65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan bahasan dari bab IV, maka kesimpulan penelitian “Hubungan antara Dimensi-dimensi pada Kualitas Layanan Jasa Laundry dengan Loyalitas Konsumen Jasa Laundry di Jalan Kemiri Kota Salatiga” adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang kuat antara dimensi Tangible, Empathy, Reliability, Responsiveness dan Assurance pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di jalan kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,730 berarti terdapat hubungan yang kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,730, maka Kualitas Layanan memiliki kontribusi sebesar 53,4% dengan loyalitas pelanggan Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan koefisien signifikansi α : 0,000 (0,05 ≥ 0,00) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima H1. Jadi terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara dimensi Tangible, Empathy, Reliability, Responsiveness dan Assurance pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di kemiri kota salatiga. 2. Terdapat hubungan yang kuat antara dimensi Tangible pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di jalan kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,645 berarti terdapat hubungan
66
yang kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,645, maka dimensi Tangible memiliki kontribusi sebesar 41,6% dengan loyalitas pelanggan Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan Koefisien signifikansi 0,000 (0,05 ≥ 0,00) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima H1. 3. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara dimensi Empathy pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,400 berarti terdapat hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,400, maka dimensi Empathy memiliki kontribusi sebesar 16% dengan loyalitas pelanggan Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan koefisien signifikansi 0,002 (0,05 ≥ 0,02) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima H1. 4. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara dimensi Reliability pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,427 berarti terdapat hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,427, maka dimensi Reliability memiliki kontribusi sebesar 18,2% dengan loyalitas pelanggan Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan koefisien signifikansi 0,001 (0,05 ≥ 0,01) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima H1. 5. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara dimensi Responsiveness pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,453 berarti terdapat hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,453, maka dimensi Responsiveness memiliki kontribusi sebesar 20,5% dengan loyalitas pelanggan
67
Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan koefisien signifikansi 0,000 (0,05 ≥ 0,00) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima H1. 6. Terdapat hubungan yang kuat antara dimensi Assurance pada kualitas layanan jasa laundry dengan Loyalitas pelanggan (Y) jasa laundry di kemiri kota salatiga. Hal ini dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,684 berarti terdapat hubungan yang kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,684, maka dimensi Tangible memiliki kontribusi sebesar 46,7% dengan loyalitas pelanggan Jasa Laundry di jalan kemiri kota salatiga. Dengan koefisien signifikansi 0,000 (0,05 ≥ 0,00) yang artinya signifikan, maka kesimpulannya menerima H0 dan menolak H1.
68
5.2. Saran Penelitian Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi pelaku pengusaha Jasa Laundry Dari hasil penelitian, hubungan antara dimensi-dimensi pada kualitas layanan jasa laundry memiliki hubungan yg kuat dan signifikan dengan loyalitas pelanggan jasa laundry di jalan kemiri kota salatiga. Bagi pengusaha Jasa Laundry ada beberapa point pada dimensi Empathy (Perhatian personal), Reliability (Layanan yang dijanjikan), Responsiveness (Daya Tanggap) dan Assurance (kepercayaan) yang perlu dibenahi lagi agar nanti kontribusinya dengan loyalitas Pelanggan bisa lebih dari 50% untuk kedepannya. Sedangkan bagi konsumen jasa laundry melalui skripsi ini diharapkan agar menjadi referensi dan kedewasaan dalam memilih jasa laundry agar nantinya konsumen menjadi pelanggan tetap dan loyal. 2. Bagi lembaga akademis Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan bahan acuan dan memperkaya kepustakaan, khususnya kualitas layanan jasa dan loyalitas pelanggan. Kualitas layanan jasa bisa di jadikan acuan untuk menilai apakah konsumen itu loyal ato tidak terhadap suatu produk dan jasa. Ada 10 dimensi yang di pakai untuk meneliti dari dimensi tersebut kita dapat memilah mana yang terbaik dan valid untuk di jadikan acuan penelitian. Sistem kualitas layanan jasa akan selalu berkembang dan menjadi suatu bahasan yang penting dalam ilmu pemasaran.
69
3. Bagi peneliti lain Untuk menyempurnakan penelitian ini, penelitian ulang dapat dilakukan dimasa mendatang. Mengingat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, membuat usaha jasa laundry menjadi semakin berkembang ke-arah positif. Semakin tingginya kesadaran dan kepercayaan masyarakat pada usaha jasa laundry maka perilaku konsumen akan berubah dan berbeda dari saat penelitian ini dilakukan. Penelitian lebih lanjut juga dapat dilakukan, khususnya penelitian tentang perilaku konsumen atau faktor-faktor lain yang umumnya berhubungan dengan kualitas layanan dan loyalitas konsumen. Mengingat banyaknya minat dan antusiasme masyarakat moderen dalam pengembangan usaha jasa laundry, sehingga kualitas layanan jasa di bidang usaha jasa laundry akan terus berkembang.
Selain itu keterbatasan penulis dalam berbagai hal,
membuat pengembangan pola pikir menjadi terbatas.