BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab hipotesis penelitian. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntani ditinjau dari tanggung jawab profesi. 2. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari kepentingan publik. 3. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari integritas. 4. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari objektivitas. 5. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari kompetensi dan kehatihatian. 6. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari kerahasiaan. 7. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari perilaku profesional. 8. Terdapat perbedaan signifikan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi ditinjau dari standar teknis.
55
56
B.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang membatasi kesempurnaan hasil penelitian ini. Untuk itu keterbatasan ini semoga dapat disempurnakan pada penelitian-penelitian selanjutnya. 1. Peneliti hanya meneliti indikator prinsip etika. 2. Obyek penelitian ini adalah akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi, sehingga akan memungkinkan penilaian persepsi yang berbeda pada kelompok akuntan lain. 3. Lingkup penelitian di kota Yogyakarta yang menyebabkan kelemahan dalam memilih variasi sampel dengan kondisi lingkungan yang berbeda.
C.
Saran Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup penelitian karena kode etik akuntan tidak hanya menyangkut prinsip etika akuntan tetapi meliputi aturan etika dan interpretasi aturan etika. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah obyek penelitian dengan secara khusus pada profesi akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. 3. Sebaiknya penelitian dilakukan dengan memperbesar area penelitian yang tidak hanya berada di Kota Yogyakarta, agar penelitian bisa lebih luas.
57
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Halim. 2008. Auditing 1. Jilid 1. Edisi keempat. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jilid I. Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta. Anton. 2012. Analisis Persepsi Akuntan publik dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap kode etik ikatan Akuntan Indonesia. Majalah ilmiah Informatika, Vol.3 No.2. Universitas AKI. Arisetyawan, Ronald. 2010. Analisis Persepsi Akuntan Publik dan Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Skripsi. Sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Diponegoro: Semarang. Bambang, Subroto. 2001. Kode Etik Akuntan dan Kepatuhan Akuntan terhadap Kode Etik. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol.2, No.2, Desember 2001 : 155-166. Elva, Nuraini dan Septi Hari Kurnoawati. 2012. Perbedaan Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Prodi Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.4 No.2. September. FE IKIP PGRI Madiun. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husein, Umar. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Rajawali Pers. Indiana, Farid Martadi dan Sri Suranta. 2006. Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi, dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi. Studi di Wilayah Surakarta, Simposium Nasional Akuntansi IX IAI-KAPd Agustus. Jaka, Winarna dan Ninuk Retnowati. 2003. Persepsi Akuntansi Pendidik, Akuntan Publik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VI IAI – KAPd Oktober. Jusup, Al Haryono. 2005. Jawaban Pertanyaan Auditing (Pengauditan) Buku 1.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis: Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur. Yogyakarta: Kanisius.
58
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Murtanto dan Marini. 2003. Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta Mahasiswa dan Mahasiswi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VI. Surabaya: 16-17 Oktober. Regar, Moenaf H. 2007. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, ed 5, Jakarta: Erlangga. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Diterjemahkan oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat. Sartika, Dewi. 2006. Persepsi Dosen Akuntansi Dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Akuntan. Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Bengkulu. Sihwahjoeni dan M. Gudono, 2000. Persepsi Akuntan Terhadap Kode Etik Akuntan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 3, No. 2 Juli: 168-184. Stevens, Robert E., O.J. Harris, dan S. Williamson, 1993. A Comparation of Ethical Evaluations of Business School Faculty and Students: A Pilot Study. Journal of Business Ethics 12: 611-619. Sugiyono.2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfa Beta. Yatimin, Abdullah M. 2006. Pengantar Studi Etika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Widyawati, Ardiani. 2011. Perbedaan Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Jurnal Akuntansi UNEJ. Vol. 9, No. 1. Universitas Negeri Jember.
59
LAMPIRAN: Yogyakarta, 30 September 2015
Perihal : Permohonan untuk Mengisi Kuesioner
Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Di Tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka penyusunan skripsi guna meraih gelar sarjana di Universitas PGRI Yogyakarta dengan judul “Perbandingan Persepsi Prinsip Etika antara Akuntan dan Mahasiswa Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia”, maka untuk mendapatkan data yang diperlukan saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan. Bapak/Ibu/Sdr/i diminta untuk menjawab semua pertanyaan berikut secara terbuka, jujur dan apa adanya. Jawaban tidak akan mempengaruhi kinerja maupun karier Bapak/Ibu/Sdr/i dan tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah, informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya ditujukan untuk kepentingan ilmiah. Kesediaan tersebut merupakan suatu bantuan yang tak ternilai dalam penyelesaian skripsi peneliti. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Wahyu Ariyani 12133100044
60
KUISIONER PENELITIAN I. Identitas Responden Data pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, isilah pada jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan, berilah tanda [√ ] pada kotak jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i anggap tepat. 1.
Jenis Kelamin
:
[ ] Laki-laki [ ] Perempuan
2.
Umur
:
[ [ [ [ [
3.
Posisi
:
[ ] Akuntan Publik [ ] Akuntan Pendidik [ ] Mahasiswa/i
4.
Pendidikan Terakhir
5.
Lama bekerja/semester :
__________
6.
Mendalami pengetahuan: mengenai Kode Etik
[ ] Belum pernah [ ] Sudah pernah
:
[ [ [ [ [
] <25 tahun ] 25 − 30 tahun ] 31 – 35 tahun ] 36 – 40 tahun ] > 40 tahun
] D3 ] S1 ] S2 ] S3 ] Lainnya, _____
II. Petunjuk Pengisian Kuisioner Di mohon untuk memberi tanda [√] diantara pilihan jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i anggap tepat. Hanya ada satu jawaban pada setiap nomor. Setiap jawaban akan mewakili tingkat kesesuaian pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i dengan ketentuan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
N
: Netral
61
I.
PRINSIP ETIKA A. Tanggung Jawab Profesi No. Pertanyaan 1. Dalam melaksanakan tanggung jawab, akuntan senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesionalisme. 2. Setiap anggota harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi. B. Kepentingan Publik No. Pertanyaan 1. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, tanggung jawab seorang akuntan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan klien, namun akuntan harus mengikuti standar profesi berlandaskan kepentingan publik. C. Integritas No. Pertanyaan 1. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 2. Integritas mengharuskan seorang anggota bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. D. Objektivitas No. Pertanyaan 1. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 2. Setiap anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda namun akuntan harus menunjukkan objektivitas mereka dalam berbagai situasi. E. Kompetensi Dan Kehati-Hatian Profesional No. Pertanyaan 1. Setiap anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
62
publik. Setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi. F. Kerahasiaan No. Pertanyaan 1. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya bahkan setelah hubungan antar keduanya berakhir. 2. Setiap anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa staf di bawah pengawasannya dan orang-orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormasti prinsip kerahasiaan. 2.
G. Perilaku Profesional No. Pertanyaan 1. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 2. Setiap anggota senantiasa menggunakan perilaku profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. H. Standar Teknis No. Pertanyaan 1. Setiap anggota melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesioanal yang relevan. 2. Setiap anggota dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan keahliannya.
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
63
HASIL UJI VALIDITAS 1.
Variabel Tanggung Jawab Profesi Correlations Tanggung jawab X1
X1
Pearson Correlation
X2 1
.348
Sig. (2-tailed) N X2
Pearson Correlation
.836
Pearson Correlation
90
90
90
**
1
.796
N
.000 90
90
**
**
1
.796
.000
.000
90
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Variabel Kepentingan Publik Correlations Kepentingan X3 X3
Pearson Correlation
X4 1
Sig. (2-tailed) N X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepentingan Publik
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Publik
.464
**
.864
**
.000
.000
90
90
90
**
1
.464
.000 90 .864
**
**
90 .836
Sig. (2-tailed)
**
.000
.001
N Tanggung jawab profesi
**
.001
.348
Sig. (2-tailed)
profesi
.847
**
.000 90
90
**
1
.847
.000
.000
90
90
90
64
3. Variabel Integeritas Correlations X5 X5
X6
Pearson Correlation
1
.455
Sig. (2-tailed) N X6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.861
.000
90
90
90
**
1
.845
.000
Sig. (2-tailed)
.861
**
90
90
**
1
.845
.000
.000
90
90
N
**
.000
90
Pearson Correlation
**
.000
.455
N Integritas
Integritas
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Variabel Objektivitas Correlations X7 X7
Pearson Correlation
X8 1
Sig. (2-tailed) N X8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Objektivitas
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Objektivitas
.386
**
.837
**
.000
.000
90
90
90
**
1
.386
.000 90 .837
**
**
.000 90
90
**
1
.828
.000
.000
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.828
90
65
5. Variabel Kompetensi dan Kehati-hatian Correlations Kompetensi&Ke X9 X9
X10
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N X10
Pearson Correlation
**
.840
90
90
90
**
1
90
Pearson Correlation
.840
Sig. (2-tailed) N
.811
**
90
90
**
1
.811
.000
.000
90
90
90
6. Variabel Kerahasiaan Correlations
X11
Pearson Correlation
X12 1
Sig. (2-tailed) N X12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kerahasiaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kerahasiaan
.532
**
.884
**
.000
.000
90
90
90
**
1
.532
.000 90 .884
**
**
90
90
**
1
.000
.000
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.866
.000
.866
**
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X11
**
.000
.000
N Kompetensi&Kehati-hatian
.365
.000
.365
Sig. (2-tailed)
hati-hatian
90
66
7. Variabel Perilaku Profesional Correlations Perilaku X13 X13
Pearson Correlation
X14 1
.377
Sig. (2-tailed) N X14
Pearson Correlation
.841
90
90
90
**
1
.810
.841
Sig. (2-tailed) N
**
90
90
**
1
.810
.000
.000
90
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
8. Variabel Standar Teknis Correlations X15 X15
X16
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N X16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Standar Teknis
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Standar Teknis
.471
**
.875
**
.000
.000
90
90
90
**
1
.471
.000 90 .875
**
.839
**
.000 90
90
**
1
.839
.000
.000
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
90
Pearson Correlation
**
.000
.000
N Perilaku Profesional
**
.000
.377
Sig. (2-tailed)
Profesional
90
67
HASIL UJI RELIABILITAS 1.
Variabel Tanggung Jawab Profesi Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .516
2.
2
Variabel Kepentingan Publik Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .633
2
68
3.
Variabel Integeritas Case Processing Summary N
Cases
Valid
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .625
4.
2
Variabel Objektivitas Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .556
2
69
5.
Variabel Kompetensi dan Kehati-hatian Case Processing Summary N
Cases
Valid
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .534
6.
2
Variabel Kerahasiaan Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .693
2
70
7.
Variabel Perilaku Profesional Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .547
8.
2
Variabel Standar Teknis Case Processing Summary N
Cases
Valid a
Excluded Total
% 90
100.0
0
.0
90
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .637
2
71
UJI HIPOTESIS Kruskal-Wallis Test Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Tanggung jawab profesi
90
8.13
1.030
6
10
Kepentingan Publik
90
8.11
1.185
6
10
Integritas
90
8.22
1.139
6
10
Objektivitas
90
7.96
1.101
5
10
Kompetensi&Kehati-hatian
90
7.92
1.073
5
10
Kerahasiaan
90
8.10
1.132
6
10
Perilaku Profesional
90
7.89
1.096
5
10
Standar Teknis
90
8.04
1.217
5
10
Posisi
90
2.00
.821
1
3
72
Kruskal-Wallis Test Ranks Posisi Tanggung jawab profesi
Kepentingan Publik
Integritas
Objektivitas
Kompetensi&Kehati-hatian
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Standar Teknis
N
Mean Rank
1
30
66.33
2
30
38.23
3
30
31.93
Total
90
1
30
59.97
2
30
37.92
3
30
38.62
Total
90
1
30
54.63
2
30
46.05
3
30
35.82
Total
90
1
30
58.08
2
30
41.32
3
30
37.10
Total
90
1
30
54.20
2
30
44.85
3
30
37.45
Total
90
1
30
56.90
2
30
46.40
3
30
33.20
Total
90
1
30
54.70
2
30
49.48
3
30
32.32
Total
90
1
30
58.77
2
30
40.32
3
30
37.42
Total
90
73
Test Statistics
a,b
Tanggung jawab Kepentingan Kompetensi& Perilaku Standar profesi Publik Integritas Objektivitas Kehati-hatian Kerahasiaan Profesional Teknis Chi-Square
32.741
14.648
8.344
11.919
7.031
13.425
2
2
2
2
2
2
2
2
.000
.001
.015
.003
.030
.001
.001
.002
df Asymp. Sig.
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Posisi
13.457 12.608
HASIL UJI NORMALITAS KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal
Mean a
Tanggung jawab
Kepentingan
profesi
Publik
Kompetensi&KehatiIntegritas
Objektivitas
hatian
Perilaku Kerahasiaan
Profesional
Standar Teknis
90
90
90
90
90
90
90
90
8.13
8.11
8.22
7.96
7.92
8.10
7.89
8.04
1.030
1.185
1.139
1.101
1.073
1.132
1.096
1.217
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.240
.171
.167
.216
.249
.202
.226
.192
Differences
Positive
.240
.171
.166
.206
.249
.202
.226
.192
Negative
-.193
-.140
-.167
-.216
-.218
-.187
-.207
-.163
2.281
1.619
1.586
2.050
2.361
1.915
2.147
1.825
.000
.011
.013
.000
.000
.001
.000
.003
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
74
75
76
77
78
79
80