BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR, leverage, dan proporsi komisaris independen terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengikuti PROPER periode 2011-2013. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Dari hasil evaluasi model penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan dihasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini mengandung data outlier, sehingga harus dilakukan pengurangan data outlier tersebut agar memenuhi persyaratan asumsi klasik. Oleh karena itu, penelitian ini hanya menggunakan 113 data untuk diteliti dari 123 data observasi. 2. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t mengasilkan kesimpulan sebagai berikut: - Hasil pengujian hipotesis 1 (H1) menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas jangka pendek. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan, diduga karena prilaku bisnis di Indonesia masih kurang peka terhadap kelestarian lingkungan, sehingga praktik CSR tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, tidak signifikannya pengaruh CSR terhadap profitabilitas jangka pendek karena adanya faktor keuangan
90
perusahaan dari sisi leverage yang tinggi sehingga keuntungan perusahaan tidak stabil bahkan menurun. - Hasil pengujian hipotesis 2 (H2) menunjukkan bahwa CSR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas jangka panjang. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan. Terbuktinya CSR memberi dampak positif terhadap profitabilitas jangka panjang, maka sudah seharusnya CSR diimplementasikan
secara
menyeluruh
demi
mencapai
sustainable
development suatu perusahaan. - Hasil pengujian hipotesis 3 (H3) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas jangka pendek. Artinya, semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka profitabilitas jangka pendek akan semakin menurun. Hal ini diduga karena faktor risiko dari utang yang tinggi dan kurangnya sistem pengendalian dan pengawasan kinerja perusahaan di Indonesia, sehingga utang yang tinggi tidak benar-benar digunakan untuk kegiatan operasional yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, akan tetapi biaya bunga dari utang terus mempengaruhi laba yang akhirnya menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan. - Hasil pengujian hipotesis 4 (H4) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas jangka panjang. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan diduga karena informasi yang terkandung pada tingkat leverage belum dapat dipastikan, sehingga profitabilitas jangka panjang tidak dipengaruhi dari besar atau kecilnya jumlah utang suatu perusahaan.
91
- Hasil pengujian hipotesis 5 (H5) menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas jangka pendek. Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis yang diajukan, diduga karena pengawasan dari komisaris independen masih belum efektif dan penambahan jumlah komisaris independen oleh perusahaan hanya sebatas memenuhi aturan formal yang mewajibkan proporsi komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota komisaris. - Hasil pengujian hipotesis 6 (H6) menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas jangka panjang. Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis yang diajukan, diduga karena keuntungan yang berkelanjutan akan dicapai pada saat perusahaan dapat terus meningkatkan keuntungan jangka pendeknya. Jadi, tidak terdapat hubungan proporsi komisaris independen dengan profitabilitas jangka panjang, pada saat fungsi pengawasan tersebut juga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas jangka pendek.
5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang memungkinkan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Beberapa keterbatasan penelitian ini antara lain: 1.
Penelitian ini hanya menggunakan 3 tahun periode pengamatan, penentuan periode yang hanya tiga tahun menyebabkan hasil penelitian kurang memberikan informasi maksimal mengenai pengaruh setiap variabel independen terhadap kinerja keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
92
2.
Kesulitan mengukur CSR indeks yang akurat. Hal ini dikarenakan tingginya subjektifitas penulis pada saat mencocokkan aktivitas-aktivitas CSR yang diungkapkan perusahaan dengan indikator CSR, sehingga tingkat CSR indeks dapat berbeda untuk satu peneliti dengan peneliti lainnya.
3.
Penelitian ini hanya menggunakan variabel proporsi komisaris independen sebagai variabel yang mewakili good corporate governance (GCG), sehingga belum cukup mendeskripsikan GCG secara keseluruhan.
4.
Penelitian ini tidak menggunakan variabel kontrol sebagai pengendali pengaruh faktor luar yang tidak diteliti.
5.3 Saran Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1.
Memperpanjang periode pengamatan, sebab semakin lama interval waktu pengamatan semakin besar kesempatan untuk memperoleh informasi maksimal yang mendukung keakuratan hasil penelitian.
2.
Memperluas cakupan dalam memperoleh data terkait aktivitas-aktivitas CSR suatu perusahaan, dengan tidak hanya menggunakan annual report tetapi juga sustainability report untuk setiap sampel penelitian agar informasi CSR yang diperoleh lebih rinci.
3.
Mempertimbangkan penggunaan variabel lain yang menjadi indikator good corporate governance selain proporsi komisaris independen, agar tata kelola
93
perusahaan dapat dilihat secara menyeluruh dan hasil dari fungsi pengawasan terhadap kinerja keuangan tidak bias. 4.
Menambahkan variabel kontrol sebagai pengendali pengaruh faktor luar yang tidak diteliti, seperti total aset.
94