BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G3P2A0 UK 35+1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : 1. Pengumpulan/pengkajian diperoleh data Ny. G mengeluh nyeri perut bagian bawah bila janin bergerak dan cemas dengan kehamilannya. Data obyektif inspeksi panggul normal, palpasi abdomen dengan hasil tidak teraba benjolan, bagian fundus teraba bulat, keras, melenting sementara pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting, auskultasi punctum maksimum janin pada kuadran kanan atas perut ibu, sedangkan pada data pemeriksaan laboratorium didapat hasil Hb 11,1 gr/dl, protein urine (-), reduksi urine (-). Pada pemeriksaan USG didapat hasil : Nampak janin tunggal, presentasi bokong, bokong belum masuk panggul, DJJ (+), TBJ 2750 gram, tidak terdapat mioma uteri. Namun pada kunjungan rumah, tidak dilakukan pemeriksaan palpasi dan auskultasi untuk memantau presentasi janin dan mendukung diagnosa kebidanan yaitu letak sungsang. Ini disebabkan karena menurut kebijakan puskesmas, peneliti tidak diperkenankan melakukan pemeriksaan tanpa pendampingan bidan dan hanya sebatas mengobservasi serta mendampingi pasien dalam melakukan posisi knee chest.
65
66
2. Interpretasi Data Dasar meliputi diagnosis kebidanan yaitu Ny.G umur 30 tahun G3P2A0 hamil dengan letak sungsang. Masalah yang dihadapi adalah cemas dengan keadaan yang dialaminya dan nyeri pada perut bagian bawah bila janin bergerak. Kebutuhan Ny. G adalah informasi mengenai kondisi ibu, serta memberikan support mental pada ibu untuk mengurangi rasa cemas. 3. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial tidak ada dan tidak diperlukan adanya antisipasi bidan yang harus dilakukan dalam kasus kehamilan dengan letak sungsang. 4. Identifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera atau kolaborasi tidak diperlukan karena kehamilan letak sungsang tidak menyebabkan kematian ibu dan janin secara langsung. 5. Perencanaan asuhan meliputi pemberian informasi mengenai hasil pemeriksaan kepada pasien, beri tahu tentang penyebab kehamilan letak sungsang dan resiko persalinan sungsang, anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatur pola istirahat, anjurkan ibu untuk upaya merubah posisi janin dengan posisi dada-lutut (knee chest) yaitu posisi sujud selama 15 menit minimal 3-4x setiap hari selama satu minggu. Beri tahu ibu tentang kunjungan rumah yang akan dilakukan. kolaborasikan dengan dokter SpOG untuk rencana pemeriksaan USG dan rencana persalinan secara SC, motivasi pasien agar melakukan prosedur yang dianjurkan secara teratur, berikan suplemen sesuai umur kehamilan yaitu : tab Fe 60 mg IX Tab (1 x 1),
67
Vit. D (kalk) 500 mg IX Tab (1 x 1), Vit. B-complex 40 mg IX Tab (1 x 1), Vit. C 500 mg IX Tab (1 x 1),beri tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi setelah melakukan prosedur knee chest dan pemeriksaan USG ulang, dokumentasikan hasil tindakan pada rekam medis pasien. 6. Penatalaksanaan mengacu pada perencanaan yang ditetapkan yaitu memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan kepada pasien, memberitahu tentang penyebab kehamilan letak sungsang dan resiko persalinan sungsang, menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatur pola istirahat, menganjurkan ibu untuk upaya merubah posisi janin dengan posisi dada-lutut (knee chest) yaitu posisi sujud selama 15 menit minimal 3-4x setiap hari selama satu minggu, memberitahu ibu tentang kunjungan rumah yang akan dilakukan, berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk rencana pemeriksaan USG dan rencana persalinan secara SC, memotivasi pasien agar melakukan prosedur yang dianjurkan secara teratur, memberikan suplemen sesuai umur kehamilan yaitu : tab Fe 60 mg IX Tab (1 x 1 ), Vit. D (kalk) 500 mg IX Tab (1 x 1), Vit. B-complex 40 mg IX Tab (1 x 1), Vit. C 500 mg IX Tab (1 x 1), memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi setelah melakukan prosedur knee chest dan pemeriksaan USG ulang, mendokumentasikan hasil tindakan pada rekam medis pasien. Semua tindakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana.
68
7. Evaluasi yang dilakukan yaitu pasien mengerti tentang kondisinya, keadaan
umum
baik,
kesadaran
Composmentis,
tanda-tanda
vital dalam batas normal, telah dilakukan support mental terhadap ibu agar lebih menerima keadaan kehamilannya dan cemas berkurang. Pemberian suplemen diberikan yaitu : tab. Fe 60 mg IX Tab (1 x 1), Vit. D (Kalk) 500 mg IX Tab (1 x 1), Vit. B-complex 40 mg IX Tab (1 x 1), Vit. C 500 mg IX Tab (1 x 1). Berdasarkan data terakhir, presentasi janin tidak berubah dan telah dilakukan perencanaan persalinan SC pada tanggal 2 Mei 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta dan pasien sudah tidak cemas serta siap untuk melahirkan dengan operasi. 8. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilahan. Pada kunjungan yang dilakukan peneliti memang tidak ada pemeriksaan fisik yang dilakukan dikarenakan kebijakan puskesmas yang mengatur bahwa bidan harus memeriksa pasien pada saat kunjungan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk mendukung diagnosa kebidanan, akan tetapi para peneliti tidak diperkenankan
melakukan
pemeriksaan
fisik
tanpa
adanya
pendampingan dari bidan puskesmas. Sehingga pada langkah ini tidak dijadikan kesenjangan karena sudah diatur dalam kebijakan puskesmas itu sendiri.
69
B. Saran 1. Instansi pelayanan kesehatan Puskesmas Gajahan Surakarta diharapkan mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) penatalaksanaan kehamilan dengan letak sungsang sebagai pedoman dalam memberikan asuhan, diharapkan lebih mendampingi pasien dalam melakukan prosedur knee chest dan memantaunya secara rutin, mempertahankan kualitas pelayanan pada ibu hamil dengan letak sungsang serta lebih memotivasi pasien agar bersedia kontrol ulang sesuai anjuran. 2. Profesi Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk mempertahankan kualitas asuhan kebidanan ibu hamil dengan letak sungsang. 3. Klien dan Masyarakat Klien
dan
masyarakat
diharapkan
mengerti
mengenai
kehamilan dengan letak sungsang dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan jika mengalami nyeri perut bagian bawah ketika bayi bergerak, sehingga segera mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kasus yang dialami. Diharapkan pasien termotivasi dengan anjuran tenaga kesehatan dan bersedia mematuhinya.