ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 TRIMESTER II – III DENGAN LETAK SUNGSANG DI POS KESEHATAN DESA (PKD) NGUDI WARAS PLUPUH SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : IKA SUSILOWATI NIM. B09.085
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 TRIMESTER II – III DENGAN LETAK SUNGSANG DI POS KESEHATAN DESA (PKD) NGUDI WARAS PLUPUH SRAGEN
Diajukan Oleh : IKA SUSILOWATI NIM. B09.085
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal
Juli 2012
Pembimbing
(ENI RUMIYATI, S.ST) NIK.200682019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. S G2P1A0 TRIMESTER II - III DENGAN LETAK SUNGSANG DI POS KESEHATAN DESA (PKD) NGUNDI WARAS PLUPUH SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh : IKA SUSILOWATI NIM. B09.085
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada Tanggal Juli 2012
Penguji I
Penguji II
(Retno Wulandari, S.ST) NIK. 200985034
(Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes) NIK.200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka. Prodi
(Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK.200582015 KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuahan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G2P1A0 Trimester II – III Dengan Letak Sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M .Si , selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Eni Rumiyati, SS.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Sri Rejeki Dwi Hastuti Amd.Keb, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Ny. S yang telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan peneliti selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Ika Susilowati B09 085 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 TRIMESTER II – III DENGAN LETAK SUNGSANG DI POS KESEHATAN DESA (PKD) NGUDI WARAS PLUPUH SRAGEN (xii halaman + 73 halaman + 1 gambar + 12 lampiran)
INTISARI Latar Belakang : Fectus dalam letak sungsang terpapar pada resiko yang lebih besar pada waktu partus dan kelahiran daripada mereka dengan letak kepala. Hal ini disebabkan oleh dua masalah utama yaitu terperangkapnya kepala dan prolaps tali pusat, angka kesakitan pada bayi juga tinggi karena mungkin terjadi fraktur dari humerus atau klavikula pada waktu melahirkan lengan, paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada pleksus brakialis pada waktu melahirkan kepada dengan cara mauriceau. Tujuan : Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan, mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan, mampu menemukan alternatif pemecahan masalah. Metode : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi di BPS Ngudi Waras Plupuh Sragen, subjek studi kasus ibu hamil Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang, waktu studi kasus dilakukan pada tanggal 23 Mei – 18 Juni 2012, tehnik pengumpulan data dengan data sekunder yang meliputi wawancara dan observasi sedangkan data primer meliputi studi dokumentasi dan kepustakaan. Hasil : Setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan tindakan knee chest ibu hamil letak sungsang pada Ny. S di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen selama 4 minggu maka evaluasi yang didapat keadaan umum baik, ibu tidak cemas, tidak terjadi komplikasi dan presentasi menjadi presentasi kepala. Kesimpulan : Pada kasus ibu hamil Ny. S umur 27 tahun dengan letak sungsang tidak ada kesenjangan anatara di teori dan praktek. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, ibu hamil, letak sungsang Kepustakaan : 31 (2002 – 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO v Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan, putus asa adalah sumber kesesatan, dan kegelapan hati pangkal kegelapan jiwa (Bediuzzaman said nursi) v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyarah (Thomas Alva Edison) v Cara untuk menjadi depan adalah mulai sekarang, jika mulai dari sekarang, tahu depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan anda tidak akan tahu masa depan jika anda menunggu-nunggu (william Feather) v Keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang melaikan oleh besarnya cara berfikir seseorang. PERSEMBAHAN 1. Trimakasih
Kepada
Allah
SWT,
yang
telah
memberikan kemudahan setiap kesulitan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis. 2. Kepada orang tua tercinta yang selalu memberi do’a motivasi baik moril dan material, trimakasi berkat do’a mu semua menjadi lancar. 3. Kepada Agung wibisono yang selalu memberikan dukungan membuatku semangat mengerjakan KTI, menemani di manapun & mendampingi di kala susah dan senang. 4. Buat temen-temen kost (wulan, nia, ulya, sri, galuh, ayuk, nur) menemani di hari-hari ku menjadi berwarna,selalu memberi saran terbaik buatku. 5. Temen-temen seperjuangan Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009. 6. Almameter ku tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Ika Susilowati
Tempat / Tanggal lahir : Sragen, 15 Juli 1989 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Slendro RT 04 RW 04, Gesi, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Negeri 01 Slendro Lulus tahun 2003 2. SLTP Negeri 01 Gesi Lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 01 Sukodono Lulus tahun 2009 4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
INTISARI .................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii CURICULUM VITAE ............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii BAB
BAB
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..........................................................
2
C. Manfaat Penulisan .............................................................
3
D. Tujuan Penulisan ...............................................................
3
E. Keaslian Studi Kasus ........................................................
5
F. Sistematika Penulisan ........................................................
6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis .......................................................................
8
1. Kehamilan...................................................................
8
2. Letak Sungsang ........................................................... 11 ix
B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................ 18 C. Landasan Hukum ............................................................... 36 D. Informed Consent ............................................................... 37 E. Kerangka Konsep ............................................................... 38 BAB III. METODOLOGI A. Jenis Studi Kasus ............................................................... 39 B. Lokasi Studi Kasus ............................................................. 39 C. Subyek Studi Kasus ............................................................ 40 D. Waktu Studi Kasus ............................................................. 40 E. Instrumen Studi Kasus ........................................................ 40 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 40 G. Alat-alat yang Dibutuhkan ................................................. 42 BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus ................................................................... 43 B. Pembahasan ........................................................................ 66 BAB
V. PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 72 B. Saran .................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konsep .................................................................. 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3.
Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Studi Kasus
Lampiran 5.
Surat Balasan Studi Kasus
Lampiran 6.
Lembar Persetujuan Pasien
Lampiran 7.
Lembar Observasi
Lampiran 8.
SAP Posisi Knee Chest
Lampiran 9.
SAP Gizi Ibu Hamil
Lampiran 10. SAP Tanda Bahaya Trimester III Lampiran 11. SAP Senam Hamil + Leaflet Lampiran 12. Lembar Konsultasi BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011 mencapai 233/100.000 kelahiran hidup (Djuwita, 2011). Penyebab kematian pada ibu di Indonesia dapat disebabkan karena adanya perdarahan, eklamsi atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi abortus (Depkes RI, 2009).
xii
2
Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang bisa menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28 30 minggu, hanya 80%. Presentasi berkurang bila mendekati aterm (Benson, 2009). Psikososial ibu hamil letak sungsang merasa khawatir, maka perlu dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen melalui Ante Natal Care (ANC) (Prawirohardjo, 2008). Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan (ANC) yang berkualitas. ANC yang berkualitas diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar tidak terjadi persalinan sungsang (Wiknjosastro, 2005). Fectus dalam letak sungsang terpapar pada resiko yang lebih besar pada waktu partus dan kelahiran daripada mereka dengan letak kepala. Hal ini disebabkan oleh dua masalah utama yaitu terperangkapnya kepala dan prolaps tali pusat (Benson, 2009), angka kesakitan pada bayi juga tinggi karena mungkin terjadi fraktur dari humerus atau klavikula pada waktu melahirkan lengan, paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada pleksus brakialis pada waktu melahirkan kepada dengan cara mauriceau (Sastrawinata, 2005).
3
Data yang di peroleh di PKD Ngudi Waras Desa Plupuh bulan Desember 2010 – Desember 2011 terdapat 394 ibu hamil, ibu hamil fisiologi 142 orang (36,00%), ibu hamil patologi 252 orang (64,00%). Ibu hamil patologi terdiri dari Anemia 212 orang (84,20%), hamil sungsang 16 orang (6,35%), hipertensi 14 orang (5,50%), kekurangan energi protein (KEP) 8 orang (3,20%), hamil letak lintang 2 orang (0,75%). Berdasarkan hal ini tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S G2P1A0 trimester II - III dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen“.
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G2P1A0 Trimester II - III dengan Letak Sungsang di PKD Plupuh Sragen menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney?”. C. MANFAAT PENULISAN 1. Bagi diri sendiri Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang. 2. Bagi Profesi Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang. 3. Bagi Instusi a. Pendidikan
4
Dapat menambah kepustakaan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu sistem pengajaran bagi akademi. b. PKD Dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya kehamilan dengan letak sungsang.
D. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil dengan letak sungsang melalui pendekatan manajemen kebidanan meliputi : 1) Melaksanakan pengkajian pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. 2) Menginterpretasi data pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen yang meliputi : diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. 3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny. S G 2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen.
5
4) Menentukan antisipasi terhadap masalah yang muncul pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. 5) Membuat perencanaan yang sesuai dengan diagnosa kebidanan dan masalah pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. 6) Melaksanakan rencana tindakan secara efisien dan aman pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. 7) Mengevalusai dari tindakan yang tilah diberikan pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. c. Mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan pada Ny. S G2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. d. Mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada Ny. S G 2P1A0 dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. E. KEASLIAN STUDI KASUS 1. Meliana Hoar Seran Sonbay (2009) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. I G2 P0 A0 dengan presentasi bokong di BPS Widarsih Sragen“ dengan keluhan ibu merasa penuh kadang sesak sampai nyeri ulu hati dan ibu merasa cepat lelah. Asuhan yang di berikan dengan cara memberi informasi tentang posisi knee chest. Hasil setelah di
6
laksanakan asuhan selama 1 minggu yaitu proses perubahan posisi janin presentasi kepala di bawah. 2. Vivik Reni Prastika Sari (2010) dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. S G1 P0 A0 Dengan letak Sungsang di BPS Supadmi Bulu Sukoharjo“ dengan keluhan utama ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan perut bagian atas terasa penuh kadang ampek sampai nyari ulu hati. Asuhan yang di berikan KIE tentang letak sungsang dan penkes tentang posisi knee chest. Setelah di laksanakan asuhan selama 4 minggu di lakukan 2x selama 15 - 20 minggu. Berhasil baik ibu tidak cemas, tidak merasa ampek dan nyari ulu hati, tidak ada komplikasi dan menjadi presentasi kepala. 3. Dwi Handayani (2009) dengan judul “Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny S Dengan Letak Sungsang Di RB Kinarsih Sukoharjo”, dengan keluhan utama ibu merasa perut bagian atas terasa penuh kadang nampek sampai nyari ulu hati. Ibu merasa cepat lelah, asuhan yang diberikan dengan cara informasi tentang letak sungsang dan posisi knee chest. Setelah di lakukan asuhan selama 6 minggu Di RB Kinarsih Sukoharjo posisi bayi berhasil dengan baik menjadi presentasi kepala.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Penulis menyusun studi kasus ini dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan studi kasus dan sistematika penulisan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Yang terdiri dari teori medis meliputi pengertian kehamilan, tanda dan gejala kehamilan, pengertian letak sungsang, klasifikasi letak sungsang, etiologi letak sungsang, diagnosa, penyebab kematian letak sungsang dan penatalaksanaan serta perkembangan SOAP.
BAB III METODOLOGI Yang terdiri dari jenis studi yang digunakan, lokasi, subyek, waktu dan instrumen laporan kasus, teknik pengumpulan data, serta alatalat yang dibutuhkan. BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Yang terdiri dari laporan kasus dengan menggunakan manajemen Varney yang terdiri dari pengkajian data, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, dan evaluasi. Diikuti data perkembangan menggunakan SOAP selanjutnya pembahasan tentang kesenjangan teori dan praktek yang ditemukan. BAB V
PENUTUP Yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti dari pembahasan dan saran merupakan alternatif pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis 1. Kehamilan a. Pengertian 1) Kehamilan adalah suatu keadaan di mana janin yang dikandung dalam tubuh wanita yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan
dan
diakhiri
dengan
proses
persalinan
(Mittle dkk, 2004). 2) Kehamilan
adalah
suatu
proses
pembuahan
dalam
rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010). 3) Kehamilan adalah suatu yang dimulai dari konsepsi sampai terjadinya fetus, lama hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Saifuddin dkk, 2002). 4) Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini
merupakan rangkaian kejadian yang meliputi
pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
8
9
5) Pembagian umur kehamilan Menurut Manuaba (2010) Trimester I
: antara 0 – 12 minggu
Trimester II
: antara 12 – 28 minggu
Trimester III : antara 28 – 40 minggu b. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda dan gejala kehamilan menurut Walsh (2007) meliputi : 1) Tanda tidak pasti kehamilan a) Amenore (tidak datang bulan) Faktor kondisi kesehatan penyebab hilangnya periode yang paling umum adalah sebuah siklus tidak adanya ovulasi. b) Perubahan payudara Nyeri tekan atau kesemutan pada payudara mirip dengan yang dialami pada beberapa wanita sebelum haid yang disebabkan oleh perubahan hormon dalam kehamilan. c) Mual muntah Pengaruh
hormon
pada
sistem
gastrointestinal
mungkin
menyebabkan mual muntah (morning sickness) yang muncul kirakira pada minggu kelima atau keenam yang terus berlanjut sampai minggu keempat belas kehamilan. d) Sering berkemih Penekanan pada kandung kemih disebabkan oleh awalnya, antefleksi posisi uterus ke arah anterior, dan kemudian pada trimester pertama karena pembesaran uterus menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih.
10
e) Kelelahan yang berlebihan Kelelahan yang berlebihan dirasakan pada umur kehamilan enam minggu, kelelahan karena sering bangun untuk berkemih akan menjadi masalah kehamilan. f) Presepsi ibu tentang gerakan janin Presepsi pertama dari adanya gerakan sering disebut quickening dan dapat digunakan dengan parameter lain untuk menentukan kehamilan. 2) Tanda-tanda dugaan hamil a) Perubahan uterus b) Pada pemeriksaan dalam dijumpai (1) Tanda hegar Pelunakan ismus uterus mempalpasi servik yang kenyal dan ismus yang lunak. (2) Tanda piscaseck Uterus membesar kesalah satu jurusan menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut. (3) Kontraksi braxton-hicks Bila terus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas dalam masa hamil. (4) Teraba ballotement Lentingan janin dalam uterus saat palpasi.
11
3) Tanda pasti kehamilan a) Terindentifikasinya bunyi denyut janin yang berbeda dengan denyut jantung ibu. b) Dirasakan gerakan janin oleh pemeriksaan. c) Gambaran janin melalui pemeriksaan ultra suara atau teknik radiografi.
2. Letak Sungsang a. Pengertian 1) Letak sungsang merupakan letak longitudinal dengan bokong janin dikutub bawah uterus (Marmi, 2011). 2) Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong) (Sastrawinata, 2005). 3) Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009). b. Klasifikasi Letak Sungsang Beberapa klasifikasi letak sungsang menurut Sastrawinata (2005), yaitu : 1) Letak bokong murni (Frank Breech) Yaitu bokong yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas. 2) Letak bokong kaki (Complete Breech) Yaitu disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
12
3) Letak lutut (presentasi lutut) 4) Presentasi kaki, dalam bahasa inggris kedua letak yang terakhir ini disebut incomplete breech presentation. c. Etiologi Letak Sungsang Adapun faktor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba (2008), dapat berasal dari : 1) Sudut ibu a. Keadaan rahim i.
Rahim arkuatus
ii.
Septum pada rahim
iii.
Uterus dupleks
iv.
Mioma pada kehamilan
b. Keadaan plasenta (1) Plasenta letak rendah (2) Plasenta previa c. Keadaan jalan lahir (1) Kesempitan panggul (2) Defomitas tulang panggul (3) Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala 2) Sudut janin Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang yaitu : a) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat b) Hidrocepalus atau anensefalus
13
c) Kehamilan kembar d) Hidramion atau oligohidramion e) Prematuritas d. Faktor terjadinya letak sungsang Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang menurut Sastrawinata (2005), adalah : 1) Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relatif besar. 2) Hidramion Distensi rongga uterus oleh cairan amnion yang berlebihan dapat menyababkan presentasi bokong. 3) Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. 4) Kelaianan bentuk kepala, yaitu Hidrosepalus dan anensefalus karena kepala kurang sesuia dengan pintu atas panggul. e. Diagnosa Diagnosa kehamilan letak sungsang menurut Marmi (2011), dapat di tegakkan melalui beberapa pemeriksaan yaitu : 1) Pemeriksaan abdomminal a) Letaknya adalah memanjang b) Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti kepala, di curigai adalah bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha terengang di atas tulang-tulang di bawahnya, memberikan
gambaran
keras
menyebabkan keselahan diagnosa.
menyerupai
kepala
dan
14
c) Punggung ada di sebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang. d) Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba bila kepala ada dibawah hepar atau iga-iga. kepala lebih keras dan lebih bulat dari pada bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (ballottement). Kalau di fundus uteri taraba masa yang dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi bokong. e) Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan. 2) Denyut jantung janin Denyut janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilikus dan pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA (Right Sacrum Anterior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran kanan atau perut ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah umbilikus, dalam hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa (Walsh, 2007). 3) Pemeriksaaan dalam a) Bagian terendah teraba tinggi b) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garisgaris sutura dan fontanella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukan adanya mal presentasi. c) Bagian terendahnya teraba lunak dan inreguler. Anus dan tuber ishiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
15
d) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksan, ia dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang keras. e) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan daimeter bitrochanteria ada pada diameter obliqua kanan. f) Kadang-kadang teraba kaki dan harus dibedakan dengan tangan. 4) Pemeriksaan Sinar – X Sinar - X berguna baik untuk menegakkan diagnosa maupun untuk menentukan perkiraan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar – X harus dikerjakan pada semua primigravida dan pada multipara yang mempunyai riwayat persalinan sukar atau bayi-bayi yang lahirkan sebelum kecil semua, sinar – X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kalainan-kelainan seperti hydrochepalus. 5) Ultrasonografi Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi akan memastikan letak janin yang tidak normal. Letak sungsang dikenal pula dengan istilah kelahiran bokong dengan empat kemungkinan. Kemungkinan pertama, ditemukan bokong sempurna atau bokong kaki, jika kedua tungkai terlipat didepan perut. Kedua, bokong murni, kalau kedua tungkai menekuk lurus kearah depan tubuh hingga bekerja sebagai badai mengurangi kebebasan gerak lahir. Terakhir, bokong lutut, satu atau dua lutut menghadap jalan lahit (Wiknjosastro, 2005).
16
f. Penyebab kematian anak pada letak sungsang Menurut Manuaba (2008), penyebab kematian anak pada letak sungsang antara lain : 1) Setelah pusat lahir kepada anak mulai masuk ke dalam rongga panggung. Diduga bahwa kepada harus lahir dalam 8 menit, sesudah pusat lahir supaya anak dalam lahir dengan selamat. 2) Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat. 3) Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak. 4) Pada letak sungsang lebih sering terjadi tali pusat menumbang karena bagian depan anak kurang baik menutup pada bagian bawah rahim. Selain itu, angka kesakitan pada bayi juga tinggi karena mungkin terjadi fraktur dari humerus atau klavikula pada waktu melahirkan lengan, paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada pleksus brakialis pada waktu melahirkan kepada dengan cara mauriceau (Sastrawinata, 2005). g. Komplikasi hamil letak sungsang Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti pada ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma persalinan seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma alat vesera seperti lever ruptur dan lien rupture (Manuaba, 2008).
17
h. Penatalaksanaan Penatalaksanaan untuk kehamilan dengan letak sungsang menurut Mufdlilah ( 2009 ), adalah posisi knee chest. 1) Langkah- langkah knee chest a) Ibu dengan posisi menungging (seperti sujud), dimana : b) Lutut dan dada menempel pada lantai. c) Lutut sejajar dengan dada d) Lakukan 3 - 4 x/hari selama 10 - 15 menit e) Lakukan pada saat sebalum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi dan selain itu juga telah melakukan posisi knee chest secara tidak langsung pada waktu malaksanakan sholat. 2) Syarat-syarat knee chest a) Pada kelamilan 7 - 7,5 bulan masih dapat dicoba b) Melakukan posisi knee chest 3 - 4 x/hari selama 10 - 15 menit. c) Latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35 – 36 minggu. d) Situasi yang masing longgar diharapkan dapat e) Memberikan peluang kepada turun menuju pintu atas panggul. f) Dasar pertimbangan kepala lebih berat dari pada bokong sehingga dengan hukum alam akan mengarah ke pintu atas panggul.
18
B. Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney 1. Pengertian a. Asuhan kebidanan adalah aktifitas dan intervensi yang dilaksanakan bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam kesehatan ibu dan anak. b. Penatalaksanaan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. 2. Tujuan Memberikan pemecahan masalah bagi pasien dengan menggunakan metode yang terorganisasi dan sistematis. 3. Manfaat Memberikan pengertian untuk menyatakan pengetahuan hasil temuan dan penilaian yang terpisah menjadi suatu kesatuan yang berfokus dalam melaksanakan menajemen kepada klien. 4. Proses manejemen kebidanan a. Langkah pertama : Pengkajian Data Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber daya berkaitan dengan kondisi klien, bila pasien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasi kepada dokter dalam manajemen kebidanan.
19
1) Data subyektif, yaitu data yang didapat dari pertanyaan yang disampaikan
dengan
menggunakan
standar
yaitu
diakui
(Varney, 2007). Adapun data subyektif terdiri atas : a) Identitas ibu (1) Nama ibu
: Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi
kekeliruan
dalam
memberikan
asuhan kebidanan (Matondang, 2003). (2) Umur ibu
: Dikaji untuk mengetahui umur ibu
yang
kurang dari 19 tahun, memiliki peluang tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau mengalami retardasi pertumbuhan dan lebih dari 35 tahun. Biasanya merupakan akibat kelainan kromosom atau komplikasi medis akibat penyakit kronis yang lebih sering terjadi pada wanita yang beranjak tua (Wheeler, 2004). (3) Agama
: Dikaji
untuk
mengantisipas
kebiasaan
religius yang berkaitan dengan kehamilan. Perasaan tenang, jenis kelamin, tenaga kesehatan dan beberapa kasus penggunaan produk rendah (Wheeler, 2004).
20
(4) Suku Bangsa
: Dikaji untuk mengetahui bahasa yang digunakan pasien sehingga mempermudah dalam
berkomunikasi
dengan
pasien
(Prawirohardjo, 2005). (5) Pendidikan
: Dikaji untuk mempermudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan sesuai dengan tingkat pendidikan, memahami klien sebagai individu dan memberikan gambaran
kemampuan
baca
tulisnya
(Wheeler, 2004). (6) Pekerjaan
: Untuk mengkaji kecukupan ekonomi pada keluarga klien dan untuk
mendeteksi
adanya kemungkinan bayi prematur dan adanya ancaman bahaya lingkungan kerja yang
dapat
membahayakan
janin
(Wheeler, 2004). (7) Alamat
: Dikaji secara jelas dan lengkap diperlukan agar bila sewaktu-waktu pasien terjadi kegawatdaruratan segara
dapat
atau
perlu
dengan
tindakan mudah
menghubunginya, disamping itu alamat juga dikaji untuk kepentingan kunjungan rumah (Matondang, 2003).
21
b) Alasan datang Dikaji untuk mengetahuai tujuan utama pasien datang ke tenaga kesehatan. Pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang alasan datang adalah ingin memeriksakan kehamilan dan mengetahui keadaan janin (Walsh, 2007). (1) Keluhan utama Keluhan utama adalah keluhan yang di rasakan pertama kali pada pasien (Varney, 2007). Pada kasus kehamilan letak sungsang keluhan yang dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa
lebih
banyak
bagian
perut
bagian
bawah
(Winknjosastro, 2005). (2) Riwayat menstruasi Untuk mengetahui menarche, siklus menstruasi, lama menstruasi, banyaknya, menstruasi teratur atau tidak, sifat darah, dismenorhoe atau tidak (Prawirohardjo, 2005). (3) Riwayat hamil ini (a) HPHT : Dikaji untuk menghitung usia Kehamilan dan tanggal
tafsiran
persalianan
(Winknjosastro, 2005). (b) HPL
: Dikaji untuk mengetahui perkiraan lahir bayi, apakah bayi lahir prematur atau postmature merupakan faktor predisposisi dari letak sungsang (Prawiroharjo, 2005).
22
(4) Riwayat kesehatan sekarang Dikaji tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini adanya respon wanita tersebut terhadap kehamilannya, mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal (Sujiyatini dkk, 2008). (a) Riwayat kesehatan yang lalu Dikaji semua riwayat sakit, cidera, reaksi terhadap pengobatan,
perawatan
rumah
sakit,
alergi
yang
diketahui, transfusi darah, semua riwayat pembedahan khususnya yang berhubungan dengan struktur panggul untuk penyelidikan khusus mungkin diperlukan untuk memperkirakan atau mencegah semua komplikasi yang mungkin terjadi dalam persalinan (Sujiyatini dkk, 2008). (b) Riwayat penyakit sistemik Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi dan epilepsi (Prawirohardjo, 2008). (c) Riwayat penyakit keluarga Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular dan penyakit menurun seperti
hipertensi,
(Prawirohardjo, 2008).
DM,
jantung,
TBC
23
(d) Riwayat kesehatan keluarga Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan dengan keluarga etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut tinggal (Fletcher dkk, 2009). (e) Riwayat keturunan kembar Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan kembar atau tidak (Marmi dkk, 2011). (f) Riwayat operasi Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang berhubungan dengan tindakan kebidanan (Wheeler, 2004). (5) Riwayat perkawinan Dikaji untuk mengetahui menikah berapa kali dan berapa lama menikah karena status perkawinan ibu yang jelas atau terjadi kehamilan di luar nikah akan menggangu keadaan psikologis ibu (Prawiroharjo, 2005). (6) Riwayat KB Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menjadi akseptor KB atau belum, dan pada multigravida dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan, dengan jumlah 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-3 tahun (Sujiatini dkk, 2008).
24
(7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (a) Kehamilan : Adakah gangguan seperti mual, muntah berlebihan, hipertensi dan
perdarahan
pada kehamilan (Varney, 2007). (b) Persalinan
: Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur,
ada
perdarahan
waktu
persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan
dimana
tempat
melahirkan
(Varney, 2007). (c) Nifas
: Adakah terjadi perdarahan, infeksi dan bagaimana laktasinya (Varney, 2007).
(d) Anak
: Jenis kelamin, hidup atau mati, berat badan waktu lahir, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada (Varney, 2007).
(8) Pola kebutuhan sehari-hari (a) Nutrisi Untuk mengetahui status gizi ibu, apakah sudah memenuhi standar makanan yang dibutuhkan seorang ibu hamil, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyababkan kalainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil, kekurangan makanan dapat menyababkan anemia, abortus prematurus, insersia uteri,hemoragia post partum dan sepsis puerperalis, sedangkan makanan berklebihan karena salah mengerti ia makan untuk dua
25
orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain preeklamsi,
bayi
terlalu
besar
sebaiknya
makan
secukupnya (Prawirohardjo, 2005). (b) Eliminasi BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebalum dan sesudah hamil, sering kencing terjadi karena rahim ke depan menyebabkan kandung kemih terasa penuh pada triwulan kedua sudah menghilang. BAB pada wanita hamil terjadi atau obstipasi karena pengaruh progesteron
dapat
menyababkan
menghambat
kesulitan
untuk
peristlaltik buang
air
usus besar
(Prawirohardjo, 2005). (c) Akitivitas Untuk mengetahui aktivitas ibu berlebihan atau tidak dan adakah
trauma
atau
kecelakaan
kerja
(Sujiatini dkk, 2006). (d) Istirahat Wanita
hamil
merencanakan
dianjirkan istirahat
untuk
yang
istirahat
cukup
yang
untuk teratur
khususnya seiring kemajuan kehamilan. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan perkembangan janin (Marmi, 2011).
26
(e) Personal hygiene Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga kebersihan dirinya yaitu kebiasaan mandi, gosok gigi, bila kerusakan gigi tidak diperhatikan mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, septikemia, oleh karena infeksi di rongga mulut dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemanamana,
ganti
baju,
dan
penggunaan
alas
kaki
(Prawirohardjo, 2005). (f) Hubungan seksual Dikaji untuk mengatahui pola hubungan sexual dengan suami,
karena
dalam
sperma
terdapat
hormon
(prostaglandin) yang dapat memicu adanya kontraksi. Hal ini berkaitan dengan kehamilan (Marmi, 20011). (g) Riwayat psikologis, sosial, ekonomi (1)) Psikologis perlu dikaji untuk mengetahui bahwa kehamilannya diterima oleh dirinya, suami dan kelurga atau tidak karena apabila ibu tidak mendapat
dukungan
sehingga
psikologi
ibu
terganggu dan dapat mengganggu kehamilannya (Prawirohardjo, 2005). (2)) Penggunaan obat-obatan atau jamu dikaji untuk mengetahui apakah ibu mengkomsumsi jamu atau obat sehingga membahayakan kehamilanya karena dapat menimbulkan kelainan organ pada janin (Wiknjosastro, 2005).
27
2) Data Obyektif Data obyektif didapatkan melalui : a) Pemeriksaan fisik umum (1) Kesadaran Umum
: Untuk mengetahui keadaan pasien dan kesan
pertama
pada
klien
penuh
akan
(Marmi dkk, 2011). (2) Kesadaran
: Keadaan
sadar
mempermudah
Anamnesa
(Wiknjosastro, 2005). (3) Tekanan darah
: Tekanan
darah
diukur
untuk
mengetahui kenormalan dan sebagai dasar untuk memantau tekanan darah selama kehamilan (Fletcher dkk, 2009). (4) Nadi
: Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit (Wiknjosaatro, 2005).
(5) Suhu
: Suhu normal pada ibu hamil adalah 36370 C, jika keadaan suhu tinggi menunjukkan
adanya
infeksi
(Marmi, 2011). (6) Pernafasan
: Apabila
ibu
sesak
nafas
akan
berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran atau berat badan janin
tidak
sesuai
dengan
kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
usia
28
(7) Berat badan
: Untuk mengetahui berat badan pasien selama hamil kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg. Kenaikan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi besar, sebab janin besar dapat menyebabkan disproporsi, meskipun ukuran panggul normal (Prawirohardjo, 2005).
(8) Tinggi badan
: Berkaitan
dengan
kemungkinan
panggul sempit bila tinggi
badan
kurang (Prawirohardjo, 2005). (9) LILA
: Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu hamil tidak kurang
dari
23,5
cm
(Prawirohardjo, 2005). b) Pemeriksaan sistematis Menurut Prawirohardjo (2005) pemeriksaan sistematik dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkuasi untuk mengetahui keadaan umum yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan dan persalinan ibu meliputi : (1) Kepala
: Perlu
dikaji
bagaimana
kebersihan
rambut, kulit kepala, ada ketombe atau tidak, ada benjolan atau tidak pada kepala.
29
(2) Muka
: salah satu tanda anemia dalam kehamilan berpengaruh kurang baik seperti abortus dan partus prematuritas, prematur.
(3) Mata
: Perlu dikaji untuk mengetahui apakah Ibu mengalami anemia atau tidak, dengan melihat konjungtiva berwarna pucat atau tidak dan bagaimana skleranya.
(4) Hidung
: Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip pada hidung yang dapat berpengaruh jalan nafas.
(5) Telinga
: Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat serumen atau tidak karena bisa berpengaruh pada pendengara.
(6) Mulut
: Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak, gigi berlubang atau tidak.
(7) Leher
: Dikaji
untuk
mengetahui
adanya
pembesaran kelenjar tyroid yang biasanya disebabkan karena kekurangan garam beryodium. (8) Dada
: Observasi apakah simetris atau tidak, adakah teraba benjolan pada payudara.
(9) Perut
: Perlu dikaji untuk mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri tekan yang sekiranya perlu pengawasan khusus saat persalinan.
30
(10) Genetalia
: Perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda-tanda penyakit kelamin yang perlu diwaspadai
(11) Anus
: Perlu dikaji adakah haemoroid atau tidak.
(12) Ekstermitas
: Perlu dikaji apakah ada kelainan atau tidak, bisa digerakan atau tidak, adakah oedem, varices atau tidak.
(13) Perkusi
:
Metode
pemeriksaan
dengan
cara
mengetuk dilakukan untuk mengetahui reflek patella, bila negatif menunjukkan kekurangan vitamin B1 (Prihardjo, 2007). c) Pemeriksaan Khusus Obstetri Pemeriksaan obstetri dilakukan untuk mengetahui keadaan kehamilan dan persalinan meliputi : (1) Abdomen (a) Inspeksi Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis, observasi dilaksanakan dengan menggunakan indera penglihatan untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut, adanaya linea alba / nigra, ada strie albican / livide, kelainan dan pergerakan anak (Nursalam, 2002). (b) Palpasi Adanya massa atau tumor selain kehamilan seperti mioma uteri atau tumor jalan lahir merupakan penyebab
31
letak sungsang, sedangakan adanya jaringan perut atau luka bekas operasi di perut harus dikaji lebih jauh untuk melaksanakan selanjutnya. Pemeriksaan palpasi dengan cara leopold pada letak sungsang menurut Janah ( 2012), adalah : (1) Leopold I
: Secara khas ditemukan bahwa kepala janin yang keras dan bulat dengan
balloteman
sudah
menempati bagian fundus uteri. (2) Leopold II
:
Menunjukkan
punggung
sudah
berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi yang lain. (3) Leopold III
:
Bokong digerakkan
janin di
masih
atas
pintu
dapat atas
panggul selama engagemen belum jelas terjadi. (4) Leopold IV
: Memperlihatkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis.
(5) TBJ
(Tabsiran
mengetahui
berat
berat
janin) badan
dilakukan janin
untuk
sementara
(Juliana, 2009). (c) Auskultasi Dilakukan untuk mengetahui bunyi jantung janin. Dalam keadaan normal 120 – 160 x/menit dan pada letak
32
sungsang DJJ paling jelas terdengar yang lebih tinggi dari pusat (Oxorn dan William, 2010). (2) Pemeriksaan panggul : kesan panggul, Distansia spinarum normal 23-26 cm, Distansia kristarum normal 26-29 cm, Congungata eksterna normal 18-20 cm dan lingkar panggul normal 80 cm (Wiknjosastro, 2005). (3) Anogenital Adakah verices, luka, kemerahan, nyeri, kelenjar bartholini, atau kelainanya yang lain juga perineum elastis atau tidak (Nursalam, 2007). d) Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan untuk menentukan adakah faktor resiko meliputi : USG untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan juga untuk mengidentifikasi setiap kelainan janin, pada trimester III bagian terendah janin mulai memasuki PAP sehingga letak dan presentasi janin tidak berubah lagi (Prawirohardjo, 2005). b. Langkah kedua : Interpretasi data Terdiri dari diagnosa kebidanan dari diagnosa, masalah dan kebutuhan pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnosa dan masalah. Masalah tersebut membutuhkan penanganan yang akan dituangkan ke dalam rencana asuhan kebidanan (Janah, 2011).
33
1) Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkungan praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney, 2007). Ny. X Umur… G…. P… A…… Umur kehamilan…..mg, tunggal/kembar, hidup/mati, intra/ekstrauteri/melintang, punggung kanan/kiri, presentasi kepala / bokong. Data subyektif : a) Pernyataan ibu tentang jumlah kehamilan b) Pernyataan pasien tentang jumlah persalinan c) Pernyataan pasien tentang jumlah abortus d) Pernyataan ibu yang berkaitan dengan HPHT e) Keluhan pasien Data Obyektif : a) Tanda-tanda vital : Tekanan Darah, Suhu. b) Hasil palpasi dari leopold I,II,III dan IV yang berkaitan dengan posisi, presentasi dan masuknya bagian terbawah janin. c) Hasil pengukuran panjang fundus untuk mengetahui umur kahamilan dan tafsiran berat badan janin. d) Denyut jantung janin melalui hasil auskultasi 2) Masalah Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. (Salmah dkk, 2006). Masalah pada ibu hamil dengan letak sungsang yaitu merasa cemas atau khawatir dengan kehamilannya.
34
3) Kebutuhan Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data (Varney, 2007). Kebutuhan ibu hamil dengan letak sungsang yaitu memberikan KIE dan posisi knee chest tentang letak sungsang (Salmah dkk, 2006). c. Langkah ketiga : Diagnosa potensial Masalah potensial atau diagnosa potensial pada ibu hamil dengan letak sungsang dapat muncul, tetapi juga tidak muncul. Masalah potensial atau diagnosa potensial muncul bila kehamilan letak sungsang terjadi pada usia kehamilan > 36 minggu yaitu posisi tetap dalam letak sungsang. Pada kehamilan letak sungsang potensial terjadi ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma persalinan seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma
alat
vesera
seperti
lever
ruptur
dan
lien
rupture
(Manuaba, 2008). d. Langkah ke empat : Tindakan segera Menetapakan kebutuhan terhadap tindakan segera, melalui konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien. Tindakan segera dari kehamilan letak sungsang yaitu memberikan KIE dan posisi knee Chest tentang letak sungsang (Salmah dkk, 2006).
35
e. Langakah Kelima : Perencanaan Asuhan
yang
bersifat
menyeluruh
dari
langkah-langkah
sebelumnya. Perencanaan dilakukan dalam rangka menerapkan tindakan yang berkaitan dengan dengan langkah kedua yaitu : 1) Beri informasi tentang kehamilan 2) Anjurkan pada ibu untuk menungging 3-4 x /hari selama 10 - 15 menit setiap pagi dan sore (Mufdlilah, 2009). f. Langkah keenam : Pelaksanaan Melaksanakan perencanaan asuhan menyeluruh. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang tetap dan sesuai. Dengan kewenangan bidan dan kompetensi bidan (Salmah dkk, 2006). g. Langkah ketujuh : Evaluasi Merupakan langkah pengecekan apakah rencana asuhan benarbenar telah terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi dalam masalah diagnos. Hasil akhir letak sungsang yaitu keadaan umum baik, ibu tidak merasa cemas, bagian terbawah adalah kepala (Varney, 2007). 5. Data perkembangan Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan adalah SOAP yang merupakan salah satu metode pendokumentasian yang ada antaranya. Adapun konsep SOAP (Varney, 2007). a. Subyektif
: Menggambarkan
hasil
pendokumentasian
hasil
pengumpulan data melalui anamnesa. b. Obyektif
: Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain
36
yang
dirumuskan
dalam
data
untuk
mendukung
assesment. c. Assesment : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subyaktif dan obyektif dalam suatu identifikasi. d. Planning
: Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berdasarkan assesment.
C. LANDASAN HUKUM Membatasi
kewenangannya
terdapat
dalam
Kepmenkes
369/MENKES/SK2007 tentang praktek bidan mengenai wewenang bidan yaitu pasal 14, pasal 15ayat 2, pasal 16 ayat 1 dan pasal 25 ayat 1: 1. Pasal 14 Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan
kebidanan,
pelayanan
keluarga
berencanan,
pelayanan
kesehatan masyarakat. 2. Pasal 15 ayat 2 Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, menyusui dan masa antara (Periode interval)
3. Pasal 16 ayat 1 Pelayanan kebidanan pada ibu meliputi :
37
Penyuluhan dan konseling, pemeriksaan fisik, pelayanan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus imminens, hiperemesis tingkat 1, sungsang, pre eklamsi ringan dan anemia ringan. 4. Pasal 25 ayat 1 Bidan
dalam
menjalankan
praktiknya
harus
sesui
dengan
kewenangan yang berdasarkan pendidikan dan pengawalan serta dalam memberikan pelayanan berdasarkan standar profesi.
D. INFORMED CONCENT Infomed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien untuk walinya yang berhak terhadap bidan untuk melaksanakan sesuatu tindakan kebidanan terhadap pasien sesudah memperoleh informasi lengkap dan yang dipahami mengenai tindakan itu. Infomed consent merupakan butiran yang paling penting dalam pencegahan konflik etik yang sangat besar. Walaupun demikian bukan berarti infomed consent dapat mengatasi permasalahan karena kita meliahatyang terjadi selanjutnya dari luar dugaan, oleh karena itu bidan selalu dituntut untuk berbuat untuk berbuat baik untuk pasienya sesuai kondisi (IBI, 2007).
38
E. Kerangka Konsep INPUT Ibu hamil dengan Letak sungsang
PROSES Asuhan Kebidanan menurut manjemen kebidananVarney : 1. Pengkajian Data 2. Interpretasi Data 3. Diagnosa Potensial 4. Antisipasi masalah 5. Perencanaan tindakan 6. Pelaksanaan tindakan 7. Evaluasi
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Sumber : Varney (2007)
OUTPUT Hasil Asuhan Kebidanan : 1. Keadaan umum baik 2. Ibu tidak cemas 3. Bagian terbawah adalah kepala
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengunakan jenis deskriptif observasional dengan pendekatan studi kasus. Deskriptif adalah melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di didalam suatu populasi tertentu. Observasional adalah cara yang dilakukan dengan mencatat sifat-sifat dan gejala-gejala yang terjadi secara alamiah penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laporan kasus yaitu cara atau teknik dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal namun di analisis secara mendalam, meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara intergrasi (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini tentang ibu hamil dengan letak sungsang.
B. Lokasi Studi Kasus Lokasi studi adalah tempat untuk melakukan laporan untuk studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Dalam Karya Tulis Ilmiah ini lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di BPS Ngudi Waras Plupuh Sragen.
39
40
C. Subyek Studi Kasus Subyek Studi Kasus adalah seseorang yang dijadikan sampel untuk dilakukan studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Dalam penulisan laporan kasus ini, penulisan mengambil subyek seorang ibu hamil Ny. S G2P1 A0 dengan letak sungsang.
D. Waktu Studi Kasus Waktu merupakan batas waktu pengambilan kasus dan pelaksanaan asuhan kebidanan
dilaksanakan (Notoatmodjo,
2010).
Waktu
studi
dilaksanakan pada tanggal 23 Mei – 18 Juni 2012.
E. Instrumen Studi Kasus Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar mudah diolah. Adapun instrumen yang digunakan dalam mengambilan data studi kasus ini mengunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan penulis metode deskriptik dimana penulis mengadakan pengamatan lansung pada subyek dan peristiwa yang sedang berlangsung. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu ada 2 cara:
41
1. Data primer dengan cara : a. Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari sasaran penulisan (subyek) atau bercakap-cakap berhadapan dengan orang tersebut, pada kasus kehamilan letak sungsang mengkaji ibu dari keluhan dan riwayat kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Wawancara dilakukan pada Ny. S dan keluarga. b. Observasi Suatu prosedur yang berencana yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus kehamilan letak sungsang yang diobservasi adalah keadaan umum ibu, keadaan janin (Wiknjosastro, 2005). 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi kasus yang meliputi : a. Studi dokumentasi yaitu bentuk sumber yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan catatan didalam kartu klinik, sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi, catatan harian (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang diambil dari data rekam medik.
42
b. Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik berupa teori-teori, generalisasi, maupun konsep yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli dari buku-buku, Sumber yang ada (Notoatmodjo, 2010). Kepustakaan yang di gunakan adalah dari buku – buku kesehatan dari tahun 2002 – 2011.
G. Alat – alat yang dibutuhkan Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus ini adalah : 1. Alat wawancara a. Buku tulis b. Bolpoin c.
Pensil
2. Alat observasi a. Timbagan injak b. Tensimeter c. Stetoskop d. Termometer e. Doppler f. Methline g. Jangka panggul h. Laennec i. Jam tangan
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G2 P1 A0 Trimester II - III dengan Letak Sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen. I. PENGKAJIAN
Tanggal : 23 Mei 2012
A. IDENTITAS PASIEN
Pukul :15.00 WIB
IDENTITAS SUAMI
1.
Nama
: Ny. S
Nama
: Tn. P
2.
Umur
: 27 Thn
Umur
:
3.
Agama
: Islam
Agama
: Islam
4.
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :
29
Thn
Jawa/Indonesia 5.
Pendidikan
: SMP
Pendidikan : SMP
6.
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan :
Swasta 7.
Alamat
: Kebaksari, RT
05, Pungsari, Plupuh, Sragen B. ANAMNESA
Tanggal : 23 Mei 2012
Pukul : 15.10 WIB
1. Alasan pada waktu masuk Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan merasakan gerakan janin lebih aktif dari anak pertama. 2. Riwayat Menstruasi
43
44
a. Menarche
: Ibu mengatakan haid pertama umur 13 tahun.
b. Siklusnya
: Ibu mengatakan jarak haidnya + 30 hari.
c. Lamanya
: Ibu mengatakan lamanya haid 6 - 7 hari.
d. Banyaknya
: Ibu mengatakan ganti pembalut 2 - 3 kali sehari.
e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur. f. Sifat darah
: Ibu mengatakan sifat darahnya encer, berwarna merah dan tidak ada gumpalan.
g. Disminorhoe
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut saat haid sampai mengganggu aktivitas.
3. Riwayat Hamil ini a. HPHT
: 21 – 11 – 2011.
b. Gerakan Janin
:
Ibu
mengatakan
gerakan
janin
pertama dirasakan umur kehamilan 4 bulan. c. Obat yang dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan berupa tablet Fe, B12 dan kalk. d. Keluhan-keluhan pada : Trimester I
: Ibu mengatakan merasa mual dan pusing.
Trimester II
: Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester III
: Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
e.
ANC Trimester I
: 5 kali ANC
: 1 kali, saat umur kehamilan 3 bulan.
45
Trimester II
: 3 kali, saat umur kehamilan 4 bulan 5 bulan dan 6 bulan
Timester III
f.
: 1 kali, saat umur kehamilan 7 bulan.
Penyuluhan yang pernah didapat : Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan apapun.
g. Imunisasi TT
: Ibu mengatakan pernah imunisasi sebanyak 2 kali.
TT1
: Pada saat umur kehamilan 3 bulan.
TT2
: Pada saat umur kehamilan 6 bulan.
h. Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan merasa takut karena janinnya sungsang. 4. Riwayat Penyakit a. Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan pada saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti demam, batuk, pilek dan flu. b. Riwayat penyakit sistemik 1) Jantung
: Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri di dada sebelah kiri, tidak berdebardebar serta tidak pernah berkeringat di telapak tangan.
2) Ginjal
:
Ibu
mengatakan
tidak
pernah
merasakan sakit pada daerah pinggang sebelah kanan dan kiri.
46
3) Asma / TBC
: Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan tidak pernah batuk dalam waktu yang lama (+ 3 bulan) dan berkeringat dingin pada malam hari.
4) Hepatitis
: Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning.
5) Diabetes Militus
: Ibu mengatakan minum banyak pada malam hari, tidak cepat lapar, tidak sering kencing.
6) Hipertensi
:
Ibu
mengatakan
tidak
pernah
mengalami tekanan darah tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. 7) Epilepsi
:
Ibu
mengatakan
tidak
pernah
mengalami kejang yang disertai keluar busa pada mulutnya. 8) Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit seperti HIV, ISK.
c. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya serta suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti DM, hipertensi. d. Riwayat Keturunan Kembar Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
47
5. Riwayat Perkawinan a. Status perkawinan : Sah, kawin 1 kali. b. Umur 20 tahun dengan suami umur 22 tahun, lamanya 7 tahun dan mempunyai 1 anak. 6. Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah anak pertama selama 1,5 tahun, mulai KB pada tanggal 17-04-2007 sampai tanggal 20-07-2008, ibu tidak mengalami keluhan apapun. Ingin berhenti karena ingin mempunyai anak lagi. 7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan nifas yang lalu Tgl/Tahun
Tempat
Umur
Jenis
Partus
Partus
Kehamilan
partus
1
29-082006
BPS
40 minggu
normal
2
Sekarang
No
Anak Penolong
Bidan
Keadaan
Nifas
JK
BB
PB
Keadaan
Laktasi
Anak Sekarang
♀
48 cm
2900 gram
Baik
Baik sampai usia 8 bulan
hidup
8. Pola Kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2 kali sehari porsi sedang menu nasi 1 piring, sayur, lauk dan minum air putih ± 8 gelas sehari. Selama hamil
: Ibu mengatakan 3 kali sehari porsi sedang nasi 1 piring, sayur, lauk, buah dan minum air putih ± 8 gelas sehari dan minum 1 gelas susu.
b. Eliminasi
48
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsentrasi lunak, kekuningan dan BAK
4 – 6 kali
sehari warna jernih kekuningan. Selama hamil
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsentrasi lunak, hitam kecoklatan dan BAK
4 – 6 kali
sehari warna jernih kekuningan. c. Aktivitas Sebelum hamil
: Ibu mengatakan pekerjaan rumah dilakukan sendiri.
Selama hamil
:
Ibu
mengatakan
suami
membantu
melakukan pekerjaan rumah. d. Istirahat/Tidur Sebelum hamil
: Ibu mengatakan tidur selama ± 8 jam sehari
Selama hamil
: Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam dan malam ± 6 – 8 jam.
e. Seksualitas Sebelum hamil
: Ibu mengatakan melakukan hubungan 2 – 3 kali dalam 1 minggu dan tidak ada keluhan.
Selama hamil
: Ibu mengatakan melakukan hubungan 1 kali dalam 1 minggu dan tidak ada keluhan.
f. Personal Hygiene Sebelum hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju 1 kali sehari.
49
Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju 2 kali sehari.
9. Psikologi Budaya a. Perasaan tentang kehamilan ini Ibu
mengatakan
bahagia
dan
merasa
senang
dengan
kehamilannya. b. Kehamilan ini direncanakan/tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan. c. Jenis kelamin yang diharapkan Ibu mengatakan anak laki-laki dan perempuan sama saja. d. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dengan kehamilan ini. e. Keluarga lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan hanya tinggal dengan suaminya. f. Pantangan makanan Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. g. Kebiasaan adat istiadat Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada adat istiadat mengenai kehamilannya. h. Kebiasaan obat-obatan / rokok Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan selain dari bidan, baik dirinya dan suaminya tidak merokok.
50
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF) 1. Status Generalis a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. TTV
: TD : 120/80 mmHg N : 85 x/mnt S
d. Tinggi Badan
: 365 °C
R : 22 x/mnt
: 157 cm
e. Berat badan sebelum hamil : 46 kg f. Berat badan sekarang
: 50 kg
g. LLA
: 24,5 cm
h. HPL
: 28-08-2012
2. Pemeriksaan Sistematis a. Kepala 1) Rambut
: Bersih, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok.
2) Muka
: Tidak oedem dan tidak ada cloasma gravidarum, pucat.
3) Mata a) Oedema
: Tidak ada pembengkakan.
b) Konjungtiva : Warna merah muda. c) Sklera 4) Hidung
: Putih. : Bersih, tidak ada polip, simetris kanan dan kiri.
51
5) Telinga
: Bersih, tidak ada serumen, simetris kanan dan kiri.
6) Mulut/gusi/gigi : Tidak stomatitis, tidak caries, lidah bersih, gusi tidak berdarah. b. Leher 1) Kelenjar Gondok
: Tidak ada pembesaran.
2) Tumor
: Tidak ada benjolan.
3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran. c. Dada dan Axilla 1) Jantung
: Tidak dilakukan.
2) Mammae a) Membesar
: Pembesaran normal.
b) Tumor
: Tidak ada benjolan.
c) Simetris
: Simetris kanan dan kiri.
d) Areola
: Bersih, hiperpigmentasi.
e) Puting susu
: Menonjol.
f) Kolostrum
: Belum keluar.
3) Axilla a) Benjolan
: Tidak ada pembesaran.
b) Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan.
4) Ekstremitas a) ekstremitas atas
: Oedema : Tidak oedema
b) ekstremitas bawah (1)Varices
: Tidak terdapat varices.
52
(2)Reflek Patella
: Positif kanan dan kiri.
(3)Betis merah/lembek/keras : Tidak merah, tidak keras. 3. Pemeriksaan khusus Obstetri (Lokalis) a. Abdomen 1) Inspeksi
2)
a) Pembesaran perut
: Sesuai umur kehamilan.
b) Bentuk perut
: Memanjang.
c) Linea alba / nigra
: Linea nigra.
d) Strie albican / livide
: Tidak ada strie.
e) Kelainan
: Tidak ada.
f) Pergerakan janin
: Tidak terlihat pergerakan.
Palpasi a) Kontraksi
: Tidak ada kontraksi.
b) Leopold I
: TFU : 3 Jari di atas pusat. Bagian Fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala).
c) Leopold II
: Kanan : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas). Kiri : Teraba tahanan
keras
memanjang (punggung). d) Leopold III
: Bagian terendah teraba bulat, lunak, (bokong).
tidak
melenting
53
e) Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
f) TFU Mc Donald
: 20 cm.
g) TBJ
: TFU - (11/12) x 155 (20 – 12) x 155 = 1240 gram.
3) Auskultasi DJJ punctum maximum
: Diatas pusat ibu sebelah kiri.
Frekuensi
: 136 x/menit.
Teratur/tidak teratur
: Teratur.
b. Pemeriksaan Panggul 1) Kesan Panggul
: Normal
2) Distansia Spinarum
: 25 cm.
3) Distansia Kristarum
: 28 cm.
4) Conjungata Eksterna
: 20 cm.
5) Lingkar Panggul
: 88 cm.
c. Anogenital 1) Vulva vagina a) Varices
: Tidak ada.
b) Luka
: Tidak ada.
c) Kemerahan
: Tidak kemerahan.
d) Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan.
e) Kelenjar bartolini
: Tidak ada pembesaran.
f) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada.
54
2) Perineum a) Bekas luka
: Tidak ada.
b) Lain-lain
: Tidak ada.
3)
Anus a) Haemoroid
: Tidak ada.
b) Lain-lain
: Tidak ada.
4. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan laboratorium
: Tidak dilakukan.
b. Pemeriksaan penunjang lain
: Tidak dilakukan.
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 23 Mei 2012
Pukul :16.05 WIB
A. Diagnosa Kebidanan Ny. S G2 P1 A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 26+2 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk PAP. Data Dasar Data Subjektif : 1. Ibu mengatakan ini kehamilan keduanya. 2. Ibu mengatakan baru melahirkan satu kali. 3. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran. 4. Ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 21 November 2011. 5. Ibu mengatakan gerakan janin lebih banyak bagian perut bagian bawah Data Objektif : KU Ibu
: Baik.
55
Kesadaran
: Composmentis.
TTV
: TD : 120/80 mmHg N : 85 x/mnt. S : 365 °C
R : 22 x/mnt.
Palpasi Leopold I
: TFU 3 jari di atas pusat, bagian fundus teraba
bulat, keras melenting (kepala). Leopold II
: Kanan :
Teraba
bagian-bagian
kecil
janin
(ekstremitas). Kiri
: Teraba tahanan keras memanjang (punggung).
Leopold III
: teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold IV
: bagian terbawah belum masuk panggul.
TFU Mc Donald : 20 cm. TBJ
: (20-12) x 155 = 1240 gram
Auskultasi
: Djj punctum maximum : diatas pusat ibu sebelah kiri.
Frekuensi
: 136 x/mnt, teratur.
B. Masalah 1. Ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilan. 2. Ibu merasa kurang nyaman karena gerakan bayi yang di kandung sangat aktif. C. Kebutuhan 1. Beri motivasi kepada ibu. 2. Beri informasi tentang letak sungsang.
56
III. DIAGNOSA POTENSIAL Pada ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi. Pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus.
IV. TINDAKAN SEGERA Pendidikan kesehatan tentang posisi knee chest.
V. RENCANA TINDAKAN Tanggal : 23 Mei 2011
Pukul :16.30 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Beri motivasi kepada ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya. 3. Ajarkan ibu untuk latihan posisi knee chest (menungging) dan menganjurkan untuk dilakukan di rumah 3 - 4 kali sehari selama 10 – 15 menit. 4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup. 5. Beri KIE tentang gizi ibu hamil. 6. Berikan terapi pada ibu anjurkan ibu untuk minum obat dari bidan. 7. Anjurkan ibu untuk USG untuk memastikan janin adalah presentasi bokong. 8. Beritahu ibu 6 hari lagi akan di lakukan kunjungan rumah.
57
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 23 Mei 2012
Pukul : 17.00 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa posisi janin yang dikandungnya dalam keadaan letak sungsang dimana bagian terbawahnya adalah bokong. 2. Memberikan motivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya setelah bisa kembali ke posisin normal. 3. Mengajarkan ibu untuk latihan posisi knee chest (menungging), dimana dada dan lutut sejajar dengan lantai, lutut sejajar dengan dada. Dilakukan 3-4 kali/hari selama 15 menit yaitu pada saat sebelum mandi, sesudah mandi dan secara tidak langsung pada saat mengerjakan sholat. 4. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup. 5. Memberi KIE tentang gizi ibu hamil. 6. Memberikan terapi pada ibu berupa a. Tablet Fe 60 mg 1x1 malam hari b. Vitamin C 500 mg 3x1 c. Kalk 500 mg 2x1 Serta menganjurkan ibu untuk minum obat dari bidan. 7. Menganjurkan ibu untuk USG untuk memastikan janin adalah presentasi bokong 8. Memberitahu ibu 6 hari akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 29 mei 2012.
58
Tanggal : 23 Mei 2012
VII. EVALUASI
Pukul :18.10 WIB
1. Ibu mengerti tentang keadaanya,bahwa posisi janin yang dikandung ibu dalam keadaan sungsang. 2. Ibu mengatakan cemasnya sudah berkurang setelah menerima penjelasan dari bidan. 3. Ibu sudah bisa dan bersedia melakukan posisi knee chest dan bersedia melakukan di rumah dengan anjuran 3 – 4 kali / hari selama 10-15 menit. 4. Ibu bersedia untuk istirahat cukup. 5. Ibu sudah mengerti tentang gizi ibu hamil. 6. Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh bidan. 7. Ibu bersedia untuk USG. 8. Ibu sudah bersedia dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 29 Mei 2012. DATA PERKEMBANGAN I (Kunjungan Rumah) Tanggal : 29 Mei 2012
Pukul :15.00 WIB
Data Subjektif 1. Ibu mengatakan gerakan janin lebih aktif 2. Ibu mengatakan sedikit cemas 3. Ibu mengatakan masih melakukan posisi knee chest di rumah 3-4 kali selama 10-15 menit.
59
Data Objektif 1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis.
3. Vital Sign
: TD : 110/70 mmHg
R : 21 x/menit
S : 368 ° C N : 85 x/menit
4. Hasil USG : a. Janin
: Tunggal
b. Letak
: Memanjang, presentasi bokong
c. DJJ
: (+) positif, gerak (+) positif, lilitan tali pusat negative, jenis kelamin laki-laki, plasenta normal
d. Taksiran berat janin : 1150 gram 5. Palpasi Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat, keras melenting (kepala).
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas). Kiri
Leopold III Leopold IV 6. DJJ
: Teraba tahanan keras memanjang (punggung).
: teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). : bagian terbawah belum masuk panggul.
: 130 x/menit, teratur.
Punctum maximum : Diatas pusat sebelah kiri Assesment Ny. S G2 P1 A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 27+1 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk PAP. Planning
Tanggal 29 mei 2012
Pukul :15.30 WIB
60
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan USG, bahwa posisi janin dalam keadaan letak sungsang dimana bagian terbawahnya adalah bokong. 2. Menganjurkan ibu tetap melakukan posisi knee chest (menungging) sehari 3 – 4 kali selama 10-15 menit. 3. Memotivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya. 4. Menganjurkan ibu untuk minum obat dari bidan, yaitu a. Tablet Fe dosis 60 mg 1 x 1 b. Vitamin C dosis 500 mg 3 x 1 c. Kalk Evaluasi
dosis 500 mg 2 x 1 Tanggal 29 Mei 2012
Pukul :16.00 WIB
1. Ibu sudah mengerti keadaan dirinya dan hasil USG bahwa janinnya presentasi bokong dan dalam kedaan sehat. 2. Ibu bersedia melakukan knee chest dirumah. 3. Ibu mengatakan tidak cemas lagi setelah mendapat penjelasan dari bidan dan ibu tidak lupa berdoa. 4. Ibu bersedia minum obat dari bidan.
DATA PERKEMBANGAN II (Kunjungan Rumah) Tanggal 04 Juni 2012
Pukul :15.20 WIB
Data Subyektif 1. Ibu mengatakan gerakan janin aktif. 2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan cepat lelah saat beraktifitas.
61
3. Ibu mengatakan sudah melakukan posisi knee chest di rumah dan dilaksanakan 3 – 4 kali sehari selama 10 – 15 menit. 4. Ibu mengatakan merasa pusing. 5. Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan bidan sesuai petunjuk. Data Obyektif 1. Keadaan umum : Baik. 2. Kesadaran
: Composmentis.
3. Vital Sign
: TD : 120/80 mmHg S : 367 ° C
R : 22 x/menit
N : 82 x/menit
4. Palpasi Leopold I
: TFU pertengahan pusat dengan procesus xyphoideus, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II
: Kanan : teraba tahanan keras memanjang (punggung). Kiri : teraba bagian terkecil janin (ektermitas)
Leopold III
: Teraba bulat, keras, melenting (kepala), masih dapat digoyangkan.
Leopold IV
: Kepala belum masuk pintu atas panggul.
5. DJJ 140 x/menit Pucntum maximum : Bawah pusat sebelah kanan. TFU Mc. Donald : 25 cm TBJ
: 2015 gram
62
Assesment Ny. S G2 P1 A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah belum masuk PAP. Tanggal 04 Juni 2012
Planning
Pukul :16.50 WIB
1. Memberi informasi pada ibu bahwa kehamilannya sudah kembali normal dimana kepala berada dibagian bawah. 2. Memberi informasi pada ibu posisi knee chest sudah berhasil dan perlu dikerjakan lagi karena kemungkinan masih bisa bisa sungsang. 3. Memberi informasi pada ibu untuk melanjutkan obat yang diberikan sesuai petunjuk, yaitu : a.
Tablet Fe
dosis 60 mg 1 x 1
b.
Vitamin C
dosis 500 mg 3 x 1
c.
Kalk
dosis 500 mg 2 x 1
4. Memberi KIE tentang tanda bahaya Trimester III 5. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup 6. Memberi informasi pada ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi ke tempat bidan.
Evaluasi
Tanggal 04 Juni 2012
Pukul :17.20 WIB
1. Ibu sudah tahu bahwa kehamilannya sudah kembali normal dimana kepala sudah berada dibagian bawah. 2. Ibu bersedia mengerjakan posisi knee chest agar posisi tidak berubah lagi. 3. Ibu bersedia minum obat yang diberikan sesuai petunjuk.
63
4. Ibu mengerti tanda bahaya TM III. 5. Ibu bersedia untuk istirahat cukup. 6. Ibu bersedia kontrol ulang 2 minggu lagi.
64
DATA PERKEMBANGAN III (Kunjungan Rumah) Tanggal 18 Juni 2012
Pukul : 15.00 WIB
Data Subyektif 1. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan gerakan janinnya aktif. 2. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cepat lelah saat setelah beraktivitas ringan. 3. Ibu mengatakan sudah tidak melakukan posisi knee chest lagi. 4. Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan bidan sesuai petunjuk. Data Obyektif 1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Vital sign
: TD : 110/70 mmHg R : 22 x/menit
4. Berat badan
Suhu : 36,80 C Nadi : 86 x/menit
: 52 kg
5. Palpasi Leopold I
: Pertengahan processus xyphoideus dengan pusat, fundus teraba bagian bulat, lunak dan tidak melenting
Leopold II
: Kanan : Teraba bagian yang rata, tahanan keras dan memanjang seperti papan Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III
: Bagian bawa teraba bulat keras dan masih bisa digoyangkan.
Leopold IV
: Pada perabaan teraba bagian bawah masih convergen.
65
6. DJJ 142 x/menit Punctum maximum bawah pusat sebelah kanan. TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ
: 2480 gram
Assesment Ny. S G2 P1 Ao umur 27 tahun hamil 30 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kanan, dengan presentasi kepala belum masuk panggul. Planning
Tanggal 18 Juni 2012
Pukul 15.55 WIB
1. Memberi informasi pada Ibu bahwa kehamilannya saat ini sudah kembali normal 2. Memberi informasi pada Ibu posisi knee chest sudah berhasil dan tidak perlu dikerjakan lagi 3. Memberi informasi pada Ibu untuk melanjutkan minum obat yang diberikan bidan sesuai petunjuk a. Tablet Fe dosis 60 mg 1 x 1 b. Vitamin C 500 mg/hari 1 x 1 c. Kalk 500 mg/hari 1 x 1 4. Memberikan penkes tentang senam hamil. 5. Memberi informasi pada Ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi Evaluasi
Tanggal 18 Juni 2012
Pukul 16.45 WIB
1. Ibu sudah mengerti bahwa kehamilannya saat ini sudah kembali normal 2. Ibu sudah mengerti bahwa posisi knee chest tidak perlu dilakukan lagi
66
3. Ibu bersedia untuk melanjutkan minum obat yang diberikan sesuai petunjuk : a. Tablet Fe dosis 60 mg 1 x 1 b. Vitamin C 500 mg/hari 1 x 1 c. Kalk 500 mg/hari 1 x 1 4. Ibu dapat menjelaskan kembali cara senam hamil dan bersedia melakukan di rumah. 5. Ibu bersedia kontrol ulang 2 minggu lagi.
67
B. PEMBAHASAN Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S G2 P1 A0 Trimester II – III dengan letak sungsang yang penulis laksanakan di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen mulai tanggal 23 Mei – 18 Juni 2012. Penulis pada sub bab ini akan membahas atau menguraikan dari Karya Tulis Ilmiah khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang. Pada pembahasan ini penulis juga membandingkan teori-teori medis dengan teori asuhan kebidanan pada praktek sehari-hari dilapangan. Pembahasan ini dibuat menurut tahapan tujuan langkah manajemen kebidanan menurut Varney yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi, yaitu sebagai berikut : 1. Pengkajian Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber daya berkaitan dengan kondisi klien, bila pasien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kebidanan. Pada langkah ini alasan datang adalah ingin memeriksakan kehamilan dan mengetahui keadaan janin (Walsh, 2007). Keluhan utama yang dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa lebih banyak bagian perut bagian bawah (Winknjosastro, 2005). Pada pemeriksaan palpasi didapatkan Leopold I : secara khas ditemukan bahwa kepala janin yang keras dan bulat dengan balloteman sudah menempati bagian fundus uteri, Leopold II : menunjukkan punggung sudah berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi yang lain, Leopold III : bokong janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas
68
panggul selama engagemen belum jelas terjadi, Leopold IV : memperlihatkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis. Pada kasus Ny. S alasan pada watktu masuk adalah ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan merasakan gerakan janin lebih aktif dari anak pertama. Pada pemeriksaan palpasi didapatkan Leopold I : bagian fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala). Leopold II : kanan : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas). Kiri : teraba tahanan keras memanjang (punggung). Leopold III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk panggul. Pada kasus langkah pengkajian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. 2. Interprestasi Data Terdiri dari diagnosa kebidanan dari diagnosa, masalah dan kebutuhan pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasi menjadi diagnosa dan masalah (Janah, 2011). Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkungan kebidanan dan mematuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose (Varney, 2007). Masalah hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis (Salmah dkk, 2006). Sedangkan kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data (Varney, 2007).
69
Pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S G2 P1 A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 26+2 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk PAP dengan masalah yang timbul adalah ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilannya dan ibu merasa kurang nyaman karena gerakan bayi yang di kandung sangat aktif. Kebutuhan yang diberikan pada ibu berupa motivasi pada ibu dan beri informasi tentang letak sungsang. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek. 3. Diagnosa Potensial Masalah potensial atau diagnosa potensial pada ibu ibu hamil dengan letak sungsang dapat muncul. Diagnosa potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan letak sungsang menurut manuaba (2008), adalah ibu terjadi perdarahan, trauma persalianan, infeksi dan bagi bayi bisa menimbulkan hal yang serius seperti perdarahan, pascapartus seperti meningitis, trauma persalianan seperti kerusakan alat Vital, trauma ektermitas dan trauma vesera seperti lever rupture dan lien rupture. Menurut Wiknjosastro (2005) masalah potensial muncul jika umur kehamilan lebih dari 36 minggu sedangkan janin masih dalam keadaan letak sungsang dan bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta didukung kerjasama yang baik oleh pasien, diagnosa potensial tidak
70
muncul karena umur kehamilan kurang dari 36 minggu sehingga masih memungkinkan janin untuk berputar. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek. 4. Antisipasi Menetapakan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melalui
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Tindakan segera dari kehamilan letak sungsang yaitu memberikan KIE dan posisi knee Chest tentang letak sungsang
(Salmah dkk, 2006).
Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan letak sungsang antisipasi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan tentang posisi knee chest. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilahan. 5. Perencanaan Menurut Mufdlilah (2006), perencanaan dilakukan dalam rangka menerapkan tindakan yang berkaitan dengan langkah kedua yaitu : a. Beri informasi tentang kehamilan b. Anjurkan pada ibu untuk menunging 3-4 x/hari selama 10-15 menit setiap pagi dan sore. Pada kasus ibu hamil Ny. S perencanaan asuhan yang akan diberikan adalah : a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. b. Beri motivasi kepada ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya.
71
c. Ajarkan ibu untuk latihan posisi knee chest (menungging) dan menganjurkan untuk dilakukan di rumah 3 - 4 kali sehari selama 10 – 15 menit. d. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup. e. Beri KIE tentang gizi ibu hamil. f. Berikan terapi pada ibu anjurkan ibu untuk minum obat dari bidan. g. Menganjurkan ibu untuk USG untuk memastikan janin adalah presentasi bokong. h. Beritahu ibu 6 hari lagi akan di lakukan kunjungan rumah. Di dalam perancanaan tidak ditemukan kesenjangan karena asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori yang ada. 6. Pelaksanaan Melaksanakan perencanaan Asuhan menyeluruh. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang tetap dan sesuai. Dengan kewenangan bidan dan kompetensi bidan (Salmah dkk, 2006). Dalam langkah ini tindakan yang diberikan pada Ny. S G2 P1 A0 Trimester II III dengan letak sungsang adalah sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek karena tindakan yang dilakukan sama dengan teori. 7. Evaluasi Melakukan langkah pengecekan apakah rencana asuhan benerbener telah terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi dalam masalah diagnosis. Dari akhir letak sungsang yaitu keadaan umum baik, ibu tidak merasa cemas, bagian bawah adalah kepala (Varney, 2007). Setelah dilakukan asuhan kebidanan ibu hamil dengan letak sungsang pada Ny. S di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen selama 4
72
minggu maka evaluasi yang didapat adalah ibu sudah mengerti bahwa kehamilannya saat ini sudah kembali normal, ibu sudah mengerti bahwa posisi knee chest tidak perlu dilakukan lagi, ibu bersedia untuk melanjutkan minum obat yang diberikan sesuai petunjuk : Tablet Fe dosis 60 mg 1 x 1, Vitamin C 500 mg/hari 1 x 1, Kalk 500 mg/hari 1 x 1, ibu dapat menjelaskan kembali cara senam hamil dan bersedia melakukan di rumah dan ibu bersedia kontrol ulang 2 minggu lagi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil Ny. S G2 P1 A0 Trimester II - III dengan letak sungsang di PKD Ngudi Waras Plupuh Sragen, maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan dan saran yang meningkatkan mutu asuhan kebidanan khususnya pada kehamilan letak sungsang. 1. Pengkajian didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan gerak janin dirasakan lebih banyak diperut bagian bawah, dan data obyektif yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg. Nadi 85 x/menit, suhu 36,5° C, pernafasan 22 x/menit. Leopold I: bagian fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala). Leopold II: kanan : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas). Kiri : teraba tahanan keras memanjang (punggung). Leopold III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul, auskultasi : DJJ diatas pusat ibu sebelah kiri, frekuensi :136 x/menit, teratur. 2. Interprestasi data Ny. S G2 P1 A0, umur 27 tahun, janin tunggal hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi bokong, bagian terbawah belum masuk panggul. 3. Diagnosa potensial yang terjadi yaitu pada ibu terjadi perdarahan dan pada janin bisa menyebabkan premature.
73
74
4. Antisipasi segera dilakukan knee chest sehingga tidak muncul diagnosa potensial. 5. Perencanaan asuhan yang akan dilakukan pada ibu hamil dengan letak sungsang pada Ny. S yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, beri motivasi kepada ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya, ajarkan ibu untuk latihan posisi knee chest (menungging) dan menganjurkan untuk dilakukan di rumah 3 - 4 kali sehari selama 10 – 15 menit, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri KIE tentang gizi ibu hamil. berikan terapi pada ibu anjurkan ibu untuk minum obat dari bidan, menganjurkan ibu untuk USG untuk memastikan janin adalah presentasi bokong, beritahu ibu 6 hari lagi akan di lakukan kunjungan rumah. 6. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. S sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 7. Evaluasi hasil dari kasus ini, asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. S sudah didapatkan hasil yang optimal, keadaan umum ibu baik, ibu tidak cemas, dan bagian terbawah adalah kepala. 8. Pada kasus ibu hamil Ny. S umur 27 tahun dengan letak sungsang tidak ada kesenjangan antara di teori dan praktek.
B. SARAN 1. Bagi Klien Bagi klien hendaknya melakukan ANC rutin ke bidan untuk mendeteksi kehamilanya dan keadaan janin. Dan hendaknya segera datang ke tenaga kesehatan apabila mengalami tanda bahaya pada kehamilan, sehingga tidak terjadi komplikasi tidak diinginkan.
75
2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan akan menambah literatur tentang kehamilan khususnya kehamilan letak sungsang 3. PKD Diharapakan
dapat
lebih
meningkatkan
mutu
pelayanan
dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal khususnya pada pasien ibu hamil dengan letak sungsang.