BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan penelitian mengenai pengurangan jumlah produk cacat pada PT Sinar Terang Logamjaya, pada bab ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan yang didapatkan. Selain kesimpulan, diberikan juga beberapa saran untuk perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.
V.1
Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian penelitian mengenai pengurangan
jumlah produk cacat, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pada produk guide comp level adalah : a.
Kurangnya rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh operator
b.
Target produksi yang terlalu tinggi
c.
Operator tidak mengikuti aturan jumlah penyimpanan
d.
Tidak adanya sekat antar tempat penyimpanan
e.
Operator tidak membersihkan tempat penyimpanan
f.
Tidak adanya tempat khusus pembuangan chip
g.
Operator kurang peduli
h.
Design foolproof pada part kurang mendukung
i.
Tidak adanya aturan mengenai penanganan elektroda
j.
Dies setter kurang teliti
k.
Tidak adanya stabilizer
l.
Tidak adanya aturan yang jelas mengenai lama waktu welding
m.
Tidak adanya indicator untuk menentukan lama waktu welding
n.
Proses shearing tidak tepat
o.
Posisis stopper bergeser
p.
Dies setter kurang teliti
q.
Operator kurang memperhatikan kebersihan area dies
r.
Tidak adanya pengecekan mengenai kemiringan hasil drawing 1
V-1
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
2.
Terdapat beberapa usulan yang diberikan untuk mengurangi jumlah produk cacat, antara lain : a.
Memberikan briefing di awal shift untuk mengingatkan operator agar bekerja dengan baik
b.
Melakukan pemerataan target produksi
c.
Memberikan tanda pada tempat penyimpanan
d.
Menyediakan sekat untuk tempat penyimpanan
e.
Pastikan operator membersihkan tempat penyimpanan setiap sebelum dipakai
f.
Menyediakan tempat khusus untuk membuang chip
g.
Memperbaiki design foolproof
h.
Melakukan
penjadwalan
mengenai
pengukuran
panjang
elektroda i.
Melakukan penjadwalan setting tooling
j.
Menyediakan stabilizer agar arus listrik lebih stabil
k.
Memberikan visual display untuk mengingatkan lama waktu welding
3.
l.
Menyediakan indikator untuk menentukan lama proses welding
m.
Melakukan pengecekan terhadap hasil shearing
n.
Melakukan penjadwalan untuk membersihkan area kerja
o.
Menyediakan display mengenai produk cacat dan tidak cacat.
Sebelum melakukan perbaikan, nilai level sigma untuk proses blanking dan drawing 1 sebesar 4,77 dengan persentase produk cacat sebesar 0,14%. Pada proses drawing 2, nilai level sigma sebesar 5,11 dengan persentase produk cacat sebesar 0,039%. Sementara pada proses spot welding, nilai level sigma sebesar 4,59 dengan persentase produk cacat sebesar 0,258%. Setelah dilakukan perbaikan, nilai level sigma untuk proses blanking dan drawing 1 sebesar 5,06 dengan persentase produk cacat sebesar 0,05%. Pada proses drawing 2, nilai level sigma sebesar 5,28 dengan persentase produk cacat sebesar 0,02%. Sementara pada proses spot welding, nilai level sigma sebesar 4,89 dengan persentase produk cacat sebesar 0,096%.
V-2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengurangan jumlah produk cacat
pada PT Sinar Terang Logamjaya, perlu diajukan beberapa saran bagi perusahaan dan peneliti selanjutnya. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Sebaiknya perusahaan menerapkan usulan perbaikan yang belum bisa diimplementasikan saat ini.
2.
Sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus dengan melakukan siklus selanjutnya.
3.
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode perbaikan kualitas lain seperti DFSS, mengingat level sigma yang didapatkan sudah cukup tinggi.
V-3
Daftar Pustaka
Anthony & Aritonang.Y.M.K. (2016). Peningkatan Mutu Plate Fuel Pump di PT Sinar Terang Logam Jaya Menggunakan Metode Six Sigma DMAIC, Bandung : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UNPAR Eckes, G. (2003). Six Sigma For Everyone, Amerika Serikat : John Wiley & Sons, Inc. Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Hawkins,
H.
Picking
Fruit
the
Six
Sigma
Way.
Diunduh
dari
https://www.isixsigma.com/community/blogs/picking-fruit-six-sigma-way/ Hoffman, E. G. (2004) Jig and Fixture Design, Fifth Edition, New York : Delmar Kotler, P. & Keller, K.L. (2012). Marketing Management 14th edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc Mitra, A. (1998). Fundamentals of Quality Control and Quality Improvement 2nd edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc Montgomery, D.C. & Runger, G.C. (2003). Applied Statistic and Probability for Engineers Third Edition. Amerika Serikat : John Wiley & Sons, Inc. Montgomery, D.C. (2009). Statistical Quality Control A Modern Introduction 6th edition. Singapura : John Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd. Nurmianto, E. (1996). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya Pande, P. & Holpp, L. (2003). Berpikir Cepat Six Sigma, Yogyakarta : ANDI Yogyakarta Pratiwi, L., Wibisono, Y.Y., & Aritonang, Y.M.K. (2009). Penerapan Metode DMAIC Sigma dalam Upaya Menurunkan Jumlah Cacat pada Produk Brake Pedal tipe xc 281 : Studi Kasus pada PT Sinar Terang Logamjaya, Bandung : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UNPAR
Pyzdek, T. (2003). The Six Sigma Handbook Revised and Expanded, Amerika Serikat : The McGraw-Hill Compenies. Inc Santoso, A. C. & Wibisono, Y.Y. (2012). Penerapan Metode Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Jumlah Cacat Produk Oil Lock Collar di PT Sinar Terang Logamjaya, Bandung : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR Shankar, R (2009). Process Improvement Using Six Sigma : a DMAIC guide, Amerika Serikat : American Society for Quality, Quality Press, Milawaukee Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J.H. (1979). Teknik Tata Cara Kerja, Bandung : Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung Suteja, T. & Wibisono, Y.Y. (2010). Penerapan Six Sigma – DMAIC untuk Mengurangi Jumlah Cacat Produk Spring Adjuster HHA 02-391-02 : Studi Kasus di PT Sinar Terang Logamjaya, Bandung : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR