BAB V KONSEP PERANCANGAN
Konsep perancangan dari “Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat” ini adalah ‘All in One Place’, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam apartemen. Sistem kepemilikan dari Apartemen ini adalah apartemen sewa karena mayoritas pelaku aktivitasnya adalah mahasiswa/i yang tinggal hanya sementara (dalam periode tertentu). Bangunan ini dirancang dengan penerapan arsitektur tropis yang bertujuan menyelesaikan aspek iklim yang ada di lokasi tapak, yang terlihat melalui pengolahan massa, pencahayaan, pengudaraan, serta penggunaan bahan bangunan.
V.1.
Konsep Pengguna 1.
Peruntukan Berdasarkan analisa pasar yang telah dilakukan, maka peruntukan dari
penghuni apartemen ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Dengan perbandingan jumlah mahasiswa laki-laki dengan perempuan yang akan ditampung pada apartemen ini adalah 3:2 serta adanya permisahan antara massa laki-laki dan massa perempuan. 2.
Pelaku Kegiatan Terdapat 3 kelompok kegiatan yang terjadi di dalam apartemen ini: a. Penyewa apartemen, yang terdiri penyewa unit hunian dan penyewa retail (komersil area).
95
b. Pengelola apartemen, terdiri dari kelompok administrasi dan kelompok operasional pengawasan. c. Pengunjung apartemen, yang tidak secara rutin datang/tinggal di apartemen dengan tujuan tertentu baik yang berhubungan dengan fungsi kegiatan utama/penunjang ataupun yang tidak berhubungan, misalnya mengunjungi teman, kerabat, saudara atau urusan lainnya 3.
Jumlah penghuni apartemen Berdasarkan tipe unit yang ada, maka diperoleh jumlah total penghuni
sebagai berikut: Tipe Kamar
Persentase
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Unit
Unit/lantai
Unit
Penghuni
Tipe Studio (1 orang)
35 %
6 Unit
192 Unit
192 orang
Tipe 1 kamar (1 orang)
25 %
4 Unit
128 Unit
128 orang
Tipe 2 kamar (2 orang)
40 %
7 Unit
224 Unit
448 orang
100 %
17 Unit
544 Unit
768 orang
Total
V.2.
Konsep Lingkungan 1.
Konsep Kegiatan Lingkungan Untuk mengadakan perbaikkan lingkungan maka perencanaan proyek
apartemen ini memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: o Membentuk ruang terbuka hijau yang cukup luas dan menyebar dengan tujuan dapat mengurangi polusi udara. o Memberi batasan yang jelas, terutama batas pedestrian sehingga pejalan kaki nyaman dalam pencapaian ke dalam/luar apartemen juga dalam melakukan aktivitasnya.
96
2.
Konsep Tapak Bangunan Perencanaan bangunan terhadap tapak sesuai dengan analisa yang telah
ditentukan. Namun yang perlu dipertegas adalah pengaturan komposisi massa dan fungsi bangunan supaya dapat menciptakan satu kesatuan orientasi terhadap lingkungan tapaknya yang berada pada kawasan apartemen. Berikut konsep perencanaan bangunan terhadap tapak: 1. Letak pintu masuk dan pintu keluar untuk kendaraan dan pejalan kaki sebagai berikut:.
OUT
U
TAPAK
Jl. Kebon Jeruk Raya
IN
Akses pejalan kaki (jalur pedestrian)
2. Sirkulasi dalam tapak lebih mengutamakan pejalan kaki seperti jalur pendestrian yang menghubungkan semua kegiatan dalam tapak, serta adanya plasa terbuka, courtyard, taman, lapangan olah raga dan parkir sebagai pola ruang terbuka. 3. Untuk mengatasi masalah kebisingan, maka dilakukan penanaman pohon dan penggunaan plasa yang besar serta luas. 4. Perletakan massa bangunan yang menghadap arah timur adalah ruangruang kegiatan utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga/duduk dan
97
kantor pengelola. Massa bangunan diletakkan memanjang sesuai bentuk tapak supaya lahan dapat diolah semaksimal mungkin dan perletakkan yang sesuai dengan arah orientasi matahari. 5. Penzoningan dibagi berdasarkan area privat, publik, servis dan parkir. Sedangkan sifat dan hubungan antar ruangnya sebagai berikut:
PRIVAT
HUBUNGAN KEGIATAN ANTAR RUANG
Fasilitas Pendukung
Fasilitas Hunian
Unit
Hunian
PUBLIK
Service
Pengelola
Lobby Utama
Fasilitas Komersial
Parkir
Parkir IN/OUT
KETERANGAN Fasilitas komersil Fasilitas hunian Fasilitas penunjang
: Batas antara area public dengan area prvat : kafetaria, retail shops, warnet, minimarket, fitness centre : pantry, kamar mandi, ruang cuci dan jemur, ruang bersama : lapangan olah raga, kolam renang, jogging track, taman, barberque garden 98
ZONING DALAM TAPAK
7
OUT
4 D
5
A
C
U
E
2
B 3
V.3.
1
6
IN
KETERANGAN: A, B, C, D: unit hunian E: Massa penerima, pengelola dan area komersil 1: Pedestrian dan parkir 2: Plaza 3: Lapangan Olah Raga 4: Kolam Renang 5: Jogging track dan taman 6: basement in (khusus penghuni) 7: basement out (khusus penghuni)
Konsep Bangunan Konsep bangunan dibagi menjadi: -
Berdasarkan analisa program ruang, maka total luas massa bangunan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Apartemen
Tipe Studio Tipe 1 Kamar Tipe 2 Kamar Sirkulasi vertikal Sirkulasi horisontal Kantor Pengelola Olah raga Fitnes center & spa Kafetaria Kafetaria tertutup Kafetaria terbuka Minimart Warnet & games station Community hall Barberque garden
Luas(m2) 12,6 19,44 35,28 933,12 1.477,44 65,6 174,4 87,36 60 87,12 180 260 200
Jumlah 192 128 224 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4
Total (m2) 2.419,2 2.488,32 7.902,72 3.732,48 5.909,76 65,6 174,4 87,36 60 87,12 180 1.040 800
99
Retail Shop (8 retail)
Toko CD & rental Toko Pakaian Toko Buku Salon Wartel & ATM Kantor Pos Poliklinik Laundry
Servis
-
20 1 20 1 20 1 40 1 20 1 20 1 20 1 40 1 93,6 1 Total luas bangunan
20 20 20 40 20 20 20 40 93,6 25.240,56
Karakter dari bangunan yang ditampilkan adalah arsitektur tropis dengan permainan bayangan (shade and shadow) pada tampak bangunan.
-
Iklim, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka pemanfaatan iklim tropis dalam perancangan sebagai berikut: o Untuk bangunan-bangunan yang memiliki hubungan dekat namun terpisah secara fisik harus memiliki koridor beratap atau sejenisnya sebagai antisipasi terhadap hujan. o Bangunan-bangunan yang memiliki hubungan tidak dekat dapat diberikan elemen-elemen peneduh diantara massa bangunan sebagai perantara. o Untuk menciptakan iklim mikro, digunakan bahan bangunan yang tidak dapat menyerap panas supaya panas tidak dapat masuk ke dalam ruangan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penebalan dinding, adanya ruang antara atap dan penutup plafond. o Perlindungan terhadap panas matahari dapat dilakukan dengan vegetasi/ penanaman berbagai jenis pohon, penggunaan elemen bangunan horisontal dan vertikal yang tidak tembus cahaya seperti teritisan/kanopi/shading
100
device, serta kaca pelindung matahari. -
Pola sirkulasi bangunan yang diterapkan adalah gabungan antara pola grid (untuk massa bangunan) dengan radial (untuk pola plasa) karena fleksibel dalam pengembangan ruang. Dan tahap pencapaian ke bangunan langsung supaya jelas dan informatif sehingga tidak menimbulkan kesan ketidakpastian.
-
Massa bangunan ditata sedemikian rupa sehingga membentuk ruang yang dimanfaatkan untuk ruang terbuka dan menyesuaikan dengan bentuk tapak. Bentuk dasar bangunan yang digunakan adalah bentuk dasar dari geometri yakni kubus atau persegi panjang. Pola gubahan massa yang digunakan adalah pola massa majemuk dengan jumlah massa 5 yaitu 4 massa (tower) untuk hunian dan 1 massa untuk fasilitas komersil (seperti retail-retail, kantor pengelola, dsb). Adapun pola gubahan massa bangunan dari apartemen ini adalah sebagai berikut:
7
4 D
5
U
OUT
A
2
C
E
1
B 3
6
IN
KETERANGAN: A: Tower A B: Tower B C: Tower C D: Tower D E: Massa penerima, pengelola dan area komersil 1: Pedestrian dan parkir 2: Plaza 3: Lapangan Olah Raga 4: Kolam Renang 5: Jogging track dan taman 6: besement in (khusus penghuni) 7: basement out (khusus penghuni)
101
-
Sirkulasi vertikal yang digunakan dalam bangunan adalah lift (lift penumpang dan lift barang) dan tangga darurat (untuk keadaan darurat). Sirkulasi horisontal yang digunakan adalah single loaded sehingga pencahayaan dan pengudaraan alami dapat optimal.
-
Modul bangunan yang digunakan sesuai dengan modul dari tipe kamar tidur yang ada pada apartemen ini, yaitu (7,2x7,2)m dan (5,4x7,2)m. Juga disesuaikan dengan modul parkir.
-
Jumlah parkir yang disediakan: Kebutuhan Parkir
-
Kapasitas (parkir)
Parkir mobil (penghuni-basement)
109
Parkir mobil (pengunjung)
32
Parkir motor (penghuni-basement)
272
Parkir motor (pengunjung)
132
Total Kapasitas
545
Sistem struktur lantai yang digunakan adalah sistem plat dan balok, karena bentangan yang tidak terlalu besar sehingga dimensi plat yang digunakan tidak besar. Sistem struktur badan menggunakan sistem rigid frame sedangkan struktur bawah (pondasi) menggunakan tiang pancang karena pengerjaannya cepat.
-
Pemilihan
bahan
bangunan
yang
digunakan
berdasarkan
kemudahan
memperoleh bahan baku dan pengerjaannya, sehingga bahan yang dipakai adalah beton betulang untuk pondasi, dinding basement, kolom, balok dan plat lantai. Sedangkan material lantai menggunakan keramik, dinding menggunakan
102
batu bata. -
Utilitas dan perlengkapan bangunan terdiri dari: □ Perlindungan terhadap radiasi matahari (Shading Devices) Penggunaan bidang pelindung sinar matahari digunakan untuk menghindari radiasi matahari sesuai dengan diagram pengukuran dengan menggunakan diagram matahari berdasarkan waktu pemakaian terlama. □ Listrik Sumber daya listrik berasal dari gardu PLN dengan penurunan tegangan di trafo didistribusikan melalui panel utama dan sub panel. Panel utama diletakkan dilantai dasar dan sub panel diletakkan disetiap lantai hunian. □ Telekomunikasi Sistem telekomunikasi terbagi menjadi dua yaitu:
Sistem komunikasi internal dengan menggunakan intercom.
Sistem komunikasi eksternal dengan menggunakan telepon untuk komunikasi diluar gedung.
□ Keamanan Sistem keamanan yang digunakan adalah CCTV untuk keamanan dalam dan luar gedung yang dipantau selama 24 jam dan penggunaan access card system bagi penghuni apartemen sehingga pengunjung/orang luar tidak dapat masuk ke dalam unit hunian tanpa ijin. □ Sistem pengudaraan Sistem pengudaraan yang digunakan adalah pengudaraan secara alami dengan tujuan apartemen ini menjadi bangunan yang hemat energi. Sistem
103
ini bekerja dengan cara memasukkan udara dari luar kedalam bangunan dengan cara aliran silang (cross ventilation). Adapun penggunaan sistem pengudaraan buatan (AC) pada kamar tidur dengan menggunakan sistem split supaya tidak boros pemakaian listriknya. □ Sistem pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dan juga pencahayaan buatan. Pencahayaan alami dimanfaatkan untuk penerangan pada siang hari dan pencahayaan buatan digunakan untuk penerangan pada malam hari. □ Sistem bahaya kebakaran, terbagi menjadi: 1. Pencegahan pasif, yaitu pemutusan arus listrik secara otomatis bila terjadi hubungan pendek di ruang tertentu, penggunaan bahan bangunan yang tahan api, seperti papan gypsum, beton, lapisan akustik (fibrous spray) dan tangga darurat dan exhaust fan. 2. Pencegahan aktif Pencegahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan detektor asap dan detektor panas dengan menggunakan alat: sprinkler, firehose, hydrant di titik-titik yang telah ditentukan. □ Sistem plumbing, kebutuhan air bersih yang digunakan untuk pantry, mushola, kamar mandi dan kafetaria. Sistem penyaluran air bersihnya terbagi menjadi dua yakni reservoir atas dan reservoir bawah.
104
□ Sistem pembuangan air kotor Air hujan, sistem pembuangannya melalui saluran kota yang dilengkapi bak kontrol pada jarak tertentu. Air kotor, pembuangannya disalurkan ke sewage treatment kemudian diteruskan ke saluran kota. Kotoran, pembuangannya menuju ke septictank. □ Sistem penangkal petir Sistem yang digunakan adalah sistem faraday karena pemasangannya lebih praktis. □ Sistem pembuangan sampah Sampah ditampung sementara di penampungan sementara (container) kemudian diangkut dengan truk sampah.
105