BAB V PENUTUP KESIMPULAN Organisasi
Pemuda
Pancasila
merupakan
salah
satu
organisasi
kemasyarakatan dengan eksistensi pergerakan tertua di Indonesia. Organisasi kemasyarakatan identik dengan pergerakan kelompok kepentingan. Model dari kelompok kepentingan sangat beragam sesuai dengan fokus kepentingan dan bentuk kelompok tersebut. Salah satu model kelompok kepentingan yang sesuai
dengan
pergerakan
Pemuda
Pancasila
sebagai
organisasi
kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. Pemuda Pancasila sebagai kelompok kepentingan Asosiasonal terbukti dikarenakan Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada aspek organisasi dalam rangka mengartikulasikan kepentingan organisasi. Hal ini juga ditopang oleh setiap kader dengan soldaritas dan loyalitas yang militan. Proses menjaga keutuhan dan mengawal Pancasila memperlihatkan secara jelas organisasi Pemuda Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi tunggal organisasi demi mewujudkan seluruh tujuan pergerakan organisasi. Bagi organisasi Pemuda Pancasila, Pancasila menjadi satu-satunya jawaban untuk menyatukan kemajemukan yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu,
73
Pemuda Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi tunggal sebagai satu-satunya jawaban dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai kapanpun. Seiring berjalannya waktu, pergerakan organisasi Pemuda Pancasila mengalami batu sandungan dari masyarakat. Batu sandungan yang dimaksud merupakan respon negatif masyarakat kepada eksistensi Pemuda Pancasila khususnya di kabupaten Sleman. Respon yang berbentuk pandangan negatif masyarakat khususnya di Sleman terjadi karena Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang identik dengan kekerasan dan premanisme. Hal tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman untuk menghadapi pandangan negatif masyarakat demi menjaga eksistensi pergerakan organisasi demi mewujudkan tujuan organisasi secara keseluruhan. Pandangan negatif masyarakat luas memberikan dampak pada pergeseran pergerakan organisasi Pemuda Pancasila. Dimulai dari orde lama, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang identik menggunakan otot untuk melakukan pergerakan. Ini disesuaikan dengan kondisi Negara saat itu yang sedang berlawanan dengan komunis PKI. Hal ini tentu harus direspon dengan tindakan represif sehingga Pemuda Pancasila yang dibentuk oleh elite-elite militer menjadi garda depan untuk melawan komunis demi keutuhan NKRI.
74
Pasca runtuhnya orde lama, organisasi Pemuda Pancasila masih dapat mempertahankan eksistensi gerakan organisasi. Organisasi ini mengalami pergeseran pergerakan dengan mengedepankan 3 prinsip yaitu otot, omong dan otak. Hal baru dari pergeseran pergerakan Pemuda Pancasila di era orde baru adalah Pemuda Pancasila merupakan organisasi hasil dari korporatisme Negara. Hal ini dibuktikan bahwa Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang berada dibawah pengaruh kontrol pemerintah dan militer. Pemuda Pancasila menjadi tangan kanan pemerintah dalam proses penyelesaian masalah vertikal. Tidak hanya pemerintah saja, pergerakan organisasi ini juga dipengaruhi oleh elite-elite militer untuk membantu proses pengamanan seperti pengamanan aksi demonstrasi. Selain menjadi bagian korporatisme Negara, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang berada dibawah naungan Golkar. Pemuda Pancasila menyatakan secara resmi sebagai underbow Golkar demi menjaga eksistensi pergerakan dikarenakan Golkar sebagai penguasa peta politik saat orde baru. Bentuk pengaruh Golkar terhadap pergerakan Pemuda Pancasila salah satunya adalah saat pelaksanaan pemilihan umum. Saat pemilihan umum berlangsung, Pemuda Pancasila menjadi barisan depan pengamanan kegiatan-kegiatan politik Golkar yang dilaksanakan saat pemilihan umum seperti kampanye. Runtuhnya orde baru, memberikan dampak perubahan pergeseran organisasi yang dialami oleh Pemuda Pancasila. Reformasi menjadi sebuah era baru yang memberikan warna baru terhadap gerakan organisasi ini. 75
Reformasi menegaskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi menjadi bagian korporatisme Negara. Pemerintah dan militer tidak bisa melakukan kontrol untuk mempengaruhi pergerakan Pemuda Pancasila. Golkar juga tidak menjadi partai politik yang menaungi organisasi Pemuda Pancasila. Hal ini memperlihatkan bahwa saat ini Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang independen dan bebas dari intervensi pemerintah maupun partai politik tertentu. Pemuda Pancasila melalui musyawarah tahun 2001 menegaskan perubahan pergerakan dari OKP menjadi organisasi kemasyarakatan. hal ini jelas memperlihatkan bahwa saat reformasi, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Selain itu, Pemuda Pancasila juga menegaskan mendirikan satu-satunya alat politik organisasi. Alat politik yang dimaksud adalah mendirikan partai politik yang dinamakan Partai Patriot. Selain perubahan pergeseran diatas, Pemuda Pancasila saat ini menjadi organisasi yang netral dalam dunia politik. Netral disini maksudnya setiap kader Pemuda Pancasila diberikan kebebasan untuk bergabung ke partai politik mana saja tidak terpaku dengan Golkar seperti saat orde baru. Semua kader yang bergabung dengan partai-partai politik tentu diwajibkan untuk memperjuangkan ideologi Pancasila sebagai ideologi organisasi. Pandangan negatif masyarakat secara luas terhadap eksistensi Pemuda Pancasila khususnya di kabupaten Sleman juga direspon dalam 2 proses 76
pengorganisasian yaitu rekrutmen dan kaderisasi Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman. Rekrutmen kader yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman terbagi atas satu jenis rekrutmen. Yaitu rekrutmen terbuka yang dilaksanakan secara bersamaan demi meminimalisir waktu, menghemat biaya serta memperlihatkan secara jelas eksistensi organisasi dihadapan masyarakat sebagai organisasi kemasyarakatan yang terjun turun langsung untuk merangkul kader-kader baru. Rekrutmen terbuka difokuskan pada kader-kader baru yang ingin bergabung didasarkan atas kesamaan ideologi dan siap untuk menjadi kader yang loyal. Rekrutmen terbuka diselenggarakan pada level PAC dan organisasi sayap seperti SAPPMA PP Sleman khususnya pada generasi muda. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman diisi oleh kader-kader berkualitas bukan oleh preman. Rekrutmen terbuka selanjutnya terfokus salah satunya pada kader-kader yang telah berada dikepengurusan. Kader-kader tersebut direkrut secara selektif dikarenakan kemampuan dan prestasi yang dimiliki untuk diletakkan kedalam kepengurusan Pemuda Pancasila DIY. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengaruh didalam Pemuda Pancasila DIY sehingga Pemuda Pancasila Sleman dapat mengartikulasikan kepentingan secara tidak langsung dan dipandang keberadaannya oleh pengurus Pemuda Pancasila DIY. 77
Meninggalkan proses rekrutmen, pelaksanaan kaderisasi merupakan rangkaian lanjutan sebagai bentuk respon Pemuda Pancasila Sleman kepada pandangan negatif masyarakat. Kaderisasi dilaksanakan Pemuda Pancasila Sleman dengan jenis kaderisasi formal. Kaderisasi formal disini maksudnya adalah dilaksanakan secara terencana, terinci serta terorganisir sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi. Kaderisasi formal Pemuda Pancasila Sleman dilaksanakan atas 3 fokus dengan bantuan 17 PAC dilevel kecamatan, organisasi sayap yaitu Pasukan Garda Depan dan SAPPMA PP Sleman serta dukungan dari organisasi mitra KOTI DIY dan 234 SC. Ketiga fokus pelaksanaan kaderisasi yang dilaksanakan adalah kaderisasi pada proses pemantapan organisasi khususnya organisasi sayap, kaderisasi pada proses edukasi serta kaderisasi pada kegiatan sosial. Ketiga fokus kaderisasi yang telah dilaksanakan memberikan hasil yang memuaskan kepada internal organisasi khususnya kader yang menjadi semakin militant dan loyal. Tidak hanya itu 3 model kaderisasi ini secara perlahan mulai memberikan pengaruh kepada pandangan masyarakat kabupaten Sleman. Perjalanan pelaksanaan proses rekrutmen dan kaderisasi yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila Sleman sebagai respon terhadap pandangan negatif masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan faktor pendorong keberhasilan serta faktor penghambat. Faktor utama pendorong pelaksanaan rekrutmen dan kaderisasi Pemuda Pancasila adalah Pemuda Pancasila Sleman mampu melakukan kordinasi yang sangat baik dengan 17 PAC dan organisasi sayap 78
khususnya yaitu SAPPMA PP Sleman dikarenakan generasi muda menjadi salah satu target yang direkrut dan dibina sehingga Pemuda Pancasila menjadi organisasi kemasyarakatan yang berkualitas dengan diisi oleh anak-anak muda terbaik dan intelektual. Terdapat 2 faktor besar yang menjadi penghambat pelaksanaan rekrutmen maupun kaderisasi Pemuda Pancasila Sleman. Persoalan dana yang minim dengan masih mengandalkan sumbangan pengurus dan sumbangan sukarela dari luar kepengurusan memberikan kesulitan tersendiri sehingga pelaksanaan rekrutmen menjadi sedikit terganggu dan segmen-segmen kaderisasi yang dilaksanakan sangat terbatas dan sedikit lebih sederhana. Tidak hanya itu, kurangnya kontribusi dan partisipasi dari Pemuda Pancasila DIY yang menaungi Pemuda Pancasila Sleman menjadi penghambat tersendiri dikarenakan Pemuda Pancasila sangat membutuh support dari organisasi induk. Meskipun perjalanan rekrutmen dan kaderisasi Pemuda Pancasila mengalami lika-liku pada akhirnya semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang dicapai. Rekrutmen terbuka dan tertutup berjalan sesuai dengan rencana dan kaderisasi khususnya pada pelaksanaan kegiatan sosial dan proses edukasi berjalan dengan maksimal yang semuanya disesuaikan dengan karakteristik masyarakat kabupaten Sleman secara keseluruhan. Semuanya berakhir pada merespon dan merubah secara perlahan pandangan masyarakat kepada eksistensi Pemuda Pancasila bahwa organisasi 79
kemasyarakatan ini bukan organisasi premanisme dan identik dengan kekerasan melainkan organisasi yang kental dengan nuansa kepedulian sosial antar sesama dan mengedepankan pendidikan. SARAN Pada bagian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran kepada organisasi Pemuda Pancasila dalam rangka memberikan masukan-masukan untuk pergerakan organisasi Pemuda Pancasila yang lebih baik lagi kedepannya. Terdapat 4 saran yang diberikan yaitu :
Menaikkan segmentasi organisasi terkait pergerakan proses rekrutmen yang semakin luas.
Mengadakan kegiatan sosial yang tidak hanya terfokus pada acara-acara bantuan sosial seperti sumbangan-sumbangan materi maupun barang.
Melakukan kordinasi yang lebih intens dengan SKPD Kabupaten Sleman demi memperluas eksistensi pergerakan.
Melakukan inovasi terkait pada internal organisasi dengan membentuk Bidang Dana Usaha dan Sponsorship demi memaksimalkan pemasukan dana dari berbagai sumber kedepannya.
80