BAB V KONSEP PERANCANGAN
V.1.
Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam. Kebisingan yang disebabkan oleh laju kendaraan bermotor juga diminimalkan untuk bagian hunian apartemen, sedangkan untuk pusat perbelanjaan dengan menggunakan dinding yang sifatnya masif.
Gambar 5.1. Orientasi massa bangunan terhadap kebisingan dan matahari Pada bagian apartemen yang menghadap ke arah sebelah dalam memiliki view binaan tersendiri begitu pula dengan pusat perbelanjaan yang memiliki plasa di pusatnya. Pada bagian yang menghadap ke luar bangunan, view nya diarahkan ke bangunan di sekitarnya.
101
Gambar 5.2. Orientasi massa bangunan terhadap view dalam tapak Pintu masuk untuk pusat perbelanjaan diletakkan pada dua jalan yang berbeda agar dapat dicapai dari kedua sisi jalan pada tapak. Pedestrian ke dalam bangunan lebih diutamakan daripada jalur untuk kendaraan bermotor sehingga bangunan tersebut lebih nyaman dilewati dalam perkotaan yang sudah padat dengan aktivitas kendaraannya. Jalur untuk kendaraan bermotor diarahkan ke dalam bagian bawah bangunan (semi basement) sehingga daerah atas tapak tidak terganggu dengan kendaraan bermotor yang mengakses bangunan.
102
Gambar 5.3. Orientasi view pusat perbelanjaan
V.2.
Konsep Hemat Energi secara Pasif Dalam menciptakan pengudaraan alami yang dapat membawa kenyamanan maka digunakanlah bukaan pada sisi-sisi panjang bangunan, khususnya untuk apartemen yang menggunakan sistem double loaded corridor.
103
Gambar 5.4. Pengurangan beban panas pada bangunan Pada pusat perbelanjaan void di tengah-tengah dapat membantu udara mengalir ke atas sekaligus sebagai sumber pencahayaan alami.
Gambar 5.5. Penggunaan ruang terbuka dalam pusat perbelanjaan
104
V.3.
Konsep Fasad Bangunan Berdasarkan arah mata angin, maka perbandingan banyaknya bukaan berbeda-beda. Bagian bangunan apartemen yang menghadap utara-selatan memiliki kapasitas bukaan yang lebih banyak dibanding arah timur-barat dengan pertimbangan banyaknya intensitas panas matahari yang akan masuk ke dalam bangunan. Arah timur memiliki lebih banyak bukaan daripada bagian barat dengan pertimbangan arah timur adalah bagian yang menghadap jalan besar yang merupakan tampak depan sebagai citra dari bangunan tersebut. Fasad apartemen memadukan bagian maju mundur pada bagian unit-unit tertentu supaya cahaya matahari dapat masuk ke seluruh bagian ruangan tiap unit apartemen.
V.4
Konsep Sirkulasi Sirkulasi yang diterapkan pada tapak lebih mengutamakan pejalan kaki sedangkan kegiatan kendaraan bermotor diletakkan di bagian bawah bangunan untuk menghindari cross antara pejalan kaki dengan kendaraan. Jalur untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan apartemen dibuat satu jalur pada awalnya namun dipisahkan pada saat menuju daerah parkiran masing-masing bagian.
V.5.
Konsep Utilitas Sistem utilitas yang digunakan menerus dari apartemen hingga ke pusat perbelanjaan sampai ke bagian bawah basement. STP dan pusat air bersih dibagi menjadi 2 jalur agar memudahkan penyaluran dari massa pusat perbelanjaan yang cukup besar dan massa apartemen yang terbagi menjadi 2 massa.
105
Teknologi pencahayaan yang digunakan adalah lampu LED yang dapat menghemat penggunaan energi sebagai penerangan buatan pada bagian pusat perbelanjaan dan apartemen yang tidak terkena pencahayaan alami. Teknik penghawaan buatan untuk bagian pusat perbelanjaan menggunakan AC Central yang menggunakan teknologi inverter dan sistem VRV, sedangkan pada bagian apartemen menggunakan AC Split. V.6.
Konsep Struktur dan Bahan Bangunan Struktur yang digunakan adalah struktur rangka kaku dengan bahan beton bertulang dan cor di tempat. Struktur bentang lebar space trust digunakan pada bagian kolam renang supaya daerah kolam tersebut bebas kolom. Facad pada pusat perbelanjaan menggunakan bahan yang solid seperti beton guna mengatasi sumber kebisingan dari arah luar dan untuk mengarahkan orientasi pengunjung ke dalam bangunan. Skylight pada pusat perbelanjaan menggunakan rangka baja dengan kaca jenis laminated glass supaya dapat menahan radiasi dan panas matahari langsung tanpa menutup kemungkinan untuk cahaya masuk ke dalamnya. Pada bagian apartemen, kaca yang digunakan adalah jenis kaca pada umumnya yaitu clear glass yang disiasati dengan peletakan bagian kaca di sepanjang bangunan yang menghadap arah utara-selatan dan penggunaan teritisan untuk menghalau sinar matahari langsung secara keseluruhan. Pemakaian dinding di keseluruhan bangunan menggunakan beton ringan (celcon) karena selain mempercepat pengerjaan, juga dapat memperingan beban struktur.
106