakukan pendeteksian dini terjadinya kecurangan dalam pengadaan barang/jasa yang rawan penyimpangan. 2.
Implikasi Teoritis Sebagaimana
telah
dijelaskan
sebelumnya,
penelitian
ini
telah
menunjukkan pengaruh etika, kompetensi, independensi, pengalaman terhadap pendeteksian kecurangan melalui skeptisisme profesional. Secara teoritis, hal ini mendorong arah riset selanjutnya untuk lebih luas karena masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi auditor dalam mendeteksi terjadinya kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, dalam pelaksanaan auditnya. C. Saran Evaluasi atas hasil penelitian ini harus mempertimbangkan keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian, di antaranya adalah sulitnya mengendalikan responden. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain atau setidaknya dapat memastikan pihak responden bersedia bekerja sama. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diajukan saran, antara lain: 1. Bagi Perwakilan BPKP Provinsi Banten, agar dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para auditor untuk memperoleh pengalaman dalam penugasan audit pengadaan barang/jasa, agar dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam dalam penugasan audit pengadaan barang/jasa pemerintah. 2. Penelitian mendatang sebaiknya melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode wawancara langsung kepada responden untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
136
mengumpulkan data penelitian agar dapat mengurangi adanya kelemahan terkait internal validitas. 3. Peneliti juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperluas objek penelitian pada kegiatan yang diaudit atau cakupan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, dengan semakin luas objek penelitian dan semakin banyak jumlah auditor yang menjadi responden diharapkan hasilnya akan dapat digeneralisasi. 4. Pada penelitian ini, variabel bebas yang diteliti berpengaruh terhadap variabel terikat
skeptisisme
profesional
sebesar
70,5%
dan
variabel
terikat
pendeteksian kecurangan sebesar 69,2%, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh sebesar 29,5% dan 30,8% dari variabel-variabel lain di luar model. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pengaruh variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/