BAB V MACAM GARIS DAN TEBAL GARIS GARIS GAMBAR Ini adalah garis yang ditarik tebal, yang menyatakan semua garis-garis yang terlihat. Garis-garis keliling luar, dan pada potongan juga garis-garis keliling dalam, dengan garis-garis pandangan kita nyatakan dengan garis yang ditarik tebal. Untuk menunjukkan dengan jelas bentuk gambar murwartel, digambarkan dalam perspektip pada gambar dibawah ini. Tebal garis dari garis gambar harus dalam perbandingan yang tcpat menurat besar gambar yang dibuat. Lebih kecil gambar itu maka garis gambar harus lebih tipis. Juga kita akan menipiskan tebal-garis, apabila garis-garis berdekatan satu sama lain.
Gbr. Garis Gambar GARIS PUTUS-PUTUS Garis ini, dipakai untuk menjelaskan garis-garis yang tidak kelihatan. Dalam potongan pada gambar dibawah ini segi enam luar tidak kelihatan, sehingga orang perlu menjelaskannya dengan garis putusputus. Pada pandangan sisi-kanan dari gambar, dasar ulir-sekerup juga tidak kelihatan, karena itu juga dijelaskan dengan garis putus-putus.
Garis putus-putus harus teratur, dengan perkataan lain semua garis harus sama panjangnya. Apabila garis putus-putus pada suatu sudut bertemu satu sama lain, maka garis harus bersambung di titik sudut. Tebal garis dari garis putus-putus paling banyak sama dengan setengah tebal garis-gambar.
Gbr. Garis Putus-Putus GARIS PUTUS-PUTUS BERTITIK Garis putus-putus bertitik ini dipakai untuk : 1. Garis garis sumbu. 2. Penjelasan tempat penampang. Di sini kita menempatkan hurup pada titik permulaan dan penghabisan dan dinyatakan dengan panah. 3. Sebagai garis garis terputus, yaitu garis-garis yang menjelaakan batas dari penampang atau pandangan, apabila sebagian dihilangkan.
Gbr.
4. Menjelaskan bagian-bagian, yang berada di depan bidang penampang. Demikian juga duduknya flens tegak dalam potongan A—B dari gambar diatas. 5. Menjelaskan pembentangan pandangan. Untuk dapat menjelaskan tempat dari lubang-lubang, jumlah lubang-lubang dan garis tengah dari lingkaran jarak dalam flens mendatar, dengan tidak usah menggambar pandangan atasnya, kita membentangkan pandangan ini dan dinyatakan dengan garis putus-putus bertitik. Panjang semua garis putus-putus yang panjang, satu dan lain harus sama.
Gbr. Garis putus-putus pada sumbu
Apabila dalam sebuah gambar ada dua garis-sumbu yang berpotongan satu sama lain, dua garis putusputus yang panjang harus jelas berpotongan di titik-potong. Tebal-garis dari garis-gores bertitik adalah kira-kira sama dengan sepertiga tebal garis gambar.
GARIS UKURAN, GARIS PENUNJUK-UKURAN DAN GARIS ARSIR Garis yang ditarik tipis ini dianggap sebagai garis pertolongan. Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis-garis arsir yang tebal mengurangi kebersihan gambar dan dapat pula menimbulkan kekeliruan dalam mengerjakannya. Tebal garis dari garis garis pertolongan adalah kira-kira sama dengan seperempat tebal garis gambar. Garis-garis ukuran sedapat mungkin ditempatkan di bawah dan di sebelah kiri gambar.
Gbr. Beberapa macam garis Perhatikan perbandingan tebal garis-garis, seperti dijelaskan pada gambaran tsb di atas, dan supaya garis-garis mendatar dari gambar, garis putus-putus, garis putus-putus bertitik dan garis ukuran betulbetul bertemu pada garis-garis tegak dari segi empat. Begitu juga untuk pertemuan garis-garis yang berpotongan harus tersambung dengan baik.
. Gbr. Pertemuan garis
GARIS ARSIR Segipanjang, yang terdapat dalam gambar, diisi dengan garis-garis lukisan, yang dina makan arsiran, dan dengan itu kita menjelaskan semua potongan bahan dalam gambar-kerja. Untuk menjelaskan juga macam bahan dalam penampang-penampang, kita dapat memperguaakan macam macam arsiran, seperti gambar dibawah ini.
Gbr. Garis arsiran
Biasanya kita mencatat bahan dalam daftar-bagian dan memberi arsiran yang sama pada semua penampang dengan pengertian, alat-alat tersendiri yang membatasi satu sama lain, untuk dapat membedakan harus diarsir sebaliknya.
Gbr. Jarak Arsiran Jarak satu sama lain daripada garis-garis arsiran bergantung pada besat permukaan yang diarsir. Suatu arsiran yang terlalu halus pada bidang yang besar, seperti juga suatu arsiran yang terlalu kasar pada bidang yang kecil menjadikan gambar tidak jelas. Lagi pula kita harus menggambar garis-garis arsiran satu sama lain sama jaraknya. Juga perbedaan kecil-kecil dari jarak satu sama lain dapat lekas terlihat dan menjadikan gambar kurang baik.
BAUT-BAUT DAN MUR
Dalam ilmu bangunan mesin-mesin, baut-baut sekerup biasanya dibedakan dalam dua macam secara garis besar: 1. Baut-baut yang tidak kita perlukan syarat-syarat tinggi mengenai ketelitian dari ukuran. Baut semacam itu dijelaskan pada gambar dibawah ini.Baut semacam ini masih dibagi dalam : a Baut-baut tempaan (baut-baut kasar), yang dinyatakan sebagai baut-baut hitam. Ini adalah bautbaut yang dikerjakan kurang teliti. Lebar kunci baut 2" paling banyak 1 mm lebih kecil daripada ukuran biasa.Baut-baut ini dipakai, apabila tidak diperlukan syarat-syarat sesuainya tangkai dalam lubang-baut, seperti dalam sambungan flens-flens pipa-pipa uap dengan tekanan rendah dsb. b Baut-baut bubutan atau baut putih, adalah baut-baut dari batang-baja yang dibubut dan berhubungan dengan pembikinannya dapat dikerjakan dengan teliti. Lebarnya kunci dari 2" baut putih paling tinggi hanya boleh 0,3 mm lebih kecil daripada ukuran yang ditetapkan. 2. Baut-pas, di mana kita memerlukan syarat-syarat tinggi untuk ketelitian dari ukuran-ukuran, lebihlebih yang mengenai garis tengah dari tangkai baut. Baut-baut sekerup semacam ini dipakai, apabila tangkai baut harus masuk tepat betul-betul dalam lubang-baut, seperti pada sambungan dari metal engkol dan metal pena engkol pada batang-penggerak dsb. Untuk sambungan flens-flens penghubung dari sumbu-sumbu-engkol dsb, di mana baut harus teliti sesuai betul dalam lubang baut, maka garis tengah tangkai dibuat menurut ukuran sampai pada perseratus bagian dalam mm dengan teliti. 3.
Gbr. Baut dan Mur Sisi luar dari kepala-baut segienam dan kedua bidang ujung dari mur-mur dibikin miring sekelilingnya, hingga sudut-sudut yang tajam dihilangkan. Sudut puncak dari kerucut yang dimiringkan dinormalisasi dan ditetapkan pada 120°. Bentuk daripada garis-garis-potong yang terbentuk pada bidang-bidang sisi mur-mur, didekatkan dengan busur lingkaran.
Gbr.