BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 5.1.1 PT. Aqua Golden Mississippi,Tbk. Dari hasil pengolahan data PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linier yang signifikan antara the Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel bebas dengan Beta saham yang dimiliki perusahaan. Selain itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari DOL, DFL, dan DER sebagai variabel bebas terhadap Beta saham. Masing-masing variabel bebas menunjukkan korelasi positif terhadap beta saham, sehingga setiap peningkatannya akan berpengaruh pada meningkatnya beta saham, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat, bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan linier yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh, sehingga akan jarang terjadi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
5.1.2 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Dari hasil pengolahan data PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linier yang signifikan antara the Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel bebas dengan Beta
74
75
saham yang dimiliki perusahaan. Selain itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari DOL, DFL, dan DER terhadap Beta saham. Masing-masing variabel bebas menunjukkan korelasi positif terhadap beta saham, sehingga setiap peningkatannya akan berpengaruh pada meningkatnya beta saham, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat, bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan linier yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh, sehingga akan jarang terjadi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
5.1.3 PT.Mayora Indah,Tbk. Dari hasil pengolahan data PT. Mayora Indah, Tbk pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linier yang signifikan antara the Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel bebas dengan Beta saham yang dimiliki perusahaan. Selain itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari DOL, DFL, dan DER sebagai variabel bebas terhadap Beta saham. Korelasi yang ditimbulkan oleh DFL adalah korelasi positif terhadap beta saham, sehingga setiap peningkatannya akan berpengaruh pada meningkatnya beta saham, begitu pula sebaliknya, sedangkan korelasi yang ditimbulkan oleh DOL dan DER adalah korelasi negatif, yang artinya setiap peningkatan kedua variabel ini akan berpengaruh pada menurunnya beta saham, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat lagi, bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan linier yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh, sehingga akan jarang terjadi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
76
5.1.4 PT.Suba Indah,Tbk. Dari hasil pengolahan data PT. Suba Indah, Tbk pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linier yang signifikan antara the Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel bebas dengan Beta saham yang dimiliki perusahaan. Selain itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari DOL, DFL, dan DER sebagai variabel bebas terhadap Beta saham. Korelasi yang ditimbulkan oleh DFL adalah korelasi positif terhadap beta saham, sehingga setiap peningkatannya akan berpengaruh pada meningkatnya beta saham, begitu pula sebaliknya, sedangkan korelasi yang ditimbulakan oleh DOL dan DER adalah korelasi negatif, yang artinya setiap peningkatan kedua variabel ini akan berpengaruh pada menurunnya beta saham, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat lagi, bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan linier yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh, sehingga akan jarang terjadi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
5.1.5 PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Dari hasil pengolahan data PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linier yang signifikan antara the Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel bebas dengan Beta saham yang dimiliki perusahaan. Selain itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari DOL, DFL, dan DER sebagai variabel
77
bebas terhadap Beta saham. Korelasi yang ditimbulkan oleh DOL dan DFL adalah korelasi positif terhadap beta saham, sehingga setiap peningkatan kedua variabel ini akan berpengaruh pada meningkatnya beta saham, begitu pula sebaliknya, sedangkan korelasi yang ditimbulakan oleh DER adalah korelasi negatif, yang artinya setiap peningkatannya akan berpengaruh pada menurunnya beta saham, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat lagi, bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan linier yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh, sehingga akan jarang terjadi variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
5.1.6 Secara Umum Secara umum dapat disimpulkan, bahwa financial ratio perusahaan, yang diwakili oleh ketiga variabel bebas, yaitu The Degree of Operating Leverage (DOL), the Degree of Financing Leverage (DFL), dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki hubungan linier yang signifikan dengan beta saham yang dimiliki perusahaan. Variabel-variabel bebas tersebut juga tidak berpengaruh terhadap besarnya beta saham. Hal ini mungkin disebabkan karena harga saham dipengaruhi banyak faktor.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disampaikan saran sebagai berikut: !
Uji regresi dengan n kecil akan mengakibatkan sulitnya mendapatkan hasil yang signifikan. Maka dari itu dianjurkan untuk penelitian selanjutnya
78
menggunakan n dengan jumlah minimal 30 sehingga dapat memperoleh hasil yang signifikan. !
Penggunaan metode lain untuk mengukur hubungan faktor-faktor lain terhadap besarnya risiko, sehingga diharapkan dapat membantu investor dan kreditor dalam mengambil keputusan ekonomi yang lebih baik.
!
Selain faktor fundamental, perlu dilakukan analisis lain dalam menganalisis volatilitas saham dari suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti keadaan politik dan ekonomi.