Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Mercu Buana ini diharapkan dapat menjadi hunian asrama yang nyaman aman dan mudah dijangkau bagi mahasiswa Universitas Mercu Buana. Dengan tema Arsitektur Hijau maka konsep yang akan diterapkan dalam perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Mercu Buana ini dapat dititik beratkan pada: a. Menghargai
landsekap
alamiah
seperti
keadaan
topografi,
pepohonan/area hijau. b. Efisiensi penggunaan energy c. Penerapan vertical landscape, green roof
Gambar 59. Konsep Dasar Perancangan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 53
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
5.2. Konsep Tampilan Bangunan Sesuai fungsi bangunan yang berupa bangunan asrama dan pengembangan yang berorientasi pada masa depan maka pengolahan tampak memperlihatkan garis – garis vertikal,horizontal dan diagonal sebgai element pencahayaan, dengan harapan munculnya esensi citra masa depan.
Gambar 60. Konsep Fasade Bangunan
Yang ingin ditampilkan pada fasade Studing Housing Universitas Mercu Buana ini adalah :
Menyesuaikan dengan penampilan bangunan disekitarnya dimana daerah sekitarnya
merupakan
daerah
hunian,
maka
fasade
asrama
yang
direncanakan lebih menyesuaikan warna dan bentuk atap namun tetap menarik untuk dilihat
Menggunakan bahan finishing yang tidak terlalu cepat kotor, tahan lama dan mudah didapat. Dengan pertimbangan aspek keberlanjutan dapat tetap tercipta.
Menampilkan bangunan yang ramah, nyaman dengan lingkungan yaitu dengan memperbanyak ruang luar yang dipenuhi dengan pohon/tanaman.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 54
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
5.3. Konsep Ruang Dalam Penerapan konsep ruang di dalam bangunan asrama harus disesuaikan dengan perancangan tema arsitektur hijau dengan mementingkan kenyamanan dan kebutuhan pengguna asrama serta tanpa melupakan unsur-unsur arsitektur hijau.
Gambar 61. Konsep Ruang Perpustakaan
Gambar 62. Konsep Ruang Kamar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
Gambar 63. Konsep Ruang Hotel
Gambar 64. Konsep Ruang Rapat Pengelola
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 56
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
5.4. Konsep Ruang Luar Selain ruang dalam yang harus diperhatikan dengan baik, ruang-ruang luar pun harus benar-benar diperhatikan dengan baik, terutama terhadap lingkungan sekitar yang berhubungan langsung dengan bangunan asrama dan menjadikan bangunan asrama menjadi lebih komunikatif dengan lingkungan.
Gambar 65. Konsep Green Roof
Green roof, penempatannya pada beberapa bagian atap, sehingga memberikan kesan hijau pada bangunan dan menahan panas matahari langsung yang akan masuk kedalam bangunan.
Gambar 66. Konsep Taman
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 57
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
Gambar 67. Konsep Lapangan Basket
Gambar 68. Konsep Parkiran Motor
5.5. Konsep Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Mercu Buana merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial. Hal ini dapat dikaitkan dengan fungsinya untuk membantu mendapatkan tempat tinggal sementara, mengajarkan kedisplinan terhadap mahasiswa, dan sosialisasi dengan sesama mahasiswa. Tujuan perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Mercu Buana yaitu :
Menyediakan tempat tinggal sementara yang layak dan dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari dan pendidikan bagi mahasiswa Univesitas Mercu Buana khususnya mahasiswa tahun pertama.
Menjadikan asrama ini sebagai salah satu tempat sosialisasi dan tempat tinggal sementara yang aman dan nyaman. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 58
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
Membantu menyediakan fasilitas tempat tinggal yang memadai.
Sasaran perancangan dari bangunan hunian ini adalah menjadikan
bangunan
yang
dapat
menghemat
air
dengan
memanfaatkan air bekas yang dapat menggantikan air bersih dan meminimalkan penggunaan air bersih serta membantu proses peresapan air demi terciptanya suatu keberlanjutan sumber daya alam. Pencahayaan untuk ruang asrama juga bisa kita hadirkan dari pencahayaan alami menggunakan sinar matahari. Dengan memberikan bukaan jendela transparan berukuran minimal 2/3 dari luas lantai cukup untuk pencahayaan alami ruang. Pemilihan
material
dan
pewarnaan
menjadi
sangat
penting
untuk
menciptakan ruang yang convivial. Untuk mencapai bangunan yang memiliki performan tinggi, sebuah green hospital sebaiknya menggunakan material bangunan yang tahan lama dan mudah dibersihkan. Ada baiknya material yang digunakan adalah material yang diproduksi lokal, sehingga jika kita hitung emisi gas buangan yang dihasilkan dari proses produksi hingga transportasi pendistribusian material sangat rendah dibandingkan penggunaan material import. Banyak material lokal yang bisa kita terapkan pada bangunan Asrama UMB seperti genteng dari tanah liat yang cenderung dapat menahan panas matahari, penggunaan bambu yang dipadankan dengan semen sehingga dapat menjadi struktur ringan pengganti aluminium truss, penggunaan material alam lainnya sebagai bagian dari dekorasi ruangan sehingga ruangan menjadi sangat asri dengan kesan natural. Dengan menghadirkan ruang terbuka pendukung seperti lapangan dengan garden elements and furnitures (misalnya, Sport Center, taman, bangku taman yang unik, street statues, dan lain-lain) dapat dimanfaatkan untuk kegiatan komunitas para mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan sosial. Simpulkan bahwa Student Housing UMB concepts bertujuan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan memiliki usaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 59
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
5.6. Konsep Kelengkapan Bangunan 5.6.1 Konsep Struktur Bangunan Student Housing merupakan bangunan bertingkat tinggi karena luas lahan yang terbatas dengan peraturan daerah mengenai koefisien lantai bangunan dan koefisien dasar bangunan serta mengingat kebutuhan ruang sehingga bangunan Student Housing akan dibangun sejumlah 8 lantai. Sistem pondasi yang akan digunakan adalah pondasi Tiang Pancang ( pile foundation ) untuk mengurangi gaya moment karena bangunan terlalu tinggi ke atas.
Gambar 69. Tiang Pancang ( Pile Foundation )
a. Konsep Utilitas Sistem utilitas pada Bangunan Student Housing Universitas Mercu Buana meliputi: 1. Konsep jaringan listrik Sumber listrik pada Student Housing Universitas Mercu Buana terdiri atas 2 bagian:
Sumber listrik yang berasal dari PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) yang merupakan sumber pasokan listrik utama bagi bangunan. Listrik bertegangan tinggi dialihkan ke gardu induk dan gardu lingkungan terlebih dahulu Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 60
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
sehingga
menjadi listrik bertegangan
rendah
yang
kemudian dipasokkan ke bangunan.
Gambar 70. Sumber Listrik dari PLN
Sumber listrik berupa generator ( genset ) untuk keadaan darurat. Berikut ini merupakan mekanisme penerapan sistem jaringan listrik pada bangunan
Gambar 71. Sumber Listrik dari Generator
b. Konsep Jaringan Air Bersih Sumber air bersih pada Asrama Dumai di Yogyakarta diperoleh dari sumur galian dan jaringan PAM. Sistem distribusi air yang dipakai menggunakan sistem down feed. Berikut merupakan mekanisme distribusi air bersih pada Student Housing Universitas Mercu Buana :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 61
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
Gambar 72. Jaringan Air Bersih
c. Konsep Jaringan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor pada Student Housing Universitas Mercu Buana menggunakan sistem pembuangan langsung. Sistem pembuangan air kotor dapat dibedakan menjadi tiga:
Sistem pembuangan air bekas (Air sabun dan air berlemak)
Sistem pembuangan air kotor (air buangan dari closet dan bidet)
Sistem pembuangan air hujan
Berikut ini merupakan mekanisme sistem pembuangan air kotor pada bangunan.
Gambar 73. Mekanisme Sistem Pembuangan Air Kotor
Pada bangunan Student Housing Universitas Mercu Buana digunakan sistem pengolahan air limbah (SPT-Sewage Treatment Plant). Sistem pengolah limbah terdiri dari dua proses utama, yaitu proses mekanik, berupa penyaringan, pemisahan, dan pengendapan, serta proses biologi/kimia berupa proses aktivitas bakteri yang memanfaatkan O2 dari udara (aerob) dan proses netralisasi cairan dengan asam atau memasukkan bahan kimia untuk oksidasi. d. Konsep Penanggulangan Bahaya Akibat Kebakaran Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 62
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir STUDENT HOUSING UMB - ARSITEKTUR HIJAU
Pada Student Housing Universitas Mercu Buana struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya dua jam (kelas B), dan perlu adanya gang kebakaran untuk memudahkan petugas yang menanggulangi bencana kebakaran. Berikut ini merupakan persyaratan material dan sistem untuk mencegah kebakaran pada Student Housing Universitas Mercu Buana yaitu: Mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem automatic smoke, dan heat ventilating. Mempunyai bahan struktur utama dan finishing yang tahan api. Mempunyai jarak bebas dengan bangunanbangunan di sebelahnya atau terhadap lingkungannya. Mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir. Hidran diletakkan 1 buah/1000 m² (penempatan hidran harus terlihat jelas, mudah dibuka, mudah dijangkau, dan tidak terhalang oleh benda benda/ barang-barang lain yaitu pada selasar), terdapat sprinkler karena bangunan Asrama merupakan bangunan 2 lantai.
Gambar 74. Hydrant
Tangga kebakaran harus dilengkapi pintu tahan api, minimum 2 jam dengan arah bukaan ke arah ruangan tangga dan dapat menutup kembali secara otomatis, dilengkapi lampu dan tanda petunjuk serta ruangan tangga yang bebas asap. Tangga dalam ruang efektif mempunyai jarak maksimum 25 m dengan lebar tangga minimum 120 cm dan tidak boleh menyempit ke arah bawah. Tangga kebakaran tidak boleh berupa tangga puntir/melingkar. Semua bahan finishing dari tangga terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan api.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 63