AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1.
Konsep umum Stadion renang sebagai suatu fasilitas olahraga untuk berlatih dan bertanding,
mempunyai beberapa masalah perancangan yang umum pada bangunan stadion. Diantaranya adalah sirkulasi para penggunanya dan struktur bangunan yang memungkinkan bangunan dapat berdiri dengan tetap mempertahankan kenyamanan pengunjung yang menggunakan atau menontonnya. 5.2.
Konsep Dasar Perancangan Yang menjadi dasar perancangan stadion renang ini diantaranya adalah
kebutuhan akan sistem struktur yang dapat menunjang bentang lebar dari bangunan. Selain untuk menahan atap, dibutuhkan juga sistem stuktur tertentu untuk menahan tribun yang akan dibebani oleh ribuan orang. Tetapi selain kuat secara stuktur, bangunan ini juga diharapkan terlihat indah. Keindahan bangunan tidak perlu ditambahkan pada bangunan dengan menempelkan sesuatu pada muka bangunan. Keindahan bangunan tersebut seharusnya bisa dimunculkan lewat eksplorasi bentuk dan struktur bangunan tersebut. 5.3.
Konsep Tapak
5.3.1
Konsep Pemintakatan
Stadion dibagi menjadi 4 zona 1. Area Aktivitas Olaharaga 2. Tribun 3.
Area sirkulasi ( memisahkan dengan pagar perimeter)
4. Area terbuka diluar pagar perimeter dan memisahkannya dari lapangan parkir.
Ammy Hardini (152 03 038)
71
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Gambar34.
Zoning
perancangan
stadion Sumber: Stadi( a design and development guide)
1. Zona 4 (lingkar terluar) 1. Parkir mobil, bus dan akses transportasi yang mengelilingi stadion agar orang bisa melewati jarak yang sama. 2. Antara stadion dengan parkiran harus ada ring peralihan (bebas kendaraan) perimeter. 3. Luas ring sekitar 4/6 orang per m². 4. Penonton bisa berkeliling mengelilingi stadium dari pintu satu kepintu yang lain bila terjadi kebingunan dalam mencari tempat duduk. 5. Harus ada penanda di tiap tempat parkir dan pintu masuk untuk memudahkan orang mencari tempat parkirnya masing- masing. 6. Dapat dialihkan menjadi area retail dan pertemuan orang, area informasi, kios, dan board. 7. Lanskap harus terdesain, jangan hanya sekedar lapangan aspal saja. 8. Harus tersedia: •
Phone booth
•
Lampu
•
Signage
Ammy Hardini (152 03 038)
72
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
•
Drynage yang baik
•
Warna yang signifikan
9. Jarak optimum jalan pedestrian yang masih nyaman adalah 300m. 10. Tempat parkir sebaiknya mengunakan cornblock. 11. Harus ada perbedaan level antara jalan pejalan kaki dengan mobil. 2. Zona 3 ( lingkar 2) 1. Area keamanan temporer. 2. Hanya boleh dimasuki pengunjung yang memiliki tiket. 3. Luasnya sekitar 4-6m². 4. Gerbangnya harus besar dan tidak tergangu sirkulasi. 3. Zona 2 ( lingkar 3) Area penonton, merupakan area sosial, bisa ada restoran dan bar. 4. Zona 1 ( lingkar 4 terdalam) Merupakan tempat kegiatan olahraga 5.3.2
Zoning kawasan stadion renang
Amenity Sebagai suatu bangunan yang besar dan memberi efek yang besar pada lingkungan sekelilingnya. Stadion ini membutuhkan suatu ruang jarak antara bangunan dengan jalan agar orang yang melalui jalan tersebut dapat menikmati bangunan tersebut pada jarak yang sesuai. Oleh sebab itu bangunan ini membutuhkan amenity. Amenity ini dapat berfungsi sebagai prefunction zona 4 untuk bangunan ini. 5.3.3
Konsep Pencapaian Pencapaian ke tapak dapat dilakukan digolongkan menjadi dua menurut moda, yaitu :
•
Pejalan kaki.
Ammy Hardini (152 03 038)
73
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
• 5.3.4
Kendaraan Konsep Orientasi terhadap Lingkungan Orientasi lapangan/kolam renag harus berorientasi pada Utara-Selatan yang
disesuaikan dengan letak geografis dari lokasi bangunan stadion. Dengan kemiringan maksimal dari sumbunya 20º. A. Biasa dipakai oleh berbagai jenis olah raga B. Masih bisa diterima untuk sepak bola dan rugby C. Terbaik untuk pertandingan yang berjalur ( lari ,renang) Gambar 35. Orientasi Bangunan Stadion Sumber: Stadi( a design and development guide)
5.3.5
Parkir Parkir dibuat setengan melingkar pada daerah dekat pintu masuk mobil agar lebih
dekat dengan dengan pintu masuk, sehingga dapat mewadahi area rekreasi dan area stadion. Bentuknya mengikuti arah melingkar stadion utama untuk memperjelas keterkaitan antara stadion renang dan dan stadion utama yang berada di satu kawasan.
Ammy Hardini (152 03 038)
74
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Gambar36. Penempatan Tempat Parkir dan Pedestrian Sumber : Pribadi, Masterplan Kawasan Gedebage.
5.3.6. Perkerasan Perkerasan berada pada daerah yang dilalui mobil dan parkir berupa aspal sedangkan untuk pejalan berupa korn blok yang agar dapat ditanami rumput. 5.3.7. Tata Hijau Vegetasi terbanyak ditempatkan pada area parkir dengan tujuan meneduhkan mobil dan orang yang akan berjalan ke stadion. Sedangkan untuk area amenity dan pedestrian lebih sedikit agar tidak menghalangi pandangan orang dari jalan meunju stadion.
Ammy Hardini (152 03 038)
75
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
5.4.
Konsep Bangunan
5.4.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan Pemilihan jenis massa bangunan didasarkan atas pertimbangan : 1. Bentuk tempat pertandingan yang berbentuk persegi memiliki dua fungsi yang berbeda yaitu kolam olimpik dan kolam loncat indah. 2. Efisiensi ruangan-ruangan yang akan ditempatkan. 3. Stadion sangat dipengaruhi bentuk tribunnya, karena pertandingan yang dilakukan lebih dari satu jenis dan penempatannya berbeda , maka tidak akan berpengaruh bila bagian ujungn tribun dilengkungkan. Kesimpulan dari pertimbangna berikut diatas maka massa bangunan berbentuk persegi 5.4.2. Sirkulasi dalam Bangunan Secara garis besar sirkulasi dalam bangunan terbagi menjadi : •
Sirkulasi vertikal -
Menggunakan tangga, eskalator, dan elevator (khusus difabel). Setiap perbedaan ketinggian lantai harus dapat dicapai oleh pengguna kursi roda (penggunaan elevator)
-
Tangga merupakan unsure dominan pada bangunan ini karena kebutuhan penonton untuk dapat sampai ke tribun dan juga evakuasi kebakaran
•
Sirkulasi horisontal -
Sirkulasi pengunjung pada concourse tidak terhalang oleh antrian tiket, maka concourse dibuat luas dan melebar
-
Pengarahan sirkulasi jangan sampai bertemu jalan buntu dan hendaknya selalu mengalir.
-
Antara penonton, atlet, pengunjung VIP, pegawai, dam media massa harus memiliki jalur sirkulasinya sendiri. terutama antara penonton, atlet dan Media sebaiknya tidak saling bertemu. Kecuali dapa saat pertandingan atau interview.
Ammy Hardini (152 03 038)
76
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
5.4.3. Tanggapan Terhadap lahan 5.4.4.1. Keadaan air. Karena muka air tanah dangkal. Bangunan sebaiknya ditinggikan satu lantai untuk mengurangi tekanan terhadap tanah.
Gambar 37. Keadaan air tanah daerah Gedebage Sumber: Pribadi
.
5.4.4.2 . Iklim dan Cuaca Karena berada di Indonesia yang daerahnya tropis dan tidak menghadapi musim dingin, bangunan atap tribun tidak perlu tertutup, hanya cukup untuk menaungi penonton dari panas dan hujan saja. 5.4.4. Sistem Struktur Sistem struktur untuk menentukan sistem struktur yang digunakan pada bangunan perlu diperhatikan 1. Jenis tanah yang ada adalah tanah lempung. 2. Keperluan terhadap iklim dan kenyamanan. 3. Kebutuhan untuk menampung orang.
Ammy Hardini (152 03 038)
77
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Struktur yang digunakan 1. Struktur bawah menggunakan pondasi Pile Cap karena pertimbangan bangunan yang digunakan besar dan jenis tanahnya yang lembek dan berair, sehingga membutuhkan tiang pancang 2.
Struktur atas bangunan: a. Berupa struktur balok kolom balok dengan sistem balok menyilang karena bentangnya yang lebar. Bahan yang digunakan adalah beton precast sehingga dapat diatur kekuatan dan kekakuannya. b. Untuk tribunnya digunakan beton precast berbentuk L.
Gambar38. Typical tangga tribun beton precast Sumber: Stadi( a design and development guide)
3. Struktur atapnya merupakan struktur cantilever dengan bentuk struktur trussnya seperti cabang pohon dan ditahan oleh 2 kolom baja. Kelebihannya adalah : •
Pandangan tidak tergangu
•
Kedalamannya bisa mencapai 45m atau lebih
•
Dapat menonjolkan kelebihan dan keindahan struktur secara dramatis
Ammy Hardini (152 03 038)
78
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
4. Selain itu sebagai tanggapan terhadap gempa. •
Bangunan diperkuat dengan menempatkan core pada setiap sudut bangunan. Core tersebut ditempatkan di setiap sudut bangunan untuk menyeimbangkan kekakuan bangunan antara sisi satu dengan yang lain. Selain itu Core juga digunakan untuk menempatkan elevator, utilitas dan tangga darurat.
•
Bangunan tidak dibuat memanjang tetapi agak gemuk agar mudah tidak patah karena getarannya yang besar.
5.4.5.1 Estetika Struktur Sebagai Tema Untuk memperlihatkan estetika struktur pada rancangan bangunan ini. Saya lebih banyak mengeksplorasi bentuknya dari struktur atap. Struktur atapnya yang digunakan adalah struktur cantilever dari baja. Cantilver tersebut terdiri dari dua bagian yaitu bagian tribun dan bagian luar. Keduanya diitahan oleh 2 kolom beton yang saling berikatan satu sama lain. Struktur ini cukup kuat karena 2 kolom tersebut saling menahan cantiliver agar tidak jatuh dan membentuk keseimbangan beban antara sisi tribun dan sisi luar. Agar seimbang truss yang membentuk sisi luar dibuat lebih gemuk dibandingkan dengan bentuk truss tribun . Sebagai ekspersinya, untuk menghubungkan antara kolom satu dengan yang lain, digunakan baja yang dibentuk seperti arc, dengan bentuk struktur trussnya dibuat seperti cabang pohon. Dari bentuk tersebut dihasilkan suatu struktur atap yang terlihat lebih organik karena bentuknya yang mengikuti bentuk cabang pohon Gambar 39. Aliran beban tekan dan tarik
struktur
atap Sumber: Pribadi
Ammy Hardini (152 03 038)
79
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Gambar 40. Bentuk struktur atap dari atas Sumber: Pribadi
Gambar 41. Bentuk struktur
atap
dari
bawah. Sumber: Pribadi
5.4.6 Fasade Pada stadion ini fasade pada sisi panjang bangunan tidak di ekspose karena bentuk atapnya yang sudah mencolok. (sebaiknya hanya salah satu yang mencolok antara fasade atau struktur agar tidak memberi kesan yang berlebihan sehingga dapat terlihat buruk. Yang terlihat adalah lekukan tribun dari belakang yang secara jelas mengkomunikasikan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah stadion Fasade pada sisi pendek bangunan diberi penutup agar tida bisa dilewati . dengan perpaduan antara jalusi dan penutup berupa metal sheet yang ditempelkan pada jalusi
Ammy Hardini (152 03 038)
80
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
agar dapat menambah nilai estetis sehingga bila dilihat dari samping, dapat dijadikan media informasi atau iklan. Material penutup yang digunakan adalah : •
Baja digunakan karena bahannya yang ringan dan kuat menonjolkan bentuk rangka yang menunjukan estetika struktur
•
Penutup atap yang digunakan adalah polycarbonate karena ringan, kuat, tahan air, tahan panas( tidak mudah terbakar)
•
Dan dinding penutup terbuat dari pas. Bata
Pemilihan material didasarkan pada : •
Mudah perawatannya
•
Tahan lama terutama pada bagian fasilitas publik
•
Tetap menghasilkan nilai estetik yang baik
•
Penggunaan material lantai anti slip
•
Menggunakan material yang modern
5.5.
Konsep Keamanan Pengunjung •
Penempatan signage harus di tempat yang mudah dibaca dan pada tempat yang banyak dilalui pengunjung
•
Proporsi signage mudah dimengerti oleh seluruh pengunjung
•
Jumlah dam posisi jalan keluar dan penyelamatan terhadap kebakaran (tangga kebakaran), alarm kebakaran, peralatan dan instalasi pemadam kebakaran. (Springkler dan Hydrant)
•
Peralatan anti vandalisme (Alarm kemalingan atau kejahatan, signage, alarm, CCTV,
•
Kemanan saat berenang Life guard, material Tidak licin dan tajam, pengadaan jumlah tangga kolam renang
•
Struktur tahan gempa
•
Memperhatikan dimensi, misalkan lebar tangga darurat. Aksesibilitas dari satu tempat ketempat lain( penyandang cacat).
Ammy Hardini (152 03 038)
81
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Konsep Utilitas Bangunan
5.6.
5.6.1. Skema listrik Sumber listrik berasal dari PLN. Listrik tersebut kemudian distabilkan dahulu (ditrafo) sebelum didistribusikan ke ruang-ruang dalam bangunan. Suplai listrik cadangan berasal dari genset yang bekerja otomatis kurang dari 10 detik setelah listrik PLN padam.
PLN
Trafo
Genset
Low Volt DP Lt
Electrica l fixture
Low Volt DC Lt
Electrica l fixture
Medium Volt MDP
5.6.2. Sistem Air Bersih Air bersih diasumsikan diperoleh dari PDAM dan sumur pompa. Jaringan dari PDAM sudah terpasang terdapat di tepi jalan. Komponen jaringan air bersih yang diperlukan adalah sebagai berikut : •
Jaringan pipa air bersih kota
•
Kotak pengendali
•
Reservoir untuk cadangan
•
Pompa booster
•
Jaringan pipa distribusi
•
Rumah pompa
5.6.3. Sistem Air Kotor Air kotor yang berasal dari water closet dan urinoir ditampung dalam septic tank yang terdiri dari tiga bagian, yaitu discharge tank, settling tank, dan discompose tank.
Ammy Hardini (152 03 038)
82
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
5.6.4. Drainase Air Hujan Air hujan yang berasal dari atap disalurkan melalui pipa lalu ditampung ke saluran u-ditch yang terletak di sepanjang sisi bangunan. Dari saluran tersebut air hujan kemudian disalurkan ke riol kota.
Gambar42. Konsep Utilitas Air Sumber : Pribadi, Masterplan Kawasan Gedebage.
5.6.5. Sistem Pembuangan Sampah Sebagai bangunan publik, sampah yang dihasilkan per hari mempunyai volume yang cukup besar. Untuk ruang-ruang publik yang statis disediakan tempat sampah. Waktu pembersihan dilakukan saat stasiun tutup pada malam hari kemudian ditransfer ke bak sampah untuk kemudian dibawa oleh mobil pengangkut sampah.
Ammy Hardini (152 03 038)
83
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
5.6.6. Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pencegah kebakaran sesuai dengan peraturan dan persyaratan kebakaran di Indonesia. Peralatan yang dibutuhkan : •
Sistem pencegah api (fire protection system) yang terdiri dari detektor asap dan panas.
•
Tangki pencegah kebakaran (fire fighting water storage tank) cukup untuk menyediakan air selama 40 menit. Penyediaan air berasala dari kali.
•
Fire ring main, jaringan pipa air pencegah kebakaran yang dipasang di sekeliling area yang akan dilindungi.
•
Fire pump, untuk memompa tekanan air yang diperlukan untuk memadamkan api. Catu daya berasal dari generator.
•
Hydrant, dibagi menjadi tiga macam. Hydrant piller yang diletakkan di sisi jalan, fire house box diletakkan di masing-masing zona kebakaran, dan fire extinguisher (tabung) diletakkan pada interior ruangan.
•
Alarm pencegah kebakaran, dikendalikan dengan kontrol panel yang menghubungkan dengan detektor asap dan panas otomastis dan pompa hydrant.
5.6.7. Sistem Pengkodisian Udara Untuk penghawaan dalam stasiun terbagi menjadi : •
Pengkondisian udara alami, merupakan prioritas, terutama di area pertandingan.
•
Pengkondisian udara buatan, menggunakan AC split untuk fasilitas pengelolaan stadion yang memerlukannya, seperti ruang kantor,administarsi dan sebagainya.
5.6.8. Sistem Tata Suara •
Tata suara diusahakan ditempatkan di titik-titik tempat para penumpang dan pengunjung lainnya dapat mendengar setiap pengumuman.
Ammy Hardini (152 03 038)
84
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
•
Pengeras suara diletakkan di langit-langit (plafon) atau dinding dengan ukuran pengeras suara yang tidak terlalu besar namun memiliki daya jangkau yang cukup luas.
5.6.9. Sistem Pencahayaan •
Semaksimal mungkin menggunakan pencahayaan alami
•
Pencahayaan buatan pada siang hari digunakan pada ruang-ruang yang kurang mendapat cahaya alami. Misalkan bagian bawah area kolam renang dan ruang ganti atlet.
5.7.
Tanggap Terhadap Pengguna Penyandang Cacat •
Penyediakan fasilitas yang dapat diakses oleh penyandang cacat misalkan , ruang ganti dan kamar mandi untuk pengguna kursi roda dan ramp untuk jalur sirkulasi. Selain itu juga ada fasilitas khusus untuk terapi bagi yang ingin melakukan penyembuhan.
•
Agar pengguna kursi roda dapat naik turun ke setiap lantai disediakan elevator
•
Menggunakan perbedaan tekstur lantai sebagai acuan bagi orang tuna netra
Ammy Hardini (152 03 038)
85